2021731150005
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS JAYABAYA
1958
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas rangkuman mata kuliah Teknik
Penyehatan ini tepat pada waktunya, dan di selesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, di tuliskan berdasarkan buku dan Materi, Tugas ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penyehatan. Selain itu, bertujuan
untuk menambah wawasan untuk para pembaca dan juga penyusun.
Penyusun menyadari ketidak sempurnaan, untuk itu diharapkan berbagai masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya dari pembaca agar penyusun dapat
memperbaiiki Tugas ini. Penyusun berharap Tugas ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Bogor, 02 Januari
M. RISHAD ALBY
Air merupakan sumber daya alam yang terbatas baik secara kualitas dan kuantitas yang
memiliki fungsi sangat vital dalam kehidupan makhluk hidup. Semua kegiatan manusia dari
kebutuhan pangan hingga aspek lainnya memerlukan air dengan jumlah yang cukup, kualitas
yang baik serta kontinuitas sesuai dengan kebutuhannya.
Kebutuhan air bersih daerah Kabupaten Bantaeng sangat dibutuhkan dikarenakn cuaca tidak
menentu, menurunya kualitas dan daya dukung lingkungan. Ketersedian air yang dapat
langsung dikonsumsi dari alam juga semakin berkurang. Keadaan ini juga diikuti oleh
menurunya tekanan- tekanan air seluruh daerah pelayanan, sehingga masyarakat
menggunakan berbagai cara untuk memperoleh air sesuai kemampuan, maka untuk
mengatasi keadaan ini peneliti berinisiatif melakukan studi perencanaan sistem pengadaan air
bersih untuk menjamin ketersediaan air bersih atau air minum bagi penduduk.
Sistem perencanaan air bersih umumnya di Kecamatan Bantaeng masih terkendala persoalan
pengelolaan sumber mata air, salah satu contoh di tahun 2018 masyarakat mengeluhkan
ketersediaan air bersih di kecamatan bantaeng.
Salah satu Kelurahan di Kecamatan Bantaeng yang bermasalah kebutuhan Air Bersih yaitu
Kelurahan Onto. Kondisi eksisting di Kelurahan ini sebagian besar daerahnya mengalami
kekeringan dan ketersediaan air bersih masih belum mencukupi di tahun 2013. Kelurahan
Onto yang mempunyai sumber mata air dan memiliki kontur berupa bukit salah satu
pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Potensi sumber mata air di Kelurahan Onto sangat meyakinkan dengan berbagai sumber mata
Air yang ada. Meski suplai air bersih terus dan populasi duniaterus meningkat mengakibatkan
peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam
mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia
telah kehilangan lebih dari setengahlahan basah bersama dengan nilai pelayanan
ekosistemnya.
Untuk menanggulangi beberapa permasalahan tersebut maka perlu adanya “Studi Kebutuhan
Air Bersih dari Sumber Mata Air di Kelurahan Onto Kabupaten Bantaeng”. Untuk itu
perencanaan pengembangan ketersediaan air keelevasi yang lebih tinggi perlu di recanakan
dengan baik.
Namun kenyataan kelangkaan air bersih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya
di daerah pedesaan yang tidak terjangkau layanan PDAM. Ada sejumlah faktor penyebap
mengapa sampai sejumlah desa atau kampung mengalami kelangkaan air, misalnya : sumber
air yang jauh dari pemukiman penduduk, air yang keruh dan berasa asam karena wilayahnya
berupa rawa, atau juga karena faktor topografi dimana sumber air berada dalam gua
perbukitan yang elevasinya lebih rendah dari pemukiman penduduk (daerah pelayanan)
sehingga air tidak bisa dialirkan secara gravitasi, dll.
Melihat layanan PDAM yang lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, maka untuk
penyediaan air bersih di daerah pedesaan atau kampung bisa dilakukan dengan membuat
program penyediaan air bersih secara partisipatif (skala kecil) dengan mengandalkan
sumbangan sukarela dari warganya atau menyisihkan sebagian dana bantuan dari program
PROSPEK, PNPM Mandiri, alokasi dana kampung (ADK), serta dana bantuan lainnya .
Sistem penyediaan air bersih yang akan di bangun pada wilayah pedesaan atau kampung
lebih dikonsentrasikan pada sistem komunal bukan individu serta menggunakan teknologi
tepat guna yang berbiaya rendah dalam operasi dan pemeliharaannya.
Banyaknya kebutuhan air baku sangat bergantung pada besarnya jumlah penduduk, yang
berpengaruh terhadap kebutuhan air baku untuk keperluan rumah tangga/domestik dan
kebutuhan air baku untuk keperluan non domestik (kantor, sekolah dan lain-lain). Tingkat
pelayanan air bersih di Kabupaten Bantaeng saat ini masih rendah (<10%). Adanya berbagai
komitmen Internasional seperti pemenuhan target Millennium Development Goals (MDGs)
yang mensyaratkan peningkatan pelayanan separuh (50%) dari jumlah penduduk yang belum
mempunyai akses pelayanan air baku sampai tahun 2018 (atau kurang lebih 90% pada tahun
2035).
Dalam perhitungan kebutuhan air baku diperlukan proyeksi penduduk untuk perhitungan
jumlah penduduk di masa yang akan datang berdasarkan asumsi perkembangan kelahiran,
kematian dan migrasi diasumsikan bahwa tingkat layanan pada tahun 2018 adalah 50% dan
berturut-turut terjadi kenaikan pertahun sebesar 10%, sehingga pada tahun 2035 tingkat
layanan diasumsikan 90%. Perkiraan pertumbuhan penduduk yang akan datang tidak
mungkin 100% tepat, sehingga harus dipilih metode yang paling memungkinkan dan
beralasan. Adapun cara menghitung pertumbuhan penduduk dari tahun 2018 sampai tahun
2035.
P1 = Jumlah penduduk tahun 2018 (jiwa) P2 = Jumlah penduduk tahun 2018 (jiwa) t2 =
2018
t1 = 2001
Proyeksi pertumbuhan penduduk berfungsi untuk memberikan patokan atau acuan bagi
penentuan kebutuhan yang akan direncanakan dan disesuaikan dengan beberapa parameter
yang ada.
2. Metode pengolahan air baku
Pengolahan air merupakan suatu upaya untuk mendapatkan air bersih dan sehat dengan
standar mutu air yang memenuhi syarat kesehatan. Proses pengolahan air merupakan proses
perubahan fisik, kimia, dan biologi air baku. Adapun tujuan pengolahan air adalah :
• Memperbaiki derajat keasaman
• Mengurangi bau
• Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
• Mengurangi kadar bahan-bahan terlarut
distribusi air baku yang digunakan adalah saluran tertutup karena sebagai media penghantar
fluida (cair, gas) dengan keadaan bahwa fluida terisolasi dari keadaan luar. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sistem pada fluida tidak berhubungan langsung dengan lingkungannya dan
udara luar, misalnya pipa. Oleh karena itu dari segi keamanan (safety), maka cenderung
dipilih dengan memakai saluran tertutup. Jaringan transmisi adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk menyalurkan air bersih dari tempat pengambilan (intake) sampai tempat
pengolahan atau dari tempat pengolahan ke jaringan distribusi. Metode transmisi dapat
dikelompokkan menjadi
I. Sistem gravitasi
Sistem pengaliran air dari sumber ke tempat broncaptering dengan cara memanfaatkan energi
potensial yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi sumber air sampai bak
pelayanan umum.
II. Sistem pompa
Sistem pengolahan air dari sumber ke tempat broncaptering dengan cara memberikan
gerakan/energi kinetik pada aliran air, sehingga air dari sumber dapat mencapai lokasi bak
pelayanan umum yang lebih tinggi.