BAN
D
I
DARI HEGEMOI.{I KRISTEN
KE DOMII{ASI STTULAR.LIBERAL
Suku terbaru dari cendekiawan muda ini, seperti kzrya-kxyanyayanglainyang sempat saya
baca dengan penuh minat, ditulis dengan rasa keprihatinanatatconcernyang amat mendalam
tentang pelbagai cabaran (tantangan) yang dihadapi umat Islam, khususnya di negara Islam
terbesar, Indonesia. ..
dalam bahasa Melalu-baik di Malaysia, Brunei, Singapur4 dan
Indonesia-hampir tidak terdapat karya asli yang menayungkan begitu banyak falna dari
pelbagai sumberyangserius danyangpopular, sepertiyangdiusahakanolehAdian Husaini. "
(Prof. Dr. Van Mohd Nor Wan Datd, Felo Pelauat Utama (Guru Besar Tamu) Institut
Alam dan Tamadun Melayu (AITvIA), Universiti Kebangsaan Malaysia
"Dalam beberapa tahun terakhir dunia internasional diwarnai oleh berbagai pergolakan yang
sebagian besar jika tak bisa dibilang semuanya bersumber pada kekerasan politik dan politik
kekerasan yang dikembangkan pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan
Presiden George W Bush. Sejatinya, ketegangan AS-Dunia Islam lebih banyak disebabkan
karena kebijakan rezim Bush yang selalu mengidentikkan Islam dengan terorisme. Buku yang
ditulis Adian Husaini, salah seorang penulis muda Islam yang sangat produktif ini,
membeberkan dengan sangat jelas dan rinciperihal akar-akar ideologis permusuhan terhadap
Islam, yang dalam beberapa tahun terakhir dikembangkan oleh rezim Bush di AS. "
(Riza Sihbudi, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
"Buku ini memberi panduan yang berguna untuk memahami akar-tktr perbedtnn arfiara
kosmologi Islam dan Barat serta kemungkinan menyodorkan alternatif Islam bagi kisis
kesejagatan. Dari sini tampak jelas, Adian Husaini adalah sedikt dari pemikir muda Islam yang
memahami oksidentalisme seczra luas, dengan keberaniannya untuk mengambil posisi
pemikiran yang tidak populer di tengah arus-utama cendekiawan Muslim yang cenderung
membenarkan paham-paham yang kuat, meski belum tentu benar. "
(Dr. Yudi Latif , Ahli Sosiologi-Politik Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia)
Adian Husaini, lahir 17 Desember 1965 di Bojonegoro, Jawa Timur. frandidat Dokor/Ph.D.
bidanglslamic Ciailization di International institute of Islamic Tbought and Ciuilization-
Inlernalional Islamic Uniuersitlt Mataysia (l STAC-IIUM).
4. TheEndofHistoryatatTluEndofTlrcWest? 79
- Paradoks Demokrasi di Barat.... 88
- The End of Tlte West? 96
5. |alan Kematian Sebuah peradaban 107
- 40.000 Orang Mati per Hari 119
INDEKS 404
,:::::::::::::::::i
Pengantar Penerbit
1 Memenuhi perjanjian manusia dengan Allah yang diucapkan pada zaman azali (alam
a ru,a h), seba ga imana d isebu tkan d alam al- A' r af : 77 2.
xx Wajah Peradaban Barat
utrlsan Allah, dan Al-Qur'an adalah firman Allah tidak menjadi asas
bagi kajian mereka. Ini bisa dipahami, sebab dengan mengakui ke-
rasulan Nabi Muhammad berarti mereka mengakui Islam sebagai
agama terakhir. Mereka tidak mungkin pula mengakui Al-Qur'an
sebagai firman Allah. Sebab Al-Qur'an memuat banyak kecaman
terhadap doktrin-doktrin agama Yahudi dan Nasrani, seperti:
"Sexmggttlmya telnlt kafirlalt orang-orang yang berkota sexmggulutyn
Allalt inlolt ol-Mnsilt putero Mnrynm"(al-Maidah [5]:17; dan juga ayat
72); " Seswtggrilrnyn knfirlnh orotlg-orang yotlg nrcngotnknn Ltahunsonnyo
Allalt snlalt sntu dnri ynng tign" (al-Maidah [5):73); "Dnn knrenn ucopotl
rrtereka sexurggulutya knni telalt nrcnfuunuh Isa nl-Mnsih, lso putra
Maryant, RnsrLl Allnlt, pndnlml mereka tidnk nrcnfuunuhnyn dnn tidnk
ntenynlibnya, tetapi orang ynng disentpnkan dengnn Isn bngi nrcreka" (al-
Nisa [4]: 157); dan berbagai ayat lainnya.
Kandungan Al-Qur'an yang mengecam ajaran Yahudi dan
Kristen seperti ihr jelas akan menuai reaksi balik sepanjang masa,
selamanya. Seorang Kaisar Byzantium, Leo III (717-741M), misal-
nya, telah menuduh al-Hajjaj ibn Yusuf a1-Tsaqafi, seorang gubermrr
di zaman kekhalifahan Abdul Malik ibn Marwan (684-704 M) telah
mengubah Al-Qur'an (Arthur Jeffery: "Ghevond's Text of the
Correspondence between Umar II and Leo III", Harvard Theological
Review, 269-332). Peter, pendeta di Maimuma, pada tahun 743 rne-
nyebut Rasulullah saw. sebagai nabi palsu. Yahya al-Dimasyqi atau
dikenal juga sebagai John of Damascus (m. 750) juga menulis dalam
bahasa Yunani kuno kepada kalangan Kristen ortodoks bahwa Islam
mengajarkan anti-Krishrs. John of Damascus berpendapat bahwa
Muhammad adalah seorang penipu kepada orang Arab yang bodoh.
Dengan liciknya, katanya, Muhammad bisa mengawini Khadijah
sehingga mendapat kekayaan dan kesenangan. Dengan cerdasnya,
Muhammad menyembunyikan penyakit epilepsinya ketika meneri-
ma wahyu dari Jibril. Muhammad memiliki hobi perang karena
nafsu seksnya tidak tersalurkan. (Daniel J Sahas, John of Damascus
on Islam: "Tlrc Heresy of the lslmnelites", Leiden: E. J. Brill, 1972,hlrn.
67-e5)
Seirama dengan John of Damascus, Pastor Bede dari Inggris
yang hidup pada tahun 673-735 M berpendapat, Muhammad adalah
seorang mannsia padang pasir yang liar (n wild man of desert). Bede
Konfrontasi lntelektual: Pengantar Penulis XXXi
Adian Husaini
BAGIAN PERTAMA
DAN.f,..KEDINGUNGAN
MENUJU KEMATIAN
1
Kebingungan Liberalisme
Proses Globalisasi Nilai-nilai dari Barat ke Berbagai
Peradaban Lain
1 William F. Allen, Sennlity Summnry, (Ohio: Alba I Iouse Communications, 1977), hkn
72-15.
Bagian l: 0ari Kebingungan Menuiu Kematian 5
sekstral oleh 4.392 pastur. Shrdi ini dilakukan oleh The Anwicnn
Cotlrclic Bislto1ts tahun 2002 sebagai respon terhaclap tuduhan adanya
penyembunyian kastm-kasus pelecehan seksual yang ditakukan prara
tokoh Gereja.
Ada sahr buku menarik yang ditulis oleh A.W. Richard Sipe,
seorang pendeta Katolik Roma, berjudul "Sex, Priests, nntl Pouer:
Anntorrry of A Crisis" (1995). Buku ini menceritakan perilaku seksual
di kalangan para pendeta dan pastor. Sebagai gambaran, pada 17
November 7992, TV Belanda menayangkan program 17 menit ten-
tang pelecehan seksual oleh pemuka agama Kristen di AS. Esoknya,
hanya dalam satur hari, 300 orang menelepon stasiun TV, dan me-
nyatakan bahwa mereka juga mengalami pelecehan seksual oleh
para pendeta di Belanda.3
Puncak kehebohan dalam
kasus seksual di kalangan Ge-
reja adalah ketika pada No-
vember 2003, Gereja Anglikan
di New Flampshirc mcng-
angkat Gene Robinson, se-
orang homoseks, menjadi Us-
kup. Maka, gerakan kaum
homoseks dengan resmi men-
dapat legitimasi dari Gereja.
Sesuatu praktik maksiat yang
dikutuk dalam Bible dan se-
lama ratusan tahun diperta-
hankan, akhimya tidak mam-
prl dibendung karena men-
dapa tkan lcgitimasi agama.
Peristin a Gene Robinson
ihr adalah yang pertama dalam
Gene Robinson, Uskup New Hampshire yang sejarah Kristen, yang kali ini
homoseks
terjadi di lingkungan Gereja
3 A.W. Richard Sipc,Sc.r, Priests, nnd Poiaer: Attotomy of A Crisis, (London: Cassel, 1995),
Irlrrr. 25. Tahtur 2002, Thc Boston Globc, juga mencrbitkan sebual-r Lruku berjudul "Betroyol: The
Crl-sr-s rn the Cotholic Chrtrch", yang membongkar habisJrabisan pengkhianatan dan skandal sex
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 7
p^ra ple"*kr .g"r- K"t.ltk Pernbongkaran skandal-skandal scks ini telah mcmunculkan
krisis paling serius dalam Gereia Kakrlik. Pelecehan sekstral--khususnya terhadap anak-anak--
nlermang sangat serius. Sebagai contoh, talrun 1992, di Tenggara Massacusetts, ditemttkan se-
orang pastor saia-be'rnama James R. Porter--melakukan pclecehan seksual terhadap lebil-r dari
100 anak-anak (pedofilia).
8 Walah Peradaban Barat
bagai alat dan model siksaan lain yang sangat brutal. Ironisnya lagi,
sekitar 85 persen korban penyiksaan dan pembuntilran adalah wa-
nita. Antara tahun 1450-1800, diperkirakan sekitar 2 sampai 4 juta
wanita telah dibakar hidup-hidup di daratan Katolik mattpun Pro-
testan Eropa. Dalam buku ini juga digambarkan bahwa pelaku
homoseksual digergaji hidup-hidup. Dalam kasus gerakan feminis-
me, Barat juga terjebak ke dalam titik-titik ekstrim. ]ika dulu mereka
menindas wanita habis-habisan, maka kemudian mereka memberi-
kan kebebasan tanpa batas kepada wanita.
Kaum feminis juga berusaha keras bagaimana agar gerakan
mereka mendapatkan legitimasi dari Bible. Mereka tidak lagi me-
nulis God, tetapi juga Goddes. Sebab, gambaran Tuhan dalam
agama mereka adalah Ttrhan maskulin. Mereka ingin Tirhan yang
perempuan. Dalam buku Fentinist Aproaclrcs to The Bible, seorang
aktivis perempuan, Tivka Frymer-Kensky, menulis makalah dengan
judtrl: "Goddesses: Biblical Eclrces". Aktivis lain, Pamela J. Milne, men-
catat, bahwa dalam tradisi Barat, Bible manjadi sumber terpenting
bagi penindasan terhadap perempuan. Tahun 'l,895,Elizabeth Cady
Stanton menerbitkan buku The Women's Bible, dimana ia mengkaji
selumh teks Bible yang berkaitan dengan perempuan. Kesimpulan-
nya, Bible mengandung ajaran yang menghinakan perempuan, dan
dari a1'aran inilah terbentuk dasar-dasar pandangan Kristen terha-
dap perempuan. Berikutnya, Stanton bemsaha meyakinkan bahwa
Bible bukanlah kata-kata T[rhan, tetapi sekadar koleksi tentang seja-
rah dan mitologi yang dihrlis oleh kaum laki-laki. Sebab itu, perem-
puan tidak memiliki kewajiban moral untuk mengikuti ajaran Bible.
Para tokoh agama Kristen kemudian memandang karya Stanton se-
bagai karya setan.6
6 phyllis Trible (et.al.), Feminist Apronchcs to The Biltlc, (Washington: Biblical Archeology
Society, 1995).
'l
Bagian l: Dari Kebingungan Menuju Kematian 7
|erman abad ke-17 ihl: "Karena ittt, wanita memang secara alami
mertrpakan makhluk jahat (Tlrcrefore, the fenmle is euil by nature)."7
Penyebaran budaya Barat atau Amerika yang didominasi de-
ngan budaya konsumerisme, hedonisme, dan materialisme, menjadi
tema menarik dalam kajian tentang globalisasi. Globalisasi yang me-
landa dunia ditandai dengan homogenisasi food (makanan), y'rr
(hiburan), /a sh io n (rno de) dan t ho t gl t t (p e m ikir n n). Glob alisasi a da lah
t
9 Dikutip dari makalah Prof. Amer al-Roubaie berjudul Heritagc, Culture, and Globalization.
10 Mark Rupert,Idaologies of Globali:ation: Contending z,isions of n Ne:lu World Order, (Lon'
don: Routledge, 2000). hlm. 42.
22 waian Peradaban Barat
aaa
2
1 Bernard Lewis, Whnt Went Wrong?: Western lmpact nnd Mtddle Eastern Response, (London:
Phoenix, 2002), hlm. 115.
2 Pendapat Leeuwen dikutip dari buku Mark Juergensmeyer, The Nat' Cold War?, (Lon'
don: University of California Press, 1993), hlm. 15-17.
3 Owen Chadw ick, The Sectlarization of the Europcnn Mind in the Nineteenth Ce nllrry, (New
York: Ca mbrid ge University P tess, 797 5), hlm. 27'
.l Tentar-rg Abraham Geiger dan Liberal Judaism, Iihat Max Wiener, Abrahnm Ceiger and
Libernl ludnism, (The jewilr Publication Society of America,1962)'
30 Walatr Peradaban Barat
5 Bernard Lewis, whnt went wrong?: western rmpoct nnd Middre Enstern Response,(London:
Phoenix, 2002), hlm. 115.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 31
6 Peter de Rosa, Vicars of Cl'rrist: The Dark Side of the Papacy, (London: Bantam Press,
1991), hlm. 11.
7 Dengan Edict tersebut, Konstantin melarang penindasan terhadap semua ienis mono-
teisme di Romawi. Ia juga memberi kesempatan kepada tokoh-tokoh gereia untuk meniadi
bagian dari administrasi pen-rerintahan. Jasa Konstantin dalam sejarah perkembangan Kristen
diakui banyak pilrak. Ia mernelopori Konsili Nicea, 325 M, yang menyatukan atau rremilih
teologi resmi Gereia. Konsili meniadikan Roma sebagai pusat resmi Christian orthodoxy.
Kepercayaan yang berbeda dengan yang resmi dipandang sebagai heresy. Dalam Konsili ini,
aspek-aspek Ketuhanan Jesus diputuskan melalui voting. (Lihat, Michael Baigent, Richard
Leiglr, t{enry Lincoln, The Messianic Legacy, (New York: Dell Publishing,1986), hlm. 36-42.
8 Marvin Perry, Western Civilization, Nm. 128-129.
9joseph H, Lynch, The Medieval Church: A Brief History, (London: l.ongman, 1992),back
cover description; Marvin Perry, Western Civilization, hlm. 149.
32 Walah Peradaban Barat
11 Eric O. Hanson, The Cntholic Church in World Politics, (Princeton: Princeton University
Press, 1987), hlm. 23-2,1; Marvin Perry, Western Cii'ilizntion, hlm. 151; Luigi sturzo, Church and
Stale, (Notre Dame: University of Notre Damc Press, 1952), hlm. 52-54.
12 Eric O. Hanson, The Cotholic Cfutrch, hlm.24-26.
34 walatr Peradaban Barat
menurut ajaran Islam. Karen Armstrong mengakui, bahwa tidak ada tradisi persekusi dalam
sejaralr Islam. "There u,ns no tradition of religious persecution in the lslnmic empire," tulis Arm-
strong. (Karen Armstrong, Holy Wor, hlm. 44).
15 Peter de Rosa, Vicnrs of Christ: The Dnrk Side of the Papacy, (London: Bantam Press, 1991),
hk\.246-247.
16 Peter de Rosa, Vicnrs of Christ: The Dark Side of the Pnpncy, hlm. 239. Robert Held, dalam
buktrnya, " lnquisition" , memuat foto-foto dan lukisan-lukisan yang sangat mengerikan tentang
kejahatan Inquisisi yang dilakukan tokoh-tokoh Gerefa ketika itu. Dia paparkan lebih dari 50
lenis dan model alat-alat siksaan yang sangat brutal, seperti pembakaran hidup-hidup, pen-
36 Walan Peradaban Barar
cungkilan mata, gergaji pembelah tubuh manusia, pemotongan lidah, alat penghancur kepala,
pengebor vagina, dan berbagai alat dan model siksaan lain yang sangat brutal. Ironisnya lagi,
sekitar 85 persen korban penyiksaan dan pembunuhan adalah wanita. Antara tahun 1450-1800,
dipcrkirakan antara dua-empat juta wanita dibakar hidup-hidup di dataran Katolik maupun
Protestan Eropa.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 37
17 I Ienry Charlt's Lea, A History of thc lnquisition of Spain, Vol. 1, hlm. 35, Vol. 3, l'rlm.183-
1 85.
18 Lihat, Pl.rilip J. Adlar, Workl Ciz'ilizntiorts, (Bc.lmont: Wasrvorth, 2000), hlm. 314-315'
Terrtang rin,ayat Mirth Luther, lihat Roland H. Bainton, Here I Stand: A Lifc of Mnrtin Lrther,
(Naslrville: Abingdon Press, 7977).
38 Walat' Peradaban Barat
19 Bernard Lewis, Islom nnd the west, (New york: oxford university press, 1993),h1m.73-
75.
z0 Plrilip
J. Adler, World Ciuilizntion,hlm. 322. Seorang yang selamat dari pembantaian itu
menggambarkan hari yang mengerikan itu: "Tidak seorang pun dapat mengukur berbagai
kekejaman ya.g terjadi dalan-r pembu.uhan-pembunuhan ini.... sebaglan besar mereka
dimusnakan dengan belati. Tubuh mereka ditikam, anggota tubuhnya airusat , mereka dihina
dengan cemoohan yang lebih tajam dari pedang.... mereka mernukui sejumlah orang tua tanpa
Perasaan/ membenturkan kepala mereka ke batu di dermaga dan kemudian meiemparkir1
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 39
sosok setengah mati ifu ke sungai. Seorang anak yang terbungkus pakaiannya diseret di jalan
dengan tali yang dililitkan di lehernya oleh anak-anak berumur sekitar 9 atau 10 tahun. Se-
orang anak kecil lainnya, digendong oleh seorang peniagal, memain-mainkan jenggotnya dan
tersenyum kepadanya, tetapi orang itu bukannya mengasihani si kecil, malahan kemudian
menikamnya dengan belati dan kemudian melemparkannya ke sungai, yang menjadi merah
karena darah dan tidak dapat kembali ke rvarna asalnya untuk waktu yang paniang"'
21 Marvin Pcrry, Western Cit'ilization, (Boston: Houghton Mifflin Company, 1997), hlm'
312.
22 Owen Chadwick,The Seutlarizntion of the Europenn Mind in the Nineteenth Cerirrry, (Nen'
23 Flarian Thc
lnknrtn Post, edisi 26 Januari 200i1, me'muat profil Partai Damai Sejahtera
(PDS), satu-satunya partai Kristcn di Indonesia yang lolos scleksi sebagai kontcstan Pemilu
20(X. Beberapa Program partai ini diantaranya adalah: kcbc,basan beragama dan protcksi
terhadap kebcbasan tersebut (Freedom of religion nnd protcction for thnt fredorn) dan menjamin
pemisahan antara negara dengan agama (to ensurc sepnrntion of stote nnd religion). PDS adalah
partai misionaris yang dipimpin seoran8 pendeta bernama Ruyandi I-Iutasoit. Program
sekularisasi pihak Kristen ini sebenarnya bertentangan dengan hasil pertemuan misionaris
Kristen se-dunia di Jerusalem tahun 1928, yang menetapkan sekulcrisme scbagai musuh besar
dari Ceraja dan misi Kristen. Dalam usaha untuk mengkristenkan dunia, Gereja Kristcn bukan
lranya menghadapi tantangan agama lain, tetapi luga tantangan sekularisn-re. (lt uns mnde clenr
thnt in its cfforts to ttonseliza the ioorld, the Christinn Church hns to confront not only thc rii,nl clnims
of non'Christinrt rcligious system, ltut also tlrc chnllenge of sealarism). Pertemuan Jerusalem itu
secara kltusus menyorot sekularisme yang dipandang sebagai mustilr besar Geraja dan
nrisinya, serta musuh bagi misi Kristen internasional. (Lihat Tomas Shivute, The Thaology of
Missiotr nnd Etnngelism, (Helsinki: Finnish Missior-rary Society, 1980), hal. 42-50.
2{ Scott Peck,The Rootl Lcss Trnt,tllc,l, (London: Arrorv Books Ltd, 1990),h]m.237-23g.
Pendapat Peck dikutip dari tulisan Dr. Fatimah Abdullah berfudul "Konsep Islam seltngni Din,
Koiinn ltrhadop Pttnikirnn Prof. Dr. SMN nl-Attns, di Majalah lslamia, edisi ke-3, tahun 200.{).
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 41
Robert Lomas,The Intisible Col/c.gc, (London: I-Ieadline Book Publishing,2002), Nm. 20.
25
Robert N. Bellah and Philip E. Hammoud, Vnrie ties of Cit il Religion, (New York: Harper
26
nya mukjizat. Padahal, kalangan ilmuwan Barat yang jeli, bisa mem-
bedakan antara kedua Kitab agama ihr. Teks Al-Qur'an tidak meng-
alami problema sebagaimana problema teks Bible. Norman Daniel
dalam bukunya, lslam and The West: Tlrc Making of an lntnge., me-
negaskan: "Al-Qur'an tidak ada bandingannya dengan apapun di
Itrar Islam (Tlrc Qtran lms no pornllel outside lslant)."?s
Hebrew Bible (Kristen menyebutnya Perjanjian Lama), misal-
nya, hingga kini masih merupakan misteri. Richard Eltiot Friedman,
dalam btrkrlnya, Wlrc Wrote tlrc Bible, menulis, bahwa hingga kini sia-
pa yang sebenarnya menulis Kitab ini masih mempakan misteri. Ia
menulis, "Adalah sebuah fakta yang mengherankan bahwa kita tak
pemah tahu secara pasti siapa yang telah membuat buku ihr yang
telah menjalankan peran penting dalam peradaban kita (If is a
strange fact tlnt zue lmoe neaer knoron zoith certninty wln prodrtced tlrc
book tlmt lms played a centrnl role in our ciailization)." la mencontohkan,
The Book of Torah, atau The Five Book of Moses, yang diduga ditulis
oleh Moses. Book of lamentation dihrlis Nabi ]eremiah. Sepamh
Mazmur (Psalm) dihrlis King David. Tetapi, kata Friedman, tidak
seorang pun tahu, bagaimana pertjukan penulis ihl memang benar
adanya. The Five Book of Moses, kata Friedman, merupakan teka-
teki paling hra di dunia (lt is one of the oldest pttzzles in tlrc world).
Tidak ada satr.r ayat pun dalam Torah yang menyebutkan, bahwa
Moses adalah penulisnya. Sementara di dalam teksnya dijumpai
banyak kontradiksi.2e
Perjanjian Baru (Ifte Nezu Testnrnent) jtga menghadapi banyak
problem otentisitas teks. Profesor Bruce M. Metzger, grlm besar
bahasa Perjanjian Bart- di Princeton Theological Seminary menulis
beberapa buku tentang teks Perjanjian Bam. sahr bukunya berjudul
"Tlte Text of tlrc Nezu Testarnent: lts Transmission, Corntption, nncl
Restorntion" (Oxford University Press, 1985). Dalam bukunya yang
lain, yang berjudul " A Texhml Conunentary on tlrc Greek Neu Testa-
tnent", (terbitan United Bible Societies, corrected edition tahun 7975),
28 Norman Daniel, Islnm nrtd The West: The Mnking of on Imnge, (Oxford:Oneworld Publica-
tions,7997), hhn. 53.
29 Richard Elliot Friedman who wrote the Biblc, (New York: perennial
, Library,19g9), hlm.
15-17.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuju Kematian 43
30 Bruce M. Metzger, ATextual Commcntnry on the Greek Neiu Testnment", (Stutgard: United
Bible Societies, 1975), hal. xiii-xxi. Juga, Wemer Georg Kume, The Neu Testament: The History of
the Inztestigation of lts Problem, (Nashville: Abingdon Press, 1972), trlm. 40.
31 Bruce M. Metzger, The Early Versions of the Nao Testnments, (Oxford: Clarendon Press,
1977),hlm.362-365.
44 Walatr Peradaban Barat
32 Bruce M. Metzgea A Texhml Commerltary otl the Greek Nert' Tcstnment" , hlm. xxii-xxiv.
33 Bruce M. Metzger, The Canon of the Nat, Testnment: lts Origin, Det'elopment, ond Signifi-
mrrcc, (Oxford:Clarendon Press, 1987). hln'r. 273.
Bagian l: 0ari Kebingungan Menuiu Kematian 45
39 Michael Baigent, Richard Leigh, Henry Lincoln, Thc Messinnic Legacy, (New York: Dell
a0
modo potest demonstratiae probari)."
Sejak Konsili Nicea, problem serius dan kontroversial memang
masalah "ketuhanan Yesus". Bagaimana menjelaskan kepada akal
yang sehat bahwa Yesus adalah 'Tirhan' dan sekaligus 'manusia'.
Apa yang disebut kaum Katolik sebagai "Syahadat Nicea", secara
eksplisit mengutuk pemikiran Arius, seorang imam Alexandria yang
lahir tahun 280. Arius-didukung sejumlah Uskup--menyebarkan
pemahaman bahwa Yesus bukanlah Tuhan yang hrnggal, esa, tran-
senden, dan tak tercapai oleh manusia. Yesus adalah 'Firman Allah"
yang secara metafor boleh disebut "Anak Allah" bukanlah Tuhan,
tetapi makhluk, ciptaan, dan tidak kekal abadi. 'Syahadat Nicea'me-
nyatakan,
"Kami percaya pada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pen-
cipta segala yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Dan
pada safu Tlrhan Yesus Krishrs, Putra Allah, Putra Tirnggal yang
dikandung dari Allah, yar.g berasal dari hakikat Bapa, Allah
dari Allah, terang dari terang, Allah benar dari Allah Benar,
dilahirkan tetapi tidak diciptakan, sehakikat dengan Bapa, me-
lalui dia segala sesrlatu menjadi ada...." al
Tentang konsep ketuhanan Yesus, buku Tlrc Messianic Legacy
mencatat bahwa Kristen yang dikenal saat ini bukan berasal dari
zaman Yesus, tetapi dari Konsili Nicea, yang dicapai melalui pemtl-
ngtrtan suara (At Nicen lexts's diainity, and tlrc precise nature of ltis diai-
nity, were established by nrcans of a tsote. lt is fair to stnte tlnt Cltristianity
as.We knou lt today deriaes ultinntely not from lesus's tinrc, but from the
Council of Nicen).42
Soal "Syahadat Katolik" juga menjadi perbincangan dan kon-
troversi hebat dalam sejarah Kristen. Konsili Efesus, tahun 437, rrre-
40 The lnterpreter's Dictionnry of the Bible, (Nashville: Abingdon Press, 1989; Douglas C.
Llall,The Trinity, (Leiden: EJ Brill, 1992),hlm.6748.
'll C. Groenen, Sejnrnh Dogma Kristologi...,h)m.126-127. Teks 'syahadat Nicea' dikutip dari
buku Konsrli-lonsili Gereja karya Norman P. Tanner, hlm. 36-37. Bandingkan teks ini dengan
buku "Thnya lautab Syohadnt Imnn Kntolik: "Kami percaya akan satu Allah, Bapa yang Maha-
kuasa, Pencipta hal-hal yang kelihatan dan tak kelihatan, Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Sang Sabda dari Allah, Terang dari Terang,Hidup dari Hidup, Putra Allah yang Tunggal Yang
pertama lahir dari semua ciptaan, Dilahirkan dari Bapa, Sebelum segala abad ... " (Alex I.
Suwandi PR,Tanyo lnzoab Syahadat Imnn Kotolik, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hlm. 9-10.
42 The Messianic Legacy, hlm. 40.
Bagian l: Oari Kebingungan Menuju Kematian 5 1
asCfuistian faitl'r. Subtract the resurrection arrd you destroy the entire picture." (Paul Y>ung,
Christianity, (London: I{odder I-Ieadline Ltd.,2003), hlm. 38.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 53
{5 Lihat, John Dominic Crossan, Who Killed /esrr-c (New York: HarperCollins Publishers,
1995), hlm. 276-277.
{6 Lihat, Howard Clark Kee, lesus in Historrl, (New York: }{arcourt, Brace&World Inc,
1970), hlnt. 29.
54 Walatr Peradaban Barat
47 Lthat, Muhamrnad Musthafa al-A'zhami, The History of The eurnnicText, from Rez,ela-
tion to Compilation: A Comparntiz,e Study uith the Old and Neu Testament, (Leicester: UK Islamic
Academy, 2003), hkn. 269.
tlS C. Groenen, Sejornh Dogma Kristologi...., htm. 13, 285.
Bagian l:0ari Kebingungan Menulu Kematian 55
atau oleh agama lainnya, karena inti sejati peradaban itu bersifat
snngot irreligirts (...so characteristic of modern Western Civilization, is
as unacceptable to Christianity as it is to Islam or any other religion,
because it is irreligious in its very essence)." 50
Karena ihr, sungguh sulit dipahami dengan akal sehat, jika
banyak cendekiawan Muslim yang latah dan ikut-ikutan perilaku
Barat dalam "membunuh agarna" mereka. Jika mereka "masuk ke
Iubang biawak", mengapa kaum Muslim harus mengikuti mereka?
oaa
50 Muhammad Asad, lslam nt The Crossronds, (Kuala Lumpur: The Other Press), hlm. 26-
ini dicetak tahun 1934 oleh Arafat Publications Delhi and Lahore.
29. Edisi pertama buku
3
1 Istilah "nnti-Semitism" mulai dirnunculkan tahun 1879 oleh agitator anti-lezos, Wilhelm
Marr, dalam rangka kampanye anti-Yahudi di Eropa. Istilah ini kemudian digunakan secara
umum untuk menggambarkan segala bentuk penyerangan dan penindasan terhadap Yahudi
sepanjangsejarah.SikapantlYahudidiEropabisaditelusuridalamNezoTestanerl. Matiusdan
Yohanes dikenal pahng'hostile'terhadap Judaisme. Yahudi secara kolektif dianggap bertang-
gung jawab terhadap penyaliban Jesus. "Dnn seluruh rnkynt itu menjnuab: "Biarlah darah-Nya
ditnnggungknn nlns kami don atns nnak-nnnk kami." (Matius, 27:25). Yahudi juga diidentikkan de-
ngan kekuatan jahat. " Iblislnh yang menjodi bapamu dan knmu ingin melakukan keinginan-keinginan
bopamu." (Yohanes, 8:44). Sikap tokoh-tokoh Gereja berikutnya, merupakan penjabaran dari
Neu Tbstement ini. Pada 17 Juli 1555, hanya dua bulan setelah pengangkatannya, Paus Paulus
IV, mengeluarkan dokumen (Pnpnl Bull)bemama Cum nimis nbsurdum, yangmenekankan, para
pembunuh Kristus, yaitu kaum Yahudi, pada hakekahrya adalah budak dan seharusnya diper-
lakukan sebagai budak (Lihat, Encyclopnedia ludaicn, Vol. 2; Peter de Rosa, Vicnrs of Christ: The
dnrk Side of the Popncq, (London: Bantam Press, 1991), hlm.266-269.
60 Walatr Peradaban Barat
atau yang memeluk agama Yahudi, dan tidak meniadi pemeluk aga-
ma lain.7
Di antara cendekiawan Yahudi kemudian, banyak yang menen-
tang negara Israel. Misalnya, Dr. Israel Shahak. Karena sifat-sifat
agresif dan diskriminatifnya, Israel Shahak mencatat: "Dalam pan-
dangan saya, Israel sebagai negara Yahudi membawa bahaya tidak
saja bagi dirinya sendiri dan bagi warganya, tapi juga bagi semua
bangsa dan negara lain baik di Timur Tengah maupun di luarnya."
-1,993,
Shahak menyebut contoh, bagaimana sampai tahun par-
tai Likttd menyetujui usul Ariel Sharon agar Israel menentukan per-
batasannya berdasarkan Bible. Padahal, bagiZionis maksimalis, wi-
layah Israel Raya (EretzYizrael) itu melipttti: Palestina, Sinai, Jordan,
Syria, Lebanon, dan sebagian Tlrrki. Shahak juga menguraikan ber-
bagai sikap diskriminatif Israel terhadap warga non-Yahudi.8
Pada tahun 1930, Albert Einstein juga menulis,
"Saya lebih dapat menerima adanya kesepakatan yang adil de-
ngan orang-orang Arab, atas dasar hidup bersama dalam keda-
maian, daripada harus membentuk sebuah negara Yahudi. Ter-
lepas dari pertimbangan-pertimbangan praktis, kesadaran saya
akan esensi Judaisme menolak gagasan sebttah negara Yahudi,
dengan garis perbatasan, angkatan bersenjata, dan sebuah tin-
dakan temporal yang berlandaskan kekuatan, bukan kerendah-
hatian. Saya takut akan terjadi kehancuranYudaisme dari dalam,
temtama akibat hrmbuhnya nasionalisme sempit di kalangan
kita sendiri."e
Roger Friedland dan Richard Hect, dalam bukunya, Tb Rtile
lentsalem, menyebutkan bahwa seiak awahrya, Yahudi memang ti-
dak pernah sepakat terhadap Zionisme. Bahkan, Deklarasi Balfour
yang berisi dukungan Inggris terhadap Zionisme, iuga ditentang
oleh kalangan tokoh-tokohYahudi Inggris sendiri, termasuk Herbert
Samuel--Yahudi pertama yang duduk dalam kabinet Inggris dan ke-
mudian menjadi Komisi Tinggi Inggris unhrk Palestina. Para penen-
tang Zionisme ini beralasan bahwa Judaisme adalah agama, dan bu-
kan sattr bangsa (Judnisnr ruas n religiort, ttot o rtotiort). Sebagian besar
Yahtrdi religius yang mengunjungi Jerusalem sebelum para Zionis,
juga memandang, bahwa suahl negara sekular dan demokratis bagi
Yahtrdi adalah satu 'anathema', atau barang haram. Pada tahun 1881,
para rabbi Yahudi di Jerusalem mengecam para pendatang Zionis
dan menyebut mereka sebagai "parapendatang agresif yang mence-
mari tanah ini (transgressors zolto pollute tlrc land)". Para penentang
Zionisme ini juga menyatakan bahrn a negara zionis di Jerusalem
akan men-desakralisasikan kesucian Jemsalem.r0
Theodore Herzl
Idelogi Zionis modern--yang bert.jung pada pendirian negara
Yahudi Israel, tidak dapat dilepaskan dari nama Theodore Herzl.
Tokoh Zionis ini lahir pada2 Mei 1860 di Pesta (tahun 1872, berubah
nama menjadi Budapest), Hungaria dan meninggal 3 Juli 1904 di
Austria. Ia sering dijuluki sebagai "the father of modern Zionisrn".
Ayahnya, Jacob, seorang bankir dan bisnisman yang sukses. Dua
saudaranya pindah menjadi Kristen. Di masa kecilnya, ia sempat
sekolah agama Yahudi. Umur 9 tahun, ia masuk sekolah teknik. Tapi,
selama empat tahun, Herul lebih berminat mempelajari ilmtrilmu
humanitarian. Bakat menulisnya sudah tampak sejak duduk di se-
condary scltool. Ketika ihr ia sudah menulis artikel tentang politik di
mingguan Leberr, yang terbit di Vienna. Juga menulis sejumlah resen-
si btrktr trntuk Pest lurnaL Terakhir, ia mengambil kuliah hukum di
Vierutn's lazu of Sclnol dan menyelesaikan sarjana hukumnya tahun
1884. Perkawinannya dengan Julie Naschauer, putri seorang juta-
wan Yahudi, tidak sukses, dan sempat mempunyai tiga anak. Thhun
7891, ia menerima penugasan dari koran Neue Freie Presse, sebagai
koresponden di Paris. Inilah yang kemudian mengubah sejarah hi-
dtrpnya. Tahun 1-894, Herzl meliput pengadilan terhadap Kapten
Alfred Dreyfus, seorang Yahndi yang dituduh melakukan kegiatan
mata-mata. Di sinilah Herzl melihat merebaknya semangat anti-Ya-
hudi. Kasus Dreyfus ini telah mengubah pendapatnya. Jika sebelum
10 Roger Friedland and Richard Hect,To Rule lerusalem, (New York: Cambridge University
Press, 1996), hlm. 16-18
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 65
11 Frank N. Magill (ed), Dictionnry of World Biogrnphy, (Chicago: Fitzroy Dearborn Pub-
lisher, Chicago, 1999).
65 Waiatr Peradaban Barat
16 Stanfcrrd
J. Shaw, Thc leits o.f the Ottoman Empire nnd the Turkish Rcpublic, (Floundmilld:
MacMillan Academic and Professional Ltd, 1997\, hlm. 212.
l7 Stanford J. Shaw,, The leus of the Ottomnn Empire nnd theTurkish Rcpublic, hlm. 213.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 69
menjadi 47.000 pada tahun 1890; 80.000 pada tahun 1908 dan 85.000
pada tahun 1,91,4 (atau meningkat dari 5 persen menjadi sekitar Ll.
persen pada periode yang sama).2o
Kebijakan Sultan Abdul Hamid II terhadap Gerakan Zionis
tidak berjalan efektif, sebab pemerintahannya telah dilumpuhkan
dari dalam. Apalagi, setelah 1908, kekuasaan di Tlrrki praktis berada
di tangan Comndttee and Union Progress (CUP)-organisasi yang
dibenhrk oleh Gerakan Tirrki Muda (Young Trrk Moaement). CIJP
memiliki hubungan dekat dengan para aktivis Zionis, dan tidak ter-
lalu peduli dengan gerakan pemberontakan dan separatisme yang
dilakukan Zionis. Kebijakan Sultan sudah terlalu terlambat. Ibarat
penyakit, hal itu sudah menyerang organ-organ vital di dalam hrbuh
Tirrki Utsmani. Bahkan, akhirnya, Abdul Hamid II sendiri yang ter-
singkir.
Smsrt Rebellion
Kiprah gerakan Zionis Yahudi di T[rrki Utsmani dapat dikata-
kan sebagai suahl bentuk "stnart rebellion", yang berbeda dengan
gerakan-gerakan separatis minoritas lainnya-seperti Armenia.
Smart rebellion tidak mengandalkan pada kekuatan senjata dan fisik,
tetapi lebih mengandalkan gerakan bawah tanah alias clandestine.
Mereka menyelubungi gerakan Zionis dengan aktivitas berbenhrk
sosial, ekonomi, kebudayaari, dan pendidikan. Pada periode-perio-
de awal, mereka sama sekali tidak melakukan konfrontasi terbuka
dengan pemerintahan Utsmani.
Tahun 1899, dua tahun setelah Kongres Zionis pertama, bebe-
rapa Yahudi di Salonika mendirikan satu asosiasi yang dikenal de-
ngan nama Kadimah. Anggotanya adalah para intelekhlal, warta-
wan, pedagang, dan sebagainya. Tujuannya, menghidupkan dan
menyebarkan pelajaran bahasa Ibrani (Hebrew); mencerahkan, dan
memperkuat kepercayaan agama dengan memajukan shrdi Yahudi.
Aktivitas mereka beragam, seperti peminjaman buku, pengajaran,
diskusi, dan kursus-kursus bahasa Ibrani, sejarah Yahudi, dan shldi
Ibrani secara rlmllm. Kelompok ini juga mendirikan satu perpusta-
kaan yang memiliki buku-buku berbahasa Ibrani maupun bahasa
20 Stanford I. Shaw, The lezus of the Ottomnn Empire nnd the Tru.kish Republic, hlm. 215-216.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 7 1
Centuries",in Avigdor Levy (ed .),The lezos of The Ottomnn Empire, (Prnceton: The Dar-
Tzoentieth
win Press, 1994), Nm. 162463.
22 Ari+dor Levy, "lnlroductiott" in Avigdor Levy (ed.I The leus..., hlm. 116. Jumlah
populasi Yahudi ketika itu, sekitar 400.000 atau 1.4"/" dari semua penduduk Turki Utsmani.
Lihat, Justin McCarthy, laioish Poytulntion in the Ltte Ottomnn Period, in Avigdor Levy (ed.), Ihe
leus...., hlm.395.
23 Ester Benbassa, Associntionnl Strategies...., in Avigdor Levy (ed.), The leus...., hlm. 463-
461.
72 waian Peradaban Barat
2J Estcr Bcnbass.r, Assotintiottnl Slrrrfu'gics..., in Avigdor Lcvy (t'd.) The luus..., hln'r. ,154.
25 Hasan Kayali, "lctuish Representntion in the Ottomnn Pnrliament", in Avigdor Levy (ed.),
The Jervs...., hlm. 513-51.1.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 73
26 M. Sukru I Ianioglu, The YoungTurks in Oppositiott, (New York: Oxford University Prcss,
1995), hlm. 3.
74 Walatr Peradaban Barat
oleh Ttrki Muda adalah suatrl seniata penghancur bagi Turki Utsma-
ni(a destructiae weaponfor the Ottoman Empire). [a menuturkan dalam
kata-katanya: "Memberikan kebebasan sama halnya memberikan
senjata kepada seseorang yang tak tahu bagaimana menggunakan-
nya. Dengan senjata tersebut orang itu bisa sa;'a membunuh ayah-
nya, ibunya, bahkan dirinya sendiri."28
Sementara itu, bagi para pemimpin CUP, Barat adalah segala-
galanya. Dalam kata-kata Abdullah Cevdet, seorang pendiri CUP:
"Han:rya ada satu peradaban, dan itu adalah peradaban Eropa. Ka-
renanya, kita hams meminjam dari peradaban Barat baik mawarnya
malrpun durinya." Abdullah Cevdet juga dikenal sebagai simpatis-
an Judaisme dan gerakan Zionis.2e Pimpinan Tirrki Muda lainnya,
Sabahuddin Bey, menulis, "Sejak kita membangun hubungan de-
ngan peradaban Barat, kebangkitan intelekhral telah terjadi; sebe-
lum hubungan ini terjadi masyarakat kita miskin kehidupan intelek-
hral." Satu organ CUP yang bernama Osmanli, mengkontraskan an-
tara Eropa dengan Timur dalam kata-katanya, "Bangsa Eropa selalu
melangkah di jalan-jalan dengan kepala terangkat, sedangkan Bang-
sa Timur berjalan dengan kepada menunduk di bawah tekanan
absolutisme, terbungkuk ke arah tanah dan nyaris merangkak."30
Ideologi penting dari kelompok Turki Muda adalah positivism,
materialism, dannatiormlism. Ahmed Riza, yang memimpin gerakan
ini antara tahun 1895 sampai 1908, adalah mahasiswa dari Pierre
Laffitte dan belakangan menjadi aktivis positivisme internasional.3l
Fokus dari nasionalisme Thrki Muda berbasis pada nasionalisme
berbasis ras. Hal ini muncul tidak lama setelah kemenangan ]epang
melawan Rusia tahun 1904. Agenda nasionalisme Turki ini jelas, "Se-
buah pemerintah yang kuat, peran dominan yang dimainkan elit
intelektual, anti-imperialisme, sebuah masyarakat di mana Islam
tidak memerankan apa-apa, dan sebuah nasionalisme Tirrki yang
akan bersemi kemudian." Dengan mencerrnati secara serius Weltan-
sclmung Tirrki Muda antara 1889-L902, Hanioglu sampai pada kesim-
aaa
4
1 Huntington mencatat, "The tucntieth century conllict behueen liberal-democracy and Marx-
and
ist-Leninism is only allecting ond superficinl historicnl phenomenon compnred to the continuing
deeply conflictunl relntion bekoeen lslam nnd Christinnity." (Huntington, hlm' 209)'
2 George Gilder, dalam wnshington Post Bookworld, menyebut buku Fukuyama ini dengan
sef urnlah pujian heba t: " nztesome.. a Inndmnrk u,ork... profoundly realistic nnd importnnt ... supremely
timely nnd coget... the.first book to fully fnthom the depth ond range of the chnnges nott, xueeping through
uorld." Charles Krauthammer, kolomnis neo-konservative AS, menulis bahwa buku Fuku-
the
yama, "Bold, lucid, scandnlottsly brilliant. lltrtil nou, the triumph of the West ions mcrely a fact.
Fukuyamn hns giz,en it n deep ond highly oroginnl meoning." (Francis Fukuyama, The End of History
and the Inst Man, (New York: Avon Books, 1992).
3 Francis Fukuyama, The End of History and the lttst Man, hlm. xi
il Francis Fukuyama, The End of History ond thc Ittst Man,l.rlm.49-50.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 81
5 Francis Fukuyama, The End of History ond the last Mnn, hlm. 211-212.
6 Sanruel P lluntington, Gclombang Demokrntisnsi Krtrgn, (Jakarta: Grafiti, 1997), hlm. 89
82 walatr Peradaban Barat
7 Francis Fukuyama, The End of History ond the last Mnn,hlm 276,
8 Francis Fukuyama, The Entl of History nnd the last Mnn,lr.lrn 217.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kamatian 83
apa orang-orang Barat (Eropa) itu begitu khawatir jika rakyat Ttrrki,
melalui parlemen mereka, memuhtskan bahwa perzinaan adalah sa-
tu benhrk kejahatan? Ada apa dibalik semua ini? Apakah karena
mereka merupakan pelanggan tetap pelacur-pelacur Tirrki, sehingga
. dengan diundangkannya larangan perzinaan, maka mereka akan
kehilangan kesempatan untuk melampiaskan syahwat mereka? Me-
ngapa mereka tidak membiarkan saja, sesuai jargon demokrasi libe-
ral mereka, rakyat Turki unhrk menenhrkan apa yang baik dan buruk
untuk mereka? Mengapa langsung saja mereka mengingatkan, bah-
wa undang-undang itu akan mendekatkan Tlrrki kepada Islam?
Kasus Turki ini sekaligus menjadi bukti bahwa Barat bersikap
begifu paranoid terhadap penerapan "hukum Islam", dan sekaligus
mematahkan tesis Fukuyama tentang tidak adanya tantangan ideo-
logis yang serius terhadap Demokrasi Liberal pasca Perang Dingin.
Karena ifu, klaim Fukuyama bahwa telah terjadi konsensus umat
manusia untuk memeluk "Demokrasi Liberal" juga bisa dianggap
berlebihan. Klaim ini terlalu dini dan mendapatkan banyak kritik.
Kemajuan dan kemenangan, serta apa yang disebut oleh Fukuyama
sebagai'konsensus' dunia internasional--suka atau terpaksa--unfuk
mengambil dan menerapkan nilai dan sistem Barat memang sebuah
fakta yang tidak dapat diingkari. Namun, dimana telah terjadi kon-
sensus umat manusia? Pada sisi ini, sikap Barat juga paradoks. Di
safu sisi mengkampanyekan'pluralisme' sebagai salah sahr elemen
dasar Demokrasi Liberal, tetapi pada sisi lain juga memaksakan
'uniformitas' tentang keharusan menerapkan standar Barat dalam
berbagai aspek kehidupan umat manusia, seperti yang terjadi di
T[rrki. Dukungan Barat terhadap rezirnotoriter yang anti-demokrasi
di dunia Islam--hanya karena rezim-rezim menjamin kepentingan
bisnis dan ekonomi Barat--menambah pekatnya kadar paradoksi
Barat.
Juga, perlu dicatat, bahwa di samping menawarkanbanyak ke-
mudahan dan nilai-nilai positif terhadap umat manusia, seperti nilai
keterbukaan dan pertanggungjawaban (accountibility) dalam sistem
pemerintahan, sistem Demokrasi Liberal Barat pun tidak kurang
mendapatkan kritik tajam, sepanjang sejarah peradaban Barat sendi-
ri. Demokrasi Liberal bukan hanya memiliki nilai positif, tapi juga
menyimpan kelemahan-kelemahan internal yang ftrndamental. Da-
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 85
Nordery Einstein on Peace, (New York: Simon and Schuster, 1960), hrm. 340). presiden soekamo,
pada 7 |anuari 1965 memutuskan, Indonesia keluar dari PBB. Setelah keluar dari pBB, kata
Soekarno, maka lndonesia menjadi negara bebas dan berdiri di atas kaki sendiri. Dalam pidato-
nya di muka sidang Umum PBB ke-15,30 september 1960, soekamo menyatakan: "Imperialis-
me dan kolonialisme adalah buah dari sistem Negara Barat itu dan seperasaan dengan majori-
tet yang luas daripada organisasi ini. Saya benci imperialisme, saya jiiik pada kolonialisme, dan
saya khawatir akan akibat-akibat perjuangan hidupnya yang terakhir yang dilakukan dengan
sengitnya."
Bagian l: 0ari Kebingungan Menuiu Kematian 87
11 Teori LiPmann tentang Demokrasi Liberal Progresif dikutip dari buku Noam Chomsky,
Media Control: The spectnuiar Achia,ements of Propagandn, (New york: seven stories press, 1997),
hlm. 12-13.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 89
12 Vincent Bugliosi,Tha Betrnyal of Americn: HotoThe Supreme Court Undermined The Consti-
intemasional mereka, meniauhkan diri dari tindakan mengancam atau menggunakan kekeras-
an terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik sesuatu negara lain atau dengan cara
apa pun yang bertentangan dengan tuiuan-tujuan PBB". Sesuai Piagam PBB, serangan terha-
dap suafu negara yang dipandang membahayakan perdamaian internasional dapat dibenar-
kan lika berbagai sanksi--termasuk sanksi ekonomi--yang diberikan oleh Dewan Keamanan
PBB, sesuai pasal 41 Piagam PBB, tidak memPan lagi. Disebutkan dalam pasal 42 Piagam PBB:
90 Walatr Peradaban Barat
"Apabila DK PBB menganggap bahwa tindakan yang ditentukan dalam pasal 41 (sanksi eko-
nomi dan sebagainya) tidak mencukupi atau telah terbukti tidak mencukupi, maka DK dapat
mengambil tindakan dengan mempergunakan angkatan udara, laut, atau darat, yang mungkin
diperlukan untuk memelihara atau memulihkan perdamaian serta keamanan internasional.
Dalam tindakan itu termasuk pula demonstrasi-demonstrasi, blokade, dan tindakan-tindakan
lain dengan menggunakan angkatan laut, angkatan udara, atau darat, dari anggota-anggota
PBB".
Dalam Declaration on the lnadmissibility of lntentention in the Domestic AJfnirs of States and the
Protection of their lndependence and sotereignity, tahun 1965 disebutkan bahwa, "Tidak satu
ne8ara pun memptrnyai hak unfuk intervensi secara langsung maupun tidak langsung,
dengan alasan apa pun, dalam urusan intemal dan ekstemal negara lain. Oleh karena itu,
intervensi militer dan seluruh bentuk campur tangan atau usaha yang mengancam negara lain
termasuk unsur-unsur politik, ekonomi dan budaya, harus dikutuk".
Bagian l: Dari Kebingungan Menulu Kematian 91
sebuah kota baru di bukit Palatine, yang berlokasi di Kota Roma saat
ini. Tetapi, keduanya terus-menems bertengkar, dan akhirnya Ro-
mulus membunuh saudaranya sendiri. Kota ihrlah yang kemudian
dinamakan Roma, mengambil nama Romulus.
Apakah "darah serigala" itu yang kemudian mengalir di tubuh
peradaban Romawi dan pewarisnya? Sejarah per;'alanan peradaban
Barat sendiri jauJr dari nilai-nilai demokrasi dan pluralisme. sejarah
menunjtrkkan, bagaimana sebuah peradaban yang bernart:ra "Barat"
melakukan berbagai tindakan yang sulit dibayangkan oleh akal
sehat. Ketika mereka mulai bangkit, mereka melakukan berbagai pe-
nindasan dan pemusnahan terhadap berbagai kelompok dan suku
umat manusia: suku Indian, suku Inca, Aborigin, dan sebagainya.
Mereka juga mengangkut dan memperjualbelikan budak-budak da-
ri Afrika. Dalam lintasan sejarah Afrika, tidak ada yang lebih kontro-
versial selain kasus perdagangan budak trans-atlantik dari Afrika ke
negara-negara Barat. J.D. Fage, dalam bukunya, A History of Africa
(1988), menyebutkan bahwa dalam tempo 220 tahun (1650-1870), se-
kitar 10 juta manusia, diekspor sebagai budak dari Afrika ke 'Dunia
Baru'.14
Bartolome de Las Casas (1474-7567), seorang pastor dari ordo
Dominikan, menceritakan perilaku tentara Kristen Spanyol terha-
dap penduduk asli Amerika. Mereka membantai siapa saja yang
ditemui, tanpa peduliwanita, anak-anak atau orang hra. Dibuat juga
peraturan, jika ada seorang Kristen terbunuh, maka sebagai balasan-
nya, 100 orang Indian juga hans dibunuh. Las Casas menulis,
"Orang-orang Kristen, dengan kuda, pedang, dan tombak,
membantai dan melakukan kebnrtalan yang mengherankan.
Mereka menerobos ke sebuah negeri dan tidak menyisakan
anak-anak maupun kaum lanjut usia, tidak peduli wanita
hamil, anak yang baru lahiq, fubuh-tubuh mereka semua di-
tabrak dan dihajar habis-habisan, seumpama mereka sedang
membantai segerombolan domba... dan dikarenakan, sekali
dua kali orang-orang Indian membunuh beberapa orang
Kristen sekadar unfuk membalas, mereka membuat hukum
1'{ Philip J. Adler, World Ciz'ilizntion, (Belmont Wasn orth, 2000), htm. 397
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 93
15 Philip J. Adler, World Ciz,ilizntion, hlm. 311. Cerita-cerita kekejaman penjajah Kristen
Barat terhadap umat manusia, khususnya umat Muslim, tentu terlalu banyak untuk disebut-
kan. Satu kisah yang iarang terbaca, misalnya, perlakuan Alfonso de Albuquerque terhadap
penduduk berketurunan Arab saat menduduki Maluku. satu laporan menyebutkan, pasukan
de Albuquerque selalu memisahkan antara penduduk Arab dengan penduduk asli, setiap
menaklukkan suatu kota. lv{ereka memotong tangan kaum laki-laki dan memotong hidung
dan telinga kaum wanita yang berketurunan Arab. (Lihat, Jackson J. Spielvogel, Western Cittili-
;ntion, (Belmont: Wadsworth, 2000), hlm. 395.
16 Encyclopncdin
ludnit'n, (Jerusalenr: Kater Publishing House Ltd), Vol' 2'
94 Walat Peradaban Barar
19 Menurut Roeslan Abdulgani (Menlu RI periode 24 Maret 7956-28 Januari 1957) salah
satu iiwa pokok dari Konferensi Asia-Afrika Bandung, 1955, adalah iiwa anti-Zionisme. Dalam
konferensi tersebut Zionisme Israel oleh banyak delegasi dikatakan sebagai "the lnst chapter in
the book of old coloninlism, nnd the one of the blnckest nnd darkest chapter in humon history". Zionisr:l.e
Israel, menurut Roeslan Abdulgani, pada hakikatnya adalah bentuk dan manifestasi dari nafsu
untuk merampas tanah air bangsa lain, dengan cara-cara teroris dan kejam. Negara Israel yang
didirikan pada tahun 1948, tidak hanya merampas tanah air rakyat Palestina yang tak berdosa,
tetapi juga mengusir penduduk aslinya dengan teror dan kekerasan. Selanjutnya Roeslan
menulis, "Zionismebolehdikatakan sebagai kolonialisme yang paling iahatdalamiaman mod-
ern sekarang ini. Ia berbau rasialisme. Ia menyalahi agama Yahudi. Ia didukung oleh kekuatan-
kekuatan internasional yang berjir,r'a reaksioner, baik dari kalangan Yahudi di Eropa Barat
maupun di Amerika." Kritik terhadap Zionisme iuga datang dari banyak ilmuwan Yahudi.
Karena sifat-sifat agresif dan deskriminatifnya, Israel Shahak mencatat bahwa negara Israel
bukan hanya merupakan bahaya bagi Yahudi, tapi iuga seluruh negara di Timur Tengah. (In my
oieu, lsrael as n Ieuish stnte constitutes a dnnger not only to itself nnd its inhnbitants, but to nll leu ond
to all other peoples nnd stntes in the Middle East nnd beyond). (Roeslan Abdulgani,lrdonesin Menatap
Masa Depon, 1987:310-311. Israel Shahak, leuish History, laoish Religion, (London: Pluto
Press,1994), hlm. 2, 10. Einstein, ilmuwan Yahudi, pada tahun 1955 menasehati Israel agar
mengambil sikap netral dalam konflik "Barat dan Timur" dan memberikan 'kesetaraan hak
yang sempurrra' terhadap warga Arab yang ada di Israel. Dalam suratnya kepada ZviLurie,
Einstein mencatat: "lf We purate such n policy, zue shall gnin loyal citizens nnd ez,en more, ue shall
slozoly but surely, improte our relntion uith the Arob ioorld." (Lihat, Otto Nathan and Heinz
Norden, Einstein on Pcoce, (New York: Simon and Schuster, 1960), hlm. 638). Harapan Einstein
itu tampak utopis, dan sampai dia meninggal, 18 April 1955, nasehahrya kepada Israel tidak
dilriraukan. Hingga kini, nasehat Einstein kepada Zionis itu masih merupakan utopia. Perlaku-
an Zionis terhadap warga Palestina tetap diskriminatif. futaan pengungsi Palestina tetap tidak
diizinkan kembali ke tanah airnya.
96 Walatr Peradaban Barat
dengan tanda-tanda kemtrnduran peradaban Barat atau Amerika saat ini. Kaiian tentang ini
selalu meruiuk pada karya Edward Gibbon, Thc Declinc nnd Fnll of Romnn Emltire.
100 Walatr Peradaban Barat
2{ william Blum, Rogrrr stote: A Guide to the world's only superpotter, (Claremont south
Africa: Spearhe ad, 2002\, hlm. 1.1.
25 William Blum, Rogrre Stnte,hlnt.2l.
I
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 1 0 1
aoa
5
1: j!!!!!llij.r,jljiiiiji
#*;."'ffi erbagai kemajuan teknologi telah dicapai, dan dalam
,I:'iriii:! -rl:!:t!!!;
bang dalam kecepatan dua digit yang cepat, Cina mampu me-
ngurangi emisi karbon dioksidanya sebesar 17 persen selama
tahtrn L997 hngga1999, dan sekarang ini bahkan telah menca-
pai tingkat emisi yang sama pada tahun 1992; dlbandingkan
dengan Amerika Serikat yang tetap menaikkan emisinya lebih
dari 17 juta ton dalam periode yang sama (USDOE, 2001).
Antara tahun 1990 dan 1996, keselumhan subsidi bahan bakar
fosil di 14 negara sedang berkembang yang mencatat 25 persen
dari emisi karbon global dari pusat-pusat, industri turun 45
persen, dari $ 60 juta menjadi hingga $ 33 juta. Meskipun emisi
karbon tahunan naik sebesar 228 juta ton karbon antara 1980
dan 1990, emisi akan menjadi 155 juta ton lebih besar dari tahun
1990 tanpa adanya efisiensi energi yang diperoleh pada masa
ini karena adanya pemotongan subsidi yang besar. Pada perio-
de yang sama, subsidi di negara-negara OECD tumnhanya 20.5
persen/ dari $ 12.5 juta menjadi $ 9.9 juta. Pengurangan subsidi
di Cina akan mengarah ke harga minyak yang lebih tinggi se-
hingga akibatnya konsumsi menurLrn dan berdampak pada pe-
ngurangan emisi gas mmah kaca yang mencolok.
Kepernimpinan Cina dalam mengurangi emisi seperti inilah
yang diharapkan dunia dari Anda. Akan tetapi emisi Amerika
Serikat, yang merupakan negara pengemisi terbesar di dunia,
tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Di belahan dunia
yang lain, negara-negara berkembang terus memajukan pem-
bangunan berkelanjutannya yang juga memberikan kontribusi
pada usaha-usaha keseluruhan dalam menstabilkan iklim.
Pengetahuan akan Pemanasan Global dan Dampaknya yang ti-
dak dipertanyakan lagi. Bertentangan dengan usul Anda bah-
wa "ilmu pengetahuan yang tidak lengkap akan penyebab dan
solusi pada perubahan iklim, dan kurangnya teknologi komer-
sial yang ada untuk memindahkan dan menyimpan karbon-
dioksida", ribuan ilmuwan yang tergabung dalam Intergovern-
mental Panel on Climate Change (IPCC) telah sepakat bahwa
bukan hanya "aktivitas manusia yang secara nyata berpe-
ngaruh pada stabilitas iklim", (IPPC Second Assesment Report,
1995) akan tetapi, jauJr lebih hebat lagi bahwa "emisi gas mmah
kaca dan aerosol yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terus
Bagian l: 0ari Kebingungan Menulu Kematian 11 1
1 Lihat, Craeme Aplin (et.al.), Gktl,nl Enz,ironrnentnl Crisrc, (Oxford: Orford University
Press, 1995), hJn. 782-227.
Bagian l: 0ari Kebingungan Menulu Kematian 113
2 Ketika Eruon, satu perusahaan minyak bangkrut, para pekerja dan pemegang saham
rata-rata mengalami keru;;ian sekitar 25-50 juta USD, tetapi eksekutif perusahaan raksasa itu
melenggang dengan menggondol uang iutaan USD. (Lihat, Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn
Davies, American Dream, Globnl Nightmnre (2004), hlm. 17.)
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian 11 5
5 Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies, American Dream, Global Nightmnre, hlm. 178-
185.
6 Hurry Shutt, A Netu Democracy: Alternatioes to a Bankrupt World Ordar, (London: Zed
Books Ltd,2001).
Bagian l: Oari Kebingungan Menuiu Kematian 11 9
yang sangat serius terhadap kaum Muslimin. Ttrlisnya, "Ia tidak ha-
nya membawa eksploitasi dan kesengsaraan ekonomi, tapi juga pe-
ngikisan serius terhadap keimanan, nilai-nilai, kebudayaan, dan
tradisi umat Islam." Kapitalisme global mempromosikan nilai-nilai
individualisme, materialisme, konsumerisme, dan hedonisrne. Pa-
ham-paham itu jelas langsung rnenusuk janhrng umat Islam. Pasca
Perang Dingin, menurut Idris, satu-satunya kekuatan yang tersisa
yang mampu memberikan tantangan teriradap proyek Globalisasi
adalah dunia Islam. Ekonomi Cina dan Hindu, tampaknya cende-
rung mengasimilasi diri ke dalam ekonomi global, walaupun hat ihr
akhimya akan menghancurkan identitas peradaban mereka.T
Ketidakdilan global terha-
dap dunia ketiga dapat dilihat
dalam kasus utang Iuar negeri
yang kini banyak menjerat nega-
ra-negara miskin. Jeratan utarrg
Iuar negeri, dalam banyak sisi,
bisa dikatakan sebuah penindas-
an dan ketidakdilan.
Joseph Hanlon mencatat
bahwa kebanyakan utang luar
negeri di negara-negara rniskin
terkait dengan Perang Dingin,
ketika kedua pihak, Kapitalis dan
Komunis, mengucuri uang bagi
para pendukungnya. Penguasa
Zaire, Mobuhr Sese Seko, adalah
salah satu pemimpin paling ko-
Dua foto yang rnengkontraskan kehidr,rpar, rup di drmia, namun ia jtrga sa-
mewah Barat dan kelaparan dan
kemiskinan di negara-negara non-Barat lah satu pemimpin terkaya di
dunia, derrgan jumlah kekayaan
sekitar 10 milyar USD. Ia merniliki istana-istana di Eropa danZaire.
Tetapi Barat memandang Mobuhl sebagai sekutur setia di masa Pe-
7
S.M. Idris, Cloltaliz4tiott ond the lslamic Challenge, (Kedah: Teras, 2001), hlm. 3-9. Lihat ju-
ga, Walden Bello, Dnrk Victory: The United States, Structurnl Adjustment and Glolto! Pot,erty, (Lon-
don: f'luto Press, 1994), hlm. 51.
Bagian l: Dari Kebingungan Menuiu Kematian I 2 1
6 Joseph Hanlon, Wnrisnn Hutttng Rczim Diktrrtor, (Jakarta: Pirac elan Insist Pn:ss,2000),
hlm.3-9.
122 Walan Peradaban Barat
9 Edward W. Said, Kebudayaan dnn Kekrusaan, (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 371.
10 Arief Budisusilo, Menggugal IMF, (Jakarta: PT Bina Rena Pariwara, 2001), hlm. xiii.
Bagian l: Dari Kehingungan Menuju Kematian 1 23
Hartojo l{ign jowijoto, ktnluasi Peranan IMF di lndonesia,makalah diskusi di Institute for
11
16
Jolu Mohawk, A Bnsic Cnll to Cottsciottsness": htdigenous People's Address to the Western
World, (Penang: Citizens Intemational, 2002), hlm. 14-15.
1 26 Walatr Peradaban Barar
mua masalah ini adalah cara pandang terhadap alam atau pandang-
an hidup yang melepaskan diri dari Rrhan. Namun, bagaimana
mungkin Barat akan kembali kepada agama, sementara mereka su-
dah mengalami trauma yang begihl mendalam terhadap agama
Kristen?
Ketika mereka melepaskan pedoman wahyu Thhary atau meng-
akali wahyu agar sesuai dengan keinginan hawa nafsu mereka, ma-
ka mereka akan masuk ke dalam lingkaran setan relativitas nilai. se-
buah jalan tiada ujung. Tidak tahu mana yang benar dan mana yang
salah, sebab mereka tidak lagi mengakui kebenaran yang mutlak,
yang tetap sepanjang zaman. semua dipandang relatif, nisbi. semua
hanyalah soal kesepakatan belaka.
Menyusul kemudian bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember
L991. Pada |anuari 1992, Gorbachev membuat pemyataan,,,saya ti-
dak menganggap berakhimya Perang Dingin sebagai kemenangan
salah sahr pihak... berakhirnya Perang Dingin adalah kemenangan
kita bersama." Namnn, klaim Gorbachev ini dibantah oleh presiden
AS George H.W. Bush ,yangpada wakhr hampir bersamaan, mengu-
mumkan berakhirnya Perang Dingin dan keluarnya As sebagai pe-
menang. Dia katakan, "Selama lebih dari 40 tahun, Amerika Serikat
telah memimpin Barat dalam perjuangan melawan komunisme dan
ancaman tersebut diarahkan tepat ke nilai-nilai kita. Konfrontasi ihr
kini berakhir."17
Namun, kemenangan Barat dalam perang Dingin juga bukan
merupakan babak-babak yang manis dalam sejarah umat manusia.
Sebab, ongkos yang ditanggung sangatlah mahal. perang Dingin
adalah perang antara kekuatan-kekuatan militer raksasa.
Jeremy Isaacs dan Thylor Downing, dalam bukunya, Cold War,
mencatat, "Perang Dingin mempakan konfrontasi antara raksasa-
raksasa dunia. Keseimbangan teror telah memelihara perdamaian
dunia." Tetapi, keseimbangan terror antara kedua kekuatan besar ihr
menyedot biaya yang luar biasa besar, kususnya di bidang persen-
jataan,lebih dari apa yang dibutuhkan unhlk mempertahankan diri.
Antara tahun 7945-1996, diperkirakan sekitar 8 trilyun usD ($ 9,000,
000,000,000) biaya dikeluarkan unhlk persenjataan di selu.lh dunia.
17Jere'my Isaacs and rhylor Downing, Cold wrr, (London: Bantam press, 199g), hlm .412-41g
l Bagian l: Dari Kebingungan Menuju Kematian 127
aaa
18
Jeremy Isaacs and Taylor Downin g, Cold War, (London: Bantam Press, 1998), hlm. 418-
420). Cerita tentang kebrutalan AS dalam Perang Vietnam telah menjadi sangat populer. Senia-
ta kin-ria dan pemusnah massal yang luar biasa ganasnya terhadap manusia dan alam diguna-
kan untuk mengalahkan musuh. Dalam upaya untuk memaksa Vietnam Utara duduk di meja
perundingan, AS menggunakan bahan peledak berkekuatan tinggi, bom napalm, dancluster
bombs. AS juga menjatuhkan 18 juta gallon herbisida yang menghancurkan hutan tropis dan
area persawahan. Thk hanya itu, senjata kimia yang sangat beracun, bernama Agent Orange,
pun digunakan. Tanpa peduli, kota-kota dan hutan dihancurkan untuk meraih kemenangan.
Tentang haf ini, seorang pelabat AS menyatakan: "We hnd to destroy the torun in order to snue it."
(Jeremy Isaacs and Taylor Downing,Cold Wnr, hlm.218). Masalah Perang Vietnarn
iuga mc-
nyaksikan satu tragedi dalam sejarah AS, yaitu terbunuhnya PresidenJolur F. Kennedy pada 22
November 1963. Robert Mc Namara dalam memoarnya percaya bahwa iika Keruredy tidak
dibunuh, maka AS tidak akan terlibat dalam Perang Vietnam. Film JFK garapan Oliver Stone
juga menggambarkan kaitan antara pembunuhan Kennedy dengan penolakannya terhadap
keterlibatan AS dalam Perang Viehram.
19 Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies, Americnn Drenm, Globnl Nightmare, hlm. 181.
ffi
6
" Islam is tlrc only ciailization which hns put tlrc suraiaal of the West in doubt, and
it lns done nt least twice."
Samuel P. Huntington, penasihat politik terkemuka bagi pemerintah
Amerika Serikat
peperangan kaum Muslim yang berperang satll sama lain atau pe-
rang melawan non-Muslim, jauh lebih banyak dibandingkan masya-
rakat dalam peradaban lain. "Peristiwa-peristiwa kekerasan Muslim
ihr dapat mengkristal menjadi suatu konflik peradaban utama anta-
ra Islam dengan Barat atau selain Barat," hllis Huntington.
T[rlisan Huntington di Nezuszot'ek ittt menegu-hkan kembali tesis
lamanya (clash of ciuilizations), dimana ia menekankan, bahwa kon-
flik antara Islam dan Kristen-baik Kristen Ortodoks mauPun Kristen
Barat--adalah konflik yang sebenamya.
Sedangkan konflik antara Kapitalis dan Marxis, hanyalah kon-
flik yang sesaat dan bersifat dangkal.l
Data kuantitatif yang dipaparkan Huntington, tentang banyak-
nya konflik yang melibatkan, memang sebuah fakta. Tetapi, Hun-
tington tidak menyebut, mengapa kaum Muslim ittr terlibat konflik,
dan darah siapakah yang banyak tertumpah? Darah kaum Muslim-
kah atau justrt kaum Muslim yang banyak menjadi korban pem-
bantaian di mana-mana? Analisis model Huntington semacam ini
yang tidak menonjolkan peran Barat sebagai akar dan sebab dari
berbagai konflik di dunia intemasional mtrncul karena posisi Hun-
tington sebagai penasihat politik luar negeri AS dan menuiukan
analisisnya sebagai bahan pengambilan kebijakan politik luar negeri
negara adidaya ihr. Dalam dialog dengan Anthony Giddens ter-
sebut, Hrrntington menyebut data dari MajalahTlrc Economist,yang
memaparkan, bahwa dari 32 konflik besar yang terjadi pada tahun
2000, lebih dari dua pertiganya adalah konflik antara Muslim dengan
non-Muslims. Karena itu, kata Huntington, Eropa danAmerika perlu
menerapkan strategi bersama untuk menghadapi ancaman-ancaman
terhadap masyarakat dan keamanan mereka dari militan Islam. Ia
menekankan perltrnya dilakukan preemptiae-strike (serangan dini)
terhadap ancaman dari kaum militan Islam itu. Kata Huntington,
"Saya perlu menambahkan bahwa sahr strategi yang memungkin-
kan dilakukannya serangan dini terhadap ancaman serius dan men-
desak adalah sangat penting bagi AS dan kekttatan-kekuatan Barat
pada saat ini. Musuh kita yang utama adalah Islam militan."
I Sanruel P. I luntington, The Clnsh of Cit'ilizntions nnd the Remnking of World Order, (New
York: Touchtone Books, 1996), hlnt. 209.
1 34 Walan Peradaban Barar
8 Dalam era neo-kolonialisme (dominasi politik, ekonomi, dan budaya), "ancaman Islam"
bisa diartikan secara luas, dan bukan merupakan soal ideologi semata, tapi juga pasti akan
berimbas pada soal ekonomi yang menjadi kepentingan utama kaum Kapitalis. untuk mem-
pertahankan hegemoni ekonominya. Seorang Muslim "modem", sekuler, atau yang telah ter-
Barat-kan (Westernized\ akan lebih mudah mengkonsumsi produk-produk Barat seperti film,
kosmetik, dan berbagai produk dunia mode. Menurut sosiolog Iran Ali Syariati, "Tujuan dari
alternatif ini (perluasan pasar. Pen.) bukanlah kekerasan, melainkan mengatur terjadinya peru-
bahan mendasar; yaitu mengubah nilai-nilai agar kehadiran "shampo", "kemeia", "lipstik",
dapat diterima. Masyarakat musti dimodernisasi secara menyeluruh. Dan apabila sudah dimo-
dernisasi, mereka dengan senang hati akan menelan apa pun yang ditawarkan kepada mereka.
Akhirnya tibalah saat dimana semua penduduk asli meniadi "beradab". Inilah saat kelahiran
penindasan budaya. Bagaimana cara mengubah penduduk asli menjadi modem? Para indus-
trialis musti memisahkan dari keyakinan agama, kebudayaan, dan nilai-nilai mereka yang me-
nentang barang-barang konsumsi dan tatanan baru." (Ali Syariati, Perannn Cendekiaunn Mus-
lim, (Yogyakarta: Shalahuddin Press, 1989), Nm. 21.
140 walatr Peradaban Barat
9Pola pendekatan budaya ini tidak banyak berbeda dengan apa yang dilakukan penjaiah
di zaman kolonialisme klasik, dimana untuk mengokohkan penjajahannya, pemerintah kolo-
nial memberikan dukurgan terhadap gerakan misi Kristen atau penyebaran budaya penjajah
kepada penduduk iaiahan. Mengutip Encyclopnedie znn Nederlnndsch Indie I, hlm. 67, Deliar
Noer mencatat, sebagai pihak yang ingin berkuasa di Indontsia, ada dua pandangan yang di-
rurgkapkan untuk melestarikan kekuasaan kolonial. Pertama, adalah "asosiasi", yakni bagai-
mana mengembangkan kebudayaan Barat sehingga diterima sebagai kebudayaan rakyat Indo-
nesia, walaupun tanpa mengesampingkan kebudayaan lokal sendiri. Tuiuannya adalah untuk
mengikat "iajahan itu lebil-r erat pada peniaiah dengan menyediakan bagi penduduk jajahan itu
manfaat-manfaat yang terkandung dalam kebudayaan pihak penjaiah dengan menghormati
sepenulu'rya kebudayaan asal (penduduk)". Pandangan ini dipromosikan oleh Snouck IIurg-
ronje, yang melalui karangaml'a, Nederland en de Islnm, mengatakan, "Pemecahan masalah
yang sebenarnya dan satu-satunya )'anB merupakan pemecahan tentang masalah Islam itu ter-
letak pada asosiasi orang Islam (yang terdapat di dalam jaiahan Belanda) dengan orang-orang
Belanda." Menurut }:lourgronie, pada akhimya, politik asosiasi itu akan memudahkan pekerja-
an misi Kristen. Kedua, adalah "Kristenisasi", yakni bagaimana mengubah agama penduduk,
yang Islam maupun yang bukan Islam, meniadi Kristen. Misi (Kristen) itu sendiri berpendapat
bahw,a bila pandangan pertama (asosiasi) tadi dapat dipenuhi, maka mereka sendiri pun "akan
lebih dapat mengusahakan agar mereka lebih diterima penduduk vang dari segi kebudayaan
itu telah berasimilasi". Sebaliknl,a, pertukarar-r agama penduduk menjadi Kristen, "mengun-
tungkan tanah air (negcri Belanda) pula oleh karena penduduk pribumi, yang mengenal erat-
nya hubungan agama dengan pemerintahan, setelah masuk Kristen akan menjadi warga-warga
loyal lahir batin bagi Kornpeni, sebutan yang diberikan kepada administrasi Belanda itu.
(Deliar Noer, Geroknn Moderen lslom di lrtdonesia 1900-L942, (lakarta: LP3ES, 1990), hlm. 26-27.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 141
10 Dil."trp d-t artikel Atantya H. Mulyanto berjudul "Postulat Kntgmnn, Krisis dan Kasus
Bank Bali" , dil{arian Pcmbnnnn,l3 Agustus 1999. Soros membantah keterlibatan dirinya
Srrnrn
bahwa ia
dalam krisis di Indonesia. Namun dalam salah satu tulisannya, soros membantah
krisis yang teriadi di Indonesia- Bahkan, ia katakan, The Quantum
mengambil keuntungan dari
FturJs sempat terpukul berat, karena telah membeli rupiah sekitar 4.000 per dolar atas pemi-
kiran bahwa rupiah telah selamat ketika ia merosot dari 2.430 pada bulanJdi 7997.Ia merosot
menjadi 16.000 dalam waktu pendek. "suatu pengalaman yan8 sanSat memilukan. saya sudah
menyadari sepenuhnya akan korupsi rezim Soeharto, dan saya bersikukuh untuk menjual sa-
l.ra'r kami di Indonesia dimana anSSota keluarga Soeharto memiliki kepcntingan besar,
sebab
saya tidak ingin dihubungkan dengan mereka. Namun, toh karni tidak bisa menghindarkan
diii, dengan rnenderita kerugian besar pada saat keuntungan sudah hampir di tangan," kata
Soros. (George Soros, Krisr.s Knpitalisme Global, (Yogyakarta: Qalam, 2001), hal' 182. Apapun,
fakta.ya, AS dan IMF memang memiliki peran besar dalam krisis ekonomi di Indonesia' Pada
g Januari 1998, kctika nilai rupiah anilok meniadi Rp 10.000 per dolar As, Presiden Clinton
142 Waian Peradaban Barar
menelepon Presiden Soeharto, agar mau bekerjasama dengan IMF. Clinton juga
mengutus wa-
kil Menteri Keuangan Lawrence summers u^tuk menemui Soeharto, yang ketika itu enggan
menerima saran-saran IMF dan lebih cenderung menerapkan teori CBlnya steve
Henke. (Ten_
tar-rg Peran IMF dalam krisis ekonomi di Indonesia dan keiatuhan rezim
Soeharto, lihat: Fadli
Zon,The IMF Game, (Jakarta: IPS,2004).
Bagian ll: Cara Memandang lslam 143
ini, Islam militan telah menggantikan posisi uni soviet sebagai mu-
suh ntama AS.11 Dalam buku ini Httntington menyebut, Islam milit-
an bukan hanya Osama bin Laden atau kelompok al-Qaeda. Tetapi,
banyak kelompok lain yang bersifat negatif terhadap AS. Kata Hun-
tington, sebagaimana dilakukan oleh Komunis Intemasional dulu,
kelompok-kelompok Islam militan melakukan protes dan demons-
trasi damai, dan partai-partai Islam ikut bertanding dalam pemilih-
an umum. Mereka juga melakukan kerja-kerja amal sosial.l2
Dengan definisi dan penggambaran seperti itu, banyak kelom-
pok Islam yang dimasukkan ke dalam kategori militan, dan layak
diserang secara dini. Tanpa menampilkan sebab-sebab dan fakta
yang komprehansif, misahrya, Huntington menulis, bahwa selama
beberapa dekade terakhir, kaum Muslim memerangi kaum Protes-
tan, Katolik, Kristen Ortodoks, Hindu, Yahudi, Budha atau Cina.13
Ia tidak menjelaskan, apakah dalam kasus-kasus ihr kaum
Muslim diperangi dan dizhalimi, atau Muslim yang memerangi. Da-
lam menyinggung kasus Bosnia, misahrya, dia sama sekali tidak me-
maparkan bagaimana kaum Muslimin menjadi korban kebiadaban
yang tiada tara yang dilakukan bangsa Kristen Serbia. Tidak pula
diungkapkannya, bahwa ketika ihr, AS dan sekuhlnya menjadi pe-
nonton yang baik pembasmian umat Muslim. Samantha Power, da-
lam btrktrnya "A Problent from Hell: Americn and Tlrc Age of Genocide"
(London: Flamingo, 2OO3), membongkar habis-habisan sikap tidak
peduli As terhadap praktik pembasmian umat manusia di berbagai
tempat, termasuk di Bosnia. Buku ini memenangkan hadiah jurna-
listik Pulitzer tahun 2003. Dalam kasus Bosnia, ttrlis Samantha, AS
bukan hanya tidakbemsaha menghentikan pembasmian etnis Mus-
lim, tetapi malah memberi jalan lapang kepada Serbia untuk melak-
sanakan kebiadaban mereka. Unhrk Bosnia, Samantha yang men;'adi
saksi berbagai kebiadaban Serbia di Bosnia, menulis judul "Bosnia:
No More than Witnesses nt a Funeral".ra
11 Htrntington, Who Are Wa?: The Challenges to America's Nntional ldentity" (New York:
Skenario Neo-konservatif
Huntington, Bernard Lewis, dan kawan-kawannya dari kalang-
an ilmuwan neo-konservatif, tenrs berkampanye agar negara-negara
Barat lain juga mengikuti jejak AS dalam memperlakukan Islam
l7 Miclrel Colin Piper,Thc Higlt Pricsts of War, (Washington DC: American Free Press, 2004),
hlnr. l.
146 Walat peradaban Barat
23 Abdulhay Y. Zalloum, Pninting Islnm n> Tltc Nctt, Enerny, hln-r. 50-51
Bagian ll: Cara Memandang lslam 149
aaa
7
1 Samuel P Huntington, Clnsh of Cit'ilizntions nnd the Remaking of World Order, Touchtone
Books, New York, 1996, hlm. 47; Bemard Lewis,lslnm nnd the West, (New York: Oxford Univer-
sity Press, 1993).
2 Bernard Lewis, lslam nnd the West, (New York: Oxford University Press, 1993), hlm. zrii
3 Bernard Lewis, The Muslim Discoz,ery of Europe, (New York: W.W. Norton&Company,
1982), hlm. 17-18.
1 52 Walatr Peradaban Barat
E L,f,+ f-r*, C uazzofle (ed.), The lstnmist Dilemma,(Berkshire: Ithaca Press, 1995).
5 Bemard Lewis,The Crisis of lslam: Holy War and l)nholy Terror, (London:Phoenix, 2004),
hlm.24.
1 54 Waiatr Peradaban Barat
masa depan AS sendiri. Policy it.. disebut oleh Paul Findley sebagai bentuk hubungan kolutif
(collusite relationship\: "AS memberikan dukungan (kepada Israel) yang tanpa dukungan AS
itu, Israel tidak akan mampu melanjutkan penindasan atas hak asasi manusia dan ekspansi
wilayahnya. Hubungan kolutif ini sangat merusak pengaruh AS ke seluruh dunia. Ini akan
membawa pemerintah AS turtuk menjalankan praktik memalukan dengan membutakan mata
atas pelanggaran yang dilakukan Israel, baik terhadap hukum internasional maupun hukum
AS, suatu kebiasaan yang dicatat oleh para pemimpin luar negara." (Paul Findley, Deliberate
Deceptions-Facing the Facts about the US-lsraeli Relationship, (New York: Lawraence Hill Books,
1993), hlm. 236).
9 Bemard Reich ,The Llnited Stntes nnd Israel: The Nature of a Special Relntionship, dalam buku
TheMiddle East and The United States: A Historicnl and Political Reasscssment (ed. David W. Lesch),
(New York: Westview Press, 1996), hlm. 233.
Bagian ll: Cara Memandang lshm 157
10 Noam Chomsky, The Prosperous Feu and the Restless Many, (Arizona: Odonian Press,
1994),hlm.3942.
1 58 Walaf Peradaban Baral
11 Bernard Lewis, The Crisis of Islom, hlm. 86, 92. Buku Lewis ini ditulis sebelum AS me-
nyerang lrak, Maret 2003, sehingga meniadi petunjuk yang jelas, bagaimana pengaruh gagas-
annya terhadap kebiiakan politik luar negeri AS. fika mencermati logika Lewis semacam itu,
maka sebenarnya, secara moral, tidak masuk akal, jika Barat mengedepankan jargon-jargon
moralis dalam politik internasionalnya, semisal demokratisasi, pembelaan atas Hak Asasi Ma-
nusia, "pembebasan", dan sebagainya. Contoh yang sangat jelas, bagaimana Barat sangat me-
mentingkan dalam mengeiar kepentingan-kepentingannya sendiri, dapat dilihat dalam kasus
serangan ke atas Irak, Maret 2003. Sebuah situs yang berbasis di Jerman, uutu. duelle.de, pada
30 Agustus 2002 dan 19 September 2002, membuat analisis, jika Bush dan kawan-kawannya
berhasil menggulingkan Saddam Hussein, maka AS secara tidak langsung menguasai negara
yang memiliki cadangan minyak kedua terbesar di dunia, sekaligus ;'uga menguasai harga mi-
nyak. Menurut perkiraan resmi, Irak memiliki cadangan minyak sebesar 115 milyar barrel.
Namun, beberapa perusahaan minyak memperkirakan jumlah sebenarnya dua kali lipat dari
angka itu. Sedangkan Arab Saudi memiliki cadangan minyak sebesar 251 milyar barrel. Ahmed
Chalabi dari "Center for Globol Energy Studies" memperkirakan, dengan pengembangan tekno-
logi tertentu, di Irak dapat ditambang 7 kali lebih banyak dari lumlah yang ditambang saat ini,
yaitu sekitar 1,5 juta barrel. (Ini berarti lebih banyak dari kapasitas produksi Saudi yang sekitar
9 juta barrel saat ini). Dengan potensi minyak yang begitu besar, "logis" iika AS sangat ber-
kepentingan terhadap Irak, mengingat negara ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi
terhadap minyak. Kini, AS mengimpor sekitar 11 iuta barrel per hari (selisih kebutuhan minyak
sebanyak 19 iuta barrel dan produksinya hanya 8 juta barrel per hari). Jargon'pernbebasan
rakyat Irak dari diktator Saddam Hussein' dengan gamblang merupakan jargon propaganda
politik, yang tidak realistis, sebab selama bertahun-tahun, Saddam Sang Diktator adalah se-
kutu rapat Presiden Ronald Reagan dan Ceorge Bush.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 1 59
13Michel Colin Piper,The High Priests of Wnr (Washington DC: American Free Press,20&l),
hlm.85-88.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 161
14 Bernard Lewb, Whnt Went Wrong?: Western lmpoct and Middle Eastern Response, (Lon-
don: Phoenix,2002), hlm. 6.
15 Bernard Lewis,Whnt Went Wrong? hlm. 168.
162 walatr Peradaban Barat
16 Stanford J. Shaw, The lews of the Ottoman Empire nnd theTurkish Republic, hlm. 13-14;
HenryCharlesLea,AHistory of thelnquisitionofSpain,(NewYork:AMSPressInc., 1988),Vol. 1,
hlm. 35, 140; Martin Gilbert (ed) Atlns of leuish Cit'ilizotion, hlm. 59.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 163
17 Bernard Lewis,The lerus of lslam, (London: Routledge&Kegan Paul, 1984), hlm. 181
164 Walatr Peradaban Barar
politik luar negeri AS. Di masa lalu di berbagai belahan dunia, Barat
bersahr dengan Islam melawan komunisme. Itu bisa dilihat dalam
kasus Afghanistan, Timor Timu1, misahrya. Bukan rahasia lagi, AS
ketika itu berkolaborasi dengan para mujahidin Afghan, juga Tali-
ban, yang dikemudian hari pasca mntuhnya komunisme, mereka di-
cap dan diburu oleh AS sebagai teroris. Banyak film diproduksi un-
hrk menggambarkan kekejaman pasukan Uni Soviet di Afghanistan
dan kepahlawanan para pejuang mujahidin Afghanistan. Salah satu
yang terkenal adalah film Rambo III yang dibintangi Sylvester
Stallone. Film ini menggambarkan sosok Rambo, sang jagoan, yang
berkolaborasi dengan para mujahidin Afghan, melawan pasukan
pendudtrkan Uni Soviet. Di kemudian hari, pasca Perang Dingin,
temtama pasca 11 September 2001, para alumni mujahidin Afghan
yang dulu dibantu dan didukung oleh AS, kemudian dicurigai dan
dibum sebagai teroris. Tidak ada lagi sebtttan "mujahidin" atau pe-
juang kemerdekaan untuk mereka. Situasi politik internasional su-
dah berubah. Kemnhrhan Uni Soviet telah mengubah peta politik
intemasional. Negara-negara Eropa yang dulu bergabung dengan
Uni Soviet dalam Pakta Warsawa, kemudian sahr per sahr berga-
bung dengan NATO.
Dalam kasus Timor-Timur (Timtim), Indonesia turut memikul
dampak perubahan politik Barat, khususnya AS tersebut. Setelah di-
paksa melepaskan Timtim, Indonesia terus dikejar soal Timtim, ka-
rena dipandang tidak serius dalam mengadili para jenderal yang di-
tuduh melakukan pelanggaran HAM. Akhir Agushrs 2004, Sekjen
PBB Kofi Annan melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB, bahwa
ia mengaku kecewa terhadap proses peradilan yang dijalankan RI
atas para pelaku pelanggaran HAM di Timtim tahun 1999. Menteri
Luar Negeri Indonesia, Hassan Wirajuda di Jakarta, (24 Agustus
2004), mengungkapkan bahwa dirinya menyadari ada bagian-bagian
dalam laporan tersebut yang memjuk sikap sejumlah negara yang
menyatakan tidak puas atas peradilan yang dilakukan RI. Namun,
Hassan menilai laporan Sekjen PBB tersebut tidak perlu diresahkan
karena Kofi Annan sendiri dalam laporan itu tidak menyebut lang-
kah-langkah yang akan dilakukan unhrk menyikapi kekecewaan
tersebut.
Indonesia menduduki Timtim karena mendapat dukungan dari
1 66 Walan Peradaban Barat
aaa
8
I DavidR. Blanks and Michael Frassetto (ed), Western Viaus of Islnm in Mediez'nl nnd Enrly
Modern Europe, (New York, St. Martin's Press, 1999), hlm. 56-57.
2 David R. Blanks and Michael Frassetto (ed\, Western Viaos of lslam.... hlm. 58.
1 70 Walan Peradaban Barat
3 David R. Blanks and Michael Frassetto (ed), Westcrn Vinos of lslam... hlm. 62-63. Salah
satu cara penggambaran Islam yang menyeramkan dan salah iuga diberikan oleh sejarawan
terkenal, Edward Gibbon. Ia menggambarkan Nabi Muhammad sebagai pembawa agama Is-
lam dengan masing-masing tangannya membawa pedang dan AlQur'an. Dalam kata-kata
Cibbon: "...Mohammed, w,ith the sword in one hand and the Koran in the other, erected his
throne on the ruins of Christianity and of Rome." (Lihat, Edward Gibbon,The Decline and Fnll of
The Romnn Empire, (New York: The Modem Library, 7974), vol.III, hlm. 55. Gambaran Gibbon
tentang Nabi Muhammad ini dikritik oleh Bcrnard Lewis, dengan mcnyatakan, bahu,a gam-
baran Gibbon itu bukan saja salah, tetapi mustahil. Kecuali, jika diasumsikan Nabi Muham-
mad adalah kidal. Menggambarkan tangan kiri kaum Muslim sebagai pemegang Kitab Suci,
menurut Lewis, adalah mustahil. (Lihat, Bernard Lewis,The lezus of lslnm, (London: Routledge
& Kegan Paul, 1984), hlm. 3.
Bagian lk Cara Memandang lslam 1 71
5
Jan Bremn-rer, lnterpretntions of Greek Mythotogy, (London: Routledge, 1988), hlm. 7
1 74 waiatr Peradaban Baral
sebagai usktlp yang ramah, suka menolong anak dan orang miskin.
Namun, Iegenda Santo Nicholas juga bercampur dengan legenda
lain tentang 'pemberi hadiah' dari kalangan kaum pagan yang me-
miliki kekuatan sihir yang menghukum anak-anak nakal dan mem-
beri hadiah kepada anak-anak yang baik. Dia biasa menaiki kereta
terbang yang ditarik rusa kuhrb. Namun, ada juga legenda tentang
Sinterklaas yang menggambarkan orang tua berjanggut putih pan-
jang berpakaian usktqp menaiki kuda yang bisa terbang ke atap
rumah, dibantu budaknya Swnrte Piet. Sinterklans datang tanggal25
Desember malam, ke rumah-rumah untuk memberi hadiah bagi
anak-anak yang baik melalui cerobong asap. Gambaran Sinterklnas,
yang berkulit putih dan pemurah kepada anak-anak, bisa dijadikan
sebagai bahan propaganda tentang kebaikan orang kulit putih. Se-
baliknya, budak hitam Swarte Piet pembantunya, budak berkulit
hitam, digambarkan bersifat kejam, dan suka mencambuk anak-anak
nakal. Karena sejarah kehidupan Nicholas tidak jelas, Paus Paulus
VI menanggalkan perayaan Santo Nicholas dari kalender resmi
gereja Roma Katolik pada tahun L969. Ada juga Santa Claus versi
Amerika, yang berasal dari Kutub Utara. Santa Claus di AS adalah
ciptaan dari Public Relatiotts Mnnager untuk mempromosikan produk
minuman tertentu. Karena orang Amerika tidak mau disebut rasis,
maka Santa Claus di AS tidak ditemani oleh pembantunya yang ber-
kulit hitam.
Banyak kalangan Kristen yang prihatin
dengan kondisi Perayaan Natal yang lebih
menonjolkan legenda dan mitos tentang San-
ta Claus, ketimbang sosok Jesus. Seorang
aktivis Kristen di Indonesia, misalnya, me-
nulis: "Mengenang maraknya perayaan
Natal di akhir tahun 2003 yang lebih menon-
jolkan figur Santa Klaus daripada figur Tirhan
sinterklas, pengaruh Yesus, sudah tiba saatnya umat Kristen sadar
mitologi Barat terhadap
Kristen dan menempatkan dirinya lebih berpusat
Injil dan berhati Tuhan Yesus, dan tidak ma-
kin jauh terpengaruh komersialisasi yang sudah begitu jauh diman-
faatkan oleh toko-toko mainan, makanan & minuman, dan bisnis
hiburan itu." (www.yabina.org).
Bagian ll: Cara Memandang lslam I 77
7 Fred Halliday, The End of the Cold Wnr nnd lnternational Relntions: Some Analytrc nnd Theo-
reticnlConclusions,dalambuku lnternntionnlRelntionsTheoryToday,T995:57.
1 80 Walatr Peradaban Barar
8
John L. Esposito, The lslamicThreat, Myth or Renlify, (New york: oxford University press,
1993), hlm.4-5.
Bagian ll: Cara Memandang lshm 181
9 Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies, American Dream, Global Nightmare (Cam-
bridge: Icon Books Ltd, 20M), h.lm. 21-26. Menurut kedua penulis ini, ada 10 hukum dalam
mitologi Amerika (the tcn lazts of Amcricon mythology), yaitu: (1) Fear is essential, (2) Escape is the
renson for being, (i) lgnoronce is bliss, (4) Americn is the idea of nation (5) Democratisation of eoery-
thing is theessence of America, (6) American democracy Lns the right to be imperial and etpress itself
throuh empire, (7) Cinemn is the enginc of the empire (8) Celebrity is the common currency of empire, (9)
War is necessitv, (10) American trndition and history are uniuersal narratipes applicable ncross all time
and spnce.
10 Fawaz A Gerges, America nnd Political Islam: Clash of Cultures or Clnsh of lnterests, (Cam-
bridge: Cambridge University Press, 1999).
182 waiatr Peradaban Barat
71 Fawaz AGerges, America and Politicnl lslnm, h\m.8. Poling ini dilaksanakan oleh : Sur-
vei Roper (JuIi 1993), Koran Los Angeles Times (1993), Survei bersama antara American Mus-
lim Council dan Zogby Group (1993), Callup (Oktob er 1994\ dan Survei American Arab Insti-
tute (1995).
12 Fawaz A Gerges, America and Political lslnm, hIm.22.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 183
pada negara dunia ketiga yang mencoba keluar dari dominasi nega-
ra super poI.uer.
Kaum akomodasionis jtrga melihat bahwa Islam politik adalah
produk dari tekanan yang keras pada bidang politik dan sosial eko-
nomi. Islam bukanlah sebuah ideologi yang radikal utopis, sebagai
anggapan kaum konfrontasionis. Mereka menyatakan, gerakan-ge-
rakan Islam dengan variasi yang berbeda, didasari motivasi untuk
pembebasan dari tekanan politik dan ekonomi. Kelompok Islamis
ini, memang menentang terus berlangsungnya dominasi Barat pada
dunia Islam. Mereka juga mengkritik kebijakan Washington yang
mendukung rezim di Timur Tengah yang kort.p dan represif. Di
samping juga dukungan AS untr.rk Israel, yang menyebabkan Mus-
lim di dunia ini menentang habis-habisan Amerika. Intelektual ako-
modasionis ini malah menyarankan pemerintahan AS untuk tidak
menentang penerapan hukum Islam atau gerakan-gerakan aktivis
Islam, selama program mereka tidak mengancam kepentingan vital
Amerika. "Kanm Islamis yang dominan sekarang ini, merepresenta-
sikan sebuah tantangan daripada ancaman kepada AS dan sekuhr-
nya di Timur Tengah," kata Gerges.
Pendapat para intelektual akomodasio-
nis dengan konfrontasionis memang sering-
kali bertentangan. Dalam serangan Amerika
ke Afghanistan, Noam Chomsky salah se-
orang intelektual akomodasionis, menge-
carrmya. Professor Linguistik ini menyaran-
kan Amerika lebih mengevaluasi kebijakan
Iuar negerinya dan memahami kemarahan
Osama atau Dunia Islam daripada main bom-
boman. Chomsky menyatakan,
aaa
20 Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davier., American Dream, Global Nightmare,hlm.2l.
I
Trauma dan Islamofobia
"For nlmost a thousand yenrs .... Europe wns utder constant thrent from lslnm."
Bernard Lewis
atrscliedene Dinge" (Agama dan gereja adalah dua hal yang berbeda,
makstrdnya harus dipisahkan), "Dns Problem der Kirclrcn ist, dnss sie
sclton lange keines melr sind" (Masalahnya adalah, gereia sudah lama
tidak berarti apa-apa lagi).
Situasi konkritnya digambarkan oleh Heiner Koch, salah se-
orang pengums gerela di Koel-n, "Banyak orang di |erman sekarang
ini menyamakan gereja dengan toko atau supermarket. Mereka
membeli produk-produknya, semisal sekolah untuk anak-anak me-
reka, TK sampai SMU, dan upacara-upacaranya. Sementara pendeta
dan ahrran hukumnya dicuekin. Mereka bayar iuran gereja dikasir,
lalu menunggu;'asa pelayanan segera. Besoknya, pergi ke toko sebe-
lah, lihat produk apa yang dijual astrologi, psikoterapi, atau Budhis-
me. Lalu minggu depan belanja lain di t'oko lain," demikian paparan
Syamsuddin Arif.
Agama Kristen bisa dikatakan sebagai salah satLr "korban"
Westemisasi dan hegemoni peradaban Barat. Agama Kristen mulai
bersinar di Eropa ketika pada tahun 313 M, Kaisar Konstantin me-
ngeltrarkan surat perintah (edikt) yang isinya memberi kebebasan
warga Romawi unhrk memeluk agama Kristen. Bahkan, pada tahun
380, Kristen dijadikan sbagai agama negara oleh Kaisar Theodosius.
Menurtrt edikt Tlrcodosilrs, semua warga negara Romarn i diwajibkan
menjadi anggota gereja Katolik. Agama-agama kafir dilarang. Bah-
kan sekte-sekte Kristen di luar "gereia resmi" pun dilarang. Dengan
berbagai keistimewaan yang dinikmatinya, Kristen kemudian me-
nyebar ke berbagai penjuru ciunia, hingga kini jumlah pemeluknya
mencapai sekitar 1,9 milyar jiwa. Tapi, jika dicermati lebih jaujr, per-
kembangan gereja-gereja di Eropa--asal persebaran Kristen--cukup
menyedihkan. Sebuah buku yang dihrlis Herlianto--seorang aktivis
Kristen asal Bandur.g-berjudrl Gereja Modern, Mau Kemann? (7995)
memaparkan dengan jelas kehancuran gereja-gereja di Eropa. Kris-
ten kelabakan dilrantam nilai-nilai sekularisme, modernisme, iibe-
ralisme, dan "klenikisme".
Di Amsterdam, misalnya, 200 tahun lalu 99 persen penduduk-
nya beragama Kristen. Kini, tinggal 10 persen saja yang dibaptis dan
ke gereja. Kebanyakan mereka sudah tidak terikat lagi dalam agatna
atau sudah menjadi sekuler. Di Perancis, yang 95 persen penduduk-
nya tercatat beragama Katolik, hanya L3 persennya saja yang meng-
Bagian ll: Caia Memandang lslam 193
6 Samuel P. Fluntington, The Clnsh of Cit ilizations and the Renmking of World Order, hlm. 130.
7 Karen Armstrong, Holy Wnr: The Crusades and Their lmpact on Todny's World, (London:
McMillan London Limited, 1991), hlm 3-4.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 197
8 Tentang cerita Jenderal Geraud di makam Saladin, lihat, Serge Latouche, Tfte Westernizn'
tion of the Worlrr', (Cambridge: Polity Press, 1996), hlm. 5.
1 98 Walatr Peradaban Barar
9Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, (akarta: LP3ES, 19g5), hlm. 12..
10Lihat, Napoleon in Egypt: Al-lnbarti's Chronicle ofThe French Occupation,1798 (translated
by Slr:nuel Morch), (Princcton: Marcus Wiener Ptrblishing, 1993), hlm. 24-26.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 199
11 Syamsul Hadi, Politik Sttindnr Ganda Amerifur Seriknt terhadap Bosnin, lakarta: Fodis,
1e97).
202 Waian Peradaban Barat
12 Smail Balic, "Bosnio: The Chalenge of a Tolernnt Islom", dalam Hans Kung dan Jurgen
Moltmarur (ed), lslam: A Challenge for Christianity, (London: SCM Press, 1994), hlm. 6-8.
Bagian ll: Cara Memandang lshm 207
1'l Victor Silaen dkk., Gerejn dan Reformasi, (Jakarta: Yakoma PGI,1999), hlm. 31-32. Angka
resmi statistik tahun 1990 mentrniukkan, jumlah Protestan di lndonesia hanya 6 persen.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 209
memrlat hrlisan Pdt. Dr. August \Ar. Galag, yang be4udtrl "Maru-
jenrcn Misi Gereja, Sudnh Berlnsiiknh? " Disihr dikutip data dari Global
Eaangelization Moaement Dntnbrce yang menyebutkan bahwa jumlah
umat Kristen di Indonesia sudah lebih dari 40 juta. Dalam setahun,
mentrmt data ihr, jumlah urnat Kristen bertambah 6,9 "h.
Tipuan opini--mencitrakan sebagai kaum tertindas--selama pu-
Iuhan tahun juga sukses dilakukan oleh kaum Yahudi. Dalam seja-
rah, kaumYahudiberhasil mencengkeram opini dunia dengan men-
ciptakan mitos "lnllcaust", sehingga selalu mengesankan bangsa Ya-
hudi sebagai bangsa tertindas. Padahal, menumt Ralph Schoenman,
pembantaian sekitar 6 juta warga Yahudi di Jerman (lnlocaust) ada-
lah merupakan buah kerjasama antara tokoh-tokoh Zionis dengan
Nazisme, untuk menciptakan kesan bahwa Yahudi adalah bangsa
tertindas dan layak mendapat simpati dunia. Schoenman menyo-
dorkan sederet fakta tentang kerja sama Zionis dan Nazi dalam me-
muluskan upaya pendirian negara Yahudi di Palestina dan "pemak-
saan" orang-orang Yahudi agar mau berpindah ke Palestina. Pada
tahtur \937, mllisi Zionis Sosialis Pekerja, Haganah, yang didirikan
oleh Vladimir Jabotinsky, mengirimkan agen (Feivel Polkes) ke Ber-
lin unhrk ditawarkan sebagai mata-mata bagi S.S. Pada bulan Mei
1935, Reindhardt Heydrich, kepala S.S., menulis sebuah artikel yang
memuji orang-orang Yahudi Zionis. "Doa dan niatan baik resmi kita
sejalan dengan mereka," hrlisnya. Adolf Eichman juga pernah ber-
kur,jung ke Palestina dan menjadi tamu Haganah. Polkes pemah
menyatakan, "Kelompok nasionalis Yahtrdi sangat gembira dengan
kebijaksanaan radikal Jerman."ls
Dalam bukunya, Ziortist Relntiorts toith Nnzi Gernnny, Faris Glubb,
seorang sastrawan dan sejarawan Inggris mencatat banyak data se-
ptrtar ini, dari sumber-sttmber Yahudi. Para tokoh Zionis sebenarnya
melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan Nazi Jerman untuk
menggiring imigran Yahudi ke Palestina. Glubb mencatat pada akhir
bukunya:
"Cerita lengkap mengenai peran Zionisme selama masa Hitler
tidak banyak diketahui, bukan hanya oleh dunia, bahkan oleh
aoa
10
"We shotrld not forget tlmt the US itself is a lending terrorist state."
Prof. Noam Chosmky, pakar linguistik pada the Massachussets Institute
of Technology
1Tentang terorisme Israel dan kasus Deir Yassin, bisa disimak dalam Ian J. Bickerton dan
M.N. Pearson, The Arab lsroeli Conflict: A History (Melbourne: Longman, 1995), hlm. %-98. Ed-
ward S. Herman, The Renl Tenor Netzwrk: Terrorism in Fnct in Propaganda" (Boston, South End
Press, 1982), hlm. 76-79.
214 Waian Peradaban Baral
2 Roger Geraudy, Israel dan Praktik-praktik Zionisme" (Bandung: pustaka, 19gg), hlm. l4g-
162.
3 Tentang metafor 'Kaisar' dan 'bajak laut' dapat dilihat dalam buku Noam
Chomsky,
Maling Teriak Maling: Amerika Sang Teroris?, (Bandung: Mizan,2001)
Bagian ll: Cara Memandang lslam 21 5
4 Kasus Pollard dapat disimak dalam Paul Findley, Deliberate Deceptions-Fncing the Facts
sbout the US-lsraeli Relntionship, (New York: Lawraence Hill Books, 1993).
Bagian ll: Cara Memandang lslam 219
5 Willem Oltmans, Di Btrlik Kctcrlibntun CIA, (fakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hlm. 4.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 223
7 Mark Hertsgaard, The Engle's Shadou: Why America Fascinates ond lnfitiates the World",
(Crows Nesh Allen and Undwin,2002), hlm. 127-123.
226 Waian Peradaban Barat
8 Peter Beyer, Religion and Globolization, (London: SAGE Publications, 1994), hlm. 114-122
9 Mark Jurgensmeyer, The New Cold War?, hlm. 4-6'
Bagian ll: Cara Memandang lslan 227
10 A. George (ed),Western Stnte Terrorism, (Cambridge: Polity Press, 1991), hlm. 7-8.
228 waian Peradaban Barat
sekien Partai Komunis Uni Soviet yang terakhir, bukan Barat yang
menang dalam Perang Dingin, tetapi kemenangan untuk semua. Te-
tapi, yang lebih tepat lagi, tidak ada yang menang. Yang menang
adalah perang dan perdamaian belum menang, seperti ungkapan
Einstein pada 10 Desember 1945, saat jamuan makan malam dalam
acara ulang tahun Hadiah Nobel, di New York. Ketika ihr, Albert
Einstein menyampaikan sahr pidato bertajuk, "Tlte War Is Won, bttt
tlrc Pesce rs Nof. " Saat ihr, Einstein menyatakan bahwa para ilmuwan
telah membanhr menciptakan senjata-senjata barur unhrk tujuan per-
damaian. Senjata-senjata ihr kini dipercayakan kepada Amerika Se-
rikat dan Inggris sebagai "wak71" umat manusia dalarr, menciptakan
perdamaian dan kebebasan. Tetapi, kata Einstein, "Sejauh ini kita ti-
dak memiliki jaminan perdamaian maupun kemerdekaan yang di-
janjikan oleh Piagam Atlantik. Perang telah menang, dan perdamai-
an belum menang. Kekuatan-kekuatan besar, bersafu dalam perang,
telah terpecah belah mengenai soal penciptaan perdamaian. Masya-
rakat dunia diberi janji akan kebebasan dari rasa takut; namun fakta-
nya adalah ketakutan diantara bangsa-bangsa telah meningkat sa-
ngat tinggi sejak berakhirnya perang."r3
Rekayasa informasi global ihllah yang sekarang tems berlang-
sung/ melalui media-media massa global. Masyarakat global diberi
ketidakberdayaan (disenrpowerntent) dalam berbagai hal menghad a-
pi hegemoni informasi. Kepentingan-kepentingan Barat--temtama
AS-dapat terwujud. Dalam bidang ekonomi, Amerika Syarikat (AS)
berhasil mengglobalkan berbagai produk industrinya, sehingga men-
jadi "selera dunia" @lobol taste). Terjadilah homogenitas dalam 3F
dan 1l yakaifood (makanan) ,frm (hlb:uran), danfashion (mode), dan
pikiran (tltougltt). Banyak warga dunia merasa bangga meminum
Coca-Cola, makan ayam goreng KFC dan burger McDonald's, me-
nikmaii musik AS, dan tidak malu-malu merriru mode pakaian
Britney Spears atau Jennifer Lopez yang sangat tidak pantas. Bukan
hanya ihr, umat manusia juga dipaksa dan diprovokasi supaya ber-
pikir seperti Barat, berpikir sekular dan liberal, sebagai bagian dari
budaya global. Bahkan, kaum muslimin didorong unhrk meninggal-
13 Otto Nathan and l-Ieinz Norden, Einstein on Peace, (New York: Simon and Schuster,
1960), hlm. 355.
230 Walatr Peradaban Barat
aaa
mehkan hal-hal yang di luar panca indera, (2) kelangkaan rasa ke-
agamaan dan kerohanian, (3) sangat menjunjung tinggi kehidupan
duniarvi dan menamh perhatian yang berlebihan terhadap manfaat
dan kenikmatan hidup, dan (4) memiliki kebanggaan patriotisme.
Semua ittr dapat diringkas dalam satu kata, "materialisme". Peradab-
an Romawi yang menggantikan peradaban Yunani memiliki keung-
gulan dalam hal kekuatan, tata pemerintaltan, luasnya wilayah, dan
sifat-sifat kemiliteran. Romawi kemudian mewarisi peradaban Yu-
nani sampai ke akar-akarnya, sehingga Bangsa Romawi tidak lagi
berbeda dengan Yunani dalam karakteristik dasar. Keduanya memi-
liki persamaan besa-r: rnengagtmgkan hal duniawi, skeptis terhadap
agama, lemah iman, meremehkan ajaran dan praktik keagamaan, fa-
natik kebangsaan, serta patriotisme yang berlebihan. Sejarah me-
nur..jukkan bahwa bangsa Romawi tidak memiliki kepercayaan ke-
agamaan yang mantap. Sejak semula mereka telah mengembangkan
paham sekularisme yang menganggap Tuhan tidak berhak memasu-
ki urusan politik maupun tlrllsan keduniaan lainnya.l
Muhammad Asad (Leopold Weiss) mencatat, Peradaban Barat
modem hanya mengakui penyerahan manusia kepada hrnhrtan-
tuntutan ekonomi, sosial, dan kebangsaan. Tirhan mereka yang sebe-
namya bukanlah kebahagiaan spiritual melainkan keenakan, kenik-
matan duniawi. Mereka mewarisi watak nafstt trntuk berkuasa dari
peradaban Romawi Kuno. Konsep "keadilatr" bagi Romawi, adalah
"keadilan" bagi orang-orang Romawi saja. Sikap semacam itu hanya
mungkin terjadi dalam peradaban yang berdasarkan pada konsepsi
hidup yang sama sekali materialistik. Asad menilai, sumbangan aga-
ma Kristen terhadap peradaban Barat sangatlah kecil. Bahkan, sari-
pati peradaban Barat ihr sendiri sebenarnya irreligiotts.
(....so charncteristic of ntodern Vlestern Ciailizatiort, is os unacceptab-
le to Clristinnity as it is to lslnm or nny other religion, becnuse it is irreli-
giotrs in its aery essence).?
Sayyid Qutb juga Cikenal sangat kritis terhadap Barat, temtama
setelah berkunjung ke Amerika Serikat tahun 1948-1950. Di sana
1 Abul Hasan Ali an Nadu,i, lslnm Membangun Perodnbnn Dunin, [akarta: Pustaka Jaya,
1988), hlm. 227-235.
2 Muhammad Asad,,lslnm ct The Crossronds, (Kuala Lumpur: The Other Press), hlm. 26-29.
Edisi pertama buku ini dicetak tahun 1934 oleh Arafat Publications Delhi and Lahore.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 233
7 Gerakan dan kiprah al-Attas ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan seiun-rlah
cendekiawan di Indonesia yang ketika itu justru aktif melakukan gerakan sekularisasi. Pada 2
Januari 1970, Nurcholish Madiid yang belum lama pulang dari kunjungan ke AS, n-reluncurkan
makalalrnya yang berludul "Kehnrtson Pembahnnnn Pemikirnn lslnm don Mnsnlnh lntegrosi
Umnt" , dalam diskusi yang diadakan oleh HMI, P[, CPI, dan Persami di Menteng Raya 58.
Gerakan sekularisasi ini semakin berkembang setelah banyak tokoh Islam sendiri kemudian
mengikuti iejak Nurcholish Madlid dan menempatkan Nurcholish sebagai cendekiawan ung-
gul yang patut dihormati. Tentang fenomena dan kajian kritis terhadap gagasan sekularisasi
Nurcl-rolish Madlid, lilrat Adian Husaini, Isinrn Liberal (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), Adnin
Armas, Pcngnruh Kristen-Orientnlis terhndnp Islnm Libernl $akarta: Gema Insani Press,2003), dan
Hamid Fahnry Zarkasyi, Adnin Armas, Adian Husaini, Tantnngnn Sekularisasi dan Liberalisnsi di
Dunin lslom, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003). Thpi, sebelum Nurcholish Madiid, sekitar tahun
1967,kelompok Limited Group di Yogyakarta sudah meniadikan buku Harvey Cox,The Seculnr
City, sebagai rujukan diskusi.
236 Waiatr Peradaban Barat
ngan Islam telah bergerak dari lersel sejarah keagamaan dan militer
ke leuel intelektual. Menurut hasil pengkajiannya, konfrontasi itu se-
cara historis bersifat pernanen. Islam dipandang Barat sebagai tan-
tangan terhadap prinsip yang paling asasi dari pandangan hidup
Barat. Islam bukan hanya tantangan bagi Kekristenan Barat tetapi
juga prinsip-prinsip Aristotellianisme dan epistemologi serta dasar-
dasar filosofi yang diwarisi dari pemikiran Yttnani-Romawi. Unsur-
unsur itulah yang membenhrk komponen dominan yang mengin-
tegrasikan elemen-elemen kunci dalam berbagai dimensi pandangan
hidup Barat.
"Tlrc confrontation betueen Western ailture and ciailization and
lslam,from tlrc listoricsl religiotts and military leaels,lms now moued
on to tlte intellectual leael; tnd ue nurst realize, tlrcn, tint this
confrontation is by nature a historically perma-nent one. Islanr
is seen by the West as posing a clmllenge to its oery zuny of life; n
chnllenge not ortly to Western Christinnity, but olso to Aristotelianisnt
and the epistentological and pltilo-sophicol principles deriaing f'ront
Grneco-Romnn thougltt ruhiclt fornts tlrc dominattt contponent integ-
rating the key elentents in dimensions of tlrc Western uorldaieu."s
Unhlk menyadarkan kaum Muslim akan tantangan besar yang
mereka hadapi, khususnya dari peradaban Barat, al-Attas memberi-
kan banyak ceramah dan menulis berbagai buku dan risalah. Salah
satu kumpulan ceramahnya pada tahun 1973 kemudian dibukukan
dalam sebtrah buku berjudul "Risnlslt untuk Kaum Muslimin", yang
8 Syecl Muhammad Naquib al-Attas, lslom ond Seculorism, (Kuala Lumpur, ISTAC, 1993),
hlm. 105. Sebagai catatan tambahan, dalam konsepsi Aristotle, Tuhan disebut sebagai "trz-
mozred motrer", yaitu penggerak yang tidak bergerak. Tuhan Aristotle adalah Tuhan filsafat,
Tuhan yang ada dalam pikiran, karena ia harus ada secara logika sebagai penggerak alam
semesta yang senantiasa berada dalam keadaan bergerak dan berubah. Karena itu, tidak ada
catatan yang menunjukkan bahwa Aristotle menyembah Tuhan yang dikonsepsikannya.
Tuhan Aristotle hanya tahu dirinya sendiri, dan tidak paham apa yang ada di luar dirinya..
Dalam metafisika Aristotle disebutkan: "Consequently, the first henten must be eternol. There is
thoeforealsosomethingzohichmoz,esit.Andsincenmoz,edmouerisintermediate,thereis, therefore,
also an unmozvd morcr, being eternol, primary, and in act.... lt is a,ident, then,from uhnt hns been snid,
that there is a primary being, eternnl nnd unmotable ond sepnrnte from sensible things. lt hns nlso been
shotun that this primnry being can not hnue magnitude, but is zoithotrt parts and indiz'isible. For the
unmot'ed mot'er mottes in unlimited time, nnd nothing limited has unlimited poruer." (Metaphysics,
Book Lambda, 1072a20-26, 1073a3-8. Lrhat, Aristotle Metaphysics (translated by Richard Hope),
(New York: Columbia University Press, 1952).
Bagian ll: Cara Memandang lslam 237
sirnak dalam kasus Judaisme, atau agama Yahudi, yang baru abad ke-19 muncul sebagai istilah
trntuk menyebut nama satu agama. Dalam bukunya,ludnism,Pilkington, menceritakan, bahwa
pada tahtrn 1937, rabbi-rabbi Yahudi di Amerika sepakat untuk mendefinisikan: "ludnism is the
historical religious experience of the lezoish people." (Judaisme adalah pengalaman keagamaan seia-
rah dari bangsa Yahudi). Jadi, agama Yahudi, adalah agama sejarah. Penamaan, tata cara ritual-
nya, dibentuk oleh sejarah. Pilkington, /udnrim, (London: Hodder Headline Ltd.,2003), hlm. 7.
Tentang aspek historisitas dan budaya dalam perumusan teologi pokok agama Kristen, bisa
dilihat, misalnya dari paparan John Hick, seorang profesor teologi Kristen, melalui bukunya
The Myth of Cod Incornnte (1977), yang men-rbongkar dasar utama teologi Kristen, yaitu inkar-
nasi Tuhan. Buku ini menyebutkan, bahwa Yesus tidak pernah mengaiarkan bahn'a dia adalah
'inkarnasi Tuhan'. Sebaliknya, doktrin itu ditetapkan berdasarkan voting dalam Konsili Nicea
dan Chalcedon. (Lihat, Adnan Aslan, Religious Pluralism in Christinn nnd lslnmic Philosophy: The
Thought of lohn Hick and Seyyed Hossein Nnsr, (Richmond Surrey: Curzon Press, 1998), hlm. 10,
180-181.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 239
13 Jerurifer M. Webb (ed.), Pouerfiil ldeas: Perspectiz'es on the Good Society, (Victoria, The
Cranlana P rogr am, 2002).
Bagian ll: Cara Memandang hLtn 243
16
Jennifer M. Webb (ed.), Pouerfil ldeas: Perspectipes on the Good Society, (Victoria, The
Cranlana Program, 2002), vol. 2,hlm.23l-24O.
Bagian ll: Cara Memandang lslam 247
18 Naquib al-Attas, Risalah untuk Knum Muslimin, hlm. 59. (bersabit=berkait). Lebih jauh
tentang filsafat dan konsep pendidikan al-Attas, bisa dilihat buku Prof. Dr. Wan Mohd. Nor
Wan DauC berjudul "Filsnfnt dan Prnktik Pendidiknn lslnm Syed M.Nnquib nl-Attas, (Bandung:
Mizan, 2003). Dalam buku ini disebutkan, bahwa dalam konsep al-Attas, pendidikan Islam
harus mempunyai konsep metafisika, konsep ilmu dan konsep manusia yang jelas. Pendidikan
bukan semata-rnata menanamkan ilmu sebagaimana terkandurg dalam makna to'lim aiau tnr-
biyoh, tapi menanamkdn cdrrir yang meliputi fa'linr dan tarbiynh.Tujuan pendidikan Islam, bukan
hanya untuk menjadi warga negara yang baik yang memiliki ketrampilan yang bergtrna bagi
negara, tapi menjadi manusia beradab. Individu-individu yang beradab akan melahirkan ma-
syarakat beradab yang menghasilkan peradaban. Dalam bukunya yang Lain, Budoyn Ilmu (Satu
Penjelnsnn), \,Van Moh. Nor memaparkan perbedaan konsep ilmu dalam tradisi Islam dan Yu-
nani. Dalam tradisi Yunani, ilmu memang diiunjung tinggi, tetapi akhlak diabaikan. Demons-
thenes, seorang filosof Yunani, mengungkap pandangan kaum cerdik pandai tetapi tidak ber-
aklrlak: "Kami mempunyai institusi pelacuran kelas tinggi (courtesans) untuk keseronokan
(keindahan. Pen.), gundik untuk kesihatan harian tubuh badan, dan istri untuk melahirkan zu-
riat halal dan untuk menjadi penjaga rumah yang dipercayai." (Lil'.at, Wan Mohd. Nor Wan
Daud, Budnya llmu (Sntu Penjdnsan), (Singapura: Pustaka Nasional Pte-Ltd, 2003). Paradoks
antara ilmu dan akhlak di kalangan ilmuwan Barat dipaparkan oleh Paul Johnson dalam buku-
nya yang berjudullntellectuals (New York: Harper & Row Publishers, 1988). Buku ini meruPar-
kan riwayat hidup seiumlah ilmuwan Barat yang sangat dihormati, seperti ]ean-jacques
Rousseau, Karl Marx, Hendrik Ibselr, Leo Tolstoy, Bertarnd Russel, Sartre, dan sebagainya.
Roussesau misalnya, ditulis sebagai "nn interesting madman."
250 wa;an Peradaban Barar
gaimana prm, kita bukanlah kaum yang boleh puhls harapan, dan
dari ihr maka tiada boleh berdiam sahaja membiarkan cabaran za-
man berlalu berleluasa tanpa tantangan." Sebuah puisi difulisnya,
Sifut sejaralt, menurut ornng,
lbarat pentas bermain wayflng;
Ceritn lantpau difurai dalang,
'Pnbila tamnt segera dhilang
aaa
BAGIAN KETIGA
TEM 'INV451
,',..,,i"'PEMnI(IRAN
12.
1 Harvey Cox, The Sealor City: Seculnrization nnd Urbnnizntion in Theologicnl Perspectiu,
(New York: The Macmillan Company, 1967),hlm. 19-32.
cholish juga sudah mengkaji buku Harvey Cox, sebagaimana Limited Group di Yogyakarta,
atau mungkin ia dapatkan saat berkunjurg ke AS, Oktober 1968. Menarik menyimak catatan
Ahmad Wahib tentang Nurcholish Madiid, "Pada bulan Oktober 1958 berangkatlah Nurcho-
lish ke AS atas undangan State Department. Orang yang anti Barat diundang urtuk melihat
Negara Barat terbesar. Seorang pejabat Kedutaan Besar AS yang ditanya mengapa Nurcholish
diurdang ke Amerika meniawab, "Sekadar memperlihatkan apa yang dia benci selama ini....
Setelah pulang dari AS mulai teriihat perubahan-perubahan arah pikiran Nurcholish. Dia mu-
lai tertarik pada segi-segi baik dari hurnanisme yang sebelumnya dicapnya sebagai agama baru."
(Qolran Effendi& Ismet Natsir (ed), Pergolnknn Pemikirun lslom,hlm.767)
I
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 261
ciety and ctLlhffe are deliacred from tutelage to religiotts control and
closed nrctaplrysicnl uorld aieus. We lmae argued tlnt it is basically a
liberating deaelopment. Seuiloristrt, on tlrc otlrcr hnnd, is the nantefor
nn ideology, o neu, closed uorld aiew zuiclt ftmctions aery nntclr like n
neu religion. Wltile secularization finds its roots in the biblicnl faitlr
itself ard is to sonrc extent on autlrcntic otttconrc of tlte inrpact of bibli-
cal faitlt on Westent history, tltis is rtot the cose uitlt seailnrism. It is a
closed ism."8
15 Seorang propagandis Islam I-iberal menyat akan, " Islam libernl ltisn menerirtn benhtk ncgn-
ro sckulcr... sebob, negnrn seknlcr bisn mennmpuns energi ktsnlchnn don energi kemnkinton seAa/iglrs.
Aktivis Islam Liberal lainnya, menulis, Sudah sootnyn komutitns lslom Liberol di lndonesin me-
ngembongknn scLtunh teolo1i tersendiri ynng snh secnrn sultstansi dnn metodologi, ynitu Tcologi lslom
Liberol. Ini sebunh filsofnt keognmnnn ynng btrsondnr kcpndn teks dott trndisi lslnm sendiri, yntrg mcm-
beri pembennran kepndo seltuoh ktltur liberol. Dolnm politik, teologi itu menjndi Teologi Negoro Sekiiler
(TNS), ynitu sebunh filsnfot kengnmnon, ynng menggnli dnri teks dnn trodisi lslnm, yong parnlel ntnu
membennrknn perlunyn sebuoh ncgnra ynng sekuler scknligus dem.okrntis. Greg Barton menjelaskan
beberapa prinsip gagasan Islam Liberal: (a) Pentingnya konstekstualisasi ijtihad, (b) Komitmen
terhadap rasionalitas dan pembaruan, (c) Penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralis-
me agama-agama, (d) Pemisahan agama dari partai politik dan adanya posisi non-sektarian
negara. Menurut Barton, ada empat tokoh Islam Liberal di Indonesia, yaitu Abdurrahman
Wahid, Nurcholish Madjid, Ahmad Wahib, dan Diohan Efendi. (MaialahTempo, edisi 19-25 No-
vember 200l,Wajnh LiLternl Islom di Indonesin, (lakarta: faringan Islam Liberal,2N2),hlm.232-
233,Greg Barton, Gagnsan Islnm Libernl di lndonesio, (lnknrtn: Paramadina, 1999);
266 Walatr Peradaban Barat
u Tentang sosok dan kontroversi Nurcholish Madjid, lihat Adian Husaini, Islnm Libernl,
(|akarta: Gema Insani Press, 2001).
268 waiatr Peradaban Barat
20 llber Ortayli, "Ottomanism nnd Zionism During the Second Constitrtionnl Period", d.alam
Avigdor Levy (ed.), The leios of The Ottomnn Empire, (Princeton: The Darwin Press, 1994), trlm.
534.
21 M. Sukru Haruoglu,TheYoungTurks in Opposition, (New York: Oxford University Press,
1995), hlm. 17-18.
272 Waian Peradaban Barar
22 Berkes N, Thc Dez,elopment of seculnrism in Turkey\, seperti dikutip oleh A.t-. N{acfie,
Ataturk, (London: Longman, 1994), hlm. 138. Mustafa Kemal dilahirkan tahun lggl di daerah
salonika. Ayahnya, Ali Riza, bekerja sebagai pegawai kantor di kota itu, dan ibunya, Zubaidah,
seorang yang taat beragama dan selalu memakai purdah. Maryam Jameelal'r, dalam bukunya
Islam don Modernisnsi mencatat bahw,a Ali Riza adalah seorang pecandu alkohol. Sebagian
penulis Barat menyebutkan, Kemai adalah anggota Free Masonry, organisasi rahasia Yahudi
yang didirikandi London, 1717.Dalam bukunya, Islnm uersusThe west, (Abul easim publish-
ing House, 1994:32), Maryam Jameela mencatat perbedaan antara dua tokoh sekularis Turki,
yaituZiva Gokalp dan Ataturk. ZiyaGokalp, menurutJameela, selalu tampil sebagai muslim
yang baik. Sedangkan Ataturk tidak menyembunyikan dirinya sebagai seorang ateis. "ln con-
trast to Kemal Atnturk ruho mnde no secret of his atheism, Ziyn Gokntp alunys rcgnrded himself as n good
Moslem," tulis Maryam Jameela, seorang ketururran yahudi Amerika yang sebelum masuk Is-
lam bernama Margaret lt4arcus. Ataturk meninggal pada 10 November 193g pacta usia 57
tahun. Jenazahnya disimpan di Museum Etnografi Ankara hingga tahun 1953, lalu disimpan ke
Musoliumnya.
Bagian lll: Tema'Tema lnvasi Pemikiran 273
23 Mukti Ali, lslnm dnn Sekularisme diTirki Modern, (Jakarta: fambatan, 1994), hlm. 110-111
24
James A. Bill and Carl Leiden, politicis in The Middte Enst,1979:55_56.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 275
25 A. L. Macfie, Atnturk, hlm. 135-137. Dampak mengganti tulisan Arab dengan Latin
memiliki dampak serius kepada pemutusan hubungan Turki dengan sejarah masa lalunya
yang gemilang di bawah Othmani. Hingga kini, jutaan arsip tentang sejarah mereka tersimpan
dengan baik di berbagai museum di Turki.
26 S.ju.u*ur, Onghokham n'renyebut Soekamo sebagai pribadi yang kompleks. Dalam
berbagai fulisannya, Soekamo mencoba meyakinkan golongan Islam dan nasionalis agar tidak
Marxis phobi. Ia mengaku bukan komunis, tetapi hanya menginginkan persatuan seluruh
potensi gerakan bangsa. Pertumbuhan intelektualnya sendiri sangat dipengaruhi oleh
Marxisme. Nasionalisme maupun Islam dirasakan oleh Soekarno sebagai paham-paham yang
kurang tajam untuk menganalisis keadaan. (Onghokham, Soekarao Mitos dan Realitas--yang
dimuat dalam buku Mnnusio dalnm Kemelut Sejnrah $akarta: LP3ES, 1994),h1m.29)
276 Waian Peradaban Barat
27 Pendapat Soekarno dikutip dari buku M. Thalib dan Haris Faiar, Dialog Bung Knrno-4.
Hnssan, (Yogyakarta: Sumber llmu, 1985), hlm. 25-28.
278 Waian Peradaban Barat
28
Jotrn L. Esposito, The Islnrnic Threat,trlrlr. 42-43.
Bagian lll: Tema'Tema lnvasi Pemikiran 281
30 Falrmi Huwaydi, Demokrasi, oposisi dnn Mnsyaraknt Madnni, (Bandung: Mrzan, 1996),
hlm.377-379.
I
Bagian lll: Tema.Tema lnvasi Pemikiran 283
31 Akbar S. Ahmed, Lit ing lslam, (Bandung: Mizan, 7997), Nm. 151-158
286 Walatr Peradaban Barat
aaa
33 Lihat Tomas Sl-rivute, Tire Tft eology of Mission nnd Ez,angclism, (Helsinki: Finnish Mission-
ary Society, 1980), hlm. 12-50.
t3
Invasi Barat dalam Pemikiran
Islam (2)z
Hermeneutika dan Studi AI-Qur'an
"Pettgnrtut konsep Qurar tt:rsi Abu Zorld ini biasonya tidnk nnu nrenyntnkar
'Allnlt berfirrnnn dolnm Al-Qur'nn' , sebnb mereka menganggap ,41-Qur'nn
ndn I nlr kn ta -ko tn Muhnmnmd...
1 Be rr..ard Lewis, Whnt Went Wrong?: Western lmpoct nnd Middle Enstern Response, (London:
Phoenix, 2002), hlm. 168.
nya, iuga memahami Kitab Sucinya ptm tak luput dari hegemoni. Di
zaman kolonialisme klasik, hal semacam ini tidak pemah terjadi. Se-
cara fisik ketika ihr, penjajah memang mengeksploitasi kekayaan
alam dunia Islam, tetapi mereka tidak berani memasttki wilayah-
wilayah keagamaan yang sangat personal. Di zaman ihr tidak ada
seorang Muslim--apalagi tokoh atau cendekiawan--yang L.erpikir
trnttrk mengkritik AI-Qur'an. Kini, di zamanglobalisasi , gejala meng-
kritik Al-Qur'an seperti menjadi kebanggaan, bahkan ihr terjadi di
kalanp;an sarjana Muslim sendiri.2
Fenomena mercbaknva hermeneutika di kalangan akademisi
Islam juga tidak terlepas dari hegemoni pemikiran Barat dalam shrdi
Islam. Hermeneutika, kini, cli berbagai perguman Islam, bagaikan
'wabah'yang menjangkiti banyak sarjana N4uslim. Banyak yang ter-
jangkit, tetapi merasa bangga, karena merasa menemukan sesuahl
yang bam. Karena merasa 'mainan baru'ini akan membawa kemas-
lahatan nmat, maka 'barang lama'bempa tradisi Islam dikecam dan
mau dicampakkan begihr saja.3
Sebagai hal bam yang masuk dalam tradisi keilmtran Islam,
hermeneutika seyogyanya dikaji secara cermat, sebelum memutus-
kan, metodologi interpretasi teks Bible ini dapat diaplikasikan unhrk
menggantikan metode tafsir Al-Qur'an. Jika ditelaah, ternyata, her-
2 Misalnya, scorarrg dosen se'iarahpcmikiran Islam di Jakarta menulis di media massa hal
bcrikut ini: "Se,lragian bcsar kaurn Muslim rneyaki-ni bahu'a Al-Qur'an dari halaman pertama
hingga tcrakhir mt'rupakan kata-kata A.llah yang ditururrkarr kepada Nabi lviuhamnrad secara
verbatirn, baik kata-katanya (lnf:hnn) lnaupun maknanya (n-ra'nan). Keyakinan semacam itu
scstrnggullrya le'bih meruprakan formulasi dan angan-angar-r teolol;is (al-khayal al-dini) yang
dibuat olth para ular.rra se'bagai bagian dari formalisasi dr:ktrin-doktrin Islam. 'Flakikat dan
se,jaral'r pcnulisan Al-Qur'an sc'ndiri sc.sunggulurl'a pe'r'ruh dengarr berbagai nuansa yang dcli-
cate (rumit), dan tidak sunvi dari pe'rdebatan, pcrteutangau, intrik, dan rekayasa."
3 Sebagai contoh, Prof. Amin Abclullal'r, Rektor IAIN Yogl,akarta dan n'akil Kettra Pin-r-
pinan Pusat Muiramn-radiyah mcnulis kata pc'ngantar untuk se'buah buku tentang hcrmeneuti-
ka AlQur'an, sebagai berikut: "Matode lttttn-fsirnn Al-Qur'nn selomn ini sorontiasn hnnyt memper-
hntiknn hubtrttgnn pcnofsir dnn teks Al-Qur'an tnt|tn pcnnh mcngcksytlisitknn kcpcntingnn nudiots
terhndop taks. Hol ini mungkin dnpnt dinnklumi scl,nb pnro mrtfnsir klnsik lclt;h mengnnggnlt tofsir Al-
Qtr'nn scltogoi hnsil ker ja-ker jn kesnlehnn yang dcrtgnn dcmikinn horus ltcrsih dnri kepentingon mufosir-
nr1n. Atnu ltornngknli jugn knrenn trnunn merckn podn pennfsirnn-pennfsirnn teologis yong pernoh
melnhirknn pcrtonmgon politik ynng mnho dahsynt pndo mnsa-masn nunl lslnm.Terlepns dori nlnsan-
olosnn terseltut, tafsir-tafsir klttsik AI-Qur'an tiilak lagi memberi makna dan fungsi yang jelns
dalam kehidttpan uttat lslam." Dalam buku yang sama, penulisnya mencatat: "Apnlngi
sebngim Ltesor tafsir don ilmu pennfiirnn yang diit'nrisi umnt Islnm selamn ini, sadnr atnu tidnk, telnh
turut melnnggengknn stotus quo, dnn kemerosotnn umnt Islnm secara mornl, politik, don budnyn."
(I-ilrat, Illram B. Saenong, Hermcneutiko Pembelmsan, (Jakarta: Teraju,2002).
290 wa;atr Peradaban Barar
{ Sebagai catatan, dalam Imamat 11:1-46, disebutkan daftar binatang yang haram dimakan,
seperti unta, pelanduk, kelinci, babi l-rutan. Burung raiawali, burtrng unta, burung camar, elang,
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 291
burung pungguk, tikus, katak, landak, biawak, bengkarung, siput, dan bunglon. "Daging bina-
tang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram itu
semuanya bagimu." (ayat 8). Dalam Alkitab versi Lembaga Akitab Indonesia tahun 2000, pasal
11 ini diletakkan di bawah tajuk "Binatang yang haram dan yang tidak haram." Dalam ayat 35
disebutkan; "Kalau bangkai seekor dari binatang-binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu
meniadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan, karena semuanya itu naiis dan
haruslah naiis iuga bagimu."
292 Waian Peradaban Barat
" geraja Kristen". Menurut makna moral, Jerusalem berarti jiwa (soul).
Dan pada level anagogical (escnthological), Jemsalem adalah ,'kota
T[rhan di masa depan".
Dari empat model itu, dua model menjadi arus utama interpre-
tasi Bible pada awal-awal sejarah kekristenan, yaihr model Alexan-
dria (alegoris) dan model Antioch (literal). Paparan paulns dalam
Galatia 4:24 tentans kisah Abraham, Hagar, dan Sarah menjadi san-
daran model alegoris. Alexandria memang menjadi tempat yang
subur bagi tradisi filsafat Yunani, sehingga berpengaruh besar ter-
hadap model interpretasi Bible.
Model alegoris memang bisa menghasilkan pengertian yang
Iiar. Karena itu, kalangan Kristen membatasi model ini dengan "mle
of faith" , bahwa interpretasi haruslah sejalan dengan ajaran gereja.
Kontrol lain adalah apa yang disebut sebagai "hennenerLticnl circle".
Maksudnya, slratlr teks hams diinterpretasikan sesuai konteks Bible
secara keseluruhan, bnkan hanya konteks lokal teks tersebut. Inter-
preter Bible pada awal-awal sejarah Kristen, seperti Irenaeus (m.202
M) dan Tertulian (m. sekitar 222M) berargurnen bahwa hanya pastur-
pashrr yang memiliki garis otoritatif dari para tpostles (rasul--dalam
terminologi Kristen menunl'uk pada pengikut Jesus) saja yang me-
miliki otoritas untuk menginterpretasi Bible.
Martin Luther, seorang tokoh reformis pada abad ke-16, me-
nyatakan, bahwa "kata-kata Tlrhan" harus diartikan secara jelas
(sinrylest ntenning) selama masih memungkinkan. Kata-kata Tlrhan
itu, katanya, harus dipahami sesuai arti tata bahasa dan makna
literalnya. Jika metode literal tidak digunakan, menurut Luther,
maka akan memberikan kesempatan kepada mustilr untuk melaku-
kan penghinaan kepada Bible. Para reformis Kristen ini menekankan
model literal dengan hrjuan rmtuk mengalihkan otoritas interpretasi
Bible dari Gereja, konsilikonsili, dan Paus, ke teks Bible itu sendiri.
Para reformis ini memang sangat anti kepada Paus dan Katoiik.
Menurut Luthel, kekuatan anti-Krishls adalah Paus dan bangsa Tur-
ki. Kekuatan jahat memiliki hrbuh dan nyawa. Nyawa dari kekuatan
Anti-Kristus adalah Paus, daging dan tubt*rnya adalah Thrki....
Bangsa T[rrki adalah bangsa yang dimurkai Ttrhan.s
5 I-ihat, T'nc Neit, Encycloltedin Britnnnica, (Chicago: Encyclopedia Britarurica Inc., l5th edi-
Bagian lll: Terna-Tema lnvasi Pemikiran 293
tiorr. Jtr6;a, Dan R. Stiver, Thc Pltilosophy of Religious Inngunge, (Oxford:Blackn'ell Publishers,
1996), lrlm. 31-34; dan Br,rnard Lcrvis, Is/nm nntl the West, (New York: Oxford Univcrsity Press,
1993),|^im.73-75.
6 Lilrat, Philip Acilcr, World Cii'ili:ntions, Belmont: Waswortl't, 2000, hlm. 314-315.
J.
294 Walatr Peradaban Barat
7 Lihat, werner G.
Jeandrond, Theologicol Hermenerftics, (London: Macmillan Academic
and Professional Ltd, 1991), hlm. 15-36.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 295
8 Lihat R. Hoykaas, G.l. RheticusTrentise on Holy Scripture nnd the Motion of The Enrth,
(North Hollad Publishing Company, 1984)
296 walatr Peradaban Barat
matahari adalah pusat galaksi dan (2) bumi bukanlah pusat tata
srrrya. Pada 24 Februari 1616, sekelompok prakar teologi yang di-
benhrk oleh Tahta Strci Vatikan (Holy Offke) menyatakan, bahwa
teori Galileo ihr bertentangan dengan Bible. Maka, Paus paul V me-
minta cardinal Bellarmine untuk memperingatkan Galileo. Tetapi,
pada7632, Galileo kembali mengajarkan teorinya itu. Maka, pada 16
Juni 1633, Galileo diinterogasi karena dipandang melakukan ke-
salahan dalam Tbologi, dengan menyebarkan teori "lrcliocentric,,.Ia
diundang ke Roma dan dipaksa oleh Mahkamah Inquisisi untuk
mencabut teorinya dan mengikuti doktrin Gereja bahu,a bumi ada-
lah pusat tata surya. Di depan Inquisitor, Galileo akhirnya 'bertobat'
dan berjanji tidak akan menyebarkan lagi teori heliosentrisnya ihr.
Di depan Mahkamah Gereja ihr, Galileo menyatakan akan meng-
hapus semua opini yang salah, bahwa matahari adalah pusat dari
jagad raya dan tidak bergerak, dan bahwa bumi bukanlah pusat
jagad raya dan bergerak. la berjanji tidak akan mempertahankan
atau mengajarkan doktrin yang salah tersebut, dalam benhrk apa
pun, secara verbal atau melalui hllisan.e
Sebeltrmnya, Nicolaus Copemic trs (7473-7543), seorang Astro-
nom dan ahli matematika sudah mengemukakan teori/rcliocentric itu.
sadar bahwa teorinya akan menimbulkan kontroversi, Copernicus
menolak untuk mempublikasikan teorinya. Thpi, atas desakan teman-
temann;,a, pada tahun 1543 ia menerbitkan bukunya yang berjudul
on tlrc Reaolutiorts of tlte Henaenly spheres. Teori Copernicus menakut-
kan penguasa Gereja, karena dianggap bertentangan dengan Bible.
Sebagai contoh, disebutkan dalam Mazmur (Psalm) 93 ayat l: "yea,
Tlu, uorld is estnblislu,d, it shnll neuer be ntouetl." Tahun 7616, Gereja
menempatkan buku Ort Tlrc Reaolutiort dan buku-buku lain yang
menjelaskan tentang perputaran bumi, ke dalam daftar bukrr-buku
yang terlarang.io
9 Lilrat, Robert Lomas, Tht Ini,isiLtlc Col/t3e, (London: lleadlinc, Book Publishing,2OO2,
hlnr. 18-20, Juga, Father william G. Most, Cntholic Apologctics Todny, (Rockford: Tan Books a1d
Publisher Inc., 1986), hlm. 168-169. Buku kar1,a Fathe'r Williarn terscbut menlanll membc.rikarr
apologi terhadap kasus Galileo ini.
10 I-il'rat, Man'in Percy, Wastcrn Citili:ntion, (Boston: I{oughton
. Mifflin Compa ny, 1997),
hlnt.279. Sekadal catatan, ada sejumlah versi teks Mazmur 93 avat 1. Teks Mazmur 93:1 tersebut
dianrbil dari The Holy Bible edited by I'Ierbert G. May, and Bruce M. Metzger, terbitar-r oxford
Universitv Press, Nen'York, 1962. Pasal 93:1 itu lengkapnya: "The l-ord reigns; he is robed in
Bagian lll: Tema'Tema lnvasi Pemikiran 297
mnjesty; tltt Lortl is roltad, hc is girdcd tt'ith strangth. Yeo, Thc ruorld is estnllishcd, it sholl rtti,tr ltc
ntold." Versi lain Mazmur 93:1, dari buku Tftc P-sa/rns ole'h Carl Bernhard Moll, D.D., ada
sedikit perbedaan redaksi, "Thc Lord rcigneth, he is clothcd dth nnjesty; Thc Lord is clothed ioith
strengtlt, iuhertioith he hnth girdctl himsaff; Tht itorld nlso is cstoblishcd, thnt it caurct Lte moted." Lair
lagi dengan lvlazmur 93:1 dari Bible r.crsi The Liring Bllrlt' terbitan 'lyndalc llouse Publishcrs,
Inc., Wlrea krn, 7971, yang nrcnulis, " lehoz'nh is King! He is roL,ed in ma jesty nnd strength. The u'orld
is his throne." sedangkan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam Alkitab, menulis Mazmur
93:1 sebagai bcrikut: "Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, Tuhan berpakaiary berikat
pinggang kekuatan. Surgguh, tclal'r tegak dunia, tidak bergoyang."
298 Walatr Peradaban Barat
bahwa hingga kini siapa yang sebenamya menulis Kitab ini masih
merupakan misteri. Tulisnya, "Adalah suatu fakta yang aneh bahwa
kita tak pemah tahu secara pasti siapa yang telah menulis buku ihr
yang berperan sangat sentral dalam peradaban kita."
Ia mencontohkan, Tlrc Book of Tornh, atatThe Fiae Book of Moses,
didtrga ditulis oleh Moses. Book of Lamentation dihrlis Nabi Jeremiah.
Separoh Mazmur (Psalm) dihrlis King David. Tetapi, kata Friedman,
tidak seorang pun tahu, bagaimana penyandaran ihl memang benar.
Tlrc Fiae Book of Moses, kata Friedman, merupakan teka-teki paling
hra di dtrnia (lt is one of tlrc oldest ptuzles in the zoorld). Tidak ada satu
ayat pun dalam Torah yang menyebutkan, bahwa Moses adalah
penulisnya. Sementara di dalamnya dalam teksnya dijumpai banyak
kontradiksi.ll
Problema lain dalam Hebreu Bible alias Perjanjian Lama adalah
soal makna yang dikandung teks-teksnya. Misalnya, standar moral
para tokoh Bible. David, Sang Raja Israel, digambarkan melakukan
tindakan kefi dengan melakukan perzinaan dengan Batsyeba dan
menjerumuskan suaminya, Uria, ke ujung kematian. Akhimya, ia
mengawini Batsyeba dan melahirkan solomon. Hnrper's Bible Dictio-
nary, rnencatat sosok David sebagai, "Tlrc most pouerfil King of
Biblical lsrael." Namnn, David bukanlah sosok yang pahrt diteladani
dalam berbagai hal. A Dictionary of the Bible rnengungkap sederet
kejanggalan perilaku dan moralitas David, sebagaimana tersebut
dalam Bible. Peperangan-peperangan yang dilakukannya, terkadang
diikuti dengan kekejaman yang ganas. Dan dosa besarnya, adalah
perzinaannya dengan seorang perempuan cantik bernama Batsyeba,
yang ketika ihr masih menjadi istri sah dari anak buahnya sendiri.12
Kasus perzinaan dan perselingkuhan banyak tersebar dalam
Bible. Judah (Yehuda), tokoh Israel, anak Jacob dari Lea, berzina de-
nEan menantunya sendiri yang bernama Thmar (Kejaeiian 38:1-11
dan 15-18). Juga, Amon bin David diceritakan memperkosa adiknya
l1 Richard Elliot Friedman , who wrote the Bibte, (New york: perennial Library,
l9g9), hlm.
15-17.
12 Paul f. Achtemeier (ed), Hnryer's Bible Dictionary, (New york: Harper san Francisco,
1985), hlm. 208; James Hastings (ed), A Dictionnry of the Bible, (Edinburg: T&T Clark, Edinburg,
1910), vol 1, hlm. 572.Kisah perzinahan David dengan Batsyeba dan terhadap UrL
iebakannya
diceritakan dalam 2 Samuel 11:2-5 dilaniutkan ayat 13-17.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 299
sendiri. Kisah ini dengan sangat panjang dan secara terperinci di-
ceritakan dalam 2 Samuel 13:1,-22. Padahal, hukuman bagi pezina
menumt Kitab Imamat 20, adalah hukuman mati. Tidak mudah
menjelaskan, mengapa tokoh-tokoh Bible terbebas dari hukuman
mati akibat zina semacam ihl.
Kajian ilmiah terhadap fakta se;'arah dan sains dalam Bible;'uga
membuktikan banyaknya problema yang dihadapi. Bagi sebagian
kalangan Kristen dan Yahudi, cerita-cerita dalam Bible dipandang
sebagai hal yang benar. Roland de Vaux, seorang sarjana Bible dan
arkeologi, menyatakan, "Jika aspek kesejarahan agama Israel tidak
ditemukan dalam sejarah, maka agama itu menjadi salah dan demi-
kian juga agama kita sekarang." Pakar Bible dan arkeologi Amerika,
William F. Albright juga membuat pernyataan, "Secara keseluruhan,
gambaran dalam Kitab Kejadian adalah bersifat sejarah, dan tidak
ada alasan unturk meragukan akurasi secara umllm dari detail-detail
biografi."
Namun, klaim-klaim seperti ini dikritik ta;'am oleh sarjana Bible
lainnya. Termasuk cerita tentang Abraham dalam Bible. Salah satu
yang menarik adalah kritik yang dikemukakan oleh dua pakar
Yahudi, Israel Finkelstein, dan Neil Asher Silberman, melalui buku-
nya, Tlte Bible Llnenrtlrcd: Arclnelogy's Neu Visiorr of Ancient lsrael and
tlrc Origirt of lts sacred Texts.
Finkelstein dan Silberman mencatat, penjelasan Bible tentang
Abraham diberikan secara kronologis, mulai kepergiannya ke Mesir,
eksodus, pengembaraan di glrrLrn, penaklukan Kanaan, sampai pen-
dirian monarkhi. Bible juga menyediakan kunci unhrk mengkal-
kulasi waktu terjadinya peristiwa. Pehrnjuk terpenting adalah Kitab
I Raja-raja 6:1, yang menyatakan, bahwa eksodus terjadi 480 tahun
sebelum pembangunan "Temple" di Jerusalem, pada tahun keempat
zaman kektrasaan Solomon. Lebih jauh lagi, Kitab Keluaran 12:40
memberitakan bahwa bangsa Israel menetap di Mesir selama 430
tahun. Ditambah dengan masa 200 tahun lebih sedikit kehidupan
Abraham di Kanaan, sebelum bangsa Israel meninggalkan Mesir,
maka disimpulkan, Abraham meninggalkan Kanaan sekitar 2100
SM. Hal ini memunculkan problema pada penelusuran periodisasi
sejarah Abraham, Ishaq, jacob. Penelusuran genealogi kehlrunan
|acob menunjukkan hal yang membingungkan dan kontradiktif.
300 Walatr Peradaban Barat
13 Israel Finkelstcin dan Neil Asher Silberman ,The BiLile tlnearthed: Archaelogy's Nezu Visiot't
of Ancient lsrncl nnd the Origirt of lts socrcd Tc.rts, (New York: Touchstone, 2002), hlm. 33-36.
Bagian lll: Tema'Tema lnvasi Pemikiran 301
7977),l'im.362-365.
16 Bruce M. Metzgel, ATextunl Comnentnry on thc Creek Nezo Tbstnment", hlm. xxii-xxiv.
17 Bruce M. Metzger, The Conon of thc Neit' Testnment: Its Origin, Deuelopment, nnd Signifi-
jenis teks pada posisi yang sama, tanpa mempedulikan apakah teks
itLr "Divine" (dari Ttrhan) atau tidak, dan tidak lagi mem-pedulikan
adanya otoritas dalam penafsirannya. Semua teks dilihat sebagai
produk pengarangnya. Penggunaan hermeneutika modern untr-rk
Bible bisa dilihat sebagai bagian dari upaya liberalisasi di kalangan
Kristen. Bagi Schleiermacher, faktor kondisi dan motif pengarang
sangatlah penting untuk memahami makna suatu teks, di samping
faktor gramatikal (tata bahasa). 1s
Namun, sebelum Schleiermacher, upaya melakukan "liberali-
sasi" dalam interpretasi Bible sudah muncul sejak zaman Enlighten-
ment di abad ke-18. The University of Halle memainkan peranan
penting dengan memunculkan teolog liberal terkemuka Johann
Solomo Semler (7725-1791). Para teolog liberal ini memainkan
peranan penting dalam melakukan reapresiasi terhadap "akal ma-
nusia" dan tumbuhnya perlawanan terhadap otoritas yang tidak
mastrk akal (tutreasonable autlrority). Semler melakukan pendekatan
radikal terhadap Bible dan sejarah dogma, dengan mengajukan
program hermeneutika dari perspektif "shrdi kritis sejarah". Ia me-
ngajukan gagasan transformasi radikal terhadap dasar-dasar herme-
neutika teologis. Interpretasi Bible, kata Semler, harus dihentikan
dari sekadar upaya untuk menverifikasi dogma-dogma tertenhr. De-
ngan kata lain, interpretasi dogmatis terhadap teks Bible, hams diak-
hiri, dan perlu dimulai satu metode baru yang ia sebut "tmly critical
reading". HermeneuLika, menumtnya, mencakup banyak hal, seperti
tata bahasa, retorika, logika, sejarah tradisi teks, penerjemahan, dan
kritik terhadap teks. Tugas utama hermeneutika adalah untuk me-
mahami teks sebagaimana dimaksudkan oleh para pentrlis teks ihr
sendiri.le
Jika dicermati, apa yang dilakukan Semler, Schleiermacher, dan
para teolog liberal lainnya, masih semangat membebaskan diri dari
kungkungan otoritas Gereja yang berahrs tahun menyalahgunakan
wewenangnya atas nama 'TLrhan'. Mereka ingin mengembalikan pe-
ngertian teks Bible kepada konteks historis dan kondisi penulisnya,
18 Mircea Eliade (ed), The Encyclopcdin of Religion, (Chicago: Encyclopedia Britannica Inc,
15th edition).
19 Wemer G. |eandrond, Theologicnl Hermeneutics, hlm. 39.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 303
20 Lilrat, artikel Prof. Wan Mol'rd Nor Wan Daud di Majalah lslnmio edisi 1, tahur 2004
dan wawancara dengan beliau di maialah yang sama pada edisi 2, tahun 20O1. Kaiian
komprelrensif tentang hermeneutika dapat disimak pada lslnmin edisi 1 dan 2 tersebut).
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 305
21 Makna hadits ini telah banyak dibahas pakar hadith. Imam Bukhari n-renyatakan,
bahwa itu adalah ungkapan pribadi Abu Sa'id al-Khudri, karena bertentangan dengan banyak
hadits lainnya. Bisa juga dipahami, bahwa larangan Nabi tersebut bersifat khusus, dalam
kondisi atau untuk orang tertentu, sebab pada saat yang sama Nabi juga memerintal'rkan perl-
catatan tentang berbagai hal, seperti surat-surat beliau kepada sejun-rlah kepala negara. Bisa
jadi, yang dilarang adalah mencatat AlQur'an dan hadits di tempat yang sama. Lihat: M.M.
Azhaml,Sttdies in Eorly Hndith Liternture,(Kuala Lumpur: Islamic BookTrust,2000), trlm.21-2.1.
22 Dalam doktrin Kristen dikatakan, "Thc zoholc Bible is giz,en by inspirntion of God." Dalam
I Korinthus 2:13, disebutkan, Paulus mengucapkan kata-kata yang diaiarkan oleh Roh Kudus."
Lihat: Louis Berkhoi A Summnry of Christinn Doctrine, (London: The Banner of Truth Trust,
1978), Nm. 16-17.
23 Lihat fohn Dominic Crossan, Who Killed /csus (New York: Halpe(ollins Publishers,
1995), hlm. 276-277.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 307
24 Nornran Daniel, lslnm nnd The West: The Mnking of nn Imnge, (Oxford: Oneworld Publica-
tions,1997\, hlm. 53.
25 Hans Kung, "Wlnt ls True Religion?" dalam Leonard Swidler (ed), Tozuard a.llnitersal
Theology of Rcligror,(New York: Orbis Boole 1987), hlm. 2m-201.
26 Lihat artikelnya dalam Bulletin of the
lohn Rylands Lrbrary (Manches ter, 1927) Xl: V .
27 Canon Sr.ll, Shtdies in lslnm (Delhi: B. R. Publishing Corporation, 1985).
308 wa;atr Peradaban Baral
31Dalam sampul buku Mnftum n/-Nnsft edisi terjemahan bahasa Indonesia, ditulis: "De-
ngan pembongkaran ini, kajian atas AlQur'an meniadi semakin menarik, merangsang per-
debatan ini melahirkan konsep baru yang radikal terhadap eksistersi AlQur'an."
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 31 1
sama. Bahkan, jika ada yang menyebut agama Islam, Kristen, dan
Yahtrdi adalah rumpun "Abralmnic faitlt", maka konsep Ibrahim
dalam Islam jelas berbeda dengan konsep Ibrahim dalam Yahudi dan
Kristen. Al-Quran dengan tegas menyebtt, "Ibrnlim buknnlalr Yaludi
otntt Nnsrnri, tetnpi dia ndolnh seorang yang lnnif dan Muslint, dan dia
buknnlnh orong nutsyrik." (QS. Ali Imraan:57)
Jadi, jika ditemukan banyak istilah atau terminologi dalam AI-
Qur'an yang sama dan identik dengan istilah dalam Bible atau
tradisi sebelum Islam, bukanlah berarti Al-Qur'an meniiplak dari
Kitab agama lain. Sebab, salah satu fungsi Al-Qur'an adalah sebagai
"parameter" dan korektor" terhadap penyimpangan terhadap Kitab
sebelumnya. Al-Quran banyak mengingatkan teriadinya penyim-
pangan dan pembahan pada Kitab para Nabi itu (QS an-Nisaa': 46,
al-Baqaarah:75 dan79)
Maka, kesimpulan Luxenberg, bahwa "Al-Quran memuat arti-
kel tertentur dari Bible (Perjanjian Lama dan Bam) yang dibacakan
dalam kebaktian Kristen", masih sangat dangkal dan sama sekali
tidak menrnhrhkan kewibawaan Mushaf Utsmani yang memiliki
ke-kuatan hujjah yang kuat sebagai wahytt Allah swt.. Apalagi,
kesimpulan seperti ini--meskipun menggtmakan metode yang ber-
beda dengan para orientalis sebelumnya--bukanlah barang bam
dalam tradisi orientalis dan misionaris Kristen. Ihr bisa disimak
misalnya, pada buku karya Samuel M. Zwemmer, misionaris Kristen
terkenal di Timur Tengah, yang berjudtrl lslnm: A Chnllenge to Faitlt
(terbit pertama tahun 1907). Di sini, Zwemmer memberikan resep
unfuk "menaklukkan" dttnia Islam. Zwemmer menyebut bukunya
sebagai "kajian tentang agama Mohonunednrz serta kebtrtuhan dan
peltrang di dunia Molnnunednrt dari sudut pandang missi Kristen."
Dalam bukunya ini, Zwemmer menulis, tlnstlr-tlnstlr yang dipinjam
oleh Islam dari berbagai agama dan tradisi sebelumnya, seperti
Snbennism, Arabian ldolatry, Zoroastrinnism, Buddltisnt, ludnisnl, dan
Christinnity. Termasuk yang dipinjam dari Cltristianity, menurut
Zwemmer, adalah konsep puasa Ramadhan, cerita tentang Ashabul
Kahfi, Luqrnan, Iskandar Zulkarnain, dan sebagainya. Tentang A1-
Qur'an ini, Zwemmer menyatakan: (L) penuh dengan kesalahan
sejarah (2) banyak mengandung cerita fiktif yang tidak normal, (3)
mengajarkan hal yang salah tentang kosmogoni (4) mengabadikan
320 ttlalat Peradaban Baral
41 Muhammad Farid Waidi, Dnirnt nl-Mn'nrif al-Qnrn al-'Isrin, vol. VI, al-Maktabah al-
'Ilmiyyah al-Jadidah, Beirut, hlm. 539-540 dalam (Henri Shalahuddin (1999) Mnuqif Ahl nl-
Sunnoh ua cl-lama'nh min ol-Usul nl-Khnmsnh li nl-M{tnzilnh, skripsi s1, ISID Gontor Jawa Timur,
Fakultas Usul al-Din, hlm.22)
324 waian Peradaban Baral
Henrterrcutikn Nnsr Abu Znyd (2003), yang ditulis oleh seorang murid
AbuZayd di Universitas Leiden,
"Dia telah mengkritik para Muslim konservatif seperti Al-
Imam al-Syafi'i, Al-Imam al-Asy'ari, Abu Hamid al-Ghazali
(dari periode klasik), dan Sayyid Quthb, Hasan al-Banna,
Muhammad al-Ghazali, Fahmi Huwaydi, Muhammad al-
Baltaji, dan Ab al-Shabur Syahin (dari periode modern), dan
j,ga para Muslim rasionalis klasik seperti Mu'tazilah dan Ibnu
Rusyd (Averoisme), serta para Muslim liberal modern seperti
Hasan Hanafi dan Muhammad Shahrour. Abu Zayd berupaya
unhrk memformulasikan sebuah perangkat metodologis yang
dapat dipergunakan unhrk mendeteksi pembacaan-pembacaan
ideologis atas teks-teks keagamaan. Dalam hal ini, pendapat
Abu Zayd yang berkaitan dengan pembacaan ideologis meng-
ingatkan kita kepada "hermeneutic of innocent"-nya E.D. Hirsch,
Jr., walaupun tak persis sama, yang sesungguhnya, menumt
saya, tidak dapat lagi dipertahankan pada era pasca-Gadamer--
tokoh yang dianggap justm banyak mempengaruhinya.
AbuZayd secara berulang-ulang mengatakan bahwa sebuah
pembacaan ideologis dan subjektif atas Al-Qur'an tidak lebih
daripada manipulasi makna, yang bertentangan dengan objek-
tivitas ilmiah. Bahkan, ideologi itu sendiri, menurutnya, adalah
sebuah "penyakit" yang hams diberantas. pada titik ini, pe-
ngaruh konsep Marxis tentang ideologi, sebagaimana disinyalir
oleh para penentangnya, bagaimana pun terbukti adanya. para
Marxis melihat ideologi sebagai sebuah "distorsi" realitas, dan
mereka juga mengkontraskannya dengan 'kesadaran sejati,
(true consciousness).... Kesadaran akan strbjektivitas dan ke-
cendemngan ideologis ini, menumt hemat saya, haruslah di-
masukkan dalam asumsi-asumsi epistemologis. subjektivisme
dan kecenderungan ideologis bukanlah hal yang hams dising-
kirkan, namlrn malah harus dimasukkan sebagai faktor penting
dalam membangun sebuah teori hermeneutika. pada tingkat ini,
kesadaran ihr telah bekerja dalam level yang lebih riil, yakni
level epistemologis. Upaya semacam ini tampaknya absen di
dalam karya-kary arty a...."
Bagian lll: Tema'Tema lnvasi Pemikiran 325
'12lvfoclr. Nur lchrvan, ML,t'tltts Ktsnrjtnml Kritis Al-Qttr'nn: Tt'ori IluntL'ttctrill:r Mr-sr Alrtr
Znyd" (Jakarta: Teraju,2003), hlm 158-161. Pengaruh Nlarxisme tcrhadap Nasr Ilamid Abu
Zal,d juga diturgkap olt'h Muhammad Imarah dalam bukturl.a " At-Tnfsir Mnrkisi lil-lslnm".
326 Wa;an Peradaban Barar
juga jahat, sebab sama saja dengan perzinaan. Pezina pahlt dijahrhi
hukum cambuk atau rajam, yang bisa jauh lebih berat ketimbang
hukuman bagi komptor. Bena1, banyak perbedaan pendapat dalam
hal pemikahan laki-laki Muslim dengan wanita Ahlul Kitab. Tetapi,.
tidak ada perbedaan dalam soal haramnya Muslimah menikah de-
ngan laki-laki non-Muslim.
Walhasil, persoalan couter lagnl draft KHI sebenarnya soal
simptomatis, dari sebuah gunung es yang sudah bemrat berakar di
tengah sebagian cendekiar.r,an Muslim. Kebanggaan memeluk dan
mengimani paham gender, pluralisme, demokrasi, dan hak asasi
manusia, menjadikan mereka minder dengan khazanah keilmuan
Islam dan merasa rendah diri berhadapan dengan peradaban Barat.
Ini bisa terjadi karena kebodohan dan sikap n priori, kekeliman infor-
masi dan pendidikan, atau besarnya kucuran dana unhrk proyek
semacam penguatkuasaan gender dan pluralisme agama.
Sejnmlah pasal kontroversial dalam counter legol drnft KHI, juga
sejalan dengan apa yang dibahas oleh para prembam hukum Islam,
seperti Nasr Hamid Abu Zayd. Dan ini lebih merupakan aspek
mental, cara berpikir, dan metodologi penafsiran nash, yang u;'ung-
nya juga tidak lepas dari invasi dan hegemoni pemikiran Barat
dalam shrdi Islam.
Karena ihr, Dr. Syamsuddin Arif dalam artikelnya di Ifarian
Repulilikn (30 September 2004), yang berjud:ul "Kisnh lntelekttLol Nnsr
Harrtid Abu Ztyd" menulis,
aaa
14.
"..Pengnlaman kaum Kristen seperti ynng dialami Hans-Kung, Jolm Hick, ntnu
W.C. Smith, biasonyn ditelnn begitu snja oleh sebagian kalangnn Muslim ynng
menerima dnn mempercayai pnlnm Plurslisme Agnnto, meskipwt lnrus mengor-
banknn nkidnh Islnmnyn."
"!/a!ji?/.riiri.!i.jjj!,
"'ii: luralisme
F,iiil$
1 1.
agama (religiotrs plurnlisnt) adalah sebuah paham
iiit||i) _riii::ij.i
1 Dalam bukunya, The Seculnr City, (New York: The Macmillan Company, 1967),Harvey
Cox menempatkan bab pertama berjudul "The Biblicnl Sources of Seculnrizntion" , yang diawali
dengan trngkapan teolog Jerman, Friedrich Gogarten, "Sectrlnrizntion is the legitimote cons(quence
of the impnct of biblical fnith on history."
2
Jolrrr Hick, dalar.rr Mircea Eliade (ed), Thc Encyclopedin of Religion, (New York: MocMillnn
P rrLtl ishi ttS Company, 1987), YolJ2, hlm. 331.
3 The Encyclopedin
of Rcligion, Vol. 12, hlm. 332. Tinjauan kritis terhadap kutipan Jotur I-{ick
ini diberikan olel-r Dr. Anis Malik Toha, dosen "Comparative Religion" di International Islan-ric
University Malaysia.
Jalaluddin al-Rumi, yang berkata dalam salah satu bait dari sya'irnya yang ditulis dalam
Al-Mntsnnioi--menurut terjemahan R.A. Nicholson yang juga diruluk oleh Hick, "The light is not
different, (though) the lnmp has become different" (Cahaya tidaklah berbeda, meskipun lampunya
berbeda).1 Kemudian bait ini diadapt oleh Hick secara bebas dan orrf of context menjadi, "The
lnmps nre dffercnt, but the Light is the same" (Lampu adalah berbeda-beda, tapi Cahaya tetap
sama) untuk menegaskan hipotesisnya, dan diiadikan salah satu slogan untuk mengawali
salah satu fasal yang secara khusus membentangkan teori pluralisme dalam bukr:nya An Inler-
prctation of Religion. Begitu iuga ia mendapatakan penggalan ayat dalam salah satu kitab suci
Hindu, Bhagavad Gita, yang berbunyi , "Whnteuer Path Men Choose is Mine" (Jalan apapun yang
336 Watatr Peradaban Baral
dipilil.r rtrar.rusia adalah milik-Ku), I'ang kcnrucli.rrr ia angkat mcnjaeli iudul salah sattr nrakalah-
nva, dianggap rnrurgkiu bisa mcrrvtrkong hipotesisnva ini. (Pcnjclasan ini dikr,rtip clari artikcl
Dr. Anis lvfalik Toha, "|vltnrriu Teologi Glol,nl", cli lvlaialah /s/nmi,r edisi'1, tahun 200{) .
{ Jika diccmrati, prluralisme agama juga dilandasi asumsi bahu.a agan-ra adalah salah sattt
sumber konflik, atau seticlaknya mr,r.nbe'rikan lcgitimasi terhaclapr br.rbagai konflik sosial, st'-
hilrgga kevakinan pemeltrknva terl'radap kebenalan mtttlak agamanl,a pgllu dirc'dusir atatr
riibtrarrg. Ftrgtrson (1977), mcncatat'. "Ei,(,ry mnjor religious tradition includcs its jrtstificntions for
t'iolcttce.
Sebagian lain menvin.rpulkan, bahrva agama-agama rnemberik.rn aiaran dan contoh-
contoh yang melegitimasi pembunuhan. Dalan'r tradisi Yahudi, Kristen, dan Islam, kata mereka,
Tuhan rne,mbunuh rnasl'arakat, dan memerintahkan masyarakat urtuk melakukan hal yang
sama. (I-ilrat, Lcstcr R. Kurtz, Cods in thc Clobal Vil/ngc, (Thousancl Oaks: Pino Forgc Prt'ss, 1995),
hlm.215-216).
Bagian lll: Tema.Tema lnvasi Pemikiran 337
5 Jurnal I, NWIR edisi 2, Vcrl 1, Juli 2003, hlm. 82-83, terbitan pusat studi Agama da6
Pe,radaban (PSAP) Muhammadivah clanThc Asin Foundotion.
6 Jnit'a Pos,1l 200{.
Januari
7 Nrrrclrolish Madiid, islnnt Dol:trin dan Ptrndnbnn, (Jakarta: paramadina, 1995), h. lxxvii.
8 Greg Barton, Gngosnn lslnm Libernl di lrrdonesin, (fakarta: paramadina,
1999).
338 Walatr Peradaban Barat
teologi ke arah yang inklusif. Dan ban belakangan ini saja berkem-
bang teologi yang lebih pluralis--yang lebih menekankan lebih luas
sisi yang disebutparalelisme dalam agama-agama--yang dapat lebih
digali lewat kajian teologi agama-agama.
Teologi pluralis melihat agama-agama lain sebanding dengan
agama-agama sendiri, sebagai dalam rumusan: Otlrcr religions nre
equnlly anlid zunys to tlte same tnrtlt (Jokn Hick); Other religions speak of
diftrent but equnlly anlid tnttlts (John B. Cobb Jr); Each religion expresses
nn intportant pnrt of tlrc tnftlt (Raimundo Panikkar); atau setiap agama
sebenarnya mengekspresikan adanya "The One in the nmny" (Seyyed
Hossein Nasr). Di sini jelas teologi pluralis menolak paham
eksklusivisme, sebab dalam eksklusivisme ihr ada kecenderungan
opresif.e
Konsili Vatikan II
Para penganjur pluralisme agama di Indonesia, biasanya meng-
kaitkan perlunya memeluk paham keagamaan itu dengan Konsili
Vatikan II (1962-7965). Konsili paling besar yang digelar dalam se-
jarah Kristen ihr memang mencatat berbagai pembahan penting da-
lam konsep teologi Kristen dan sikap Vatikan terhadap Kristen non-
Katolik dan agama-agama lain. Tetapi, Konsili ihr sama sekalibukan
mendeklarasikan pluralisme agama. The Encyclopedia of Religion
mencatat,
"Teologi dewan tersebut, wakhl itu, mempakan sebuah teologi
transisi.... karena lembaga tersebut tetap bersifat terlalu neoscho-
/asfic dalam cara-cara kunonya membela diri dari upaya-Lrpaya
teologis modem dan juga terlalu takut dan tidak cukup kreatif
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan teo-
logi modern."lo
Ada kemajuan cukup besar dalam memandang agama lain da-
lam Konsili. Terhadap Islam, misalnya, disebutkan, "Gerejameman-
dang orang-orang Muslim dengan sikap hormat. Mereka menyem-
bah Allah Maha Esa yang hidup dan ada, Maharahim dan Maha-
kuasa, Pencipta langit dan bumi...."il Namun, pada sisi lain, Konsili
juga tetap bertahan pada kebenaran eksklusif teologi Gereja Katolik,
dengan menyemkan dijalankannya misi Kristen kepada selumh ma-
ntrsia. Dalam "Decree ort tlrc Missiotnry Actiaity of tlte Clnrch",
disebutkan bahrva "Gereja telah dikirim oleh Langit bagi semua
bangsa dan ia akan menjadi 'sakramen keselamatan universal"'.
Bahwa Gereja harus melakukan kerja keras "Ltntttk mensyiarkan
gospal kepada semna manusia".12
Saat berpidato menyongsong Yubileum Agung Tahun 2000,
Paus Yohanes Paulus II pun merisaukan pertarnbahan ttmat manusia
yang tidak mengenal Krishrs dan menyerukan agar Cereja meng-
abdikan seluruh tenaga unhrk penginjilan barr. Kata Paus,
"Jumlah mereka yang tidak mengenal Krishrs dan tidak menja-
di anggota Gereja tems-menenrs bertambah. Sungguh, seiak
akhir Konsili (Vatikan II) jumlahnya hamprir dua kali lipat. Bila
kita memperhatikan bagian umat manusia yang besar ini yang
dicintai Bapa dan kepada mereka Bapa mengutus Ptttra-Nya,
mendesaknya hrgas peruhrsan Gereja jelas sekali.... Di hadapan
Gereja, Allah membuka cakrawala kemanusiaan yang lebih siap
untuk penaburan lnjil. Saya merasa bahwa saatnya sudah tiba,
yaihl saat rrnhrk mengabdikan seluruh tenaga Gereja ttntttk
penginjilan baru dan unhrk penttusan kepada bangsa-bangsa
Qttl gentes). Tak ada satu pun orang yang beriman akan Kristtts,
tidak satu pun lembaga Gereja dapat menghindari tugas luhur
ini: memaklumkan Kristus kepada semlra bangsa (RM no.3)."r1
11 Tcks diktrtip rlari [.trktr Konsili-konsili Gcr.'ln, karva Norr.nan P Tamer (Yogvakarta:
Kanisitrs, 2003), hlm. 131. Teks dalam eclisi lrrggris: "Uyon the Mosltnts, too, the Church looks uith
esteam.Thty adore otrc God,lir'in1,uil enduring, ntcrctful ntl nll-pott,rtfil, Mnkar of hr:ni,t'tt nrttl ctttlt
.,..Altlrorrgh in tha cttust'o-[ tlie t'Ltttru-ics nnnll qtnrrcls nntl hostilitits hntc nrisr:tt btttot'ctt Cltristintts
Llt1d Moslems, this tt ost sacrttl Stlttod rrrges n//s to.forget tfu ltnst nnLl to strii)(: sittcarely.for mutuol
untlerstontling On Ltehilf of nll ntrtttkind,let tltcm nnke comnton cntrst of snfegunrding otd fcstcring
socitl justicc, mordl i'n!ucs, petct, nnd frcerlom." (Walter M. Abbott (gerr.er1.), The Documtnts of
Vnticott ll, (Arnerica Prc'ss, 1966), hlm. 663).
Walter M. Abbott (gen.cd.), The Doatmcnts o-f Vtticnn /I, hlm. 585.
12
13 Lihat brrku "Bcrsafrr dangnn Roh Ynng Motghidupknn: Yritileum AgungTnhun 2000",
(Yogyakarta: Kanisius, 1998), hlnr. 9i-92.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 341
1'l Sef arah keputusan "The Dcclnrntion on the Relationship of the Church to non-Christinn Ra!i-
glons" dimulai ketika Paus Yohanes XXIII meminta Konsili membuat statemen tentang Yahudi.
(Lihat, Walter M. Abbott (gen.ed.), The Documents of Vaticnn II, hlm. 656).
15 Keil C. Ellis,The Votican,lslam, and the Middle Enst, (Syracuse: Syracuse University Press,
1987),l'in.727.
342 waptr Peradaban Barar
17 Adnan Aslan, Re/igrorr s Plurnlism in Christian and lslamic Philosophy: The Thought of lohn
Hick nnd Seyyed Hossein Nrlsr, (Richmond Surrey: Curzon Press, 1998), hlm. 10, 180-181.
344 Walan Peradaban Barat
18 C. Groenen, Sejnrah Dogma Krislologi: Perkembnngnn Pemikirnn tentang Yesus Kristus pado
Umat Kristen, (Yogyakarta: Kanisius, 1988), hlm. 286.
19 The Messianic ltgttcy,hlm.40.
Bagian lll: Tema.Tema lnvasi Pemikiran 345
21 Tomas Shivute,TheTheology of Mission and Eonngelism, (Helsinki: The Finnish Society for
Missiology and Ecumenics, 1980), hlm. 47
Bagian lll: Tema,Tema lnvasi Pemikiran 347
22 Muhammad Asad, lslam nt The crossroads, (Kuala Lumpur: The other press), hlm, 26-
29. Edisi Pertama buku ini dicetak tahun 1934 oleh Arafat Publications Delhi and Lahore.
348 Walatr Peradaban Barat
'bahwasanya Allah adalah salah satu dari yang tigd. Padahal, sekali-kali tidak
ada Tirhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka ucapkan itu, pasti orang-orang kafir diantara mereka akan ditimpa
siksaan yang pedih. Maka ntengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan
memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe-
nyayang. Al-Masih Putra Maryam itu hanyalah seorang Raxi yang sesung-
guhn y a t el ah ber I alu s eb el um ny a b eb er a p a Ra s u1...1' (al -Maid ah : 7 2-7 5)
"Harupir-hampir langit Pecah karena itu dan bmni terbelah, dan gunung
hancur lebur Karena nrcreka menuduh Al-Rafunan nrcmpunyai anakl.' (Mar-
yam:90-91).
23 Seorang yalrg menyebut diri sebagai Islam Liberal di Intlonesia menyatakan, "Tapi,
bagi sa1,a, nll scripturcs nrc mirncles, semua kitab suci adalah mukjizat. Setelah saya men:baca
studi perbandingan mengenai kitab strci yang lai-n, saya menemukan bahwa hampir semua
kitab suci adalah furdah, mukjizat, dan meng;agumkan. Bagi saya, orang Islam perlu meletak-
kan kitab sucinya dalarn kerangka mukjizat yang luas tcrsebut.(,/nzt,a Pos, 11 Januari 2004).
Komentar sernacarrr in tentu sangat aneh, sebab jika kita kaji secara serius, di kalangan Kristen
sendiri begitu banyak pakar Bible yang menyimpulkan, bahwa teks-tcks Bible mcmang sangat
be,rmasalah, sebagairnana telah dibahas pada bagian sebelumr.rya.
2l Seorang aktivis Muhammadiyah n-renulis dari AS untuk media n-rassa di Indr:nesia,
"Dan, konsekuensinyn, ndn banyak kebennron (many truths) dolnm tradisi dnn agaml-ogomn. Nietzsche
menegosiknn ndonyo Kebennran Tunggol don justru bersiknp nfirmntif terhndnp bnnynk ktbcnnrnn. Mn-
hntmo Cortdhi prrtr st'iromn dcngnn mcndcklnrnsiknn ltnhzoo semrut ngnmo--antoh Hinduisme,.Buddhis-
mt, Ynhudi, Kristen, Islam, zoroaster, mnupun lainnyn- odoloh lrcnnr. Dnn, konsekrcnsinryn, kehennrnn
adn dnn ditemuknn pndn semua ngnmn. Aganm-ngama itu diibnrntknn, dnlnm nalar plurnlisme Gandhi,
scperti pohon yong memiliki ltotrynk cn\tnng (many), tnpi bcrnsol elnri sotu nknr (the Onc). Aknr ynng satu
itilnh ynng menjndi nsol don orientosi ngnmn-ogoma. Knrcnn iht, mnri kitn mcmproklomasiknn kembnli
bnhun plurolisme agnmn sudnh menjndi hukum Tuhon (stnnntull,h) yong tidak mungkin berubah. Dan,
knrenn itu, mustnhil pulo kitn melntton dnn menghindnri. Selngni muslim,kita tidnkpunyo jnlnn lain
kecuali bcrsiknp positif dan optitnistis dnlom menerimn plurnlisme ngnmn sebngni hukum Tuhon. (lawa
Pos,11 lonunri 2004).
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 353
25 Nurcholish Madjid, misalnya, menulis dalanr sebuah buku, "Umat Islam pun diperin-
tahkan tu-rtuk senantiasa menegaskan bahwa kita semua, para pcnganut kitab suci yang
berbe'da-bcda itu, sama-sama mc'nyembah Tuirarr Yang Maha Esa, tlan sama-sama pasrah
(muslinrun) kepada-Nya." (Lihat buku Plurnlitns Agnmo: Keruktinnn dolom Kerngnmon, (Jakarta:
Konrpas,2001), Nm. 2-5. Dalarn buku Tbologi Inklusif Cok Nrrr, ditulis, "Bangunan epistemologis
teologi inklusif Cak Nur diau'ali dengan tafsiran al-islam sebagai sikap pasrah ke hadirat
Tuhan. Kepasrahan ini, kata Cak Nur, me'niadi karakteristik pokok semua agama yang benar.
Inilah irorld lirio Al-Qur'an bahu'a scmua agama yang bcrrar adalah al-islam, yakni sikap
berseralr diri kehadirat Tu}ran (QS 29 a6)." Selanjutnya dikatakan, "Dalam konteks i-uilah, sikap
pasrah menjadi kualifikasi sigrrifikan pemikiran teologi inklusif Cak Nur. Bukan saja kualifika-
si seorang yang beragama Islam, tetapi "muslim" itu sendiri (secara generik) iuga dapat men-
iadi kualifikasi bap;i penganut agama lain, khususnya Para Pe'nganut kitab suci, baik Yahudi
maupun Kristen. Maka konsekuensi secara teologis bahn'a siapa pun di antara kita-baik
sebagai orang Islam, Yahudi, Kristen, maupull shabi'in-, yang ber-rar-benar beriman kcpnd6
Tuhan clan Hari Kemudian, scrta berbuat kebaikan, maka akan mendapatkan pahala di sisi
'fuhan.... (QS 2:62,5:59). Dengan kata lain, sesuai firman Tuhan ini, terdapat ian'rinan teologis
bagi unrat beragama, apa pun "agama"-nya, untuk menerima pahala (surga) dari Tuhan.
Bayangkan betapa inklusifnya pemikiran teologi Cak Nur ini." (Litrat, Sukidi, Teologi lnklusif
Cok N tr, (Jakarta: Komptns, 2001 ), hlm. 21-22.
354 Walat Peradaban Barat
26 Al-Attas meraih gelar M.A. tahtur 1962 di McGill University dan Ph.D. dari University
of London. Tentang riw,ayat hidup al-Attas, lilrat bab pertama buku ini.
27 Wilfred Cantn'ell Smith adalah professor emcritus 'comparative
study of religiorr' di
I Iarvard University dan mantan dircktur The Ccnterfor the Study of World Religions. Tahun 1953,
ia mcndirikan Institute of Islanic Studies di Montreal's McGill University. Tahun 7973, ia
pindah ke IIalifax, Nova Scotia, dan mendirikan satu 'department of comparatir.e religion di
Dallrotrsie Universityr Ia merrulis lusinan buku, diantaranya adalah Tottnrds a World Theology
and llrc Mmning nnd End of Rcligion. W.C. Smith adalah scorang Prcsbyterian. Yakni, Kristen
perlSarlut tokoh reformis Joh:r Calvin (1509-64). Gereia Presbyterian lebilr liberal dibandingkar.r
gereja Lutheran. Calvin berpendapat bahwa Bible memiliki otoritasnya sendiri dalarn semua'
bidang kepcrcayaan dan praktik ritualitas. Ia menolak otoritas keuskupan, dan sernua jenis
dekorasi dalam gereia, begitu iuga dengar-r hampir semua musik dan seremonial. Anggota
gereja ini tidak banyak, hanya sckitar 21 juta, dan merupakan jenis Kristen dominan di Sc6t-
land, Belanda, dan Switzcrland. (Tentang Presbl terian, lil'rat, John Yoturg, Cftrlsirnni fy, (London:
I Iodder Headline Ltd., 2003), hlm. 178-179. Sangat murgkir-r, per.nikirar-r bercorak liberal Smith
dalan-r soal makna Islam, ada kaitaruya dengan keper66yznr',ru sebagai seorang Presbiter.
Scbagai reformis dalan-r tubuh Kristen yang sama-sama menolak otoritas Paus, Calvin mernang
lebih liberal dari Luthcr, meskipun mereka n-rasilr mengakui otoritas Bible dan memegang
corak interpretasi bersifat literal terhadap Bible. Menurut Interpretasi literal, teks Bible
haruslalr diinterpretasikan sesuai dengan makna yang ielas (plain menning), sesuai konstruksi
tata bahasa dan konteks seiarall'rya. Model ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kemau-
an penulis Bible. Mereka Percaya bahwa kata-kata yang tercantum dalam Bible adalah berasal
dari Tuhan. Model interpretasi ini dianut oleh banyak tokoh dalam seiarah Kristen, seperti
Jerome (pakar Bible pada abad ke-4 M), Thomas Aquinas, Nicholas of Lyra, Jolr.n Colet, Martin
Luther, dan John Calvin. (Lihat T/re Neit, Encyclopocdin Britnnicn. (Chicago: Encyclopaedia
Britanica Inc., 1985). Namun, Gavin D'Costa, menyebut, bahwa wc smith, sebagaimana John
Hick, adalah pendukr.r:rg kuat gagasan Religious Pluralism, yang berusaha menyusun fustifi-
kasi teologisnya. (Lihat, Gavin D'costa, Theology nnd Religious Plurnlism, (oxford:Basis
Blackw,ell Ltd, 1986), hlm. 15.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 355
28 Al-Attas menielaskan, dalam Islam, istilah "din", yang umumnya dipahami dengan
istilah "religion", adalah tidak sama dengan konsep "rrliglon" yar.g dipahami dan ditafsirkan
dalam seiarah agama Barat. Islam, sebagai nama agama, harus dipahami dalam makna "din",
sebagaimana dijelaskan dalam AlQur'an dan bahasa Arab. (Al-Attas, Prolegomenn.... hlm. 41).
29 Al-Attas, Prolegomcno.... hlm. 10-11.
356 Waiatr Peradaban Barat
dirinyn kepndo Alloh, sedong din pwt nrcrtgerjaknn keboikan, dan in nrcng-
ikuti rrtillolt lbralim ynng lmnif." (an-Nisaa': 125).30
Kata din dalam an-Nisaa': 125 ihr tidak lain dan tidak bukan
hanya memjuk kepada Islam. Tidak ada keraguan, bahwa ada ber-
bagai benhrk din lainnya. Tetapi, menumt al-Attas, yang melakukan
totnl subntission (istislorn) kepada Thhan Yang Sahr adalah yang benar,
dan din semacam itulah yang merupakan sahr-sahrnya din yang
diterima Tirhan, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:
"Barangsiapa yang nrcncnri din selain Islam, nnka sekali-kali tidakloh
aknn diterima (din itu) dari padanya; dan di akhirat dia ternnsuk orang-orang
yang merugi:'(Ali Imran: 85).
Juga firman-Nya:
"Sesungguhnya ad-din (yang diridhai) Allah lnnyalah Islnnt. Tiada ber-
selisih orang-orang yang diberi nl-Kitab, kecuali sesttdah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian diantara rnerekal'(Ali Imran: 19)
Menurut al-Attas, manusia tidak mungkin terlepas dari sattr
din, sebab semuanya tunduk (aslnmn) kepada kehendak Tuhan. Dari
situ jelas, bahwa istilah din, juga digunakan--walaupun secara
metaforis--untuk menttnjuk kepada agama-agama lain, selain din al-
Islam. Tetapi, yang membuat Islam berbeda dengan din lainnya,
ialah bahwa submissio,? menurLrt Islam adalah sincere dan total
submissiort terhadap kehendak Tthan. Dan inilah yang menjadikan
adanya ketaatan terhadap hukum-hukum yang diwahyukan oleh-
Ituknnloh orong musyrik." (Ali Imran; 57). Tetapi, gambaran Ibrahim yang tegas dalam ber-
Tauhid itu agak berbeda dengan konsep Yahudi tentang Ibral'rim, yang digambarkan tidak
begitu tegas dalam soal paganisrne. Max L. Margolis dan Alexander Marx, misalnya dalam
btrkurrl'a tentang sejarah Yahudi be'rjtrdul A History of the lauish Peop,le, mer.r1;isal'rkan paniang
lebar tentang sosok Abram yang sebelunurya iuga penyembah berhala. Ia mencatat tentang
perialanan Abram, Lot, dan rombongamya: "They left behind the kindred Aramears. They left
behind also the gods whom tl're1, and their fathers had r.r'orshiped." (Mereka meninggalkan
kaum Aram. Mereka meninggalkan iuga tuhan-tuhan yang telah disembah mereka dan nenek
moyang nrereka). Max L. Mar6;olis dan Alexander Marx, A History o.f the leuish People, (Neu,
-1969),
York: Atheneunt, hlm. 4.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 357
Nya, dengan ketaatan yang sttkarela dan mutlak (willittgly and lbso-
lute obedience).
"Maka apakah mercka mencari din selain din Allah, padahal kepada
Allah-lah berserah diri (aslann) segala aPa yang di langit dan di bumi, baik
dengan sukarela atau terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikem'
balikanl.' (Ali Imran: 83)
31 al-Attas, Prolegomeno.... hlm. 52-55. Bisa disimpulkan bahwa Islam yang dibawa Nabi
Muhammad salt. adalah din sempurna, dan setelah ini tidak ada lagi nabi yang diutus untuk
menyempurnakan din nl-lslnm. AlQur'an menegaskan hal ini: "Pada hari ini telah aku
sempurnakan turtukmu dir-mu, dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Ku-
ridhai Islam rnenjadi din bagimu. (QS 5:3). Ajaran (syariat) yang dibawa Nabi Muhammad
sekaligus "n-rengganti" (nbrognte) ajaran para nabi sebelumnya. Seorang tokoh yang banyak
nreninrbulkan kontroversi, Syekh Mut'ryiddin Ibnu 'Arabi dalam kitabnya, nl-Futuhnt nl-
Mokkiyynh, bab 35 (fi mn'rifnt nl-lsnuiyyin iun nqthnbihim un ushulihim), menyatakan, bahwa
pengikut Nabi Isa yang murni tidak hanya mengimani kenabian Muhammad saw. tapi juga
beribadah menurut syariat beliau saw.. Ini karena dengan kedatangan sang Nabi terakhir,
syariat aganra-agama sebelunur).a otomatis tidak berlaku Lagi. Fn inna syari'otn Muhnmmnd sau.
nnnsikhah!, tegas Ibnu Arabi, seraya mengutip hadits Rasulullah saw., "Seandainya Nabi Musa
lridup saat ini, maka beliau pun tidak dapat tidak mesti mengikutik:u (Lniu knno Musa hnyynn ma
unsi'ahu illn nn ynttnbi'nnl)." Pendapat Ibn Arabi ini ada baiknya disimak, sebab tokoh ini biasa-
nya diiadikan pijakan bagi kalangan "pluralis" untuk "menyamakan" semua agama melalui
ialur tradisi kesufian. (Upaya mencitrakan Ibn Arabi sebagai "tokoh pluralis", misalnya, dapat
dilihat, pada buku William C. Chittick, Dunin lmaiinnl lbnu'Arnbi, (Surabaya: Risalah Gusti,
2001).
358 waptr Peradaban Barar
35 W.C. Srnith, Tfre Menning nnd Entl of Religion, (Mirureapolis: Fortrcss Press, 1991), hlm.
111-113.
36 Bandingkart pandaugan Smith itu dengan tulisan tokol'r
Paramadina berikut, yang
tarnpak se})erti meniiplak pendapat Smith, tanpa menyebut sumbernya: Penafsiral eksklusif
dalanr Islanr bisa mturcul misahrya dalam pcn'rbacaar.r ayat berikut, " sexoqguhnyo ognmn (ynng
diridoi) di sisi Allnh hnnynlah Islom" (Q5.3: 19). Atau, "Borangsiopn mencnri ngimn sitnm dnri ogati
Islnm, mnkn seknli-knli tidoklah aknn ditcrimn (agnmn itu) daripadnnyn, dnn tlin dinkhirot tcrmasr*
oran|-orltl| ynng rugi. (QS. 3:85). Padahal kalau ayat ini dibaca dengan semarlgat ilklusif,
sctnangat agama turiversal (nl-din nl-jimi') dengan n-rengembalikan makna islam di sili dalapr
arti gt'neriknya sebagai "pasral'r sepcnuhnya (kepada Allah)", maka maknanya akarr berbeda
sekali: bahwa a8ama yarlg ditcrima di sisi Allah adalah agama yang membau,a kepasrahan
kepada-Nya. Dan barangsiapa )'ang mencari agama selain dari kepasrahan kcpada-Nya, maka
agama itu tidak akan diterima, dan ia di akhirat termasuk orang yang merugi. (Lihat, artikel
Budlry Munawar Ralrman di H arian Repultlikn, 2.1 juni 2000). Dalam pidatonya di Taman Ismail
Marzuki Jakarta, 21 Oktober 1992, Nurcholisl-r Madjid sudah mempromosikan makna Islam
sebagai "submission to God", tetapi tidak menyebutkan bahwa ide itu sebenarnya dijiplak dari
gagasan WC. Smith.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 361
-17 Dalam catatan hariaml'a tcrtanggal 16 September 1969-yang dibtrkukan dengan judul
Pergolaknn Pamikirnn Islnm: Cntnton Horian Ahmnd Wnhib,LP3ES,2003 (cetakan kccnam), hlm 40-
,{1-Ahmad Wahib iuga mengaku sebagai seorang pluralis. Wahib mengaku ciiasuh selama dua
tahun oleh Romo H.C. Stolk dan selama tiga tahun oleh Romo Willenborg mencatat: "Aku tak
tahu apakah Tuhan sarnpai hati memasukkan dua orang bapakku itu ke dalam api neraka.
Semoga tidak." Dr. Aln,i Shihab juga menulis, "Prinsip lain yang digariskan oleh Al-Qur'an,
adalah pengakuan eksistensi orang-orang yang berbuat baik dalam setiap komunitas beragama
dan, dengan begitu, layak memperoleh pahala dari Tuhan. Lag!lagi, prinsip ini memperkokoh
ide melrgenai pluralisme keagamaan dan menolak eksklusivisme. Dalam pengertian lain, eks-
klusivisrne keagamaau tidak sesuai dengan sen-nngat Al-Qur'an. Scbab Al-Qur'arr tidak mcm-
beda-beclakan antara satu komunitas agama dari lairurya. Prin-sip ini digariskan oieh drra ayat
Al Quran, sebuah eksposisi vang jarang sckali terjadi sebuah al,at Al-Qur'an tampil dua kali
dan lrarnpir nririp kata per kata, yang menyatakan, "Seswtgguhnyn merckn tdah lterimnn, Ynhudi,
Kristen, dnn knnn Shnbi-in; Marekn ynng ptrcayn pndo Tuhan dnn Hnri Akhir dnn lterltuot kebaikon,
nknn mencrimn pahnlo dori Trrhnn mareko. Nlerekn tidnk nknn menqi dnn tidnk nfutn I'erdukn citn. (QS.
al-Baqarah: 62 dan al-Maidah: 69). Alwi Shihab, lslnm lnklusif: Mcnuju Siknp Tcrbukn dolom
Beragnmn, ( Bnn dung : Mizon,l 997 ), hlm. 1 08-109.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 363
maka agama yang mana yang dianggap benar. Lebih pelik lagi,
ketika mendefinisikan apa yang disebut dengan agama ihr sendiri.
(a) Satr.r agama adalah yang benar dan semua agama berpOran dalam
kebenaran sahr agama (One religiort is tlrc tnte one otnu All religions
porticipate in tlrc trutlt of tlrc one religiort). Gagasan in cendemng
mengarah pada sinkretisasi atau pembentukan agama barr. yang
berbeda dengan agama yang ada.
Diskusi tentang masalah kebenaran agama ihr sendiri terbenhrr
pada pertanyaan: apa kriteria sesuatu dianggap benar? Hans Kung
mengajukan gagasan, bahwa Tidak ada monopoli kebenaran pada
Kristen, dan tidak semua yang ada pada Kristen adalah benar. Ia
lebih jauh menyatakan,
"Itu nrtinya tidnk senrun yong ndo dnlant aganm-agonn drutio ndnlalt
snnn bennrttyo don bniknyn; ndn jugo boginn-baginn dnlam keinnnan
dnn tradisi, dalom ritus sertn anmlan keagnnman, stntktur lentbaga
dan kekunsaan, yang tidok benar, tidnk baik."
38 Lilrat, Hans Kung, "Whot lsTrue Religiorr?" dalam Leonard Swidler (ed),Toionrct a lJni-
t'ersnl Theology of Religion, (New York: Orbis Book, 1987), hlm. 231-239.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 365
39 Hans Kung, "Dialoguc n'ith lslam", dalam srvidler (ed), .....hhn. 200-201.
{0 Misalnya, Kitab Keluarart4:22-21(Alkitab versi LAI) menyatakan: "Mnkn engknu harus
lrerkntn kepndo Fir-oun: Bcginilah firmotr Tuhnn: lsrnel inlnh nnnk-Ku, nnak-Ku ynng suhutg; Binrknn-
loh nnnk-Ku itu pergi, supotln in Lrcri\rodnh kepndo-Ktt; tetayti jikn engknu menolok membinrknnnyn pergi,
mnkn Aht nknn membunuh onnkmu, onnkmu yang sulung. Tetnpi di tengnh jnlan, di suntu tempnt ber-
mnlnm, Tuhnn bertemu dengnn Muso dnn ltertkhtinr lottuk membwurhnyn."
Bible King lnmes Version mcnulis a1'at ini, "And thou shalt sny wtto Phnrnoh, Thus soith the
Lord, Israel is my son, ei,cn my firstLtorn: And I soy unto thae, let my son go, thnt he mny serz'e me: nnd
f thou ref tse to let him go, ltehold, I ioill slny thy son, a,en thy firstltorn. And it cnmc to pnss lty the uny
in thc inn, thot the Lord met him, nnd soughl to kill him." DalamThe Lfuing Bible ditulis redaksi:
"Than you nrc to tcll him: lehottoh says, "lsrnel is my cldest son, ntttl I hnte commonded you to let him go
niony nnd torship me, Ltut yort hni'c rcfuscd nnd nout see, I uill sltv vour eldest son." As Moses and his
fnmily tucre trnuling nlong nnd had stoltyted for thc night,lehotah nltltenred to Moses nnd threntened to
kill him." Tentang cerita Moses di Sinai, Max L. Margolis dan Alexander Marx mencatat, "In
Sinni, to Moscs God mndc Himself knoit'n by n nezu nnme . I nm thnt I nm, the One u,hom no definition cnn
366 Waiatr Peradaban Barat
ka juga tidak diberikan sejak awal mula agama ini lahir. Tetapi
ditenhrkan dalam sejarah pekembangannya kemudian. HaI ini pun
sangat berbeda dengan Islam, yang sejak awal mula, namanya
strdah built-in dalam Al-Qur'an dan diberikan oleh Allah swt.. Ber-
abad-abad, kalangan misionaris-Kristen dan orientalis Barat men-
coba menyebut Islam dan kaum Muslim, dengan berbagai nama,
tetapi akhimya mereka tidak berhasil, dan kini tidak bisa tidak,
menyebut Islam dan kaurn Muslim, dengan sebutan Islam dan
Muslim. Berbeda dengan sebutan Kristen yang tidak terdapat dalam
Bible, dan baru muncul kemudian.{l
Berbagai fakta tentang sejarah peradaban Barat, konsep teolo-
gis Kristen, dan realitas teks Bible, seyogyanya dikaji dengan men-
dalam dan dibandingkan dengan cermat dengan seiarah, tradisi,
konsep teologis Islam, dan realitas teks Al-Qur'an. Masing-masing
peradaban memiliki pandangan hidup (uorlduiew) yang khas.
Sejarah perjalanan Kristen Barat telah melahirkan seorang filsuf
terkenal bemama Bertrand Russell yang menulis sebuah buku Wlry I
ant not A Cltristinrz. Ia menjelaskan dua hal: mengapa dia tidak
percaya kepada Tuhan dan kepada keabadian (immortality). Kedua,
mengapa dia tidak memandang bahwa Christ (Kristus) adalah
manusia terbaik dan paling bijaksana. Bahkan Russell juga menjelas-
kan mengapa ia keluar dari Kristen, dengan menyatakan, "Agama
Kristen, sebagaimana yang diahrr dalam Gereja-gerejanya, merupa-
kan mtrstrh mendasar dari kemajuan moral di dunia (l say quite
deliberately tlutt tlte Clrristian Religion, as orgnnized in its Clntrches,ltns
ethnust, u,ho is alrtays iuith His peoplc, n Helper ei'erea day, n Sruior." (Max L. Margolis dan
Alexander Marx, A History of the Jewish People, hlrn. 15.). Cerita ini berbeda dengan gambar-
an Al-Qur'an. Di Sirrai, Allah memperker-ralkan dirinya sebagai "Allah". "Scsungguhnya Aku ini
ndalnh Allah, tidnk oda Ttthnn selain Aku. Mnkn sembahlnh Aku dnn diriknnlnh salat uttr* mengingat
.4kr." (Thaha:14).
{l Sebagai contoh, tahtur 1907, tokoh misioruris terkenal Samuel M. Zwemmer, menulis
buku beriudul lslam: A Chnllcnge to Fnith ("studies on thc Mohommednn rcligion and the needs nnd
opportunitics of lhe Mohammednn World From thc stnndpoint of Christinn Missions"). Thhtur 1914, DS
Margoliouth menulis buku Tfte Early Dez,eloytment of Mohammednnism (London: William and
Norgate, 191.1). Barat juga menggu-nakan istilah "Snrncens" untuk menyebut kaun-r Muslim.
Tahtrn 1889, Arthur Gilman menulis buku, Ilre Sorocens: from Thc Enrliest Times to the Fall of
Bnghdad. Kata ini mungkin dari "snhrn" yang berarti People of the Desert atau "sharq" yang
artinya People of the Enst atau the rising sun. Ada iuga yang menyebut Islarn, tctapi ditambah
sebagai "agama Arab". Tahun 1928, W. Wilson Cash, menulis buku Tirc Expnnsion of Islnm: An
Arab Religion in the Non-Arolt World, (London: Edinburg House Press, 1928).
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 367
been and still is tlrc prfucipal enemy of ntornl progress in tlrc world)."t2
Gerakan-gerakan yang mendekonstmksi Teologi Kristen begihr
kuat berlangsung di kalangan para teolog Kristen sendiri. Tahun
1987, |ohn Hick dan Patrl F. Knitter mengedit dan menerbitkan
sebtrah bttku berjudul The Myth of Clristian Uniqueness: Tozoard a
PluralisticTlrcology of Religions (New York: Orbis Book, 1987). Da-lam
artikelrrya "7'1rc non-Absoluteness of Christinnity", John Hick menye-
butkan sejumlah dampak buruk sik-ap Kristen yang merasa superior
terhadap agama atau bangsa lain selama berahls-ratus tahun. Teo-
logi superior (eksklusif) itulah yang telah menyebabkan kaum
misionaris Kristen begihr aktif menyebarkan agama mereka ke
berbagai penjum dunia, hingga kini. Itu adalah fakta. Apakah hal
yang sama bisa diaplikasikan terhadap Islam? Apakah Islam tidak
boleh merasa benar sendiri atau menyebarkan dakwah ke berbagai
penjum dunia, agar mereka memeluk dan mengaplikasikan Islam?
Masalah ini perlu dikaji dengan teliti dan mendalam. Sebab, begihr
banyak ayat-ayatAl-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw. yang
memerintahkan kaum Muslim untuk berdakwah, memerintahkan
yang makmf dan mencegah kemunkaran. Nabi saw. menegaskan,
bahwa Islam adalah ya'lu ua la yila'nlnihi. Dalam sejarah, terbukti,
sikap dan sifat superior Islam sangat berbeda dampaknya dengan
sikap superior Kristen dan Barat.
Barat yang traumatis terhadap "orgnnized religion" of Cltristian
akhimya mengajukan jalan sekuler, liberal, dan pluralisme teologi
dalam kehidupan mereka. Sebagaimana penjajah Kristen dan misio-
naris yang aktif menyebarkan agama, Barat yang sekuler pun aktif
menyebarkan ideologinya dan memaksakan kepada manusia. Setiap
tahun, Amerika Serikat mengeluarkan laporan negara-negara yang
demokratis dan tidak demokratis, menurut standar AS. AS dan
sejumlah negara Barat juga aktif memonitor dan campur tangan
dalam banyak kasus politik di dtrnia Islam, membanhr kelompok-
kelompok sekuler dan mencegah naiknya kekuasaan kelomp-ok non-
seknler (lslanists). Kasus pelarangan jilbab dan sejunlah sinlbol
agama di sekolah-sekolah negara di Perancis juga bisa dijadikan
42 Bertrand Russel, Wfty I nm not n Christian, (North Sydney: Allen & Unwin Australia,
7979),hlm.14,25.
368 Walan Peradaban Barar
aaa
"Tugns besar ynng hnrus kita abdikan kepndn Tulnn kita dnlnm mengusir orong-
ornng Moor (Muslim) dari negnrn ini don memadamknn npi Sekte Muhammad
sehinggn in tidnk muncul lngi se*dnh ini...."
Pidato Alfonso d'Albuquerque saat menduduki Malaka
W^ W
ada tahun 2004, Pendeta Dr. Jan S. Aritonang menerbitkan
i*1r.,1,
--ffi
sebuah buku tebal berju d:ul "sejnrnh Perjrnnpnnn Kristen dan
,trii{* lslam di lndonesin" (fakarta: BPK Gunung Mulia, 2004).
Buku ini menarik karena--di samping dilengkapi dengan data-data
sejarah yang melimpah--juga disertai dengan saran dan harapan
unhrk mengatasi konflik Islam-Kristen di Indonesia. Di antara
sejumlah rekomendasi yang dihrjukan kepada golongan Kristen
adalah (1) Orang Kristen tidak perlu ragu bahwa keselamatan ada di
dalam dan oleh Yesus Krishrs. Tetapi, keyakinan ihr tidak boleh
membuat orang Kristen merasa lebih selamat atau lebih unggul dari
umat beragama lain. Sebab, Yeslrs Kristus tidak datang unhlk men-
dirikan sebuah agama dan tidak dapat dikuasai atau dipenjarakan
oleh sebuah agama yang namanya Kristen. Umat Kristen bukanlah
pemilik hrnggal keselamatan. Tidak zamannya lagi mempertahan-
kan semboyan extra ecclesiam nulln snlus.
(2) Umat Kristen tidak lagi mencemoott ajaran, kitab Suci, atau
tokoh-tokoh Islam, dan tidak membiasakan diri memjuk atau
1 Aln'i Shilrab, McmLtcndung Anrs: Respons Gunkon Muhnmmndiynh terhndnp Pcnetrnsi Misi
Kristen di Indonesin, (Bandung: Mizan, 1998), hlm. 202.
372 waian Peradaban Barar
2 Bilveer Singh , Timor Timur, lndonesin dnn Dunin, Mitos don Kenyotonn, (Jakarta: IpS, 1998),
hlm.299-300.
3 Aqib Suminto, Politik lslom Hindin Bclnndn, (Jakarta: LP3ES, 1985), hlm. 26.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 373
5 Alwi Slrihab, M enfuendrrng Ants, him. 37-42; Deliar Noer, Gcrnkn n Modten Islam di lndorrc-
sin 1900-1942, (Jakarta: LP3ES,1990), hlm. 184-188.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 375
6 Lil'rat Rrsn/nlr Sidong BPUPKI yang diterbitkan Sekretariat Negara RI, hln. 216.
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 377
7 Moh. Natsir, "Thnpa Toleransi Takkan Ada Keruktrnan", dalam buku Fnkta dan Dntn, (ed.
l.ukman l{akiem), (Jakarta: Media Dakwah , 7991), h.lm. 44-45.
378 Waptr Peradaban Barat
8 Sebagai contoh, pada tanggal 10 Agustus 2000, tiga tokoh Islam lndonesia, yaitu Ketua
Umum PBNU KI{ Hasyim Muzadi, Ketua Pimpinan Pusat Muhamrnadiyah Prof. Dr. Syafi'i
Ma'arif, dan Prof. Dr. Nurcholish Madjid membuat pernyataan bersama. Isinya: menolak
masuknya Piagam fakarta dalam pasal UUD 1945. Ada tiga alasan yang dikemukakan: (1)
pencantuman Piagam Jakarta akan membuka kemungkinan campur tangan negara dalam
wilayah agama yang akan mengakibatkan kemudharatan, baik bagi agama maupun pada
negara sebagai wilayah publik, (2) dimasukkannya Piagam Jakarta akan membangkitkan
kembali prasangka-prasangka lama dari kalangan luar Islam mengenai "negara Islam" di In-
donesia, (3) Dimasukkannya Piagam Jakarta bertentangan dengan visi negara nasional yang
memperlakukan semua kelompok di negeri izin secara sederajat. Lihat: Adian Husaini,
Penyesntan Opini, Cema Insani Press, Jakarta,2002, hlm. 91-98).
Bagian lll: Tema.Tema lnvasi Pemikiran 379
1 945-1 954 0 0 0
1 955-1 964 2 0 0,2
1 965-1 974 46 13 4,6
1 975-1 984 89 25 8,9
1 985-1 994 132 36 13,2
1 995-1 997 89 5 44,2
358 100
Sumber: FKKS-FKKI, 1997
9 Adian Ifusaini, Hnbiltie, Soehnrto don lslnm, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hln-r. 35.
10 FKKS-FKKI, Beginiknh Kemerdcktton Kito,1997, hlm. 142-145.
11 Lukman Hakiem, Foktn don Dntn, 7911:31,44-45. RUU Perkawinan "sekuler" dilun-
curkan tanggal 16 Agustus 1973. Menurut Kamal Hasan, dalam RLIU itu, setidaknya ada 11
pasal yang bertentangan dengan hukurn Islarn. Kalangan lvluslirn rnencurigai RUU tersebut
n-renjadi bagian dari upava pengkristcnan cii Indonesia, terutama yang dimainkan olch krkol-r-
tokoh Katclik di CSIS. Tokoh-tokoh lslam memprotes keras RUU tersebut. Puncak protes,
teriadi tanggal 27 September 1973, ketika sekitar 500 pcmuda Muslim yang berstatus "pr.nin-
iau" dalam sidang DPR menghentikan jalannya sidang, saat Menteri Agama Mukti Ali n-rem-
berikan ja*'aban terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi, yang mayoritasnya menyokong
RUU "sekuler" tersebut. Para demonstran memasang spanduk-spanduk dan poster, yang
antara lain bertuliskan, " Sekulorisme dnn Komunisme adnlnh Musuh Agomn lslnm dan Poncnsilo" ,
"lvlonusin yong Mcnyetujui RUU Perknuinnn ndnlnh Tidnk Bermornl", "RUU Perkazuitrnn ndnlnh
Konsepsi Kafir" . Ketra DPR/MPR KH ldha:r'. Khalid vang tidak clapat menenangkan suasana
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 381
sidang akhirnya menunda sidang untuk waktu yang tidak ditentukan. RUU Perkawinan
"sekuler" itu akhirnya dicabut oleh pemerintah. (Abdul Azis Thaba, Islam tinn Negarn dalnm
Politik Orde Bnrrr, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), hlm.257-260).
12 Adian Husaini, GerrTn-gerejn Diltnknr: Membednh Aknr Konftik
SAP/. di lndonesin, (Jakarta:
DEA Press, 2000), hlm. 85.
13 Maialal., Tempo edisi 13 Juli 1974. Batalnya sidang Dewan Gereja Dunia itu diielaskan
oleh Hasyim Yahya pada penulis saat bertemu beliau di Mekah, pada awal 1998. Hasyim yahya
juga mengaku menjalankan aksinya semata-mata karena menjalankan perintah AlQur'an,
karena pil'rak Kristen sudah terang-terangan memerangi Islam.
382 Waiatr Peradaban Barat
1'1 Sebagai contoh, satu aksi massa besar digelar di Masjid Mujahidin Tanjung Perak
Surabaya--yang berlokasi di depan rumal-r Hasyim Yal-rya-pada 21 Dcsember 1973, dan di-
hadiri oleh sekitar 15.000 orang. Tampil sebagai penceramah adalah Ustadz Umar Hubeis dan
Ustad Bey Arifin. (Lihat: Bcy Arifin, Dinlog lslam don Kristen, (Surabaya: Pustaka Progressif,
1e83).
15 Adam Schw,arz, ANntion in Wniting, (Australia: Allen&Unwin Pty Ltd, 1991).
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 383
17 Ketidakdilan dukungan Barat dalam konflik Islam-Kristen, bisa dilihat dalam laporan
Departemen Luar Negeri AS (www.state.gov) tentang Human RiSht tahun 2002, vang di-
luncurkan tanggal 31 Maret 2003. Dalam laporan tentang kasus penyerangarl warga Kristen di
Desa Soya, Maluku, disebutkan,
"On Aprit 28, houez,er, a gnng of masked men entered the Christion Ambonese t,illage of Soyn and
killed ot least 72 residents. The nttack cnme hours nfter Ll's commander, ln'fnr Umnr Thnlib, deliz'ered nn
incendinry speech, saying there uould be no reconcilintion uith Christians, nnd that Muslims must
prepare for combnt. The Gooernment arrested Thatib on Moy 4 and put him on trial on Augrrst 15 for
inciting religious uiolence, insulting the Gournment, and humilinting the President. On December 19,
prosectrtors requestcd that judges sentcnce Thnlib to 7 yenr in joil, a sentencc thnt some human rights
nctit'ists rejected as too light. The trinl uos ongoing at yenr's end. Ott October 15, Ll closed its hcndqunr-
ters, nnd Thnlib and other Ll officinls lnter confirmed that the group had been dissolt cd. Hwdrcds of
lormer members afusequently left Ambon." Laporan ini sangat tidak ob,ektif dan menyembturyi-
kan fakta penting, bahwa pelaku penyerangan Desa Soya adalah kelompok Kristen sendiri,
yaitu kelompok Geng Coker (singkatan dari "Cowok Keren", "Cowok Kristen") pimpinan
berty Loupaty. Pelakunya sudah tertangkap, dan pemerintah Indonesia--termasuk Menko-
polkam Susilo Bambang Yudoyono-sudah menielaskan bahwa pelakunya bukan kalangan
Muslim. Anehnya, laporan Deplu AS tidak memasukkan bukti-bukti tersebut, tetapi terus
Bagian lll: Tema-Tema lnvasi Pemikiran 385
2'l Kristenisasi di Indonesia iuga sering dilakukan dengan cara-cara kotor dengan meng-
gunakan ayat-ayat AlQur'an untuk memurtadkan kaum Muslim. Sebagai contoh, ditemukan
sejumlah buku dan brosur misonaris Kristen yang menSgunakan judul-judul Islam, untuk
mengelabui umat Islam. Misalnya, buku-buku karangan Pendeta R. Mohammad Nurdin yang
berjudul: Kebenaran Ynng Benar (Asshodiqul Mnshduq\, Kesclnmntnn Didnlnm lslam, Selnmat Nntnl
Menurut Al-Qttr'nn, Rnhnsin Allnh Yang Pnling Btsnr, Yn Allnh Ya Ruhul Qudus, Akt Selnmnt Dunin
dnn Akhirat. Juga buku Upacnra lbadah Ha ji karya H. Amos, dan buku-buku karya Pendeta A.
Poernama Winangun yang beriudul seperti Rizunyat Singkat Don Pusnkn Peninggolnn Nnbi
Muhnmmnd, Ayat-nynt Al-Qur'an Ynng Menyelnmntknn. Misi Kristen iuga menggunakan brosur-
brosur yang menggunakan nama-nama Islam, seperti Brosur: Membina Kantkunnn Hidup Antnr
Umnt Berognmn, Yang dikeluarkan oleh Dakwah Ukhuwah (P.O. WX7272/lAT Jakarta 13012).
Cara-cara merusak Islam seperti ini lebih vulgar dari apa yang dilakukan Zw,emmer, mcskipun
sejenis. Zwerrrmer menulis buku betjudul " lslnm: A Chollenge to Fnith" (terbit pertama tahun
1907\.la menyebut bukunya sebagai "itudies on the Mohammednn religion nnd the needs nnd oppor-
tunities of the Mohammednn World From the stnndpoint of Christian Missions". Ada indikasi kuat,
misi Kristen juga menggunakan penyebaran paham "pluralisme". Indikasi ini bisa dilil'rat pada
kasus Ahrnad Wahib yang diasuh oleh Romo H.C. Stolk dan Willenborg selama beberapa
tal'rur. Saat bertemu dengan kedua orang tua asu.hnya, Wahib berkata, "Kami saling meng-
hormati dalam dialog karena sama-sama penganut pluralisme." (Lihat buku Pergolnknn
Pemikirnn lslnm: Cataton Hnrinn Ahmnd Wahib, LP3ES dan Freedom Institute, 2003, hlm. 40).
Sekarang, pengaruh pluralisme dapat dilihat pada alumnus STF Driyarkara, seperti Budhy
Munawar Rachman (Paramadina) dan Ulil Abshar Abdalla (Jaringan Islam Liberal). Penyebar-
an paham ini dari kalangan Protestan bisa dijumpai pada alumnus pasca Sariana studi agama-
388 Waiatr Peradaban Barar
aaa
Indeks
,222
Tlrc lezuislt State TVRI, 389
TlrcJezusof1s1am,167,162 Ttoo Strtdics Cite Clild Sex Abuse 4
The Liaing Bible,8,45 Percent of Priest,5
The Lord of The Rings, 175 Tyndale, lVilliam, 43
Tlrc modruarr phil osoplry, 228
Tlrc Messianic Legacy, 49,50, 344 Umar Thalib , Ja'far,208
The Myer Foundation, 242 rufualanced uorld,21.4
The New Cold \Nar?,226 Uni Soviet, 726, 734, 143, 155, 165
The Nell: Testamertt, 43 Universitas Frankfurt, 190
The New Testament,44, 52 Universitas Muenster, 202
175,
The Passiott of the Christ,51,52, Universiti Sains Malaysia,223
306 University of Hawaii,246
The Prince,163,164 University of New Hampshire, 7
Tlrc Real Terror Network,273 Uskup Toul, 34
The Revolt Against Reason, 53
The Rise and Fall of tlnu Great Pouers, Van-Leeuwen, Arend Theodore, 28,
101 29
Tlrc Rise of The West,790 Vatikan, 38, 52
The Rouge State,106 Vaux, Rolandde,299
The secularCity,257 Veal, Andrew, 105
The Seljuq Turks,l77 Vega, Amelia, 18
The St. Bartholomew's Day Mas- Verheugen, Guenter,S3
sacre,3S Veritas,9
Tlrc ntperpower of the world, 1.94 Vienna, 64
The three Kingdom of Nature, 246 Vinocur, |ohn, 145
The Times, 54 Vulgate, 43
Tlrc Vatican Declaratiorr ort Social
Ethics,4 Wade, Prof. Robert Hunter,91
Bible,76
Tlrc Women's Wahid, Abdurrahman, 24
Theuner, Reverend Douglas, 7 Wan Daud, Wan Mohd Nor, 303
This is a Christian natiott, 1.90 Wascons, 169
Thucydides,242 Washington, DC,18
To Rule Jerusalem,63 We are a Christian people, 190
Toledo,34 Weiss, Leopold,232
Tomahawk,89 Westenr Cioilizatiort A Brief History,
Torah Israel, 62 94,164,242
Totalistic religiorrs, 82 Western State Terrorism, 163
Toynbee, Arnold J.,100,1,67 Wlnt Went Wrorry,160,1.61,167
Troy,175 Who Killed Jesus?, 306
Truman, Harry f., 155 Who Wrote the Bible,42
Turabi, Hassan, 188 ulnlesale aiolence,2l4
Turki Utsmani,6T Wilhelm II,65
Turki,84,272 William of Orange, 169
lndeks 415
ata