Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGUATAN

KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI


DI SMP NEGERI 1 KERINCI

ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah


Isu-isu Implementasi Pendidikan Karakter

Oleh :

NANA NURMA JUNITA


NIM : 211021003

Dosen Pembimbing :
Dr. USMAN YAHYA, M.Ag

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2022/2023
STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGUATAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI
DI SMP NEGERI 1 KERINCI

Nana Nurma Junita


IAIN Kerinci
e-mail: nananurmajunita86@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagai mana strategi kepala sekolah dalam penguatan
kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1 Kerinci. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah melelui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru PAI dan peserta didik SMP Negeri 1
Kerinci. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa, strategi kepala sekolah dalam penguatan
komptensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1 Kerinci sudah maksimal. Hal-hal yang telah
terlaksana dalam proses penguatan : 1. Pembuatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) oleh guru, 2.
Supervisi (penilaian kinerja guru) oleh kepala sekolah, 3. Memberikan kesempatan kepada guru
untuk mengikuti kegiatan MGMP (Musyaarah Guru Mata Pelajaran), serta 4. Memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengikuti workshop dan seminar.

Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Penguatan Kompetensi Pedagogik, Guru PAI

Abstrack
This study aims to see how the school principal's strategy is in strengthening the edagogic
competence of PAI teachers at SMP Negeri 1 Kerinci. The approach used in this study is a
qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques used are through
observation, interviews and documentation. The research subjects were school principals, vice
principals for curriculum, PAI teachers and Kerinci 1 Public Middle School students. The results of
this study prove that the principal's strategy in strengthening the pedagogical competence of PAI
teachers at SMP Negeri 1 Kerinci is optimal. Things that have been implemented in the
strengthening process: 1. Making PTK (Classroom Action Research) by the teacher, 2. Supervision
(teacher performance assessment) by the school principal, 3. Providing opportunities for teachers
to take part in MGMP (Subject Teacher Deliberation) activities , and 4. Provide opportunities for
teachers to attend workshops and seminars.

Key words: Principal Strategy, Strengthening Pedagogic Competence, PAI Teachers


PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam kehidupan manusia untuk
menyongsong masa depan, karena pendidikan berorientasi pada mengembangkan sumber daya
peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang. Hal ini sesuai dengan
apa yang diamanatkan pemerintah dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasioanal No 20
tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemamapuan dan
membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan tujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratif serta bertanggung jawab.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat penting bagi semua orang yang bertujuan
untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Dengan semakin bertumbuh dan
berkembang setiap individu bisa memiliki kreativitas, pengetahuan yang lebih luas, kepribadian
yang baik dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Problematika pendidikan yang dihadapai bangasa indonesi dewasa ini adalah menyangkut
mutu pendidikan di semua jenjang dalam satuan pendidikan. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai, kurangnya dana pendidikan, kurangannya bahan belajar, serta
yang paling berpengaruh adalah rendahnya kompetensi guru dalam memberikan pendidikan (guru
yang tidak terlatih).
Guru yang profesional memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi pesrta didik. Untuk mempersiapkan guru yang
professional terutama di bidang pedagogiknya, maka sangat diperlukan peran seorang kepala dalam
memberikan penguatan kepada guru tersebut. Dengan kata lain, bagus tidaknya kompetensi
profesional seorang pendidik di sebuah sekolah sangatlah di pengaruhi oleh bagaimana strategi
kepala sekolah dalam memberikan bimbingan atau binaan, terutama dalam kompetensi paedagogik
(kemampuan mengajar) seorang guru.
.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Selain itu penelitian ini juga menggunakan metode kepustakaan yang sumber datanya diambil baik
dari buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya.
Selanjutnya penulis juga menggunakan metode penelitian survei untuk memperoleh data
terkait dengan bagaimana penguatan kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1 Kerinci.
Penelitian survei ini dengan dua cara a). wawancara lansung terhadap informan yang dianggap
mempunyai pengaruh besar terhadap objek penelitian, dan b). observasi langsung ke lapangan
sehingga data yang didapat benar-benar dapat dipercaya dan diakui keabsahannya.

TEMUAN PENELITIAN
Setelah melakukan penelitian dengan berbagai metode pendekatan, peneliti dapat melihat
bahwa pelaksanaan penguatan kompetensi pedagogik guru PAI di SMP Negeri 1 Kerinci sudah
terlaksana dengan sangat baik dan terarah dengan melalui beberapa strategi.
Berikut adalah beberapa strategi atau cara Kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci dalam
penguatan kompetensi pedagogik khususnya guru PAI yaitu :
1. Melalui suvervisi
Yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci selalu melakukan supervisi (penilaian kinerja guru)
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas sehingga tujuan pendidikan
di SMP Negeri 1 Kerinci yang tercantum dalam visi yaitu menghasilkan siswa yang agamais,
cerdas dang kreatif dapat tercapai.
Supervisi ini dilakukan secara sistematis atau berkelanjutan dengan melalui proses yaitu a.
perencanaan, b. pelaksanaan, dan c. evaluasi.
2. Melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
PTK adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik dari
sebelumnya.
Tujuan pembuatan PTK Guru adalah a). memperbaiki pola mengajar guru, b). meningkatkan
praktik pembelajaran, c). mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar sehingga terjadi
peningkatan pelayanan profesional guru.
3. Melalui kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci memberikan waktu kepada para guru mata pelajaran
khususnya guru PAI untuk mengikuti MGMP yaitu forum atau wadah yang memfasilitasi
berkumpulnya guru mata pelajaran yang sama untuk mengembangkan profesionalitas kerja.
Tujuan kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci memberikan waktu kepada guru mata pelajaran
PAI mengikuti MGMP yaitu untuk meperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai
hal, khususnya penguasaan subtansi meteri pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan
bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasarana
belajar, dan memanfaatkan sumber belajar.
4. Melalui pendidikan lanjutan
Yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci memberikan izin kepada para gurunya yang
berminat untuk mengikuti perkuliahan atau pendidikan tambahan sesuai jenjangnya. Hal ini
bertujuan agar guru tersebut dapat memperluas pengetahuan serta wawasan, karna pada dasarnya
kemampuan berfikir seorang mahasiswa akan terus diasah, sehingga kemampuan yang dimiliki
akan terus berkembang.
5. Melalui workshop, lokakarya atau seminar
Yaitu kepala sekolah SMP Negeri 1 Kerinci selalu mengadakan dan memfasilitasi kegiatan
pelatihan khususnya untuk menambah keterampilan atau kecakapan di bidang pendidikan. kepala
sekolah SMP Negeri 1sangat antusias sekali menganjurkan gurunya untuk mengikuti pelatihan
hal ini dikarenakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat yaitu untuk memberikan kesempatan
kepada sekelompok orang atau guru mendalami suatu ilmu atau pelajaran tertentu, sehingga
setelah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut guru akan lebih mahir dan terampil di bidangnya
masing-masing.
Dari strategi kepala sekolah dalam melakukan penguatan kompetensi pedagogik guru PAI
di SMP Negeri 1 Kerinci maka dapat menghasilkan seorang guru PAI yang profesional atau
bermutu yaitu guru yang menguasai materi pelajaran dengan mahir, ahli dan mendalam; mampu
menyampaikannya dalam kegiatan pembelajaran dengan efektif dan menyenangkan; memiliki
kepribadian yang mulia dan mampu menularkannya kepada peserta didik serta memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, wali siswa dan
masyarakat pada umumnya. Disamping itu guru PAI di SMP Negeri 1 Kerinci memiliki
keterampilan lain yaitu, sebagai berikut :
1. Mengamalkan ajaran agama Islam di lingkungan sekolah
2. Memberi pendidikan dan pengajaran dengan tetap berpegang pada syariat agama
3. Selalu memberi teladan yang baik
4. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan
5. Berkomukasi dan berinteraksi dengan warga sekolah secara efektif dan santun
6. Menunjukkan sikap kecintaan dan kepedulian terhadap sesama warga sekolah

PEMBAHASAN PENELITIAN
Kepala sekolah merupakan orang terpenting di sebuah sekolah. Kepala sekolah merupakan
kunci bagi pengembangan dan peningkatan suatu sekolah. Indikator dari keberhasilan sekolah
adalah jika sekolah tersebut berfungsi dengan baik, terutama jika prestasi belajar murid-murid dapat
mencapai maksimal.1

1
Suharsimi Arikunto, Organisai dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1990), h. 196
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana diungkapkan dalam undang-undangdasar pasal 12
ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan
serta pemeliharaan sarana dan prasarana. 2 Jadi, tinggi rendahnya mutu suatu sekolah akan
dipengaruhi oleh pemimpin di sekolah.3
Setiap pemimpin di suatu lembaga dalam menjalankan tugasnya pasti selalu memakai
strategi, strategi menjadi salah satu cara yang cukup penting dan sering dilakukan oleh seorang
pimpinan agar dapat mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu seorang pemimpin
harus memiliki kemampuan dan penguasaan manajemen yang efektif dan efisien.
Selain kepala sekolah, guru juga mempunyai peranan penting dalam suatu lembaga
pendidikan. Guru adalah actor utama dan terdepan dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan
komponen pendidikan yang utama dari berbagai komponen pendidikan lainnya, seperti kurikulum,
sarana prasarana, dan yang lainnya tidak akan berarti apa-apa, jika tidak ada guru yang menerapkan
dan menggunakannya. Guru adalah orang yang berperan langsung dalam proses belajar mengajar.
Untuk mecapai hasil pembelajaran yang bermutu baik, maka diperlukan seorang guru yang
profesional yang mampu menjalankan tugas utamanya yaitu mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai tenaga profesional guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru yang profesional akan tercermin
dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian dan kemampuannya
dalam melaksanakan tugasnya sebagai : a). pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu
pengetahuan kepada para anak didiknya, b). pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar
memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, c).
pembimbing, yaitu orang yang mengarahkan muridnya agar tetap berada pada jalur yang tepat
sesuai tujuan pendidikan, d). motivator, yaitu orang yang memberikan motivasi dan semangat
kepada muridnya dalam belajar, e). teladan, yaitu orang yang memberikan contoh dan teladan yang
baik kepada murid-muridnya, f). administrator, orang yang mencatat perkembangan para muridnya,
g). evaluator, orang yang melakukan evaluasi terhadap proses belajar anak didiknya, dan h).
inspirator, orang yang menginspirasi para muridnya sehingga memiliki suatu tujuan di masa depan.
Selain itu syarat untuk menjadi pendidik yang profesional, maka seorang guru harus
memiliki kompetensi pedagogik yang baik. Kompetensi pedagogik adalah sifat kepribadian atau
keterampilan seorang guru dalam peroses belajar mengajar. Adapun lima kompetensi pedagogik.

2
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), h.25
3
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 167
terdiri dari: a. Memahami peserta didik secara mendalam, b. Merancang pembelajaran, termasuk
memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, c. Melaksanakan pembelajaran,
d. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dan e. Mengembangkan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.4
Strategi kepala sekolah sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan kompetensi pedagogik
seorang guru. Strategi adalah suatu perencanaan yang disusun untuk menghantarkan pada suatu
pencapaian akan tujuan atau sasaran tertentu. Menurut Riyanto, strategi adalah suatu rencana
tentang pendayaguanaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pengajaran. 5
Jika strategi kepala sekolah di suatu lembaga pendidikan itu bagus, maka otomatis akan
menghasilkan seorang guru yang profesional yang terididik dan terlatih, serta memiliki pengelaman
yang kaya dibidangnya. Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam
menguatkan kompetensi pedagogik seorang pendidik yaitu melalui kegiatan pengembangan
kompetensi seperti supervisi, MGMP, pendidikan lanjutan, workshop, lokakarya atau seminar
pendidikan.

KESIMPULAN
Strategi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kerinci dalam penguatan kompetensi pedagogik
khususnya guru PAI yaitu :
1. Melalui supervisi (penilaian kinerja guru)
2. Melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
3. Melalui kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
4. Melalui pendidikan lanjutan (perkuliahan)
5. Melalui workshop, lokakarya atau seminar
Dari strategi kepala sekolah dalam melakukan penguatan kompetensi pedagogik guru PAI
di SMP Negeri 1 Kerinci maka dapat menghasilkan seorang guru PAI yang profesional atau
bermutu yaitu guru yang menguasai materi pelajaran dengan mahir, ahli dan mendalam; mampu
menyampaikannya dalam kegiatan pembelajaran dengan efektif dan menyenangkan; memiliki
kepribadian yang mulia dan mampu menularkannya kepada peserta didik serta memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, wali siswa dan
masyarakat pada umumnya.

4
Latifah Husien, Profesi Keguruan, menjadi Guru Profesional (I-Yogyakarta, 2017). h.33
5
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas), (Jakarta : Kencana, 2010), h. 131
DAFTAR RUJUKAN
Suharsimi Arikunto, Organisai dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, (Jakarta:
CV. Rajawali, 1990), h. 196
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), h.25
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 167
Latifah Husien, Profesi Keguruan, menjadi Guru Profesional (I-Yogyakarta, 2017). h.33
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas), (Jakarta : Kencana, 2010), h. 131

Anda mungkin juga menyukai