Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

BERBAGAI MACAM REZIM DI INDONESIA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Dosen Pembimbing : Cece Enjang Kartiwa, S.Pd., M.M.

WULAN RAHMAWATI

220330121175

MANAJEMEN G

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Rezim – Rezim Yang
Ada

di Indonesia” dapat saya selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen

Pengampu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari

segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.

Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Sumedang, November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4

1.3 Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

2.1 Masa Orde Lama.................................................................................... 5

2.2 Masa Orde Baru..................................................................................... 7

2.3 Era Reformasi........................................................................................ 8

BAB III PENUTUP..................................................................................... 11

3.1 Simpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam politik, rezim (bahasa Prancis: régime) adalah bentuk pemerintah atau
seperangkat aturan, norma budaya atau sosial, dll. Yang mengatur operasi suatu
pemerintah atau lembaga dan interaksinya dengan masyarakat. Menurut KBBI, rezim
adalah tata pemerintah negara atau pemerintahan yang berkuasa dan menguasai secara
total.
Pada awalnya kata régime adalah padanan kata untuk semua jenis pemerintahan.
Tetapi istilah ini kemudian mengalami pergeseran makna. Penggunaan pada era modern
berkonotasi negatif, karena menyiratkan pada suatu bentuk pemerintahan otoriter atau
kediktatoran. Sebagai “pemerintah, terutama yang otoriter”.
Otoritarianisme biasa disebut juga sebagai paham politik otoriter, yaitu bentuk
pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi
tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan individu. Otoritarianisme adalah
bentuk organisasi sosial yang ditandai oleh penyerahan kekuasaan. Dalam politik, suatu
pemerintahan otoriter adalah satu di mana kekuasaan politik terkonsentrasi pada
suatu pemimpin.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
Pada pembahasan dalam makalah adapun rumusan masalah yang akan dibahas
Dalam makalah ini adalah:
1. Masa orde lama
2. Masa orde baru
3. Masa era reformasi
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan dalam makalah ditunjukan untuk mencari tujuan dari dibahasnya
pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah. Adapun tujuan penulisan makalah,
sebagai berikut:
1. Menjelaskan sejarah singkat mengenai masa orde lama, orde baru dan era reformasi
2. Untuk bagaimana sejarah singkat seputar orde lama, orde baru dan era reformasi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masa Orde Lama

Orde Lama merupakan istilah yang baru muncul ketika Indonesia memasuki masa
Orde Baru. Masa Orde Lama mengacu pada sistem perpolitikan di Indonesia
setelah kemerdekaan sejak 1945 hingga 1966.
Saat berada di masa Orde Lama, Indonesia dipimpin oleh Soekarno sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Berikut sejarah singkat Orde Lama

Orde Lama merupakan istilah yang baru muncul ketika Indonesia memasuki masa
Orde Baru. Masa Orde Lama mengacu pada sistem perpolitikan di Indonesia
setelah kemerdekaan sejak 1945 hingga 1966.

Saat berada di masa Orde Lama, Indonesia dipimpin oleh Soekarno sebagai kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Berikut sejarah singkat Orde Lama:

 Kelahiran Indonesia setelah Kemerdekaan (1945-1950)

Masa Orde Lama yang dipimpin Soekarno berlangsung dari 1945 hingga 1966
atau sekitar 22 tahun. Usai Indonesia menyatakan kemerdekaan, sistem pemerintahan
pun mulai dirombak dari presidensial menjadi parlementer. Di sepanjang tahun ini,
meski sudah merdeka Indonesia masih terus mengalami gejolak dan peperangan.
Salah satunya perang melawan Belanda untuk merebut Irian Barat.

Terlebih, kabinet presidensial yang berubah menjadi kabinet parlementer memiliki


sistem penerapan politik yang berbeda. Di antaranya menteri-menteri kabinet
bertanggung jawab kepada DPR, kekuasaan legislatif lebih kuat daripada eksekutif,
program kebijakan kabinet harus sesuai tujuan politik.

Tak hanya itu, di masa Orde Lama juga tidak terlalu banyak pembangunan untuk
kepentingan masyarakat bahkan jumlahnya dapat dihitung. Salah satunya sarana
olahraga yang berada di kawasan Senayan, Pabrik Baja Krakatau Steel, dan
Bendungan Jatiluhur. Ketiga sarana tersebut diketahui tidak tuntas pembangunannya
dan baru rampung pada masa Orde Baru.
5

 Demokrasi Liberal (1950-1959)

Sejarah singkat Orde Lama berlanjut ketika Indonesia menganut sistem politik
Demokrasi Liberal. Di tahun ini mulai diberlakukan Undang-Undang Republik
Indonesia Serikat serta UUDS 1950 yang menganut sistem parlementer. Situasi
politik pun dinilai belum stabil bahkan keamanan negara juga cukup terancam
lantaran masih banyak terjadi pemberontakan dan kehidupan rakyat tidak sejahtera.

Di samping itu, kebijakan pemerintah diatur oleh perdana menteri dan presiden
hanya berhak bertindak selaku kepala negara dan mengatur pembentukan kabinet.
Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh presiden yang sekaligus mempunyai
hak membubarkan DPR. Di periode ini pun terjadi pergantian perdana menteri
sebanyak delapan kali dan turut berdampak pada sistem pemerintahan.

Terhitung sejak 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959, Soekarno tetap menggunakan
Undang-Undang Dasar Sementara selama memerintah Indonesia. Dewan Konstituante
saat itu sempat diperintah untuk menyusun UU baru sesuai amanat UUDS 1950. Akan
tetapi prosesnya tidak kunjung dibuat sampai akhirnya Soekarno merilis Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan pembubaran konstitusi.

 Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Periode 1959-1966 disebut sebagai demokrasi terpimpin sesuai dengan hasil Dekrit
Presiden 1959, yang menyatakan bahwa semua sistem pemerintahan dikendalikan
presiden sepenuhnya. Selain itu, dalam isi dekrit dijelaskan bahwa UUD 1945
kembali diterapkan dan UUDS 1950 dinyatakan sudah tidak berlaku.

Demokrasi terpimpin pertama kali diumumkan pada pembukaan Sidang


Konstituante 10 November 1956. Selama periode demokrasi liberal Soekarno menilai
perkembangan Indonesia terhambat karena banyak perbedaan ideologis dalam lingkar
kabinet. Dengan dimulainya demokrasi terpimpin, Soekarno mulai menata kembali
parlemen baru dan membubarkan parlemen lama.

Kemudian satuan tentara juga dilibatkan dalam perpolitikan negeri sebagai


kelompok fungsional, bersamaan dengan masuknya PKI untuk menyeimbangkan.
6

Meski menurut Soekarno adanya campur tangan PKI bisa jadi penyeimbang,
nyatanya pilihan itu banyak ditentang. Sayangnya, kehadiran PKI tersebut justru
menimbulkan konflik yang berujung pada puncak peristiwa G30S PKI pada 30
September 1965.

 Masa Akhir Kekuasaan Soekarno (1966)

Kedekatan Soekarno dengan para PKI membuat rakyat tidak senang, Bahkan hal
tersebut membuat reputasinya menurun dan sudah tidak dipercayai lagi. Terlebih
rakyat juga khawatir jika pemimpin negara terlalu dekat dengan PKI akan
menimbulkan munculnya paham komunisme. Atas dasar itu, Soekarno menyerahkan
jabatannya. Pada 23 Februari 1967 di Istana Negara, kekuasaan pemerintah resmi
diserahkan ke pemegang Supersemar Jenderal Soeharto.

Lewat Sidang MPRS di bulan berikutnya, pengunduran diri Soekarno dikukuhkan


sekaligus diresmikannya Presiden Soeharto sebagai pemimpin negara. Setelah
kepemimpinan berada di tangan Soeharto, masa Orde Lama beralih menjadi Orde
Baru sebagai tanda pergantian pemerintahan. Itulah sejarah singkat Orde Lama yang
banyak dikenal secara meluas pada masa kepemimpinan Soekarno.

Berikut ini adalah beberapa tokoh yg terlibat pada masa orde lama:

1. Soeharto

2. Adam Malik

3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX

4. Ali Murtopo

2.2 Masa Orde Baru (Orba)


Masa orde baru (orba) adalah sebutan bagi masa pemerintahan (rezim) Soeharto
yang menggantikan Soekarno sebagai presiden RI ke-2 yang dimulai pada tahun
1966. Arti orde baru adalah sebuah tata tertib atas kehidupan rakyat, bangsa, dan
negara Indonesia yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD
1945 secara konsekuen dan murni.

Pemerintahan Indonesia sempat terancam digantikan dengan paham komunis pada


peristiwa pemberontakan G30S / PKI, dan pemerintahan orde baru menitikberatkan
pengembalian Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi dasar negara Indonesia.

Masa orde baru kemudian dilanjutkan dengan orde reformasi setelah berakhir pada
tahun 1998 dan ditandai dengan lengsernya presiden Soeharto dari jabatannya setelah
menjabat lebih dari 30 tahun.

Masa pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung sejak tahun 1966 sampai
dengan 1998. Masa pemerintahan Orde Baru terhitung sejak Presiden Soekarno
mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang diberikan kepada
Brigjen Soeharto pada tanggal 11 Maret 1966. Supersemar tersebut dibawakan oleh
tiga jenderal TNI, yaitu Brigjen Basuki Rachmat (Menteri Veteran), Brigjen M Jusuf
(Menteri Perindustrian), dan Pangdam V Jaya Brigjen Amirmachmud. Supersemar
ialah sebuah surat perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno kepada Brigjen
Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi
situasi keamanan yang buruk pasca Gerakan 30 September 1965. 

Dengan demikian, tokoh Orde Baru diantaranya ialah :

1. Jenderal Soeharto

2. Brigjen Basuki Rachmat (Menteri Veteran)

3. Brigjen M Jusuf (Menteri Perindustrian)

4. Pangdam V Jaya Brigjen Amirmachmud.

2.3 Era Reformasi

Masa reformasi adalah masa perubahan dari masa sebelumnya. Di Indonesia masa
reformasi terjadi pada tahun 1998, yaitu masa peralihan dari orde baru (pemerintahan
soeharto) ke masa selanjutnya.
Awal dari pemerintahan di era reformasi atau yang disebut sebagai masa transisi
ini digunakan untuk membuka peluang dalam menata kehidupan yang lebih
berdemokrasi. Masa reformasi dimulai dengan adanya kepemimpinan BJ Habibie
sebagai presiden untuk menggantikan Soeharto yang telah mengundurkan diri.

Reformasi yang ada di Indonesia sendiri terjadi pada tahun 1998, dimana
merupakan awal kejatuhan Orde Baru setelah adanya gerakan reformasi dari berbagai
elemen masyarakat. Reformasi yang terjadi tersebut disebabkan semakin banyaknya
krisis yang terjadi seperti politik, ekonomi, hukum, sosial, dan juga krisis kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintahan yang ada.

Hal ini dikarenakan, setiap kegiatan ekonomi maupun pembangunan infrastruktur


yang dilakukan pada saat itu tidak diimbangi dengan adanya pembentukan mental
para pelaksana pemerintahnya yang membuat banyak terjadinya penyelewengan,
penyimpangan, pemerintahan yang otoriter, dan juga yang terbesar KKN.

Pada masa reformasi ini, Presiden Habibie membuat reformasi berskala besar pada
sistem pemerintahan yang ada. Sistem tersebut dijalankan dengan adanya keterbukaan
dan nilai demokrasi yang lebih ditonjolkan.

Pada masa ini juga, partai politik independen yang ada tidak lagi dipengaruhi oleh
kekuasaan birokrat militer. Di era reformasi ini juga adanya pemberdayaan bagi
masyarakat sipil dengan penyampaian informasi yang dilakukan secara transparan.

Hal ini ditandai dengan adanya pemilu atau proses pemilihan secara langsung untuk
presiden dan wakil presiden, kepala daerah, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat
atau DPR. Pemilihan umum tersebut pertama kali dilaksanakan secara langsung pada
tahun 2004. Demokrasi yang ada pada saat itu kemudian berkembang dengan adanya
kesadaran masyarakat dalam kehidupan perpolitikan nasional.

 Tujuan Adanya Masa Reformasi


1. Dengan adanya masa reformasi digunakan untuk menata kembali segala
struktur pemerintahan dan kenegaraan, termasuk didalamnya yaitu perundang-
undangan serta konstitusi yang menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai
serta cita-cita yang diharapkan seluruh masyarakat Indonesia.
2. Dengan adanya masa reformasi diharapkan melakukan perubahan serius
serta bertahap dalam menemukan berbagai nilai baru dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan juga bernegara.

3. Dengan adanya masa reformasi diharapkan adanya perbaikan dalam


berbagai bidang kehidupan yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, serta
pertahanan dan keamanan.

Dengan adanya masa reformasi diharapkan dapat menghapus dan


menghilangkan berbagai kebiasaan dan cara hidup masyarakat Indonesia yang
tidak sesuai dengan hukum yang ada, seperti KKN, kekuasaan yang otoriter,
segala penyimpangan yang terjadi dan penyelewengan oleh oknum tidak
bertanggung jawab

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Reformasi memang telah membawa perubahan bagi bangsa Indonesia.


Dampak utama dari reformasi adalah kebebasan kita dalam menyampaikan
aspirasi tidak lagi dikekang seperti yang terjadi pada masa orde baru. Kita bebas
menyalurkan aspirasi kita bagi pemerintahan, baik berupa pendapat maupun
kritik. Namun perlu diingat, bahwa kebebasan dalam beraspirasi tersebut harus
tetap mengikuti norma-norma yang berlaku. Aspirasi yang kita sampaikan harus
dapat berguna bagi kemajuan bangsa, jangan sampai malah memecah belah
persatuan bangsa. Intinya, reformasi harus bisa menjadikan bangsa Indonesia
menjadi bangsa yang lebih demokratis, sebagaimana cita-cita dari reformasi itu
sendiri.
11

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-orde-lama-orde-baru-reformasi/
#Tujuan_Adanya_Masa_Reformasi

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/2022062l9115824-574-814945/sejarah-
singkat-orde-lama-di-bawah-pemerintahan-soekarno

https://www.mindautama.com/artikel/masa-orde-baru-pengertian-latar-belakang-
tujuan-sejarah-kebijakan

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rezim
12

Anda mungkin juga menyukai