Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG PENILAIAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH

DASAR

Oleh :
Kelompok 4/ B1
Siti Arifah Urfa (201910330311019)
Nadhira Izdihar Khairunnisa (201910330311052)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020

1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………5
IDENTITAS SISWA......................................................................................................... .. 8
HASIL PENGUKURAN DAN INTERPRETASI............................................................ .. 9
KESIMPULAN................................................................................................................ .. 10
REKOMENDASI......................................................................................................... .. ... 10
REFLEKSI DIRI MASING-MASING MAHASISWA.................................................. .. 11
1. Siti Arifah Urfa
2. Nadhira Izdihar Khairunnisa
LAMPIRAN
DOKUMENTASI......................................................................................................... .. 12

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan praktikum

ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada dr. Indah Serinurani

Efendi selaku dosen pembimbing kami dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan

memberikan ide-idenya sehingga laporan praktikum ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Semoga laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat

untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Namun terlepas dari itu, kami

memahami bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami

sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya laporan

praktikum selanjutnya yang lebih baik lagi.

6 Maret 2020

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pengetahuan tentang pemeriksaan status
gizi
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan status gizi dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar langsung di lapangan dalam
pemeriksaan status gizi.
4. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pemeriksaan status gizi.
5. Mahasiswa mampu mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat) dan melakukan
interpretasi hasil KMS khususnya KMS Anak Sekolah.
6. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi dan rencana tindak lanjut
berdasarkan hasil pemeriksaan status gizi.
7. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi baik lisan maupun tulisan kepada
masyarakat secara efektif.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Status gizi digunakan untuk mengetahui ksehatan anak. Secara
umum status gizi lebih dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu status gizi lebih, status
gizi baik. Status gizi sedang, status gizi kurang dan status gizi buruk.Status gizi optimal
adalah keseimbagan antara asupan zat gizi dengan kebutuhanzat gizi. Gizi merupakan
salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Gizi dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan
fisik dan perkembangan mental. Tingkat status gizi optimal akan tercapai apabila
kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

2.2 Penilaian Status Gizi


Penialian status gizi merupakan perbandingan keadaan gizi menurut hasil pengukuran
terhadap standar yang sesuai dari individu atau kelompok masyarakat tertentu. Metode
Penilaian status gizi ada 2 macam yaitu secara langsung dan tidak langsung. Metode
penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan
penilaian laboratoris. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung antara lain
dengan studi konsumsi pangan.
2.2.1 Penilaian Status Gizi Langsung

a. Metode Biokimia
 Penilaian status gizi secara biokimia disebut juga dengan metode
pemerikasaan laboratorium. Metode biokimia dilakukan dengan cara
mengukur kadar gizi di dalam tubuh dan atau ekskresi tubuh kemudian dibandingkan
dengan suatu nilai normatif yang sudah ditetapkan. Spesimen yang biasa digunakan
dalam metode biokimia adalah darah, faces, kelenjar tubuh, urin dan biopsi jaringan
tubuh .

Penilaian Biofisik
 Penilaian secara biofisik adalah dengan mengukur elastisitas dan fungsi
jaringan tubuh. Cara ini jarang digunakan karena membutuhkan peralatan
5
yang canggih, mahal, dan tenaga terampil. Salah satu cara penilaian status
gizi secara biofisik adalah untuk mengukur komposisi tubuh dengan metode
bioelectrical impedance.
 Penilaian Antropometri , Antropometri adalah ukuran tubuh. Antropometri sebagai
indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter
adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain: umur, berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar panggul dan tebal
lemak dibawah kulit. Ukuran tubuh manusia yang berhubungan dengan berbagai
macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan tingkat gizi. Penggunaan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.Dari beberapa
pengukuran tersebut, berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan sesuai dengan usia
adalah yang paling sering dilakukan dalam survei gizi. Untuk keperluan perorangan
dikeluarga, berat badan (BB), tinggi badan (TB) atau panjang badan (PB).
 Pemeriksaan klinis , Tanda-tanda klinis gizi kurang dapat menjadi indikator yang
penting untuk menduga defisiensi gizi, tetapi pemeriksaan terhadap tanda-tanda
tersebut memiliki kelemahan bila diinterpretasikan hanya atas dasar data klinis saja.
Adanya dukungan pemeriksaan konsumsi pangan dan biokimia serta pemeriksaan
konsumsi pangan dan biokimia serta pemeriksaan yang lain sangat membantu dalam
menilai keadaan gizi individu atau masyarakat. Penggunaan metode ini umumnya
untuk survei .klinis secara cepat (rapid clinical survey).Survei ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi. Di samping itu, digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit.

2.2.2 Pemeriksaan Tidak Langsung

Analisis ekologi dan s


tatistik vital: Mempel
6
ajari kondisi lingkung
an beru
Analisis ekologi dan stat
istik vital: Mempelajari
kondisi lingkungan berupa
 Analisis ekologi dan statistik vital: Mempelajari kondisi lingkungan berupa produksi
pangan, pola makan, sosial budaya, ekonomi dan variabel lain yang secara teoritis
mempengaruhi status gizi. Data ini dianalisis menggunakan statistik tertentu sehingga
dapat diprediksi status gizi.

Penilaian konsumsi
pangan yaitu menguk
ur pangan yang di

konsumsi
Penilaian konsumsi pangan yaitu mengukur pangan yang
dikonsumsikemudian dianalisis kandungan gizinya. Jumlah zat gizi yang dikonsumsi
dibandingkan dengan kebutuhan gizinya. Jumlah zat gizi yang dikonsumsi
dibandingkan dengan kebutuhan (anjuran) makan sehari sesuai umur, jenis kelamin
dan aktivitas.

2.3 Kartu Menuju Sehat (KMS)


KMS yaitu kartu yang berisi grafik perkembangan berat badan dan tinggi badan. Pada
kartu tersebut juga terdapat catatan perkembangan kesehatan anak dan imunisasi yang
pernah diberikan serta anjuran untuk berperilaku sehat. Dengan mengamati perkembangan
pertumbuhan BB dan TB anak dari waktu ke waktu dapat diketahui perkembangan
7
kesehatan anak. Pengamatan yang dilakukan secara teratur dapat mengetahui keadaan
kesehatan dan gizi anak secara dini sehingga tindakan penangulangan/ perbaikan dapat
segera dilakukan. Dengan demikian status kesehatan dan gizi anak yang baik akan
dipertahankan terus menerus. Anak perlu diyakinkan tentang pencegahan terhadap
penyakit tertentu dengan cara imunisasi. Slogan “mencegah lebih baik dari pada
mengobati” perlu disadari oleh anak, karena itu imunisasi harus merupakan kebutuhan
bagi anak.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
1. Identitas Siswa
a. Nama : Syakira Umul Aqa
b. Tanggal Lahir : 12 Juli 2013
c. Usia : 6 Tahun 5 Bulan 17 Hari
d. Kelas : 1 SD

8
2. Data Anamnesis :
 Makan Pagi : Nasi Goreng, Telur, Susu, Roti
 Makan Siang : Nasi, Sayur Bayam, Tempe, Buah
 Makan Malam : Sate Kambing, Nasi
3. Tanggal Pemeriksaan : Sabtu , 28 Februari 2020
4. Tempat Pemeriksaan : SD Aisyiyah Dinoyo
5. Hasil Pengukuran
a. Tinggi Badan : 116cm -> 1,16 m
b. Berat Badan : 18,9 kg
c. IMT : BB/TB2 -> 18,9 kg/ (1,16 m)2 = 14,04

3.2 PEMBAHASAN
3.1.1 Hasil Pengukuran
Adapun hasil pengukuran :
Siswa An. Syakira Umul Aqa yang kami dapatkan yakni sebagai berikut :
 Usia
Tanggal Periksa : 2020 02 29
Tanggal lahir : 2013 07 12
06 05 17 = 6 tahun 5 bulan 17 hari = 6 tahun 5 bulan
 Berat Badan : 18,9 kg
 Tinggi Badan : 116 cm

3.1.2 Interpretasi Status Gizi


Siswa An. Syakira Umul Aqa

9
● Menurut Grafik KMS (Kartu Menuju Sehat) yang terlampir, karena titik pertemuan
antara berat badan aktual dengan tinggi badan aktual Syakira Umul Aqa berada
diantara P3-P10 maka untuk status gizinya adalah Gizi Baik

BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Simpulan

10
Berdasarkan interpretasi status gizi adek Syakira Umul Aqa pada grafik KMS yang telah
dilakukan, didapatkan bahwa status gizi Syakira merupakan kategori Gizi Baik.

4.2 Rekomendasi
Adek Syakira Umul Aqa sudah termasuk anak yang memiliki gizi baik, sehingga yang
dapat dilakukan adalah tetap mempertahankan pola makannya dan dijaga agar tetap
teratur, tidak lupa dengan diselengi kegiatan atau latihan fisik untuk menjaga kebugaran
tubuh.

BAB V
REFLEKSI MAHASISWA

11
5.1 Kendala Praktikum
● Kurangnya koordinasi tiap pos, sehingga data anamnesis yang diperlukan kurang
lengkap, seperti tempat tanggal lahir dari siswa yang diperiksa.
● Kurangnya tenaga yang menemani tiap anak agar tidak tersesat setelah dari pos satu
ke pos sebelumnya.
● Alat pemeriksaan yang terbatas
● Tempat pemeriksaan kurang kondusif karena terlalu ramai sehingga terjadi kebisingan
di tempat pemeriksaan.
● Waktu pemeriksaan yang bertepatan dengan kegiatan siswa di luar kelas.
5.2 Refleksi Mahasiswa
a. Nadhira Izdihar Khairunnisa (201910330311052)
Tugas praktikum ini memberikan saya pengalaman baru. Disini saya belajar bagaimana
berkomunikasi secara efektif terhadap berbagai pihak, terutama terhadap anak kecil. Belajar
untuk sabar menghadali anak kecil yang sedikit susah diatur. Selain itu saya belajar untuk
lebih baik lagi dalam mempersiapkan suatu hal sehingga tidak ada kendala lagi terhadap
praktikum kedepannya.
b. Siti Arifah Urfa (201910330311019)
Pada tugas praktikum kali ini yang mewajibkan untuk turun langsung berinteraksi dengan
siswa sekolah dasar mengajarkan saya untuk bisa lebih interaktif ketika berkomunikasi
dengan anak kecil agar mendapatkan data atau informasi yang akurat dan suasana komunikasi
yang nyaman. Selain itu, menurut saya membuat interaksi yang nyaman dengan anak kecil
sangat penting agar memberi pengalaman yang baik saat pemeriksaan. Persiapan alat maupun
ruangan dan tata laksana pun harus dipersiapkan dengan matang agar pemeriksaan berjalan
sesuai dengan rencana.

LAMPIRAN

12
13

Anda mungkin juga menyukai