Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS DAMPAK KAWASAN AIR TERHADAP KEBUTUHAN AIR BAGI


MASYARAKAT INDONESIA

BIDANG KEGIATAN
PKM ANALISIS ILMIAH

Disusun oleh :
Aditya Bayu Kuntjoro ( 03111840000001) ANGKATAN 2018
Aftoni Alvin Fahmi ( 03111840000003) ANGKATAN 2018
Ardilo Mada Bagaskara ( 03111840000008) ANGKATAN 2018
Ferdy Widyawan N. ( 03111840000012) ANGKATAN 2018
Rayhan Akbar Abd. M.B. (03111840000033) ANGKATAN 2018

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Kakak Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga Proposal Program Kreativitas Makasiswa Analisis
Dampak Kawasan Air Terhadap Kebutuhan Air Bagi Masyarakat Indonesia ini dapat disusun
dengan baik.

Semoga Proposal yang telah kami susun ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman
para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa Proposal ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan Laporan
Praktikum Biologi dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

1
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. .............. ... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ .............. ... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... .............. ... 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... .............. ... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................. .............. ... 5
BAB II TUJUAN ............................................................................................ .............. ... 6
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. .............. ... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... .............. ... 9
BAB V KESIMPULAN .................................................................................. .............. ... 10
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................... .............. ... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .............. ... 12

2
ABSTRAK
Dalam proses pembangunan sarana dan prasarana di kota besar pasti membutuhkan lahan.
Lahan adalah lingkungan fisik dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap
kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Setiap tahunnya lahan – lahan yang ada di kota besar
semakin berkurang akibat dari pembangunan infratruktur maupun karena maraknya aktivitas
pengupasan lahan oleh para pengembang untuk kegiatan pembangunan perumahan, mal dan
apartemen yang tanpa kita sadari hal tersebut mempengaruhi kehidupan kita sebagai warga dari
kota besar tersebut dan mengurangi daerah resapan air yang ada di kota – kota besar. Daerah
resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanah kedalam zona jenuh air sehingga
membentuk suatu aliran tanah yang mengalir kedaerah yang lebih rendah. Fungsi dari daerah
resapan air adalah sebagai pengendali banjir dan kekeringan di musim kemarau. Dampak yang
terjadi bila alih fungsi lahan yang terjadi tak terkendali diantaranya adalah banjir. Banjir terjadi
karena tidak adanya tanah yang mengapung air. Tujuan dibuatnya proposal ini adalah untuk
mengetahui kawasan resapan dan kebutuhan air, fungsi daerah resapan air, dampak akibat
berkurangnya daerah resapan air, dan mengetahui solusi agar kawasan resapan dapat seimbang
dengan kebutuhan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan proposal ini
adalah metode studi pustaka, cyper, konsultan, dan survey. Dalam masalah ini perlunya revitalisasi
ruang – ruang ekologis yang berfungsi lingdung sebagai kawasan resapan air, dengan
meningkatkan program penghijauan penanaman pohon – pohon yang dapat memberikan
perlindungan infiltrasi tanah.

ABSTRACT
In the process of building facilities and infrastructure in a large city, it certainly requires
land. Land is a physical and biotic environment that is related to its carrying capacity for the life
and welfare of human life. Every year the land in the big city is diminishing due to the development
of infrastructure as well as the proliferation of land stripping activities by developers for housing,
malls and apartment development activities that we unknowingly affect our lives as citizens of the
big city and reduce water catchment areas in big cities. Water catchment area is the area of water
entering from the surface of the soil into the water saturated zone so as to form a flow of soil that
flows to a lower area. The function of the water catchment area is to control floods and droughts
in the dry season. The impact that occurs when land use change that occurs uncontrollably is
floods. Flooding occurs due to the absence of land that floats water. The purpose of this proposal
is to find out the catchment area and water needs, the function of the water catchment area, the
impact of reduced water catchment areas, and to know the solution so that the catchment area can
be balanced with the needs of the community. The research method used in writing this proposal
is the literature study method, cyper, consultant, and survey. In this issue, it is necessary to
revitalize ecological spaces that function as a water catchment area, by increasing the planting of
trees that can provide protection of soil infiltration

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembangunan yang ada di kota – kota besar di Indonesia tiap tahunnya memiliki
peningkatan. Pembangunan tersebut bertujuan untuk membangun sarana – prasarana yang
dibutuhkan oleh masyarakat agar masyarakat makin sejahtera dan membuat kota besar mereka
menjadi lebih baik, walaupun tak sedikit pembangunan di kota – kota besar bukan berdasar
kepentingan bersama melainkan atas kepentingan pribadi.

Dalam proses pembangunan sarana dan prasarana di kota besar pasti membutuhkan lahan.
Lahan adalah lingkungan fisik dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap
kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Setiap tahunnya lahan – lahan yang ada di kota
besar semakin berkurang akibat dari pembangunan infratruktur maupun karena maraknya
aktivitas pengupasan lahan oleh para pengembang untuk kegiatan pembangunan perumahan,
mal dan apartemen dan tanpa kita sadari hal tersebut mempengaruhi kehidupan kita sebagai
warga dari kota besar tersebut.

Berbagai masalah mulai timbul akibat lahan yang ada dalam kota tersebut semakin sedikit
dan membuat daerah resapan air yang ada di kota besar berkurang. Daerah resapan air adalah
daerah masuknya air dari permukaan tanah kedalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu
aliran tanah yang mengalir kedaerah yang lebih rendah. Daerah ini memiliki kandungan
komposisi garam yang lebih rendah dari daerah lahannya dalam satu aliran air tanah yang sama
dan mengalami penurunan tekanan air yang berlawanan dengan kenaikan tekanan air di daerah
lahannya dalam satu aliran air tanah yang sama, daerah resapan air juga terdapat perbedaan
distribusi tumbuh – tumbuhan.
Bagi kota besar, daerah resapan air merupakan daerah yang wajib ada karena daerah
resapan air bagi kota besar merupakan sesuatu hal yang wajib ada untuk menjaga keseimbangan
kora tersebut. Jika daerah resapan air yang ada di kota besar semakin menipis akan
menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan itu sendiri dan masyarakat sekitar.

Salah satu masalah yang ada akibat kurangnya daerah resapan air adalah banjir. Banjir
merupakan masalah yang serius bagi kota karena jika masalah ini diabaikan terus menerus
banjir akan menjadi masalah yang rutin terjadi tiap tahunnya. Bagi masyarakat kota besar
seperti Jakarta, bencana banjir menjadi suatu hal yang biasa terjadi, bahkan sudah bisa
dikatakan sesuatu yang hampir rutin terjadi.

Oleh karena itu, kita sebagai penerus bangsa ini harus memperbaiki masalah – masalah
yang sudah terjadi maupun mencegah masalah – masalah akibat dari menipisnya atau
berkurangnya daerah resapan air yang ada di kota – kota besar saat ini.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud kawasan resapan air ?
2. Apakah fungsi daerah resapan air?
3. Apa dampak yang ditimbulkan jika kurangnya daerah resapan air ?
4. Bagaimana solusi agar kawasan resapan dapat seimbang dengan kebutuhan masyarakat
kota – kota besar di Indonesia yang kompleks ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kawasan resapan air.
2. Untuk mengetahui fungsi daerah resapan air
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika kurangnya daerah resapan air.
4. Untuk mengetahui solusi agar kawasan resapan dapat seimbang dengan kebutuhan
masyarakat kota – kota besar di Indonesia yang kompleks.

5
BAB II
TUJUAN
1. Untuk mengetahui kawasan resapan dan kebutuhan air.

Daerah resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanahke dalam zona jenuh
air sehingga membentuk suatu aliran air tanahyang mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Daerah ini memilikikandungan komposisi mineral dan komposisi garam yang lebih rendahdari
daerah luahannya dalam satu aliran air tanah yang sama danmengalami penurunan tekanan air
yang berlawanan dengan kenaikantekanan air di daerah luahannya dalam satu aliran air tanah
yang sama.daerah resapan air juga terdapat perbedaan distribusi tumbuh-
tumbuhan.Pemahaman makna daerah resapan air di alam setidaknya ada limaunsur utama
sebagai ciri yang harus dipenuhi yaitu kondisi tanahnya poros, kemampuan dalam meresap air
yang cukup tinggi, memiliki perbedaan tinggi air tanah yang mencolok, berada pada
wilayahdengan curah hujan cukup tinggi >2500 mm/tahun,dan memilikivegetasi dengan sistem
perakaran yang cukup dalam serta memiliki pelapisan tajuk.
2. Untuk mengetahui fungsi daerah resapan air
Daerah resapan air memiliki beberapa fungsi bagi keseimbangan kota, yaitu:

1. Menjaga ketersediaan air tanah


2. Menahan dan menampung air hujan
3. Mencegah erosi tanah pada perbukitan
4. Mencegah terjadi banjir pada dataran rendah
5. Sebagai tempat fauna
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika kurangnya daerah resapan air.
Berkurangnya daerah resapan air di kota – kota besar berdampak bagi kehidupan
masyarakat. Dampak – dampak yang ditimbulkan akibat berkurangnya daerah resapan air di
kota – kota besar yaitu:

1. Genangan dan banjr


Dikarenakan kurangnya media penyerap air hujan. Air yang tidak diserap akan bertambah
terus - menerus dan menimbulkan genangan yang lama-kelamaan akan menimbulkan
banjir.
2. Meluasya penyebaran penyakit
Banjir dan genangan air menjadi wadah bagi nyamuk dan cacing untuk berkembang biak.
3. Kuantitas dan kualitas air tanah menurun
Minimnya daerah resapan padahal kebutuhan air tanah meningkat. Karena daerah resapan
berkurang, air akan semakin sedikit dan tercampur dengan tanah yang berlebih (air tanah
tidak bersih)
4. Pencemaran sungai

6
Air yang tidak bersih akan mencemari sungai. Sehingga menimbulkan hilangnya biota
sungai.

4. Proposal ini juga bertujuan untuk mengetahui solusi agar kawasan resapan dapat seimbang
dengan kebutuhan masyarakat kota – kota besar di Indonesia yang kompleks. Beberapa solusi
yang dapat kami simpulan adalah dengan menggunakan daerah sungai lama untuk membuat
daerah resapan air buatan.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam melakukan pengamatan terhadap berkurangnya daerah resapan air di Indonesia ini, kami
menggunakan metode:
1. Metode Studi Pustaka

Yaitu metode pengumpulan data mengenai daerah resapan air serta komponen-komponen
lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas, bersumber dari buku yang relevan
dengan laporan akhir ini.
2. Metode Cyber

Yaitu dengan cara mencari informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang
dibahas dari internet sebagai bahan referensi pada karya tulis ini.
3. Metode Konsultasi

Yaitu metode dengan konsultasi, yang dilakukan baik dengan pembimbing maupun pihak-
pihak yang memahami masalah yang dibahas pada karya tulis ini.
4. Metode Survey

Metode eksperimen ini dilakukan dengan cara survey primer maupun sekunder di tempat-
tempat yang menjadi objek masalah pada karya tulis ini.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daerah resapan air adalah bagian penting dalam penataan kota. Bagian ini merupakan hal yang
tidak boleh salah dalam pembuatan dan perencanaannya. Kawasan yang sudah ditetapkan menjadi
resapan air, harus tetap dipertahankan jika tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat
intensitas dan kuantitas air hujan menjadi limpasan (run off) dalam jumlah yang sangat besar.

Masalah yang dihadapi sebagian kota besar di indonesia adalah urbanisasi yang
mengakibatkan kebutuhan akan lahan/tempat tinggal meningkat. Pembangunan fisik yang tidak
berdasarkan pada kelestarian lingkungan akan berakibat negatif dikemudian hari dapat berupa
bencana banjir ataupun berkurangnya air tanah. Resapan air tidak terlepas dari ruang terbuka hijau
di sebuah kota. Idealnya setiap kota memiliki ruang terbuka hijau seluas 30% dari luas kota yang
dapat berupa telaga (waduk, danau, atau situ), green belt, taman, dan hutan kota.

Jakarta saat ini hanya memiliki ruang terbuka hijau kurang dari 9% dari total wilayah.
Vegetasi yang menutupi daerah resapan air juga mempengaruhi daya serap daerah resapan air.
Semakin banyak vegetasi yang menutupi daerah resapan air serta semakin tepat jenis vegetasinya
akan semakin baik daerah resapan air dalam menyerap limpasan air.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan menambah daerah resapan air di kota
besar antara lain:

 Menentukan vegetasi yang tepat untuk ditanam di daerah resapan air. Beberapa tanaman
memiliki sifat menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya. Beberapa di
antaranya adalah bambu, beringin, bisbul (sejenis kesemek), rambutan, nangka, manggis, dan
matoa.
 Memperbaiki kondisi tanah agar mudah menyerap air.

 Membuat lubang biopori . Pembuatan lubang biopori dapat dilakukan oleh secara pribadi di
rumah-rumah sehingga jika dilakukan secara kolektif akan menambah jumlah resapan air di
kota besar.
 Membuat sumur resapan

 Menjaga agar luas daerah resapan air tidak terkonversi menjadi bangunan-bangunan yang
tidak ramah lingkungan.

9
BAB V
KESIMPULAN
Dari masalah yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan jika masalah berkurangnya
daerah resapan air di kota – kota besar dapat diatasi dengan menggunakan resapan buatan. Resapan
buatan ini dapat dibuat dengan memanfaatkan dasar sungai lama dengan 3 lapisan formasi
geologis. Bagian paling atas dengan ketebalan sekitar 8-80 meter berupa lempung pasiran dengan
permeabilitas rendah, dan dibawahnya berupa kerikil pasir dengan tebal 10-70 meter yang cukup
permeabel, dan dibawahnya berupa lembung debuan atau lumpur liat yang terlalu relatim
impermeabel. Dan kita dapat membuka lahan terbuka hijau ditengah kota untuk menambah daerah
resapan.

10
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapam terimakasih tak lupa kami ucapkan kepada sesama anggrota tim atas kerjasamanya
dalam membuat laporan ini. Kami juga tak lupa berterimakasih kepada kakak – kakak pembimbing
kami yang telah memberikan kami ilmu tentang materi pkti ini. Atas bimbingan kakak – kakak
dan kerja sama tim yang baik, alhamdulillah kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik
dan tepat waktu.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://makassartangguh.wordpress.com/artikel/daerah-resapan-air-di-kota-besar/
Sudibtakto. 2000. Model Pengelolaan Kawasan Resapan Air Hujan Yogyakarta Utara
berdasarkan Variasi Kapasitas Infiltrasi. Yogyakarta. Lembaga Penelitian, Universitas Gadjah
Mada, Departemen Pendidikan Nasional

12

Anda mungkin juga menyukai