Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kota Tarakan terletak di wilayah Kalimantan Utara yang merupakan
pintu gerbang pembangunan Provinsi Kalimantan Utara. Kota Tarakan
merupakan pulau yang memiliki luas wilayah sebesar 657,33 km2 dimana
38,2 % atau 250,8 km2 berupa daratan dan sebagian wilayahnya sebesar
61,8 % atau 406,53 km2 berupa lautan, letak geografisnya berada antara
3º14’23”-3⁰26’37” Lintang utara dan 117⁰30’50”-117⁰40’12” Bentang timur.
Dengan batas-batas administrasi kota Tarakan sebagai berikut :
- Sebelah Timur : Laut Sulawesi
- Sebelah Selatan :Kecamatan Sesayap, Sekatak dan Kabupaten Bulungan
- Sebelah Barat : Kecamatan Tanjung palas, Kabupaten Bulungan
- Sebelah Utara: Pulau Bunyu
Perkembangan suatu wilayah diiringi juga dengan peningkatan
pertumbuhan penduduk yang kemudian akan berpengaruh pada meningkatnya
kebutuhan terhadap pelayanan air bersih, sehingga diperlukan pelayanan dan
jumlah air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini
pemerintah maupun swasta atau masyarakat dituntut agar mampu bekerja
sama dalam proses menjaga lingkungan sebagai rumah bagi air agar dapat
menyediakan prasaran air bersih ini dengan sebaik-baiknya. Penyediaan air
untuk menunjang kebutuhan masyarakat dapat berarti luas, mulai dari
penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga atau air domestik dan
penyediaan air untuk industri, perdagangan, perkantoran, perhotelan dan
tempat- tempat wisata yang biasa disebut dengan air non-domestik.
Kebutuhan air masyarakat yang setiap tahunnya semakin meningkat yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk dari tahun ke

1
tahun. Perkembangan sektor perekonomian dan pembangunan. menyebabkan
kebutuhan air di wilayah Kota Tarakan menjadi meningkat setiap tahunnya.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan
air bersih tiap tahunnya, sehingga dirasa perlu adanya perencanaan
pengembangan jaringan distribusi untuk 10 tahun mendatang agar dapat
memenuhi kebutuhan atau keperluan masyarakat meliputi air untuk minum,
memasak, mencuci, mandi dan menyiram tanaman, jumlah pemakaiannya pun
tentu berbeda pada setiap masyarakatnya sesuai dengan kehidupan sosial,
ekonomi dan kebiasaan hidup masyarakat yang menggunakannya. Persyaratan
teknis penyediaan air baku (bersih) yang baik, apabila dapat memenuhi tiga
syarat yaitu ketersediaan air dalam jumlah yang cukup, kualitas air yang
memenuhi standar sesuai dengan, (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/Menkes/Per/IV/2-10 tentang pedoman kualitas air layak konsumsi) dan
ketersediaan air yang harus selalu tersedia ketika diperlukan oleh masyarakat.
Hal ini menjadi sangat berbeda di Kota Tarakan dikarenakan sulitnya
mendapatkan sumber air baku untuk diproses menjadi air bersih, intensitas
curah hujan yang tidak dapat diprediksi, jumlah sungai yang sedikit dengan
lebar badan sungai mencapai 1-7 meter dengan kedalaman tidak kurang dari
0,5 meter, kualitas dan kuantitas pelayanan air bersih kepada konsumen saat
ini masih belum memadai dikarenakan kondisi air yang sampai ke konsumen
terkadang keruh serta jumlah daerah tangkapan air atau embung masih
kurang. Oleh karena itu PDAM setempat hanya mampu memenuhi kebutuhan
air sebesar 450 liter/dtk. Sehingga problem inilah yang menjadi penghambat
utama untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Tarakan yang
mencapai 900 liter/dtk yang terbagi dalam empat kecamatan dengan empat
embung utama berkapasitas 888.982 m3 ditambah dengan satu embung yang
masih dalam proses pembangunan yang berkapasitas 123.608 m3 sehingga
apabila dijumlahkan, kapasitasnya dapat mencapai 1.011.590 m3 untuk

2
memenuhi kebutuhan penduduk Kota Tarakan yang berjumlah 253,026 jiwa
pada tahun 2020.
Berdasarkan latar belakang tersebut studi ini dipandang penting
dilakukan mengingat kebutuhan air masyarakat yang belum dapat terpenuhi
dengan baik sehingga studi ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada,
pembaca, pemerintah daerah, PDAM selaku penyedia layanan air bersih dan
masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapa kapasitas eksisting yang ada pada tahun 2020 ?
2. Berapakah jumlah air baku yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih Kota Tarakan Pada tahun 2030 ?
3. Bagaimana rencana jaringan yang ada untuk mengantisipasi
perkembangan Kota Tarakan pada tahun 2030 ?
4. Berapa jumlah peningkatan kapasitas jaringan pada tahun 2030 ?

1.3. Tujuan
Tujuan dilakukanya studi ini adalah:
1. Untuk mengetahui berapa kapasitas eksisting yang ada pada tahun
2020.
2. Untuk mengetahui berapa jumlah kebutuhan air baku masyarakat
Kota Tarakan pada tahun 2030.
3. Untuk mengetahui rencana jaringan yang akan dikembangkan pada
tahun 2030.
4. Untuk mengetahui berapa jumlah peningkatan kapasitas jaringan
eksisting pada tahun 2030.

3
1.4. Batasan Masalah
Mengingat potensi meluasnya pembahasan maka fokus studi ini
adalah, peningkatan kapasitas layanan untuk mengantisipasi pertumbuhan
penduduk dan perkembangan Kota Tarakan pada tahun 2030. Sehingga studi
ini tidak membahas tentang:
1 Tidak membahas kualitas air baku.
2 Tidak membahas dan menghitung masalah pembiayaan.
3 Tidak membahas teknis, konstruksi dan drainase.
4 Dasar pengembangan mengacu pada master plan PDAM dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan tahun 2012-2032.

1.5. Manfaat Penelitian


a. Manfaat Praktis
Dapat menjadi kritik dan saran kepada Pemerintah daerah untuk lebih
memperhatikan aspek peningkatan kapasitas pelayanan PDAM. Yang
harapannya agar masyarakat dapat menikmati kualitas layanan air bersih yang
baik dan sehat.
b. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan pengetahuan dan dijadikan bahan kajian ilmiah untuk
menentukan peningkatan kapasitas pelayanan di suatu wilayah.

1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN:
Terdiri atas, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat,
Batasan Masalah, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA:


Terdiri dari Penjelasan Umum, Sumber Air, Kualitas Air, Pencemaran,
Unit Pengolahan Air Bersih, Analisa Kebutuhan Air Baku, Sistem

4
Pengaliran Dan Jaringan Distribusi Dan Kondisi Eksisting Kota
Tarakan Wilayah Tarakan Timur.

BAB III METODOLOGI:


Terdiri dari Daerah Studi, Metode Penelitian Data Yang Dibutuhkan
Dan Diagram Alir Penelitian.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN:


Terdiri dari Pertumbunah Penduduk, Kebutuhan Air Bersih, Desain
Volume Resevoir, Evaluasi Jaringan Eksisting Pipa Distribusi Air
Bersih Pada Daerah Layanan IPA Kampung Bugis Tahun 2020,
Evaluasi Jaringan Eksisting Pipa Distribusi Air Bersih Pada Daerah
Layanan IPA Kampung Bugis Tahun 2026, Evaluasi Jaringan
Eksisting Pipa Distribusi Air Bersih Pada Daerah Layanan IPA
Kampung Bugis Tahun 2030 Dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP:
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai