Anda di halaman 1dari 5

Kelas : X.

9
Nama : Aufa Abid Rahman Nashir (6)
Drestha Putra Ramadhani (11)

MATA UANG TAHUN 1945 – 1950

Pengertian Mata Uang Tunai


Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia
setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak
hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tetapi juga sebagai lambang utama negara
merdeka.
Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen
dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks UUD 1945. ORI ditandatangani
Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan
uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan
desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan
uang kertas Seri ORI II yang terbit di Yogyakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di
Yogyakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Yogyakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri
Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.

1) Uang 1 Sen
Uang 1 sen merupakan uang terkecil dan uang pertama kali dari Republik Indonesia
pasca kemerdekaan di Tahun 1945. Uang ini bergambarkan keris dengan dominasi warna
hijau. Uang ini tampak simpel dikarenakan uang ini merupakan hasil dari masa transisi
dan masa sulit bagi negara Indonesia pada masa itu. Uang ini juga merupakan uang
pertama yang di cetak oleh negara Indonesia sebagai uang resmi negara kita setelah masa
kemerdekaan. Yang bertanda tangan di uang ini ialah A.A. Maramis, sebagai menteri
keuangan negara Indonesia yang pertama kali. Uang ini dicetak pertama kali di Jakarta
pada tanggal 17 Agustus 1945. Bagian belakang uang terdapat tulisan Undang-undang
tentang pemalsuan uang. Walaupun uang ini sangat sederhana dan simpel, uang ini
termasuk uang yang sangat istimewa dikarenakan uang pertama kali negara Indonesia.
2) Uang 5 Sen
Uang ini pertama kali dirancang di Jakarta tanggal 17 Oktober 1945. Masa cetak uang
tersebut di jaman Indonesia belum berubah menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat).
Uang ini ditanda tangani oleh A.A. Maramis selaku menteri keuangan negara Indonesia.
Untuk uang ini dicetak di percetakan kanisius ditahun 1946. Dan uang ini diterbitkan
pada tanggal 30 Oktober 1946, dan ditarik dari peredaran pada tanggal 1 Mei 1950.
Warna dominan pada uang ini adalah violet baik dibagian depan maupun belakang.
Untuk tanda pengaman, hanya terdapat serat halus pada uang tersebut. Pada gambar
dibagian depan uang ini hanya terdapat hiasan flora (tumbuhan), pada bagian belakang
hanya terdapat teks undang-undang pemalsuan uang dan corak bersayap. Ukuran kertas
uang 5 sen 97 mm × 47 mm.

3) Uang 10 Sen
Uang 10 sen ini dicetak di Jakarta 17 Oktober 1945 dan yang bertanda tangan ialah
Menteri Keuangan yaitu A.A. Maramis. Bagian depan bergambar ornamen batik yang
mengelilingi di samping, dengan dominasi warna yang berdominan warna coklat. Uang
ini sangat bersejarah dikarenakan uang pertama kali di Indonesia. Bagian belakang
terdapat undang-undang pemalsuan uang dan masih didominasi warna coklat.

4) Uang Setengah Rupiah


Uang ini senilai dengan 50 sen, dicetak di Jakarta 17 Oktober 1945 dan ditandangani oleh
menteri keuangan yaitu A.A. Maramis. Bagian depan uang ini di dominasi oleh warna
hijau dan terdapat tanduk banteng di tengah uang tersebut, bagian samping terdapat
bingkai batik. Bagian belakang terdapat undang-undang pemalsuan uang dan juga.

5) Uang 1 Rupiah
Uang 1 Rupiah ini dicetak di percetakan kanisius ditahun 1946, diterbitkan pada tanggal
30 Oktober 1946. Ditarik dari peredaran pada tanggal 1 Mei 1950. Uang ini
ditandatangani oleh A.A. Maramis selaku menteri keuangan negara Indonesia. Warna
dominan pada bagian depan maupun belakang yaitu hijau tua. Untuk pengaman dari uang
ini hanya terdapat serat halus dan kode kontrol dan juga tidak memiliki watermark/tanda
air. Gambar pada uang ini terdapat gambar Bapak Soekarno dan gunung Merapi, adapun
diatas terdapat tulisan Republik Indonesia, Tanda Pembajaran Jang Sah, Satu Rupiah dan
nomor seri. Sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar gunung Merapi dan tulisan
teks undang-undang pemalsuan uang.

6) Uang 5 Rupiah
Uang 5 rupiah dicetak pada percetakan kanisius tahun 1946. Uang ini ditarik dari
peredaran pada tanggal 1 Mei 1950. Ditandatangani oleh menteri keuangan pertama yaitu
A.A. Maramis. Uang ini didominasi oleh warna hijau pekat. Bagian depan uang ini
terdapat gambar Bapak Soekarno, bagian sambing dipenuhi oleh bingkai yang
membentuk gambar padi dan gandum. Bagian atas terdapat tulisan Republik Indonesia,
Tanda Pembajaran Jang Sah, Lima Rupiah dan juga nomer seri. Bagian belakang uang
terdapat tulisan Undang-undang tentang pemalsuan uang, disamping itu terdapat bingkai

yang berbentuk spt padi.


7) Uang 10 Rupiah
Uang 10 rupiah dicetak pada tahun 1946. Dan ditarik dari peredaran pada Mei 1950.
Uang ini di tanda tangani oleh A.A. Maramis yaitu selaku menteri keuangan negara
Indonesia. Dominasi warna pada uang ini bagian depan tampak berwana abu sedangkan
bagian belakang berwarna coklat. Bagian depan terdapat gambar Bapak Soekarno dan
juga gambar beberapa tumpukan pepohonan yang tumbang, bagian bingkai dilengkapi
oleh batik. Di atas terdapat tulisan Republik Indonesia, Tanda Pembajaran Jang Sah,
Sepuluh Rupiah dan nomor seri. Bagian belakang terdapat tulisan Undang-undang
tentang pemalsuan uang dan corak berupa flora (tumbuhan).

8) Uang 100 Rupiah


Uang ini dicetak pada tahun 1946. Uang ini ditarik dari peredaran pada tanggal 1 Mei
1950. Ditandatangani oleh menteri keuangan negara Indonesia yaitu A.A. Maramis.
Dominasi warna pada bagian depan yaitu wana hijau, sedangkan bagian belakang yaitu
warna abu. Bagian depan terdapat gambar Bapak Soekarno, ada pula gambar keris dan
juga tanduk banteng, untuk bagian bingkai memakai gambar akar-akar pohon. Bagian
atas terdapat tulisan Republik Indonesia, Tanda Pembajaran Jang Sah, Seratus Rupiah
dan juga nomor seri. Bagian Belakang terdapat tulisan Undang-undang tentang
pemalsuan uang, bagian bingkai nya menggunakan gambar gunung dan juga tanduk
banteng yang terdapat tulisan angka 100 dan mengelilingi bagian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai