BATU GAJAH
Air bersih mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka
bumi. Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang, tidak lepas dari permasalahan penyediaan air baku bagi
masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air baku, belum
meratanya pelayanan penyediaan air baku terutama di pedesaan dan sumber air baku yang ada belum
dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini yang juga dirasakan pada masyarakat Telaga Kelurahan Batu Gajah.
Kebutuhan air baku dan sistim pemberian airnya yang diterapkan di masyarakat tersebut belum berfungsi
dengan baik sehingga terkadang penduduk masih merasakan kekurangan air. Di dusun ini, sistim jaringan air
bersihpun masih begitu minim dimana pelayanan sistim jaringan air bersih hanya berupa sistim sambungan
hidran umum saja dan sistim jaringan sambungan rumah tidak merata untuk semua rumah.
Metodologi dalam penelitian ini adalah menggunakan survey dan analisis kebutuhan air berdasarkan
jumlah penduduk dengan metode rata-rata aitmatik dan metode geometric, kemudian menghitung debit air pada
sumber air dengan mengukur kecepatan aliran air dan beda tinggi lokasi sumber air.
Hasil dari penelitian ini menghasilkan debit air pada sumber yaitu 1,5 l/det. Debit ini masih layak untuk
memenuhi kebutuhan air bersih pada masyarakat Telaga Raja pada kondisi sekarang yaitu sebesar 0,99 l/det dan
untuk kebutuhan untuk 10 tahun mendatang yaitu sebesar 1, 21 l/det. Pemeliharaan dan pelestarian sumber air
perlu dilakukan agar menjaga kestabilan debit sumber dan kualitas airnya. Berdasarkan hasil pengamatan
sumber air yang ada di dusun Tuni desa Urimesing dalam kondisi yang tidak terlindungi dari kotoran daun dari
pepohona yang ada disekitar, sehingga pembersihan harus selalu dilakukan secara rutin dan membangun
konstruksi perlindungan mata air dari aliran sumber sampai ke bronkaptering
PETA HIDROLIS
2 A-B B 91 0,10 Telaga Raja dapat dilihat pada Gambar
3 B-C C 122 0,13 4.2.
4 C-D D 44 0,05
P A M S I MA S
5 D-E E 37 0,04
EL : 146 P:265 m'_
Rmh: 76
P:10 m'
EL : 140
E pipa 2"
EL : 140
D
pipa 2" C
1 A-H H 59 0,06
Rmh: 15 P:111 m' EL : 140
P:63 m'
G pipa 2" Rmh: 6
Rmh: 5
EL : 141
P:162 m'
pipa 2"
Rmh: 18
P:135 m'
Rmh: 5
F I
pipa 2"
EL : 141 EL : 139
Gambar 3. Peta Jaringan Pipa Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.3 di atas,
(Peta Hidrolis) menghasilkan sisa tekan yang bervariasi yang
Dapat dijelaskan berdasarkan dipengaruhi oleh elevasi dan beda tinggi letak
gambar di atas, bahwa jaringan pipa reservoir dan pembagian pipa jaringan. Sisa tekan
dari sumber ke reservoir berjarak 2,5 yang paling kecil adalah 1,10 yaitu pada daerah
km dengan ukuran diameter pipa 4” reservoir menuju pemukiman warga dan yang paling
atau 100 mm. Jarak jaringan pipa dari terbesar nilai sisa tekan adalah pada jaringan B-J
reservoir ke pemukiman warga Telaga dengan nilai sisa tekan sebesar 25,04.
Raja adalah 500 m dengan diameter Sisa tekan pada reservoir sangat kecil
pipa 3” atau 75 mm dan terbagi ke dipengaruhi oleh elevasi dan beda tinggi yang kecil
sambungan rumah dengan diameter antara letak reservoir dan pemukiman yang hanya
pipa 2” atau 50 mm dan 1,5” atau 30 selisih 2 m, sehingga mempengaruhi kecepatan air
mm. yang dilalui. Berdasarkan standar sisa tekan yang
dihasilkan minimal adalah 2 supaya menghasilkan
B. Perhitungan Hidrolis kecepatan aliran yang optimum. Sehingga elevasi
Berdasarkan peta hidrolis yang letak reservoir perlu diruubah atau dilakukan
merupakan hasil pengukuran jaringan perbaikan peninggian lokasi reservoir, sehingga
pipa dan elevasinya, maka dapat menghasilkan kecepata aliran air yang optimum dan
dilakukan perhitungan hidrolis yang pemakaian air yang optimum juga pada pemukiman
hasilnya dapa dilihat pada Tabel 4.3. warga Telaga Raja.
A 144,000 145,10
1 A-H H 141,50 2,50 120 2,08 324 395 0,41 0,62 130 34,88 50,00 0,36 0,48 144,62 3,12 0,31
2 H-G G 141,40 0,10 68 0,15 276 336 0,35 0,53 130 56,54 50,00 0,27 0,20 144,41 3,01 0,27
3 G-E E 141,00 0,40 10 4,00 176 215 0,22 0,34 131 24,12 50,00 0,12 0,01 144,40 3,40 0,17
4 E-F F 140,00 1,00 162 0,62 126 154 0,16 0,24 132 31,09 50,00 0,06 0,11 144,29 4,29 0,12
F-I I 139,00 1,00 135 0,74 36 44 0,05 0,07 132 18,60 50,00 0,01 0,01 144,28 5,28 0,03
B 132,000 144,46
1 B-J' j 118,00 14,00 265 5,28 380 463 0,48 0,72 130 30,62 50,00 0,49 1,43 143,04 25,04 0,37
1.586
1 Perpipaa Inspeksi 1 x
n jalur pipa seminggu
transmisi dan
distribusi
2 Pelestari 1. Melaksana 1x Bulan
an kan dan perlu
penangka pembersiha inspeksi
p mataa n sumber setiap
air air dan minggu
bronkap pada musim
Pengelolaan Sistem Air Bersih dapat penghujan
dijelaskan sebagai berikut. 2. Melakukan
konstruksi
Tabel 6. Rencana Pemeliharaan dan perlindung
Pelestarian Sumber Air an mata air
dari aliran
sumver
sampai ke
bronkapteri
ng
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang
Ketersediaan Kebutuhan Air Bersih pada
Masyarakat Telaga Raja, penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Debit air pada sumber yaitu 1,5 l/det.
Debit ini masih layak untuk memenuhi
kebutuhan air bersih pada masyarakat
Telaga Raja pada kondisi sekarang
yaitu sebesar 0,99 l/det dan untuk
kebutuhan untuk 10 tahun mendatang
yaitu sebesar 1, 21 l/det.
2. Sistem pengolahan air baku di
masyarakat telaga raja menggunakan
sistem gravitasi dari aliran sumber mata
air di dusun Tuni dan memiliki satu
A. Pemeliharaan Sistem
buah reservoir untuk kemudian
Pemeliharaan sistem yang
didistribusikan ke pemukiman.
perlu dilakukan pada daerah
Berdasarkan hasil pengolahan dara
pemukiman dapat dilihat pada Tabel 6
elevasi dan dimensi pipa, menghasilkan
perhitungan hidrolis dengan sisa tekan
Tabel 6. Pemeliharaan Sistem
yang bervariasi. Sisa tekan pada
perpipaan dan konstruksi HU (Hidran
reservoir sangat kecil dipengaruhi oleh
Umum)
elevasi dan beda tinggi yang kecil
antara letak reservoir dan pemukiman
Jadwal/Fre yang hanya selisih 2 m, sehingga
Rencana
Jenis kuensi mempengaruhi kecepatan air yang
No Pemeliharaa
sarana Pemelihara dilalui.
n
an 3. Strategi pemeliharaan dan pelestarian
sumber air yang perlu dilakukan agar
menjaga kestabilan debit sumber dan
kualitas airnya adalah melakukan
pembersihan secara rutin dan
membangun konstruksi perlindungan
mata air dari aliran sumber sampai ke
bronkaptering.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditarik
dari hasil observasi, maka penulis mencoba
memberikan saran dan rekomendasi sebagai
berikut :
1. Penulis menyarankan kepada masyarakat
setempat untuk lebih sadar dan
bertanggung jawab dalam pemeliharaan
dan pelestarian sumber air tersebut agar
kebutuhan air bersih dapat digunakan
semaksimal mungkin.
2. Disarankan kepada masyarakat untuk
memiliki penampungan yang cukup
memadai di setiap rumah untuk lebih
menghemat pemakaian air.
3. Posisi elevasi reservoir perlu di rubah
lebih tinggi untuk mengoptimalisasi
kecepatan aliran air.
4. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
berkaitan dengan kondisi kualitas air
bersih di lokasi setempat.
DAFTAR PUSTAKA