Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang


dibutuhkan secara berkelanjutan. Penggunaan air bersih sangat penting untuk
komsumsi rumah tangga, kebutuhan industri dan tempat umum. Karena
pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah yang wajar jika sektor air
bersih mendapatkan prioritas penaganan umum karena menyangkut kehidupan
orang banyak. Penemuan kebutuhan air bersih sangat bergantung pada
ketersediaan sumber air bersih diantaranya dapat diperoleh dari air tanah dan air
penemuan yaitu dapat di sediakan dari sungai, mata air, bending dan
waduk/embung.

Mengingat air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan


berkelanjutan yang harus terpenuhi setiap saat, tidak hanya menyangkut debit
yang cukup gtetapi kualitas memenuhi standard yang dan secara kuantitas maupun
kontinuitas harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang dilayaninya.

Berdasarkan data survey PDAM kecamatan Labobo tahun 2022, bahwa


masyarakat kecamtan Labobo menggunakan air bersih. Untuk memenuhi
kebutuhan air bersih PDAM Kecamtan Labobo sudah memanfaatkan dua (2)
sumber mata air, dan satu sumur bor., Mata air dengan kapasitas sumber 100 1/dt,
dan sumur bor dengan kapasitas sumber 60 1/dt. Kecamtan Labobo, merupakan
daerah pedesaan yang mengalami pemekaran daerah. Karena itu segala kegiatan
pembangunan , dan lain sebagainya berkembang. Perkembangan tersebut tentu
saja diiringi dengan pertumbuhan penduduk baik di kecamtan labobo dan
sekitarnya. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat maka
kebutuhan air bersih terus menerus meningkat pula.

Kondisi eksisting Keamatan Laboobo sebagian besar adalah wilayah


peruumahan, pertokoan dan banyaknya banyaknya usaha air minum yang diiringi
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dapat mengakibatkan
bertambahnya komsumsi air bersih. Sehingga keadaan seperti ini dapat
berpengaruh langsung pada ketersedian air (potensi air) bersih yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan wilayah Kecamatan Labobo.

Beberapa tahun ke depan jumlah penduduk akan semakin pusat yang


tentunya akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kebutuhan air bersih.
Ketersediaan air yang ada belum tentu dapata menyeimbangi kebutuhan air bersih
yang terus meningkat, untuk itu perlu dilakukan analisis ketersediaan air bersih
yang ada beberapa tahun ke deapan, dalam penelitian ini sampai dengan tahun
berikutnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dalam memberikan alternatif
pemecahan masalah air bersih terutama untuk daerah wilayah Kecamatan Labobo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan urain latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagia


berikut :

1. Berapakah besar kebutuhan air bersih di Desa Bontosi Kecamtan Labobo


Kabupaten Banggai Laut berdasarkan peningkatan jumalah penduduk
sampai 10 tahun ynag akan datang?
2. Bagaimanakah perbandingan antara kebutuhan iar dengan ketersedian air
yang ada sampai 10 tahun yang akakn datang?
3. Apakah ketersediaan air yang ada mencukupi kebutuhan daerah Bontosi
hingga tahun yang akan datang?
4. Bagaimana sistem jaringan pipa distribusi utama penyediaan air bersih
hingga tahun yang akank datang?

1.3 Batas Masalah

Untuk memberikan arahan yang lebih baik serta memudahkan


penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka batasan
masalah yang dapat diambil adalah :
1. Analisis kebutuhan air bersih di kecamtan Labobo berdasarkan
pertumbuhan sampai 10 tahun yang akan datang
2. Data ketersediaan air didapatkan dari PDAM Kabupaten Banggai Laut
3. Analisis dilakukan dari sumber Mata aar dan Sumur Bor
4. Analisis hidrolika jaringan distribusi air bersih hanya meliputi perhitungan
dimensi pipa pada jaringan distribusi utama
5. Tidak membahas analisa ekonomi

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui besarnya kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Labobo


sampai 10 tahun yang akan datang
2. Mengetahui perbandingan antara kebutuhan air masyarakat dengan
ketersediaan air yang ada pada tahun yang akan datang
3. Menghitung analisa hidrolika jaringan pipa distribusi utama air bersih
ssampai ke daerah layanan hingga tahun yang akan datang

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagia refrensi atau


pertimbangan dalam penyediaan air maupun pemanfaatn air bersih di
wilayah Kecamtan Labobo.
2. Dapat menperkirakan jumlah ketersediaan air bersih yang ada dengan
jumlah penduduk dan pembangunan di wilayah Kecamtan Labobo yang
terus meningkat.
3. Dapat menjadi refrensi untiuk penelitian lainnya yang berkaitan dengan
sumber daya air bersih.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penyediaan air bersih merupakan suatu program pemerintah yang


pelayanannya ditangani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kebutuhan tentang penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke
waktu semakin meningkat yang terkadang tidak diimbangi oleh
kemampuan pelayanan. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah penduduk, peningkatan derajat kehidupan warga serta
perkembangan kawasan pelayanan ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan peningkatan kondisi sosoal ekonomi warga yang dibarengai
pningkatan jumlah kebutuhan air perkapita.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Definisi Air Bersih

Air bersih secaara umum diartikan sebagai air yang layak untuk
dijadikan air baku bagi air minum. Dengan kelayakan ini terkandung
pengertian layak untuk mandi, cuci dan sebaginya. Sebagai air yang layak
untuk diminum, tidak diartikan bahwa air bersih itu dapat diminum
langsung, artinya masih perlu dimasak atau direbus hingga mendidih.
Secara terprinci Kementrian Kesehatan mempunyai definisi tentang air
bersih. Air bersih adalah yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai
batasnya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah
persyaratan dari segi kualitas air yang meiputi kualitas fisik, kimia, biologi
dan radiologis, sehingga apabila dikomsumsi tidak menimbulkan efek
samping.
2.2.2 Sumber Air Bersih

Menurut Soemarto (1987), air yang dapat kita manfaatkan bagian dari
daur hidrolika (Hydrology Cycle) dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut
ini.

1) Air permukaan, seperti air danau, air rawa, air sungai dan sebagainya
2) Air tanah, seperti mata air, air tanah dalam atau air tanah dangkal
3) Air atmosfer, seperti hujan, es atau salju.
Anonim (2011), beberapa sumber air baku yang dapat digunaakan
penyediaan air bersih dikelompokkan sebagai berikut :
1) Air Hujan
Air hujan disebut dengan air angkasa. Beberapa sifat kualitas dari
air hujan adalah sebagai berikut:
a. Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-zat
mineral dan air hujan pada umumnya bersifat lebih besar
b. Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang terdapat
diudara seperti NH3, CO2, SO2.
2) Air Permukaan
Linsley dan Franzini (1991), air permukaan adalah air yang
mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air permukaan akan
mengalami pengotoran selama pengalirannya, pengotoran tersebut
disebabkan oleh lumpur, bata-batang kayu, daun-daun, limbah industri,
kotoran penduduk dan sebagainya.
Air permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber atau
bahan baku air bersih adalah :
a. Air waduk (berasal dari air hujan)
b. Air sungai (berasal dari air hujan dan mata air)
c. Air danau (bersal dari air hujan, air sungai atau mata air)
3) Air Tanah
Linsley dan Franzini (1991), Air tanah adalah air yang terdapat
dalam lapisan tanah, yang dibedakan menjadi:
a. Air tanah dangkal
Air ini terdapat pada kedalaman sekitar 15 m dari permukaan
tanah dangkal sebagai sumber air bersih, dari segi kualitas agak
baik namun dari segi kualitas sangat tergantung pada musim.
b. Air tanah dalam
Air ini memliki kualitas yang agak baik dibandingkan dengan
air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurnah dan
bebas dari bakteri,sedangkan kualitasnya tidak dipengaruhi
oleh musim.
4) Mata Air
Dari segi kualitas, mata air sangat baik bila dipakai sebagai air
baku. Karena berasal dari dalam tanah yang muncul kepermukaan
tanah akibat tekanan, sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat
perncemar. Biasanya lokasi mata air merupakan daerah terbuka,
sehingga mudah terkontaminasi oleh lingkungan sekitar.

2.2.3 Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk


melayani produk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk
keperluan domestic (rumah tangga)dan non domestic. Dalam melayani jumlah
cakupan pelayanan penduduk akan air bersih sesuai target, maka direncanakan
kapasitas sistem penyediaan air bersih yang dibagi dalam dua klasifikasi
pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestic (rumah tangga) dan non domestik.

a. Kebutuhan air bersih untuk domestik


Kebutuhan domestik yang dimaksudkan adalah untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah tangga yang dilakukan melalui
sambungan rumah (SR) dan kebutuhan umum yang disediakan melalui
fasilitas Hidran Umum (HU)
b. Kebutuhan air bersih untuk non domestic
Kebutuhan air bersih non domestic adalah kebutuhan air unutuk
memenuhi sarana dan prasarana desa, sepeti sekolah, masjid, musholla,
perkantoran, puskesmas dan perternakan.

2.2.4 Distribusi Air Bersih

a. Sistem Distribusi Air Bersih

sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan


kunsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah
memenuhi syarat keseluruh daerah pelayanan. Sistem ini terdiri dari reservoir
dan pipa distribusi.

Dua hal yang harus diperhatikan pada sitem distribusi adalah


tersedianya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontiunitas
pelayanan), serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan.

Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air


bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap
memperhatikan faktor kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan
perencanaan awal. Faktor yang didambakan oleh para pelanggan adalah
ketersediaan air setiap waktu.

b. Sistem Jaringan Perpipaan Air Bersih


Sistem jaringan perpipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair
dari satu tempat ke tempat yang lain. Aliran terjadi karena adanya
peredaan tinggi tekanan di kedua tempat, yang bisa terjadi karena adanya
perbedaan elevasi muka air atau karena digunakan pompa.
1) Pengaliran dalam pipa
Pendistribusian air minum kepada konsumen dengan kuantitas,
kualitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem jaringan perpipaan
yangbaik
Perpipaan yang baik, reservoir, pompa dan peralatan yang lain. Metode
dari pendistribusian air tergantung pada kondisi tofografi dari sumber air
dan posisi para konsumen berada. Sistem pengaliran air dapat dilakukan
dengan cara:
a. Cara Gravitasi
Cara pengaliran gravitasi digunakan apabila elevasi sumber air
mempunyai perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan,
sehingga tekanan yang diperlukan dapat diperthankan. Cara ini dianggap
cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi.
b. Cara Pemompaan
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir ke konsumen.
Sistem ini digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi
pengolahan dan daerah pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang
cukup.
2) Komponen sistem jaringan perpipaan
a. Sistem sumber
Terdiri dari sistem pengambilan air bersih. Dalam sistem ini ada
beberapa macam sumber penyediaan air bersih diantaranya air
hujan, air permukaan dan air tanah.
b. Sistem transmisi
Suatu sistem perpipaan yang mengalirkan air dari bangunan
penyadap air baku ke bangunan pengolahan air sampai reservoir
distribusi.
c. Sistem distribusi
Sistem distribusi yaitu sistem perpipaan yang mengalirkan air dari
reservoir sampai ke konsumen.
2.2.5 Proyeksi Jumlah Penduduk

Dalam proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat


diprediksikan berdasarkan laju pertumbuhan penduduk yang direncanakan relatif
naik setiap tahunnya.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam memproyeksi jumlah


penduduk yaitu:

a. Metode geometrik
Pn = Po(1+i)n …………………………………………………………(2.1)
dengan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan (jiwa)
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
i = Ratio angka pertumbuhantiap tahun (%)
n = Periode tahun perencanaan

b. Metode Aritmatik

Pn = Po + (1+in) ……………………………………………..……….(2.2)

dengan :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan (jiwa)


Po = Jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
i = Ratio angka pertumbuhantiap tahun (%)
n = Periode tahun perencanaan

c. metode Ekponensial

Pengkembangan penduduk berdasarkan metode eksponensial dapat


didekati dengan persamaan berikut:

Pn = Po.e (in) …………………………………………………………..(2.3)


Dengan :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n perencanaan (jiwa).

Po = Jumlah peneududuk pada awal tahun perencanaan (jiwa).

e = Bilangan rogatritma natural besarnya sama dengan

2.7182818

i = Ratio angka pertumbuhan tiap tahun (%)

n = Jumlah tahun proyeksi (tahun)

d. Pemeilihan Metode Proyeksi Penduduk

Anda mungkin juga menyukai