Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KRISIS LINGKUNGAN PEMBUANGAN SAMPAH SEMBARANGAN YANG ADA


DI INDONESIA

Dosen pengampung:
Dr.Grace F.E. suoth,M.Si
Dr.Nixon J. sindua,M.Si
Dr.jolanda E.kaihatu,M.Si

Di susun oleh:
Anastasya mayan (22601012)
Doni mamontoh (
Federiko jilfani runtu (22601006)
Nestel lumentah (22601007)
Renita leme’ (

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Geografi Lingkungan.
Disusun sebagai laporan hasil diskusi kelompok dengan topik bahasan krisis
lingkungan pembuangan sampah di Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa makalah yang disusun ini tidak terlepas dari
berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritikan,
masukan dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membaca makalah ini dalam mengenal Ilmu Geografi. Terima Kasih.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN

Sampah merupakan masalah yang telah lama dihadapi setiap negara di


dunia. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sampah menjadi pokok utama
mengapa permasalahan sampah ini sangat perlu untuk terus dikaji. Berdasarkan
data worlddometer, dilaporkan setidaknya ada 7,8 miliar orang jadi penduduk dunia
saat ini di tahun 2021 dan jumlah tersebut tersebar di lebih dari 230 negara di dunia
salah satunya di Indonesia dan akan bertambah setiap detiknya. Meningkatnya
pertumbuhan penduduk di dunia tentunya akan meningkatkan juga produksi
sampah. Pembuangan sampah sembarangan menjadi permasalahan yang serius
dalam konteks krisis lingkungan saat ini. Tindakan ini tidak hanya merusak
keindahan lingkungan, tetapi juga mengancam keberlanjutan ekosistem serta
kesehatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi krisis lingkungan
pembuangan sampah sembarangan dengan prinsip-prinsip etika lingkungan.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis dampak dari
pembuangan sampah sembarangan, mengidentifikasi sumber-sumber krisis
tersebut, dan mengusulkan solusi yang didasarkan pada prinsip etika lingkungan.
Masyarakat Indonesia memiliki kebiasan membuang sampah yang
buruk. Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lingkungan
Hidup (KLHK), Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 67,8 juta ton pada tahun
2021. Sementara menurut Forbes, Indonesia juga termasuk negara penghasil
sampah plastik di laut paling banyak nomor dua, yaitu sebesar 56,3 juta ton. Kondisi
ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia dalam mengelola
sampah secara tidak bertanggung jawab. Kemudian masih banyaknya kebiasaan
membuang sampah sembarangan menjadi salah satu faktor penyebab jumlah
sampah terus meningkat. Sosiolog Drajat Tri Kartono menyebut kebiasaan
membuang sampah yang tidak tepat ini tumbuh karena kurangnya rasa tanggung
jawab dan menganggap sampah tidak berguna. Selain itu, masih banyak
masyarakat yang berpikir jika urusan sampah menjadi tanggung jawab tukang
sampah saja. Bukan pada dirinya masing-masing. Di Indonesia, masalah lingkungan
merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera diatasi. Lingkungan hidup
Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini seakan berubah menjadi
ancaman bagi masyarakatnya. Tingkat kerusakan lingkungan di indonesia sangat
besar, Banyaknya bencana yang sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah
longsor merupakan bukti betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era
globalisasi. Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh
manusia khusunya yang tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab
utama terjadinya bencana tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Keterkaitan krisis-krisis lingkungan dengan etika lingkungan


krisis pembuangan sampah sembarangan terkait erat dengan etika
lingkungan. Etika lingkungan melibatkan pertimbangan moral dan tanggung jawab
terhadap alam dan lingkungan kita. Pembuangan sampah sembarangan merusak
lingkungan, merusak ekosistem, dan dapat mencemari sumber daya air dan udara.
Dengan membuang sampah sembarangan, kita mengabaikan tanggung jawab kita
untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan alam. Hal ini tidak hanya
dapat berdampak buruk pada kehidupan makhluk hidup, tetapi juga pada kesehatan
manusia dan keindahan alam. Oleh karena itu, sebagai bagian dari etika lingkungan,
penting untuk membuang sampah dengan benar, mengurangi sampah, mendaur
ulang, dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan untuk mewujudkan
tanggung jawab moral kita.

Penyebab Krisis Lingkungan yang Terkait dengan pembuangan Sampah


Sembarangan :

1. Kerugian Habitat Dan Hewan


Sampah yang dibuang sembarangan sering kali mencemari habitat alami dan
mengganggu kehidupan hewan dan Ini bisa mengakibatkan gangguan pada rantai
makanan,Banyak peristiwa satwa mati lantaran memakan atau terjerat sampah
plastik. Hal ini dikarenakan satwa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Sampah
terlebih dulu mengendap di dalam tubuh hewan yang memakannya, sebelum
kemudian tercipta bahaya kronis seperti kelaparan. Karena kekurangan makanan ini,
sehingga membuat hewan tersebut bisa kehilangan energi untuk melakukan hal
yang mereka butuhkan, seperti berkembang biak, mencari mangsa dan juga
bermigrasi dan pada akhirnya mati.
2. Dampak penyakit
Sampah ini bahwasannya bersifat parasit serta berkembang nya pada bakteri
bakteri, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, yang dinamakan sampah
secara tidak langsung ini contohnya seperti hewan yang meletakkan dan
membangun sarang tentunya ini akan menimbulkan penyakit yang tak terduga jika
tidak diatasi yang lebih sering terjadi di rumah seperti tikus, nyamuk,kecoa dan
lalat ,dan yang maupun membusuk kaleng dan botol.dari keduanya ini lebih mudah
dijadikan sarang tentunya akan menimbulkan penyakit bukan. Bahkan adanya
sebuah penyakit yang sering dialami akibat sampah yang disekitar kurang dikelola
dan diperhatikan dengan baik sehingga seseorang mudah terkena penyakit Diare,
disentri, cacingan, malaria, kaki gajah, dan demam berdarah. Perlu diketahui dan
pemahaman lebih lanjut bahwasanya pada penyakit tersebut sangat menjadi sebuah
ancaman bagi kita dan tentunya bisa menyebabkan kematian.

3. Pencemaran air
Proses dengan ada pencucian yang padat di permukaan air akibat sampah
ini akan menjadi salah satu hambatan bagi pencemaran, entah itu air yang di
permukaan maupun dari dalam tanah ,serta adanya pembangunan sebuah sumur
yang sering digunakan untuk kehidupan manusia nya dalam sehari-hari di dekat
pemukiman ini akan sangat mengakibatkan kurang nya tingkat Kesehatan pada
manusia dan penduduk setempat. Pada intinya tidak hanya tentang itu saja dan
berpatokan dengan benda padat tetapi tercemarnya suatu ini timbulnya bermacam
macam sumber pabrik serta industri-industri yang lain.dan tentunya terjadi sebuah
pencemaran tidak hanya di permukaan air saja melainkan sampai ke tanah yang
akan membuat air menjadi berubah sehingga hal ini
tentunya akan beresiko bagi manusia.
4. Pencemaran udara
Pada pencemaran udara dari adanya sampah organik yang bentuknya padat
mengeluarkan sebuah gas seperti methan (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta
pada senyawa lainnya.bahwasannya secara global gas ini merupakan salah satu
penyebab dari penurunan nya kualitas terhadap lingkungan udara serta efek dari
rumah kaca ini lah akan datang nya penyebab pada peningkatan suhu lalu
memunculkan hujan asam. Pada hal nya ini bersifat senyawa jika dilihat secara
lokal,oleh karena itu sangat mengganggu pada Kesehatan manusia serta akan
menimbulkan bau busuk yang tidak sedap untuk kita sekitar.bahkan ada sampah
yang sudah di buang di TPA tapi masih kurang baik karena terkadang sampah ini
masih tertimbun sehingga gas methn nya tertumpuk dan tidak bisa keluar ke udara.

5. Penyebab Banjir Sungai


Sungai menjadi kotor dan bau Sampah yang dibuang sembarangan ke
sungai menjadikan air sungai kotor dan bau. penguraian awal zat organik sampah
yang lambat dan konsumsi oleh mikroorganisma mengjasilkan serangkaian senyawa
kimia yang berbau tidak sedap. Misalnya hidrogen sulfida yang berbau seperti telur
busuk, amina, putresin, dan kadaverin yang menghasilkan bauh Daging busuk,
trimethylamine yang menghasilkan bau ikan busuk, asam propanoat yang
menghasilkan bau yang menyengat, asam butanoat yang menghasilkan bau tidak
sedap,Penumpukan sampah di dasar sungai Membuang sampah sembarangan di
sungai dapat membuat penumpukan sampah di dasar sungai. Sampah yang
menumpuk kemudian menghambat sedimen dan benda-benda lainnya dalam aliran
sungai. Menciptakan tumpukan sampah juga lumpur yang membuat sungai menjadi
dangkal. Semakin banyak sampah yang di buang ke dasar sungai, maka akan
semakin tinggi tumpukan sampah di dasar sungai. Akibatnya akan semakin dangkal
juga kedalaman sungai tersebut.
A. Solusi dengan pemeliharaan Lingkungan
Solusi yang tepat untuk mengatasi atau mengurangi peningkatan sampah
yang ada di Indonesia yaitu bisa dilakukan dengan sosialisasi dengan masyarakat.
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan,
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sebagai anggota masyarakat
yang baik, kita mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah, rumah, dan masyarakat. Tanggung jawab sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya. Salah satu cara sederhana untuk menjaga kebersihan
lingkungan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Dengan
membuang sampah pada tempatnya, kita akan terhindar dari penyakit, bebas dari
polusi udara, serta lingkungan menjadi nyaman. Selain membuang sampah, usaha
yang dapat dilakukan yaitu dengan mengelola sampah. Pengelolaan sampah rumah
tangga dapat meminimalkan jumlah sampah yang akan dibuang.
Pengelolaan sampah harus berdasarkan pada prinsip 4R, yaitu reduce
(mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (daur ulang), dan replace
(mengganti).
1) Mengurangi (reduce)
Reduce bertujuan untuk mengurangi penumpukan sampah. Contohnya kita
dapat mengurangi sampah plastik dengan membawa kantong belanja sendiri.
2) Menggunakan kembali (reuse)
Sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai guna, bahkan dapat
dijual. Seperti botol plastik bekas minuman dapat dibuat menjadi tempat
pensil, pot tanaman, ataupun celengan dan sebagainya sesuai kreativitas
kita.
3) Mendaur ulang (recycle)
Sampah dikategorikan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah
organik berupa daun kering, sisa-sisa makanan, dan limbah rumah tangga
yang berupa zat organik. Sampah tersebut dapat diubah menjadi pupuk
kompos. Sampah anorganik memang sulit untuk didaur ulang sendiri. Contoh
sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat bubur kertas dari
koran, majalah, atau kertas yang tidak terpakai lagi. Bubur kertas kemudian
diratakan dan dijemur hingga kering. Kertas yang telah kering dapat dibuat
kerajinan tangan, misalnya pigura foto.
4) Mengganti (replace)
Replace berarti mengganti barang yang digunakan dengan barang lain yang
lebih ramah lingkungan. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan tas dari
kain yang dapat digunakan kembali.
Selain melakukan prinsip 4R, kita bisa menciptakan lingkungan sehat dari
sampah-sampah. Berikut contoh-contoh kegiatan menciptakan lingkungan sehat, di
antaranya:
 Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air karena menimbulkan
banjir atau musibah lainnya.
 Membuat tempat sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik.
 Mengolah sampah organik yang bisa terurai menjadi sesuatu yang
bermanfaat, seperti pupuk.
 Menjaga kebersihan udara dan tanah dengan tidak membakar sampah.
 Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan secara berkala.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Krisis lingkungan pembuangan sampah sembarangan di Indonesia adalah salah
satu tantangan signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Kesadaran masyarakat, pengembangan infrastruktur yang memadai, peran aktif
otoritas, dan penerapan prinsip etika lingkungan merupakan langkah-langkah
penting dalam menangani masalah ini. Dengan usaha bersama, kita dapat mencapai
lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ipdn.ac.id/10964/1/Repository%20Andre%20Flonaldo%20Legi.pdf
https://dlh.semarangkota.go.id/upaya-menjaga-kelestarian-lingkungan-hidup-
di-masyarakat/
https://environment-indonesia.com/buruknya-kebiasaan-buang-sampah-
masyarakat-indonesia/
https://dlh.semarangkota.go.id/kendala-dan-solusi-mayarakat-terhadap-
program-pengolahan-sampah-oleh-pemerintah/

Anda mungkin juga menyukai