Hadari Badui
Penduduk
Arab
Kondisi Politik
Masyarakat Arab terpecah menjadi sejumlah
suku yg masing-masing memiliki seorang kepala
suku yg disebut dengan “Syaikh”. Mereka terikat
persaudaraan dg sesama warga suku. Hubungan
mereka yg berlainan suku bagaikan musuh.
Mereka tdk segan-segan turun ke medan
pertempuran utk membela kehormatan sukunya,
sekalipun harus mengorbankan jiwa. Mereka tidak
mengenal sistem pemerintahan pusat, shg apabila
terjadi permusuhan antar suku maka tdk ada
pihak penengah.
Kondisi Ekonomi
Wilayah Arab merupakan wilayah yang
gersang yg tidak menumbuhkan hasil pertanian.
Keadaan ini menyebabkan kondisi perekonomian
mereka menjadi susah. Mata pencarian sebagaiab
mereka adalah berternak.
Kondisi Kebudayaan
Masyarakat Arabia sangat terkenal dengan
kemahirannya dalam bidang sastra; Bahasa dan
syair. Bahasa mereka sgt kaya sebanding dg
bahasa bangsa Eropa saat sekarang ini. Begitupun
dg kehidupan syair mereka lebih dominan dg
munculnya para pujangga.
Kondisi Agama
Masyarakat Arabia sebelum datangnya Islam,
mereka telha menganut agama yang mengakui
Allah sebagai Tuhan mereka. Kepercayaan ini
diwarisi turun temurun sejak Nabi Ibrahim dan
Ismail. Al-Qur’an menyebutkan agama itu dg
Hanif, yaitu kepercayaan yg mengakui ke Esaan
Allah sebagi pencipta alam, Tuhan menghidupkan
dan mematikan, Tuhan yg memberi rezeki dan
sebagainya. Hanya saja keyakinan tersebut
dicampurbaurkan dengan tahyul dan
kemusyrikan, menyekutukan Tuhan dg sesuatu.
Karakter Negatif Arab Jahiliyah
Sulit
bersatu
Pemabuk
Gemar
dan
berperang
Penjudi
Angkuh
dan Kejam
Sombong
Pembalas
dendam
Karakter Positif Arab Jahiliyah
Kedermawanan
Kesetiaan dan
Kesabaran
kejujuran
PENGERTIAN SASTRA ARAB
Kata Adab yang sekarang kita dengar, seperti
Kuliyyat al-Adab (Fakultas Adab), Tarikh al-Adab
al-’Arabiyyah (Sejarah Kesusastraan Arab), Adab
Muqaaran (Sastra Bandingan), atau an-Naqdu al-
’Adabi (Kritik Sastra), sebenarnya telah kita kenal
sejak dlu, sebelum kita mengenal kata tersebut
sebagai istilah kesusastraan, seperti dalam
B.Indo yg sering kita dengar: “orang itu tak
beradab atau kita harus tahu adab makan di
meja.”
MAKNA KATA “ADAB”
Dalam b. Indo kata adab berarti kesopanan, kehalusan dan
kebaikan budi pekerti/akhlak. Sedangkan dalam b. Arab diartikan
bermacam-macam sesuai dg zamannya. Pada masa Jahiliyyah
adab diartika sebagai undangan untuk menyantap makanan. Pada
masa awal Islam diartikan sebagai at-tahdzibu
(pendidikan,pengajaran), pada masa Bani Umayyah diartikan at-
ta’limu (pengajaran), maka kata pengajar (mu’allim) sama artinya
dengan kata muaddib. Pada masa Abbasiyyah kata adab diartikan
at-tahdzibu wa at-ta’llimu ma’an (pendidikan sekaligus
pengajaran). Pada abad ke-4 H kata adab diartikan sebagai ilmu,
bukan ilmu agama tapi dapat meningkatkan akal pikiran manusia
baik dari aspek sosial maupun budaya. Sdgkan pada abad 19 M,
scr umum diartikan semua yang merupakan hasil dari pikiran dan
perasaan. Dan scr khusus adab diartikan sbgi kata-kata retoris
yang bermaksud mempengaruhi emosi pembaca dan pendengar.
Dari beberapa definisi ttg kesusastraan,
semuanya sepakat pada kesimpulan bhw sastra
adalah seni ungkapan kata yang indah.
جرِبت بشريَّت
ْ األدبُ صِياغت فنِّيَّت لِت
Sastra adalah ungkapan puitis ttg berbagai
pengalaman manusia
تاريح األدب.)أ
Bagian dari al-Adab al-Washfi yang
memperlihatkan perkembangan karya
sastra (kontinuitas dan perubahan sastra
sepanjang masa), tokoh-tokoh, dan ciri-
ciri dari masing-masing tahap
perkembangan tersebut.
نقد األدب.)ب
Bagian dari al-Adab al-Washfi yang
memperbincangkan pemahaman,
penghayatan, penafsiran, dan penilaian
terhadap karya sastra.
نظريت األدب.خ
Bagian dari al-Adab al-Washfi yang
membicarakan tentang pengertian-
pengertian dasar tentang sastra, unsur-
unsur yang membangun karya sastra,
jenis-jenis sastra, dan perkembangan
serta kerangka pemikiran para pakar
tentang apa yang mereka namakan
sastra dan cara mengkajinya.
(sastra kreatif/imajinatif/fiksi) اإلنشائ األدب.2
الشعر.)أ
Ungkapan atau tulisan yg terikat
dg wazan dan qofiyah.
النثر.)ب
Ungkapan atau tulisan yg tidak
terikat dg wazan dan qofiyah.
المسرحيت.)ج
Bentuk sastra yg dipentaskan
Al-Wasfi al-Insya’i
Dalam membaca dan Dalam membaca dan
memproduksi memproduksi membutuhkan
membutuhkan unsur rasa unsur rasa dan imajinasi yg
dan imajinasi lebih sedikit. lebih dominan.
Tidak menjelaskan realita Menjelaskan realita scr
scr langsung dan bersifat langsung dan bersifat
objektif. subjektif.
1. Imrul Qais
2. Zuhair bin Abi Sulma
3. Nabighah Zhibyani
4. Aasyaa bin Qais
5. Lubaid bin Rabiah
6. Antarah bin Syadad al-Abshi
TINGAKATAN PENYAIR
Dilihat dari masa hidupnya penyair dibagi
kedalam 4 kelompok:
1. Jahiliyun
Mereka yg hidup pada masa sebelum Islam,
sprt: Umru’ al-Qais, Zuhair bin Abi Sulma.
2. Mukhadhramun
Mereka yg dikenal dg puisinya dimasa
Jahiliyah dan Islam,spt: Khansa’, Hassan bin
Tsabit.
3. Islamiyyun
Mereka yg hidup di masa Islam tetapi msh
memegang tradisi Arab, dan mereka ini
para penyair Bani Umayyah.
4. Muwalladun
Mereka yg telah rusak tradisi berbahasanya
dan berusaha memperbaikinya, mereka ini
para penyairBani Abbas.
Dilihat dari segi kualitas puisinya, para
penyair Jahiliyyah dibagi kedalam tiga
tingkatan:
1. Tingakat pertama: Umru’ al-Qais
2. Kitabah
Pada masa Jahilyah dunia tulis menulis belum berkembang karena mereka lebih
mengedepankan sastra lisan/oral dari pada tulisan. Hal ini berbeda pada masa Islam
dunia tulis menulis mengalami perkembangan karena munculnya agama Islam. Berawal
dari tawanan akan bebas asalkan mereka mengajarkan menulis dan membaca bagi orang
Arab.
a. Penulisan Surat-Surat Administrasi
Diawali dg Bismillah dan Hamdalah, memuji Nabi, kemudian berpindah pd alasan
penulisan surat dg kata ‘amma ba’du. Diakhiri dg doa dan salam bagi org yg dikirimi
surat.
Tdk menggunakan ungkapan-ungakapn yg sukar.
Gaya bahasanya mudah
Maknanya dekat
Maksudnya mulia.
b. Penulisan catatan dan karangan
3. Matsal
Prosa ini berkembang seiring perkembangan al-Qur’an
dan al-Hadits. Isi dari pribahasa atau matsal itu adalah
tentang akhlak, tingkah laku, kehidupan dan kematian,
manusia, agama, aturan kehidupan, hubungan manusia satu
sama lain, sosial, politik, dan sebagainya.
Para Penyair
1. Ka’ab ibn Malik al-Anshari
2. Abdullah ibn Rawahah
3. Hassan ibn Tsabit
4. Al-Hutay’ah
Hassan ibn Tsabit
Hasan Bin Tsabit adalah seorang sahabat Rasulullah saw. Dalam sejarah, Hasan Bin
Tsabit tidak terlibat di medan perang, tapi beliau berjihad dengan lisan atau tulisan.
Nabi saw ridha kepadanya dan malaikat Jibril pun mendukungnya. Syair syair Hasan
Bin Tsabit membangkitkan semangat juang para mujahid. Rasulullah menempatkan
beliau sesuai dengan kapasitas dan potensinya. Syair-syair yang ditulisnya itu
termasuk bagian dari jihad yang dilakukan olehnya, yang bisa dikatakan sebagai
sarana jihad. Rasulullah mengangkat Hasan Bin Tsabit secara resmi sebagai penyair
Islam.
Rasulullah saw seringkali memuji karya-karya Hassan bin Tsabit. Karena dengan
syairnya, Hassan membela Rasulullah saw dan menangkis hinaan dan celaan orang-
orang Quraisy. Ketika orang orang Quraisy melantunkan syair yang bernada
penghinaan terhadap Rasulullah maka Hasan Bin Tsabit tampil membuat syair
balasan. Bagi orang-orang Quraisy sendiri syair Hassan ibarat tombak yang merobek
jantung,membuka tabir aib dan cacat mereka sehingga mereka pun terdiam membisu
tidak mampu mebuat syair tandingannya.
Hassan bin Tsabit merupakan seorang sahabat yang berumur panjang, setengah
umurnya dia habiskan pada masa jahiliyah dan setengah lagi dia jalani bersama
Islam. Hassan adalah salah seorang penyair Arab papan atas pada masanya, setelah
dia masuk Islam dia menggunakan syairnya untuk kepentingan Islam dan membela
Rasulullah saw dari celaan musuh-musuh beliau, Hassan wafat tahun 54 H.
Asy-Syu’ara: 224-227
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang
yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya
mereka mengembara di tiap- tiap lembah. Dan
bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang
mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?. Kecuali
orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan
beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan
mendapat kemenangan sesudah menderita
kezaliman. dan orang-orang yang zalim itu kelak
akan mengetahui ke tempat mana mereka akan
kembali.
Dari ayat di atas, penyair terbagi menjadi 2 macam yaitu:
A. Penyair yang disifati dengan 2 sifat tercela, yaitu:
Suka mempermainkan kata-kata dan tidak
mempunyai tujuan yang baik dan tidak punya
pendirian.
Sifat munafik dan dusta
3. Lafadz
4. Struktur Puisi
struktur puisi sm spt pd masa Jahiliyah, diantaranya dari sisi banyaknya tujuan,
kecuali kelompok penyair cinta di Hijaz yg hanya membuat puisi ttg cinta saja.
PARA PENYAIR
1. Al-Akhtal
2. Al-Farazdaq
3. Jarir
4. Umar bin Abi Rabi’ah
5. Al-Kumait
6. Ibn Ruqiyat
7. Al-Nabighah al-Syaibhani
PROSA MASA UMAYYAH
1. Khutbah
2. Rasail
3. Kitabah
JENIS PROSA KHUTBAH
1. Khutbah Politik
2. Khutbah Agama
3. Khutbah Kemasyarakatan
KEISTIMEWAAN KHUTBAH
1. Diawali dg hamdalah
2. Bersandar pd makna-makna al-Qur’an dan
gambarannya.
3. Menggunakan pengutipan dari al-Qur’an
dan perumpamaan dg puisi.
4. Menggunkan sebagian kata-kata himah dan
perumpamaan.
5. Ringkas dg gaya bahasa lgsg dan tidak
lgsung.
PARA AHLI PIDATO
1. Ziad Ibn Abihi
2. Hajjaj Ibn Yusuf al-Tsaqafi
KEISTIMEWAAN RASAIL
1. Diawali dg bacaan hamdalah&shalawat ats
Nabi.
2. Dihiasi dg ayat-ayat al-Qur’an, dan meniru
gaya bahasa al-Qur’an, bersandar pd
makna-makna dan gambaran al-Qur’an.
3. Menggunakan bahasa yg halus (euphimisme)
dan ungkapan yg jelas.
4. Dimulai dg yg pendek, jelas, ringkas,
kemudian condong pd yg panjang dan
berlebih-lebihan.
KITABAH
Kitabah juga berkembang pd masa ini,
ketika Islam tersebar telah terjadi percampuran
antara orang-orang Arab dg orang-orang asing yg
menyebabkan lisan Arab tdk lagi murni spt masa-
masa awal Islam, shg pd masa ini dibukukan kitab
nahwu yg ditulis Abu al-Aswad al-Duali.
Ketika terjadi fitnah dan byknya mazhab-
mazhab yg berkembang pd masa bani Umayyah,
juga byknya para sahabat yg wafat, dan khawatir
Umat Islam akan bersandar pd penguasa, maka
Amirul Mukminin Umar ibn Abdul Aziz mengizinkan
untuk melakukan pencatatan hadits Rasulullah saw.
Setelah itu, mulai marak penulisan dan penerjemahan
buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab.
Sebelum Islam masuk, Spanyol
berada di bwh kerajaan Romawi. Bangsa
Romawi dpt menguasai simenanjung itu
pada tahun 133 M. Di masa pemerintahan
Romawi, sejumlah org-org Yahudi masuk ke
wilayah ini. Suku-suku Vandal pada abad ke
5 M, dpt menyerang bangsa Romawi. Sejak
itu, nama Spanyol berubah menjadi
Vandalusia, yaitu negeri bangsa Vandal.
Bangsa Arab kemudian menamainya dg al-
Andalusia, yg lbh dikenal dg nama
Andalusia.
Pada pembagian periodesasi
sastra, sejarawan tidak menyebutkan
sastra Arab Andalusia, karena sastra
Arab Andalusia (Spanyol). masuk ke
periode sastra Abbāsī. Sastra ini
bermula ketika Thoriq Bin Ziad dan
Musa bin Nushair menaklukkan
Andalusia pada masa Daulah
Umayyah dan berakhir dengan
jatuhnya Granada ke tangan pasukan
Spanyol.
Nama Andalusia diambil dari Vandal,
nama bangsa yang pernah menjajah
Andalusia sebelum kemudian diusir oleh
Ghotia Barat yang terletak di semenanjung
Iberia, sebuah wilayah yang terletak di barat
daya benua Eropa. Sebelah utara dibatasi
dengan gunung Malladetta, sebelah barat
dibatasi oleh laut Gelap atau Laut Barat,
sebelah timur dibatasi oleh laut Rum atau laut
Timur dan dari selatan dibatasi dengan laut
Zuqoq (selat Gilblaltar).
Penduduk Andalusia terdiri dari banyak
suku, antara lain, Arab, Barbar, Spanyol, dan
Yahudi. Bangsa Arab dan Barbar datang ke
Spanyol sejak masa penaklukan negeri itu
oleh orang Islam. Keturunan Arab ini terdiri
dari dua kelompok besar, yaitu keturunan Arab
Utara yang terdiri dari suku Mudhari dan
keturunan Arab Selatan yang terdiri dari suku
Yamani. Kebanyakan orang Arab Mudhari
tinggal di Toledo, Saragossa, Sevilla dan
Valensia, sedangkan orang Arab Yamani
banyak bermukim di Granada, Cordova,
Sevilla, Murcia dan Badajoz.
Orang Spanyol terdiri dari tiga kelompok:
Kelompok yang telah memeluk Islam
Kelompok yang tetap pada keyakinannya
tetapi meniru adat kebiasaan orang Arab.
Baik bertingkah laku maupun bertutur kata,
mereka disebut Spanyol musta’ribah.
Kelompok yang tetap berpegang teguh
pada agama nenek moyangnya semula
dan warisan nenek moyangnya.
ISLAM MASUK SPANYOL
Islam masuk Spanyol dlm dua gelombang:
1. Pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik
(710-712 M). Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad,
dan Musa bin Nusair merupakan 3 org yg
berjasa dlm penaklukan Spanyol.
2. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717
M). Al-Samah dan Abdul Rahman merupakan
2 org yg berjasa dlm penaklukan Spanyol.
PERIODESASI UMAYYAH II