Anda di halaman 1dari 20

Program studi Budidaya perikanan fakultas

pertanian
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

PANDUAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI PAKAN BUATAN

Tim Dosen Teknologi Produksi Pakan Buatan

Oktober 2019
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan atas selesainya panduan
praktikum mata kuliah Teknologi Produksi Pakan Buatan ini. Panduan praktikum ini dibuat
sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan dalam mata kuliah tersebut. Ada 3
materi yang disampaikan dalam panduan praktikum ini yang menunjang capaian
pembelajaran I dan II.

Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa panduan praktikum ini masih sederhana, sehingga
saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan panduan
praktikum dimasa mendatang.

Akhir kata, semoga panduan ini bermanfaat bagi berbagai pihak terutama mahasiswa dan
dosen pendamping.

Gresik, Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i


Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB 1. Penyusunan Formulasi Pakan Buatan .................................................... 1
BAB 2. Studi Lapang Produksi Pakan Buatan Ikan ............................................ 4
BAB 3. Membuat Pakan Pellet Ikan .................................................................... 6
BAB 4. Analisis Kimia Pakan .............................................................................. 8
BAB 5. Evaluasi Pemanfaatan Pakan dalam Budidaya Ikan ................................ 12
BAB 1
PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN BUATAN

1. Capaian Pembelajaran
CPK I : Mahasiswa mampu memahami pemanfaatan energi dari pakan

2. Indikator
1. Mahasiswa memahami prinsip pemanfaatan energi dari pakan oleh ikan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme pertumbuhan pada ikan
3. Mahasiswa mampu menganalisis dan mengevaluasi pertumbuhan ikan

3. Tujuan
Mahasiswa memahami prinsip bioenergetik pada ikan dan mampu menganalisis serta
mengevaluasi pemanfaatan pakan pada ikan.

4. Metode Praktikum
4.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan Universitas
Muhammadiyah Gresik pada tanggal 13 Oktober 2017.

4.2 Peralatan dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan antara lain lembar kerja dan software Microsoft
excel.

4.3 Metode Praktikum


1. Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok kerja, masing-masing kelompok membuat
formulasi pakan buatan dengan kombinasi bahan pakan yang berbeda
2. Hasil formulasi yang telah dibuat dikonsultasikan dan dipresentasikan kedepan kelas
serta dinilai kelayakannya untuk dibuat pakan

5. Pelaporan Hasil
Laporan hasil formulasi pakan buatan masing-masing kelompok dibuat dengan susunan
sebagai berikut :
1. Bahan pakan (berisi jenis-jenis bahan pakan yang akan digunakan, disertai
kandungan nutrisi dan jika terdapat zat anti nutrisi, kelimpahannya di alam dan cara
pengolahannya menjadi pakan)
2. Metode penyusunan formulasi dan hasil penghitungannya
3. Table formulasi pakan

BAB 2
STUDI LAPANG
PRODUKSI PAKAN BUATAN IKAN

1. Capaian Pembelajaran
CPK II : Mahasiswa mampu menyusun formulasi pakan dan membuat pakan ikan.

2. Indikator
1. Mahasiswa memahami metode untuk membuat pakan ikan.
2. Mahasiswa mengenal berbagai peralatan untuk membuat pakan ikan beserta fungsi
dan cara kerjanya.
3. Mahasiswa mengetahui teknologi dalam memproduksi pakan buatan ikan

3. Tujuan
Mahasiswa memahami metode untuk membuat pakan ikan, mengenal berbagai
peralatan untuk membuat pakan ikan beserta fungsi dan cara kerjanya serta mengetahui
teknologi dalam memproduksi pakan buatan ikan, sehingga luarannya diharapkan
mahasiswa mampu membuat pakan ikan secara mandiri.

4. Metode Praktikum
Praktikum lapang dilaksanakan di PT. Suri Tani Pemuka, Gresik pada tanggal 5
Nopember 2017 pukul 09.00 – 12.00 WIB. Pesertanya adalah seluruh mahasiswa
pengampu mata kuliah teknologi produksi pakan buatan dan dosen pembimbing.
Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa pada saat praktikum lapang antara lain :
1. Pembukaan, acara praktikum lapang diawali dengan kegiatan pembukaan oleh
staf dari PT. Suri Tani Pemuka
2. Sambutan, diwakili oleh staf dari PT. Suri Tani Pemuka dan Dosen Pembimbing
3. Materi yang disampaikan langsung oleh perwakilan dari PT. Suri Tani Pemuka.
Mahasiswa mendengarkan dan merangkum materi yang disampaikan serta
melakukan diskusi interaktif dengan narasumber
4. Field trip Pabrik PT. Suri Tani Pemuka, didampingi staf dan dosen pembimbing
5. Penutup dan penyerahan kenang-kenangan oleh perwakilan mahasiswa
Metode pengambilan data praktikum adalah melalui wawancara dan diskusi
interaktif. Pengambilan data juga dilakukan secara langsung dengan observasi dan
dokumentasi.

Data hasil praktikum dilaporkan dalam bentuk makalah kelompok. Masing-masing


kelompok terdiri dari minimal 2 mahasiswa. Selanjutnya, perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil praktikum didepan kelas.
BAB 3
MEMBUAT PAKAN PELLET UNTUK IKAN

1. Capaian Pembelajaran
CPK II : Mahasiswa mampu menyusun formulasi pakan dan membuat pakan ikan.

2. Indikator
Mahasiswa mampu membuat pakan ikan dalam bentuk pellet.

3. Tujuan
Tujuan dari praktikum membuat pakan pellet untuk ikan adalah agar mahasiswa mampu
mengolah bahan baku pakan menjadi bentuk pellet untuk pakan ikan

4. Metode Praktikum
4.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan pada tanggal 17 – 24
Nopember 2019.

4.2 Peralatan dan Bahan


Peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum pembuatan pakan ikan antara lain :
 Oven 1 buah
 Gilingan daging / pencetak pellet 11 buah
 Blender 1 buah
 Timbangan digital
 Baskom 2 buah
 Talam / loyang sebanyak 2 buah
 Pengaduk 2 buah
 Kantong plastik volume 1 kg sebanyak 1 pak

Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan pakan ikan adalah :


 Bahan baku pakan sesuai dengan formulasi yang telah dibuat
 Air hangat
4.3 Prosedur praktikum
Prosedur praktikum antara lain :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan baku pakan
2. Menghaluskan bahan baku yang akan digunakan dengan menggunakan blender
3. Menimbang bahan baku sesuai dengan formulasi pakan yang telah dibuat dengan
menggunakan timbangan digital
4. Memasukkan bahan baku yang telah ditimbang ke dalam baskom dan campurkan
bahan baku mulai dari yang jumlahnya sedikit hingga yang jumlahnya banyak, aduk
hingga rata
5. Mencampurkan sedikit air hangat dan aduk lagi hingga homogen
6. Mencetak pakan menggunakan mesin pencetak pellet / gilingan daging
7. Memotong kecil-kecil pakan hasil cetakan dan letakkan merata di atas loyang
8. Menjemur pakan yang sudah dicetak menggunakkan sinar matahari secara langsung
atau dengan menggunakan oven suhu 40oC hingga kadar air 10%
9. Memasukkan pakan yang telah kering ke dalam kantong plastik dan tutup rapat agar
tidak terkena udara dan jamur

Data hasil praktikum dilaporkan dalam bentuk Laporan Praktikum Kelompok.


Masing-masing kelompok terdiri dari minimal 2 mahasiswa. Selanjutnya, perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil praktikum didepan kelas.
BAB 4
ANALISIS KIMIA-FISIKA-BIOLOGI PAKAN

4.1 Capaian Pembelajaran


CPK : Mahasiswa mampu memahami metode analisis kimia dan fisika suatu bahan.

4.2 Indikator
Mahasiswa mampu memahami metode analisis proksimat, pengamatan fisika dan kimia
suatu bahan pakan

4.3 Tujuan
Tujuan dari materi ini adalah agar mahasiswa memahami metode analisis pakan secara
fisika dan kimia.

4.4 Metode Praktikum


4.4.1 Uji Organoleptik
Uji organoleptik atau uji sensori merupakan sistem uji objek menggunakan alat
indera. Pengujian organoleptik sangat penting dalam penerapan mutu dari produk pakan.
Dalam penilaian suatu mutu, terdapat panelis yang bertugas untuk menilai sifat atau mutu
berdasarkan kesan subjektif. Hasil rata-rata dari keseluruhan panelis menunjukkan mutu dan
preferensi atas produk pakan yang diuji.
Kriteria fisik pakan Keterangan
Tingkat kehalusan bahan baku
Kekerasan pakan
Daya tahan pakan dalam air
Daya apung pakan

4.4.2 Uji Biologi/Mutu Pakan


Uji Biologis dilakukan untuk mengetahui keberadaan organisme di dalam pelet.
Pengamatan dilakukan menggunakan indera penglihatan (secara kasat mata) serta
menggunakan mikroskop. Uji ini dilakukan untuk memastikan pakan yang telah dibuat
higienis dan aman bagi ikan.
4.4.1 Analisis Proksimat
Analisis proksimat pakan digunakan untuk mengetahui kandungan nutrisi dari pakan
yaitu air, protein, serat kasar, lemak, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan abu.
Kandungan karbohidrat didapatkan dari total kandungan BETN dan serat kasar.
Sebelum dilakukan analisis proksimat, pakan atau bahan harus terlebih dahulu
dihaluskan. Untuk bahan kering, sampel dihaluskan dan kemudian diayak dengan ukuran
lubang 60 mikron. Untuk bahan basah, misalnya ikan, sampel dipoting kecil-kecil kemudian
diblender sampai halus, selanjutnya dikeringkan dengan oven. Jadi, analisis proksimat semua
bahan dilakukan dalam kondisi kering.

A. Kadar kering
Penetapan kadar kering suatu bahan digunakan sebagai indeks kestabilan dan kualitas
suatu bahan pakan.
a. Peralatan yang digunakan yaitu oven, petridish, timbangan analitik, eksikator.
b. Bahan yang digunakan yaitu pakan pellet
c. Prosedur praktikum sebagai berikut :
1. Petridish di sterilkan dalam oven pada suhu 105oC selama 4 jam, selanjutnya
didinginkan dalam eksikator. Setelah dingin, petridish ditimbang (a)
2. Sampel ditimbang sebanyak 15-30 gram dan diletakkan diatas petridish (b)
3. Sampel dioven pada suhu 105-110oC (untuk bahan kering selama ± 6 jam, untuk
bahan basah selama ± 24 jam).
4. Selanjutnya, sampel dan petridish dimasukkan dalam eksikator selama ± 30 menit.
5. Sampel dan petridish ditimbang (c)
6. Rumus kadar kering :
Kadar kering = berat kering x 100% = c – a x 100%
Berat contoh b-a

B. Analisis protein
Protein merupakan senyawa organic kompleks yang tersusun atas unsur utama
Nitrogen yang esensial peranannya bagi proses metabolism dalam tubuh organisme.
Analisis protein dapat dilakukan dengan metode Kjeldahl, yang terbagi dalam tiga
tahapan yaitu :
1. Destruksi komponen
2. Pelepasan nitrogen destilasi
3. Titrasi
a. Peralatan yang digunakan antara lain alat destruksi, alat destilasi, titrasi, timbangan,
Erlenmeyer, buret, statis dan klem.
b. Bahan yang digunakan dalam analisis kadar protein antara lain :
1. Sampel
2. Reagen :
- H2SO4, NH3 – free
- Katalis destruksi ( 2 g CuSO4, 5H2O dan 30 g K2SO4)
- 40% NaOH (400 g NaoH dalam 1 liter larutan NH3-Free)
- 4% asam boraks (40 g asam boraks dalam 1 liter larutan NH3-Free)
- Na2CO3 standard
- Methyl orange
c. Prosedur analisis
1. Standarisasi H2SO4
- Timbang 0,2 – 0,3 g Na2CO3, larutkan dalam 40-50 ml akuades dan
tambahkan 3-4 tetes indicator methyl orange
- Titrasi dengan asam sulfat (H2SO4) yang belum diketahui normalitasnya
(titrasi dianggap selesai bila reaksi berwarna merah)
- Tentukan normalitas asam sulfat dengan rumus :
NH2SO4 = (1000 x gr Na2CO3)
(53 x ml H2SO4)

53 = ½ BM Na2CO3
1000 = factor koreksi dari gram ke miligram

2. Destruksi
- Menimbang 0,2-0,3 gram sampel dan memasukkan dalam labu destruksi (a)
- Menambahkan 1/3 tablet kjeldahl, 2 g katalis destruksi dan 15 ml asam sulfat
96-98%. Hal yang sama dilakukan pada blanko
- Memasukkan sampel dalam rak destruksi, selanjutnya meletakkan pada alat
destruksi
- Menutup labu dengan alat yang yang ada saluran asap, membuka kran dan
menghubungkan dengan stop kontak
- Memanaskan antara 200-250oC selama 15-25 menit, kemudian menaikkan
suhu sampai 380oC dan menunggu hingga warna menjadi jernih (2 jam)
- Sesudah jernih, memanaskan kembali selama 10 menit, kemudian alat
dimatikan. Mengeluarkan rak dan cerobong asap dari pemanas, kemudian
menunggu hingga dingin (40oC, 15 menit).
- Menutup kran dan melepaskan alat cerobong asap.
- Mengeluarkan labu dan rak dari alat destruksi dan menambahkan akuades
dengan melewatkan dinding tabung sebanyak 50 ml.

3. Destilasi
- Menyalakan alat destilasi, membuka kran dan memperhatikan lampu
“cooling” harus menyala dan menunggu hingga lampu “start” menyala (5-10
menit)
- Analisis :
- Mengisi Erlenmeyer sebanyak 100 ml asam borak 3% dan memasang tabung
destruksi pada alat destilasi
- Menambahkan 40% NaOH sampai volume 90-100 ml dengan menekan knop
“add NaOH”
- Menekan knop start dan lampu destilasi menyala, setelah berbunyi tanda
selesai, tombol stop ditekan.
- Perhatikan volume dalam Erlenmeyer sekitar 150-200 ml, bila belum 150 ml
mulai kembali destilasi sampai volume diatas 150 ml, selanjutnya dilakukan
titrasi

4. Titrasi
- Menambahkan indicator methyl orange sebanyak 3-5 tetes
- Sampel (a) dan blanko (b) dititrasi dengan asam sulfat 0,2-0,4 hingga muncul
warna merah
- Memperhatikan minikus buret
- Ml titrasi sampel (a) dan ml titrasi blanko (b) (analisis dilakukan dengan 2 kali
ulangan)

5. Penghitungan kadar protein dilakukan dengan rumus :


N% = 14 (ml titrasi contoh – ml titrasi blanko) x H2SO4 … N
berat contoh (g) x 1000

= 14 (a – b) x H2SO4 … N
mg a

kadar protein = N% x factor konversi

keterangan : 14 = BM nitrogen

C. Analisis Lemak
Analisis lemak menggunakan metode metode ether ekstraksi Soxhlet.
1. Labu ekstraksi dipanaskan pada suhu 110°C selama 1 jam. Kemudian didinginkan
selama 30 menit dalam deksikator. Panaskan kembali selama 30 menit, lalu
didinginkan, kemudian ditimbang. Proses tersebut diulang sampai tidak ada
perbedaan bobot labu lebih dari 0.3 mg. Bobot labu ekstraksi ditimbang.
2. 1 – 2 g sampel dimasukkan ke dalam tabung filter, lalu dipanaskan pada suhu
100°C selama 2–3 jam. Tempatkan tabung filter pada no. 2 ke dalam ekstraksi dari
alat Soxhlet. Kemudian sambungkan kondensor labu ekstraksi pada no. 1 yang
telah diisi 100 ml petrolelum ether.
3. Panaskan ether pada labu ekstraksi dengan menggunakan water bath pada suhu
700C selama 16 jam. Panaskan labu ekstraksi pada suhu 100 0C, kemudian
ditimbang.
% lemak = {(Bobot labu akhir-Bobot labu awal)/bobot sampel} x 100%

D. Analisis Kadar Abu


Protein merupakan senyawa organic kompleks yang tersusun atas unsur utama
Nitrogen yang esensial peranannya bagi proses metabolism dalam tubuh organisme.
Penentuan kadar abu bertujuan untuk mengetahui baik tidaknya pengolahan,
mengetahui jenis bahan dan parameter gizi suatu bahan pangan. Abu adalah zat
anorganik hasil dari pembakaran bahan organik.
1. Cawan porselen dipanaskan pada suhu 6000C selama 1 jam dengan menggunakan
muffle furnace, kemudian dibiarkan sampai suhu muffle furnace turun hingga
1100C, lalu cawan porselin dikeluarkan dan disimpan dalam eksikator selama 30
menit, lalu ditimbang (A).
2. Masukkan sampel lalu ditimbang (B), penimbangan sampai empat desimal.
Panaskan dalam muffle furnace pada suhu 600 0C sampai bahan berwarna putih.
Cawan porselin dikeluarkan lalu didinginkan dalam eksikator selama 30 menit, lalu
ditimbang (C).
% Kadar abu = {(C-A)/(B-A)}x100%

E. Analisis Kadar Air


Pengukuran kadar air suatu bahan diperlukan dalam berbagai bidang. Mutu bahan pakan
ditentukan oleh kadar airnya, semakin tinggi kadar air, maka semakin buruk kualitasnya.
Tingginya kadar air dapat berakibat tumbuhnya jamur-jamur penghasil mikotoksin.
1. Cawan dipanaskan dalam oven pada suhu 105-110°C selama 1 jam
2. Dinginkan dalam eksikator 10 menit dan ditimbang (X1)
3. Timbang pakan sebanyak 2-3 gram (A) dan masukkan kedalam cawan X1.
4. Cawan dan pakan dipanaskan dalam oven 4-6 jam pada suhu 105-110°C
5. Dieksikator selama 10 menit dan ditimbang
6. Ulangi prosedur 4-5 sampai diperoleh bobot yang stabil (X2)
7. Penentuan kadar air diperoleh dengan rumus sebagai berikut: {(X1-X2)/(A)} x 100%

Tabel hasil uji kimia pakan


Kandungan nutrisi Kadar
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat kasar
Air
BAB 5
EVALUASI PEMANFAATAN PAKAN DALAM KEGIATAN BUDIDAYA IKAN

1. Capaian Pembelajaran
CPK : Mahasiswa mampu memahami pemanfaatan energi dari pakan

2. Indikator
1. Mahasiswa memahami prinsip pemanfaatan energi dari pakan oleh ikan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme pertumbuhan pada ikan
3. Mahasiswa mampu menganalisis dan mengevaluasi pertumbuhan ikan

3. Tujuan
Mahasiswa memahami prinsip bioenergetik pada ikan dan mampu menganalisis serta
mengevaluasi pemanfaatan pakan pada ikan.

4. Metode Praktikum
a. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan Universitas
Muhammadiyah Gresik pada tanggal 13 Oktober 2019.

b. Peralatan dan Bahan


Peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain :
 Kolam atau akuarium sejumlah 12 buah
 Jaring ikan
 Selang dan batu aerator
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
 Ikan gabus / ikan nila sebanyak 360 ekor
 Pakan pellet
 Pakan cacing sutra
 Probiotik
c. Metode Praktikum
1. Persiapan kolam/akuarium beserta selang dan batu aerator
2. Sterilisasi peralatan yang digunakan
3. Pengisian air
4. Penebaran benih ikan sebanyak 30 ekor/kolam
5. Penimbangan bobot biomassa ikan dan pengukuran panjang total ikan.
6. Analisis kadar protein, lemak dan energi pakan dan ikan di LSIH UB Malang
7. Pengamatan kualitas air antara lain suhu, pH, oksigen terlarut dan kadar TAN
dilakukan di awal dan setiap 10 hari.
8. Persiapan dan penimbangan jumlah pakan yang diberikan, yaitu sebanyak
5%/hari dari bobot biomassa ikan. Pemberian pakan dilakukan dalam frekuensi 3
kali/hari.
9. Penimbangan bobot, pengukuran panjang ikan, penghitungan jumlah pakan yang
diberikan dan penghitungan jumlah ikan dilakukan setiap 10 hari, sampai usia
pemeliharaan 60 hari.
10. Pada akhir pemeliharaan dilakukan analisis proksimat akhir ikan dan pakan.

4.4 Variabel Pengamatan


Data hasil praktikum dianalisis untuk mendapatkan variabel praktikum, yaitu laju
pertumbuhan harian, pertumbuhan bobot mutlak, panjang mutlak, rasio konversi pakan,
efisiensi pakan, sintasan, retensi protein, retensi lemak, retensi energi dan kualitas air.
Variabel pengamatan ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel, selanjutnya dibahas dan
ditunjang dengan referensi dari berbagai sumber pustaka.

Tabel data pengamatan bobot (gram) dan jumlah ikan


Variabel
W0 W1 W2 W3 W4 Jumlah awal akhir
pakan
Tabel data pengamatan panjang (cm) ikan
Variabel
L0 L1 L2 L3 L4 Jumlah awal akhir
pakan

Tabel hasil uji biologis pakan

Parameter

Pertumbuhan mutlak

Konversi pakan (FCR)

Konsumsi pakan

Kelangsungan hidup

Tabel kualitas air media budidaya


Parameter Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Oksigen terlarut (mg/L)
pH
Suhu (oC)
Kekeruhan

Tabel rincian biaya produksi pakan

Keterangan Harga satuan Harga total

Bahan pakan :
1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
Bahan dan alat :
1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
Biaya perawatan mesin diesel
Bensin dan oli

Upah tenaga kerja

4.5 Sistematika Laporan Praktikum


Halaman judul
Halaman identitas dan pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Laju Pertumbuhan Harian (Spesifik Grosth Rate)
4.2 Laju Pertumbuhan Relatif (Relatif Growth Rate)
4.3 Pertumbuhan panjang mutlak
4.4 Rasio konversi pakan
4.5 Evaluasi Kualitas Pakan (Evaluasi Biologi, Fisika, Kimia)
4.6 Efisiensi pakan
4.7 Retensi Protein
4.8 Retensi Lemak
4.9 Retensi Energi
4.9 Sintasan
4.10 Kualitas air
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai