Anda di halaman 1dari 28

PROSES PENGOLAHAN AIR

(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Mikrobiologi
Lingkungan)

Dosen Pengampu :
Rizki Amelia Nasution, M.Si

Disusun oleh:
Kel.5 /BIOLOGI-1

Cyndy Tri Agatha 0704181045


Devi Siruwahni 0704183102
Nur Khadijah 0704182088

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kelompok 5 ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
menganugerahi kami dengan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga mendukung
terselesainya makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Makalah yang berjudul “Proses Pengolahan Air” ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Kultur Jaringan. Adapun dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui makalah ini kami hendak menyampaikan
terimakasih yang tulus kepada Ibu Rizki Amelia Nasution, M.Si.Selaku pendidik mata kuliah
Kultur Jaringan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami juga
berterimakasih kepada rekan-rekan yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sebagai manusia dengan pengetahuan yang terbatas dan tidak lepas dari
kesalahan, maka makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang instruktif agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan
bermanfaat ke depannya.

Medan, 20 Oktober 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BABI: PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang ...................................................................................................... 4

I. 2. Rumusan Masalah................................................................................................. 4

I. 3. Tujuan ................................................................................................................... 4

BAB II:PEMBAHASAN

II. 1 Pengertian Pengolahan Air .................................................................................... 5

II. 2 Cara-Cara Perbaikan Kualitas Air ......................................................................... 7

II. 3 Pengolahan Air Buangan ....................................................................................... 10

BAB III:PENUTUP

III.1 Kesimpulan………………………………………………………………….…14

DAFTAR PUSTAKA…………….……………………………………………………..15

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia,
baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk kepentingan lainnya seperti
pertanian dan indutri. Oleh karena itu keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan
dilestarikan bagi kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa
air tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan pentingnya air sebagai sumber
kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak secara bijak dalam menggunakan
air dengan segala permasalahan yang mengitarinya. Malah ironisnya, suatu kelompok
masyarakat begitu sulit mendapatkan air bersih, sedangkan segelintir kelompok masyarakat
lainnya dengan mudahnya menghambur-hamburkan air.
Pengolahan air bersih adalah suatu usaha teknis yang dilakukan untuk memberikan
perlindungan pada sumber air dengan perbaikan mutu asal air sampai menjadi mutu yang
diinginkan dengan tujuan agar aman dipergunakan oleh masyarakat pengkonsumsi air bersih..
Pengolahan air bersih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010
(PERMENKES 492/2010), yang didalamnya terdapat syarat-syarat air hasil pengolahan
penjernihan agar dapat dikonsumsi layaknya air minum.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian pengolahan air?
2. Bagaimana cara memperbaiki kualitas air?
3. Bagaimana pengolahan air buangan?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengertian pengolahan air
2. Untuk mengetahui cara memperbaiki kualitas air
3. Untuk mengetahui pengolahan air buangan

4
BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 Pengertian Pengolahan air

Pengolahan air didefinisikan sebagai operasi teknis yang dilakukan terhadap air baku
agar menjadi air bersih yang menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan kualitas sebagai air
bersih atau air minum dengan menggabungkan beberapa proses pengolahan (Tambo, 1974).
Pengolahan air bertujuan untuk mengurangi konsentrasi dari masing-masing polutan dalam air
sehingga aman untuk digunakan. Pengolahan air merupakan proses pemisahan air dari
pengotornya secara fisika,kimia,dan biologi. Menurut Reynolds (1982), unit operasi dan unit
proses yang digunakan dalam pengolahan air bersih adalah sebagai berikut :

1. Pengolahan secara fisika


Proses pengolahan secara fisika ada beberapa proses yaitu :

a. Prasedimentasi

Merupakan proses pengendapan grit secara gravitasi sederhana tanpa adanya penambahan zat
kimia koagulan apapun. Kegunaannya adalah untuk melindungi peralatan mekanis bergerak,
salah satunya adalah aerasi. Multiple trayaerator merupakan reaktor yang biasa digunakan
sebagai salah satu proses aerasi, karena tidak memakan biaya yang banyak dan desainnya yang
sederhana sehingga masyarakat dapat mengoperasikannya.

b. Sedimentasi
Proses ini menggunakan prinsip berat jenis, yang bertujuan untuk mengendapkan partikel
partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh proses sebelumnya yaitu flokulasi. Pada masa kini
proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dalam suatu Waste Treatment Plant (WTP) ada yang
dibuat tergabung menjadi sebuah proses yang disebut aselator.

c. Filtrasi
Proses filtrasi bertujuan untuk menyaring suspensi-suspensi yang ada pada air tersebut. Proses
filtrasi dapat dilakukan dengan teknologi membran, selain itu bisa juga menggunakan media lain
5
seperti pasir, kerikil dan lainnya. Dalam teknologi membran proses filtrasi ini menggunakan
beberapa jenis yaitu Multi Media Filter, UF (Ultrafiltrastion) System, NF (Nanofiltration)
System, MF (Mocrofiltration) System, RO (Reverse Osmosis) System.

2. Pengolahan secara kimia


Proses pengolahan air secara kimia merupakan cara untuk mengubah larutan air dengan
menggunakan bahan kimia. Berikut beberapa metode dengan proses pengolahan secara kimia
diantaranya :
a. Koagulasi

Koagulasi adalah proses perubahan cairan atau larutan menjadi gumpalan gumpalan lunak
baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian. Karena pada dasarnya sumber air biasanya
berbentuk koloid dengan berbagai yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk
memisahkan air dengan pengotor yang terlarut. Proses destabilisasi ini dapat dilakukansecara
fisik dengan rapid missing, hidrolis, maupun secara mekanis.

b. Flokulasi
Flokulasi adalah kumpulan dari partikel-partikel kecil dan koloid yang membentuk seperti
filtrat pada saringan yang lolos (flok). Flokulasi mulai segera terbentuk setelah setelah
destabilisasi dizona pencampuran atau setelah adanya guncangan. Bertujuan untuk memperbesar
flok dan dilakukan pengadukan lambat juga kondisi air yang hrus tenang.

c. Desinfeksi
Desinfeksi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi, masih terdapat zat pengotor yang
tersisa kemungkinan bakteri dan kuman. Maka diperlukan penambahan senyawa kimia untuk
mematikan kuman tersebut. Chlor,ozonisasi, UV, pemabasan dan lain-lain biasa digunakan untuk
penambahannya sebelum masuk kereservoir.

3. Pengolahan secara biologi


Pengolahan secara biologi, air yang diolah bukanlah air baku untuk keperluan sehari-hari.
Melainkan air buangan (air limbah) yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga hingga kegiatan
industri . Proses pengolahan air limbah ini dengan memanfaatkan mikroorganisme.

6
Mikroorganisme ini dimanfaatkan untuk mengurai bahan organik yang terkandung dalam air
limbah menjadi bahan yanglebih sederhana dan tidak berbahaya. Pemanfaatan mikroorganisme
disebabkan karena mikroorganisme memiliki enzim, dan enzim inilah yang berfungsi untuk
mengurai bahan organik tersebut. Jenis mikroorganisme yang umum digunakan adalah bakteri.

II. 2 Cara Memperbaiki Kualitas Air

Air merupakan sumberdaya penting dalam menunjang kehidupan semua makhluk hidup yang
ada dibumi. Air juga merupakan sumber daya penting dalam menunjan pembangunan ekonomi
seperti sector industry, perdagangan, pertanian, perikanan, transportasi, pembangkit listrik,
pariwisata, rumah tangga dan lainya. Disamping dimanfaatkan untuk hal-hal positif diatas badan
air sering juga dilakukan secara individu dalam skala rumah tangga maupun secara kolektif
(perusahaan).

Air yang telah tercemar ataupun terkontaminasi sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak
dapat digunakan lagi, perlu dilakukan perbaikan secara kualitas maupun kuantitas. Adapun cara
perbaikan air dapat dilakukan dengan cara yang sederhana antara lain :

1. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam


cairan/zat cair dengan menggunakan pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan partikel-partikel
tersuspensi yang lebih kuat daripada air, dan unutk mereduksi bahan-bahan tersuspensi
(kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme
(patogen) tertentu dalam air.

2 Koagulasi / Flokulasi

Koagulasi / Flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak


dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan,
dengan jalan menambahkan bahan koagulasi antara lain yang sering digunakan adalah tawas.
Secara tradisional untuk koagulasi air, banyak dipakai seperti biji kelor, karat besi, tanah gambut,
dan lain sebagainya. Kegunaannya adalah untuk memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang
sangat lembut dapat diendapkan.

7
3. Aerasi

Aerasi adalah proses pengelolahan air dengan cara mengontakkannya dengan udara,
tujuannya adalah untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, dan
berbagai senyawa yang bersifat volatile yang berkaitan untuk rasa dan bau, agar menghasilkan
air minum yang baik. Proses penambahan oksigen (Aerasi) merupakan pengambilan zat pencemaran
yang ada pada air, umumnya berguna untuk menurunkan kadar logam dalam air. Dengan
penambahan oksigen menyebabkan logam akan bereaksi dengan oksigen membentuk oksida logam,
karena beratnya bertambah menyebabkan oksida logam tersebut mengendap didasar air.

4 Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori. Penyaringan yang
dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air melalui bahan berbentuk butiran yang
diatur sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal pada butiran tersebut. Filtrasi air dapat
dilakukan dengan berbagai macam medium filtrasi seperti pasir, kerikil, batuan, polyester, kain
ataupun stainless stell.Penggunaan pasir untuk memfiltrasi air merupakan cara efektif dan cukup
murah dalam proses penyaringan air. Massa air dapat dialirkan melalui saringan mengikuti
proses grafitasi, yang mana air akan mengalir dari saringan ketempat yang lebih rendah Bahan
yang umum digunakan untuk penyaringan adalah pasir. Dalam proses penyaringan yang kita
amati adalah kekeruhan. Kekeruhan air yang masuk saringan, dan kekeruhan air yang keluar dari
saringan.
Jenis-jenis saringan terdiri dari, saringan pasir yang terdiri dari saringan pasir lambat,
saringan pasir cepat. Di samping saringan pasir, masih ada beberapa saringan yang
diperkenalkan antara lain : penyaringan dengan kain, untuk menyaring kotoran, daun dan
binatang kecil, parasit besar, misalnya telur cacing dan protozoa. Penyaringan dengan bejana
tanah liat atau berpori dapat menyaring kista, telur cacing dan cercaria. Saringan arang batok
yang dapat berfungsi menjernihkan air.

Selain memperbaiki kualitas air hal yang sangat terpenting juga ialah menjaga kualitas air
dari sumbernya. Berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan, antara lain:

1. Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air lainnya

8
Sungai juga bisa dikatakan sebagai salah satu contoh air tanah dangkal. Dahulu orang –
orang banyak memanfaatkan sungai sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
sebab kondisi sungai saat itu sangatlah jernih, bebas dari bahan berbahaya sehingga aman untuk
dikonsumsi. Namun sekarang sudah banyak sungai – sungai yang tercemar akibat banyaknya
orang membuang sampah ke sungai. Mereka beranggapan jika membuang sampah di sungai
lebih praktis dan sampah cepat terbawa oleh arus. Tindakan tersebut tentu tidaklah benar.
Membuang sampah di sungai sama saja dengan membuat kualitas air sungai menjadi menurun
sehingga air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Sehingga tidak heran jika saat musim
kemarau tiba, banyak orang akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih, dan saat musim hujan
tiba, air di sungai meluap hingga menyebabkan banjir.

2. Mengurangi penggunaan produk berbahan kimia berbahaya

Segala macam bahan kimia yang tidak sesuai dengan standar penggunaan tentu sangatlah
berbahaya. Salah satu bahan kimia yang terbukti dapat mengurangi kualitas air yaitu berasal dari
detergen. Sabun yang dihasilkan dari deterjen saat mencuci pakaian mengandung banyak bahan
kimia berbahaya. Saat kita membuang limbah cucian, sebagian air tersebut ada yang masuk
kembali ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air sebagai air tanah dangkal.
Bayangkan jika air tanah dangkal tersebut terkontaminasi atau tercemar oleh bahan kimia yang
berasal dari detergen, sudah tentu kualitas air tanah menjadi berkurang. Bukan berarti kita tidak
boleh mencuci menggunakan detergen, sebaiknya gunakan detergen secukupnya saja dan jangan
lupa untuk gunakan detergen yang ramah lingkungan.

3. Hindari pembuangan bahan kimia sembarangan

Bahan kimia tidak hanya berasal dari detergen saja, namun juga bisa berasal dari minyak,
oli, sisa pembuangan limbah pabrik, cat dan masih banyak lainnya. Jika dibiarkan begitu saja,
sumber air menjadi tercemar dan tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan keracunan
saat dikonsumsi oleh manusia. Ada baiknya jika lakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum
dibuang ke dalam sungai atau laut terutama bagi para pelaku industri seperti pabrik. Bagi rumah
tangga, ada baiknya tidak membuang bahan – bahan kimia berbahaya tersebut dekat dengan
sumber air agar tidak tercemar dan aman untuk dikonsumsi nantinya.

9
4. Gunakan air bersih secara bijaksana

Air memang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup di Planet
Bumi. Namun, sebagai manusia sebaiknya kita harus manfaatkan air bersih yang ada secara bijak
dan gunakan sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak cara untuk menyelamatkan persediaan air
bersih yang tersedia salah satu yang paling sederhana yaitu dengan mematikan keran saat bak
penampungan sudah terisi penuh.

5. Menjaga jarak tangki septic (septic tank) dengan sumber air

Secara umum jarak yang dianjurkan dalam membuat sumber air dengan tangki septic
yaitu 10 meter. Hal ini bertujuan agar air sumur tidak mudah terkontaminasi oleh air yang
berasal dari tangki septic. Namun, pada kenyataannya jarak tersebut tidaklah ideal jika
diterapkan di daerah perkotaan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengetahui terlebih
dahulu arah aliran air tanah, jika sudah mengetahuinya maka posisikan tangki septic dengan
tidak mengarah ke sumur atau harus sebaliknya. Akan lebih baik lagi jika arah aliran air tanah
berasal dari sumur menuju ke arah tangki septic

II. 3 Pengolahan Air Buangan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri
maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup.Batasan
lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal
dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, bersama-sama dengan air tanah,
air permukaan, dan air hujan yang mungkin ada.

Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan/atau
kendaraan merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan
lingkungan. Pembuangan sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu
tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai dengan
jenisnya, sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), dan sisa-sisa industri
(industrial waste).

10
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80% dari air
yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk
yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan
laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.

Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air limbah ini berasal
dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu
air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis
industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat
bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri
antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral,
logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah
ini menjadi lebih rumit karena harus mempertimbangkan dampaknya pada
lingkungan.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal
dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara
ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan
yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai
kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum
dibuang.

Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain:

1. Pengenceran (Dilution)

11
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru
dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin
meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.

Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi terhadap
badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan
terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat
menimbulkan banjir.

2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)


Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae),
bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam
besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak
perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang
terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut :
• empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari,
ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air
limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh
dengan subur
• pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl
dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini
digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang
terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan
• Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman
bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali sehingga air akan merembes
masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air
buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus

12
berfungsi untuk pemupukan.Cara ini dapat digunakan terutama untuk air limbah rumah tangga,
perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan sebagainya dimana kandungan zat-zat organik
dan protein yang diperlukan oleh tanaman cukup tinggi.

13
BAB III
PENUTUP

III. 1 Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-
hari manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum, masak, mandi, mencuci dan
sebagainya. Pada saat ini, persentase penduduk di Indonesia yang sudah mendapatkan pelayanan
air bersih dari badan atau perusahaan air minum masih sangat kecil yaitu untuk daerah perkotaan
sekitar 45 % , sedangkan untuk daerah pedesaan baru sekitar 36 % .

Pengolahan air menjadi sangat penting bagi manusia pada saat ini. Hal ini karena telah
banyak sumber air yang telah tercemar oleh perbuatan manusia itu sendiri. Padahal air yang
bersih sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga untuk menjalankan berbagai kegiatan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pengolahan air yang telah tercemar hingga layak digunakan
untuk aktivitas sehari-hari. Namun, upaya pengolahan air bersih tersebut perlu disesuaikan
dengan sumber air baku serta teknologi yang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi dalam
masyarakat itu sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Awaluddin, N. 2007. Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum PadaSkala
Rumah Tangga, Seminar "Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju
Globalisasi Teknologi"
Bapedalko. 2003. Pengujian Kualitas Air Sungai Siak dan Limbah Cair Industri Sepanjang
Sungai Siak Ruas Kota Pekanbaru. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota
Pekanbaru dengan Laboratorium Instrumentasi FMIPA UNRI Pekanbaru.
Kementerian Pekerjaan Umum. 2010. Kajian Keterpaduan Pengembangan Air Baku, Air Bersih
Dan Sanitasi.
Kusnaidi . 2004. Mengolah Air Gambut & Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta :Penebaran
Swadaya.
Pengantar Pengolahan Air Tl . 2009. Rekayasa Lingkungan.Bandung:Program Studi Teknik
Lingkungan ITB
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah.Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Tambo, Narihito.1974. Water Treatment Engeneering. Tokyo : Japan International Corporation

15
HASIL DISKUSI

1. Penanya Juandi Al Gani Sika: Dalam proses pengolahan air salah satunya adalah dengan
menggunakan proses Biofiltrasi, nah apakah dalam proses Biofiltrasi terdapat dampak
buruk?

Menjawab Devi Siruwahni: Biofilter adalah metode pengolahan air kotor atau limbah
dengan memanfaatkan mikro organisme sehingga menjadi air bersih yang dapat
dimanfaatkan kembali. Cara ini biasanya dilakukan dengn media khusus, sebagai habitat
mikro organisme. Mekanismi pengolahan air kotor menjadi air bersih sederhana dengan
metode biofilter dapat kita lihat dari sistem management air aquarium. Cara ini membuat air
di akuarium selalu bersih, meski jarang dibersihkan. Mekanisme kerja pengolahan air kotor
atau limbah menjadi sumber air bersih dengan biofilter pada dasarnya memanfaatkan sifat
dasar bakteri pengurai. Makhluk mikro organisme ini memiliki karakter mengurai kotoran
sehingga menyisakan fluida (air) bebas dengan kotoran dan sejenisnya.
Sistem biofilter dilakukan dengan sengaja memelihara bakteri pengurai (Mikro
organisme) yang dilakukan dengan memanfaatkan sebuah media kontak. Media ini
kemudian sengaja ditempatkan di lokasi air limbah yang mengalir secara berkelanjutan.

Kelebihan Sistem Biofilter


 Seluruh air limbah yang berada di bak penampungan akan mengalami proses
penguraian secara biologis, dan bahkan limbah dengan zat organik.
 Dapat mengurangi suspended solid, detergentm phosporm amonium, konsentrasi
adatan teruspensasi atau TSS, COD dan BOD pada limbah.
 Pengolahan air limbah lebih mudah
 Memerlukan lahan sempit, tidak terlalu luas
 Hemat biaya operasional
 Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit
 Menghilangkan nitrogen dan phospor pada limbah
 Bisa digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrat BOD cukup besar
Kelemahan Sistem Biofilter
 Sampah padat yang terbuang di media ini dapat menyumbat, membuat sitem tidak
dapat bekerja dengan baik dan benar. Seperti pembalut, tissue, benang, kain dan
sebagainya.
 Pembuangan minyak dan lemak dari aktivitas dapur dapat mengurangi kinerja
biofilter
 Begitu juga oli bekas dan gemuk juga dapat menimbulkan permasalahan yang sama.
 Volume bak penampungan juga kerap menyempit karena masuknya tanah, batu dan
pasir.

2. Penanya Khairul Abdy: Bagaimana proses pengolahan air limbah pada pengolahan
biologi. Dan menggunakan bakteri jenis apa?

Menjawab Nur Khadijah: Pengolahan air limbah secara biologi merupakan pengolahan air
limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme.
Pemakaian mikroorganisme disebabkan karena mikroorganisme memiliki enzim, enzim
inilah yang berfungsi untuk menguraikan bahan organic tersebut. Jenis mikroorganisme
yang umum dipergunakan dalam pengolahan air limbah adalah “BAKTERI”.
Kehidupan mikroorganisme sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, sehingga dalam
pengolahan air limbah secara biologi harus memperhatikan lingkungan mikroorganisme
yaitu : derajat keasaman (pH), temperature, bahan makanan (nutrient) dan kebutuhan
oksigen.

Berdasarkan kebutuhan oksigen, pengolahan air limbah secara biologi dapat dibedakan
menjadi 3 (tiga) proses yaitu :
a. Pengolahan air limbah secara biologi aerob, yaitu pengolahan air limbah dengan
mikroorganisme disertai dengan injeksi oksigen (udara) kedalam proses. Pada proses ini
jenis mikroorganisme yang dipergunakan adalah mikroorganisme yang hidup dengan adanya
Oksigen Oksigen yang diinjeksikan dimanfaatkan oleh kehidupan mikroorganisme dan
proses oksidasi
b. Pengolahan air limbah secara biologi anaerob, yaitu pengolahan air limbah dengan
mikroorganisme Tanpa injeksi oksigen (udara) kedalam proses. Pada proses ini jenis
mikroorganisme yang dipergunakan adalah mikroorganisme yang dapat hidup tanpa adanya
Oksigen
c. Pengolahan air limbah secara biologi “Fakultatif”, yaitu pengolahan air limbah dengan
mikroorganisme Tanpa injeksi oksigen (udara) secara langsung kedalam proses. Pada proses
ini terdapat dua jenis mikroorganisme yang dipergunakan yaitu mikroorganisme aerob dan
anaerob. Pada proses ini, umumnya pada bagian atas kolam (tangki) akan bersifat aerob
sedangkan pada bagian bawah kolam akan bersifat anaerob.

3. Penanya Winda Mahdalena: Apa manfaat pengisian oksigen pada proses aerasi dan apakah
pengaruh buruk aerasi terhadap pertumbuhan tanaman?

Menjawab Cyndy Tri Agatha: Pengisian/penambahan oksigen merupakan pengambilan zat


pencemaran yang ada pada air, umumnya bermanfaat untuk menurunkan kadar logam dalam air.
Dengan penambahan oksigen menyebabkan logam akan bereaksi dengan oksigen membentuk oksida
logam, karena beratnya bertambah menyebabkan oksida logam tersebut mengendap didasar air.

Tanah dengan aerasi yang baik adalah tanah yang mengandung banyak oksigen. Aerasi tanah
merupakan proses dimana udara yang ada dalam tanah digantikan dengan udara yang ada di
atmosfer. Pada tanah yang teraerasi dengan baik dijumpai komposisi kandungan yang sama
dengan atmosfer di atasnya. Artinya, tanah yang beraerasi baik biasanya mengandung persentase
O2 yang lebih banyak dan persentase CO2 yang lebih sedikit. Tanah dengan aerasi yang buruk
memiliki pengaruh yang juga buruk terhadap pertumbuhan tanaman.

Nah, tanah dengan aerasi buruk adalah tanah yang tidak banyak mengandung oksigen.
Oksigen sendiri dibutuhkan tumbuhan dalam respirasi akar. Respirasi akar bermanfaat dalam
perkembangan sel-sel akar serta berguna juga dalam membantu penyerapan nutrisi tumbuhan
yang diserap dari dalam tanah.

Jadi apabila tanah tidak mengandung oksigen banyak tentu akan berpengaruh langsung pada
kualitas respirasi akar sehingga dampaknya adalah pertumbuhan tanaman terhambat atau kurang
maksimal.
Kelompok 5

PROSES PENGOLAHAN AIR


Mikrobiologi Lingkungan

Cyndy Tri Agatha 0704181045


Devi Siruwahni 0704183102
Nur Khadijah 0704182088
PENGERTIAN PENGOLAHAN AIR

Didefinisi
Operasi teknis yang dilakukan terhadap air baku agar menjadi air bersih
yang menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan kualitas sebagai air
bersih atau air minum dengan menggabungkan beberapa proses
pengolahan (Tambo, 1974).

Tujuan
mengurangi konsentrasi dari masing-masing polutan dalam air sehingga
aman untuk digunakan.

“Pengolahan air merupakan proses pemisahan air dari


pengotornya secara fisika,kimia,dan biologi”
1.Pengolahan secara fisika
a. Prasedimentasi
b. Sedimentasi
c. Filtrasi

2. Pengolahan secara kimia


a. Koagulasi 3. Pengolahan secara biologi
b. Flokulasi
Pengolahan secara biologi, air yang
c. Desinfeksi
diolah bukanlah air baku untuk
keperluan sehari-hari. Melainkan air
buangan (air limbah) yang dihasilkan
dari kegiatan rumah tangga hingga
kegiatan industri . Proses pengolahan
air limbah ini dengan memanfaatkan
mikroorganisme
CARA MEMPERBAIKI KUALITAS AIR
1. Sedimentasi
2. Koagulasi / Flokulasi
3. Aerasi
4. Filtrasi
Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan
partikel-partikel padat yang tersuspensi
dalam cairan/zat cair dengan menggunakan
pengaruh gravitasi, untuk mengendapkan
partikel-partikel tersuspensi yang lebih kuat
daripada air, dan unutk mereduksi bahan-
bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air
dan dapat juga berfungsi untuk mereduksi
kandungan organisme (patogen) tertentu
dalam air.
Koagulasi/Flokulasi
Koagulasi / Flokulasi adalah
proses pengumpulan partikel-
partikel halus yang tidak dapat
diendapkan secara gravitasi,
menjadi partikel yang lebih besar
sehingga bisa diendapkan, dengan
jalan menambahkan bahan koagulasi Aerasi
antara lain yang sering digunakan Aerasi adalah proses pengelolahan
adalah tawas. air dengan cara mengontakkannya
dengan udara, tujuannya adalah
untuk penambahan jumlah oksigen,
Here is where your presentation begins
penurunan jumlah karbon dioksida,
dan berbagai senyawa yang bersifat
volatile yang berkaitan untuk rasa
dan bau, agar menghasilkan air
minum yang baik.
Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan air
menembus media berpori-pori. Penyaringan yang
dimaksud adalah penyaringan dengan melewatkan air
melalui bahan berbentuk butiran yang diatur
sedemikian rupa sehingga zat padatnya tertinggal
pada butiran tersebut.
Menjaga Kualitas Air Dari Sumbernya

1. Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air


2. Mengurangi penggunaan produk berbahan kimia berbahaya
3. Hindari pembuangan bahan kimia berbahaya
4. Gunakan air bersih secara bijaksana
PENGOLAHAN AIR BUANGAN
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena lebih kurang 80%
dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut
dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air
limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh
manusia lagi.
Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air
limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi:

Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),

Air buangan industri (industrial wastes water)

Air buangan kotapraja (municipal wastes water)


Cara sederhana pengolahan air buangan

Pengenceran (Dilution)

. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)


Cara kerjanya antara lain sebagai berikut :
empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari,
ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan
subur
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl
dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan
oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air
buangan. Disamping itu terjadi pengendapan
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman
bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).

Irigasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai