Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 3 MAKALAH PELABUHAN

“HIRARKI PELABUHAN”

OLEH:

Nama : Bernadeta Barek


NIM : 022200012
Kelas : Teknik Sipil VA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Pelabuhan yang berjudul “HIRARKI
PELABUHAN” ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas serta menamba
wawasan tentang hirarki pelabuhan bagi para pembaca juga bagi penulis.

Dan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Pelabuhan, teman-teman serta
keluarga yang sudah mendukung saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masi banyak kekurangan dalam
penyusunanan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.Untuk itu
saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Maumere, 24 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.1. Rumusan Masalah................................................................................................... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 1

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3

2.1 Pengertian infrastruktur dan pelabuhan .................................................................. 2


2.2 Hirarki Pelabuhan dan Kriteria Kelayakan Lokasi Pelabuhan .................................. 2

BAB III. PENUTUP .......................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
3.2 Saran ...................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAK

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi
poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategiyang diwujudkan
untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan,
perbaikan transportasi laut serta focus pada keamanan maritim
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatanekonomi yang
difungsikan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turunferi dan/atau bongkar muat
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Untuk
mendukung fungsi-fungsi itu maka dibangunlah dermaga atau Jetty, jalan gudang, fasilitas
lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pada pelabuahan tersebut, sehingga
fungsi-fungsi dari pemindahan bongkar muat dari kapal yang bersandar dipelabuhan yang
menuju tujuan selanjutnya dapat dilakukan. Sehingga sebagai mahasiswa Teknik Sipil, kita
belajar untuk dapatmerencanakan pelabuhan. Dimana dalam merencanakan suatu pelabuhan
yang baik, terlebih dahulu kita harus mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada dipelabuhan.
Yang lebih terperinci akan dibahs pada bab 2 pada makalah ini.
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan, Kriteria pelabuhan laut di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
hirarki yang terdiri atas:
a. Pelabuhan Utama (yang berfungsi sebagai Pelabuhan Internasional dan Pelabuhan
Hub Internasional)
b. Pelabuhan Pengumpul
c. Pelabuhan Pengumpan, yang terdiri atas:
1) Pelabuhan Pengumpan Regional;
2) Pelabuhan Pengumpan Lokal.

1.2. Rumusan Masalah


A. Apa yang diketahui hirarki pelabuhan

1.3. Tujuan dan Manfaat


A. Mengetahui materi dari hirraki pelabuhan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang sengaja dibangun untuk menjadi tempat berlabuhnya
kapal. Kawasan inilah yang dijadikan tempat singgah bagi kapal-kapal sebelum akhirnya
berlabuh atau meneruskan perjalanan. Di pelabuhan, biasanya kapal menaikkan atau
menurunkan muatannya.
Menurut peraturan pemerintah RI no. 69 tahun 2001 tentang kepelabuhanan, yang
dimaksud pelabuhan adalah tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh , naik turun penumpang dan atau
bongkar muat barang yang di lengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari
gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi:
1. Dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
2. Crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
3. Gudang Laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di
pindah ke kapal.

Pelabuhan sendiri ada yang disebut dengan pelabuhan umum dan khusus. Pengertian
pelabuhan umum adalah pelabuhan yang kegiatan pelayanannya ditujukan bagi masyarakat
umum. Sementara pelabuhan khusus adalah jenis pelabuhan yang dibangun dengan tujuan
tertentu.

Setiap jenis pelabuhan dikelola oleh penanggung jawabnya masing-masing. Pelabuhan


umum dikelola oleh badan usaha pelabuhan, sedangkan pelabuhan khusus biasanya
dikelola oleh pemerintah daerah.

2.2 Hirarki Pelabuhan dan Kriteria Kelayakan lokasi Pelabuhan


Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan, Kriteria pelabuhan laut di Indonesia dapat dikelompokkan berdasarkan
hierarki yang terdiri atas:
a. Pelabuhan Utama (yang berfungsi sebagai Pelabuhan Internasional dan Pelabuhan Hub
Internasional)
b. Pelabuhan Pengumpul; dan
c. Pelabuhan Pengumpan, yang terdiri atas:
1) Pelabuhan Pengumpan Regional;
2) Pelabuhan Pengumpan Lokal.
Hierarki pelabuhan sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan memperhatikan kriteria
teknis sebagai berikut:

2
1. Pelabuhan Utama:

Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan


angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri
dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat sebgai tempat asal tujuan
penumpang dan atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan antar provinsi.

a. Kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional;

b. Berada dekat dengan jalur pelayaran internasional ±500 mil dan jalur pelayaran
nasional ± 50 mil;

c. Memiliki jarak dengan pelabuhan utama lainnya minimal 200 mil;

d. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang

e. Kedalaman kolam pelabuhan minimal -9 m-LWS;

f. Berperan sebagai tempat alih muat peti kemas/curah/general cargo/penumpang


internasional;

g. Melayani Angkutan petikemas sekitar 300.000 TEUs/tahun atau angkutan lain


yang setara;

h. Memiliki dermaga peti kemas/curah/general cargo minimal 'l (satu) tambatan,


peralatan bongkar muat petikemas/curah/general cargo serta lapangan
penumpukan/gudang penyimpanan yang memadai.

i. Berperan sebagai pusat distribusi peti kemas/curah/general cargo/penumpang di

j. Tingkat nasional dan pelayanan angkutan peti kemas internasional;

2. Pelabuhan Pengumpul

Pelabuhan pengumpul Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan


angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi

3
a. Kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan
meningkatkan pertumbuhan wilayah;

b. Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya setidaknya 50 mil;

c. Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional ± 50 mil;

d. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;

e. Berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan


pertumbuhan nasional;

f. Kedalaman minimal pelabuhan -7 m-LWS;

g. Memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan dan peralatan bongkar muat;

h. Berperan sebagai pengumpul angkutan peti kemas/curah/general cargo/penumpang


nasional;

i. Berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;

3. Pelabuhan Pengumpan

Pelabuhan pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan


angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah
terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan
sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan
dengan jangkauan pelayanan provinsi. Kegiatan dalam pengusahaan pelabuhan terdiri
atas penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa terkait dengan
kepelabuhanan yang meliputi penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang
dan barang. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang dan barang terdiri
atas:

1. Kegiatan pengusahaan di pelabuhan terdiri atas penyediaan dan/atau pelayanan


jasa kepelabuhanan dan jasa terkait dengan kepelabuhanan.

2. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan sebagaimana dimaksud diatas


meliputi penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang, dan barang.

4
3. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal, penumpang, dan barang sebagaiaman
dimaksud teridi atas

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;

 Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air


bersih;

 Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau


kendaraan;

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan


bongkar muat dan peti kemas

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang,


alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan;

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah
kering, dan Ro-Ro; Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards
Sea Tolls Concept RAYDIAN HERLAMBANG - 11512067 1

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;

 Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang;


dan/atu

 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal

4. Kegiatan jasa terkait dengan kepelabuhanan sebagaimana dimaksud meliputi


kegiatan yang menunjang kelancaran operasional dan memberikan nilai tambah
bagi pelabuhan. Dalam pelabuhan tersebut terdapat terminal yang merupakan
suatu kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan,
tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/atau tempat bongkar muat
barang

A. Pelabuhan Pengumpan Regional:

a. Berpedoman pada tata ruang wilayah provinsi dan pemerataan

5
pembangunan antarprovinsi;

b. Berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan


peningkatan pembangunan kabupaten/kota;

c. Berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi wilayahprovinsi;

d. Berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Pengumpul dan


Pelabuhan Utama;

e. Berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke


Pelabuhan Pengumpul dan/atau Pelabuhan Pengumpan lainnya;

f. Berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam propinsi;

g. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari


gelombang;

h. Melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar


kecamatan dalam 1 (satu) provinsi;

i. Berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau ±25 mil;

j. Kedalaman maksimal pelabuhan -7 m-LWS;

k. Memiliki dermaga dengan panjang maksimal 120 m;

l. Memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Regional lainnya 20 - 50


mil.

B. Pelabuhan Pengumpan Lokal:

a. Berpedoman pada tata ruang wilayah kabupaten/kota dan pemerataanserta


peningkatan pembangunan kabupaten/kota;

b. Berada di sekitar pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota;

c. Memiliki luas daratan dan perairan tertentu dan terlindung dari gelombang;

d. Melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota dan/atau antar

6
kecamatan dalam 1 (satu) kabupaten/kota;

e. Berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Utama,

f. Pelabuhan Pengumpul, dan/atau Pelabuhan Pengumpan Regional;

g. Berperan sebagai tempat pelayanan penumpang di daerah terpencil,


terisolasi, perbatasan, daerah terbatas yang hanya didukung oleh moda
transportasi laut;

h. Berperan sebagai tempat pelayanan moda transportasi laut untuk


mendukung kehidupan masyarakat dan berfungsi sebagai tempat
multifungsi selain sebagai terminal untuk penumpang juga untuk melayani
bongkar muat kebutuhan hidup masyarakat disekitarnya;

i. Berada pada lokasi yang tidak dilalui jalur transportasi laut reguler kecuali
keperintisan;

j. Kedalaman maksimal pelabuhan -4 m-LWS;

k. Memiliki fasilitas tambat atau dermaga dengan panjang maksimal 70 m;

l. Memiliki jarak dengan Pelabuhan Pengumpan Lokal lainnya 5-20 mil.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang kita bahas diatas mengenai permasalahan yang terjadi di
pelabuhan, dapat ditarik sebuah kesimpulan. Pelabuhan yang merupakan pintu masuk
perdagangan internasional seharusnya mampu menyediakan fasilitas yang menunjang
dalam pelaksanaannya, hal tersebut tidak serta merta dapat dilakukan langsung, namun hal
ini harus direncanakan sebelumnya oleh Pemerintah sebelum dilaksanakannya
pembangunan pelabuhan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya peran pemerintah dalam
menyelesaikan permasalahan yang timbul di sekitar pelabuhan ini, sehingga tidak hanya
aktivitas pelabuhan yang dapat berjalan dengan baik, tapi juga dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi masyarakat sekitar.
Kesimpulannya sudah jelas bahwa bahwa pelabuhan adalah salah satu kawasan penting
yang memiliki fungsi dan manfaat untuk memudahkan mobilitas dalam kehidupan ini.
Terlebih infrastruktur pelabuhan akan lebih memudahkan mobilitas kehidupan seterusnya.

3.2 Saran
Berdasarkan hal-hal yang kita bahas diatas mengenai permasalahan yang terjadi di
pelabuhan, dapat ditarik sebuah kesimpulan. Pelabuhan yang merupakan pintu masuk
perdagangan internasional seharusnya mampu menyediakan fasilitas yang menunjang.
Untuk menghasilkan fasilitas yang menunjang pemerintah harus merencanakan terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pembanguna tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

INTERNET :

http://repository.unpas.ac.id/15868/3/BAB%20I.pdf

ww.google.com/search?client=firefox-b- d&q=materi+pelabuhan+utama

Anda mungkin juga menyukai