Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PELABUHAN PENUMPANG BANDAR DELI


Dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pelabuhan

Oleh
RIZKI TAMARA
2007210064

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa Rahmat
dan hidayat – Nya, penulis tidak dapat menyelesaikan makalah dengan tema Pelabuhan ini dengan
baik.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah
senantiasa memberikan ilmu kepada para mahasiswa, serta penulis juga berterima kasih kepada
teman – teman mahasiswa yang senantiasa membantu dan memberi dukungan penuh kepada
penulis. Dalam makalah ini penulis menjelaskan tentang Pelabuhan penumpang bandar deli yang
ada di belawan.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan kata, dan
penyusunan kalimat. Oleh karena itu penulis mengharapakan saran dan kritik dari para pembaca
agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 20 Mei 2023

Rizki Tamara

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2.Tujuan................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Pelabuhan Penumpang....................................................................................... 3
2.2. Fasilitas – fasilitas pelabuhan ......................................................................................... 3
2.3. Karakteristik Kapal .......................................................................................................... 6

BAB III KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Labuhan deli merupakan cikal bakal lahirnya Pelabuhan belawan. Labuhan deli dulunya
merupakan pusat pemerintahan kerajaan Deli yang kesohor di kawasan Sumatera Timur.
Bandar Labuhan Deli terletak di tepi Sungai Deli. “Bandar” merupakan sebutan dari
masyarakat suku Melayu Deli yang artinya labuhan atau pelabuhan. Karena masa itu yang
berkuasa adalah pemerintah Kerajaan Deli, maka pelabuhan tersebut dinamai Labuhan Deli
atau Bandar Deli. Bandar Labuhan Deli yang semakin berkembang, membuat para pendatang
kulit putih untuk memanfaatkan dan mengeksplorasi kawasan ini. Salah satunya adalah John
Anderson seorang utusan Gubernur Penang WE Philips, datang ke Labuhan Deli pada tahun
1823 dalam rangkaian survei politik ekonominya di pantai timur Sumatera bagi kepentingan
Inggris.Selain itu, kemakmuran kawasan Deli juga mengundang para migrasi dari
mancanegara, di antaranya adalah orang-orang dari daratan China yang telah turut meramaikan
Labuhan Deli dari awal mula berdirinya pelabuhan itu.Pada tahun 1903 para kuli kontrak Cina
tiba di Pelabuhan Belawan (Anthony Reid:199).
Pelabuhan Belawan yang mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan perekonomian
di Provinsi Sumatera Utara. Dimana Pelabuhan Belawan berperan besar dalam menunjang
mobilitas barang dan manusia di negeri ini. Sehingga Pelabuhan Belawan dalam
pengembangan Kawasan Barat Indonesia ini menjadi sarana paling penting untuk
menghubungkan antar pulau maupun antar Negara. Sebagai negara kepulauan, peranan
pelabuhan sangat penting untuk kebutuhan transportasi dan perekonomian Indonesia,
khusunya Pelabuhan Belawan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas
barang dan manusia di negeri ini.
Pada tahun 1915, pelabuhan Labuhan Deli dipindahkan ke Belawan yang terletak di tepi
Sungai Belawan. Hal ini disebabkan Sungai Deli kian dangkal, sehingga menghambat kapal
masuk alur Sungai Deli menuju Labuhan Deli. Oleh Belanda, dermaga Belawan lama
dipergunakan untuk sandar berbagai jenis kapal, baik kapal kargo maupun kapal panumpang.
Pada tahun 1938, Pelabuhan Belawan menjadi pelabuhan terbesar di wilayah Hindia-Belanda.

1
Dan Pelabuhan Belawan menjadi tempat persinggahan kapal-kapal samudra dari maskapai
pelayaran.
Akan tetapi, pada rentang tahun 1940-1942 ekspor dari Pelabuhan Belawan terhenti karena
seringnya pesawat-pesawat pembom Jepang menyerang Belawan dan Polonia Medan, tatkala
Jepang memaklumkan perang terhadap Amerika, Inggris dan Belanda ( Luckman Sinar,
2011:75).

1.2.Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi, fasiltas – fasilitas perairan, dermaga, dan fasilitas penunjang
lainnya berdasarkan data terbaru.
2. Mengetahui jumlah, kapasitas, dan karakteristik kapal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pelabuhan Penumpang


Pelabuhan penumpang adalah pelabuhan yang dibangun untuk memberikan
fasilitas bagi kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian. Pada
pelabuhan penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang yang mencakup fasilitas-
fasilitas seperti kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran, dan
sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga
gudang barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran keluar masuknya penumpang dan
barang, sebaiknya jalan masuk dan keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas
dengan menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang melalui
dermaga (Bambang Triatmodjo, 1986).

2.2. Fasilitas Pelabuhan Penumpang


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 1996 tentang
kepelabuhanan yaitu:
1. Perairan tempat labuh

Perairan tempat labuh merupakan perairan yang berada disekitar dermaga atau
perairanyang digunakan kapal untuk sandar di dermaga.
2. Kolam Labuh

3
Merupakan daerah perairan dimana kapal berlabuh untuk melakukan kegiatan bongkar
muat.
3. Dermaga

Merupakan sebuah tempat yang menjorok kelaut yang digunakan sebagai tempat
menaikkan dan menurunkan penumpang dari kapal.
4. Terminal Penumpang

Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995, Terminal Transportasi merupakan:


a. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan
umum.
b. Tempat Pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas.

4
c. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk
melancarkan arus penumpang dan barang.
d. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota.
5. Ruang Pelayanan Umum

Ruangan yang disiapkan untuk menampung seluruh pengguna terminal, baik


penumopang, pengantar / penjemput, karyawan / petugas Pelabuhan, maupun pihak
pengguna lainnya. Untuk memasuki ruangan ini tidak perlu pemerikasaan keselamatan
operasi pelayaran.
6. Ruang Keberangkatan

Ruang ini menampung penumpang untuk berangkat dan proses transit atau transfer
penumpang. Untuk memasuki ruang ini penumpang dan bagasi yang dibawa serta
harus diperiksa oleh petugas keselamatan pelayaran. Didalam ruangan ini tidak
diperbolehkan ada pengantar.

5
7. Ruang Kedatangan

Ruang ini menampung penumpang datang dan mengarahkan arus penumpang menuju
ruang umum dan area intermoda. Didalam ruangan ini tidak diperbolehkan ada
penjemput. Ruang kedatangan juga digunakan untuk pengurusan beberapa dokumen
dan pengambilan bagasi serta untuk pemeriksaan.
8. Ruang Loket

Ruang loket adalah ruang yang menjual tiket kepada penumpang yang akan
melakukan pemberangkatan.
2.3. Karakteristik kapal
Kapal yang direncanakan mampu berlayar pada ketinggian gelombang hingga 2.5
m. Walaupun demikian, khusus untuk periode musim barat (bulan Desember hingga
Pebruari) Dinas Perhubungan setempat sering menghimbau dan melarang untuk
beroperasi, kecuali kondisi angin sudah teduh dan cuaca baik. Kapal hasil analisa
mempunyai draft kecil sekitar 1.1 m, sehingga mampu beroperasi dan berlabuh di
pelabuhan yang bersarat air rendah, karena beberapa pelabuhan mempunyai kedalaman
antara 1.5 hingga 3.2m. Bahan material konstruksi kapal berbahan jenis Aluminium

6
(marine grade) karena sesuai untuk perairan terbuka dan bergelombang seperti yang
disyaratkan olehIMO.
Tipe lambung direkomendasikan tipe catamaran, karena memiliki berbagai
kelebihan dari mono-hull diantaranya stabilitas dan kenyamanan yang lebih baik,
kapasitas penumpang lebih besar, serta pemakaian bahan bakar lebih rendah untuk ukuran
displacement sama.
Ukuran utama kapal yang direncanakan adalah sebagai berikut : panjang (Lwl) 22
m, lebar (B) 7.61 m, sarat air (T) 1.17 m, kecepatan maksimum (Vmaks) 29.2 knots, tenaga
penggerak utama sekitar 1640 HP. Kapal tersebut mempunyai displacement 47.5 ton dan
berkapasitas penumpang 110 hingga 140 penumpang. Kapal tersebut dapat difungsikan
baik untuk angkutan penumpang diwilayah perairan internal Kabupaten maupun jarak
jauh sekitar 200 mile untuk tujuan dari Ibu kota Kabupaten ke Ibu kota Provinsi.
Berdasarkan analisa estimasi biaya produksi maka harga kapal dengan spesifikasi teknis
seperti ters

7
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan data yang di dapat terdapat beberapa fasilitas Pelabuhan untuk
penumpang, di antaranya adalah perairan tempat labuh, kolam labuh, dermaga,
terminal penumpang, ruang pelayanan umum, ruang keberangkatan, ruang kedatangan,
dan ruang loket.
2. Dalam penentuan karakteristik kapal terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan di
antaranya, kondisi perairan di sekitar Pelabuhan, serta kondisi geografis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, N., & Nurzanah, W. (2021). Analisis Tingkat Pelayanan Dermaga Angkutan Penumpang
Di Pelabuhan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli–Nias (Doctoral dissertation, UMSU).

Hardjono, S. (2013). Kajian Karakteristik Desain Kapal Penumpang Yang Sesuai Untuk Perairan
Kabupaten Kepulauan Anambas. Warta Penelitian Perhubungan, 25(6), 416-429.

Anda mungkin juga menyukai