Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA

PEMBELAJARAN PROFESIONAL BIDANG KEAHLIAN


PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

NAMA PESERTA : SATRIANI


ASAL : SMKN 5 LUWU UTARA
SEKOLAH/INSTANSI

Soal

1. Guru profesional dituntut tidak hanya memiliki kemampuan mengajar


sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi pedagogik,
namun guru juga harus mampu mengembangkan profesionalitas
secara terus menerus sebagaimana tertuang dalam kompetensi
profesional. Jelaskan menurut pendapat Bapak/Ibu konsep
pembelajaran Profesional di bidang pengolahan hasil perikanan !
- konsep pembelajaran profesional sangat penting untuk memastikan
bahwa individu yang terlibat dalam industri ini memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk menjalankan tugas
mereka dengan efisien dan efektif. ada beberapa konsep penting dalam
pembelajaran profesional di bidang pengolahan hasil perikanan yakni
Teknik Pengolahan, Keamanan Pangan, Penggunaan Teknologi,
Manajemen Produksi, Pemasaran dan Penjualan, Inovasi dan
Pembaharuan. dll

2. Sebagian besar sekolah di seluruh dunia termasuk Indonesia memilih


pendekatan ekonomi pasar. Sekolah diperlakukan layaknya
perusahaan yang menyediakan produk (pembelajaran) kepada
konsumennya (siswa dan orang tua). Jelaskan pendapat Bapak/Ibu
terkait hal tersebut !
- sekolah sebagai perusahaan yang menyediakan produk (pembelajaran)
kepada konsumennya (siswa dan orang tua) adalah pendekatan yang
sering digunakan dalam konteks pendidikan. Pendekatan ini
mencerminkan perubahan dalam paradigma pendidikan menuju
pemikiran yang lebih berorientasi pada pelanggan, dengan fokus pada
kepuasan siswa dan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama

3. Bagaimana Anda merencanakan kegiatan pembelajaran untuk


meningkatkan keterampilan literasi siswa !
- Merencanakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan
literasi siswa melibatkan beberapa langkah yang dapat membantu
menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif.
Berikut adalah langkah-langkah yakni :
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Tentukan tujuan khusus untuk
keterampilan literasi yang ingin Anda tingkatkan. Apakah Anda ingin
meningkatkan pemahaman membaca, keterampilan menulis, atau
kemampuan berbicara dan mendengarkan? Tujuan ini harus jelas,
terukur, dan relevan dengan kebutuhan siswa.
2. Evaluasi Kebutuhan Siswa: Lakukan evaluasi awal untuk mengetahui
tingkat keterampilan literasi siswa saat ini. Ini dapat dilakukan melalui
tes keterampilan literasi, observasi kelas, atau wawancara dengan
siswa. Dengan memahami kebutuhan individu siswa, Anda dapat
merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat mereka.
3. Pilih Materi yang Tepat: Pilih materi atau bahan bacaan yang sesuai
dengan minat dan tingkat keahlian siswa. Pastikan materi tersebut
menarik dan relevan dengan konteks kehidupan siswa sehingga
mereka lebih termotivasi untuk terlibat dalam pembelajaran.
4. Berikan Umpan Balik: Berikan umpan balik terhadap kinerja siswa
secara teratur, baik secara individual maupun kelompok. Berikan pujian
atas prestasi mereka dan berikan saran yang konkret untuk perbaikan.
Umpan balik yang konstruktif membantu siswa memahami area di
mana mereka perlu meningkatkan keterampilan literasi mereka.
5. Evaluasi dan Refleksi: Setelah kegiatan pembelajaran selesai, lakukan
evaluasi untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran dan
efektivitas kegiatan. Refleksikan tentang apa yang berhasil dan apa
yang perlu diperbaiki dalam rencana pembelajaran Anda untuk
pembelajaran selanjutnya.
6. Kolaborasi dengan Rekan Sejawat: Berkolaborasi dengan rekan sejawat
dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dapat membawa
berbagai ide dan strategi yang berbeda. Diskusikan tentang pendekatan
terbaik untuk meningkatkan keterampilan literasi siswa dan bagaimana
Anda dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan ini.

4. Buatlah rancangan pembelajaran (modul ajar) membuat olahan


pangan berbahan dasar ikan dengan metode Project Based Learning
(PjBL) yang sesuai dengan kurikulum merdeka (pilih salah satu
Capaian Pembelajaran) !

UPT SMKN 5 LUWU UTARA

MODUL AJAR AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

A. INFORMASI UMUM

1. Identitas

Nama : Satriani, SP

Nama Sekolah : SMKN 5 Luwu Utara

Tahun Pelajaran : 2023/2024

Kelas/ Semester : XI/ Genap

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

2. Elemen

Produksi olahan hasil perikanan segar beku (frozen seafood) dan olahan produk perikanan dalam
kaleng (canned seafood)

3. Capaian Pembelajaran
Peserta didik juga mampu menerapkan teknik pembuatan tuna loin,teknik pengalengan ikan
dan/atau rajungan,serta prosesretort (sterilisasi) dan pasteurisasi produk perikanan dalam kaleng
menggunakan metode konvensional dan/atau alat modern
4. Kompetensi Awal
1. Peserta didik Memahami tentang pengidentifikasian karakteristik dan penanganan produk
hasil perikanan berupa ikan, crustacea dan mollusca
2. Peserta didik Mengetahui tentang penerapan K3LH
3. Peserta didik Mengetahui tentang penerapan GMP, SSOP dan HACCP pada industri
pengolahan hasil perikanan

5. Profil Pelajar Pancasila

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia :
peserta didik berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
2. Bergotong Royong : Peserta didik bekerjasama dalam diskusi mengerjakan
tugas kelompok
3. Bernalar Kritis : Peserta didik menyampaikan pendapat, memproses
informasi dan menanggapi hasil yang disampaikan peserta didik lainnya
pada diskusi kelas
4. Mandiri : Secara mandiri mencari materi untuk mengerjakan tugas
5. Kreatif : Peserta didik mampu memodifikasi, menghasilkan ide dalam
menyelesaikan tugas kelompok
6. Sarana & Prasarana
1. Laptop/PC/Handphone
2. Jaringan internet
3. Alat tulis &buku
4. LK
5. LCD Proyektor/TV
6. Papan Tulis
7. Media Pembelajaran
8. Perlengkapan APD
7. Target Peserta Didik

Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu:

1. Peserta didik regular /tipikal


2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar
saja)
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi

8. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode Pembelajaran : Inquirly learning , project based learning

3. Metode Pembelajaran : Diskusi, penugasan dan persentasi

B. KOMPONEN INTI
KRITERIA KETERCAPAIAN

TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)

3.1. Menerapkan teknik pembekuan produk 3.1.1. Menerapkan teknik pembekuan


hasil perikanan (air blast freezing, contact produk hasil perikanan (air blast
plate freezing, Individual Quick freezing, contact plate freezing,
Freezing/IQF) serta teknik pembekuan ikan Individual Quick Freezing/IQF)
dan udang
3.1.2. Menerapkan teknik pembekuan
ikan/crustacea/mollusca/tuna loin dan
pembuatan tuna loin/ pembuatan value
added udang

3.1.3. Menerapkan teknik pengalengan


ikan dan atau rajungan menggunakan
metode konvensional dan atau alat
modern

3.1.4. Menerapkan proses retort


(sterilisasi) dan pasteurisasi produk
perikanan dalam kaleng menggunakan
metode konvensional dan/atau alat

1. Rencana Asesmen

Kriteria Ketercapaian Tujuan Instrumen Asesmen


Pembelajaran
Asesmen Formatif Asesmen
Sumatif
Asesmen Asesmen Proses
Awal

3.1.1. Menerapkan teknik Tes Lisan Cheklist Observasi Tugas


pembekuan produk hasil perikanan
(air blast freezing, contact plate
freezing, Individual Quick
Freezing/IQF)

3.1.2. Menerapkan teknik


pembekuan ikan/crustacea/
mollusca/ tuna loin dan pembuatan
tuna loin/ pembuatan value added
udang

3.1.3. Menerapkan teknik


pengalengan ikan dan atau
rajungan menggunakan metode
konvensional dan atau alat modern

3.1.4. Menerapkan proses retort


(sterilisasi) dan pasteurisasi
produk perikanan dalam kaleng
menggunakan metode
konvensional dan/ atau alat

2. Pemahaman Bermakna

a. Peserta didik memahami tentang alur proses dan prinsip pembekuan udang

b. Peserta didik mampu menyusun udang sehingga terlihat seperti blok es

c. Peserta didik melakukan glazing pada udang beku sehingga terlihat mengkilap

3. Pertanyaan Pemantik

a. Apakah kamu mengetahui alur proses dan prinsip pembekuan udang?

b. Apakah kamu mengetahui bagaimana menyusun udang sehingga terlihat seperti blok es

c. Bagaimana melakukan glazing pada udang beku sehingga terlihat


mengkilap?

4. Fokus perilaku yang di anjurkan

a. Guru member pujian terhadap perilaku peerta didik yang sesuai kesepakatan kelas

b. Guru memberi pengustsn dengan beragam cara

c. Guru mengakui suatu perilaku positif secara spesifik dan menjelaskan alasannya
1. Kegiatan pembelajan

Pertemuan 25
Tahapan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru Mempersiapkan peserta didik untuk 25 Menit
siap dalam melaksanakan pembelajaran
(Salam, Berdoa, dan absensi)
2. Guru melakukan penguatan positif
terhadap perilaku peerta didik yang sesuai
kesepakatan kelas/keyakinan kelas
3. Menggali pengetahuan awal peserta didik
terkait materi tentang teknik pembekuan
ikan/crustacea/ mollusca/ tuna loin dan
pembuatan tuna loin/ pembuatan value
added udang
4. Guru Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
5. Guru Mengajukan pertanyaan pemantik
6. Peserta didik menjawab pertanyaan yang
di ajukan guru.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan gambaran materi 235
pembelajaran secara umum tentang Menit
2. Guru membentuk kelompok
3. Siswa mengamati video sortasi udang di
link video berikut untuk

siswa yang memiliki gaya belajar audio - visual:

https://www.youtube.com/watch?
v=LklsupeIEvY

https://www.youtube.com/watch?
v=9ninae36kFA&t=112s

Siswa menanyakan alur proses pembekuan udang


dan menyusun udang yang akan dibekukan
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.
5. Setiap kelompok menyusun laporan hasil
diskusi dengan menghubungkan beberapa
materi yang sudah mereka pelajari.
6. Peserta didik mengupload/mengumpulkan
laporan hasil diskusi.
Penutup 1. Memberikan kesimpulan dari serangkaian 20
kegiatan Menit
2. Refleksi terhadap pembelajaran yang
dilakukan
3. Memberikan informasi materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
4. Do’a dan Salam

Mengetahui, Luwu Utara, Februari


2024 Ka. UPT SMK Negeri 5 Luwu Utara Guru Mata
Pelajaran,

ARIS, S.P, M.Si SATRIANI, SP

Nip.19691231 200604 1 081 Nip. 19861026202321 2

5. Jelaskan kelebihan PjBL dibandingan metode pembelajaran lainnya !


- Project Based Learning (PjBL) memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan metode pembelajaran lainnya:
1. Konteks Nyata: PjBL memberikan pengalaman pembelajaran yang relevan
dengan dunia nyata. Dengan mengerjakan proyek nyata, siswa dapat
melihat hubungan antara pembelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-
hari dan aplikasi praktisnya di dunia nyata.
2. Peningkatan Keterlibatan: Siswa cenderung lebih terlibat dan termotivasi
ketika mereka memiliki kontrol atas proyek mereka sendiri. Mereka
memiliki rasa kepemilikan terhadap pembelajaran mereka dan merasa
lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran Kolaboratif: PjBL mendorong kerja tim dan kolaborasi
antara siswa. Mereka belajar untuk bekerja sama, berbagi ide, dan
menyelesaikan masalah bersama-sama, mirip dengan lingkungan kerja di
dunia nyata.
4. Pengembangan Keterampilan Abad 21: Melalui PjBL, siswa
mengembangkan keterampilan abad 21 seperti pemecahan masalah,
kreativitas, komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan. Mereka belajar
bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks dan merumuskan solusi
yang kreatif.
5. Pembelajaran Berbasis Inquiry: PjBL mendorong pembelajaran berbasis
inquiry, di mana siswa secara aktif mengeksplorasi pertanyaan,
mengumpulkan informasi, dan mencari jawaban sendiri. Ini membantu
mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
materi pelajaran.
6. Pengembangan Keterampilan Proyek Management: Dalam PjBL, siswa
belajar untuk merencanakan, mengatur, dan mengeksekusi proyek mereka
sendiri. Mereka mengembangkan keterampilan manajemen waktu,
manajemen sumber daya, dan pemecahan masalah yang berguna dalam
berbagai konteks.
7. Pengalaman Pembelajaran Holistik: PjBL memungkinkan siswa untuk
belajar dari berbagai disiplin ilmu secara terintegrasi. Mereka tidak hanya
belajar tentang satu topik, tetapi juga tentang hubungannya dengan topik
lain, menciptakan pemahaman yang lebih holistik.
8. Pemahaman yang Lebih Mendalam: Karena siswa menerapkan
pengetahuan mereka dalam konteks nyata, mereka memiliki kesempatan
untuk memperdalam pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
Mereka belajar untuk menghubungkan konsep-konsep teoritis dengan
aplikasi praktisnya.
9. Memotivasi untuk Belajar: PjBL sering kali memicu minat dan antusiasme
yang tinggi di antara siswa karena proyek-proyeknya yang menarik dan
relevan. Ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik mereka untuk belajar
dan mencapai tujuan pembelajaran.
10. Persiapan untuk Dunia Kerja: Dengan menyelesaikan proyek-proyek yang
meniru tugas-tugas di tempat kerja, siswa dilengkapi dengan keterampilan
dan pengalaman yang berguna untuk sukses di dunia kerja di masa
depan. Ini membantu mereka menjadi lebih siap untuk menghadapi
tantangan dunia nyata setelah lulus sekolah.

☺ Selamat Bekerja ☺

Anda mungkin juga menyukai