J1A118095
KESLING
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Dalampenyusunanlaporanini, sayamengucapkanterimakasihsebesar-
besarnyakepadasemuapihak yang telahmembantuterselesaikannyalaporanini.
Saya sangatmenyadaribahwalaporaninimasihlahjauhdarisempurna.
Untukitu, sayaselakupenyusunmenerimadenganterbukasemuakritik dan saran yang
membangun agar laporanini bias tersusunlebihbaiklagi. Saya
berharapsemogalaporaninibermanfaatuntukkitasemua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................3
C. TUJUAN PRAKTIKUM...........................................................................3
D. RUANG LINGKUP PRAKTIKUM.........................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
A. TINJAUAN ANTROPOMETRI...............................................................4
B. TINJAUAN SURVEY KONSUMSI MAKANAN (FOOD RECAL DAN
SEMI FFQ)...........................................................................................................7
BAB III METODE...............................................................................................10
A. PENGUKURAN ANTROPOMETRI.....................................................13
B. SURVEY KONSUMSI MAKANAN (FOOD RECALL).......................18
C. SURVEY KONSUMSI MAKANAN (SEMI FFQ)................................22
BAB V PENUTUP................................................................................................43
A. KESIMPULAN.......................................................................................43
B. SARAN...................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN..........................................................................................................46
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Antropometri dalam ilmu gizi dikaitkan dengan proses pertumbuhan tubuh
manusia. Ukuran tubuh manusia akan berubah seiring dengan bertambahnya
umur, pertumbuhan yang baik akan menghasilkan berat dan tinggi badan yang
optimal. Kesesuaian antara pertumbuhan seseorang dengan pertumbuhan yang
umum terjadi pada anak sehat, akan menghasilkan status gizi yang baik.
Pertambahan ukuran tubuh dapat menjadi acuan dalam penentuan status gizi. Jadi
antropometri gizi adalah berbagai macam pengukuran dimensi dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Status gizi dengan indikator status gizi memiliki pengertian yang berbeda.
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan
gizi dan kebutuhan tubuh, sedangkan indikator status gizi memberikan refleksi
tidak hanya akibat asupan gizi tetapi juga pengaruh di luar gizi, misalnya
aktivitasatau penyakit. Oleh karena itu, indikator status gizi dikategorikan sensitif
tetapi tidak selalu spesifik.
Fungsi antropometri sebagai parameter untuk menilai status gizi secara garis
besar ada 2, yaitu untuk menilai status pertumbuhan dan untuk menilai status gizi
pada populasi tertentu. Antropometri sebagai penilaian status pertumbuhan,
digunakan untuk menilai pertambahan ukuran tubuh dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan tubuh akan berkembang danbertambah setiap waktu tergantung
1
2
asupan gizi yang dikonsumsi. Ukuran tubuh yang dapat dinilai untuk mengukur
pertumbuhan di antaranya adalah berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar
kepala yang dilakukan teratur setiap periode tertentu. Misalnya, pemantauan
pertumbuhan yang dilakukan di posyandu dengan memantau pertambahan berat
badan dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), atau pemantauan
pertumbuhan yang dilakukan pada setiap anak balita yang berkunjung di
Puskesmas dengan menggunakan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA). Fungsi
kedua antropometri adalah untuk penilaian status gizi pada waktu tertentu.
Kegiatan penilaian status gizi di sini dilakukan dalam kurun waktu yang panjang,
misalnya setiap 1 tahun atau 5 tahun sekali atau hanya dilakukan pada 1 kali
periode saja dan dilakukan pada populasi.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 lebih dari dua
miliar penduduk dunia diperkirakan mengalami defisiensi mineral dan vitamin
yang penting bagi tubuh. Kekurangan mikronutrien dianggap sebagai masalah
kesehatan global yang harus diwaspada. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan
berbagai metode pengukuran. Metode yang sering digunakan adalah metode food
recall 24 jam. Metode food recall 24 jam sering digunakan karena memiliki
beberapa kelebihan yaitu sederhana, tidak terlalu membebani responden, serta
relatif murah. Metode ini juga memiliki kekurangan seperti validitasnya
tergantung pada daya ingat responden.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanacara melakukan pengukuran dari berbagaai jemis parameter
antropometri ?
2. Bagaimana cara melakukan survey konsumsi makanan dengan cara food
recall 24 jam ?
3. Bagaimana cara melakukan survey konsumsi makanan dengan cara semi
food frequency questionnaire ?
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TujuanUmum :
2. TujuanKhusus :
a) Mahasiswa mampu melakukan pengukuran bera badan, tinggi
badan danlimgkar lengan atas (LILA)
b) Mahasiswa mampu melakukan survey knsumsi makanan dengan
cara food recall 24 jam
c) Mahasiswa mampu melakukan survey knsumsi makanan dengan
cara food frequency questionnaire
A. TINJAUAN ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang berarti
manusia, dan metric berarti ukuran, jadi antropometri adalah ukuran tubuh
manusia. Secara definisi anthropometric (antropometri) adalah studi yang
mempelajari tentang ukuran tubuh manusia. Saat ini antropometri banyak
digunakan untuk keperluan berbagai keilmuan, baik ilmu kesehatan maupun di
luar ilmu kesehatan, misal tentang ergonomi pada kesehatan kerja.(sugeng
wiyono, dkk., 2017)
1. Berat Badan
Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan
mineral yang terdapat di dalam tubuh. Berat badan merupakan komposit
pengukuran ukuran total tubuh. Beberapa alasan mengapa berat badan
digunakan sebagai parameter antropometri. Alasan tersebut di antaranya
adalah perubahan berat badan mudah terlihat dalam waktu singkat dan
menggambarkan status gizi saat ini. Pengukuran berat badan mudah
dilakukan dan alat ukur untuk menimbang berat badan mudah diperoleh.
Pengukuran berat badan memerlukan alat yang hasil ukurannya
akurat. Untuk mendapatkan ukuran berat badan yang akurat, terdapat
beberapa persyaratan alat ukur berat di antaranya adalah alat ukur harus
mudah digunakan dan dibawa, mudah mendapatkannya, harga alat relatif
murah dan terjangkau, ketelitian alat ukur sebaiknya 0,1 kg (terutama alat
yang digunakan untuk memonitor pertumbuhan), skala jelas dan mudah
dibaca, cukup aman jika digunakan, serta alat selalu dikalibrasi.
Beberapa jenis alat timbang yang biasa digunakan untuk mengukur
berat badan adalah dacin untuk menimbang berat badan balita, timbangan
detecto, bathroom scale (timbangan kamar mandi), timbangan injak
digital, dan timbangan berat badan lainnya.(sugeng wiyono, dkk., 2017)
4
5
2. Tinggi Badan
Tinggi badan atau panjang badan menggambarkan ukuran
pertumbuhan massa tulang yang terjadi akibat dari asupan gizi. Oleh
karena itu tinggi badan digunakan sebagai parameter antropometri untuk
menggambarkan pertumbuhan linier. Pertambahan tinggi badan atau
panjang terjadi dalam waktu yang lama sehingga sering disebut akibat
masalah gizi kronis.
Istilah tinggi badan digunakan untuk anak yang diukur dengan cara
berdiri, sedangkan panjang badan jika anak diukur dengan berbaring
(belum bisa berdiri). Anak berumur 0–2 tahun diukur dengan ukuran
panjang badan, sedangkan anak berumur lebih dari 2 tahun dengan
menggunakan microtoise. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tinggi badan atau panjang badan harus mempunyai ketelitian 0,1 cm.
Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan microtoise (baca:
mikrotoa). Kelebihan alat ukur ini adalah memiliki ketelitian 0,1 cm,
mudah digunakan, tidak memerlukan tempat yang khusus, dan memiliki
harga yang relatif terjangkau. Kelemahannya adalah setiap kali akan
melakukan pengukuran harus dipasang pada dinding terlebih dahulu.
Sedangkan panjang badan diukur dengan infantometer (alat ukur panjang
badan).(sugeng wiyono, dkk., 2017)
3. Lingkar kepala
Lingkar kepala dapat digunakan sebagai pengukuran ukuran
pertumbuhan lingkar kepala dan pertumbuhan otak, walaupun tidak
sepenuhnya berkorelasi dengan volume otak. Pengukuran lingkar kepala
merupakan predikator terbaik dalam melihat perkembangan syaraf anak
dan pertumbuhan global otak dan struktur internal.
Menurut rujukan CDC 2000, bayi laki-laki yang baru lahir ukuran
ideal lingkar kepalanya adalah 36 cm, dan pada usia 3 bulan menjadi 41
cm. Sedangkan pada bayi perempuan ukuran ideal lingkar kepalanya
adalah 35 cm, dan akan bertambah menjadi 40 cm pada usia 3 bulan. Pada
6
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan, dan pada usia 612 bulan
pertambahan 0,5 cm per bulan.
Cara mengukur lingkar kepala dilakukan dengan melingkarkan pita
pengukur melalui bagian paling menonjol di bagian kepala belakang
(protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella). Saat pengukuran sisi pita
yang menunjukkan sentimeter berada di sisi dalam agar tidak
meningkatkan kemungkinan subjektivitas pengukur. Kemudian cocokkan
terhadap standar pertumbuhan lingkar kepala.(sugeng wiyono, dkk., 2017)
2. Semi-FFQ
gula murni yang dapat dikonsumsi setiap hari agar kenaikan gula darahnya
terkontrol. Pada kasus ini semi FFQ dapat memberikan informasi
kuantitatif rerata asupan gula setiap kali makan dan informasi pada bahan
makanan apa saja gula itu disuplai. Informasi ini berguna untuk anjuran
dan terapi gizi yang bersangkutan, tetapi tidak dapat digunakan untuk
jumlah dan jenis yang sama pada pasien lain.(Trina astuti, dkk., 2018)
BAB III METODE
10
11
2. Tinggi Badan
a. Persiapan
1. Gantungkanbandulbenanguntukmembantumemasangmicrot
oise di dinding agar tegaklurus.
2. Letakanalatpengukur di lantai yang DATAR
tidakjauhdaribandultersebut dan menempel pada dinding.
Dindingjanganadalekukanatautonjolan (rata).
3. Tarik papanpenggesertegakluruskeatas,
sejajardenganbenangberbandul yang tergantung dan Tarik
sampaiangka pada jendelabacamenunjukkanangka 0
(NOL). Kemudiandipakuataudirekatdenganlakban pada
bagianatasmicrotoise.
4. Untukmenghindariterjadiperubahanposisi pita,
berilagiperekat pada posisisekitar 10 cm
daribagianatasmicrotoise.
b. ProsedurPengukuran
1. Dilakukan oleh dua orang, yang seorang di dekat kepala
anak dan seorang yang lain didekat kaki anak.
2. Lepaskan alas kaki, bando, dll yang dapat mengganggu
pengukuran.
3. Anak diukur dalam posisi terlentang, menghadap ke atas,
kepala terfiksir pada bagian atas infantometer, kedua kaki
diluruskan. Tarik papan infantometer bagian bawah sampai
mengenai kaki anak yang menapak lurus dan jari kaki
menghadap lurus ke atas.
3. LingkarLengan (LILA)
12
a. Persiapan
1. Pastikan pita LiLAtidakkusut, tidakterlipat-
lipatatautidaksobek
2. Jika lenganpasien> 33cm, gunakanmeterankain
3. Sebelumpengukuran,
dengansopanmintaizinkepadapasienbahwapetugasakanmen
yingsingkan baju lengankiripasiensampaipangkal bahu.
Bilapasienkeberatan, mintaizinpengukurandilakukan di
dalamruangan yang tertutup.
4. Pasiendimintaberdiridengantegaktetapirileks,
tidakmemegangapapunsertaototlengantidaktegang
5. Baju pada lengankiri (lengan yang kurangdominan)
disingsingkankeatassampaI pangkal bahu
terlihatataulenganbagianatastidaktertutup.
b. ProsedurPengukuran
1. Pengukur berdiri menghadap bagian kiri orang yang akan
diukur.
2. Orang yang diukur berdiri tegak menghadap lurus ke depan.
3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau pada lengan
yang tidak sering digunakan untuk aktivitas.
4. Orang yang diukur diminta untuk membengkokkan siku 900
dan meletakkan lengan bawah di depan tubuh. Cari tonjolan
tulang pada bahu dan punggung siku. Ukur jarak kedua
ujung tulang tersebut dengan menggunakan tali. Lipat tali
menjadi dua bagian yang sama, beri tanda dengan spidol
pada pertengahan kedua tonjolan tulang tersebut.
5. Lingkarkan pita ukur secara pas pada lengan setinggi tanda
tadi.
6. Baca dan catat hasil pengukuran sampai milimeter terdekat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
13
14
2
3
1) Pengukuran IMT
Berat badan (kg)
IMT =
Tinggi badan (m²)
IMT=¿18,90
Responden 3
Nama : Ian adigunawan
Umur : 19
16
Tb : 169 cm
Bb : 54 Kg
Indeks masa tubuh
54 kg
IMT =
1,69 m ²
46 kg
IMT =
2,8561
IMT =18,90
Responden 4
Nama : Niwayan eka n.
Umur : 19
Tb : 158 cm
Bb : 48 Kg
Indeks masa tubuh
48 kg
IMT =
1,58 m ²
48 kg
IMT =
2,4964
IMT =19,22
Respnden 5
Nama : davin rahmat
Umur : 24
Tb : 177 cm
Bb : 79 Kg
79 kg
IMT =
1,77 m ²
79 kg
IMT= IMT=25,21
3,1329
NO NAMA UMUR JENIS BERAT TINGGI Hasil KETERANGAN
KELAMIN BADAN BADAN IMT
17
Pembahasan :
Berdasarkan hasil perhitungan IMT maka responden pertama dan
responden kelima termasuk dalam kategori berat badan berlebih (kecenderungan
obesitas).Responden kedua, responden ketiga dan responden keempat termasuk
dalam kategori berat badan normal. Perhitungan IMT diperoleh dengan cara
membagi BB(kg) dengan TB(M²).
a) Pada hasil survey konsumsi makanan food recall 24 jam secara keseluruhan dapat
dilihat bahwa berdasarkan AKG responden pertama Suwadi pada hasil wawancara
hari pertama dan hari kedua
1. Kkal : 1408
2. Karbohidrat : 81,5
3. Lemak : 16,4
4. Protein : 12,1
b) Pada hasil survey konsumsi makanan food recall 24 jam secara keseluruhan dapat
dilihat bahwa berdasarkan AKG responden pertama Hastuty pada hasil
wawancara hari pertama dan hari kedua
1. Kkal : 1508
2. Karbohidrat : 61
3. Lemak : 11,9
4. Protein : 10,525
c) Pada hasil survey konsumsi makanan food recall 24 jam secara keseluruhan dapat
dilihat bahwa berdasarkan AKG responden pertama Ian adigunawan pada hasil
wawancara hari pertama dan hari kedua
1. Kkal : 1053
2. Karbohidrat : 41,4
3. Lemak : 15,9
4. Protein : 22,2
Pembahasan :
Responden 1
Nama : Suwadi
Tanggal : 12 Mei 2020
20
c.mie basah 1 100 √ 2
piring
Lauk Hewani
a. Ayam goreng 1 ptg 60 √ 2
Lauk Nabati
a. Tahu goreng 4 ptg 40 √ 3
sdg
b. Sawi 1 100 √ 2
piring
c.sayur sop 3 sdk 90 √ 2
syr
21
Buah
a. Mangga 1 bh 250 √ 2
sdg
b. pisang 1 bh 100 √ 1
Lain-Lain
a.pastel 3 bh 150 √ 5
b.risoles 2 bh 50 √ 3
1) Konsumsi nasi sebanyak 1 porsi sedang 2x dalam sehari, maka = 300 g x 2 = 600 g
2) Konsumsi mie basah sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 g x 2x 2/7 = 57,14 g
3) Konsumsi ayam goreng sebesar 1 potong 2x dalam seminggu, maka = 60 g x 2 x 2/7 = 34,28 g
4) Konsumsi ikan goreng sebesar 1 ekor sedang 5x dalam sehari, mala = 60 g x 5 = 300 g
5) Konsumsi telur dadar sebesar 1 butir 3x dalam seminggu, maka = 60 g x 3x3/7 = 77,14 g
6) Konsumsi tahu gore6ng sebanya 3 potong 3x dalam seminggu, maka = 40 g x 3 x 3/7 = 51,42 g
7) Konsumsi tempe goreng sebanyak 4 potong 4x dalam seminggu, maka = 25 g x 4 x 4/7 = 57,14 g
22
8) Konsumsi sayur kangkung sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 x 2x2/7 = 57,14 g
9) Konsumsi sayur sawi sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 x 2 x 2/7 = 57,14 g
10) Konsumsi sayur sop sebesar 3 sendok sayur 2x dalam sebulan, maka = 90 x 2 x 2/30 = 12 g
11) Konsumsi mangga sebesar 1 buah sedang 2x dalam sebulan, maka = 250 x 2 x 2/30 = 33,33 g
12) Konsumsi pisang sebesar 1 buah 1x dalam perminggu, maka = 100 x 1 x 1/7 = 14,28 g
13) Konsumsi pastel sebesar 3 buah 5x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 5/7 = 107,14 g
14) Konsumsi risoles sebesar 2 buah 3x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 4/7 = 85,71 g
15) Konsumsi pisang ijo sebesar 1 porsi 4x dalam seminggu, maka = 180 x 4 x 4/7 = 411,42 g
Responden 2
Nama : Hastuty
Tanggal : 12 Mei 2020
Pertanyaan : Berapa sering anda mengonsumsi makanan di bawah ini ?
Ukuran Porsi Frekuensi
>1x 1x 3–6x 1– 2 x 2x -
URT Gram Perhari Perhari Perminggu Perminggu Perbulan Tidak
Daftar Bahan 50 25 15 10 atau Pernah Ket
Makanan/ kurang 0
Makanan
23
5
Makanan Pokok
a. Nasi putih 1 porsi 300 √ 2
besar
b. Bihun rebus - 0
Lauk Nabati
a. Tahu goreng 4 ptg 40 √ 3
sdg
24
a. Kangkung 5 sdm 50 √ 2
b. Sawi 1 100 √ 2
piring
c.sayur sop 3 sdk 90 √ 2
syr
Buah
a. Mangga 1 bh 250 √ 2
sdg
b. pisang 1 bh 100 √ 1
Lain-Lain
a.pastel 3 bh 150 √ 5
b.risoles 2 bh 50 √ 3
1) Konsumsi nasi sebanyak 1 porsi sedang 2x dalam sehari, maka = 300 g x 2 = 600 g
25
2) Konsumsi mie basah sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 g x 2x 2/7 = 57,14 g
3) Konsumsi ayam goreng sebesar 1 potong 2x dalam seminggu, maka = 60 g x 2 x 2/7 = 34,28 g
4) Konsumsi ikan goreng sebesar 1 ekor sedang 5x dalam sehari, mala = 60 g x 5 = 300 g
5) Konsumsi telur dadar sebesar 1 butir 3x dalam seminggu, maka = 60 g x 3x3/7 = 77,14 g
6) Konsumsi tahu goreng sebanya 3 potong 3x dalam seminggu, maka = 40 g x 3 x 3/7 = 51,42 g
7) Konsumsi tempe goreng sebanyak 4 potong 4x dalam seminggu, maka = 25 g x 4 x 4/7 = 57,14 g
8) Konsumsi sayur kangkung sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 x 2x2/7 = 57,14 g
9) Konsumsi sayur sawi sebesar 1 piring 2x dalam seminggu, maka = 100 x 2 x 2/7 = 57,14 g
10) Konsumsi sayur sop sebesar 3 sendok sayur 2x dalam sebulan, maka = 90 x 2 x 2/30 = 12 g
11) Konsumsi mangga sebesar 1 buah sedang 2x dalam sebulan, maka = 250 x 2 x 2/30 = 33,33 g
12) Konsumsi pisang sebesar 1 buah 1x dalam perminggu, maka = 100 x 1 x 1/7 = 14,28 g
13) Konsumsi pastel sebesar 3 buah 5x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 5/7 = 107,14 g
14) Konsumsi risoles sebesar 2 buah 3x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 4/7 = 85,71 g
15) Konsumsi pisang ijo sebesar 1 porsi 4x dalam seminggu, maka = 180 x 4 x 4/7 = 411,42 g
26
Responden 3
Nama : Ian adigunawan
Tanggal : 15 Mei 2020
Pertanyaan : Berapa sering anda mengonsumsi makanan di bawahini?
Ukuran Frekuensi
Porsi
Daftar
>1x 1x 3–6x 1– 2 x 2x Ket
Bahan
URT Gram
Makanan/ Perbulan
Perh Per Permin Permin atau
Makanan
ari hari ggu ggu Tidak
kurang
50 25 15 10 Pernah
5
0
Makanan Pokok
a. Nasi putih 1 porsi 300 √ 2
besar
b. bihun rebus 0
27
piring
Lauk Hewani
a. Ayam goring 1 ptg 40 √ 2
Lauk Nabati
a. Tahu goring 1 ptg 40 √ 2
sdg
b.Sawi 4 sdm 60 √ 3
28
bhsdg
b. pisang 2 bh 200 √ 2
Lain-Lain
a. pastel 3 bh 150 √ 5
b. risoles 2 bh 50 √ 3
29
11) Konsumsi mangga sebesar 1 buah sedang 2x dalam sebulan, maka = 250 x 2 x 2/30 = 33,33 g
12) Konsumsi pisang sebesar 1 buah 2x dalam perminggu, maka = 200 x 1 x 1/7 = 28,57 g
13) Konsumsi pastel sebesar 3 buah 5x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 5/7 = 107,14 g
14) Konsumsi risoles sebesar 2 buah 3x dalam seminggu, maka = 50 x 3 x 4/7 = 85,71 g
15) Konsumsi pisang ijo sebesar 1 porsi 4x dalam seminggu, maka = 180 x 4 x 4/7 = 411,42 g
Pembahasan :
Berdasarkan hasil survey semi –ffq yang dilakukan dengan cara wawancara, pewawancara menanyakan mengenai seberapa
sering responden mengkonsumsi makanan yang ada pada kuesioner, maka diperoleh hasil bahwa energi,protein,lemak,dan
karbohidrat yang dikonsumsi responden belum memenuhi Angka Kecukupan Gizi harian yang dianjurkan.Frekuensi konsumsi
makananan pada ketiga responden tersebut berbeda-beda,ada yang mengkonsumsi salah satu jenis makanan tersebut setiap hari,ada
yang perminggu dan ada yang mengkonsumsi suatu jenis makanan 2 kali perbulan.
30
Frekuensi Makan
Tidak
>1x 1x 3–6x 1– 2 x 2x
pernah
Bahan perbulan
No Jumlah Skor Interpretasi
Makanan perhari perhari perminggu perminggu atau
kurang
50 25 15 10 5 0
31
Goreng
5 Ikan
0 0 60 10 0 0 70 14 Kurang
Goreng
6 Telur
0 0 75 0 0 0 75 15 Kurang
Dadar
7 Tahu
50 0 45 10 0 0 105 21 Baik
goreng
8 Tempe
50 0 60 0 0 0 110 22 Baik
goreng
9 Sayur
100 0 15 10 10 0 125 25 Baik
Kangkung
10 Sayur
0 25 15 20 0 0 60 12 Kurang
sawi
11 Sayur sop 0 25 0 20 10 0 55 11 Kurang
12 Mangga 0 0 0 10 20 0 30 6 Kurang
13 Pisang 0 0 30 30 0 0 60 12 Kurang
14 Pastel 0 0 75 0 0 0 75 15 Kurang
15 Risoles 0 0 75 0 0 0 75 15 Kurang
32
16 Pisang Ijo 0 0 45 20 0 0 65 13 Kurang
Total 1,235
Rata – rata dibagi Jumlah Responden ( 1,235 : 5) 247
Rata – rata dibagi Jumlah Bahan Makanan (247: 16) 15,43
Skor rata – rata Frekuensi Konsumi Bahan Makanan 15,43
Pembahasan :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada survey konsumsi makanan dengan metode semi-ffq, ada 16 jenis makanan yang
ditanyakan kepada responden.Hasilnya,diketahui jumlah total frekuensi makanan adalah 1,235, skor rata-rata frekuensi konsumsi
bahan makanan adalah 15,43.Dari 16 jenis makanan ada 4 bahan makanan dengan frekuensi makan yang dikategorikan baik,dan ada
11 bahan makanan dengan frekuensi makan yang dikategorikan kurang.
33
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
34
35
B. SARAN
36
LAMPIRAN
1. Mikrotoise
37
38
Responden 1
Nama : Suwadi
Umur : 45
Tanggal : 12 Mei 2020
BAHAN MAKANAN
WAKTU/ NAMA
Nama bahan BANYAKNYA KETERANGAN
MAKAN MAKANAN
makanan URT G
3 centong
Nasi putih
Beras rice cooker 150 g
Pagi 03.00 Sayur Kangkung
Sayur segar 1 piring 100 g
WITA Ikan bandeng
Ikan segar 1 potong 25 g
goreng
bagian ekor
Siang
Tepung
Selingan Bakwan sayuran 3 buah 150 g
Sayur
17:55
3 centong
Nasi putih
Beras rice cooker 150 g
Malam 18:30 Ikan bandeng
Ikan Segar 2 potong 50 g
WITA goreng
Sayur Segar bagian ekor 250 g
Sayur kangkung
1 mangkok
Pisang
Selingan Teung terigu 1 buah
Es pisang ijo 200 g
malam 19.00 Tepung beras besar
Sirup
39
Nama : Suwadi
Umur : 45
Tanggal : 13 Mei 2020
BAHAN MAKANAN
WAKTU/ NAMA
Nama bahan BANYAKNYA KETERANGAN
MAKAN MAKANAN
makanan URT G
3 centong
Nasi putih
rice cooker
Sayur bayam Beras 150 g
Pagi 03.00 2 sendok
bening Sayur segar 30 g
WITA sayur
Ikan bandeng Ikan segar 25 g
1 potong
goreng
bagian ekor
3 centong
Nasi putih
Beras rice cooker 150 g
Malam 18:30 Ikan bandeng
Ikan Segar 1 ptg bagian 30 g
WITA kuah
Sayur Segar kepala 250 g
Sayur kangkung
1 mangkok
Selingan Tepung
Bakwan sayuran 3 buah 150 g
malam 19.00 Sayur
Responden 2
Nama : Hastuty
Umur : 42
Tanggal : 12 Mei 2020
BAHAN MAKANAN
WAKTU/ NAMA
Nama bahan BANYAKNYA KETERANGAN
MAKAN MAKANAN
makanan URT G
40
1 centong
Nasi putih rice cooker
Beras 50 g
Pagi 03.00 Sayur Kangkung 1 piring
Sayur segar 100 g
WITA Ikan bandeng 1 potong
Ikan segar 40 g
goreng bagian
badan
Siang
Tepung
Selingan Bakwan sayuran 2 buah 100 g
Sayur
17:55
1 centong
Nasi putih rice cooker
Beras 60 g
Malam 18:30 Ikan bandeng 1 potong
Ikan Segar 40 g
WITA goreng bagian
Sayur Segar 100 g
Sayur kangkung badan
1 mangkok
Pisang
Selingan Teung terigu 1 buah
Es pisang ijo 200 g
malam 19.00 Tepung beras besar
Sirup
Nama : Hastuty
Umur : 42
Tanggal : 13 Mei 2020
BAHAN MAKANAN
WAKTU/ NAMA
Nama bahan BANYAKNYA KETERANGAN
MAKAN MAKANAN
makanan URT G
Pagi 03.00 Nasi putih Beras 1 centong 50 g
WITA Sayur bayam Sayur segar rice cooker 30 g
bening Ikan segar 2 sendok 40 g
41
sayur
Ikan bandeng 1 potong
goreng bagian
badan
1 centong
Nasi putih rice cooker
Beras 60 g
Malam 18:30 Ikan bandeng 1 ptg bagian
Ikan Segar 40 g
WITA kuah dada
Sayur Segar 30 g
Sayur kangkung 2 sendok
sayur
Selingan Tepung
Bakwan sayuran 3 buah 150 g
malam 19.00 Sayur
Responden 3
Nama : Ian adigunawan
Umur : 19
Tanggal : 15 Mei 2020
BAHAN MAKANAN
WAKTU/ NAMA
Nama bahan BANYAKNYA KETERANGAN
MAKAN MAKANAN
makanan URT G
2 centong
rice cooker
Nasi putih Beras 100 g
1 piring
Pagi 03.30 tumis Kangkung Sayur segar 100 g
2 potong
WITA Ikan sarden Ikan segar 140 g
sedang
tahu Tahu 160 g
2 potong
besar
Siang Terigu
Pastel 2 buah 100 g
Selingan Sayur
42
17:55
2 centong
rice cooker
Nasi putih
Beras 1 piring 100 g
Malam 18:30 Tumis kangkung
Ikan Segar 2 potong 100 g
WITA Ikan sarden
Sayur Segar sedang 140 g
Selingan Terigu
Pastel 2 buah 100 g
malam 19.00 Sayur
2 centong
Nasi putih
Beras rice cooker 100 g
Sayur asem
Pagi 04.00 Sayur segar 1 mangkuk 250 g
Ikan tongkol
WITA Ikan segar 1 ekor 60 g
goreng
Tempe 2 potong 100 g
tempe
besar
Siang
Terigu
Selingan Pastel 2 buah 100 g
Sayur
17:55
Malam 18:30 Nasi putih Beras 2 centong 100 g
WITA Sayur asem Sayur Segar rice cooker 250 g
Telur dadar Telur 1 mangkuk 60 g
43
1 butir
Selingan Terigu
Pastel 2 buah 100 g
malam 19.00 Sayur