Evaluasi pemanfaatan air hujan untuk air minum penduduk di kawasan Dago
kota bandung
NPM : 41155020180031
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Jln. Karapitan No. 166 Telp (022) 4218086 Fax ( 022 ) 4237144
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Metodelogi
Penelitian dengan Laporan Pemberdayaan sumber daya air tentang evaluasi
pemanfaatan air hujan untuk air minum penduduk di Kawasan Dago Kota
Bandung.
.Terima kasih pula kepada pihak pihak yang terkait dalam proses pengerjaan
data tersebut.
Penyusunan laporan ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi
Penelitian. Laporan ini memaparkan tentang kondisi air hujan yang mungkin
bisa di manfaatkan oleh warga sekitar dalam keberlangsungan hidup
masyarakat dan adanya penelitian hal yang terkait di dalamnya.
Mohon maaf atas dasar penulisan yang mungkin di dalam penulisan laporan ini
tersebut masih banyaknya kekurangan. Saya mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca. Harapan saya laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan bagi
penelitian berikutnya.
Penyusun
Bayu Wijayanto
DAFTAR ISI
Tujuan dari pembahasan ini adalah dengan memanfaat sistem air hujan yang
dapat di kelola dengan baik dengan adanya penelitian tersebut akan berdampak
terhadap masyarakat yang dapat mengelola pemberdayaan air tersebut hingga
bisa di gunakan dengan sebaik mungkin
BAB I
PENDAHULUAN
Dua proses yang mungkin akan terjadi bersamaan bisa mendorong udara
semakin jenuh menjelang hujan, yaitu suatu pendinginan udara atau
penambahan suatu uap air ke udara. Butir hujan memiliki ukuran yang
beragam mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), hingga dengan
butiran kecilnya.
Di atmosfer air hujan menyerap gas-gas atmosfer, yaitu gas oksigen, gas
nitrogen, dan karbon dioksida. Disamping gas-gas ini, air hujan menyerap
sejumlah asam nitrat, asam belerang, garam-garam, mikroorganisme,
dan debu. Proses mekanis air hujan yaitu air hujan turun sangat deras
dapat mengikis dan menggores tanah sehingga terbentuk selokan.
Jika tanah tidak terlindung oleh pepohonan, maka mudah hanyut oleh air
hujan. Di Siria, Turki, Afrika, dan Spanyol sering terjadi penggundulan
hutan sehingga tanah di daerah tersebut mudah dihanyutkan air hujan
(Grolier International, 2004).
1.2 PERMASALAHAN
Pada Kawasan dago air hujan yang menggenang dapat menimbulkan hal
hal yang tak di inginkan. Misal dari kasus yang sering terjadi
diantaranya,banjir, timbulnya penyakit, pencemaran air hujan. Sehingga
hal tersebut dapat jadi pemicu timbulnya dampak pada sosial.
Maka dari itu ini diadakan evaluasi terhadap air hujan yang dapat di
manfaatkan secara mudah. Dan di lakukan penelitian terhadap apa saja
yang terkait di dalam permasalahan hal tersebut.
1.3 MAKSUD
1. Memanfaatkan air huajn secara berkala
2. Mengurangi dampak banjir
3. Meminimalisir angka penyakit
4. Menghilangkan kecemasan warga ketika musim hujan datang
1.4 TUJUAN
Menjadikan air hujan sebagai sumber yang bisa di manfaatkan secara
ilmiah.
1.5 DATA-DATA
a) Drainase
Drainas adalah pembuangan massa air secara alami dan buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.
b) Sampah
Ketika sampah merupakan salah satu penyebab penyumbatan di
daerah sungai yang mengalir di daerah dago, yang mengakibatkan
genangan air yang sulit surut di daerah tersebut.
c) Pribadi manusia
Kepribadian manusia disini dipertaruhkan. Karena setiap prilaku di
Daerah bantaran sungai itu yang menentukan apakah sungai
tersebut berfungsi dengan fungsi yang semestinya ataukah tidak .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada kesempatan kali ini kita akan menelisik suatu kejadian yang
mungkin sering terjadi di berbagai kota kota besar pada umumnya.
Namun hal tersebut tidak membuat manusia sadar aka napa yang terjadi
di hadapannya,dan bisa jadi timbul suatu permasalahan yang signifikan.
Di dalam suatu permasalahan air hujan banyak sekali hal yang terjadi
timbul didalamnya bukan hanya tentang banjir yang menggenang ,
namun masyarakat harus peduli akan manfaat air hujan yang sering kita
lihat.
Apa bila hal tersebut di diamkan begitu saja ini akan mejadi dampak yang
besar bagi seluruh masyarakat. Dimana banjir menjadi momok utama
pada kawasan yang akan memicu terjadinya longsoran. Khususnya
masyarakatlah yang akan merasakan hal hal ini.
Hal yang akan dikonsenkan pada hal ini yaitu bagaimana pemanfaatn air
hujan yang biasanya mengalir begitu saja menjadi sebuah komponen
yang bermanfaat
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI
Sampah
Sampah yang menjadi akibat terbesar dalam masalah
banjir tersebut. Sampah masyarakat yang sulit untuk di daur ulang,
dan pembuangan sampah yang sembarang menjadi akibat dari
banjir tersebut. Tempat pembuangan umum sampah yang sudah
tidak bisa menampung lagi, dan pola prilaku manusia yang kurang
atas sampah, dan suka membuang sampah ke dalam sungai.
Prilaku manusia
Perlunya sosialisai pemerintah terhadap masyarakat yang
kurang yang membuat masyarakat kurang peduli atas lingkungan.
Seperti hal nya dalam hal pengolah sungai yang mengalih fungsi
menjadi sebuah bantaran yang membuat sungai suka meluap
karena menjadi sempit aliran air tersebut.
3.3 METODE PENGOLAHAN DATA
a) Sosialiasi terhadap masyarakat
b) Pengolahan sampah dengan baik
c) Alih fungsi sungai tol air dengan semestinya
3.4 DATA
1) Pemerintah pusat
2) Masyarakat
BAB IV
PEMBAHASAN
Studi mengenai strategi optimasi pemanfaatan sumber air Bantar Awi Sungai
Cikapundung terhadap instalasi pengolahan Dago pakar menghasilkan
beberapa kesimpulan, yaitu:
1) Debit air baku yang dipergunakan oleh IPAM Dago pakar sudah memenuhi
SIPPA yang berlaku, yaitu 600 L/dtk,
3) Sumber air baku yang digunakanoleh IPAM Dago Pakar dalam keadaan
tercemar, karenater dapat cukup banyak parameter yang tidak memenuhi baku
mutu pada saat dilakukannya pemeriksaan terhadap kualitas air baku,
4) Secara keseluruhan kinerka IPAM Dago Pakar ini sudah cukup baik dilihat
dari hasil pemeriksaan air hasil olahan yang dilakukan setiap harinya, meskipun
begitu IPAM Dago Pakar ini membutuhkan beberapa perbaikan di beberapa
unit, antara lain intake, sedimentasi dan filtrasi, kerusakan yang terjadi antara
lain pada katup otomatisasi pembuangan lumpur pada unit sedimentasi,
kebocoran pada penstock di unit filtrasi dan mechanical screen pada unit intake.
5) Pemeriksaan terhadap kualitas air olahan juga masih memenuhi standar baku
mutu yang telah ditetapkan yaitu PERMENKES No. 492/MENKES/PER/ IV/
2010.