Anda di halaman 1dari 9

MENGANALISIS JOURNAL

Dosen Pengampu : Yogi Andrian Zunaeidy, M.Pd

Disusun Oleh :

Gita Novianti

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
RAUDHATUL AKMAL (STAIRA)
BATANG KUIS
2022/2023
REVIEW JURNAL 1
Reviewer Gita Novianti
NIM -
Tanggal 29 Oktober 2022
Topik Pengembangan Media Video

Penulis Fachrur Rozie


Tahun 2013
Judul Pengembangan Media Video Pembelajaran Daur Air untuk
Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa SD
Jurnal Jurnal Pendidikan Sains
Vol & Halaman Volume 1, Nomor 4, Halaman 413-424
Download http://journal.um.ac.id

Latar belakang Pembelajaran IPA di sekolah dasar (SD) diharapkan dapat


menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Namun kurangnya
antusias siswa pada mata pelajaran IPA menjadi penghambat
tujuan tersebut. Hal itu terjadi karena siswa tidak memiliki
gambaran nyata tentang bagaimana proses IPA terjadi di alam
sekitar yang sebenarnya sangat menarik untuk dipelajari.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media video
pembelajaran dengan materi daur air yang layak untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas V SDN Bintoro
02 Jember
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,
observasi, wawancara, serta angket.

Subyek dalam penelitian ini dengan uji coba skala terbatas yaitu
Subyek
terhadap 6 orang siswa yang dipilih secara acak dengan
kemampuan berpikir yang berbeda, yaitu 2 orang siswa dari kelas
6 dengan kategori 1 orang siswa berkemampuan pintar dan 1
orang siswa berkemampuan sedang, 3 orang siswa dari kelas 5
dengan kriteria 1 orang siswa berkemampuan pintar dan 2 orang
siswa berkemampuan sedang dan 1 orang siswa dari kelas 4
dengan kategori berkemampuan pintar.
Manipulasi Peneliti melakukan beberapa tahan dalam penelitian ini, yaitu:
- Tahap uji coba, dilakukan untuk mengetahui kelayakan,
keefektifan, keterterapan, dan kemenarikan media video
pembelajaran yang dihasilkan. Dalam penelitian ini ujicoba
dilakukan pada subjek coba yang diidentifikasi sebagai orang
yang menguji kelayakan media baik dari segi media dan materi/isi
yang disebut validator. Validator terdiri dari dua orang ahli media
dan seorang ahli materi/isi, penilaian produk oleh guru IPA
(kelas) serta mengujicobakan produk kepada siswa pada skala
terbatas.
- Studi pendahuluan dilakukan melalui observasi kelas,
mencari informasi tentang karakteristik siswa, kebutuhan siswa
melalui angket, wawancara, studi literatur, dan menganalisis
beberapa jurnal penelitian terdahulu yang relevan.
- Uji coba ahli, dilakukan untuk mendapatkan saran dan
masukan para ahli untuk perbaikan atau penyempurnaan
rancangan produk video pembelajaran daur air yang dihasilkan.
- Uji coba skala terbatas dilakukan terhadap beberapa siswa
- Uji coba sasaran pengguna produk dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan.
- Analisis data, meliputi antara lain analisis hasil uji
kelayakan oleh ahli media, analisis hasil uji kelayakan oleh ahli
materi atau isi, analisis hasil uji coba skala terbatas, dan analisis
hasil uji coba sasaran pengguna produk.
- Revisi produk, dilakukan untuk menyempurnakan hasil
pengembangan media video pembelajaran daur air.
- Kajian produk yang telah direvisi, didasarkan pada kajian
teoritis dan kajian empiris di lapangan berkaitan media video
pembelajaran daur air yang dikembangkan.
Instrumen Alat yang digunakan oleh peneliti adalah uji coba, studi literature
dan kajian penelitian terdahulu
Hasil - Hasil analisis Kemenarikan Media Video Pembelajaran
Daur Air adalah 76,6% dengan responden adalah siswa
- Hasil Analisis Tingkat Kelayakan Produk adalah 83,6%
ditambah dengan hasil kelayakan materi/isi dengan nilai 92,5%
kemudian dirata-rata dan didapat nilai 88,1%.
- Hasil Analisis Keefektifan Media Video Pembelajaran
Daur Air dengan responden siswa, pada aspek kognitif adalah
80,2% dan dengan responden observer pada aspek Afektif adalah
76,6%
- Hasil Analisi Keterterapan Produk diperoleh dari hasil
analisis angket keterterapan dan hasil observasi aktivitas guru
yang dilakukan. Dari data yang diperoleh, hasil pengisian angket
mencapai hasil 90% dan hasil observasi aktivitas mengajar guru
mencapai 86%.
- Hasil Analisis Tingkat Kemenarikan media video
pembelajaran yang diperoleh dari uji coba sasaran pengguna
produk mencapai 82,3%
- Hasil Analisi Kelayakan, Keefektifan, Keterterapan, dan
Kemenarikan menunjukkan bahwa kelayakan sebesar 88,1%
dengan kriteria sangat layak. Keefektifan dari hasil efektivitas
efektif sebesar 76,6% serta keefektifan dari tes hasil belajar
mecapai 80,2% dengan kriteria sangat efektif. Kategori
keterterapan sebesar 88% dengan kriteria sangat baik, serta
kategori kemenarikan sebesar 82,3% dengan kriteria sangat
menarik.
- Pengembangan media video pembelajaran daur air untuk
siswa kelas V SD Negeri Bintoro 02 Jember dapat meningkatkan
proses dan hasil belajar IPA siswa. Pengembangan produk media
video pembelajaran daur air dapat dikatakan sangat layak dari
segi kelayakan, keefektifan, keterterapan, dan kemenarikan.

Kelemahan terkait pemanfaatan media ini dalam pembelajaran,


yaitu kecepatan yang tetap. Meskipun video dapat dihentikan saat
diskusi, hal ini tidak selalu dilakukan ketika penayangan untuk
kelompok. Karena program ditayangkan dalam kecepatan yang
tetap. Beberapa siswa mungkin tertinggal dan yang lain tidak
sabar menunggu bagian selanjutnya.

Saran Pemanfaatan
Dalam memanfaatkan media video daur air ini hendaknya alokasi
waktu diperhatikan, mengingat video pembelajaran ini haya
bersifat membantu memudahkan siswa dalam belajar sehingga
perlu dikombinasikan dengan metode atau model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa.
Pembelajaran kooperatif model STAD baik digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran menggunakan media video ini,
karena di dalam prosesnya terdapat kegiatan penyajian kelas yang
dapat diisi dengan penayangan video pembelajaran daur air dan
pemantapan pemahaman meteri oleh guru agar pembelajaran yang
dilakukan bermakna bagi siswa.
Penayangan media video pembelajaran daur air akan lebih
menarik apabila dilengkapi dengan LCD dan sound system stereo
agar dapat menambah rasa ketertarikan siswa dalam belajar materi
daur air menggunakan media video pembelajaran ini.
Selain itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
menggunakan media video pembelajaran daur air ini, juga dapat
melakukan kegiatan lesson study. Dari kegiatan lesson study
dapat diketahui apa yang menjadi kekurangan saat pembelajaran
menggunakan media video daur air ini berlangsung, sehingga
kekurangan tersebut digunakan sebagai bahan perbaikan
pembelajaran berikutnya sebagai peningkatan kualitas
pembelajaran yang dilaksanakan.

Saran Pengembangan Produk


Dalam mengembangkan produk ini perlu diperhatikan
penyesuaian kemampuan belajar dan pemahaman siswa
menggunakan istilah asing yang ada dalam materi daur air seperti
evaporasi, presipitasi, dan kondensasi. Selain itu, perlu
diperhatikan juga komponen kelengkapan pembelajaran yang
perlu disesuaikan dengan kondisi siswa serta pelaksanaan
penelitian tentang pengorganisasian siswa dalam pembelajaran
sehingga uji coba media video pembelajaran daur air dapat
dimanfaatkan dengan baik.
Kekuatan dan - Metode yang digunakan banyak, sehingga peneliti memperoleh
yang banyak juga itu membantu peneliti dalam mengembangkan
penelitiannya.
- Kekuatan dalam penelitian ini adalah rinci dalam melakukan
tahapan penelitian hal ini menguatkan hasil penelitian.

- Data yang disajikan tidak hanya berupa paragraph, melainkan


ada tabel juga yang dapat membantu pembaca melihat data
dengan focus
Kelemahan - Pada bagian abstrak, hanya menggunakan satu bahasa yaitu
Indonesia. Ini akan mengurangi rasa ketertarikan pembaca di luar
Negara Indonesia
- Tidak ada jumlah data yang jelas pada subyek penelitiannya.
- Penelitian hanya dilakukan dengan skala terbatas, ada
kemungkinan hasilnya berubah jika diterapkan di kelas V.
- Peneliti tidak menyebutkan alasan pemilihan subyek
REVIEW JERNAL 2
Judul Isolasi Nanoselulosa dari Pelepah Pohon Salak Sebagai
Filler pada Film Berbasis Polivinil Alkohol (Pva)
Jurnal Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6
Volume dan Halaman 223-236
halaman
Tahun 2017
Penulis Liska Triyastiti
Didik Krisdiyanto
Reviewer Gita Novianti
Hari/Tanggal 29 Oktober 2022

Latar Belakang Salak merupakan komoditas utama di Yogyakarta, pada


perawatannya pelepah salak harus dipangkas secara berkala.
Hal ini mengakibatkan banyaknya limbah pelepah salak yang
dihasilkan, namun pemanfaatannya masih kurang. Maka perlu
dilakukan hilirisasi dari persoalan tersebut dengan cara
mengolah pelepah salak untuk dijadikan sebagai filler pada
PVA(Polyvinil Alkohol) karena kadar selulosa pada salak
dapat meningkatkan sifat mekanis dari PVA. Pembuatan PVA
ini dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan plastic
sintetis karena merusak lingkungan, maka dibuatlah kemasan
alternatif yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan
yaitu PVA, namun PVA sangat dipengaruhi kelembapan di
sekitar, semakin tinggi kelembaban maka airakan semakin
banyak diserap, sehingga mengurangi nilai kuat tarik,
meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek dari film PVA.
Dipilihlah pelepah salak sebagai filler untuk mengatasi
persoalan tersebut, selain itu karena banyaknya limbah
pelepah salak yang dihasilkan dan kurang dalam
pemanfaatannya.
Metode Penelitian Metode penelitian diawali dengan mengisolasi α-selulosa dari
pohon salak, selanjutnya dibuat nanoselulosa dari α-selulosa
dengan metode hidrolisis garam dengan cara ditambahkan
H2SO4 40% (v/v), di refluks dan di stirrer. Selanjutnya di
buat film komposit PVA dengan memanaskan pada suhu 80 C
dan di stirrer dan didinginkan. Kemudian dicetak pada Teflon
dengan diameter 120 mm.
Berdasarkan hasil uji mekanis bahwa kekuatan tarik komposit
film PVA tertinggi pada penambahan nanokristal selulosa
10% yaitu 14.3799 MPa, sedangkan kuat tarik terendah adalah
10.8609 MPa
diperoleh dari penambahan nanokristal selulosa 30%.
Diketahui bahwa semakin banyak nanokristal selulosa yang
ditambahkan maka akan menurunkan kuat tarik dari komposit
film.
Kelebihan Latar belakang dipaparkan secara runut dan jelas sehingga
pembaca dapat benar benar mengetahui enterpreuner dari
jurnal ini mulai dari awal membaca latar belakang, topik yang
di angkat menarik dan inspiratif sehingga dapat menjadi opsi
industry ramah lingkungan di masa depan.
Kekurangan Pada jurnal tidak terdapat standard produksi Film secara
industry sehingga dapat dilakukan produksi secara missal film
PVA-selulosa ini yang sesuai dengan standard pabrik sehingga
nantinya dapat benar benar menggantikan penggunaan plastic
sintetis.
Kesimpulan Metode isolasi dengan perlakuan kimiawi dan mekanis dapat
mengahasilkan nanokristalselulosa dengan karateristik
nanoselulosa dengan FTIR dengan munculnya serapan khas
padabilangan 894 cm-1 menunjukan vibrasi ulur pada
sambungan glikosidik antar unit glukosa dalamrantai selulosa.
Hasil XRD menunukkan kristalinitas nanoselulosa meningkat
dari 43% (pelepahsalak) menjadi 58.42% dengan ukuran
kristal pelepah salak 21.09 nm sedangkan nanoselulosa lebih
kecil yaitu 16.52 nm. Penggunaan nanoselulosa sebagai
pengisi dalam film komposit PVAsebanyak 10%, 20% dan
30% dapat menurunkan nilai kuat tarik dan persen
pemanjangan putus(elongation at break), karena diduga
terjadinya agregasi dan aglomerasi pada film komposit yang
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai