Anda di halaman 1dari 5

MENGANALISIS JOURNAL

Dosen Pengampu : Yogi Andrian Zunaeidy, M.Pd

Disusun Oleh :

Husnul Khatimah

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
RAUDHATUL AKMAL (STAIRA)
BATANG KUIS
2022/2023
Review Jurnal 1

Judul Evaluasi Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar

Jurnal Jurnal Program Studi PGMI

Volume & Halaman Volume 1, Nomor 2

Tahun 2017
Pratiwi Pujiastuti, Sekar Purbarini Kawuryan, dan Unik
Penulis Ambarwati
Reviewer Husnul Khatimah

Tanggal 29 Oktober 2022

Pendidikan pada dasarnya merupakan pengembangan holistik pada


diri individu yang mencakup aspek fisik, emosional, mental, sosial
dan spiritual (Honnutagi,2011). Istilah holistik mengandung
makna menyeluruh atau utuh. Pritscher (2012, p. 138) menyatakan
bahwa: “Holistic education is based on the premise that each
person fi nds identity, meaning, and purpose in life through
Latar Belakang
connections to the community, to the natural world, and to spiritual
values such as compassion and peace”. (Pendidikan holistik
didasarkan pada premis bahwa setiap orang menemukan identitas,
makna, dan tujuan hidup melalui koneksi kepada masyarakat,
dengan alam, dan nilai-nilai spiritual seperti
kasih sayang dan perdamaian).
Penelitian ini menggunakan rancangan studi ex-post facto yang
Metode Penelitian mengacu pada penelitian evaluasi dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif.
Teori -
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berikut ini disajikan hasil penelitian berdasarkan data dari
komponen konteks, input, proses, dan produk. Pertama, komponen
konteks. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD
Negeri Tukangan, SD Negeri Margoyasan, SD Negeri Puro
Pakualaman, dan SD Islamiah Pakualaman diperolehinformasi dan
dapat disimpulkan beberapa aspek mengenai pembelajaran tematik
sebagai berikut. Visi dan misi pembelajaran tematik di Sekolah
Dasar Gugus Pakualaman I adalah mengaitkanantarmata pelajaran
untuk memeroleh pembelajaran bermakna, menyenangkan, dan
prestasi yang tinggi. Sasaran prioritas yang akan dituju oleh kepala
Pembahasan
sekolah untuk mewujudkan visi dan misi tersebut adalah
mengadakan pelatihan untuk guru agar dapat memahami
pembelajaran tematik dengan memasukkan nilai karakter dalam
perencanaan dan pelaksanaannya.
Tujuan pelaksanaan pembelajaran tematik agar anak dapat
berpikir holistik sesuai dengan karakteristik anak kelas 1-3.
Pemahaman anak-anak tidak dapat dipisah-pisahkan apalagi jika
sama sekali tidak terkait dengan konteks kehidupannya.
Pembelajaran tematik mengintegrasikan beberapa materi yang
diikat dalam satu tema. Tema yang dipilih sangat dekat dengan
keseharian anak, sehingga akan memudahkan mereka memahami
materimateri yang diajarkan.
Pada kenyataannya, ada beberapa kendala yang masih
dihadapi para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik.
Kendala ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam membuat
perencanaan pembelajaran dengan mengkaitkan mata pelajaran
satu dengan yang lain sudah cukup baik tetapi dalam
pelaksanaannya masih belum optimal. Selain itu, kreativitas guru
dalam mengemas materi pelajaran masih kurang. Hal ini
disebabkan oleh terbatasnya refensi buku-buku tematik di sekolah
dan pemahaman guru tentang variasi metode pembelajaran juga
masih kurang. Data tersebut diperkuat dengan bukti fisik Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada komponen metode yang
masih banya mencantumkan metode-metode ceramah dan
diskusi. Inisiatif guru untuk melengkapi referensi penunjang yang
dapat membantu pemahaman mereka dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik masih rendah.
Telah dipaparkan dengan gamblang bagaimana penelitian yang
telah dilakukan, serta lengkapnya data lapangan yang didapat,
Kelebihan 2 jurnal
kejelasan bahasa yang digunakan sehingga memudahkan dalam
memahami isi jurnal tersebut.
Perlu di tambah landasan terori yang lebih kompleks dan
Kekurangan 2 jurnal
terperinci lagi.
Pemahaman kepala sekolah terhadap visi dan tujuan
pembelajaran tematik sudah sesuai dengan karakteristik dan
hakikat pembelajaran tematik yang tertuang dalam dokumen
KTSP. Kendala yang dihadapi oleh sekolah sudah diantisipasi
dengan menetapkan sasaran prioritas peningkatan kualitas
pembelajaran melalui pelatihan secara intensif untuk memberi
pemahaman guru terhadap mengelola pembelajaran yang aktif,
kreatif, dan bermakna. Hasil penilaian komponen input
menunjukkan 90% guru sudah memenuhi kualifikasi S1 dengan
latar belakang pendidikan guru sekolah dasar. Pencapaian
Kesimpulan kompetensi pedagogik dan kepribadian mendapat nilai rerata
baik. Kompetensi kepribadian dan sosial mendapat nilai rerata
cukup. Sarana dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran
hampir semua terpenuhi walaupun secara kuantitatif belum
memenuhi standar, dan secara kualitatif penggunaannya belum
maksimal. Hasil penilaian komponen proses secara keseluruhan
dapat disimpulkan berada pada kriteria cukup. Evaluasi proses
yang diamati meliputi pengembangan silabus dan RPP,
pelaksanaan pembelajaran tematik, aktivitas belajar siswa, dan
hasil belajar siswa. Sementara itu, produk belajar siswa secara
keseluruhan mendapat penilaian rerata cukup.
Review Jurnal 2

Judul Jurnal IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN


SISWADI SEKOLAH DASAR KOTA BAUBAU
Volume & Halaman Volume 5. Nomor 1
Tahun 2020
Penulis IRSAN, SYAMSURIJAL
Publikasi (JKPD) Jurnal Kajian Pendidikan Dasar
Reviewer Husnul Khatimah
Diakses Pada 29 Oktober 2022
Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan penanaman nilai-nilai karakter
kepada peserta didik meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Penerapan
pendidikan karakter disiplin di sekolah harus melibatkan semua
komponen pendidikan yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan kokurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh
warga sekolah/lingkungan.

Dengan demikian, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu


perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan
harus berkarakter. Pihak keluarga, sekolah, lingkungan sekolah, dan
juga masyarakat luas harus melibatkan diri dalam pendidikan
karakter. Guru, keluarga, dan masyarakat membangun kembali
kemitraan dan jejaring pendidikan yang kelihatannya mulai terputus
antara lingkungan sekolah. Kesinambungan dan keharmonisan akan
menentukan keberhasilan pendidikan karakter. Pendidikan karakter
pertama dan utama harus lebih diberdayakan Dimulai dari, rumah
tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan kondisi
pembelajaran di sekolah yang memperkuat proses pembentukan
tersebut.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan,
melukiskan dan menggambarkan implementasi pendidikan karakter
disiplin siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Katobengke Kota Buabau.
Sampel Sekolah Dasar Negeri 1 Katobengke Kota Buabau
Metode kualitatif-deskriptif
Hasil Upaya yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam mendukung
keberhasilan implementasi pendidikan karakter disiplin siswa di
sekolah. Kebijakan tersebut melibatkan semua warga sekolah mulai
dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, orang tua, komite
sekolah.

Berbagai kebijakan yang diterapkan sekolah tersebut adalah sebagai


berikut:
a. Penanaman Dan Pemahaman Pendidikan Karakter Disiplin
b. Menetapkan Aturan Kedisiplinan siswa
c. Kontrol Guru Dalam Memantau Perilaku Kedisiplinan Siswa
di Rumah
d. Membagikan Pesan Kedisiplinan Dinding Sekolah
e. Orang Tua Sebagai Pendukung Terlaksananya Pendidikan
Karakter Disiplin Di Sekolah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa untuk mencapai pendidikan karakter disiplin siswa perlu
kerjasama antara semua pihak, guru, orang tua, dan komite sekolah.
Adapun beberapa kebijakan yang bisa diterapkan di sekolah antara
lain, penanam dan pemahaman pendidikan karakter disiplin,
menetapkan aturan kedisiplinan siswa, kontrol guru dalam memantau
perilaku kedisiplinan siswa di rumah, membagikan pesan kedisiplinan
dinding sekolah, membagikan pesan kedisiplinan dinding sekolah,
orang tua sebagai pendukung terlaksananya pendidikan karakter
disiplin di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai