Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PELABUHAN

“DERMAGA”

DOSEN PEMBIMBING

Santi Sani,ST.,MT

DISUSUN OLEH

Refi Tamala (02072000032)

UNIVERSITAS MUSI RAWAS


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,hidayah
serta karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Pelabuhan yang
berjudul“DERMAGA” tepat pada waktunya.Saya menyadari bahwa makalah yang saya
selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari semua kalangan yang bersifatmembangun guna kesempurnaan makalah saya
selanjutnya.Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
sertadalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya berharap agar makalah
tentang“Agama Islam”ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.Bandung,

30 Desember 2022

( Refi Tamala )

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………......

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….....

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………...

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..

1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………

2.1 Pengertian Dermaga…………….…………………………………………………………..

2.2 Jenis-Jenis Dermaga……………...…………………………………………………………

2.3 Tipe Dermaga………………………………………………………………………………

2.4 Bagian-bagian Dermaga………………………………………….………………………..

2.5 Bagian Dermaga Secara Spesifik Beserta Fungsinya……………………………………..

2.6 Gambar Bagian-bagian Dermaga………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan merupakan tempat berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal laut serta
kendaraan air lainnya, menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang dan
hewan,serta tempat bertemunya suatu kegiatan perekonomian. Definisi pelabuhan adalah
tempat tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan atau bongkar muat barang, berupa
terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi.
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau yang tersebar
di wilayah Indonesia. Maka, kegiatan kelautan sangat perlu untuk kegiatan penghubung
antara pulau satu dengan pulau lainnya, penjagaan wilayah laut, penilitian kelautan, serta
pemberdayaan sumber daya kelautan. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama dalam
memanfaatkan dan melestarikan potensi hasil industri tersebut secara optimal. Karena,
seperti yang diketahui sumber daya laut mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sehingga
diharapkan dapat mendongkrak sistem perekonomian Indonesia.
Dermaga atau pelabuhan merupakan pintu gerbang perekonomian yang menjadi
pertemuan transportasi lokal maupun internasional dan antar moda khususnya yang
menyangkut arus kegiatan keluar masuk kapal, barang dan penumpang. Dermaga sendiri
terdiri atas beberapa jenis atau tipe, salah satunya yaitu dermaga apung dengan
memanfaatkan sebuah konstruksi yang biasa disebut ponton atau umumnya disebut sebagai
Dermaga Ponton. Dermaga ponton sendiri umumnya menggunakan konstruksi yang
berbahan dasar baja. Misalkan di pulau Bengkalis sendiri memiliki beberapa dermaga apung
yang menggunakan ponton sebagai bahan sandar dari kapal-kapal yang berlabuh. Contohnya
yaitu dermaga di pelabuhan Bandar Sri Laksamana yang berlokasi di pusat kota Bengkalis
dan menghubungkan kota Bengkalis dengan kota-kota lain seperti Dumai, Selat Panjang,
Tanjung Balai Karimun, Batam, dan Pekanbaru. Artinya peranan dermaga ponton disini
sangat penting bagi setiap sisi pemanfaatannya.
Pada kondisi yang ada, banyak dermaga-dermaga yang terletak di pesisir Kabupaten
Bengkalis khususnya yang tidak memiliki ponton sebagai media tambatnya kapal. Dermaga
disini juga memiliki dimensi yang relatif kecil karena hanya dimanfaatkan oleh kapal-kapal
ukuran kecil. Karena tidak ada ponton, maka kapal akan bertambat di dermaga hanya
bersandarkan kepada tiang pancang yang biasanya berbahan kayu nibung, sehingga untuk
menaik turunkan barang ataupun manusia sedikit mengalami kesulitan. Perancangan sebuah
ponton dermaga apung adalah salah satu solusi alternatif yang nantinya bisa diterapkan pada
dermaga yang belum memiliki ponton sebagai media tambatnya kapal. Ponton dermaga
direncanakan berdasarkan hasil survey data di lapangan dimana ponton tersebut akan
ditempatkan sesuai kebutuhan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu dermaga ?
2. Bagian-bagian dermaga ?
3. Fungsi-fugsi dari bagian dermaga?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. untuk mengetahui secara umum apa itu dermaga
2. untuk mengetahui apa itu bagian-bagian dermaga dermaga dan fungsinya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dermaga

Dermaga merupakan sebuah struktur bangunan yang dibuat di laut untuk


menghubungkan bagian darat dan pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat merapat atau
menambatkan kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat barang menaik turunkan
penumpang. Dermaga terdiri atas dua struktur yaitu struktur atas (balok dan plat lantai) dan
struktur bawah (poer dan tiang pancang) yang berfungsi mendukung bagian diatasnya.
Konstruksi dermaga diperlukan untuk menahan gaya-gaya akibat tumbukan kapal dan beban
selama bongkar muat. Penentuan dimensi dermaga didasarkan padajenis dan ukuran kapal
yang akanmerapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran
dermaga harus didasarkan pada ukuran-ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat dan
meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat dengan aman, cepat dan lancar.

2.2 Jenis Dermaga

1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkar-


muat barang umum/general cargo ke atas kapal.
2. Dermaga peti kemas, dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar muat peti
kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya menggunakan kran (crane).

3. Dermaga curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar-muat barang
curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt).
4. Dermaga khusus, adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut barang
khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan lain sebagainya.

5. Dermaga marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar, speed boat.

6. Dermaga kapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan
2.3 Tipe dermaga

Dermaga dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu wharf, pier dan jetty. Struktur wharf
dan pier bisa berupa struktur tertutup atau terbuka, sementara jetty pada umumnya berupa
struktur terbuka.

1. Wharf
Wharf adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan dapat dibuat berimpit
dengan garis pantai atau agak menjorok ke laut. Jenis wharf ini biasanya dipilih bila dasar
pantai agak curam atau kedalaman air yang dalam, tidak terlalu jauh dari garis pantai.
Kebanyakan digunakan untuk pelabuhan barang potongan atau peti kemas dimana
dibutuhkan suatu halaman terbuka yang cukup luas untuk menjamin kelancaran angkutan
barang.
Perencanaan wharf harus memperhitungkan tambatan kapal, peralatan bongkar
muat barang dan fasilitas transportasi darat. Karakteristik kapal yang akan berlabuh
mempengaruhi panjang wharf dan kedalaman yang diperlukan untuk merapatnya kapal.
2. Jetty
Jetty adalah bangunan dermaga yang menjorok ke tengah laut (sungai, danau)
untuk mencapai kedalaman yang diperlukan, dan dihubungkan bangunan jembatan ke
darat pantai . Sisi muka jetty biasanya sejajar dengan pantai. Pada umumnya jetty
digunakan untuk merapat kapal tanker, kapal LNG, tongkang pengangkut batu bara.
Untuk menahan benturan kapal yang merapat dipasang dolphin penahan benturan
(bresting dolphin) di depan jetty. Sedang untuk mengikat kapal digunakan dolphin
penambat (mooring dolphin). Dolphin-dolphin tersebut dihubungkan dengan catwalk
(semacam jembatan kecil), yang berfungsi sebagai jalan petugas yang akan mengikatkan
tali kapal ke dolphin.
3. Pier
Pier adalah dermaga yang berada pada garis pantai dan posisinya tegak lurus
dengan garis pantai (berbentuk jari). Berbeda dengan wharf yang digunakan untuk
merapat pada satu sisinya, pier dapat digunakan pada satu sisi atau dua sisinya sehingga
dapat digunakan untuk merapatkan lebih banyak kapal. Perairan di antara dua pier yang
berdampingan disebut slip.

2.4 Bagian-Bagian Dermaga

Pada umumnya konstruksi dermaga terdiri dari beberapa bagian bangunan yaitu :
a. Dolphin
Dolphin Adalah bagian dari konstruksi dermaga yang menjorok ke laut dan
merupakan tempat untuk mengikatkan tambatan kapal sehingga kapal tidak bisa bergerak
bebas di perairan dan konstruksi ini menerima gaya tarikan dari kapal.
b. Fender
Fender Adalah bagian konstruksi yang berfungsi sebagai penahan benturan ketika kapal
bertambat. Konstruksi ini dapat dibuat bergandeng dengan dermaga ataupun terpisah, dan
sistem fender ini menerima gaya horizontal dari benturan kapal. Material fender saat ini
biasanya berbahan karet
c. Jembatan (Bridge)

Konstruksi ini dapat dibangun atau tidak sesuai dengan kebutuhan dari dermaga itu
sendiri, dan konstruksi jembatan ini ada yang bergerak (moveable bridge) dan ada yang
tidak bergerak (fixed bridge). Jembatan berfungsi sebagai penghubung antara kapal dan
dermaga dan tempat lewatnya para penumpang yang berjalan kaki.
d. Landing Deck

Landing Deck Adalah konstruksi utama dari dermaga yang merupakan landasan
kendaraan yang naik dan turun dari kapal untuk bongkar muat barang dan penumpang.

2.5 Bagian – bagian konstruksi yang ada di dermaga beserta fungsinya secara spesifik
yaitu antara lain :
a. Bangunan Atas

Bangunan atas merupakan struktur konstruksi dermaga yang berada di atas, terdiri dari :
a) Plat Lantai, Adalah plat bagian dari dermaga yang berfungsi untuk dilewati kendaraan
yang menuju kapal atau dari kapal menuju daratan.
b) Balok, Adalah rangkaian dari girder yang memanjang dari konstruksi dermaga
tersebut dan merupakan pengaku serta memikul pelat lantai.

b. Sistem Fender

Pada dasarnya dalam konstruksi dermaga diketahui 3 sistem fender yaitu:


a) Fender Kayu, Fender jenis ini makin kurang penggunaannya, karena makin langkanya
mendapatkan kayu panjang.
b) Fender Gantung, Bentuk fender ini bermacam – macam dari yang paling sederhana
sampai yang lebih sulit dalam pelaksanaannya. Biasanya digunakan untuk konstruksi
dermaga yang menampung kapal-kapal jenis kecil. Dikenal beberapa jenis yaitu:

Rantai dilindungi karet Berbobot (suspended gravity fender), Bentuk ini sudah jarang
lagi digunakan karena biaya pemeliharaan yang tinggi.
c) Fender Bentur, Guna menyerap energi kinetik tinggi yang ditimbulkan oleh benturan
kapal pada dinding dermaga, pada saat ini dikembangkan tiga jenis yaitu:
d) Fender hidraulis
e) Fender pier baja
f) Fender Karet

c. Alat Penambat

Alat penambat adalah suatu bagian konstruksi yang digunakan untuk keperluan berikut
ini:
a) Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau gerak kapal yang
disebabkan oleh gelombang, arus dan angin.
b) Menolong berputarnya kapal.
Menurut letaknya alat penambat dibagi:
a) Alat penambat di darat. Yaitu : Bolder / Bollard.
b) Alat penambat dalam air, Yaitu : Pelampung penambat, dolphini.

 bolder / bollard

Adalah alat penambat yang ditanam di bagian tepi dermaga yang berfungsi untuk
menambat kapal – kapal yang berlabuh, supaya tidak terjadi suatu penggeseran atau
penggoyanganyang besar karena gelombang ombak, arus dan angin. Tipe – tipe bollard
antara lain :
a) Bollard / Bitt, Direncanakan untuk menahan gaya tarik 35 ton
b) Double Bitt, Masing-masing bitt direncanakan untuk menahan gaya tarik sebesar 35
ton.
c) Corner Mooring Post, Alat penambat yang ditanam pada tepi pantai dan dekat ujung
dermaga yang direncanakan untuk menahan gaya tarik sebesar 50-100 ton.

 pelampung penambat

Adalah alat penambat yang letaknya diluar dermaga, yaitu didalam kolam pelabuhan atau
di tengah-tengah laut (off shore).
Didalam kolam pelabuhan, fungsinya :
a) Untuk mengikat kapal yang sedang berhenti dan menunggu diluar dermaga ketika
dermaga sedang penuh.
b) Untuk membantu berputarnya kapal.
c) Ditengah – tengah laut (off shore), fungsinya : Untuk keperluan kapal-kapal yang
draftnya besar atau dapat bongkar muat dari kapal tongkang.
d. Bangunan Bawah

Satu – satunya yang dapat dicantumkan pada kategori bangunan bawah sebuah dermaga
adalah Pondasi. Pondasi adalah suatu bagian dari dermaga yang tertanam atau
berhubungan dengan tanah, fungsi dari pondasi adalah untuk menahan beban bangunan di
atasnya dan meneruskannya ke tanah dasar. Tujuannya adalah agar didapat keadaan yang
kokoh dan stabil atau dengan kata lain tidak akan terjadi penurunan yang besar, baik arah
vertikal maupun horizontal.
Dalam beberapa faktor terdapat beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan sesuai
dengan keadaan yang ada, antara lain :
a) Pondasi dangkal, adalah suatu pondasi yang mendukung bangunan bawah secara
langsung pada tanah, dapat dibedakan menjadi :
b) Pondasi tumpuan setempat
c) Pondasi tumpuan menerus
d) Pondasi tumpuan plat
e) Pondasi dalam, dapat dibedakan menjadi
f) Pondasi tiang pancang, Pondasi tiang pancang digunakan bila tanah pendukung
berada pada kedalaman lebih dari 8 meter, bentuk dari pondasi tiang pancang adalah
lingkaran, segi empat, segi tiga, dll.
g) Pondasi sumuran, Pondasi sumuran digunakan apabila tanah pendukung berada pada
kedalaman 2-8 meter, pondasi ini mempunyai bentuk penampang bulat, segiempat,
dan oval.
2.5 gambar bagian-bagian dermaga :
a. Dolphin

b. Fender
c. jembatan

d. landing deck dermaga

\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Dermaga dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu wharf, pier dan jetty.
Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani, ukuran
kapal, arah gelombang dan angin, kondisi topografi dan tanah dasar laut, dan tinjauan
ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang paling ekonomis

Anda mungkin juga menyukai