(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah: Ilmu Lingkungan)
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. M. Idris, MP
Disusun oleh:
Kel.1 /BIOLOGI-1
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kelompok 1 ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
menganugerahi kami dengan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga mendukung
terselesainya makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Makalah yang berjudul “Klasifikasi Pencemaran Lingkungan” ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan. Adapun dalam penyusunan makalah ini, kami
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui makalah ini kami hendak
menyampaikan terimakasih yang tulus kepada Bapak Dr. Ir. M. Idris, MP. selaku pendidik
mata kuliah Ilmu Lingkungan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga berterimakasih kepada rekan- rekan yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari sebagai manusia dengan pengetahuan yang terbatas dan tidak lepas dari
kesalahan, maka makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan, Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang instruktif agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan
bermanfaat ke depannya.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BABI: PENDAHULUAN
I. 3 Tujuan .................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..…..11
DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………………………………...12
3
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia saat ini kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak yang masih kurang
mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga dengan mudahnya membuat limbah yang sangat
berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi,
mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan
ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari
sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah limbah rumah
tangga.
Manusia setiap hari selalu menghasilkan limbah karena manusia pelaku konsumsi dari
kegiatan yang dilakukan setiap waktu atau setiap hari sehingga menghasilkan limbah. Aktifitas
manusia di lingkungan masyarakat sangat berpengaruh besarnya volume limbah dan
meningkatnya limbah yang dihasilkan dari tahun ke tahun.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian limbah rumah tangga
2. Untuk mengetahui kegiatan rumah tangga yang merusak lingkungan
3. Untuk mengetahui limbah perorangan
1. Makalah ini membahas terkait tentang kegiatan rumah tangga dan perorangan yang dapat
merusak lingkungan serta bagaimana strategi untuk penanganan limbah.
4
1.5 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi pencemaran lingkungan, serta diharapkan juga sebagai sarana
pengetahuan terhadap bagaimana dampak yang akan terjadi akibat pencemaran lingkungan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan rumah tangga biasanya terdiri atas kegiatan memasak, mencuci. buang air. selain
itu dalam rumah tangga juga terdapat kegiatan mengkonsumsi baik bahan organic maupun bahan
anorganik yang sisanya dibuang kelingkungan. kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan limbah
dalam berbagai bentuk baik padat maupun cair serta organic maupun anorganik.
Sampah rumah tangga berasal dari semua keperluan dapur dan bahan - bahan untuk
membungkus dan dikelompokkan menjadi 2:
Sampah Organik
mudah terurai bila ditimbun, contoh: Tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Adapun sumber limbah dari organic yaitu segala limbah yang mengandung unsur carbon
sehingga melipui limbah dari makhluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia
seperti tinja (feaces) berfungsi mengandung mikroba potogen, air seni (urine) umumnya
mengandung nitrogen dan posfor, sisa makanan ( sisa sayuran, wortel,kol,bayam, selada,
dan lain-lain. limbah tersebut ada yang mempunyai racun yang tinggi, misalnya: sisa
obat, baterai bekas, dan air aki. limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbaha dan
beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit
penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya. Namun
secara teknis sebagian orang mendefenisi limbah organic sebagai limbah yang hanya
6
berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya bahan-bahan
organic alami namun sulit membusuk atau terurai, seperti kertas, dan bahan organic
sinetik (buatan) yang sulit membusuk atau terurai.
Sampah Anorganik
Sulit terurai bila di timbun, contoh:
Gelas± 1 juta tahun
Plastik ± 240 tahun
Logam ± 100 tahun
Aluminium ± 500 tahun
Timah ± 100 tahun
Berdasarkan pengetian secara kimiawi, limbah yang tidak mengandung unsur karbon,
seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau pekakas dan aluminium dari kaleng bekas
atau peralatan rumah tangga) kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur
nitrogen dan posfor). limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai
oleh mikro organism. seperti halnya limbah organic, pengertian limbah organic yang sering
diterapkan dilapangan umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah) agak sedikit
berbeda dengan pengertian diatas secara teknis limbah anorganik di defenisikan sebagai limbah
yang tidak dapat atau sulit terurai atau busuk secara alami oleh mikro organism pengurai. dalam
hal ini bahan organic seperti plastic, karet, kertas, juga dikelompokka sebagai limbah anorganik.
bahan-bahan tersebut sulit terurai oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk
rantai kimia yang kompleks dan panjang.
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :
1. Sampah organic mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah berupa
bahan-bahan organic yang mudah busuk.
2. Sampah Anorganis dan organil tak membusuk (rubbish) yaitu limbah padat anorganik
atau organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikro organisme, sehingga sulit
membusuk, misalnya kertas, plastic kaca dan logam.
3. Sampah Abu (ashe), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.
4. Sampah bangkai binatang (bead makanan), yaitu semua limbah yang berupa bangkai
bintang.
7
5. Sampai sapuan (street sweeping) yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
berbagai sampah yang tersebar di jalanan.
6. Sampah industry (industry waste). yaitu sebuah limbah padat bangunan industry.
b. Dampak Limbah Rumah Tangga
Dampak limbah pada rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap kualitas air, sehingga
terjadi pencemaran terhadap air misalinya air bekas mandi dan air cucian. air yang tercemar tidak
dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan digunakan lagi
sebagai penunjang kehidupa manusia, akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan
akan memakan waktu lama untuk memulihkannya, padahal air yang dibutuhkan untuk keperluan
rumah tangga sangat banyak. air tidak dapat digunakan untuk keperluan industry, kalau air sudah
tercemari air tersebut tidak bisa digunakan untuk keperluan industry usaha untuk meningkatkan
kehidupan manusia tidak akan tercapai. air tidak dapat digunakan ontuk keperluan pertanian
karena airnyya sudah tercemarmaka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di
persawahan dan kolam perikanan, karena adnya sanya anorganik yang mengakibatkan perubahan
drastic pada pH air. dampak dari pembuangan limbah padat organic yang berasal dari kegiatan
rumah tangga, limbah padat organic yang di degradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan
bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang
disertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. limbah organic yang mengandung
protein akan mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk)
karena protein yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia. dampak
dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit, potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. penyakit kulit seperti kudis dan kurap.
1. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang
terbawa salah satu adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk alam pertanian
maupun limbah dari peternakan atau manusia, salah satu yang paling sering
ditemukan adalah detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur
sehingga menjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankon yang saling berebut mendapat
cahaya untuk fototsintesis. karena terlalu bnyak maka alga dan fitoplankton di bagian
8
bawah akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetensi dalam
mengkonsumsi O2 karena terlalu bnayak organisme pada tempat tersebut. sisa
respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan
menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
2. Peningkatan emesia CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik
berlebihan serta buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman
laut. peningkatan CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan
kesehatan pernafasan, salah satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral
CO2 terbesar di bumi. saat CO2 di atmosfer meningkat maka laut juga akan
menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman
laut. hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya
untuk membentuk cangkang. jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka
hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang dekat.
3. plastic, yang menjadi masalah terbesar dan paling berbahaya. bnyak hewan yang
hidup di laut mengkonsumsi plastic karena kesalahan, karena tidak jarang plastic
yang terdapat dilaut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. plastic tidak dapat
dicerna dan akan terus berada pada organ pencemaran hewan ini, sehingga
menyumbat saluran pencemaran dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau
infeksi. plastic terakumulasi karena tidak mudah terurai, plastic akan photodegrade
(terurai oleh cahaya matahari) pada paparan sinar matahari, tetapi hanya dapat terjadi
dalam kondisi kering. sedangkan dalam air plastic hanya akan terpecah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil, namun tetap polimer, bahkan sampai ketingkat
molekuler.
c. Hambatan Penanganan Limbah Rumah Tangga
Hambatan penanganan limbah rumah tangga yaitu:
1. Kurangnya tempat-tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah.
2. Adanya ketidak pedulian dari orang-orang dalam rumah tangga
3. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup seperti
membuang sampah rumah tangga kesungai atau ttemat-tempat yang tidak semestinya.
9
d. Strategi penangangan limbah
Gas CO (mengandung CD,NI, dan logam lain tergantung kondisi tanah tempat
tumbuhnya tabaman tembakau.
NI dan CD diduga penyebab kanker paru-paru.
Gas CO bereaksi dengan hb darah dapat menimbulkan keracunan darah.
Tar dan Nikotin merusak jaringan paru-paru.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dampak limbah rumah tangga yang dibuang secara sembarangan akan mengakibatkan
terhadap kualitas air dan tidak dapat dipergunakan lagi. dampak lain seperti pembuangan limbah
sampai ke air laut akan terjadi perubahan terhadap air laut maka kehidupan air laut akan teracam
punah mati. diperlukan adanya penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan hidup serta
memberikan sangsi yang berat. dan terhadap limbah rumah tangga diperlukan adanya aturan
yang jelas dan tegas serta adanya sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat soal
pengolahan limbah. cara penanganan limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan cara daur
ulang, pembakaran, pengomposan, pemisahan, dan pembusukan.
3.2 Saran
Dibutuhkan kesadaran yang kuat akan arti penting lingkungan hidup baik masyarakat dan
pemerintahan. Kerusakan lingkungan hidup merupakan masalah bersama. Serta pentingnya
peran masyarakat dalam menanggulangi pencemaran lingkungan dengan meminimalisir kegiatan
rumah tangga ataupun perorangan. Diharapkan semua masyarakat ikut serta dalam
mengatasinya, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal agar lingkungan tidak tercemar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hendriyani Irna. 2021. Teknik Lingkungan. Malang: CV literasi Nusantara abadi Sardjono
12