ABSTRAK
Sampah atau limbah pondok pesantren adalah sampah yang berasal dari kegiatan
sehari-hari dalam lingkungan pondok pesantren yang tidak termasuk tinjak dan
sampah spesifik. Dampak limbah rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap
pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air, maka akan mempengaruhi
terhadap tingkat kesehatan bagi orang lain. Beberapa cara pengelolaan
sampah/limbah di pondok pesantren yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan perencanaan yang baik terhadap pengelolaan sampah/limbah tersebut
seperti daur ulang, pembakaran, pemisahan, pengomposan, dan pembusukan.
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di
antara mereka yang kurang mengertiakan kebersihan lingkungan, sehingga
mereka dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi
lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi,
mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan
sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan
khususnya lingkungan laut. Kurangnya partisipasi dalam pengelolaan limbah
rumah tangga merupakan kendala terpenting.
Dampak limbah ini sendiri terhadap lingkungan hidup perlu mendapat perhatian
dari pemerintah. Dalam menjaga lingkungan hidup pemerintah memerlukan
adanya aturan yang jelas dan tegas tentang lingkungan hidup, serta
mensosialisasikan kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:
a) Limbah Organik,
b) LimbahAnorganik,
Plastik adalah masalah terbesar dan paling berbahaya. Banyak hewan yang hidup
di dalam atau di laut tanpa sadar mengkonsumsi plastik, sehingga tidak jarang
plastik yang terdapat di laut di jadikan sebagai makanan bagi hewan laut. Plastik
tidak dapat dicerna dan akan tersangkut di organ pencernaan hewan sehingga
menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian karena kelaparan
atau infeksi. Banyak dari potongan plastic tersebut berakhir di perut burung laut
dan hewan laut lainnya, termasuk penyu. Bahan beracun yang digunakan dalam
produksi plastic dapat terurai dan masuk ke lingkungan jika terkena air. Racun ini
bersifat hidrofobik (ikatandengan air) dan menyebar di permukaan laut, sehingga
plastic lebih mematikan di laut dibandingkan di darat.
Oleh karena itu, banyak negara besar yang melakukan “incineration” atau
pembakaran sampah, yang merupakan salah satu cara alternative pembuangan
sampah. Permasalahan dalam proses ini adalah biaya insinerasi lebih tinggi
dibandingkan biaya system pembuangan akhir (sanitary landfill). Jika limbah
tersebut dimanfaatkan dalam jumlah besar untuk pertanian maka akan
menimbulkan permasalahan karena mengandung logam berat.
KESIMPULAN
Dampak dari pembuangan limbah rumah tangga yang tidak tepat akan
menyebabkan kualitas air menurun dan tidak dapat digunakan lagi. Dampak lain
seperti pembuangan limbah ke air laut akan menyebabkan perubahan air laut,
sehingga biota laut berisiko mengalami kepunahan atau kematian.
SARAN
Ada kebutuhan untuk menegakkan hokum terhadap mereka yang mencemari
lingkungan dan menerapkan hukuman yang tegas. Dan terkait sampah ysng ada di
area pondok pesantren maupun perumahan perlu adanya regulasi yang jelas dan
tegas serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai topic ini.
1. Kendala dalam pengelolaan sampah rumah tangga karena kurangnya
pemahaman terhadap lingkungan hidup, kurangnya peran masyarakat, kurangnya
tempat sampah, kurangnya perencanaan perusahaan di bidang daur ulang
kemasan;
2. Sampah yang ada di area pondok pesantren dan rumah tangga dapat diolah
dengan cara mendaur ulang, membakar, membuat kompos, memilah dan
menguraikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.karawangnews.com/2013/06/mas alah-sampah-di-indonesia-
dan.html