Anda di halaman 1dari 12

KESLING PEMUKIMAN

PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KOTA SORONG

DISUSUNOLEH :
Yosinta Kocu
201601038

Dosen Pengampu :

Dr. Sariana Pangaribuan, SKM., M.Kes.

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SORONG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugrahnya yang diberikan kepada saya sehingga saya bisa menyusun makalah ini,
sehubungan dengan tugas yang harus dikerjakan yang diberikan oleh ibu Dr. Sariana
Pangaribuan, SKM., M.Kes untuk mata kuliah Kesling Pemukiman. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini dan akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Sorong,23 Februari 2023

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam membahas berbagai masalah perkotaan, khususnya masalah lingkungan yang


akhir-akhir ini terasa semakin kompleks, rumit, dan semakin mendesak untuk segera
diselesaikan. Kita semua memang perlu terus menerus berupaya guna menanggulangi
persoalan perkotaan yang semakin pelik tersebut. Oleh karena itu, justru itu perlu kiranya
memicu para pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan para pakar untuk
melahirkan ide-ide segar yang dapat diterapkan guna menyelesaikan persoalan perkotaan
mulai dari pengangguran, kemiskinan, polusi udara, persampahan dan lainnya di
Indonesia, khususnya dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
Permasalahan lingkungan akhir-akhir ini mulai banyak dijumpai di sekitar kita.
Seperti diibaratkan bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin membesar. Kita
sebagai manusia hendaknya menjaga lingkungan sekitar agar tidak terncam kerusakannya.
Namun hanya sebagian orang saja yang benar-benar peduli dengan lingkungan di sekitar
kita.
Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit. Persoalan
lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan seperti sampah/MSW dan bencana
alam yang telah menimbulkan dampak lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue)
telah muncul, antara lain persoalan e-waste, B-3 dan perubahan iklim yang berdampak
serius terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah menambah
kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena sebagian besar sumbernya justru di
wilayah perkotaan.
Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan
menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta
konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negatip
serius bagi kehidupan umat manusia. Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water
dan clean air di daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan yang
buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia.
3
Salah satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk,
masyarakat miskin Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang sangat besar
(sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang semestinya dapat di dayagunakan
untuk keperluan yang lebih produktip dan bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas
kehidupannya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah Lingkungan Di Kota Sorong


1. Taman Deo

Taman DEO yang sangat indah itu, tak indah dan nyaman lagi karena
banyak sampah berhamburan, ada fasilitas taman yang rusak ulah oknum tak
bertanggung jawab dan ada ludah pinang dimana-mana. Taman yg dibuat untuk
mempercantik kota menjadi rusak dan terlihat berantakan.

Faktor yang mempengaruhi masyarakat membuang sampah di Taman deo :


 Kurangnya penyediaan tempat sampah
 Tidak ada penjaga kebersihan
 Banyak pedagang makanan yang tidak turut menjaga lingkungan taman
 Kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar

Dampak dari masalah tersebut :


 Taman menjadi kotor dan berantakan
 Banyak fasilitas yang rusak

Penanganan untuk masalah diatas :


 Menyediakan tempat sampah di tiap sudut taman
 Harus ada penjaga kebersihan untuk membersihkan taman dan mengumpulkan
sampah dari tempat sampah yang sudah full untuk dibuang ke TPA

5
 Edukasi kepada para pedagang untuk turut serta menjaga kebersihan taman
misalnya menyediakan tempat sampah/kantong sampah untuk para
pengunjung membuang sampah.
 Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan seperti memberikan tanda-tanda atau rambu-rambu tentang
menjaga lingkungan taman.
 Dari pemerintah Kota Sorong agar turut smemperhatikan taman deo dan
membuat aturan bagi pengunjung dan pedagang untuk mematuhi aturan
merawat dan menjaga kebersihan taman DEO. Jika tidak, dikenakan sanksi
sesuai aturan.

2. Sungai Remu

Posisi bangunan di bantaran sungai remu tidak sesuai aturan karena harusnya rumah
dibuat berhadapan dengan sungai bukan membelakangi sungai karena hal itu bisa
menyebabkan penghuni rumah membuang sampah ke sungai. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya sampah di sepanjang daerah aliran sungai yang dapat
menyebabkan sampah menimbulkan bau yang tak sedap, menyebabkan banjir dan
menimbulkan penyakit. Selain itu masyarakat membangun seenaknya, rumah-rumah
dibangun berdempetan sampai hampir tidak ada ruang disana yang menyebabkan
damkar tidak dapat melintas atau tidak ada jalan untuk jalur evakuasi.

Faktor yang mempengaruhi masyarakat membuang sampah di sungai remu :


 Posisi rumah yang dibuat membelakangi sehingga hal itu menyebabkan
penghuni rumah membuang sampah ke sungai
 Tidak ada TPS di pemukiman tersebut sehingga tidak hanya dibuang dikali
namun juga dikumpulkan saja dipekarangan dan dibakar
 Kurangnya kesadaran dari penghuni rumah dan tidak adanya pengolahan
sampah skala rumah tangga

6
Dampak dari masalah tersebut :
 Berkurangnya ketersediaan air bersih
 Sungai tercemar terlihat dari warna air yang keruh dan kehitaman
 Sungai menjadi kotor dan bau karena
 Penumpukan sampah di dasar sungai akibat sampah yang menumpuk
 Pendangkalan air sungan akibat tumpukan sampah yang akan membuat
volume tmpungan air berkurang sehingga menyebabkan banjir
 Menurunkan kadar oksigen air hal ini membuat tumbuhan air tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen semakin berkurang akibatnya banyak
tumbuhan dan hewan air yang mati.
 Menjadi sumber penyakit jika air tersebut dikonsumsi bakteri akan masuk ke
dalam tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit

Penanganan untuk masalah diatas :


 Harus diadakan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah
sembarangan ke sungai
 Masyarakat menjaga kebersihan lingkungan terutama kebersihan sungai
 Penghuni rumah hendaknya melakukan pengolahan sampah sederhana
 Menyediakan tempat sampah atau truk pengangkut sampah setiap harinya
 Dari pemerintah alangkah baiknya mengambil tindakan pemindahan rumah-
rumah tersebut dari pinggiran sungai remu kemudian sungai tersebut harus
digali sedimentasi agar sungai menjadi lebih dalam, sehingga aliran air sungai
semakin lancar serta berfungsi juga sebagai pengendali banjir

3. Tempat Pembuangan Sampah

7
TPS yang ada di Km 8 ini biasanya 1-2 hari sampah belum diangkut oleh
petugas kebersihan membuat tempat sampah full sehingga sampah berserakan
dijalan. Hal ini menimbulkan bau yang menyengat dan menyebabkan banyak lalat
mengerubungi sampah. Biasanya juga dilakukan pembakaran sampah di TPS
tersebut padahal membakar sampah itu berbahaya bagi lingkungan, karena bahan-
bahan tersebut melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara dan apabila
udara yang tercemar karena asap pembakaran sampah dapat dihirup oleh manusia
dan hewan, disimpan di tanah, serta terpapar ke permukaan air dan tanaman.

Faktor yang menyebabkan TPS menjadi full :


 Banyaknya masyarakat yang membuang sampah di TPS tersebut sehingga
tempat untuk menanpung sampah kurang
 Pengambilan bahan sampah oleh para pemulung sehingga sampah menjadi
berantakan
 Pengangkutan sampah yang tidak terjadwal atau sampah terlambat diangkut
menuju TPA

Dampak dari masalah tersebut :


 Menimbulkan bau yang tidak sedap
 Merusak lingkungan
 Meningkatnya kepadatan lalat
 Menjadi tempat sarang nyamuk
 Menyebabkan penyakit seperti diare, DBD dll

Penanganan untuk masalah diatas :


 Masyarakat memilah sampah dari rumah
 Pengangkutan sampah harus dilakukan setiap hari dan terjadwal agar sampah
tidak menggunung
 Masyarakat ikut serta memberikan usul, pertimbangan, dan saran kepada
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, perumusan kebijakan pengelolaan
sampah, dan/atau pemberian saran dan pendapat dalam penyelesaian
persampahan

8
4. Buang Sampah Sembarangan

Di pinggiran jalan Arteri terlihat ada tumpukan sampah yang dibuang masyarakat
baik dari masyarakat sekitar maupun dari tempat lain padahal itu bukan tempat
sampah. Awalnya hanya ada satu atau dua kantong sampah saja namun sekarang
menjadi banyak masyarakat mengatakan bahwa mereka membuang sampah disitu
karena TPS lain sangat jauh.

Faktor yang membuat masyarakat membuang sampah sembarangan :


 Tidak tersedianya sara prasarana tempat sampah
 Masyarakat belum mengerti pentingnya menjaga lingkungan

Dampak dari masalah tersebut :


 Lingkungan menjadi kotor dan bau
 Terjadi pencemaran air
 Menyebabkan banjir
 Menjadi sarang penyakit

Penanganan untuk masalah diatas :


 Edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan
menjaga lingkungan sekitar
 Spanduk peringatan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat atau
pengendara motor agar tidak membuang sampah sembarangan
 Adanya truk pengangkut sampah didaerah tersebut

9
5. Pembuangan Limbah Cair Rumah Tangga

Di salah satu rumah yang ada di Jl. Arteri saluran pembuangan limbah cair
tidak terhubung dengan saluran limbah (got) atau sumur resapan melainkan
langsung dibuang begitu saja. Limbah cair yang dibuang dan terkena sayur
kangkung membuat sayur tersebut mati bisa dilihat pada gambar bahwa sayur
kangsung yang berada disekitaran pipa itu menjadi layu dan mati.

Faktor yang mempengaruh pembuangan limbah cair rumah tangga :


 Tidak adanya selokan
 Tidak adanya sumur resapan
 Kurangnya kesadaran dari penghuni rumah akan bahaya membuang limbah
cair sembarangan

Dampak dari masalah tersebut :


 Terjadi pencemaran lingkungan terutama pada air dan tanah
 Merusak ekosistem
 Menyebabkan bibit penyakit
 Menimbulkan bau yang tidak sedap

Penanganan dari masalah diatas :


 Air limbah harus dikelola sebelum dibuang dengan membuat saluran
 Atau membuat sumur resapan dengan tetap memberhatikan lingkungan
sekitar
 Memberikan edukasi kepada penghuni rumah bahwa limbah cair rumah
tangga dapat merusak lingkungan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah lingkungan di kota sorong masih sangat banyak dan harus segera diatasi.
Sebagai masyarakat perlu adanya keadaran dalam diri sendiri untuk sama-sama menjaga
lingkungan kota serta fasilitas yang telah diberikan. Dari pihk pemerintah juga sangat
perlu diharapkan emerintah mampu mengatur masyarakat dengan aturan-aturan yang ada
atau membuat kebijakan untuk selalu menjaga lingkungan kota.

11
DAFTAR PUSTAKA

Masalah Sampah dan Lingkungan Perkotaan Halaman 1 - Kompasiana.com


(23) MAKALAH MASALAH LINGKUNGAN | Inejiro Ashikaga - Academia.edu
(PDF) Dampak Aktifitas Masyarakat Kota Sorong Terhadap Tingkat Pencemaran Air Sungai Remu
(researchgate.net)
Taman Deo Sorong jadi Tempat Sampah dan Mabuk - Tribun-papua.com (tribunnews.com)
Akibat Buang Sampah Sembarangan, Risiko Penyebaran Penyakit Meningkat (sehatq.com)
Hati-hati, Membakar Sampah Bisa Membahayakan Kesehatan - Alodokter

12

Anda mungkin juga menyukai