Anda di halaman 1dari 84

KESEMPURNAAN AJARAN ISLAM

Islam mengetengahkan pengertian konsep kehidupan beragama yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem hidup dalam kehidupan di dunia. Jadi Islam tidak mengenal pengertian sekularisme Dalam ajaran Islam setiap manusia bertanggungjawab atas pembebanan Allah yang kelak akan dituntutnya. Segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia, kelak hasilnya akan diketahui Di sisi lain Islam juga mengajarkan kehidupan dalam rumah tangga. Suami-istri, orang tua dan anak, timbal balik perlu memahami hak dan kewajibannya, sebagai tanggungjawab kehidupan Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, Islam meletakkan dasar-dasarnya, baik sebagai pemimpin yang harus dipilih maupun berbagai pengertian hukum yang harus dilaksanakan Ringkasnya, dalam ajaran Islam segala pengertian yang terkait dengan kehidupan diatur, baik dalam persoalan Aqidah, ibadah, muamalah dan akhlaq. Allah dan Rasul-Nya menggariskan dalam syariahnya pada aturan terbaik yang menyelamatkan

Ada Konspirasi Global yang ingin menghancurkan Islam secara sistematis dan terorganisir secara rapi dan terusmenerus diberbagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim dimulai sejak runtuhnya Khilafah (Sistem Pemerintahan Islam), mereka bersatupadu dengan berbagai taktik, strategi dan metode.

Novus Ordo Seclorum atau The New World Order


adalah sebuah ambisi rahasia dan tersembunyi dari si mata satu All Seeing Eye yang menginginkan dunia ini berada dalam genggamannya serta dibawah control dan otoritasnya. Ancaman global Freemasonry ini begitu kuat mencengkramkan kuku-kukunya dibelahan dunia manapun. Menerjang dan menghancurkan siapapun yang berbeda ideologi dengannya. Mereka memiliki cara yang sistematis untuk menghancurkan Islam, ajaran maupun peradabannya.

Prof. Adam Weishaupt

(Jesuit Yahudi, Univ. Ingoldstadt


Jerman)

Tokoh gerakan zionis yang berambisi mendirikan satu pemerintahan dunia (one world government). Pemerintahan satu dunia dapat dicapai bila dilakukan penghapusan agama di muka bumi, kecuali paham setan (abolition of all religion, except satanism)

ORDO KABALA

LIBERAL JUDAISM

Sinagog Yahudi Liberal Dr. Abraham Geiger

ONE WORLD RELIGION


Program Liberalisasi Islam secara sistematis dijalankan di Indonesia sejak tahun 1970-an yang digerakkan oleh The Asia Foundation. Laporan tahunan The Asia Foundation (TAF) tahun 1985, Victor Marchetti, salah satu Deputi CIA, mengungkapkan,The Asia Foundation didirikan oleh CIA (lihat The Asia Fuondation Annual Report, 1985). The Asia Foundation (Bos Proyek Liberalisme di Indonesia bermarkas di Jl. Adityawarman No.40 Jakarta Selatan)

TOKOH PENGGAGAS ISLAM LIBERAL di INDONESIA

Program liberalisasi Islam Nurcholish Madjid, 3 Januari 1970

PROGRAM LIBERALISASI ISLAM di INDONESIA SEJAK AWAL 1970-AN:


(a) Pentingnya konstekstualisasi ijtihad. (b) Komitmen terhadap rasionalitas dan pembaruan. (c) Penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralisme agama-agama (d) Pemisahan Agama dari partai politik dan adanya posisi non-sektarian negara.
(Dr. Greg Barton, Gagasan Islam Liberal di Indonesia, Paramadina, Jakarta, 1999):

Sebagai sebuah pandangan keagamaan, pada dasarnya Islam bersifat inklusif dan merentangkan tafsirannya ke arah yang semakin pluralis. Sebagai contoh, filsafat perenial yang belakangan banyak dibicarakan dalam dialog antar agama di Indonesia merentangkan pandangan pluralis dengan mengatakan bahwa setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai Agama Oleh karena itu ada istilah "Satu Tuhan Banyak Jalan". (Buku Tiga Agama Satu Tuhan, Mizan, Bandung, 1999, hal. xix.)

Deskripsi Transendentalisme oleh Huston Smith


GOD

Batin/Esoteric

Zahir/Exoteric

B CT J

All paths lead to the same summit, S.H. Nasr.

Said Aqil Siradj, Seorang tokoh NU yang merangkap Jabatan sebagai Penasehat Pemuda Kristen Indonesia, mengatakan: Tauhid Islam dan Kristen sama saja.

Islam kini tengah diuji dan kembali asing bagi pemeluknya, tetapi juga dihalangi bukan oleh orang bule yang pura-pura menjadi islam seperti Snouck Hungronje (atau christian snouck hurgronje), melainkan oleh orang Islam sendiri, bahasanya sama, warna kulitnya sama, sukunya sama tapi ideologinya berhala dan dedikasi pada agama demokrasi dengan label Islam moderat dan Islam liberal
Kata Said Aqil Siradj, Negara Islam Lebih Berbahaya daripada RMS Orang yang bercita-cita ingin mendirikan Negara Islam lebih bebahaya daripada Gerakan Separatis RMS dan OPM. (Ketua Umum PBNU, Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA) Gak heran! Selain Ketua PBNU, Kyai satu ini juga Penasihat PMKRI, organisasi Salibis Katolik!

Simaklah, betapa paradoks dan absurdnya logika penganut pluralisme ini! Di dalam buku ini, dikatakan: Semua jalan-jalan itu menuju kepada puncak yang sama. Ibarat ribuan bahkan jutaan aliran air sungai dan anak sungai semuanya mengalir dan sedang meluncur ke samudera yang sama. (hal. 379).

Padahal, jika ditelaah sepintas saja, kita akan menjumpai berbagai paradoks dan kerancuan dalam pemikiran-pemikiran yang disajikan. Sebagai contoh, tertulis: Dalam diskursus pluralisme agama, penjelasan tentang transendensi Ilahi ini dan bahwa setiap agama lahir dan terikat pada konteks tertentu menjadi argumen bahwa tidak ada agama yang lebih tinggi/sempurna atas yang lain. Semua bentukbentuk agama adalah sederajat, karena semuanya sedang mewadahi ke-Mahabenaran dan ke-Mahamutlakan Tuhan. (hal. 21).
Itulah salah satu keganjilan pemikiran pluralisme agama. Mereka menolak klaim kebenaran dari masing-masing pemeluk agama, tetapi pada saat yang sama mereka justru menolak keberagaman. Mereka memaksa semua pemeluk agama melepaskan klaim kebenarannya masing-masing lalu dipaksa berpindah menuju satu keyakinan, bahwa semuanya benar, sebagaimana paham kaum pluralis tersebut. Bukankah ini satu sikap yang paradoks dan justru anti-pluralisme!

30 Organisasi Islam Penerima Dana The Asia Foundation (Jaringan YAHUDI-AS)


1. 2. Jaringan Islam Liberal (JIL) dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Ulil Abshar Abdalla dan Nong Mahmada, Jl.Utan Kayu 68-H Jakarta Timur. Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), DR.Djohan Effendi dan Ulil Abshar Abdalla, Jl.Percetakan Negara No.C-553 Jakarta Pusat. Paramadina (Penggencaran Pluralisme Agama/Menyamakan Semua Agama), Kautsar Azhari Noer, Jl.TB Simatupang Pondok Indah Plaza III F5/7 Jakarta. Majalah Syirah, Alamsyah M.Djafar, Jl.Asembaris Raya M Kav.8 Kebon Baru Tebet, Jakarta Selatan. Lembaga Buruh, Tani dan Nelayan (LBTN), PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat. Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat.

3.

4.

5.
6.

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), Kantor PP Muhammadiyah, Jl.Menteng Raya 62 Jakarta Pusat. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3-UMY), Gedung AR Fachruddin Kampus UMY Jl.Lingkar Selatan Tamantirto Kasihan, Yogyakarta. Lembaga Penelitihan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jl.A.Yani, Pabelan,Surakarta, Jawa Tengah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh, Jl.KH.A.Dahlan, Banda Aceh. Pemuda Muhammadiyah (PM) Aceh, Jl.KH.A.Dahlan, Banda Aceh. Fatayat NU, Gedung PBNU Jl.Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. Lakpesdam NU, Jl.H.Ramli No.29A Menteng Dalam,Tebet,Jakarta Selatan. PUAN Amal Hayati (Urusan Gender), Sinta Nuriya(Istri Gus Dur), Jl.Warung Silah No.30 Rt.02 Rw.05 Kompleks Masjid Al-Munawwarah, Ciganjur, Jakarta. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Masdar F Masudi, Jl.Cililitan Kecil III/12,Kramat Jati Jakarta Timur.

16. Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta, Tompeyan TR III/133 Yogyakarta. 17. Pusat Studi Antar Komunitas (PUSAKA) Padang, Jl.Purus I No.8A Padang Sumatra Barat. 18. Gender Team for Ministry of Relegious Affairs (GT-MORA), Siti Musdah Mulia,Departemen Agama RI,Jl.Lapangan Banteng No.4-6 Jakarta Pusat 19. Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ), Siti Musdah Mulia, Jl.Matraman Masjid I.A Jakarta Selatan. 20. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jl. Ir.H.Juanda 95 Ciputat. 21. Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jl. Ir.H.Juanda 95 Ciputat. 22. Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Urusan Gender), DR. Amsal Bachtiar, Jl.Ir.H.Juanda 95 Ciputat. 23. Desantara, Jl.Raya Citayam 35 Depok. 24. DPP Korps Perempuan Majelis Dakwah Islam (MDI) (Bidang Garapan Tentang Gender), Jl. Anggrek Nelly Murni 11A, Slipi Jakarta Barat.

25. Indonesian Center for Islam and Pluralism (ICIP), Jl.Hang Lekiu I No.09 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 26. Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, Jl. Gatot Subroto IV/Kemiri No.102 Banjarmasin Kalimantan Selatan. 27. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LkiS), Sorowajan Baru, Jl. Pura No.1 Yogyakarta. 28. Lembaga Kajian Pengembangan Masyarakat dan Pesantren (LKPMP) Makasar, Jl. Faisal Raya No.22 Blok 22B Makasar. 29. Lembaga Studi Aksi untuk Demokrasi (LS-ADI), Jl. Ir.H.Juanda Gg. Swadaya Rt.01 Rw.08 Pisangan Ciputat. 30. Rahima (Urusan Gender), Syafiq Hasyim, Jl. Pancoran Timur IIA No.10 Pasar Minggu Jakarta Selatan.

LIBERALISASI ISLAM

Syariat Islam

Konsep wahyu&Tafsir

Aqidah Islam

Perombakan Syariat Islam Legitimasi Kerusakan Akhlak, nilai, dan hukum Barat

Pluralisme Agama

DEKONSTRUKSI DEKONSTRUKSI
Dekonstruksi Islam sebgai Agama final dan benar

Doktrin Pluralisme Agama


1. Relativisme
Eksklusif Islam satu-satunya kebenaran Pluralisme Semua Agama sama

2. Tasamuh Universal (Kebersamaan Universal)


Kebersamaan Sosial Kebersamaan Ritual

SYIRIK DI ERA MODERN: RELATIVISME IMAN DAN KEBENARAN

RELATIVISME NILAI BERDAMPAK PADA PENGABURAN ANTARA IMAN DAN KUFUR, HAQ DAN BATHIL, HALAL DAN HARAM.

Liberalism

Secularism

Pluralism

Feminism

Religious Relativism

Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2005 mengeluarkan Fatwa :


Pluralisme Agama adalah jalan haram bagi umat Islam Pluralisme Agama adalah sebuah ideologi yang mengajarkan bahwa semua agama sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga

Aneh, Pluralisme Diharamkan MUI tapi Akan Diperjuangkan Laskar ASWAJA (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) Ahad kemarin (18/3/2012) menggelar apel di depan tugu Proklamasi Jakarta Pusat. Apel siaga ini bertema "Mengukuhkan Kebersamaan dan Solidaritas Elemen Bangsa."

AL-Quran Bukan KItab Suci

Al-Quran Bukan Lafdhan wa-Manan dari Allah, tetapi kata-kata Muhammad

Al-Quran adalah Rekayasa Politik Utsman

DEKONSTRUKSI DAN DESAKRALISASI AL-QURAN


Al-Quran adalah Produk Budaya Arab
Perlu Dibuat Al-Quran Baru: EDISI KRITIS AL-QURAN

Al-Quran masih Meninggalkan Sejumlah Masalah Mendasar

Jurnal Justisia Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, (Edisi 23 Th XI, 2003):

Liberalisasi Syariat Islam, hukumhukum Islam yang sudah qatiy dan pasti, dibongkar dan dibuat hukum baru yang dianggap sesuai dengan perkembangan zaman. Para tokoh liberal biasanya menggunakan metode kontekstualisasi ijtihad sebagai salah satu mekanisme dalam merombak hukum Islam.

LIBERALISASI SYARIAT DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN PERUBAHAN METODOLOGI IJTIHAD YANG MENEKANKAN ASPEK KONTEKSTUAL HISTORIS, SEHINGGA HUKUM ISLAM MENJADI RELATIF DAN TIDAK ADA KEPASTIAN HUKUM ISLAM.

Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Jika kita memahami konteks waktu turunnya ayat itu (QS 60:10. pen.), larangan ini sangat wajar mengingat kaum kafir Quraisy sangat memusuhi Nabi dan pengikutnya. Waktu itu konteksnya adalah peperangan antara kaum Mukmin dan kaum kafir. Larangan melanggengkan hubungan dimaksudkan agar dapat diidentifikasi secara jelas mana musuh dan mana kawan. Karena itu, ayat ini harus dipahami secara kontekstual. Jika kondisi peperangan itu tidak ada lagi, maka larangan dimaksud tercabut dengan sendirinya." (Buku Muslimah Reformis, 2005:63)

Larangan kawin beda agama, dalam hal ini antara perempuan Islam dengan lelaki non-Islam, sudah tidak relevan lagi. (Harian Kompas, 18-11-2001)

Soal pernikahan laki-laki non-Muslim dengan wanita Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, diantaranya konteks dakwah Islam pada saat itu. Yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga pernikahan antar agama merupakan sesuatu yang terlarang. Karena kedudukannya sebagai hukum yang lahir atas proses ijtihad, maka amat dimungkinkan bila dicetuskan pendapat baru, bahwa wanita Muslim boleh menikah dengan laki-laki non-Muslim, atau pernikahan beda agama secara lebih luas amat diperbolehkan, apapun agama dan aliran kepercayaannya.
(A. Munim Sirry (ed.), Fiqih Lintas Agama, Paramadina&The Asia Foundation), 2004:164)

TPG Departemen Agama RI mendapat kucuran 6 milyar rupiah dari TAF


Sosialisasi CLD-KHI versi DEPAG 4 Okt 2004 - Pelarangan Poligami - Melegalkan Nikah Mutah - Mensahkan Pernikahan Beda Agama - Perubahan Hukum Waris - Penetapan masa iddah bagi laki-laki - Membolehkan Pernikahan tanpa Wali MUI meneliti ada 52 ketentuan CLD-KHI yang menyimpang dari Al-Quran dan Sunnah.

Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta

Homoseksual dan homoseksualitas adalah alami dan diciptakan Tuhan, karena itu dihalalkan dalam Islam. (Harian The Jakarta Post edisi Jumat 28/03/08) Karena kerja kerasnya dalam mengampanyekan kesetaraan gender dan pluralisme agama, Siti Musdah Mulia mendapat penghargaan the International Women Courage Award pada 7 Maret 2007. Award ini diserahkan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS ketika itu, Condoleeza Rice dalam sebuah upacara seremonial di Departeman Luar Negeri AS

SIMBUL GAY YAHUDI

Prof.DR.Siti Musdah Mulia mendapatkan pujian dari Barat sebagai Women of the Year 2009 di SaintVincent Italia

Ijin Terbit: Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang. Alamat Redaksi: Gedung H.I Lantai I Kampus III IAIN Walisongo

Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan kuat bagi siapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan. Jika dulu Tuhan mengutus Luth untuk menumpas kaum homo karena mungkin bisa menggagalkan proyek Tuhan dalam penciptaan manusia (karena waktu itu manusia masih sedikit), maka sekarang Tuhan perlu mengutus Nabi untuk membolehkan kawin sejenis supaya mengurangi sedikit proyek Tuhan tersebut. Itu kalau Tuhan masih peduli dengan alam-Nya. Bagi kami, jalan terus kaum homoseks. Anda di jalan yang benar. (Redaksi Justisia).

Kenapa Tuhan di era Nabi Luth mengharamkan perkawinan homo? Boleh jadi (kalau memang kisah Luth ini sebagai sesuatu yang benar adanya dan bukannya sebagai mitos belaka) pelarangan tersebut adalah ada narasi yang tak terbaca. Betulkah Perilaku homo itu menyimpang? Tentu tidak. Pengharaman nikah sejenis adalah bentuk Kebodohan umat Islam generasi sekarang Karena ia hanya memahami doktrin agamanya Secara given, taken for granted, tanpa ada pembacaan ulang secara kritis atas doktrin tersebut Boleh jadi cerita kaum Luth itu (kalaupun benar adanya, janganjangan malah cuma mitos) terdapat kepentingan politik Luth terhadap seseorang yang kebetulan homoseks?
(Agama Peduli Homoseksual; Membebaskan Kaum Homoseksual dari Penindasan Agama).

Ibnu Khaldun (1332-1406): Pihak yang kalah senantiasa cenderung meniru penakluknya, baik dalam slogan, cara berpakaian, beragama dan seluruh gaya serta adat istiadatnya

di saat sekarang ini selama beberapa waktu dunia Islam telah dihadapkan pada ancaman kemurtadan yang menyelimuti bayang-bayang Syekh Abul di atasnya dari ujung ke Hasan Ali an- ujungInilah kemurtadan Nadwi, ulama yang telah melanda muslim besar India: Timur pada masa dominasi politik Barat, dan telah menimbulkan tantangan yang paling serius terhadap Islam sejak masa Rasulullah saw

IMPERIALISME GLOBAL AS MELALUI TOPENG :


DEMOKRASI HAK ASASI MANUSIA LIBERALISASI PLURALISME SEKULARISME PRIVATISASI TERORISME DERADIKALISASI

OPERASI IMPREALISME AS DI INDONESIA


Imprealisme asing terhadap negeri ini menggunakan beragam cara dan bermacam kedok. Diantara kedok yang mereka pakai adalah beroperasinya lembagalembaga swadaya masyarakat yang mengusung tematema: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, kesetaraan gender, civil society, toleransi agama, anti kekerasan, dan lain sebagainya. Semua itu adalah kedok dari operasi mereka sesungguhnya untuk membangun hegemoni ideologi dan kekuasaan serta penyebaran paham-paham sesat seperti Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme

Program ke-Islaman AS di Indonesia (4 Mei 2007)


Dalam usaha menjangkau masyarakat Muslim, Amerika Serikat mensponsori para pembicara dari lusinan pesantren, madrasah serta lembagalembaga pendidikan tinggi Islam, untuk bertukar pandangan tentang pluralisme, toleransi dan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia. Kedutaan mengirimkan sejumlah pemimpin dari 80 pesantren ke Amerika Serikat untuk mengikuti suatu program tiga minggu tentang pluralisme agama, pendidikan kewarganegaraan dan pembangunan pendidikan...

Dalam membantu jangkauan jangka panjang, lima American Corners dibuka di lembaga-lembaga pendidikan tinggi Muslim di seluruh Indonesia. Amerika Serikat juga mendanai The Asia Foundation untuk mendirikan suatu pusat internasional dalam memajukan hubungan regional dan internasional di antara para intelektual dan aktivis Muslim progresif dalam mengangkat suatu wacana tingkat internasional tentang penafsiran Islam progresif. Amerika Serikat juga memberikan pendanaan kepada berbagai organisasi Muslim dan pesantren untuk mengangkat persamaan jender dan anak perempuan dengan memperkuat pengertian tentang nilai-nilai tersebut di antara para pemimpin perempuan masyarakat dan membantu demokratisasi serta kesadaran jender di pesantren melalui pemberdayaan pemimpin pesantren laki-laki dan perempuan. Mengembangkan suatu lingkungan dimana orang Indonesia dapat secara bebas menggunakan hak-hak sipil dan politik mereka adalah kritis bagi tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam memelihara pluralisme dan toleransi untuk menghadapi ekstrimisme.
http://www.usembassyjakarta.org/bhs/Laporan/indonesia_Laporan_ deplu-AS.html .

Moh. Shofan, peneliti di Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Universitas Paramadina:
Karena itu, organisasi-organisasi besar Islam sekarang ini harus digantikan dengan generasi muda yang liberal, sekuler, dan pluralis. Kehadirannya merupakan keniscayaan. Mereka harus bisa menggantikan, sebab kalau tidak, tentu organisasi-organisasi itu akan mandek dan menjadi benteng konservatisme. Dengan mengacu pada pemaparan di atas, sesungguhnya musuh utama kelompok progresif-liberal dalam memperjuangkan proyek pluralisme, liberalisme, dan sekularisme itu bukanlah Barat atau kelompok-kelompok di luar Islam, melainkan kelompok umat Islam sendiri.
(Menakar Objektifikasi Pluralisme, Media Indonesia, 22 Juni 2007).

FENOMENA YAYASAN LIBFORALL


Didirikan tahun 2003 oleh kelompok Liberalis Amerika bersama sekutunya yaitu kelompok liberalis Indonesia. Gerakan LIBFORALL secara terus terang mengatakan sebagai gerakan untuk menghancurkan pemahaman Islam Kaffah (Islam Fundamentalis). Gerakan LIBFORALL didukung penuh oleh kelompok Neo Konservatif Gedung Putih yang beraliran Zionis-Kristen dengan dana yang sangat besar.

Program yang digerakkan: - Beasiswa Pendidikan - Penerbitan berbagai Media - Pertemuan Internasional tokoh-tokoh Liberal - Promosi budaya Pop - Kunjungan ke Negara Zionis Israel - Melawan gerakan Wahabi

Smith Rachardson Foundation memiliki konsen pada dua isu penting yang sangat berpengaruh bagi kepentingan hegemoni AS, yaitu International Security (Keamanan Internasional) dan Foreign Policy (Kebijakan Luar Negeri). Karenanya, yayasan ini mensponsori penelitian tentang bagaimana menciptakan "Jaringan Muslim Moderat" di berbagai belahan dunia. Meski tak secara jelas tersirat, namun arah dari upaya membangun jaringan muslim moderat ini sangatlah jelas, yaitu meredam, meminimalisir, bahkan menghapuskan sama sekali kelompok-kelompok yang mereka cap sebagai "ekstremisme Islam" dan menjadi ancaman bagi hegemoni AS. Inilah arah dari program besar mereka.

Analisa kritis beberapa ilmuwan Barat terhadap kebijakan AS dan Eropa

Apa yang dinamakan ancaman Islam, Prof. Noam Chomsky terorisme Islam, Islam fundamentalis atau benturan peradaban, sebenarnya hanyalah ketakutan AS dan Eropa yang berlebihan dan tidak berdasar. Semua ancaman yang mereka rasakan tersebut, hanyalah mitos yang timbul sebagai akibat dari dzalimnya kebijakan politik, ekonomi, militer dan ideologi mereka kepada Dunia Islam sehingga memunculkan maraknya kebangkitan Islam dan anti-Barat di Dunia Islam

KEBANGKITAN ISLAM
Penerapan Islam sebagai kekuatan politik menjadi sebuah ancaman yang semakin nyata bagi dunia barat, lebih hebat dari masa-masa sebelumnya Kebangkitan Islam terjadi di seluruh belahan dunia Islam termasuk Indonesia. Kesadaran akan pentingnya politik Islam dan syariah dijadikan sebagai sistem pemerintahan yang menyeluruh dan satu-satunya rujukan untuk setiap keputusan, merupakan ancaman yang sangat besar bagi barat (AS)

Untuk melemahkan Islam Fundamentalis di Indonesia, AS gandeng kelompok Liberal, Tradisional dan Sufi

Rand menyebut satu contoh sosok liberal yang berasal dari kalangan tradisionalis, yaitu Ulil Abshar Abdalla, tokoh dan penggerak Jaringan Islam Liberal (JIL) yang kini berkiprah di Partai Demokrat Kelompok moderat tradisionalis dan kalangan sufi. Didefinisikan oleh Rand Corporation sebagai kelompok yang menentang gerakan Salafi dan Wahabi, yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tradisi dan keyakinan kelompok sufi

Ironisnya, saat ini menjamur berbagai majelismajelis zikir dengan massa yang tumpah ruah ketika menyelenggarakan acara, konvoi di jalanjalan, ratusan bahkan ribuan jamaahnya, namun jarang sekali menyatakan sikap tegas dan keras untuk menyuarakan perlawanan terhadap liberalisme, pluralisme, sekularisme, aliran-aliran sesat seperti Ahmadiyah, dan sebagainya. Bahkan, hanya terlihat seperti kerumunan (crowd) yang sekadar unjuk kekuatan jumlah massa, namun tak memperlihatkan aksi nyata dalam membela hakhak umat Islam dan akidah Islam yang teraniaya

SBY : Sufisme bisa jaga kestabilan bernegara


SBY berpendapat bahwa kaum tarikat menjalankan tradisi, pendekatan, dakwah, dan perilaku sufi dengan teduh, jernih, substantif, mendidik, dan tanpa kekerasan. Jalan seperti itu, kata Presiden, merupakan pilihan paling tepat dan mampu meningkatkan pembangunan bangsa menuju Indonesia yang makin maju, adil, dan sejahtera.

Di hadapan 128 perwakilan negara, SBY membahas berbagai isu, termasuk agama. Dengan berdiplomasi SBY mengungkapkan keanekaragaman budaya, agama, dan etnis, menjadi ciri bangsa ini. Namun sayangnya SBY kembali menegaskan pembelaannya terhadap Ahmadiyah, dimana pemerintah tidak pernah melarang bahkan mengakomodir kebebasan rakyat untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya termasuk bagi rakyat Indonesia penganut Ahmadiyah. Lebih dari itu SBY menyatakan pemerintah berjanji akan memfasilitasinya. "Ahmadiyah, negara tidak melarang tetapi negara mengatur," ujar SBY di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (15/2/2012)

PROYEK PLURALISME & ALIRAN SESAT

Siapakah gerombolan JIL yang


getol menginginkan FPI bubar? Dari pengamatan salah satu media Islam, Suara Islam Online, di lapangan diketahui gembong-gembong Liberal yang hadir dalam aksi yang dijaga oleh sekitar 100 polisi dengan sebagian anggotanya bersenjata lengkap dan diliput oleh puluhan media itu diantaranya Ulil Abshar Abdallah (JIL/Freedom Institute), Alissa Wahid (putri Gus Dur), Anis Hidayah (Migrant Care), Guntur Romli (JIL/Salihara), Hanung Bramantyo (sutradara liberal) dan Vivi Widyawati (LSM Perempuan Mahardika). Pesertanya sekitar 50 orang, laki-laki, perempuan dan bencong. Sulit untuk mengatakan bahwa kelompok ini adalah kumpulan orang-orang beriman dan beramal sholeh. Orang-orang yang ingin FPI bubar ini bila digambarkan secara global setidaknya terdiri dari kaum bencong, pria rambut gimbal bertato dan cewek perokok bertato. Ada pula seorang sineas muda yang rajin membuat film-film yang menusuk Islam dan umat Islam.

Para pengasong paham Sepilis tak lebih dari budak-budak kuffar yang ikut dalam gerbong imprealisme Barat untuk menaklukkan negeri-negeri Muslim. Keberadaannya tak hanya mengancam umat Islam, tapi juga bangsa ini secara keseluruhan

LSM-LSM KOMPRADOR ASING


Jaringan Islam Liberal (JIL) yang dimotori oleh Ulil Abshar Abdalla, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) yang dimotori oleh Siti Musdah Mulia, Freedom Institute yang dimotori oleh Luthfi Asy-Syaukanie, the Wahid Institute yang dimotori oleh Yeni Abdurrahman Wahid, Setara Institute yang dimotori oleh Hendardi, International Center for Islam and Pluralism yang dimotori oleh M. Syafi'i Anwar, Komunitas Salihara yang dimotori oleh Goenawan Mohammad dan Guntur Romli, LibforAll Foundation yang dimotori oleh C. Holland Taylor (orang yang seringkali mengajak tokoh-tokoh sekular Indonesia ke Israel), dan masih banyak lagi LSM-LSM komprador yang bekerja sebagai "babu asing" dan menjalankan aksinya untuk merusak akidah dan keyakinan umat Islam. Inilah organisasi "tadah hujan" yang bekerja demi kucuran dollar, merusak dan melakukan subversi terhadap Islam.

Republika, Selasa 15 November 2011, hal 3

Republika, Rabu 16 November 2011, hal 2

Kolonel (Purn) Herman Ibrahim, Pengamat Intelijen

Intelijen dalam praktek tidak berada dalam ruang hampa. Dia membawa misi ideologi dan kekuasaan. Celakanya setelah tumbangnya komunisme internasional, sebuah konspirasi global menetapkan Islam sebagai musuh dan ideologi yang harus dihancurkan. Dalam ruang itulah intelijen Indonesia bekerja dan menari mengikuti irama genderang perang yang ditabuh orang. Menyebalkan !

KONSPIRASI PENGHANCURAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM di INDONESIA


Memo Donald Rumsfeld 16 Oktober 2003: AS perlu menciptakan lembaga donor untuk mengubah kurikulum Pendidikan Islam yang radikal menjadi moderat. Lembaga Pendidikan Islam bisa lebih cepat menumbuhkan teroris baru dibandingkan kemampuan AS untuk menangkap atau membunuh mereka (Republika, 3/12/2005) David E Kaplan: Washington is plowing tens of millions of dollars into a campaign to influence not only Muslim societies but Islam itself (David E. Kaplan, Heart, Minds, and Dollars, www.usnews.com, 4-25-2005) The Foundation now support over 30 Muslim nonGovernment Organization (NGO), in their efforts to promote the concept that Islamic values can the basic for a democratic political system, non-violence, and religious tolerance. (www.asiafoundation.org)

The Asia Foundation (TAF) tercatat sebagai pengucur dana untuk reformasi kurikulum pendidikan kewarganegaraan di empat Universitas Islam yang membawahi 625 institusi dan kurang lebih 215.000 pelajar. Sejak tahun 2000, TAF bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia mengubah kurikulum untuk memperkuat reformasi demokrasi dan liberalisasi. Di samping intervensi kurikulum pendidikan Islam di Indonesia, Barat pun berupaya mengintervensi kurikulum pondokpondok pesantren

The Asia Foundation telah mendanai lebih dari 1000 pesantren untuk berpartisipasi dalam mempromosikan nilai-nilai pluralisme, toleransi dan masyarakat sipil dalam komunitas sekolah Islam di seluruh Indonesia. Tahun 2004, TAF memberikan pelatihan kepada lebih dari 564 dosen yang mengajarkan pelatihan tentang pendidikan kewarganegaraan yang kental dengan ide leberalissekular untuk lebih dari 87.000 pelajar Tahun 2003 AS dan Australia juga memberi donasi untuk mengembangkan pendidikan Indonesia. Pada tgl 18-28 September 2002, Institut for Training and Development (ITD), sebuah lembaga Amerika, mengundang 13 pesantren pilihan di Indonesia (Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi) untuk berkunjung ke Amerika

TUJUAN :
Mengubah kurikulum pendidikan agama Islam di Indonesia sehingga semakin pro Liberal dan mendukung penuh kebijakan penjajahan Barat Richard Holloway dalam bukunya: Menuju Kemandirian Keuangan (Yayasan Obor Indonesia, 2001), sudah mewanti-wanti LSM Indonesia untuk bersiap mandiri dan tidak bergantung terus pada dana asing. Diantarannya, dana asing membuat posisi LSM lemah secara politis Counterpunch, sebuah newsletter portal Amerika, membeberkan bahwa sejumlah LSM di seluruh dunia yang didanai AS memang berfungsi sebagai instrumen untuk menyebarkan misi kebijakan AS di negara lain Penulis Jacob Levich dalam artikelnya When NGOs Attack menunjukkan bagaimana LSM-LSM saat ini secara terbuka terintegrasi dalam keseluruhan strategi Washington untuk mengkonsolidasi supremasi global. Levich membeberkan organisasi USAID sebagai link utama dalam pendanaan badanbadan pengembangan dan ratusan organisasi lain yang terlibat dalam kerja sosial. Di samping itu, terdapat sejumlah think tank yang didanai oleh asing

American Corners berfungsi sebagai pos-pos informasi yang menyerupai jasa perpustakaan umum, yang mengkhususkan diri pada referensi perpustakaan umum yang menyediakan akses pada informasi tentang Amerika dengan akses internet yang diawasi, produk-produk audio dan video, CD, CD-ROM, dan basis data EbscoHost serta menyajikan cerita dan kejadian nyata di Amerika kepada khalayak, dan berharap bahwa tayangan tentang kejadiankejadian nyata tersebut akan menepis anggapan negatif tentang Amerika, membuka jalan untuk melakukan dialog terbuka dan terbangunya jembatan pengertian antar kedua negara Menurut sumber diplomat Australia yang dikutip The Australian (4/10/2003), sumbangan AS dan Australia dimaksudkan untuk mengeliminasi madrasah-madrasah yang menghasilkan para teroris dan ulama yang membenci Barat Joseph S Nye dalam Soft Power (2004), mengutip pernyataan mantan Menlu AS Collin Powel, menyatakan bahwa program beasiswa akan membuat para alumni AS menjadi diplomat AS kelak

DANA : 60 juta USD (2004) 78 juta USD (2005) 84 juta USD (2006) 96 juta USD (2007) 143 juta USD (2008) 184 juta USD (2009) 157 juta USD lewat Depag RI 250 juta USD , masing-masing pesantren 2000 USD

IMPLIKASI :

American Corners I dibuka 18 Maret 2004 di Ciputat, Jakarta. Diikuti 9 Perguruan Tinggi lainnya: UI, UGM, UMY, IAIN Walisongo Semarang, UMM, Unair Surabaya, IAIN Sumut Medan, USU Medan, dan Unhas Makasar

SOLUSI SYARI : QS.13:11


1. Siapkan Kekuatan (QS.8:60;47:7;8:10;30:47) (22:40-41)(QS.3:110,104) 2. Kembali kepada ad-Din al-Haq (HR.Abu Dawud) Program: Tashfiyah dan Tarbiyah (QS.3:79) 3. Satukan Ummat di atas Kalimah Tauhid (QS. 30:31-32; 3:103), (HR.Ahmad) 4. Kuatkan Kesabaran (QS.3:200,120) 5. Doa
(HR.Ibnu Majah,Ahmad; HR.Muslim)-(QS.5:54-56)

JANJI ALLAH PASTI ----> QS.24:55

MENYIAPKAN GENERASI YANG SIAP MENGORBANKAN APA SAJA DEMI DAWAH DAN AQIDAHNYA
1. Mereka harus siap menjadi Robbaniyyin (Orang-orang yang semua aktivitas dan pola berfikirnya bersumberkan Al-Quran dan Sunnah) --- QS. 3:79,146 2. Mereka harus berdawah ikhlas karena Allah --QS. 9: 111 3. Mereka harus siap menjadi kader yang tangguh artinya senantiasa mementingkan kualitas bukan kuantitas --- QS. 2: 249 4. Mereka bangun kekuatannya di Masjid dimana didalamnya terdapat sakinah, rahmat, doa para Malaikat dan itikaf --- Al-Hadits 5. Mereka mendidik dirinya untuk bersabar atas rintangan dalam perjalanan dawah dan pengorbanan demi aqidah serta loyalitas yang tidak tergoyahkan --QS. 3: 120, 200

Anda mungkin juga menyukai