Disusun oleh :
Clairine
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Makalah tentang “ M e m a n f a a t k a n p e n y e d i a a n A i r B e r s i h
D i I n d o n e s i a U n t u k M e n g a t a s i K r i s i s A i r ” ini saya
susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran BAHASA INDONESIA. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu Saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, dengan tulus ikhlas saya menyampaikan terima kasih
kepada Bapak Basuki selaku guru pembimbing dalam pembuatan makalah ini,
serta teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….....………….. I
DAFTAR ISI…………………………………………………………..…...………. II
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………........…………….…… 1
II
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan Bumi (Wikipedia, 2016). Kebutuhan dasar kehidupan tidak lain
adalah air. Tanpa air, kehidupan tidak akan dapat berlangsung. Air merupakan
sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik untuk dikonsumsi
maupun digunakan untuk kepentingan lain. Namun, air bersih semakin sedikit
persediaannya karena banyak sumber daya air yang tercemar (Khiatuddin, 2003).
Ketersediaan air di dunia begitu melimpah ruah, namun semakin meningkatnya
populasi maka akan semakin meningkat pula kebutuhan akan air terutama air
bersih. Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan
air bersih dari hari ke hari.
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Topik permasalahan yang penulis analisis adalah krisis air di Kota DKI
Jakarta. Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia tanggal 22 Maret
dilaksanakan sebuah diskusi di Balai Agung - Balai Kota DKI Jakarta. Diskusi
yang bertajuk "Menghadapi Tantangan Krisis Air Perkotaan" dipimpin oleh
Gubernur Jakarta Basuki Thahaja Purnama yang membahas seberapa parah krisis
air yang dialami oleh penduduk Kota DKI Jakarta.
Fakta didapatkan bahwa dari keseluruhan penduduk Kota DKI Jakarta hanya
60% yang terpenuhi kebutuhan airya padahal di Kota DKI Jakarta terdapat 13
sungai yang siap memasok kebutuhan air. Hal ini mengartikan bahwa masih
terdapat penduduk Kota DKI Jakarta yang mengalami krisis air. Direktur PAM
Jaya Erlan Hidayat memaparkan bahwa kebutuhan air di Jakarta diperkirakan
27.443 liter per detik pada 2019 dan yang tersedia hanya 18.000 liter per detik.
Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, terpaksa sebagian penduduk Kota
DKI Jakarta mengkonsumsi air tanah yang dangkal dan tercemar. Hal ini tentunya
memprihatinkan karena dapat membahayakan kesehatan penduduk. Sementara air
tanah dalam sudah dalam kondisi kritis dan memicu permukaan tanah turun
sehingga tidak memungkinkan jika penduduk Kota DKI Jakarta terus menerus
mengandalkan air tanah.
2
2. Penyebab Permasalahan Krisis Air
1. Permasalahan Kependudukan
Faktor-faktor yang terkait dengan penurunan kualitas air di antaranya:
(1) Laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan yang
cukup tinggi;
(4) Eksploitasi air tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-
gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen,
pengusaha laundry, dan bangunan lainnya.
Krisis air adalah masalah yang sangat mendesak untuk diselesaikan kareng
menyangkut kebutuhan dasar makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan maupun
manusia yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap deraiat keschatan
manusia. Diperlukan suatu inovasi untuk memecahkan masalah krisis air ini.
Berikut penulis paparkan alternatif pemecahan masalah krisis air bersih yang
penulis sadur dari berbagai sumber:
a) Krisis air yang melanda Kota DKI Jakarta menyebabkan 60% penduduk
Jakarta yang hanya terpenuhi kebutuhan air bersihnya sedangkan 40%
sisanya mendapatkan air dari sumber air tanah yang menurut pengamatan
sudah tidak menjadi air yang layak digunakan.
b) Krisis air yang melanda Kota DKI Jakarta disebabkan oleh kemarau yang
berkepanjangan, bertambahnya penduduk yang membuat kebutuhan air
semakin meningkat, industrialisasi yang tidak ramah lingkungan, kualitas
pelayanan PDAM yang masih kurang dan berkurangnya sumber air baku.
c) Alternatif pemecahan masalah krisis air di Kota DKI Jakarta yang dapat
diterapkan yaitu Rain Water Filtration System, pemanfaatan kanal banjir
timur (KBT) dengan menjaga kualitas air di kanal, konservasi air tanah,
penerapan teknologi pengolahan air bersih dan desalinasi air laut.
DAFTAR PUSAKA