Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN, PENYEBAB,

DAMPAK DAN SARAN

Oleh X9:
Ericha Vera Wahyuni (11)
Rayhandini Ahmad Dewi (29)

KELAS X9
SMA NEGERI 2 KENDAL

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas Karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini selesai.
Makalah ini dibuat untuk membagikan pengetahuan dan informasi tentang Pencemaran
Lingkungan,penyebab dan antisipasinya agar pembaca mengerti dan dapat ikut berperan serta dapat
menyelamatkan bumi kita. Terimakasih penulis ucapkan kepada SMA N 2 KENDAL.

Penulis sadar bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun tentu akan
membuat penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan tulisan ini.

Kendal, Januari 2023

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii

BAB 1: PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1................................................................................................ Latar Belakang Masalah 1
1.2...................................................................................................... Identifikasi Masalah 3
1.3...................................................................................................... Pembatasan Masalah 3
1.4....................................................................................................... Perumusan Masalah
1.5........................................................................................................... Tujuan Penelitian
1.6......................................................................................................... Manfaat Penelitian

BAB 2: PEMBAHASAN MASALAH


2.1. Penyebab Pencemaran
2.2. Pencemaran dan Dampaknya
2.3. Upaya Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan
2.4. Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan

BAB 3: KESIMPULAN DAN SARAN


3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

Daftar Pusaka

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
kehidupan makhluk di sekitarnya sehingga masalah pencemaran lingkungan ini menjadi
salah satu hal yang paling krusial. Banyak pencemaran yang marak dalam kehidupan sehari-
hari yang kita temui seperti pencemaran udara, air, tanah. Semua dari pencemaran tersebut
terjadi karena beberapa faktor. Faktor penyebab dari pencemaran itu sendiri sangatlah
banyak salah satunya merupakan dari proses alam, manusia, dan faktor lainnya. Saat ini
maraknya pencemaran yang sekarang sudah mulai sulit dikendalikan utamanya setelah
adanya revolusi perindustrian. Akibatkan banyak sekali pabrik yang dibangun dan
menyebabkan berbagai macam pencemaran atau polusi.

Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan limbah. Permasalahan limbah timbul


karena tidak seimbangnya produksi limbah dengan pengolahannya dan semakin
menurunnya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan limbah. Jumlah limbah terus
bertambah dengan laju yang cukup cepat. Sedangkan di lain pihak, kemampuan pengolahan
limbah masih belum memadai .Tanah sangatlah penting bagi kehidupan umat manusia dan
makhluk hidup lainnya dengan fungsi yang tidak akan dapat digantikan dengan yang lainnya.
Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan manusia dilakukan diatas tanah, mulai dari tempat
tinggal, pertanian, industri dan aktivitas-aktivitas lainnya.

Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya. Meningkatnya populasi manusia di Indonesia
dan padatnya penduduk membuat limbah-limbah sulit untuk ditangani sehingga seringkali
mencemari lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan dan terjadi penumpukan
limbah domestik. Limbah domestik yang menumpuk contohnya limbah kotoran manusia
atau tinja (feces). Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan pengolahan tinja
rumah tangga setempat (on site system) yang berupa tangki septik atau septic tank
(Sudarno dan Ekawati, 2006). Septic tank merupakan penampungan limbah padat kotoran
manusia (feces) yang akan cepat penuh bila di dalamnya tidak terjadi proses penguraian
sempurna oleh bakteri pengurai.

Ada 7 (tujuh) dampak-dampak dari pencemaran lingkungan sebagai berikut:


1. Peledakan jumlah hama akibat pencemaran karena dalam penggunaan insekstisida
maupun pestisida yang banyak hanya berefek mematikan hama tapi juga mematikan

1
predator lainnya. Sebab tidak ada predator alami ini lah perkembangan hama semakin
tidak terkendali dan membeludak.
2. Mematikan spesies karena sangat berbahayanya polutan air dan darat, banyak hewan
mengalami gangguan dan tidak sedikit yang akhirnya mati. Sebab tidak semua hewan
memiliki tingkat kekebalan yang sama untuk menahan polutan tersebut. Bahkan ada
juga hewan atau biota yang hidup dengan bertahan dari polutan yang di dalam dirinya
terkontaminasi bahan-bahan tersebut. Sehingga tidak hanya berbahaya untuk hewan itu
sendiri tapi juga berbahaya untuk predator alaminya.
3. Gangguan keseimbangan alam akibat polusi karena punah atau mati dari spesies
tertentu dapat menjadikan perubahan pola interaksi ekosistem. Akibat dari itu
keseimbangan rantai makanan dan jarring-jaring makanan terganggu dan tidak stabil.
4. Produktivitas tanah berkurang sebab penggunaan insektisida dan pestisida yang
berlebihan dapat mengakibatkan biota tanah mati. Bukan hanya itu saja kesuburan
tanah juga menurun dan bahkan rusak karena sifat asam yang ada di dalam bahan-
bahan kimia tadi.
5. Lapisan ozon berlubang dan menipis karena banyaknya penggunaan gas
klorofluorokarbon di dunia merupakan salah satu penyebab dan permasalahan besar
dari pemanasan global. Hal ini karena gas klorofluorokarbon mempunyai sifat korosif
yang dapat mempertipis lapisan ozon.
6. Efek rumah kaca selain klorofluorokarbon dan lubang ozon ada masalah satu lagi yang
menjadikan keadaan bumi semakin parah kerusakanya, yaitu efek rumah kaca. Karena
kurangnya tumbuhan sebagai penyeimbang dari gas co2, maka jumlah gas co2 sekarang
sangatlah banyak. Ini adalah salah satu alasan kenapa semakin lama suhu bumi semakin
naik. Karena gas karbondioksida yang banyak tersebut semakin menempel di atmosfer
maka atmosfer tidak bisa memantulkan pancaran sinar matahari yang akan masuk ke
bumi.
7. Bencana alam akibat pencemaran bisa mengakitbatkan terjadinya bencana alam karena
pencemaran yaitu sebagai berikut banjir kandang, erosi,

Banjir merupakan suatu masalah yang sampai saat masih perlu adanya penanganan khusus
dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Banjir bukan masalah yang
ringan. Banjir dapat terjadi akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang diatas
normal, perubahan suhu, tanggul/ bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat,
terhambatnya aliran air di tempat lain (Ligal, 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting
penyebab banjir di Indonesia yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran
Sungai (DAS), faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan
sungai dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana.

Pada kali ini kami akan membahas tentang Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran air
yang terjadi beberapa Minggu yang lalu di Kendal. Banjir di Kendal di sebabkan oleh
beberapa banyak hal di antaranya data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kendal, menyebutkan telah terjadi 7 pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir di 29
desa/kelurahan. Ketinggian air antara 30-150 cm. Kepala BPBD Kendal Sigit Sulistyo
mengatakan, kejadian tanah longsor terjadi di desa Mojoagung Plantungan. Sementara

2
pohon tumbang, terjadi di depan Kecamatan Rowosari, di desa Tanjunganom, Kebonsari,
Gebanganom, Desa Lumansari, Gemuh. Sedangkan untuk banjir, terjadi di hampir semua
kecamatan yang ada di wilayah Pantura. Namun wilayah paling parah yang terdampak banjir
adalah Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong. Ketinggian air di dalam rumah warga Desa
Kebonadem ada yang mencapai 1 meter. Tak hanya wilayah kecamatan yang terendam
banjir, sejumlah gedung Pemkab Kendal, DPRD dan RSUD Soewondo Kendal juga tergenang.
Kendati begitu, untuk wilayah tersebut sudah dilakukan penanganan. Adapun jalur pantura
yang tergenang banjir diantaranya Jalan Soekarno Hatta, Kendal hingga jalur pantura
Sumberejo, Kaliwungu.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan pada deksripsi masalah di atas, kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut
1. Mengidentifikasikan bahwa kurangnya pengetahuan kesiagaan banjir dikarenakan
ketidaktahuan masyarakat.
2. Solusi apakah yang dapat dilakukan oleh pemerintah terhadap korban Pencemaran air di
Indonesia ?

1.3. Pembatasan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka pembatasan
masalah pada penelitian ini adalah: “ Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bancana
Banjir di Kota Kendal.

1.4. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir
2) Apa saja dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir?

1.5. Tujuan Penelitian


Tujuan yang kami inginkan dalam penelitian ini adalah:
1) Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
2)Mengetahui dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir berdasarkan dari informasi
yang diperoleh peneliti dari salah satu masyarakat.

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Manfaat Teoritis
Memberikan tambahan informasi kepada aparatur desa tentang kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana banjir sehingga dapat disosialisasikan kepada warga masyarakat.
a. Bagi Masyarakat
Memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan terhadap bencana
banjir.
b. Bagi Aparatur Desa
Memberikan tambahan informasi kepada aparatur desa tentang kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana banjir sehingga dapat disosialisasikan kepada warga masyarakat.

3
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara menanggulangi
bencana banjir serta persiapan apa saja dalam menghadapi bencana banjir yang akan
terjadi

BAB 2

PEMBAHASAN MASALAH

2.1. Penyebab Pencemaran


Pencemaran tanah atau yang disebut juga polusi tanah, disebabkan karena
terdapat bahan kimia buatan di lingkungan tanah. Terdapat dua jenis limbah yaitu buatan
dan
alami. Contoh limbah alami antara lain Tumbuhan mati, Bangkai hewan, Buah-buahan dan
sayuran busuk dapat memperbaiki dan membuat tanah lebih subur. Berbeda dengan limbah
buatan, limbah buatan manusia biasanya mengandung bahan kimia dan racun yang tidak
lazim ditemukan di alam oleh karena itu, limbah jenis inilah yang menyebabkan kerusakan
terbesar bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Paling umum dijumpai, pencemaran tanah
disebabkan oleh kombinasi antara aktivitas industri, bahan kimia pertanian, dan
pembuangan limbah yang tidak tepat, penggundulan hutan dan juga pembuangan sampah
yang tidak pada tempatnya.

Limbah cair yang berasal dari aktivitas rumah tangga dapat lebih cepat menimbulkan polusi
tanah karena berbentuk cairan, sehingga lebih cepat meresap kedalam tanah. Dan bahan
bahan tersebut biasanya mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan tanah
terkontaminasi bila terkena secara langsung. Untuk proses pembuangan limbah cair rumah
tangga seperti deterjen, sabun, minyak, dll harus dibuang dalam saluran yang telah dibuat
(system penyaluran limbah) sangat penting bagi setiap daerah memiliki saluran tersebut,
tetapi pada kota yang penulis tinggali saluran tersebut tidak tersedia secara umum.

2.2. Pencemaran dan Dampaknya


Apabila penanggulangan pencemaran tanah tidak segera dilaksanakan maka dapat
terjadinya berbagai dampak yang akan dirasakan langsung seperti:

A. Kesehatan Masyarakat
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti sakit kepala,
mual, ruam kulit yang tergolong ringan, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan.
Kondisi serius lainnya yang disebabkan karena adanya pencemaran tanah adalah
penyumbatan di neuromuscular, kemudian kerusakan pada ginjal, kerusakan pada hati,
dan juga kanker yang bisa disebabkan karena adanya pencemaran tanah.
Penyakit jangka pendek yang disebabkan oleh pencemaran tanah:

4
1. Kelelahan
2. Sakit Kepala
3. Muntah dan Mual
4. Sakit pada Dada
5. Ruam pada kulit
6. Iritasi pada mata
7. Permasalahan pada pernapasan terutama paru-paru
B. Ekonomi
Komoditas pangan tentunya tidak jauh dari lapisan tanah. Sehingga suatu tanaman yang
berada di kondisi tanah tercemar oleh kandungan berbahaya dapat membuat kualitas
hasil panen yang rendah. Hasil panen tersebut apabila diperjual belikan dapat
mengurangi nilai ekonomi sehingga perekonomian di Indonesia pun akan mengalami
ketidakstabilan.
C. Ekosistem
Komoditas pangan tentu tidak jauh dari lapisan tanah. Tanaman seperti itu paparan
kondisi tanah yang terkontaminasi dengan komponen berbahaya dapat mempengaruhi
kualitas tanaman yang rendah. Hasil panen mengurangi nilai ekonomi jika
diperdagangkan Dengan begitu, perekonomian Indonesia akan menjadi tidak stabil.

2.3. Upaya Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan


Pencegahan dini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya polusi tanah. Selain itu,
dengan menerapkan tindakan pencegahan ini, kita dapat meminimalkan biaya remediasi
tanah yang telah terkontaminasi atau tercemar. Tindakan pencegahan pencemaran tanah
dapat dilakukan, yaitu:
1. Menyebarluaskan informasi tentang dampak kepadda masyarakat dan seluruh
pelaku pencemaran tanah dan cara penanggulangannya.
2. Pengumpulan klasifikasi sampah untuk menghindari keberadaan sampah
keterkaitan antar limbah memudahkan proses pengelolaan selanjutnya.
3. Jangan membuang sampah sembarangan, kelola dulu dengan baik sebelum hal-
hal seperteperti daur ulang atau sesuatu, Karen pembuangan terbuka tidak
menjadi solusi.
4. Tanam berbagai tanaman untuk menghindari erosi tanah, mempromosikan
penyerapan air dan meningkatkan kandungan humus di dalam tanah.

2.4. Contoh Kasus Pencemaran Lingkungan


1. Sampah di Pantai Indah Kemangi

Pantai Indah Kemangi atau biasa dikenal PIK merupakan objek wisata yang terletak di desa
Jungsemi, Kecamatan Kangkung, Kendal, Jawa Tengah. Pantai ini sekarang terbuka dan
tersedia untuk umum sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Dikelola oleh Tim Kesadaran
Perjalanan (Pokdarwis) Lokal. Pantai ini relative sudah mempunyai fasilitas yang sangat
lengkap. Sudah ada tempat untuk cuci mulut, ada pula balai pertemuan dan mushola besar,
parker motor dan mobil gratis dengan area yang cukup luas.

5
Namun, lingkungan pantai Kemangi cukup kotor. sampah sampah plastik mengotori garis
pantai. Sayangnya wisatawan mengabaikan kebersihan pantai, meski spot yang tersebar
cukup banyak tempat sampah di sekitar pantai. Tapi itu juga memiliki kekurangan
manajemen pantai yang tidak mengawasi wisatawan dan sekelilingnya, terkadang pedagang
juga mencemari pantai membuang limbah perdagangan mereka seperti minyak, saus,
bumbu, dan
deterjen piring. Penulis pernah melihat kotoran Delman kuda di garis pantai, meskipun itu
akan sangat mengganggu mereka datang Rasanya pantai semakin kotor setiap kali penulis
datang. Namun hal ini sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti membuang sampa
sembarangan di sekitar pantai selain merusak struktur tanah, limbah juga dapat terbawa ke
laut oleh tsunami ini juga berkontribusi pada peningkatan pakaian pantai.

Gambar 2.1. Kondisi bibir Pantai Indah Kemangi

6
Gambar 2.2. Kondisi Bibir Pantai Indah Kemangi

2. Sampah di Sekitar Kawasan Bandengan


Kelurahan Bandengan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan
Kendal Kabupaten Kendal. Terletak kurang lebih 2,5 KM ke arah utara dari Kantor
Kecamatan Kendal. Bandengan merupakan salah satu penghasil ikan di daerah Kendal.

Di Bandengan banyak kawasan perikanan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan,


terdapat banyak sampah yang di kelola secara benar oleh warga sekitar hal itu
menyebabkan tercemarnya Bandengan, contohnya kawasan TPI yang keruh dan kotor.
Penulis sendiri pernah melihat kondisi Bandengan.

7
Gambar 2.3. Kondisi di sekitar Kawasan Bandengan

Gambar 2.4. Kondisi di sekitar kawasan Bandengan

8
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Kontaminasi ini biasanya disebabkan oleh alasan berikut: tumpahan limbah cair atau bahan
kimia industri atau bangunan komersial; menggunakan pestisida; intrusi air permukaan yang
tercemar ke lapisan tanah; Kecelakaan yang melibatkan kendaraan pengangkut minyak
bahan kimia atau limbah; penyaluran pecomberan TPA dan limbah industri dibuang
langsung ke tanah tidak sah (illegal dumping). Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak
pencemaran tanah, termasuk remediasi dan bioremediasi. Sebuah solusi yang melalui
sarana membersihkan tanah yang tercemar. Meskipun cara bioremediasi proses
pembersihan kontaminan tanah oleh mikroorganisme (jamur, bakteri)

3.2. Saran
Untuk lebih memahami segala sesuatu tentang polusi tanah, disarankan Pembaca akan
mencari referensi lain yang berhubungan dengan materi di majalah ini. Nanti kami berharap
para pembaca dapat melakukannya setelah membaca majalah ini menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari untuk melindungi lantai beserta bahan-bahan yang dikandungnya.

9
DAFTAR PUSAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pencemaran-tanah/

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/dampak-pencemaran-tanah

https://www.universaleco.id/blog/detail/penanggulangan-pencemaran-tanah/16

https://www.tribunnewswiki.com/2022/06/02/pantai-indah-kemangi

https://www.blibli.com/friends/blog/penyebab-pencemaran-tanah-00/

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/jenis-pencemaran-tanah

10

Anda mungkin juga menyukai