Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENGGANTI KUIS

MATAKULIAH: PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM


SEMESTER GANJIL: 2023

Nama Mahasiswa: Nur Asira FOTO MAHASISWA


NIM : 2102036067
Hari: Rabu
Tanggal : 12 April 2023

TUGAS: PILIH SALAH SATU DARI DI BAWAH INI, TUGAS BERSIFAT PERORANGAN.
1. LAKUKAN SURVEI KECIL-KECILAN TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN FISIK DI
SEKITAR TEMPAT TINGGAL ANDA, MISALNYA:
a. KONDISI PARIT: (1) TIDAK ADA PARIT, (2) BANJIR, (3) ADA PARIT TAPI
KURANG/TIDAK BERFUNGSI, PENUH SAMPAH, DANGKAL, PENUH PASIR, DSB), (4)
ADA PARIT TAPI DITIMBUN ORANG, DSB. BUAT LAPORANNYA, BERI KOMENTAR,
BAGAIMANA SEHARUSNYA, MELANGGAR PERATURAN ATAU TIDAK, SEBUTKAN
ATURAN YANG DILANGGAR, DSB. DUKUNG DENGAN FOTO. SEBUTKAN LOKASINYA

2. CATATAN: TUGAS DIKUMPUL PALING LAMBAT SEHARI SEBELUM MINGGU TENANG


KPD KETUA TINGKAT DI DALAM BENTUK PRINOUT YANG DISTEPLES ATAU
DIJILID RAPI.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan atau air hujan untuk
dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan.
Selokan umumnya terdapat di pinggir jalan, didesain untuk mengalirkan kelebihan air
hujan dan air permukaan dari jalan raya, tempat parkir, sisi jalan dan atap. Besarnya
selokan dihitung atas dasar curah hujan tertinggi, aliran air buangan ataupun air tanah
(khususnya didaerah pegunungan), ataupun dari waduk untuk mengalirkan air
keperluan irigasi. Kalau ukurannya kecil dapat mengakibatkan air dari selokan
meluap keluar dari selokan bahkan dapat mengakibatkan banjir. Agar air dalam
selokan dapat berjalan dengan lancar perlu dilakukan perawatan selokan secara
reguler untuk membuang aliran air dari sampah.
Besarnya selokan dihitung atas dasar curah hujan tertinggi, aliran air buangan
ataupun air tanah (khususnya didaerah pegunungan), ataupun dari waduk untuk
mengalirkan air keperluan irigasi. kalau kekecilan dapat mengakibatkan air dari
selokan meluap keluar dari selokan bahkan dapat mengakibatkan banjir. Agar air
dalam selokan dapat berjalan dengan lancar perlu dilakukan perawatan selokan secara
reguler untuk membuang aliran air dari sampah. Selokan merupakan bagian yang
sangat penting dalam suatu pembangunan dimanapun tempatnya karena guna dari
selokan sebagai tempat aliran air pembuangan hasil aktivitas manusia. Selokan
merupakan salah satu faktor penentu bersih atau kotornya suatu area/lingkungan.
Namun dewasa ini konsep kebersihan dan tata kelola selokan mulai diabaikan dan
kebanyakan masyarakat mulai tidak peduli dengan lingkungannya. Maka dari itu
adanya program” OJO SAMBAT”: Ora Jaman Ono Selokan Kesumbat, menggerakan
kembali masyarakat khususnya area urban kos di sekitar kampus UNNES Sekaran
untuk merawat kembali selokannya dan sekaligus menciptakan area percontohan
selokan bersih dan sehat serta layak untuk kehidupan masyarakat. Sedangkan jika
tidak adanya selokan maka akan mengakibatkan mudah terjadi banjir, itulah mengapa
penting adanya selokan di setiap daerah.
Secara umum, penyebab utama banjir adalah curah hujan tinggi atau karena air
laut yang pasang. Penyebab lainnya bisa karena tidak tersedianya selokan yang di
mana selokan sendiri mempunyai fungsi dalam lingkungan, kondisi permukaan tanah

1
yang lebih rendah dari laut, atau letak wilayah dengan pengaliran air keluar yang
sempit.
Manfaat dibangunnya selokan di sekitar lingkungan adalah untuk mengalirkan
kelebihan air agar tidak terjadi banjir. Di lingkungan padat penduduk pada umumnya
kawasannya telah ditutupi oleh bangunan dari semen dan beton. Hal itu menyebabkan
air hujan tidak mudah terserap ke dalam tanah. Nah, dengan adanya selokan yang
dibangun di sekitar lingkungan akan membantu menampung air hujan dan
mengalirkannya ke tempat yang lebih luas, seperti sungai, waduk, bendungan, dan
laut. Dengan begitu, bencana banjir bisa dihindari.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat dan fungsi
penting selokan bagi lingkungan sekitar. Banyak kasus masyarakat yang sering
membuang sampah ke selokan. Akibatnya, selokan mampet karena dipenuhi sampah
dan material yang ikut terbuang.Selokan yang mampet akan menimbulkan masalah
lingkungan. Misalnya, air jadi tidak bisa mengalir. Selain itu, selokan yang mampet
akan kotor dan menimbulkan bau. Hal itu bisa mengganggu kenyaman dan
menimbulkan masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat selokan mampet, seperti
penyakit malaria, disentri, dan cholera. Oleh sebab itu, selokan yang didesain untuk
mengalirkan kelebihan air harus kita perhatikan kebersihannya agar berfungsi dengan
baik. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan,
seperti membuang sampah ke selokan.
Sebagai contoh wilayah kecamatan Loa Kulu khususnya di desa Jembayan
Tengah sendiri masih banyak wilayah padat penduduk yang tidak mempunyai
selokan atau parit, padahal diketahui sendiri wilayah tersebut rawan akan banjir. Di
daerah tersebut juga tidak mempunyai peraturan secara tertulis tentang larangan
membuang sampah sembarangan, sebenarnya pejabat daerah sudah menyediakan
tempat sampah di beberapa tempat di desa tersebut tetapi masih banyak juga
masyarakat yang membuang sampah langsung ke sungai yang bisa menyebabkan
banjir jika air sungai pasang. Itulah mengapa pentingnya parit atau selokan agar bisa
mengalirkan air jika sudah terjadi banjir, mungkin tidak terlalu berpengaruh tapi itu
akan lebih mengurangi volume air banjir.

2
2. Tujuan
Dengan memperhatikan latar belakang dan permasalah yang terjadi di desa
jembayan tengah, maka tujuan dari studi ini adalah :
a. Menganalisis kondisi lingkungan masyarakat yang tidak memiliki parit
atau selokan
b. Mengetahui seberapa efektif parit di lingkungan masyarakat tersebut.

3. Rumusan Masalah
Dari mempertimbangkan latar belakang, maka rumusan masalah nya adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana kondisi lingkungan masyarakat yang tidak memiliki parit atau
selokan ?
b. Seberapa efektif kah jika di dibuatkan parit di lingkungan masyarakat
tersebut?

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kondisi lingkungan yang tidak memiliki parit
Kondisi lingkungan masyarakat yang tidak memiliki parit atau selokan
bisa menjadi kurang sehat dan berbahaya. Tanpa parit atau selokan, air hujan
atau limbah dapat menumpuk dan menggenangi jalan atau permukiman. Ini
dapat menyebabkan banjir, penyebaran penyakit, dan peningkatan risiko
kecelakaan. Selain itu, ketidakmampuan untuk membuang limbah secara
efisien dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan, memperburuk kualitas
udara, dan mempercepat kerusakan lingkungan.
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Banyak penyakit terkait air dapat menyebar dengan cepat dalam
lingkungan yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai, seperti
kolera, diare, dan demam berdarah. Selain itu, pengumpulan sampah dan
limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan
penyebaran penyakit menular.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat yang tidak memiliki
parit atau selokan untuk mencari solusi alternatif untuk mengelola air hujan
dan limbah, serta mengambil langkah-langkah untuk memastikan kebersihan
dan keamanan lingkungan mereka. Ini bisa termasuk menggali parit atau
selokan sendiri, membangun sistem pengelolaan air yang sederhana, atau
memperkuat program sanitasi masyarakat.
2. Permasalahan Efektifitas Sistem Perairan
Membuat parit di lingkungan masyarakat yang sebelumnya tidak
memiliki parit dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengelola air hujan
dan limbah. Parit dapat membantu mengalirkan air hujan dan limbah ke
tempat yang lebih aman dan mencegah genangan air yang dapat menyebabkan
banjir. Selain itu, parit juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit
dengan mengurangi jumlah air yang tidak terkendali dan mengurangi
perkembangan nyamuk yang menularkan penyakit seperti demam berdarah.
Dalam jangka panjang, pembuatan parit dapat membantu masyarakat
untuk menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan mereka. Dengan

4
mengelola air hujan dan limbah dengan baik, masyarakat dapat mengurangi
risiko terkena penyakit dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara
keseluruhan.
Namun, pembuatan parit tidak selalu merupakan solusi yang mudah
dilakukan. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk biaya,
lokasi, dan faktor lingkungan lainnya. Selain itu, pembuatan parit harus
dilakukan dengan benar dan sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku,
untuk memastikan tidak terjadi dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian, pembuatan parit dapat menjadi solusi yang efektif
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang tidak memiliki
parit. Namun, hal ini harus dilakukan dengan benar dan terencana dengan
baik, serta melibatkan partisipasi dan dukungan dari masyarakat dan
pemerintah setempat.

3. Peraturan perundang-undangan
Peraturan Undang-Undang (UU) yang berkaitan dengan banjir di Indonesia
antara lain:UU No. 11 Tahun 2020 tentang, Pasal 80 ayat (1) mengatur
tentang perlunya dilakukan upaya pengelolaan risiko bencana, termasuk
banjir, oleh pemerintah dan masyarakat. UU No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, mengatur tentang upaya penanggulangan bencana,
termasuk banjir, yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat,
dan pemulihan pasca-bencana. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air, Pasal 43 ayat (1) mengatur tentang perlunya pengelolaan dan
pengendalian banjir oleh pemerintah dan masyarakat. UU No. 23 Tahun 1997
tentang Lingkungan Hidup, Pasal 12 ayat (1) mengatur tentang perlunya
melindungi lingkungan hidup dari kerusakan akibat bencana alam, termasuk

5
banjir. Dalam rangka mengimplementasikan peraturan-peraturan tersebut,
pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk melakukan pencegahan
dan penanggulangan banjir. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain
melakukan pengendalian tata air, membangun sistem peringatan dini,
melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang bahaya banjir dan upaya pencegahannya.

6
BAB III
KESIMPULAN
Parit atau selokan sangat penting bagi lingkungan karena dapat
membantu mengelola air hujan dan limbah, mencegah banjir, dan mengurangi
risiko penyebaran penyakit. Tanpa parit atau selokan, air hujan atau limbah
dapat menumpuk dan menggenangi jalan atau permukiman, yang dapat
menyebabkan banjir, pencemaran lingkungan, dan risiko kesehatan yang
meningkat.
Dengan pembuatan parit atau selokan, air hujan dan limbah dapat
dialirkan ke tempat yang lebih aman, mencegah terjadinya genangan air dan
memperlancar aliran air. Selain itu, parit atau selokan dapat membantu
mencegah penyebaran penyakit dengan mengurangi jumlah air yang tidak
terkendali dan mengurangi perkembangan nyamuk yang menularkan penyakit
seperti demam berdarah.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki fasilitas parit
atau selokan yang memadai untuk menjaga kebersihan dan keamanan
lingkungan mereka serta mencegah risiko terjadinya bencana. Selain itu,
pemerintah juga harus terlibat dalam membangun dan menjaga fasilitas parit
atau selokan agar tetap berfungsi dengan baik, serta mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

7
SARAN
Berikut adalah beberapa saran penting mengenai pentingnya parit atau
selokan bagi lingkungan:

1. Pembangunan dan perawatan fasilitas parit atau selokan harus


menjadi prioritas bagi pemerintah. Pemerintah harus
mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pembangunan dan
pemeliharaan parit atau selokan di wilayah yang membutuhkan.

2. Masyarakat harus diajarkan dan diingatkan tentang pentingnya


menjaga kebersihan lingkungan dan pentingnya menjaga fasilitas
parit atau selokan. Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam
menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga fasilitas parit atau
selokan agar selalu berfungsi dengan baik.

3. Pembuatan parit atau selokan harus sesuai dengan aturan dan


regulasi yang berlaku, untuk memastikan tidak terjadi dampak
negatif pada lingkungan sekitarnya.

4. Pengelolaan air hujan dan limbah harus diatur dengan baik


untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan penyebaran
penyakit.

5. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama bekerja untuk


mencari solusi alternatif jika parit atau selokan tidak dapat
dibangun di wilayah tersebut, seperti dengan membangun sistem
pengelolaan air yang sederhana.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat meminimalisir risiko


kesehatan dan lingkungan yang timbul akibat tidak adanya fasilitas parit atau selokan
yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai