Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERMASALAHAN SAMPAH DI KOTA PALU

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah ; Kajian Lingkungan Hidup

Disusun oleh :

Adi Purwanto D10119236

Dosen Pengampu :

Andi Dewi P. Baso Opu, S,H., M.H.

FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI HUKUM

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ Permasalahan Sampah Di Kota Palu “ ini.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Kajian Lingkungan Hidup .

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena, dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan.
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................

Daftar Isi........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................

A. Pengertian dan Gambaran Umum....................................................


B. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan.......................................
C. Cara Menanggulangi Masalah Pencemaran Sampah...............

BAB III PENUTUP........................................................................................


A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup Yang Berkaitan
Langsung Dengan Ekologi yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa
Indonesia adalah factor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastic telah menjadi
sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang
membantunya mendeteksi berbagaihal yang mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia
modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang tidak terdeteksi oleh pancaindera kita,
yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia sendiri.

Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh
tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial
menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkanyam emang
berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reprokduksi dan lain-
lain.

Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang
berjang kapanjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan
yang langsung bias dirasakan oleh pancaindera kita.

Komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga adalah
9,3% dari total sampah rumah tangga. Di kota Palu rata-rata menghasilkan satu ton limbah
plastic setiap Minggu nya. Jumlah tersebut akan terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang
dimiliki plastik, antara lain tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat
menyerap air, mau pun tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah bagi
lingkungan.
B. Rumasan Masalah
1. Apa Yang Dimaksut Dengan Ekologi dan Pencemaran Sampah ?
2. Seperti Apa Dampak sampah terhadap Ekosistem lingkungan Dikota palu ?
3. Seperti Apa Cara Menanggulagi Masalah Pencemaran Sampah ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apa Yang Dimaksut Dengan Ekologi dan Pencemaran Sampah?
2. Mengetahui Seperti Apa Dampak sampah terhadap Ekosistem lingkungan Di kota palu ?
3. Mengetahui Seperti Apa Cara Menanggulagi Masalah Pencemaran Sampah?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Gambaran Umum


1. Dampak

Menurut Hiro Tugiman (1989:45) “Dampak merupakan sebuah konsep pengawasan


internal sangat penting, yang dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan
ditanggapi secara serius oleh manajemen”.

Sedangkan Menurut Schemel (1976:22)“Dampak adalah tingkat perusakan terhadap tata-


guna tanak lainnya yang ditimbulkan oleh suatu pemanfaatan lingkungan tertentu”.

2. Sampah

Menurut kamus lingkungan (1994:77)“Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam produksi atau pemakaian;
barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi berlebihan atau buangan”.

3. Kesehatan

Menurut (Ecolink:1996:89) “kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan

4. Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan
“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-
organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu
pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang
mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa
ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan
manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa
berada di tempat tersebut.

5. Gambaran Umum Kota Palu

Palu adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu merupakan kota yang
terletak di Sulawesi Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat dan Utara,
Kabupaten Sigi di sebelah selatan, dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah timur. Kota Palu
merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk.
Koordinatnya adalah 0,35 – 1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis
Khatulistiwa. Penduduk Kota Palu berjumlah 342.754 jiwa.

B. Dampak sampah terhadap Ekosistem lingkungan di Kota Palu

Peneliti Universitas Tadulako (Untad), Dra.Venny Maria Tiwouw,M.Sc.,P.hD, dari hasil


penelitiannya selama satu tahun menemukan, setiap tahun 600 meter Perkubik atau ekivalen
dengan 229 ton perhari (Bappeda Palu, 2013) sampah dihasilkan warga Kota Palu. Dari jumlah
tersebut sampah yang lebih dominan adalah sampah organik atau sampah basah.

sampah yang dihasilkan masyarakat baik organik dan non organik mengandung banyak
gas berbahaya. Sebut saja gas metan, gas yang berasal dari proses pembesukan gundukan
sampah, rawa-rawa, septi tank dan selokan itu pada dasarnya mengandung racun. “Efek
buruknya terhadap kesehatan. Setiap orang yang terpapar gas ini dengan jumlah tinggi akan
kekurangan oksigen bahkan dapat menyebabkan kematian. Gas metan juga mempunyai efek
pemanasan 25 kali lebih kuat dalam menyebabkan pemanasan global dibandingkan
karbondioksida (CO Gas-gas lainnya seperti, Gas Nitrogen Oksida (NOx) menyebabkan
menurunnya kualitas udara, Pb (timah hitam), Hidrogen (H2). Jika berada di lingkungan itu pada
konsentrasi tinggi akan mengakibatkan sakit kepala, dering di telinga, pusing, mengantuk,
pingsan, mual, muntah, dan depresi, seperti yang dialami Jasman saat ini.

Hal berbahaya lainnya, yakni cairan limbah dari sampah tersebut. Cairan limbah
berbahaya bila meresap ke tanah karena akan merusak ekosistem yang ada di dalamnya, seperti
air tanah.

Bila pengelolaan TPA Kawatuna stabil maka gas dihasilkan sebesar 250 ribu kilo watt,
namun untuk saat ini yang hanya bisa dihasilkan 5.000 kilo watt. Ketidakstabilan gas karena
sampah yang dimasukan dalam wadah pembuangan tercampur sampah organik dan non-organik.

1. Dampak terhadap ekosistem perairan

Dampak Sampah terhadap LingkunganSampah yang dibuang sembarangan ke berbagai


tempat dibedakan menjadi dua yaitu sampah organik dan sampah an-organik. Pada satu sisi
sampah organik ini juga dianggap dapat mengurangi kadar oksigen ke dalam lingkungan
perairan, sampah an-organik dapat juga mengurangi sinar matahari yang memasuki ke
dalam lingkungan perairan, sehingga mengakibatkan proses esensial dalam ekosistem seperti
fotosintesis akan menjadi terganggu. Sampah organik dan an-organik membuat air menjadi
keruh, kondisi akan mengurangi organisma yang hidup dalam kondisi seperti itu. Sehingga
populasi hewan kecil-kecil akan terganggu.

Rembesan cairan yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan tercemari. Berbagai
mahluk hidup seperti ikan dipastikan akan mati sehingga beberapa spesies ikan akan musnah
sehingga akan merubah kondisi ekosistem perairan secara biologis. Penguraian sampah yang
dibuang secara langsung ke dalam air atau sungai akan tercipta asam organik dan gas cair
organik, seperti misalnya metana, selain menimbulkan gas yang berbau, gas ini dengan
konsentrasi yang tinggi akan menimbulkan peledakan.

2. Dampak terhadap ekosistem daratan

Sampah yang dibuang secara langsung dalam ekosistem darat akan mengundang
organisma tertentu menimbulkan perkembangbiakan seperti tikus, kecoa, lalat, dan lain
sebagainya. Perkembangbiakan serangga atau hewan tersebut dapat meningkat tajam.

3. Dampat terhadap kesehatan

Pengolahan sampah yang kurang sehat sehingga menimbulkan pembuangan sampah yang
tidak terkontrol, merupakan koloni yang cocok dari beberapa orangisma dan menarik beberapa
serangga-serangga yang menyukai tempat seperti itu, yang biasanya menjangkitkan beberapa
penyakit seperti penyakit diare, tifus, kolera yang dengan sigap menyebar dengan cepat karena
virus dan bakteri yang berasal dari sampah dengan pengelolaannya yang tidak tepat bercampur
dengan air.

C. Cara Menanggulagi Masalah Pencemaran Sampah di Kota Palu

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu saat ini melakukan perubahan atas
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam revisi itu,
DPRD akan mengusulkan agar tanggung jawab pengelolaan sampah bukan hanya pada
pemerintah tetapi seluruh komponen termaksud masyarakat.
Seperti halnya Pemerintah Daerah yang lain, Pemerintah Kota Palu telah melakukan
upaya-upaya untuk menangani masalah sampah. Kondisi yang saat ini terjadi, Kota Palu sebagai
Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki produksi sampah pada tahun 2009 diperkirakan
mencapai 927 m3/hari. Sistem pengelolaan sampah yang sudah dilakukan adalah dengan
membangun lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di daerah Kawatuna, dengan sistem Semi
control landfill. Namun masalah yang pasti akan dihadapi adalah ketika TPA yang ada sudah
tidak mampu lagi menampung sampah yang diproduksi oleh penduduk Kota Palu, sedangkan
ketersediaan lahan yang bisa digunakan sebagai TPA semakin menyempit. Diperlukan sebuah
upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Kunci suskses pengelolaan sampah juga meliputi ;

1. Kredibilitas para pengambil kebijakan;

2. Mekanisme implemetasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar;

3. Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang;

4. Keterlibatan masyarakat;

5. Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap semua operasi
fasilitas pengelolaan sampah;

6. Evaluasi yang efekti terhadap strategi atau opsi yang dipilih.

Hal Yang tak kalah pentingnya, pengelolaan sampah memerlukan payung hukum yang
jelas. Kalau tidak pengelolaan sampah akan tetap buruk. Dan ini bisa menjadi petaka yang
menyeramkan. Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan peran serta dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu,
diperlukan juga partisipasi dan dukungan pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan
lingkungan dengan menitikberatkan terhadap masalah sampah yang telah menjadi permasalahan
utama.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik
akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungan sekitar. Sampah baik organic dan anorganik harus mampu diolah, dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik. Cara pengolahan sampah juga dapat dikelola dengan metode 3R yaitu
Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan
kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah) dan cara lainnya
yang memudahkan masyarakat untuk mengelola sampah. Selain itu, Cuma diperlukan kesadaran
dari masyarakat itu sendiri dan partisipasi dari pemerintah untuk melindungi lingkungan.

3.2. Saran

Disarankan kepada Pemerintah dan warga kota Palu untuk memperhatikan sampah yang
ada di Lingkungan Tempat tinggal , agar tidak ada lagi bau yang tercemar oleh sampah yang
dapat menjadi sumber Permasalahan terkait Ekologi
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta : Penerbit Yayasan


Idayu.
Sumarwoto, O. 1995. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Obor : Lembaga Ekologi UNPAD
Afrizaldi Firdani. 2014. “Pengelolaan Sampah Kota Palu” [Online] http://aldy-
firdani.blogspot.co.id/2014/01/pengelolaan-sampah-lingkungan.html (diakses pada
19 November 2016)
Wikipedia. 2016. “Kota Palu” [Online] https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palu (diakses pada
19 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai