Anda di halaman 1dari 19

1

KURANGNYA PENGETAHUAN AKAN CARA


PENGELOLAAN LIMBAH PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Dasar Sains

Yang diampu oleh bapak Dr. Sueb, M.Kes

KELAS G KELOMPOK 4 NAMA ANGGOTA:

1. Bima Arinda Tiandewa (220342605518)


2. Nadya Dwi Rahmadani (220342600696)
3. Nadya Hendrika Putri S. (220342609202)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Oktober 2022
DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan penelitian....................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
2.1 Sampah.....................................................................................................6
2.1.1 Pengertian sampah...........................................................................6
2.1.2 Jenis sampah.....................................................................................6
2.1.3 Kajian penelitian yang relevan.......................................................6
2.2 Pengelolaan sampah dengan konsep 3R..............................................10
BAB III..................................................................................................................11
3.1 Pengaruh sampah pada kehidupan.....................................................11
3.1.1 Hambatan pengelolaan sampah....................................................12
3.1.2 Cara mengatasi sampah................................................................13
BAB IV..................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan............................................................................................14
4.2 Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................17

1
2
ABSTRAK

KURANGNYA KESADARAN TERHADAP SAMPAH DISEKITAR


LINGKUNGAN FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak kunjung usai. Maka dari
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan kurangnya
kesadaran atas lingkungan hidup terutama dalam permasalahan sampah. Objek
dari penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Negeri Malang, penelitian ini
didasari dengan adanya pengumpulan dokumentasi. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dimana peneliti mengumpulkan data berupa wawancara dan
dokumentasi untuk penarikan kesimpulan.

Kata kunci : kurangnya kesadaran, sampah, masyarakat.

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat mewarnai segala
aktivitas kehidupan manusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola
pikir, bahkan kepribadian. Di dalam lingkungan dimana manusia hidup
terdiri dari berbagai elemen, yang merupakan faktor pembentuk
lingkungan, diantaranya yaitu masyarakat. Masyarakat merupakan
kumpulan dari berbagai individu manusia yang saling berinteraksi dan
mempunyai suatu tujuan tertentu. Interaksi antar individu tersebut
mengakibatkan suatu hubungan kekerabatan yang dapat dijadikan suatu
sarana komunikasi dalam rangka membentuk suatu himpunan
kemasyarakatan. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Oleh
karena itu, sudah sepatutnya menjadikan lingkungan tempat tinggal
menjadi senyaman mungkin, sehingga dapat menimbulkan suatu
keselarasan bagi individu yang mendiaminya. Salah satu cara untuk
menjaga kenyamanan lingkungan yaitu dengan cara mencanangkan dan
memprioritaskan kebersihan, baik itu kebersihan individu maupun
kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Undang-undang No.32 Tahun 2009 mengenai perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan didefinisikan sebagai suatu
kesatuan ruang dengan semua benda, kekuatan, kondisi, dan organisme.
Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan
hidup yang sehat dan asri, karena lingkungan membawa banyak manfaat
bagi kehidupan masyarakat. Kemudian menurut pendapat Kodoatie (2003)
mendefinisikan sampah menjadi sampah padat atau setengah padat, yang
merupakan produk sampingan dari aktivitas perkotaan atau siklus hayati
manusia, hewan, dan tumbuhan.
Masyarakat selama ini kurang peduli terhadap sampah. Mereka
mempunyai kebiasaan membuang sampah ditempat yang biasanya tidak
terlalu diperhatikan oleh publik seperti di dalam pot tanaman,
menyelipkannya di bawah kendaraan yang diparkirkan, atau
meninggalkannya begitu saja di tempat kita berada sebelumnya.
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat adalah tanggung
jawab bersama, khususnya penguasa dan masyarakat yang ada di sekitar
lingkungannya. Mereka memiliki peran yang penting dalam menjaga

4
lingkungan serta menciptakan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Mayang Sari Kecamatan Merbau

5
6

Kabupaten Kepulauan Meranti terhadap kondisi lingkungan dapat dilihat


dari cara hidup masyarakat yang sebagian besar belum mencerminkan
budaya hidup bersih dan sehat. Mahasiswa UM belum terbiasa membuang
sampah pada tempatnya dan hewan ternak dibiarkan berkeliaran di
lingkungan tempat tinggal mereka. Sehingga sampah dan kotoran hewan
ternak terlihat bertebaran di mana-mana. Kesadaran Mahasiswa UM tidak
terlepas dari kurangnya perhatian dari Rektorat. Mahasiswa belum
terkoordinir dengan baik dalam mengatasi masalah kebersihan lingkungan.
Kegiatan gotong royong yang ada tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya menjaga 4
lingkungan, kurang memberikan dampak baik terhadap pola pikir
masyarakat karena tidak dilakukan secara berkelanjutan. Berangkat dari
fenomena tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat
masalah ini .
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membantu
meningkatkan kesadaran akan sampah di lingkungan kita agar selalu sehat,
rapi, dan bersih. Karena sampah memberikan dampak negatif bagi
masyarakat, mulai dari dampak terhadap lingkungan, tanah, kesehatan,
sosial ekonomi, bahkan dapat menimbulkan bencana.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka penulis membuat rumusan masalah
untuk diperjelas :
1. Pengaruh sampah pada kehidupan
2. Hambatan yang menjadi alasan orang-orang kesulitan dalam mengolah
limbah meski dengan cara sederhana
3. Cara pengelolaan limbah sederhana dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Tujuan penelitian


1. Untuk mengetahui Kendala apa yang dihadapi oleh masyarakat
khususnya mahasiswa UM dalam menjaga kebersihan lingkungan
2. Untuk mengetahui penyebab orang membuang sampah sembarangan
3. Untuk mengetahui cara mengatasi sampah di daerah kampus
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Sampah

2.1.1 Pengertian sampah


Sampah menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 yaitu sisa
kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat, atau
semi-padat berupa zat organik maupun anorganik, dapat diurai ataupun
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak ada manfaatnya lagi dan
dibuang ke lingkungan.

2.1.2 Jenis sampah


Secara umum, jenis sampah digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :
a. Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
hayati yang dengan mudah dapat diuraikan tanpa proses kimiawi.
Contoh sampah ini : sampah dedaunan, buah busuk, kotoran hewan,
kotoran manusia, dan serbuk kayu.
b. Sampah non-organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati dan tidak mudah diuraikan dan perlu diberlakukan cara
khusus. Contoh sampah : sampah plastik, pecahan kaca, dan potongan
besi.

2.1.3 Kajian penelitian yang relevan


Sebagai bahan kajian peneliti ini, ada beberapa penelitian terdahulu
yang digunakan menjadi rujukan. Penelitian tersebut antara lain :
1. Geliat Organisasi Pemuda Lingkungan (OPL) dalam Ranah Gerakan
Lingkungan di Yogyakarta.
Penelitian ini membahas tentang gerakan pemuda dalam upaya
perlindungan lingkungan hidup, dan memiliki hasil bahwa organisasi
mereka telah mampu untuk turut berpartisipasi dalam gerakan
lingkungan. Gerakan Lingkungan yang tercermin lewat aksi-aksi
nyata mereka telah memberikan bukti bahwa kaum pemuda dalam
wadah OPL ini tentunya dapat menghapus pikiran negatif yang
selama ini yang ditujukan kepada generasi muda.

7
8

2. Gerakan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup


Penelitian ini membahas tentang kerusakan lingkungan
perkotaan akibat pencemaran yang terus terjadi. Sehingga banyak
penduduk setempat yang terdampak akan pencemaran tersebut. Oleh
sebab itu dengan adanya permasalahan tersebut dibuatlah gerakan
yang bertujuan untuk mengubah pola pikir serta kultur masyarakat
agar pola pikir masyarakat lebih ramah lingkungan. Dimana pendiri
gerakan memberikan pendekatan terhadap masyarakat agar dapat
menyamakan tujuan dan menciptakan peraturan agar dapat mencapai
tujuan bersama sama.

3. Penumbuhan Karakter Cinta Lingkungan Hidup Melalui Kegiatan di


Organisasi Anak Cinta Lingkungan Kabupaten Ende NTT
Penelitian ini menampilkan bahwa melalui kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi anak cinta lingkungan atau disingkat ACIL
ini mampu menumbuhkan karakter cinta lingkungan terhadap anak
usia dini agar tetap mencintai lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan
dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan
karakter tersebut. Dalam melakukan strateginya ACIL melakukan
beberpa kiat yaitu seperti :
a. Transfer ilmu
b. Menumbuhkan rasa cinta lingkungan dengan aksi pelestarian
lingkungan
c. Menumbuhkan perilaku cinta lingkungan hidup dengan
melaksanakan kegiatan yang sudah dirancang oleh organisasi
ACIL.

4. Peran Organisasi POKMASWAS Laskar Pemuda Peduli


Lingkungan (LPPL) dalam Mengelola Wilayah Pesisir Pantai (Studi
di Ampiang Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan)
Penelitian dilakukan dilatarbelakangi adanya andil masyarakat
dalam mengelola wilayah pesisir pantai Ampiang Parak. Dilihat dari
berbagai upaya yang dilakukan organisasi tersebut banyak sekali
peran yang diberikan organisasi LPPL untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat sekitar dalam menjaga kelestarian daerah
pesisir. Akan tetapi dalam menjalankan kegiatannya masih banyak
menemukan masalah yang harus diatasi, yaitu :
Namun dengan permasalahan diatas, organisasi LPPL tetap
menjalankan tugasnya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan
yaitu terciptanya lingkungan yang asri serta terjaga nya lingkungan
9

hidup sekitar pesisir pantai. Hal ini dilakukan dengan cara


memberikan penyuluhan, melakukan kegiatan yang mampu
mengelola wilayah pesisir pantai agar tetap terjaga.
Persamaan penelitian ini dan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu, kelima penelitian ini memiliki persamaan yaitu
membahas tentang suatu organisasi atau komunitas pemuda generasi
penerus dalam menjaga lingkungan hidup. Sementara Perbedaanya
terletak pada Peran Ponorogo Resik Resik (PRR) dalam
Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Ponorogo Terhadap
Kebersihan Lingkungan Hidup, penelitian ini lebih membahas peran
komunitas PRR dalam menumbuhkan kepedulian masyarakat
ponorogo terhadap kebersihan lingkungan hidup. Dalam komunitas
ini anggotanya terdiri dari berbagai macam usia, tetapi kebanyakan
para pemuda lebih mendominasi. Geliat Organisasi Pemuda
Lingkungan (OPL) dalam Ranah Gerakan Lingkungan di
Yogyakarta, sedangkan penelitian ini pembahasannya beragam, dari
mewadahi kaum pemuda yang peduli akan lingkungan, focus pada
kajian isu-isu lingkungan tertentu, atau sekedar informasi dari suatu
gerakan menjadi sebuah Organisasi Pemuda Lingkungan (OPL).
Untuk organisasi ACIL sendiri merupakan organisasi yang dibentuk
lapisan masyarakat di NTT untuk memberikan informasi dan juga
solusi tentang permasalahan lingkungan terhadap anak usia dini agar
generasi penerus bangsa memiliki sikap yang mencintai lingkungan
sekitar. Sementara untuk penelitian yang kelima yaitu organisasi
LPPL dimana organisasi ini berfokus dalam menjaga kelestarian
lingkungan di daerah pesisir pantai dengan merangkul segala lapisan
masyarakat sekitar agar terus melakukan kegiatan yang ramah
lingkungan.

1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang dilakukan berbentuk
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
kualitatif dimaksud untuk mendeskripsikan suatu situasi
atau populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis
dan akurat.

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan FMIPA UM

3. Subjek dan Objek Penelitian


Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa FMIPA UM, sedangkan yang menjadi objek
10

dalam penelitian ini adalah kepedulian dalam menciptakan


kebersihan lingkungan.

4. Populasi dan Sampel


a. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
UM.
b. Sampel dalam penelitian terdiri dari mahasiswa FMIPA
UM.

5. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini ada tiga, yakni
sumber data dari penelitian lapangan, sumber data dari
internet dan sumber data dari perpustakaan.

6. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui:
a. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data yang
dilakukan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan hasil
dokumentasi yang ada di lingkungan kampus UM.

7. Teknik Analisa Data


Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap
dan terkumpul tahap berikutnya adalah tahap analisis.
Adapun analisa data yang penulis gunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif, yaitu setelah data dikumpulkan,
selanjutnya menggambarkan fakta dan gejala dilapangan
dan kemudian dapat dipahami secara jelas kesimpulan
akhirnya
11

2.2 Pengelolaan sampah dengan konsep 3R


Pengertian pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya
mengurangi pembuangan sampah melalui program reuse, reduction,
recycle. Reuse adalah pemanfaatan Kembali sampah secara langsung baik
dalam fungsi sama maupun fungsi lain. Reduce berarti menghilangkan
segala sesuatu yang menyebabkan pemborosan. Recycle adalah daur ulang
penggunaan Kembali sampah yang telah melalui proses pengolahan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh sampah pada kehidupan


Semua perlakuan yang dilakukan manusia pada alam, akan ada
dampak yang akan ditanggung oleh manusia sebagai rasa
pertanggungjawaban. Oleh karena itu, kita sebagai makhluk yang berakal
harus berpikir dengan bijak tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan
yang tidak seharusnya dilakukan. Sebagai mahasiswa berpikir dengan
bijak merupakan sebuah dasar untuk kita bisa beradaptasi dengan dunia
perkuliahan. Pada penelitian kami mengenai sampah, dampak yang
ditimbulkan meliputi dampak terhadap lingkungan dan dampak terhadap
kesehatan manusia.

Dampak pertama yaitu dampak terhadap lingkungan. Pengaruh jika


tidak dikelolanya sampah dengan baik, menurut Suwerda, ialah:
i. lingkungan menjadi jorok dan kotor atau tidak enak dilihat serta
sampah menjadi asal munculnya berbagai macam penyakit.
Timbunan sampah menjadi tempat yang bagus untuk
mikroorganisme berkembang biak sehingga membahayakan
kesehatan manusia, serta menjadi wadah bersarangnya tikus, bakteri,
lalat dan lain sebagainya.
ii. pembakaran sampah bisa menyebabkan pencemaran udara sehingga
mengganggu kesehatan pernafasan manusia, serta menyebabkan
terjadinya Global Warming.
iii. sisa sampah yang membusuk bisa menyebabkan bau yang tidak enak
dan menjadi ancaman untuk kesehatan. Sisa cairan yang dikeluarkan
bisa masuk dan menembus ke dalam tanah, dan bisa menyebabkan
air tanah, sumur dan sungai tercemar.
iv. sampah yang di lempar atau dibuang ke tubuh air ataupun ke sungai
bisa mengakibatkan pendangkalan sungai, hingga bisa
mengakibatkan terjadinya banjir (Kahfi, 2017: 19).

Jika lingkungan yang kita tinggali sudah tercemar akan sampah,


maka akan muncul dampak kesehatan yang akan menyerang tubuh
manusia itu sendiri. Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan kucing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya Kesehatan yang dapat ditimbulkan :

12
13

i. Penyakit diare yang menyebar dengan cepat seperti virus yang


dibawa oleh lalat yang hinggap dari sampah ke makanan kantin.
ii. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan
yang kurang baik bagi masyarakat : bau yang tidak sedap khususnya
penderita asma.
iii. Pengelolaan sampah yang kurang baik menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat.

3.1.1 Hambatan pengelolaan sampah


Untuk mengatasi sampah, perlu diadakan pengelolaan sampah
yang bertujuan untuk pencegahan pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh sampah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
ditimbulkan oleh sampah. Namun, bagi sebagian orang mendapat kendala
saat pengelolaan sampah meskipun hal tersebut terlihat sederhana. Hal
sederhana untuk pengelolaan sampah akan berdampak sangat baik ketika
dilakukan dengan baik. Berbagai macam kendala yang dihadapi
masyarakat tersebut dalam program pemerintah di antaranya sebagai
berikut.
i. Program sering dianggap bukan program pemerintah, namun
program yang diadakan secara swadaya oleh organisasi non
pemerintah. Sehingga masyarakat sering salah mengerti, akhirnya
partisipasi masyarakat menjadi minim dan imbasnya pada program.
Pogram pengelolaan sampah menjadi terkendala dan gagal. Oleh
karenanya perlu adanya edukasi kepada masyarakat itu sendiri.
ii. Disamping itu ada berbagai pendapat masyarakat yang berbeda.
Serta ada diskusi-diskusi kontroversial antara pro dan kontra
mengenai keberhasilan dan kegagalan program serta dampak
program terhadap proses pembangunan ekonomi sosial dan
kelingkungan di daerah yang bersangkutan. Hal tersebut merupakan
alasan yang mendesak untuk mengadakan perbaikan terhadap tata
kelola sampah sehingga terciptalah lingkungan yang indah dan
bersih serta bebas dari penyakit.
iii. Sikap masyarakat yang kurang terbuka dalam menghadapi
perubahan. Masyarakat pedesaan sering dihadapkan pada perubahan
yang tidak mereka mau. Untuk membiasakan diri buang sampah
tidak di sembarang tempat misalnya, merupakan hal yang sulit.
Namun bila program dijalankan terus menerus secara konsisten,
dibarengi dengan pendampingan maka program akan berhasil.
iv. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang program yang sedang
berjalan membuat program tak seratus persen berjalan dan berhasil.
14

3.1.2 Cara mengatasi sampah


Pengelolaan sampah dengan konsep 3R, Pengertian pengelolaan
sampah 3R secara umum adalah upaya mengurangi pembuangan sampah
melalui program reuse, reduction, recycle. Reuse adalah pemanfaatan
Kembali sampah secara langsung baik dalam fungsi sama maupun fungsi
lain. Reduce berarti menghilangkan segala sesuatu yang menyebabkan
pemborosan. Recycle adalah daur ulang penggunaan Kembali sampah
yang telah melalui proses pengolahan.
pengelolaan sampah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
secara sederhana. Langkah mudah pengelolaan sampah, sebagai berikut:
1. Pisahkan Sampah Sesuai Dengan Jenisnya
Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan
memudahkan kamu untuk memudahkan kamu dalam pengelolaan
sampah di rumah kamu pada langkah berikutnya.
2. Pengelolaan Sampah Organik
Cara pengelolaan sampah organik yang paling mudah adalah
dengan membuatnya menjadi pupuk kompos yang dapat kamu
gunakan untuk berkebun atau dapat mendonasikan sampah organik ke
sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman.
3. Pengelolaan Sampah Anorganik
Bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke pusat daur ulang
sampah terdekat atau kamu juga bisa memberikannya kepada
pemulung.
4. Pengelolaan Sampah Berbahaya
Pisahkan sampah-sampah berbahaya untuk dibawa ke pusat daur
ulang. Petugas pusat daur ulang pasti tau cara untuk mendaur ulang
sampah berbahaya agar tidak merusak lingkungan.
5. Reduce, Reuse and Recycle!
Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan
lain yang sulit terurai. 
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Pengolahan limbah sampah pada kehidupan sehari-hari memiliki


banyak permasalahan, baik dalam hal kesadara masyarakat, ketersediaan
sarana dan prasarana, dan permasalahan dalam pengurangan ataupun
pengelolaan sampah. Pada hakikatnya, pengolahan sampah bukan hanya
menjadi tanggung jawab satu pihak, tetapi merupakan tanggung jawab
semua pihak. Pengelolaan sampah tidak bisa dikerjakan hanya oleh
beberapa orang saja, namun sangat penting juga dengan adanya partisipasi
masyaraka. Sudah seharusnya pengelolaan sampah dilakukan secara
holistik dengan memperhatikan aspek ekologis, sosial dan kultural.
Pengelolaan sampah yang bisa dilakukan secara mandiri oleh
masyarakat adalah dengan menerapkan metode 3R yaitu Reuse, Reduce,
Recycle. Dan juga metode 3R ini bisa menambah ekonomi masyarakat
karena metode Recycle ini mendaur ulang limbah sampah menjadi sesuatu
yang bermanfaat

4.2 Saran
Makalah ini juga memberikan saran atas beragam kompleksitas
fenomena pengelolaan limbah sampah sehari-hari, Adapun saran dari
makalah ini adalah :
1. Perlunya wacana edukasi dan sosialisasi mengenai sampah
berdasarkan pemahaman masyarakat agar dapat memotivasi
masyarakat untuk mengembangkan strategi dan inovatisi dalam
pengelolaan sampah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Umar Fahmi, Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Jakarta:


Rajawali Pers, 2011.
Ahsin W. Alhafidz, Fikih Kesehatan, Jakarta: Amzah, 2007.
Al Fanjari, Ahmad Syauqi, Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, 1999.
Alvin L, Bertand, Sosiologi, Surabaya: Bina Ilmu, 1980.
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Cholid
Narbuko, Abu Ahmad, Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,,
2008.
Departemen Agama RI Al-Hikmah, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung:
Diponegoro, 2010.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia Edisi Ke-2,
Cet III. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Email Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Mutiara, Jakarta, 1980.
Gazalba Sidi, Masyarakat Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1989.
Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung, Pustaka Setia,
1998.
Hamalik, Oemar, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelatihan
Tenaga Kerja, Jakarta, Bumi Aksara,2002.
Http://Juaria-blogspotcom. blogspot.com. Kebersihan Menurut Ajaran Islam.
/14/05/2011.
Http://www.indoeducation. Pengertian dan Tujuan Penyuluhan Kesehatan,
08/05/2011.
Http://Sindonews.com. Ternak Berkeliaran Bebas dan Pengolahan
Limbah,17/03/2013.
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin Nurul, Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Salemba Mediaka, 2009.
Muda Ahmad, A.K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality
Publisher, 2006.
Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim. Semarang: Wicaksana, 1992.
Nurhayati, Tri Kurnia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Eska Media
Press, 2005.
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2005.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bsahasa
Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Ricki M. Mulia, Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

16
17

https://dlh.semarangkota.go.id/kendala-dan-solusi-mayarakat-terhadap-
program-pengolahan-sampah-oleh-pemerintah/
Diakses pada 15 Oktober

https://dlhk.jogjaprov.go.id/pengelolaan-sampah-rumah-tangga
Diakses pada 15 Oktober
http://selat-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/193-5-LANGKAH-
MUDAH-MENGELOLA-SAMPAH
Diakses pada 15 Oktober
LAMPIRAN

Contoh tempat sampah Contoh pemanfaatan


yang dipisahkan toples bekas menjadi
berdasarkan jenis tempat alat tulis untuk
sampahnya, sampah mengurangi sampah.

18

Anda mungkin juga menyukai