-
Mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka
adalah Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pemerintah memandang perlu untuk
mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran
yang sah tapi juga sebagailambang utama negara merdeka.
-
Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang
kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarata pada 1 Januari
1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta
pada 17 Agustus 1949, danSeri 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia
Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- -
-
-
-
-
Uang
ORI Rp.100 dengan tandatangan Maramis
Uang
ORI Rp.100 dengan tandatangan Hatta-
-
-
Uang ORI Rp.600 dengan tandatangan Hatta
-
Uang kertas RIS (Republik Indonesia Serikat)
-
-
-
-
Republik Indonesia Serikat, disingkat RIS, adalah suatu negara
federasi yang yang berdiri pada tanggal27 Desember 1949 sebagai
hasil kesepakatan 3 pihak dalam Konferensi Meja
Bundar yaitu Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal
Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh
United Nations Commission for Indonesia (UNCI) (UNCI) sebagai
perwakilan PBB.
-
Republik Indonesia.
Negara Indonesia Timur.
Negara Pasundan..
Negara Jawa Timur.
Negara Madura.
Negara Sumatra Timur.
Negara Sumatra Selatan.
-
Di samping itu, ada juga negara-negara yang berdiri sendiri dan tak
tergabung dalam federasi, yaitu:
-
Jawa Tengah.
Kalimantan Barat.
Dayak Besar.
Daerah Banjar.
Kalimantan Tenggara.
Kalimantan Timur (tidak temasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir).
Bangka.
Belitung.
Riau.
-
-
-
-
UANG KERTAS BANK INDONESIA
-
Sekilas Sejarah Berdirinya Bank Indonesia (BI)
-
Sebelum kelahiran Bank Indonesia , kebijakan
moneter secara terbatas telah dilaksanakan oleh
bank sirkulasi pada saat itu, yaitu De Javasche Bank .
-
Agar pengelolaan bank sentral dapat dilakukan
menurut kebijakan pemerintah di bidang
moneter danperekonomian , maka pada tahun 1951 De
Javasche Bank dinasionalisasikan . Setelah itu
didirikan Bank Indonesia milik negar a, dengan badan
hukum berdasarkan Undang-Undang (UU) No.
11 tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang
Pokok Bank Indonesia.
-
Pada saat undang-
undang tersebut dirumuskan ,Presiden De Javasche
Bank , Mr. Sjafruddin Prawiranegara , dalam laporan
tahunan De Javasche Bank tahun 1951/1952,
mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hak bank
sirkulasi untuk mencetak dan mengedarkan uang,
dapat dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai sumber
keuangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
perlu dibentukDewan
Koordinasi sebagai jembatan antarakepentingan
pemerintah sebagai pemilik dengan pihak bank
sentral yang memerlukan independensi dalam hal
penetapan dan/atau pelaksanaan kebijakan moneter.
-
-
Susunan personalia di kantor pusat antara lain Ong
Sian Tjong yang menjabat sebagai Kepala Bagian
Pembukuan , R.H. Djajakoesoema sebagai Kepala
Bagian Pembantu Sekretarie , dan Go Wie
Kie sebagaiKepala Bagian Pembantu Wesel . Di kantor
cabang antara lain adalah Tan Liang Oen , Agoes Gelar
Datoek Radjo Nan Gadang , M. Rifai , D.D Ranti , dan
beberapa orang lainnya.
-
Selama periode 1953-1959 ,
dilakukan peresmian danpenutupan beberapa kantor
cabang dan kantor perwakilan . Pembukaan
kantor cabang dilakukan diAmbon (17 Maret
1956), Ampenan (15 Agustus 1957), dan Jember (8
Februari 1958). (Sumber: Bank Indonesia )
-
1952
-
Rp. 5 – 1952
-
Rp.10 – 1952
-
-
Rp.25 – 1952
-
Rp.50 – 1952
-
-
Rp.100 – 1952
-
-
Rp. 500 – 1952
-
Rp.1000 – 1952
-
-
1953
-
Rp.1 – 1953
-
1956
-
Rp.1 – 1956
-
Rp.2,5 – 1956
-
1957
-
Rp.5 – 1957
-
Rp.50 – 1957
-
Rp.100 – 1957
-
Rp.2.500 – 1957
-
1958
-
Rp.5 – 1958
-
Rp.25 – 1958
-
Rp.100 – 1958
-
Rp.1000 – 1958
-
Rp.5000 – 1958
-
1959
-
Rp.5 – 1959
-
-
Rp.10 – 1959
-
-
Rp.25 – 1959
-
-
Rp.50 – 1959
-
Rp.100 – 1959
-
Rp.1.000 – 1959
-
1960
-
Rp.5 – 1960
-
Rp.10 – 1960
-
Rp.25 – 1960
-
Rp.50 – 1960
-
Rp.100 – 1960
-
1961
-
Rp.1 – 1961
-
Rp.2,5 – 1961
-
1963
-
Rp.10 – 1963
-
-
1964
-
1 sen – 1964
5 sen – 1964
-
10 sen – 1964
25 sen – 1964
-
50 sen – 1964
Rp.1 – 1964
-
Rp.25 – 1964
-
Rp.50 – 1964
-
-
Rp.100 – 1964
-
-
Rp.10.000 – 1964
-
-
1968
-
Rp.2,5 – 1968
-
Rp.10 – 1968
Rp.50 – 1968
-
Rp.100 – 1968
-
Rp.1.000 – 1968
-
1975
-
Rp.1.000 – 1975
-
Rp.5.000 – 1975
-
Rp.10.000 – 1975
-
1977
-
Rp.100 – 1977
-
Rp.500 – 1977
-
1980
-
Rp.1.000 – 1980
-
Rp. 5.000 – 1980
-
1982
-
Rp.500 – 1982
-
1984
-
Rp.100 – 1984
-
1985
-
Rp.10.000 – 1985
-
1986
-
Rp.5.000 – 1986
1987
- Rp. 1.000 – 1987
-
1988
-
Rp.500 – 1988
-
1992
-
Rp.100 – 1992
Rp.500 – 1922
-
Rp.1.000 – 1992
Rp.5.000 – 1992
-
Rp.10.000 – 1992
-
1993
-
Rp.50.000 – 1993
-
1995
-
Rp.20.000 – 1995
-
1998
-
Rp.10.000 – 1998
-
Rp.20.000 – 1998
-
1999
-
Rp.50.000 – 1999
Rp.100.000 – 1999
-
2000
-
Rp.1.000 – 2000
-
2001
-
-
2004
-
Rp. 20.000 –
2004
-
Rp.100.000 – 2004
-
2005
-
Rp.10.000 – 2005
-
Rp.50.000 – 2005
-
2009
-
Rp.2.000 – 2009
-
2010
- -
2011
Rp.
20.0000 seri/emisi tahun 2004 desain baru.
-
Rp.
50.0000 seri/emisi tahun 2005 desain baru.
-
Rp.
100.0000 seri/emisi tahun 2004 desain baru.
-
TERBITAN KHUSUS
-
-
-
UANG KERTAS JAMAN PENDUDUKAN BELANDA (Netherland
Indie)
-
Tahun 1920
-
-
Tahun 1925
-
-
Tahun 1926
-
-
Tahun 1928
-
-
Tahun 1930
-
-
Tahun 1936
-
-
Tahun 1938
-
-
Tahun 1939
-
-
Tahun 1943
-
-
Tahun 1943
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1946
-
-
Tahun 1947
-
-
-
UANG KERTAS JAMAN PENDUDUKAN JEPANG (Dai Nippon) ,
1942 -1945
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UANG ORIDA (Oeang Republik Indonesia Daerah Atjeh), 1947-
1948
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatra (URIPS) 1948
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Uang kertas PRRI (Pemerintah Republik Revolusioner
Indonesia)
- -
-
-
-
Kabinet PRRI
-