1.DeJavasceNV.
2.DePostPoarBank.
3.HulpenSpaarBank.
4.DeAlgemenevolksCredietBank.
5.NederlandHandlesMaatscappi(NHM).
6.Nationale
HandlesBank(NHB).
7.DeEscomptoBankNV.
8.NederlanscheIndischeHandelsbank
Bank di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman
penjajahan Hindia Belanda.[butuh rujukan] Pada masa itu De javasche
Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828 kemudian
menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada
tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam
negeri dan penjualan ke luar negeri[1] serta terdapat beberapa bank
yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang
ada itu antara lain[butuh rujukan]:
1. De Javasce NV.
2. De Postspaarbank.
3. Hulp en Spaar Bank.
4. De Algemene Volkskrediet Bank.
5. Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM).
6. Nationale Handelsbank (NHB).
7. De Escompto Bank NV.
8. Nederlansch Indische Handelsbank
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan
orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-
bank tersebut antara lain:[butuh rujukan]
Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan
UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No
23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche
Bank yang di nasionalkan pada tahun 1951.
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkskrediet Bank, kemudian
dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional
Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor
impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
PT Bank Mandiri
1 Rp 410,619 13,650
Tbk
PT Bank Central
3 Rp 323,345 10,750
Asia Tbk
PT Bank Danamon
6 Rp 113,861 3,780
Tbk
PT Pan Indonesia
7 Rp 106,508 3,540
Bank Tbk
PT Bank Permata
8 Rp 74,040 2,460
Tbk
1
PT BTN Tbk Rp 68,334 2,270
0
SEJARAH PERBANKAN
Sejarah Perbankan
Sejarah perbankan
Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman yunani kuno dan romawi. Namun
pada saat itu tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar
menukar uang.
Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka
perkembangan perbankan pun semakin pesat karena perkembangan
dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan.
Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan eropa akhirnya
menyebar ke asia barat. Bank – bank yang sudah terkenal pada saat
itu dibenua eropa adalah Bank Valensia tahun 1171, kemudian
menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320.
Sebaliknya perkembangan perbankan di daratan inggris baru di mulai
pada abad ke -16. Namun karena inggris yang begitu aktif mencari
daerah perdagangan yang kemudian di jajah, maka perkembangan
perbankan pun ikut di bawa ke Negara jajahannya.
Dan sedangkan sejarah perbankan di dunia di ceritakan seperti di
bawah ini:
onsep teoritis mengenai Bank Islam muncul pertama kali pada tahun
1940-an, dengan gagasan mengenai perbankan yang berdasarkan bagi
hasil. Berkenaan dengan ini dapat disebutkan pemikiran-pemikiran
dari penulis antara lain Anwar Qureshi (1946), Naiem Siddiqi (1948)
dan Mahmud Ahmad (1952). Uraian yang lebih terperinci mengenai
gagasan pendahuluan mengenai perbankan Islam ditulis oleh ulama
besar Pakistan, yakni Abul A’la Al-Mawdudi (1961) serta
Muhammad Hamidullah (1944-1962) .
Secara kelembagaan yang merupakan Bank Islam pertama adalah
Myt-Ghamr Bank. Didirikan di Mesir pada tahun 1963, dengan
bantuan permodalan dari Raja Faisal Arab Saudi dan merupakan
binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar. Myt-Ghamr Bank
dianggap berhasil memadukan manajemen perbankan Jerman dengan
prinsip muamalah Islam dengan menerjemahkannya dalam produk-
produk bank yang sesuai untuk daerah pedesaan yang sebagian besar
orientasinya adalah industri pertanian . Namun karena persoalan
politik, pada tahun 1967 Bank Islam Myt-Ghamr ditutup . Kemudian
pada tahun 1971 di Mesir berhasil didirikan kembali Bank Islam
dengan nama Nasser Social Bank, hanya tujuannya lebih bersifat
sosial daripada komersil.
Bank Islam pertama yang bersifat swasta adalah Dubai Islamic Bank,
yang didirikan tahun 1975 oleh sekelompok usahawan muslim dari
berbagai negara. Pada tahun 1977 berdiri dua bank Islam dengan
nama Faysal Islamic Bank di Mesir dan Sudan. Dan pada tahun itu
pula pemerintah Kuwait mendirikan Kuwait Finance House .
Secara internasional, perkembangan perbankan Islam pertama kali
diprakarsai oleh Mesir. Pada Sidang Menteri Luar Negeri Negara-
negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Karachi Pakistan bulan
Desember 1970, Mesir mengajukan proposal berupa studi tentang
pendirian Bank Islam Internasional untuk Perdagangan dan
Pembangunan (International Islamic Bank for Trade and
Development) dan proposal pendirian Federasi Bank Islam
(Federation of Islamic Banks) . Inti usulan yang diajukan dalam
proposal tersebut adalah bahwa sistem keuangan bedasarkan bunga
harus digantikan dengan suatu sistem kerjasama dengan skema bagi
hasil keuntungan maupun kerugian.
Proposal tersebut diterima, dan Sidang menyetujui rencana pendirian
Bank Islam Internasional dan Federasi Bank Islam. Bahkan sebagai
tambahan diusulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang
disebut Badan Investasi dan Pembangunan Negara-negara Islam
(Investment and Development Body of Islamic Countries), serta
pembentukan perwakilan-perwakilan khusus yaitu Asosiasi Bank-
bank Islam (Association of Islamic Banks) sebagai badan konsultatif
masalah-masalah ekonomi dan perbankan Islam .
Pada Sidang Menteri Luar Negeri OKI di Benghazi, Libya bulan
Maret 1973, usulan sebagaimana disebutkan di atas kembali
diagendakan. Bulan Juli 1973, komite ahli yang mewakili negara-
negara Islam penghasil minyak bertemu di Jeddah untuk
membicarakan pendirian Bank Islam. Rancangan pendirian bank
tersebut, berupa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dibahas
pada pertemuan kedua, bulan Mei 1972. Pada Sidang Menteri
Keuangan OKI di Jeddah tahun 1975 berhasil disetujui rancangan
pendirian Islamic Development Bank (IDB) dengan modal awal 2
milyar dinar dan beranggotakan semua negara anggota OKI .
Sejak saat itu mendekati awal dekade 1980-an, Bank-bank Islam
bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan, Iran,
Malaysia, Bangladesh dan Turki. Secara garis besar lembaga-lembaga
perbankan Islam yang bermunculan itu dapat dikategorikan ke dalam
dua jenis, yakni sebagai Bank Islam Komersial (Islamic Commercial
Bank), seperti Faysal Islamic Bank (Mesir dan Sudan), Kuwait
Finance House, Dubai Islamic Bank, Jordan Islamic Bank for Finance
and Investment, Bahrain Islamic Bank dan Islamic International Bank
for Finance and Development; atau lembaga investasi dengan bentuk
international holding companies, seperti Daar Al-Maal Al-Islami
(Geneva), Islamic Investment Company of the Gulf, Islamic
Investment Company (Bahama), Islamic Investment Company
(Sudan), Bahrain Islamic Investment Bank (Manama) dan Islamic
Investment House (Amman).Sejarah perbankan di Indonesia tidak
terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.[butuh rujukan] Pada
masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24
Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto
Maatschappij, NV pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli
pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke luar negeri[1]
serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di
Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain[butuh rujukan]:
De Javasce NV.
De Postspaarbank.
Hulp en Spaar Bank.
De Algemene Volkskrediet Bank.
Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM).
Nationale Handelsbank (NHB).
De Escompto Bank NV.
Nederlansch Indische Handelsbank
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan
orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-
bank tersebut antara lain:[butuh rujukan]
NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank
Bank Nasional Indonesia.
Bank Abuan Saudagar.
NV Bank Boemi.
The Chartered Bank of India, Australia and China
Hongkong & Shanghai Banking Corporation
The Yokohama Species Bank.
The Matsui Bank.
The Bank of China.
Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh
pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada pada zaman awal
kemerdekaan antara lain:[butuh rujukan]
NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank (saat ini Bank
OCBCNISP), didirikan 4 April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang
sekarang dikenal dengan BNI '46.
Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946.
Bank ini berasal dari De Algemene Volkskrediet Bank atau Syomin
Ginko.
Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta,
kemudian menjadi Bank Amerta.
NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian
merger dengan Bank Pasifik.
Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari.
Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok
pedesaan.[butuh rujukan] Lembaga keuangan berbentuk bank di
Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR),
Bank Umum Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).[butuh rujukan]
Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik
dan fungsinya
Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6
Januari 1961 yang melarang pengumuman dan penerbitan angka-
angka statistik moneter/perbankan, maka antara tahun 1960-1965,
Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data
statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.[butuh rujukan]
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk
mempermudah komando di bidang perbankan untuk menunjang
Pembangunan Semesta Berencana , selanjutnya pada tahun 1965
pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh
bank-bank pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara
Indonesia, prakarsa pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari
ide Jusuf Muda Dalam,[2][3] yang saat itu menjabat sebagai Menteri
Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari
jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden
Soekarno. Ide dasarnya adalah menjadikan perbankan sebagai alat
revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah pimpinan Pemimpin
Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank
tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri.[3] Hasilnya
adalah lahirnya struktur baru Bank Berdjoang ini menjadikan;[4]
Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;
Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia
menjadi Bank Negara Indonesia Unit II;
Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;
Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan
Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
[butuh rujukan]
Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke
dalam Bank Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan
Bapindo.[butuh rujukan] Luputnya BDN dari proses pengintegrasian
ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu
menjabat sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional
yang tentu mempunyai cukup punya pengaruh untuk berkeberatan
atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya.[5][6] Massie
beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden
bank di luar negeri untuk penyelesaian L/C ekspor maupun impor
karena nama bank yang sama.[butuh rujukan] Sementara, Bapindo
tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah
Dewan Pembangunan yang diketuai Menteri Pertama Urusan
Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri Keuangan, yang juga
Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia
sebagai anggota.[7] Dengan demikian, melalui kedudukannya itu,
pengaruh Bapindo cukup kuat untuk menghalangi terintegrasi ke
dalam BNI.[8]
Pada tahun 1965 pemerintah hendak mengabungkan seluruh bank
swasta atau bank asing dalam Bank Pembangunan Swasta sebagai
satu-satunya bank penghimpun dan penyalur dari semua dana-dana
progresif di sektor swasta dan alat-alat yang dapat dipergunakan
Pembangunan Semesta Berencana dan rencana-rencana lain yang
ditentukan oleh Presiden Republik Indonesia.Sebagaimana diketahui
bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya,
yaitu Belanda.[butuh rujukan] Oleh karena itu, sejarah perbankanpun
tidak lepas dari pengaruh negara yang menjajahnya baik untuk bank
pemerintah maupun bank swasta nasional.[butuh rujukan] Pada 1958,
pemerintah melakukan nasionalisasi bank milik Belanda mulai
dengan Nationale Handelsbank (NHB) selanjutnya pada tahun 1959
yang diubah menjadi Bank Umum Negara (BUNEG kemudian
menjadi Bank Bumi Daya) selanjutnya pada 1960 secara berturut-
turut Escomptobank menjadi Bank Dagang Negara (BDN) dan
Nederlandsche Handelsmaatschappij (NHM) menjadi Bank Koperasi
Tani dan Nelayan (BKTN) dan kemudian menjadi Bank Expor Impor
Indonesia (BEII).[7].
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik
pemerintah, yaitu:[butuh rujukan]
Bank Sentral
Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan
UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23
Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang
di nasionalkan pada tahun 1951.
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkskrediet Bank, kemudian
dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional
Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor
impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU
No 21 Tahun 1968.
Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi
Bank Expor Impor Indonesia.
Bank Negara Indonesia (BNI '46)
Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968
berubah menjadi Bank Negara Indonesia '46.
Bank Dagang Negara(BDN)
BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP
No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut
dengan diganti dengan UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang
Negara. BDN merupakan satu-satunya Bank Pemerintah yangberada
di luar Bank Negara Indonesia Unit.
Bank Bumi Daya (BBD)
BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handelsbank,
kemudian menjadi Nationale Handelsbank, selanjutnya bank ini
menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19
Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)
Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah
UU No 13 Tahun 1962.
Bank Tabungan Negara (BTN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara
Indonesia Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara
dengan UU No 20 Tahun 1968.
Bank Mandiri
Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya
(BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim). Hasil
merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.Jasa bank
sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.[butuh
rujukan] Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan.
[butuh rujukan] Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat
pembayaran yang efesien bagi nasabah.[butuh rujukan] Untuk ini,
bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit.[butuh
rujukan] Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan
ekonomi.[butuh rujukan] Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran
yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan
cara barter yang memakan waktu.[butuh rujukan]
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan
meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti
bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang
lebih produktif.[butuh rujukan]Bila peran ini berjalan dengan baik,
ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini,
uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh
pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak
memiliki dana pinjaman
Berikut adalah sepuluh bank besar di Indonesia pada akhir tahun 2010
berdasarkan aset dan market share yang dirilis oleh Bank Indonesia.
[10]
No.
Nama
Aset (dlm triliun)
Market share
1
PT Bank Mandiri Tbk
Rp 410,619
13,650
2
PT BRI Tbk
Rp 395,396
13,140
3
PT Bank Central Asia Tbk
Rp 323,345
10,750
4
PT BNI Tbk
Rp 241,169
8,020
5
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Rp 142,932
4,750
6
PT Bank Danamon Tbk
Rp 113,861
3,780
7
PT Pan Indonesia Bank Tbk
Rp 106,508
3,540
8
PT Bank Permata Tbk
Rp 74,040
2,460
9
PT BII Tbk
Rp 72,030
2,390
10
PT BTN Tbk
Rp 68,334
2,270
^ Penders, C.L.M., (1977). Indonesia Selected Documents on
Colonialism and Nationalism, 1930-1942, University of Queensland
Press, Queensland
^ Jusuf Muda Dalam, lahir di Aceh, pernah menjadi anggota di
parlemen Belanda, setelah pulang ke Indonesia masuk menjadi
anggota PNI. Jusuf Muda Dalam pernah menjadi anggota direksi
Bank Negara Indonesia sejak 1957, kemudian pada tahun 1960-1963
menjadi Presiden Direktur Bank Negara Indonesia (Lihat: Bank
Negara Indonesia 50 tahun)
^ a b Bank BNI. (1996). Bank Negara Indonesia 50 Tahun, Jakarta,
hal 160
^ Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1965
tentang Pendirian Bank Tunggal Milik Negara
^ Feith, Herbert (2007). In Lance Castles. Indonesian Political
Thinking 1945-1965. Equinox Publishing. hlm. 505. ISBN
9793780525, 9789793780528 Check |isbn= value (help).
^ Arndt, Heinz Wolfgang (1984). The Indonesian economy: collected
papers. Chopmen. hlm. 279. ISBN 9971681129, 9789971681128
Check |isbn= value (help).
^ a b Prawiroardjo, Priasmoro (1987). "Teori Ekonomi dan
Kebijaksanaan Pembangunan: Kumpulan Esei Untuk Menghormati
70 tahun Sumitro Djojo hadikusumo". In Hendra Asmara. Perbankan
Indonesia 40 tahun. Penerbit Gramedia, Jakarta. hlm. 193–196.
^ Gagasan untuk nasakomisasi perbankan yang terjadi pada masa
perpolitikan dunia perbankan meningkat tajam dimulai dengan
Bapindo. Direktur Utama ditunjuk Bermawi Alwi berasal dari NU
sedangkan Direktur Hoetomo Soepardan berasal dari PKI, Moerdiono
dan dua orang lagi dari PNI sedangkan Hoetomo Soepardan
sebelumnya adalah anggota DPR
^ Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1965
tentang penunjukan Bank Pembangunan Swasta sebagai Bank
Tunggal swasta untuk pembangunan
^ "10 Bank besar di Indonesia @kompas.com". 2011-2-14. Diakses
2011-10-20.
Sejarah Perbankan Indonesia
adalah:
ahmad noormuhammad
Sejarah Perbankan
Asal Mula Perbankan
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada
umumnya pada tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan
merencanakan membangun kembali kekuatan armada lautnya untuk
bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi
pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan
pendanaan kemudian berdasarkan gagasan William Paterson yang
kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan dengan membentuk
sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat
memenuhi dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu duabelas
hari.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha
perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika]] dibawa oleh
bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya
baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.Bila ditelusuri, sejarah
dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga
dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat
penukaran uang.Dalam perjalanan sejarah kerajaan di masa dahulu
penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan
kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan
nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam
perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan
berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut
sekarang ini kegiatan simpanan.Berikutnya kegiatan perbankan
bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan
oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada
masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul
sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang
semakin beragam.
Logo ketiga BNI, dengan tulisan BNI berwarna hijau dan angka 46
berwarna putih di dalam kotak berwarna jingga (2004-sekarang)
Galeri slogan[sunting | sunting sumber]
1988-2003 : Terpercaya, Kokoh, dan Bersahabat
2003-2004 : Melayani Dengan Kebanggaan Sebagai Bank Anak
Negeri (Slogan sementara pada masa transisi bank)
2004-sekarang : Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa
2011-sekarang : BNI memberi lebih
Budaya perusahaan[sunting | sunting sumber]
Budaya Kerja BNI ”Prinsip 46” merupakan Tuntunan Perilaku Insan
BNI, terdiri dari :
Empat Nilai Budaya Kerja :
Profesionalisme
Integritas
Orientasi perbankan
Perbaikan tiada henti
Enam Nilai Perilaku Utama Insan BNI :
Wisma 46
Bank Indonesia
Daftar bank di Indonesia
Tour de Singkarak
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ Struktur Organisasi.
2. ^ BNI Sediakan Layanan Trust Bagi Industri Berbasis Ekspor.
Vibiznews. Diakses 14 Juli 2013.
3. ^ Dewan Komisaris.
4. ^ Dewan Direksi.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Pada akhir tahun 2012, BNI memiliki total asset sebesar Rp333,3
triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk
melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang
luas mencakup 1.585 outlet domestik dan 5 cabang luar negeri di New
York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura, 8.227 unit ATM
milik sendiri, 42.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS
banking. BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang
menyediakan layanan prima dan solusi bernilai tambah kepada
seluruh nasabah.
PENGHARGAAN
Best Issuer Award (Based on SPI) Visa dalam Visa Indonesia Bank
Awards 2012
Best BPD Partnership Program Visa dalam Visa Indonesia Bank
Awards 2012
Best Affinity Program Visa dalam Visa Indonesia Bank Awards
2012
2nd Best SMS Banking; Commercial Bank MRI & Infobank dalam
Banking service Excellence Awards 2012
Regular Banking - Domestic Banking Carre & Service Excellence
dalam Service Quality Award 2012
Indonesia Service to Care Champhion 2012 MarkplusInsight dalam
Indonesia Service to Care Champion 2012
The 1st Winner in Category of Priority Banking based on Survey
by lpsos SWA Magazine & lpsos dalam Consumer Banking
Excellence Award
Top 100 Annual Reports Worldwide; ranking at #80 League of
American Communications Professionals dalam 2011 Vision
Awards Annual Report Competition
Best in House Annual Report – Bronze; Asia Pasific Region
League of American Communications Professionals dalam 2011
Vision Awards Annual Report Competition
Special Category Best State-Owned Enterprise SBA id dalam
Indonesia Sustainable Business Awards 2012
Most Favorite Leadership of The Year 2012 : Gatot M. Suwondo
Indonesia Property & Bank Award VII dalam Most Favorite
Leadership of The Year 2012
In Recognition of Winning the “Most Admired ASEAN Enterprise
for Corporate Social Responsibility Large Company” ASEAN
dalam Asean Business Awards 2012
Indonesia Green Company Achievement SWA Magazine dalam
Indonesia Green Company Achievement 2012
Category Inovasi GCG BUMN Tbk Terbaik BUMN Track dalam
Anugerah BUMN 2012
Most Admired ASEAN Enterprise for Employment Large
Company ASEAN dalam Asean Business Awards 2012
ISO 9001:2008 – IT Operation Services oleh SGS Systems &
Services Certification
ISO 9001:2008 – IT Security Management oleh SGS Systems &
Services Certification
ISO 9001:2008 – Credit Card - Quality Management oleh PT
Lloyd’s Register Indonesia
ISO 9001:2008 – ISO 9001:2008 Quality Management System on
Trade Processing Center oleh SAI Global Australia
7 Makna Sejarah Bank BNI Bagi Bangsa Indonesia
Apakah sejarah bank bni bermakna untuk bangsa Indonesia di
era sekarang, jika iya kira kira apa saja yang bisa kita petik?
www.bank-bni.com akan mencoba menyajikan makna lain
yang terkandung dalam perjalanan panjang bank bni di bumi
nusantara dalam 7 point penting berikut :
Pertama, sejarah bank bni tak bisa dilepaskan begitu saja dari
upaya keras para pejuang bangsa dalam membebaskan rakyat
akibat penjajahan. Kelahiran bank bni pada tanggal 5 Juli 1946
menjadi tonggak hadirnya bank pertama yang dimiliki oleh
negara setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.
2/1946, BNI menjalankan fungsinya sebagai bank cemtral dan
bank umum.
Kedua, posisi dan kewenangan bank BNI mengalami
perubahan dan mulai menjalankan fungsinya sebagai bank
komersial pada tahun 1955. Sejarah perjalanan panjang BNI
juga mencatat bagaimana Oeang Republik Indonesia atau ORI
untuk pertama kalinya dicetak dan diedarkan oleh BNI pada
tanggal 30 Oktober 1946. Pada saat itu ORI merupakan alat
pembayaran resmi yang dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Lalu peran BNI keliling saat itu pun menjadi idola masyarakat,
nasabah merasa dimanjakan oleh kebijakan yang bersifat
jemput bola ini , sekaligus kebijakan tersebut telah mendorong
masyarakat yang belum menabung jadi ambil bagian untuk
segera menyimpan uangnya di BNI.
PERBANKAN
Senin, 11 Maret 2013
SEJARAH BANK BNI
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi
perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di
pasar modal pada tahun 1996.
Keunggulan :
Kartu ATM : dapat diakses dmelalui jaringan ATM BNI, ATM
Bersama, Link diseluruh Indonesia 24 jam non stop dan juga dapat
diakses melalui ATM Internasional Cirrus (termasuk uang asing
Real)
Sebagai Kartu Debit untuk berbelanja di merchant berlogo
Maestro/MasterCard.
Bagi hasil sangat menarik/, dihitung secara harian (ditampung dalam
rekening akumulasi) dan dikreditkan ke rekening penabung secara
otomatis tanggal 15 dan efektif dapat digunakan tanggal 16.
Saldo dibawah saldo minimum tetap diberikan bagi hasil.
Nasabah menutup rekeningnya sebelum akhir bulan, sistem
menghitung keuntungan bagi hasil sampai tanggal penutupan.
Pengambilan melalui teller tidak dibatasi jumlahnya, sedangkan
melalui ATM BNI sebesar Rp.5 juta/hari.
On-Line real time diseluruh Cabang/Capem BNI BNI dan BNI
Syariah
Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan
Fasilitas Phonebanking 24 jam : layanan informasi dan mutasi
rekening, layanan transaksi, layanan pengaktifan/perubahan PIN,
layanan otodebet, billpayment
Individu
Individu
Dapatkan produk-produk dan layanan terbaik khusus bagi individual,
hanya di BNI. Aneka produk dan layanan baik layanan Kredit,
Simpanan, ataupun Treasuri, dengan manfaat maksimal dan sesuai
dengan kebutuhan perbankan maupun pribadi Anda. Beberapa produk
kami antara lain adalah:
BNI Card
Dengan BNI Card, nikmati kenyamanan berbelanja di jaringan
toko/merchant berlogo MasterCard dengan otorisasi tandatangan,
keleluasaan tarik tunai di BNI ATM, jaringan ATM Link, jaringan
ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia dan jaringan ATM
berlogo Cirrus di seluruh dunia serta semakin mudah melakukan
pembayaran rutin bulanan di BNI ATM dan transfer antar Bank ATM
Bersama. Selain itu, BNI Card sebagai akses untuk mendapatkan
layanan E-Banking seperti BNI Phoneplus, BNI SMS Banking dan
BNI Internet Banking.
BNI Instan
Produk dan layanan ini memfasilitasi kredit bagi Anda para pemegang
Deposito, Tabungan dan Giro dari Bank BNI.
Kartu Kredit
Kartu kredit dewasa ini bukan sekedar gaya hidup tetapi merupakan
kebutuhan bagi masyarakat modern untuk menunjang semua aktivitas
dalam kehidupannya sehari-hari. Semua keperluan bisnis maupun
pribadi, mulai dari membiayai perjalanan dinas, menjamu klien,
membiayai kelahiran si kecil, hingga belanja kebutuhan harian atau
berlibur bersama keluarga tercinta dapat di penuhi dengan Kartu
Kredit BNI.
BNI Griya
Adalah fasilitas kredit untuk pembelian/pembangunan/renovasi rumah
tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen dan rumah
peristirahatan (villa) atau untuk pembelian kavling/tanah matang di
real estate, kavling pemerintah atau swasta.
BNI Berbagi
BNI dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan
membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan
menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Sinergi keduanya
akan membawa perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan taraf
hidup masyarakat.