PENDAHULUAN
1
2
daerah, penyediaan air minum menjadi urusan dan tanggung jawab pemerintah
daerah. Namun, terdapat suatu permasalahan yaitu daerah yang memiliki pedesaan
yang luas, penduduk yang tergolong miskin, serta mempunyi kapasitas fisikal
yang rendah, pada umunya memiliki kempauan rendah dalam menyediakan
pelayanan dasar kepada masyarakat, salah satu upaya pemerintah dalam
mengatasi permasalahan tersebut dalah dengan melaksanakan Program
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi yakni DAK Air Minum Penugasan.
DAK Air minum penugasan adalah program pemerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah penduduk miskin pedesaan dan pinggiran kota yang
mendapat akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang sehat dan praktik
perilaku hidup bersih dan sehat dengan pendekatan berbasis masyarakat.
Pendekatan tersebut dilaksanakan dengan cara menumbuhkan prakarsa dan
partisipasi aktif dalam merencanakan, menyiapkan, memutuskan, melaksanakan,
mengoperasikan, dan memelihara sarana dan prasarana yang dibangun, serta
melanjutkan dan meningkatkan kegiatan layanan air minum, perilaku sehat dan
sanitasi masyarakat dan lingkungan sekolah. Berikut ruang lingkup Program DAK
Air Penugasan mencakup 5 (lima) komponen kegiatan :
a. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal,
b. Peningkatan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat dan pelayanan
sanitasi,
c. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum,
d. Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota dan
e. Dukungan pelaksaanaan dan manajemen proyek.
Program DAK Air Minum Penugasan adalah program multisektor yang
didanai dari APBN, APBD, dana masyarakat dan bantuan/pinjaman dari bank
dunia. Program DAK Air minum penugasan melibatkan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian dalam Negeri, Kementerian
Kesehatan, Bappenas, dan Pemerintah daerah serta masyarakat. Dikarenakan
program tersebut melibatkan banyak pihak, maka perlu adanya sinergitas yang
tinggi dan koordinasi yang efektif dalam perecanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
serta pengawasan, didukung dengan kemampuan dengan pengalokasian anggaran.
3
4
5
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber
daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai
peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan
dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga
(domestik) maupun untuk kepentingan industri.
1. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air
dari permukaan tanah. Lumpur akan tahan, demikian juga
dengan sebagian bakteri seingga air tanah ini akan jernih
tetapi akan lebih banyak mengandung zat-zat kimia tertentu
untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini
berfungsi sebagai saringan. (Zuhrina Martila, 2020)
2. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang
pertama. Untuk mengambil air ini diperlukan bor karena
adanya kedalamannya yang cukup dalam (100-300 m). Jika
tekanan air tanah ini besar, maka air akan menyembur
kepermukaan sumur. Sumur ini disebut sumur atesis. Jika air
tidak dapat keluar dengan sendirinya maka diperlukan
pompa. (Zuhrina Martila, 2020)
3. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam
NaCl. Kadar garam dalam air laut kurang lebih 3%. Dengan
keadaan ini maka air laut mempunyai syarat untuk air minum
apabila diolah terlebih dahulu. Air laut jarang digunakan
sebagai air baku untuk air minum karena pengolahan untuk
menghilangkan kadar garamnya membutuhkan biaya yang
cukup besar. (Zuhrina Martila, 2020)
7
dengan tidak adanya bakteri E Coli atau fetal coli dalam air. (
Awaludin Salilama,2014)
b. Kuantitas
Syarat kuatitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia, dalam artian air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang
9
akan dilayani. Dapat ditinjau juga dari standar debit air bersih yang
dialirkan ke masyarakat sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih.
Kebutuhan air bersih masyarakat bervariasi, tergantung pada letak
geografis, kebudayaan, tingkat ekonomi, dan skala perkotaan tempat
c. Kontinuitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau ataupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 24jam perhari, atau setiap saat diperlukn, kebutuhan air tersedia.
Akan tetapi kondisi ideal tersebut tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah
di indonesia, sehingga untuk menemukan tingkat kontinuitas pemakaian
air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas masyarakat terhadap
prioritas pemkaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12
jam per hari, yaitu pada jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 05.00-
13.00. (Awaludin Salilama, 2014)
d. Tekanan Air
Konsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup,
dalam arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat.
Untuk menjaga tekanan air akhir pipa di seluruh daerah layanan, pada titik
awal distribusi diperlukan tekanan yang lebih tinggi untuk mengatasi
kehilangan tekanan karena gesekan, yang tergantung pada kecepatan
aliran, jenis pipa, diameter pipa, dan jarak jalur pipa tersebut. ( Awaludin
Salilama, 2014)
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun proyeksi
Po = jumlah penduduk tahun yang diketahui
r = persentase pertambahan penduduk tiap tahun
n = tahun proyeksi
c. Metode eksponensial
Pn = P0 er.n
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu tahun dasar dan tahun n
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural 2,7182818
2.4 Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air yaitu banyaknya air yang diperlukan untuk memnuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,
menyiram, dan kegiatan lainnya. “kebutuhan air bersih menurut Seunjaya
11
adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat
hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Kebutuhan air adalah sejumlah air
yang digunakan untuk berbagai peruntukan atau kegiatan masyarakat dalam
wilayah tersebut. Dalam kasus ini kebutuhan air yang diperlukan yaitu
kebutuhan air rumah tangga (Domestik), fasilitas umum meliputi
perkantoran, pendidikan (Non domestik), irigasi, peternakan, industri, serta
untuk pemeliharaan/penggelontoran sungai. (Zuhrina Martila, 2020).
Kebutuhan air dikategorikan menjadi kebutuhan air domestik dan non
domestik :
2.4.1 Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah
tangga yang dilakukan melalui Sambungan Rumah (SR) dan kebutuhan
umum yang disediakan melalui fasilitas Hidran Umum (HU) atau Kran
Umum (KU). Besar debit kebutuhan air domestik untuk memenuhi kebutuhan
domestik dierhitungkan terhadapat beberapa faktor :
a. Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan perencanaan
sesuai dengan rencana cakupan pelayanan.
b. Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan tergantung pada kategori daerah
dan jumlah penduduknya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.
Qd = Y x sd
Keterangan :
Qd = Debit kebutuhan air domestik (liter/detik)
Sd = Standar kebutuhan air domestik (liter/detik)
Y = Jumlah penduduk (orang)
Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis kota dan Jumlah Penduduk
Pemakaian air
No. Kategori Jumlah Penduduk
(liter/hari/jiwa)
1 Metropolitan >1.000.000 150-200
2 Kota besar 500.000-1.000.000 120-150
12
Qt = Qd + Qn + Qa
Dimana :
Qt = Debit kebutuhan air tital (l/detik)
Qn = Debit keb. Air nondom (l/hari)
Qd = Debit Kebutuhan air domestik (l/hari)
Qa = Debit kehilangan air (liter/hari)
14
BAB III
METODELOGI LAPORAN
Gambar
3.4 Lokasi
b. Metode Geometrik
Pt = Po (1+r)n
Pt = 594 (1+0,012)^2
19
Pt = 594 (1,012)^2
Pt = 608 Jiwa
c. Metode Eksponensial
Pn=Po.e^r.n
Pn = 594 . 2,75 ^(0,12 . 2)
Pn = 594 . 1,024
Pn = 608 Jiwa