Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan bagian dari pembangunan
sosial yang memberi perhatian pada keseimbangan kehidupan manusia dalam
memperbaiki kondisi sosialnya. Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan
lingkungan hidup, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan
Kabupaten Serang mempunyai komitmen sangat kuat untuk menurunkan separuh
proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air bersih dan sanitasi
dasar pada tahun 2021 dalam program DAK Air Minum Penugasan.
Desa Cikeusal Kecamatan Cikeusal, merupakan desa yang mendapatkan
progam DAK Air Minum Penugasan Tahun 2021. Berdasarkan survei awal
kondisi lapangan memang menunjukan belum optimalnya capaian cakupan
penduduk terhadap akses air minum, sanitasi serta perilaku hidup sehat (cuci
tangan pakai sabun). Fenomena ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya
terbatasnya sumber air, dan pasokan air baku, sanitasi dan perilaku kebersihan
yang buruk serta air minum yang tidak aman, masih rendahnya kesadaran
masyrakat akan pentingnya perilaku hidup sehat dan kurangnya perilaku
kebersihan dilingkungan masyarakat.
Pemerintah melalui program pembangunan nasional ‘Akses Universal Air
Minum dan Sanitasi Tahun 2019’, menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia
dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% rakyat
Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat RPJPN 2005–2025 dan RPJM 2015-
2019. Secara nasional sampai dengan tahun 2015 Indonesia baru mampu
menyediakan akses yang layak bagi 68% dari total penduduk Indonesia,
sedangkan untuk kebutuhan sanitasi dasar, Indonesia baru mampu menyediakan
akses sanitasi layak bagi 60% dari total penduduk Indonesia.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 sebagaimana telah
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

1
2

daerah, penyediaan air minum menjadi urusan dan tanggung jawab pemerintah
daerah. Namun, terdapat suatu permasalahan yaitu daerah yang memiliki pedesaan
yang luas, penduduk yang tergolong miskin, serta mempunyi kapasitas fisikal
yang rendah, pada umunya memiliki kempauan rendah dalam menyediakan
pelayanan dasar kepada masyarakat, salah satu upaya pemerintah dalam
mengatasi permasalahan tersebut dalah dengan melaksanakan Program
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi yakni DAK Air Minum Penugasan.
DAK Air minum penugasan adalah program pemerintah yang bertujuan
untuk meningkatkan jumlah penduduk miskin pedesaan dan pinggiran kota yang
mendapat akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang sehat dan praktik
perilaku hidup bersih dan sehat dengan pendekatan berbasis masyarakat.
Pendekatan tersebut dilaksanakan dengan cara menumbuhkan prakarsa dan
partisipasi aktif dalam merencanakan, menyiapkan, memutuskan, melaksanakan,
mengoperasikan, dan memelihara sarana dan prasarana yang dibangun, serta
melanjutkan dan meningkatkan kegiatan layanan air minum, perilaku sehat dan
sanitasi masyarakat dan lingkungan sekolah. Berikut ruang lingkup Program DAK
Air Penugasan mencakup 5 (lima) komponen kegiatan :
a. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal,
b. Peningkatan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat dan pelayanan
sanitasi,
c. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum,
d. Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota dan
e. Dukungan pelaksaanaan dan manajemen proyek.
Program DAK Air Minum Penugasan adalah program multisektor yang
didanai dari APBN, APBD, dana masyarakat dan bantuan/pinjaman dari bank
dunia. Program DAK Air minum penugasan melibatkan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian dalam Negeri, Kementerian
Kesehatan, Bappenas, dan Pemerintah daerah serta masyarakat. Dikarenakan
program tersebut melibatkan banyak pihak, maka perlu adanya sinergitas yang
tinggi dan koordinasi yang efektif dalam perecanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
serta pengawasan, didukung dengan kemampuan dengan pengalokasian anggaran.
3

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah Tahapan perencanaan Air Bersih Pedesaan di Desa Cikeusal?
1.3 Batasan Masalah
Penulis Hanya membatasi pembahasan pada laporan ini mengenai
Perencanaan air bersih perdesaan di Desa Cikeusal Kecamatan Cikeusal.
1.4 Tujuan
Untuk menambah pengetahuan tentang tahapan Perencanaan Air Bersih Di
Desa Cikeusal Kecamatan Cikeusal.
1.5 Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat Menambah pengetahuan tentang Sistem Penyediaan Air Bersih
(SPAM) disuatu instansi tentang perencanaan Air Bersih Pedesaan, serta
sebagai media belajar dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
2. Bagi Pembaca
Laporan Kerja Praktek ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi
pembaca tentang bagaimana perencanaan Air Bersih Pedesaan.
3. Bagi Intitusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan serta dapat menjadi bahan refrensi bagi
mahasiswa lain dan bagi penulis lain untuk mengetahui perencanaan Air Bersih
Pedesaan pedesaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Persyaratan Air Bersih


2.1.1 Definisi Air Bersih
Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila
dimasak. Sumber air bersih digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu
air hujan, air permukaan, air tanah dan mata air. Persyaratan kualitas air
bersih memiliki terdiri dari syarat fisik, kimia dan biologi (Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun 2017).
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang selalu mengalami
peningkatan setiap tahunnya, memicu pertumbuhan dan perkembangan
permukiman yang cepat juga (Wahyuni dan Junianto, 2017). Untuk
konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air
minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum
oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri atau
zat-zat berbahaya, terutama logam.
2.1.2 Sumber Air Bersih
Pada dasarnya jumlah air didalam adalah tetap dan mengikuti suatu
aliran disebut Chyclus Hydrology, dengan adanya penyinaran matahari,
maka uap air ini akan menyatu ditempat tinggi, yang dikenal dengan awan.
Oleh angin, awan ini akan dibawa semakin tinggi dimana temperatur diatas
semakin rendah yang 7 menyebabkan timbulnya titik air dan jatuh kebumi
sebagai hujan. Jika air ini keluar pada permukaan bumi atau tanah, maka air
ini akan disebut mata air. (Santhy Metlyn Nussy 2019) Air permukaan yang
mengalir dipermukaan bumi umumnya membentuk sungai-sungai dan jika
melalui suatu tempat rendah (cekung), maka air akan berkumpul disuatu
danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir kelaut kembali.

4
5

Berdasarkan sumbernya, air dapat digolongkan menjadi empat


kelompok,yaitu :
a. Air angkasa / air atmosfer
Air atmosfer adalah air yang dalam keadaan murni sangat bersih
tetapi karena adanya pengotoran udara yang disebabkan kotoran-
kotoran dan debu, maka untuk menjadikan ait hujan sebagai sumber
air minum hendaknya pada waktu menampung hujan jangan dimulai
pada saat hujan turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Disamping itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap
pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi. (Zuhrina Martila, 2020)
b. Air permukaan
Air permukaan merupakan air hujan yang mengalir dipermukaan
bumi. Pada umumnya air ini akan mengalami pengotoran selama
pengalirannya. Beban pengotoran ini untuk tiap air permukaan
berbeda tergantung daerah pengaliran air permukaan. Macam-
macam air permukaan antara lain.
1. Air sungai Rata-rata lebih dari 40.000 km³ air diperoleh dari
sungai-sungai didunia. Ketersediaan ini (Sama dengan lebih
dari 7.000 m³ setiap orang). (Zuhrina Martila, 2020)
2. Air rawa Pada umumnya air rawa bewarna karena adanya
zat-zat organik yang telah membusuk. Dengan banyaknya zat
organik menyebabkan kadar O2 yang terlarut dalam air
sedikit, sehingga kadar Fe dan Mn yang terlarut dalam air
menjadi tinggi. Pada permukaan air ini akan tumbuh algar
(lumut) karena adanya sinar matahari dan oksigen (O2).
Untuk 8 mengambil air ini, sebliknya pada bagian tengah
agar endapan-endapan besi (Fe) dan Mangan (Mn) serta
lumut tak terbawa. (Zuhrina Martila, 2020)
c. Air tanah
6

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan
di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber
daya air Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai
peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan
dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga
(domestik) maupun untuk kepentingan industri.
1. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena adanya proses peresapan air
dari permukaan tanah. Lumpur akan tahan, demikian juga
dengan sebagian bakteri seingga air tanah ini akan jernih
tetapi akan lebih banyak mengandung zat-zat kimia tertentu
untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini
berfungsi sebagai saringan. (Zuhrina Martila, 2020)
2. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air yang
pertama. Untuk mengambil air ini diperlukan bor karena
adanya kedalamannya yang cukup dalam (100-300 m). Jika
tekanan air tanah ini besar, maka air akan menyembur
kepermukaan sumur. Sumur ini disebut sumur atesis. Jika air
tidak dapat keluar dengan sendirinya maka diperlukan
pompa. (Zuhrina Martila, 2020)
3. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam
NaCl. Kadar garam dalam air laut kurang lebih 3%. Dengan
keadaan ini maka air laut mempunyai syarat untuk air minum
apabila diolah terlebih dahulu. Air laut jarang digunakan
sebagai air baku untuk air minum karena pengolahan untuk
menghilangkan kadar garamnya membutuhkan biaya yang
cukup besar. (Zuhrina Martila, 2020)
7

2.1.3 Pengertian Air Baku


Air baku adalah air yang digunakan untuk input pengolahan air minum
yang memenuhi baku mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air
minum dapat berasal dari :
a. Sumber air bawah tanah yaitu dari lapisan yang mengandung air
dibawah permukaan tanah dangkal atau dalam.
b. Sumber air permukaan yaitu sungai, rawa, danau dan mata air.
c. Air laut.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia
yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan. Parameter
wajib merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sedangkan parameter
tambahan hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi
mengindikasikan adanya potensi pencemaran berkaitan dengan parameter
tambahan. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk
pemeliharaan kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta
untuk keperluan cuci bahan pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain
itu Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku
air minum (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 32 Tahun
2017)
Dalam merencanakan suatu sistem penyediaan air minum maka perlu
dilakukan peninjauan kondisi air baku. Pemilihan sumber air baku harus
mempertimbangkan semua potensi lokal air permukaan dan tanah yang
berada di atau disekitar wilayah perencanaan. Penentuan jenis sumber yang
dipilih harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu :
a. Kuantitas dan kualitas sumber air
b. Iklim
c. Kemudahan dalam kontruksi intake
d. Keamanan pengoperasian
e. Biaya dalam pengolahan air dari perawatan intalasi pengolahan
8

f. Potensi pencemaran terhadap sumber air


g. Kemudahan dalam memperbesar kapasitas intae dimasa mendatang.
(Santhy Metlyn Nussy 2019).
2.2 Baku Mutu air Minum
Pada dasarnya ada dua sisi yang harus di penuhi oleh suatu air baku
sistem pengolahan air minum, yaitu :
a. Kualitas
Air yang dipergunakan harus memenuhi standar kualitas fisik, kimia
dan biologi yang menjamin bahwa air tersebut akan aman dikonsumsi oleh
masyarakat tanpa khawatir akan terkena penyakit bawaan air. Dalam hal ini,
air harus memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010.
1. Persyaratan Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau
kurang lebih 25 derajat celcius.
2. Persyaratan kimiawi
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah
yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia secara lain adalah
pH yang diperbolehkan berkisar antara 6,5-8,5, total silid, zat organik,
CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Ma),
tembaga (Cu), seng (Zn), nitrit, dan logam berat.
3. Persyaratan Biologi
Air bersih tidak boleh mengandung kuman pathogen dan parasitik
yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai

dengan tidak adanya bakteri E Coli atau fetal coli dalam air. (
Awaludin Salilama,2014)
b. Kuantitas
Syarat kuatitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia, dalam artian air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang
9

akan dilayani. Dapat ditinjau juga dari standar debit air bersih yang
dialirkan ke masyarakat sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih.
Kebutuhan air bersih masyarakat bervariasi, tergantung pada letak
geografis, kebudayaan, tingkat ekonomi, dan skala perkotaan tempat

tinggalnya. (Awaludin Salilama, 2014)

c. Kontinuitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau ataupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 24jam perhari, atau setiap saat diperlukn, kebutuhan air tersedia.
Akan tetapi kondisi ideal tersebut tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah
di indonesia, sehingga untuk menemukan tingkat kontinuitas pemakaian
air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas masyarakat terhadap
prioritas pemkaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12
jam per hari, yaitu pada jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 05.00-
13.00. (Awaludin Salilama, 2014)
d. Tekanan Air
Konsumen memerlukan sambungan air dengan tekanan yang cukup,
dalam arti dapat dilayani dengan jumlah air yang diinginkan setiap saat.
Untuk menjaga tekanan air akhir pipa di seluruh daerah layanan, pada titik
awal distribusi diperlukan tekanan yang lebih tinggi untuk mengatasi
kehilangan tekanan karena gesekan, yang tergantung pada kecepatan

aliran, jenis pipa, diameter pipa, dan jarak jalur pipa tersebut. ( Awaludin
Salilama, 2014)

2.3 Proyeksi Jumlah Penduduk


Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan
berkelanjutan. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh peningkatan
jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan warga serta
perkembangan Kota/Kawasan pelayanan ataupun halhal yang berhubungan
10

dengan peningkatan kondisi sosial dan ekonomi warga (Chaiddir dan


Eveline, 2015). Standar kriteria desain sistem peneydiaan air bersih
memberi rumusan untuk menghitung jumlah penduduk dengan metode
geometrik yaitu :
a. Metode Aritmatika
Pn = P0 {1 + (r.n)}
Keterangan :
Pn = jumlah penduduk pada tahun yang akan datang (Jiwa)
Po = Jumlah penduduk awal (Jiwa)
r = Rasio angka pertumbuhan penduduk tiap tahun (%)
n = Periode tahun yang akan kita ketahui.
b. Metode Geometrik
Pn = P0 (1 + r)n

Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun proyeksi
Po = jumlah penduduk tahun yang diketahui
r = persentase pertambahan penduduk tiap tahun
n = tahun proyeksi
c. Metode eksponensial
Pn = P0 er.n
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Periode waktu tahun dasar dan tahun n
e = Bilangan pokok dari sistem logaritma natural 2,7182818
2.4 Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air yaitu banyaknya air yang diperlukan untuk memnuhi
kebutuhan air dalam kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak,
menyiram, dan kegiatan lainnya. “kebutuhan air bersih menurut Seunjaya
11

adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat
hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Kebutuhan air adalah sejumlah air
yang digunakan untuk berbagai peruntukan atau kegiatan masyarakat dalam
wilayah tersebut. Dalam kasus ini kebutuhan air yang diperlukan yaitu
kebutuhan air rumah tangga (Domestik), fasilitas umum meliputi
perkantoran, pendidikan (Non domestik), irigasi, peternakan, industri, serta
untuk pemeliharaan/penggelontoran sungai. (Zuhrina Martila, 2020).
Kebutuhan air dikategorikan menjadi kebutuhan air domestik dan non
domestik :
2.4.1 Kebutuhan Air Domestik
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah
tangga yang dilakukan melalui Sambungan Rumah (SR) dan kebutuhan
umum yang disediakan melalui fasilitas Hidran Umum (HU) atau Kran
Umum (KU). Besar debit kebutuhan air domestik untuk memenuhi kebutuhan
domestik dierhitungkan terhadapat beberapa faktor :
a. Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan perencanaan
sesuai dengan rencana cakupan pelayanan.
b. Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan tergantung pada kategori daerah
dan jumlah penduduknya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

Qd = Y x sd
Keterangan :
Qd = Debit kebutuhan air domestik (liter/detik)
Sd = Standar kebutuhan air domestik (liter/detik)
Y = Jumlah penduduk (orang)
Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis kota dan Jumlah Penduduk
Pemakaian air
No. Kategori Jumlah Penduduk
(liter/hari/jiwa)
1 Metropolitan >1.000.000 150-200
2 Kota besar 500.000-1.000.000 120-150
12

3 Kota sedang 100.000-500.000 100-125


4 Kota kecil 25.000-100.000 90-110
5 Ibukota 10.000-25.000 60-90
Kecamatan/Desa
Sumber : Standar Kebutuhan Air Bersih (SNI 6728. 1: 2015)
2.4.2 Kebutuhan Air Non Domestik.
Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air untuk sarana dan
Prasarana darah yang teridentifikasi ada atau bakal ada berdasarkan rencana
tata ruang. Sarana dan prasarana berupa kepentingan sosial/umum seperti
untuk pendidikan, tempat ibadah, kesehatan dan juga untuk kepentingan
komersil seperti untuk perhotelan, kantor, restoran dan lain-lain. Kebutuhan
air non domestik di asumsikan sebagaiamana dalam tabel berikut.
Tabel 2.2 Kebutuhan Air Bersih Berbagai Sektor (SNI 19-6728. 1-2002)
No Jenis Pemakaian Standar Keterangan
Domestik
1 Sambungan Rumah 70 1/jiwa/hari
2 Kota dengan penduduk > 1 juta 10 1/jiwa/hari
3 Kota dengan penduduk < 1 juta 40-50 1/jiwa/hari
4 Pedesaan 100 1/jiwa/hari
5 Keran Umum 30 1/jiwa/hari
Non Domestik
1 Hidran Kebakaran 5 %Keb. Domestik
2 Kebocoran 20 %Keb. Domestik
3 Sekolah 10 1/m/hari
4 Kantor 10 1/pegawai/hari
5 Industri 0,4-1 1/deti/ha
6 Tempat ibadah 2
7 Rumah Sakit 300 1/liter/hari
8 Hotel 90 1/liter/hari
13

Sumber :SNI 19-6728.1-2002


Qn = Qd x Hu
Keterangan :
Qn = Debit Kebutuhan air non domestik (liter/orang)
Qd = Debit kebutuhan air domestik (liter/orang)
Hu = Standar kebutuhan air Hidran umum (liter/hari)

2.5 Kehilangan Air


Angka presentase kehilangan air untuk perencanaan sistem penyediaan air
bersih pedesaan yaitu sebesar 15 % dari kebutuhan ratarata dimana kebutuhan
rata-rata adalah sejumlah dari kebutuhan domestik ditambah dengan
kebutuhan non domestik. (Alfredo Andrew, 2018)
Qa = (Qd + Qn) × ra
Keterangan :
Qa = Debit kehilangan Air
Qd = Debit kebutuhan air domestik (liter/hari)
Qn = Debit kebutuhan air non domestik (liter/hari)
Ra = Angka persentase kehilangan air (%)

2.6 Kebutuhan Air Total Untuk Air Bersih


Kebutuhan air total adalah total kebutuhan air baik domestik, non
domestik ditambah kehilangan air (Alfredo Andrew Vol.6. 2018)

Qt = Qd + Qn + Qa
Dimana :
Qt = Debit kebutuhan air tital (l/detik)
Qn = Debit keb. Air nondom (l/hari)
Qd = Debit Kebutuhan air domestik (l/hari)
Qa = Debit kehilangan air (liter/hari)
14

2.7 Kebutuhan Air Maksimum/Puncak


Kebutuhan air jam maksimum yaitu besar air maksimum yang dibutuhkan
pada jam tertentu pada kondisi kebutuhan air maksimum. Didapatkan dalam
bentuk persamaan sebagai berikut. (Chaiddir dan Eveline, 2015).
Qmax = Qtotal X Faktor harian maksimum (1,25)
Dimana :
Qmax = Kebutuhan air maksimal
Faktor Harian maksimum = 1,1-1,25
15

BAB III

METODELOGI LAPORAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Perencanaan


3.5.1 Luas Wilayah dan Kependudukan Desa Cikeusal
Desa Cikeusal merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Cikeusal Kabupaten Serang dengan luas wilayah 4.040 Ha. Jumlah penduduk
Desa Cikeusal sebanyak 5.210 Jiwa yang terdiri dari 2.690 Jiwa penduduk
laki-laki dan 2.520 Jiwa penduduk perempuan, dengan jumlah KK 1.221
yang tersebar di 18 kampung. Adapun data yang diperoleh dari hasil
penelusuran lapangan dan wawancara terhadap aparat desa dan masyarakat
disekitar wilayah desa tersebut.
Desa Cikeusal merupakan salah satu desa di Kecamatan Cikeusal
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memilik luas 4.040, Ha, Secara
geografis Desa Cikeusal berbatasan dengan wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Sukamaju
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Panosogan
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Bantar Panjang
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Desa Sukaratu..

Gambar
3.4 Lokasi

Perencanaan DAK Peugasan

Sumber : Google Earth Pro, 2022


16

Pada Gambar 3.4 Memperlihatkan lokasi dimana perecanaan pembangunan


sarana dan prasarana air minum melalui program DAK Penugasan Tahun
2021. Bertempat di KP. Cirogol RT/RW 03/01 Desa Cikeusal Kec. Cikeusal
dengan jumlah pengguna sambungan rumah 81 unit sambungan rumah.
3.2 Tempat dan Waktu Kerja Praktek
Lokasi kerja praktek (KP) bertempat di Lokasi Proyek Program DAK Air
Minum Penugasan Tahun Anggaran 2021. Berlokasi di Desa Cikeusal,
Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang, Banten. Waktu pelaksanaan Kerja
praktek selama satu bulan terhitung mulai 23 November 2021 s/d 23
Desember 2021.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang didapat selama kerja praktek bersumber dari data primer dan juga
data sekunder.
3.6.1 Data Primer
Pengumpulan data primer ini didapatkan dari Beberapa data : sampel SR
(sambungan rumah) di lokasi Proyek yang selanjutnya di lakukan
perhitungan untuk menetapkan SR yang dibutuhkan. Selanjutnya mencari
titik untuk dijadikan sumber air. Serta survey pengukuran pipa jalur atau
pipa distribusi.

3.6.2 Data sekunder


Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan program DAK air minum penugasan tahun anggaran 2021 atau
RKM (Rencana Kerja Masyarakat) Desa Cikeusal yang mendapatkan
program DAK Air Minum penugasan Tahun 2021 dari pihak Dinas
Perumahan, Kawasan Permukiman. Dan Tata Bangunan Kabupaten
Serang.
3.6.3 Pengolahan dan Analisis data
Data yang diperoleh selanjutnya untuk awal uji kelayakan perencanaan
pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan. Berikut
17

pengolahan dan analisis data yang sudah didapatkan selama penelitian di


Desa Cikeusal kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang :
1. Proyeksi jumlah penduduk
Kebutuhan air domestik ditentukan oleh jumlah penduduk dan
konsumsi air perkapita. Penggunaan air untuk masing-masing
komponen secara pasti sulit untuk dirumuskan, sehingga dalam
perencanaan atau perhitungan sering digunakan asumsi atau
pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota dan jumlah
penduduk (Brahmanja, 2014). Berikut Proyeksi jumlah Penduduk
Desa cikeusal dalam 30 tahun yang akan datang pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk 3 Metode

Interfal Jumlah penduduk (RT)


No tahun Tahun r e
Aritmatika Geometri Eksponensial
(n) 2,72
1,20 594 594
1 0 2019 594

2 1 2020 601 601 601

3 2 2021 608 608 608

4 3 2022 615 616 616

5 4 2023 623 623 623

6 5 2024 630 631 631

7 6 2025 637 638 638

8 7 2026 644 646 646

9 8 2027 651 653 654

10 9 2028 658 661 662

11 10 2029 665 669 670

12 11 2030 672 677 678

13 12 2031 680 685 686


14 13 2032 687 694 694
18

15 14 2033 694 702 703

16 15 2034 701 710 711

17 16 2035 708 719 720

18 17 2036 715 728 729

19 18 2037 722 736 737

20 19 2038 729 745 746

21 20 2039 737 754 755

22 21 2040 744 763 764

23 22 2041 751 772 774

24 23 2042 758 782 783

25 24 2043 765 791 792

26 25 2044 772 800 802

27 26 2045 779 810 812

28 27 2046 786 820 821

29 28 2047 794 830 831

30 29 2048 801 840 841

31 30 2049 808 850 852


Sumber : Dokumentasi Penulis
a. Metode Aritmatika
Pn=Po (1+(r.n))
Pn = 594 (1+(0,012 . 2)
Pn = 594 (1+(1,024)
Pn = 608 Jiwa

b. Metode Geometrik
Pt = Po (1+r)n
Pt = 594 (1+0,012)^2
19

Pt = 594 (1,012)^2
Pt = 608 Jiwa

c. Metode Eksponensial
Pn=Po.e^r.n
Pn = 594 . 2,75 ^(0,12 . 2)
Pn = 594 . 1,024
Pn = 608 Jiwa

Perhitungan mencari nilai r


608−601 x 100
R1 = =¿ 1,16 dibulatkan 1,2 untuk nilai r nya (%)
601

Anda mungkin juga menyukai