Anda di halaman 1dari 7

EKSISTENSI PENDIDIKAN IPS DI ZAMAN MODERN

ABSTRAK
Ilmu pengetahuan social (bahasa asing : social studies) merupakan bidang studi (bahasa
asing : broadfield) yakni kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata
pelajaran ,seperti : ilmu bumi,ekonomi politik, sejarah antropologi dan sebagainya .mata
pelajaran mata pelajaran tersebut memiliki cirri-ciri yang sama ,karna itu di padukan menjadi
satu bidang menjadi satu bidang tersendiri .ilmu pengetahuan social masi bersifat elementer
bersifat dasar dan fundamental belaka. Pada tingkat yang lebih tinggi ,ilmu ini sudah
berkembang sedemikian rupa.karna itu ilmu pengetahuan social yang di pelajari pada perguruan
tinggi biasanya di sebut lain yaitu social science sebagai salah satu bagian integral dari
kurikulum.Di tingkat atau jenjang pendidikan dasar mata pelajaran ips masih tergabung dalam
satu paket belum terpisah,menjadi beberapa bagian .sebenarnya sangat sukar untuk menyebutkan
bahwa suatu gagasan atau pelaksanaan pendidikan itu sebuah pembaharuan ( inovasi) misalnya
pendekatan inkuiri (inquiri) dalam pendidikan ips telah dilaksanakan sejak zaman Aristoteles
yaitu pada saat Aristoteles menerapkan metode induktif ,eksperimen,dan hipotesisnya. Demikian
pula teori dan pemikiran para ahli pendidikan seperti pestalozi,herbart ,Froebel,dewey,dan algazali yang mengagas teori dan menggagas teori sejak puluhan bahkan ratusan tahun ya ng
lampau sering dinyatakan atau diangkat sebagai sebuah pembaharuan oleh para pendidik masa
kini,pendidikan ips adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu social,ideology negaradan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah social terkait ,yang diorganisasikan dan di sajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan
menegah.

Kata kunci : pendidikan ips di zaman ini,gagasan tentang ips,model ips

PENDAHULUAN

Memasuku abad ke 21 ,pendidikan IPS akan di anggap penting dan bermanfaat manakala
memperhatikan kecendrungan dunia ,perkembangan sains dan teknologi di sertai keimanan dan
ketakwaan dengan tetap berpegang pada pancasila dan UUD 1945 dalam pencapaian tujuan
pendidikan.
Bahan pendidikan IPS perlu memasukan bahan dari kehidupan masyarakat yang
sebenarnya,bahkan yang hanya berkenaan dengan masyarakat melainkan juga yang yang
berkenaan dangan dampak sains dan teknologi industry terhadap kehidupan tatanan masyarakat
setempat nasional dan internasional.karna itu masalah perdanayan dunia dan segala sesuatu yang
berkenaan dengan kehidupan dunia seperti perdagangan ,pariwisata,peperangan kemiskinan dan
lain sebagainya hendaknya ,menjadi perhatian IPS. Pendidikan IPS melalui pejalaran sejarah
,antropologi,geografi,ekonomi,PMP/PPKN juga harus membantu terciptanya dunia yang lebih
baik,aman,dan adil sesuai dengan apa yang di amanatkan dalam pembukaan UUD 1945.bahan
pendidikan IPS ,terutama buku pelajaran,yang unsure bahasa pokoknya berbentuk generalisasi
dan di dukung oleh metode pendidikan ,yang secara simultan mengkombinasikan pola fikir
ilmuan social dan teori psikologi pendidikan,akan member kemudahan pencapaian hierarki
belajar dan proses berfikir menuju pencapayan pendidikan.
Tujuan pendidikan IPS akan dapat di capai dengan baik manakala bahan pendidikan
diorganisasikan secara berfariasi mulai dari pendekatan mono-struktur disiplin ilmu
,interstruktur dan trans-struktur disiplin ilmu-ilmu social dengan pancasila dan UUD 1945
sebagai nilai sentralnya sesuai dengan tujuan institusionalnya lembaga pendidikan .ada anggapan
di kalangan para pejabat Depdikbud,dosen,dan guru bahwa pendidikan IPS adalah program
pendidikan yang terpadu yaitu yang memadukan seluruh disiplin ilmu ilmu social menjadi
disiplin baru pendapat ini memang pernah di kemukakan oleh suatu aliran yang menganggap
IPS ini sama dengan pendidikan kewarganegaraan .aliran ini kurang mendapat dukungan
luas,karna sangat sukar perencanaan dan pelaksanaanyakarna sangat sukar perencanaan dan
pelaksanaanya.namun demikian pasal 39 ayat 3 (penjelasan UUSPN) memberikan keleluasaan
kepada kita untuk menetapkan organisasi kurikulum mana yang akan kita pilih ,mulai dari

mono-,inter-,atau trans-disciplianary approach.apapun juga organisasi kurikulumyang akan di


pilih ,termasuk. pendekatan masalahpancasila dan UUD 1945 tetap harus sebagai nilai
sentral dari bahan pendidikan IPS.

BAHAN DAN METODE


Penelitian ini bersifat studi dan merupakan kombinasi antara fikiran dan data yang ada
data yang di ambil merupakan buku dari karangan Prof.Muhamad Numan Somantri,M,sc dalam
bukunya yang berjudul menggagas pembaharuan pendidikan ips dan juga di buku karangan
Dr.Oemar Hamalik yang berjudul studi ilmu pengetahuan social.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tantangan Pendidikan IPS di zaman modern.
karena ruang lingkup pendidikan IPS menyangkut kegiatan dasar manusia ,maka bahanya
bukan hanya mencakup ilmu-ilmu social dan humaniora ,.elainkan juga segala gerak kegiatan
dasar manusia seperti agama,sains teknologi,seni dan sebagainya yang bias memperkaya IPS
.rekonstruksi ilmiah pendidikan IPS bukan suatu hal yang baru dalam dunia ilmu
pengetahuan,sebab ini sudah di rintis sejak 78 tahun yang lalu oleh national council of the social
studies(NCSS) di Amerika Serikat.
Pada tahun 1994 rumusan jati diri pendidikan IPS itu telah diadopsi oleh konsorsium
ilmu pendidikan yang di cantumkan dalam programmatic assumptions pengembangan program
pascasarjana pendidikan IPS.
Hambatan Administrasi
Walaupun kurikulim FPIPS sudah beberapa kali mengalami perubahan ,tapi pada
dasarnya tidak ada perubahan yang prinsipil dan mendasar ,karna tidak jelas asal filosofisnya dan
kurang sesuai dengan keperluan pembaharuan kurikulum FPIPS.
Pembaharuan kurikulum selama ini hanya mengurangi porsi matakuliah keguruan dan bidang
studi .semenntara ini FPIPS ditambah dengan berbagai penugasan seperti program penyetaraan
dan program diploma .lagipula belum pernah di lakukan evaluasi program terhadap kurikulum
yamg di perbaharui keadaan iniloah yang menyebabkan masyarakat ilmiah FPIPS kurang
inisiatif dan kreatif dalam pembaharuan kurikulum yang tepat guna sesuai dengan misi dan
tujuan IKIP sulit untuk di capai.
Hambatan Penelitian
Penelitian di bidang pendidikan IPS sudah banyak di lakukan di lingkungan FPIPS
namun masih sangat sedikit yang dapat di pertimbangkan kegunaanya untuk peningkatan mutu,
apalagi untuk pembaharuan kurikulum FPIPS dan PPS .hal ini dapat di mengerti karena tidak
jelasnya kebijakan penelitian pendidikan IPS sehingga penelitian hanya merupakan intellectual

exerciseuntuk masing-masing orang guna memenuhi persyaratan formal ujian akhir atau
penyelesaian proyek penelitian.
Tantangan Dinamika Masyarakat dan Globalisasi
Ledakan ilmu pengetahuan social dan masalah-masalah kemasyarakatan tingkat
regional,nasional dan global masih akan terus berlangsung ,menurut Alfin Topler dalam 100
tahun mendatang dunia akan tetap di tandai dengan kemiskinan dan kekerasan. Dunia barat
menandai masa mendatang itu dengan tampilnya isu-isu demokrasi ,lingkungan hidup,hak asasi
manusia,dan ekonomi pasar bebas. Hal ini menu ntut matakuliah ilmu-ilmu social di FPIPS dan
PPS untuk menata diri dengan perkembangan tersebut baik yang terjadi di dalam negri maupun
di luar negri yang dewasa ini dengan mudah di akses menggunakan internet.
Pendidikan IPS Menghadapi Era Indonesia Baru
sosial studies adalah label untuk ilmu-ilmu sosial dan humaniora di tingkat
SD,SLTP,dan SLTA di Amerika Serikat .di Amerika,istilah itu selalu menjadi pembicaraan kalau
diterjemahkan sisial studies menjadi kajian sosial padahal bidang ini di Amerika Serikat
pada saat ini tidak sepenuhnya mengkaji masalah-masalah sosial ,melainkan lebih luas
lagi.karena itu, menurut para ahli dalam bidang ini sosial studies baru bias terlaksana kira-kira
tahun 2050 .untuk Indonesia , sosial studies bias disebut dengan IPS yaitu label untuk ilmuilmu sosial di SD,SLTP dan SLTA.
Klasifikasi berikutnya ialah pengertian era Indonesia barusiapa yang mempunyai
otoritas menjelaskan era Indonesia baru? Mungkin DPR/MPR hasil pemilu 1999 tetapi
bagaimanapun era Indonesia baru ini akan di warnai oleh :(a) demokratisasi dalam segala bidang
kehidupan; (b) supremasi hukumbebas dari KKN;(d) pengaruh globalisasi akan semakin
meningkat ; dan (e)tuntutan perilaku yang berdisiplin di segala bidang.
Katakanlah ,era Indonesia baru ini adalah Orde Reformasi melaksanakan reformasi
tidaklah mudah tugas kita khususnya di FPIPS ialah menghasilkan guru /pendidik IPS untuk
menyiapkan generasi mudah yang mampu memasuki era Indonesia baru yang warna
masyarakatnya berbeda dengan keadaan sekarang .dengan klarifikasi tentang pengertian sosial
studies pada era Indonesia baru ,barulah bias kita berbicara tentang Quo Vidis pendidikan IPS

jadi bukan sosial studies atau IPS dalam menyongsong era Indonesia baru .mengapa bukan
IPS melainkan pendidikan IPS ? karena IPs sekedar label pelajaran ilmu-ilmu sosial di sekolah
.kalau kita berbicara tentang pendidikan IPS ,maka yang di maksud adalah salah satu pendidikan
IPS yang di bina dan dikembangkan oleh fakultas ilmu pengetahuan sosial(FPIPS) dan program
pasca sarjana(PPS) nama pendidikan disiplin ilmu ialah penamaan atau istilah yang di tetapkan
dalam statute IKIP bandung sebagai acuan normative tertinggi di bidang akademik di lembaga
ini.
Dalam masalah Quo Vadis pendidikan IPS dalam era Indonesia baru ,pokok-pokok
fikiran yang ada adalah sebagai berikut:
Pertama ,semua keberhasilan atau kegagalan suatu program termasuk program
pendidikan IPS adalah resultante (hasil,akibat) dari berbagai factor yang mempengaruhinya .jadi
untuk menentukan apakah suatu program atau tujuan itu Quo Vidis harus di dahului kajian
terhadap seluruh factor yang mempengaruhinya lazim di sebut juga efektor atau variable
independent.
Kedua ,untuk dapat menjelaskan apakah pendidikan IPS berada dalam kondisi Quo Vidis
dalam menghadapi Indonesia baru ,kita harus bisa mem[perkirakan dulu cirri-ciri utama
masyarakat tersebut ,sebagaimana sebagian telah di sebutkan di atas ,cirri-ciri di maksud adalah :
(a) demokratisasi dalam segala bidang kehidupan: (b) supremasi hokum dan di laksanakanya
rule of law conduct diterapkan pada masing-masing organisasi ; (c) birokrasi yang bebas dari
KKN ; (d) adanya keseimbangan antara keadilan distributive dan kumutatif ; (e) masyarakat
madani (civic society) .

Anda mungkin juga menyukai