Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

BIOKIMIA NUTRISI

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1 (SATU)

1. NURHIDAYAH : B1D 012 224


2. NURAENI : B1D 012 218
3. NU’MAN FAIRUZ ZAMAN : BID 012 217
4. NILA KANTI : B1D 012 213
5. NUR INTAN KUMALA : B1D 012 219
6. NURMAWAN : B1D 012 227
7. NURUDIN : B1D 012 228
8. NINI ANGGRAINI : B1D 012 214
9. NURUL MAULIDYA : B1D 012 229
10. NURKHALIFAH : B1D 212 225
11. NURAINI : B1D 012 220
12. OBI TRY SUGANDA : B1D 012 231
13. NURHAYATI : B1D 012 223
14. SAHBAN AFANDI : B1D 011 249

PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Tiada sepatah katapun yang patut kami ucapkan, setelah terselesainya penyusunan
Laporan Tetap Praktikum Biokimia Nutrisi ini, kecuali ucapan tahmid dan tasyakur kehadirat
Allah SWT. Karena dari kehadirat-Nyalah datangnya semua nikmat.

Penyusunan Laporan Tetap Praktikum Biokimia Nutrisi ini merupakan sebagian


syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Biokimia Nutrisi, laporan ini memuat tujuan,
landasan teori, alat dan bahan praktikum, cara kerja serta hasil pengamatan.

Kami menyadari akan kekurangan dan kekhilafan dalam penyusunan Laporan Tetap
Praktikum Biokimia Nutrisi ini. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangatlah
kami harapkan demi penyempurnaannya.

Ucapan terima kasih kepada teman-taman anggota kelompok karena telah membantu
ketua menyelesaikan Laporan Tetap Praktikum Biokimia Nutrisi ini, karena tanpa ada
kekompakan dan kerja sama dari anggota kelompok laporan ini tidak akan selesai.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Laporan Tetap Praktikum Biokimia Nutrisi ini. Mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Mataram, 4 Juli 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..................... i

KATA PENGANTAR……….……………………………………………..................………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….....................…iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Praktikum...........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

BAB III MATERI DAN METODE PRAKTIKUM..................................................................5

3.1 Materi Praktikum............................................................................................................5

3.1.1 Alat praktikum..........................................................................................................5

3.1.2 Bahan praktikum......................................................................................................5

3.2 Metode Praktikum..........................................................................................................5

3.3 Tempat dan Waktu Praktikum........................................................................................6

3.3.1 Tempat praktikum....................................................................................................6

3.3.1 Waktu praktikum......................................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................7

4.1 Hasil Praktikum..............................................................................................................7

4.2 Pembahasan....................................................................................................................8

BAB V PENUTUP.....................................................................................................................9

5.1 Kesimpulan....................................................................................................................9

5.2 Saran..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hijauan memegang peranan penting pada produksi ternak ruminansia,


karena pakan yang dikonsumsi oleh sapi, kerbau, kambing, dan domba sebagian besar dalam
bentuk hijauan, tetapi ketersediaannya baik kualitas, kuantitas, maupun kontinyuitasnya
masih sangat terbatas. Petani pada umumnya memberikan pakan pada ternak tidak ditentukan
jumlahnya, sehingga masih kurang atau terlalu banyak sisa terbuang. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara untuk mengoptimalkan penggunaan pakan yang diberikan pada ternak
tersebut. Optimalisasi dan efesiensi tersebut dapat dilakukan apabila diketahui besarnya
kandungan nutrient, konsumsi, dan kecernaan bahan pakan tersebut.

Tipe evaluasi pakan pada prisipnya ada 3 yaitu metode In vitro, Insacco, In vivo.
Tipe evaluasi pakan In vivo merupakan metode penentuan kecernaan pakan menggunakan
hewan percobaan dengan analisis pakan dan feses. Pencernaan ruminansia terjadi secara
mekanis, fermentative, dan hidrolisis. Dengan metode Invivo dapat diketahui pencernaan
bahan pakan yang terjadi di dalam seluruh saluran pencernaan ternak, sehingga nilai
kecernaan pakan yang diperoleh mendekati nilai sebenarnya. Koefisien cerna yang ditentukan
secara In vivo biasanya 1% sampai 2 % lebih rendah dari pada nilai kecernaan yang diperoleh
secara In vitro.

Domba pada dasarnya adalah ternak pemakan rumput dan berbeda dengan kambing
yang cenderung sebagai pemakan semak atau legum. Domba memiliki cara makan yang
kurang memilih dibanding ternak kambing, sehingga memungkinkan dapat hidup lebih baik
pada daerah yang lebih kering dengan kondisi suplai pakan yang fluktuatif dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Hijauan yang segar atau campuran hijauan dengan konsentrat,
hendaknya diberikan pada domba dengan sistem pemeliharaan dikandangkan. Jumlah pakan
yang diberikan sekitar 3% dari bobot badan berdasarkan bahan kering.

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa kebutuhan nutrien bahan kering dan bahan organik ternak yang digunakan dalam
praktikum?
2. Apakah pakan yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan nutrien ternak?
3. Berapa banyak retensi bahan organik pada ternak?

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui kadar air dan bahan kering dalam pakan segar.
2. Mengetahui selisih antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan jumlah feses dan
persentase pakan tercerna dengan pakan yang dikonsumsi.
3. Untuk memenuhi kewajiban tugas laporan praktikum mata kuliah Biokimia Nutrisi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pakan ternak merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam suatu usaha
peternakan. Oleh karena itu pengetahuan tentang pakan dan pemberiannya perlu mendapat
perhatian yang serius. Ransum yang diberikan kepada ternak harus diformulasikan dengan
baik dan semua bahan pakan yang dipergunakan dalam menyusun ransum harus mendukung
produksi yang optimal dan efisien sehingga usaha yang dilakukan dapat menjadi lebih
ekonomis.Hal-hal yang berkaitan dengan pemberian pakan ternak adalah kebutuhan nutrisi
ternak, komposisi nutrisi bahan pakan penyusun ransum dan bagaimana beberapa bahan
dapat dikombinasikan (penyusunan ransum standar) untuk mencukupi kebutuhan ternak
(Subandriyo et al. 2000).
Kecernaan In vivo merupakan suatu cara penentuan kecernaan nutrient
menggunakan hewan percobaan dengan analisis nutrient pakan dan feses (Tillman et al.
2001). Anggorodi (2004) menambahkan pengukuran kecernaan atau nilai cerna suatu bahan
merupakan usaha untuk menentukan jumlah nutrient dari suatu bahan yang didegradasi dan
diserap dalam saluran pencernaan. Daya cerna merupakan persentse nutrient yang diserap
dalam saluran pencernaan yang hasilnya akan diketahui dengan melihat selisih antara jumlah
nutrient yang dikonsumsi dengan jumlah nutrient yang dikeluarkan dalam feses.

Domba mampu mengkonsumsi pakan berserat, biasanya jerami yang telah dipotong-
potong (chop). Secara alami, domba senang mengkonsumsi rumputrumputan,namun
pemberian pakan yang hanya berupa rumput-rumputan belum dapat memenuhi kebutuhan
zat-zat makanan sebagai sumber energi dan protein. Rumput hanya merupakan bahan pakan
sumber energi. Penambahan bahan pakan sebagai sumber protein merupakan suatu hal yang
mutlak dilakukan jika usaha penggemukan domba berorientasi bisnis. Penambahan sumber
protein akan mempercepat pertumbuhan domba dan dalam skala luas mempercepat waktu
pemeliharaan sehingga domba bisa dijual lebih cepat (Sodiq & Abidin 2002).

Pencernaan pada ternak ruminansia merupakan proses yang kompleks, melibatkan


interaksi yang dinamis antara makanan, mikroba dan hewan. Pencernaan merupakan proses
yang multi tahap. Proses pencernaan pada ternak ruminansia terjadi secara mekanis di mulut,
fermentatif oleh mikroba di rumen, dan hidrolitis oleh enzim pencernaan di abomasum dan
duodenum hewan induk semang. Sistem fermentasi dalam perut ruminansia terjadi pada
sepertiga dari alat pencernaannya. Hal tersebut memberikan keuntungan yaitu produk
fermentasi dapat disajikan ke usus dalam bentuk yang lebih mudah diserap. Namun ada pula
kerugiannya, yakni banyak energi yang terbuang sebagai CH4 (6-8%) dan sebagai panas
fermentasi (4-6%), protein bernilai hayati tinggi mengalami degradasi menjadi NH3, dan
mudah menderita ketosis (Sutardi 2006).

Oleh karena itu sangat penting apabila dapat mengetahui kualitas suatu bahan pakan
dan daya cerna bahan pakan tersebut dalam alat pencernaan ternak tersebut. Karena zat- zat
makanan yang terdapat dalam pakan akan dicerna menjadi zat makanan yang lebih
sederhana, karbohidrat menjadi monosakarida, protein menjadi asam amino,lemak menjadi
asam lemak dan gliserol. Jadi daya cerna suatu bahan pakan dapat didefinisikan sebagai
bahan pakan yang dikonsumsi oleh seekor ternak dan tidak dikeluarkan lagi dalam bentuk
feses.

BAB III
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
3.1 Materi Praktikum

3.1.1 Alat praktikum


1. Tanur

2. Decikator

3. Timbangan analitik

4. Cawan porselin

5. Tang penjepit

3.1.2 Bahan praktikum


1. Jerami awal dan sisa

2. Feses

3. Konsentrat awal dan sisa

3.2 Metode Praktikum

Adapun metode praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menimbang cawan porselin yang kosong, kemudian dikasih kode dengan


menggunakan pensil
2. Memasukkan sampel, kemudian timbang cawan kosong + sampel
3. Memasukkan cawan porselin dengan menggunakan tang penjepit ke dalam
tanur pada suhu 550 ˚C – 600 ˚C
4. Mematikan tanur apabila semua sampel sudah terbakar menjadi abu dan suhu
sudah mencapai 600 ˚C
5. Mendinginkan cawan porselin yang berisi sampel dengan desicator
6. Menimbang cawan porselin + abu 600 ˚C.

3.3 Tempat dan Waktu Praktikum


3.3.1 Tempat praktikum : Laboratorium Nutrisi Pakan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Mataram.

3.3.2 Waktu praktikum : Senin, 01 Juli 2013

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Data tabel hasil praktikum bahan organik pada pakan tiga ekor sapi, anatar lain
sebagai berikut:

Kode Berat Berat Berat Berat Kadar air Bahan Berat (%) An- (%)
cawan cawan+ cawan+ sampel (%) kering cawan+ organik Organik
kosong sampel sampel (%) sampel
105 ˚C 600 ˚C

J1 28,588 29,705 29,590 1,117 10,2954 80,7046 28,824 21,1280 78,872

J2 29,233 30,390 30,282 1,157 9,3345 90,6655 29,557 28,003 71,993

J3 29,844 30,913 30,813 1,069 9,3545 90,6455 30,124 26,197 73,807

JA 28,291 29,302 29,211 1,011 9,0010 90,9990 20,555

F1 20,175 21,311 21,229 1,136 7,2183 92,7817 20,355

F2 20,009 21,069 21,001 1,060 6,4151 93,5849 18,578

F3 18,240 19,271 19,204 1,031 6,4986 93,5042 29,417

K2 22,651 23,701 23,588 1,050 10,7619 89,2381

K3 20,429 21,495 21,384 1,066 10,4128 89,5872

KA 24,946 25,960 25,853 1,014 10,5523 89,4477

Keterangan: Data tabel bahan organik pada tiga ekor sapi.

Rumus cara menghitung:

 Berat abu = (Berat cawan + abu) – (Berat cawan)


Berat BO
 % BO = ×100
Berat sampel
 BO =
konsumsi BO−feses
×100
konsumsiBO
 Berat sampel =
(( Beratcawan+sampel )−(beratcawankosong )
 Kadar air =
(Beratcawan+sampel )−( Beratcawan105 ° C
×100
Beratsampel
 Bahan kering =
( 100−Kadarair )

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami menggunakan tiga ekor sapi sebagai obyek penelitian
untuk mengetahui bahan organik yang diserap dalam tubuh dan yang tersisa dari tubuh
dengan melakukan penelitian terhadap pakannya yaitu jerami awal dan sisa, konsetrat awal
dan sisa, dan pada feses sapi itu sendiri. Yang pertama harus diketahui yaitu: berat cawan
kosong, berat cawan+sampel, dan berat cawan sampel 550-600 ˚C, baru bisa menghitung
retensi bahan organik yang tertahan dalam tubuh.

Dari data konsumsi pakan tiga ekor sapi di atas bahwa retensi bahan organik dari
masing-masing sapi di atas berbeda-beda antar sapi yang satu dengan yang lainnya dan
tergantung dari pakan juga kemampuan atau banyaknya nutrisi yang tertahan di dalam tubuh
masing-masing dari organ tubuh sapi mengkonsumsi pakan yang diberikan. Dari kemampuan
itu kita bisa melihat pakan yang tersisa contohnya seperti jerami, ada jerami awal, dan juga
jerami sisa dan juga feses dari masing-masing ternak itu sendiri. Kemudian kita lakukan
penelitian di laboratorium supaya mengetahui bahan organik yang terbuang dari masing-
masing sapi itu sendiri.

Pada percobaan ini, satu hal yang perlu diketahui adalah seleksi rerumput terutama
besarnya selektifitas, yang dihubungkan dengan pemberian pakan berlebihan dan pengaruh
kecernaan pakan. Jadi dalam evaluasi pakan, disamping kandungan zat makanan suatu pakan
kita juga harus mempertimbangkan jumlah pakan yang dikonsumsi dan daya cernanya oleh
suatu ternak. Secara umum pengukuran daya cerna suatu bahan pakan terdiri dari dua cara,
yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Dengan menggunakan pakan kasar, dapat diberikan sebagai pakan tunggal. Tetapi
pakan konsentrat apabila diberikan sebagai pakan tunggal pada ruminansia dapat menyebabkan
terganggunya pencernaan. Oleh karena itu kecernaan konsentrat ditentukan dengan jalan
diberikan bers ama-sama dengan pakan kasar yang telah diketahui
kecernaannya, dengan asumsi tidak ada interaksi antara unsur pokok kedua ransum.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Penghitungan bahan organik ini dengan cara mengurangi konsumsi dengan sisa
pakan, yaitu dengan mengukur banyaknya pakan yang dikeluarkan lewat feces. Pakan yang
dikonsumsi merupakan selisih antara jumlah pakan yang diberikan dan jumlah pakan yang
tersisa.
2. Preparasi data sampel dilakukan untuk mengetahui berat cawan kosong, berat

cawan+sampel, dan berat sampel pada suhu 105 , maka dari itu kita dapat mengetahui
°C
berat sampel, kadar air, bahan kering, dan bahan organik dengan menggunakan rumus.
3. Dalam evaluasi pakan, disamping kandungan zat makanan suatu pakan juga harus
mempertimbangkan jumlah pakan yang dikonsumsi dan daya cernanya oleh suatu ternak
supaya pakan dapat dicerna dengan baik oleh tubuh ternak.

5.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil praktikum yang baik diharapkan kepada semua praktikan
datang tepat waktu, mengikuti praktikum sesuai dengan arahan dari dosen dan tata tertib yang
ada dan memperhatikan keselamatan kerja selama kegiatan praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi. 2004. Pencernaan Mikrobia Pada Ruminansia (terjemahan). Cetakan pertama.


Gadjah Mada University press. Yogyakarta. http:// www.fapet-ugm.ac.id/files/pdf Diakses 2
Juli 2013
Subandriyo et al. 2000. Pendugaan kualitas bahan pakan untuk teroak ruminansia. Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor. http :// www.fapet-ipb.ac.id/files/edu Diakses 2 Juli
2013

Sodiq & Abidin. 2002. Pengaruh Umur Pemotongan Spesies Rumput terhadap Produksi
Komposisi Kimia Kecernaan In Vitro dan In Sacco. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta. http:// www.fapet-ugm.ac.id/files/pdf Diakses 2 Juli 2013

Tillman,A.D,.H.Hartadi,S.Reksohadiprodjo.2001.Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada


University press. Yogyakarta. http:// www.fapet-ugm.ac.id/files/pdf Diakses 2 Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai