Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ILMU GIZI
“KESEHATAN PERHITUNGAN GIZI PERORANGAN”

OLEH:
KELAS 5B
KELOMPOK 7
1. Anggie Izmy Maulidya (186510636)
2. Dara Febrilia Resqi (186510683)
3. Dewi Suriani (186510552)
4. Nurnatasya (186510789)

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Sepita Ferazona, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat dan rahmat-NYA makalah ini dapat di buat dan disampaikan tepat
pada waktunya. Adapun penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas
Ilmu Gizi yaitu Kesehatan Perhitungan Gizi Perorangan.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga berharap dengan adanya
makalah ini dapat menjadi salah satu sumber literatur atau sumber informasi
pengetahuan bagi pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadikan ini
lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun,20 November 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB 2 Pembahasan.................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kesehatan Perhitungan Gizi Perorangan...................... 2
2.2 Klasifikasi Kesehatan Perhitungan Gizi Perorangan....................... 2
2.3 Fungsi Perhitungan Gizi Perorangan................................................ 4
2.4 Sumber Perhitungan Gizi Perorangan.............................................. 4
2.5 Pencernaan, Penyerapan, Transportasi, Utilisasi Dan Eksresi
Karbohidrat, Protein, Mineral, Dan Vitamin................................... 5
2.6 Akibat Kekurangan dan Kelebihan gizi ........................................... 20
BAB Kesimpulan ....................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi
timbul sebagai akibat kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam
makanan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan gizi
menimbulkan masalah gizi lebih, dan jika kekurangan pun akan terkena
berbagai penyakit defisiensi gizi. Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian
masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan
memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung
menyukai makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang dan
tidak mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG).

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari kesehatan pengukuran gizi perorangan?
2. Bagaimana cara menghitung AKG ?
3. Bagaimana klasifikasi dari perhitungan tersebut ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari perhitungan AKG?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara penghitungan AKG perorangan dan
mengetahui apa fungsi dari kekurangan dan kelebihan gizi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Perhitungan Gizi Perorangan


Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah
unsur yang terdapat dalam makanan dan dapat mempengaruhi kesehatan. Gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi (Waryana, 2010,p.6).
Standar kecukupan gizi diperlukan sebagai pedoman yang dibutuhkan
oleh individu secara rata-rata dalam sehari untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Kebutuhan gizi setiap individu berbeda-beda tergantung beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Penilaian standar kecukupan gizi bepedoman
pada Angka Kebutuhan Gizi (AKG) (Yuniastuti, 2008:103).
Perhitungan kecukupan zat gizi yang dianjurkan berdasarkan rata-rata
patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur dan jenis kelamin.
Penyesuaian perbedaan berat badan ideal dalam AKG dengan berat badan
aktual, dilakukan berdasarkan rumus (Yuniastuti, 2008:106).

2.2 Klasifikasi Kesehatan Perhitungan Gizi Perorangan


Klasifikasi kesehatan perhitungan gizi perorangan didasarkan pada
tingkatan usia yaitu anak-anak, dewasa dan lansia. Dengan adanya perbedaan
tingkatan usia maka berbeda pula kebutuhan nutrisi dan perhitungan gizi
perorangnya. Perhitungan gizi perorangan dapat dihitung dengan cara penilaian
status gizi.
Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan (intake) dan
kebutuhan (requirement) zat gizi. Untuk menilai status gizi seseorang atau
masyarakat dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penilaian
secara langsung yaitu dengan cara pemeriksaan fisik, klinis, antropometri dan
biokimia. Adapun penilaian secara tidak langsung bisa dilakukan dengan cara

2
melihat angka kematian, angka kelahiran dan data statistik vital lainnya
(Soegianto, dkk, 2007:1).

Penilaian status gizi (Nutritional Assessment), menurut Rosalind S.


Gibson, didefinisikan sebagai: interpretasi dari informasi yang diperoleh dari
studi diet, biokimia, antropometri dan klinis (The Interpretation of Information
Obtained from Dietary, Biochemical, Anthropometric and Clinical Studies).
Informasi tersebut digunakan untuk menetapkan status gizi individu atau
kelompok populasi yang dipengaruhi asupan dan penggunaan zat gizi. Sistem
penilaian status gizi dapat berupa tiga bentuk: survey, suveylance, atau
screening (WHO,1976,Gibson, 1990) (Soegianto, dkk, 2007,pp.3-4).
a. Survei gizi (Nutrition Survey)
Status gizi dari kelompok populasi tertentu dapat dinilai dengan cara “cross-
sectional survey”. Survey ini dapat menyediakan data dasar gizi dan juga
menetapkan status gizi masyarakat.
Dengan cross sectional survey dapat juga untuk mengidentifikasi atau
menjelaskan kelompok populasi yang berada dalam risiko (at risk) terutama
terhadap malnutrisi kronis dan akut serta menyediakan informasi tentang
kemungkinan adanya malnutrisi. Dengan demikian berdasar survei ini dapat
dipersiapkan dukungan sumber daya yang dibutuhkan dan pembuatan kebijakan
yang diperlukan.
b. Surveilans gizi (Nutrition Surveylance)
Ciri gambaran surveilans adalah monitoring terus menerus dari status gizi
suatu kelompok populasi. Berbeda dari survei gizi, pada surveilans gizi data
dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk suatu periode waktu yang luas.
Surveilans gizi menjelaskan kemungkinan penyebab malnutrisi dan dapat
digunakan untuk membuat formulasi dan intervensi awal pada kelompok populasi
sehubungan dengan prediksi dan kecenderungan yang terjadi serta evaluasi
efektifitas program gizi.
c. Penapisan gizi (Nutrition Screening)
Identifikasi kekurangan gizi secara individual bagi yang memerlukan atau
tidak memerlukan intervensi gizi dapat dilakukan dengan cara skrining gizi.

3
Skrining dapat dilakukan pada tingkatan individu atau pada sekelompok populasi
spesifik yang menanggung risiko, seperti pada program pemberian makanan
tambahan pada anak balita.
Pengukuran perhitungan gizi secara langsung dapat dilakukan dengan cara:
1) Antropometri gizi (Nutritional Anthropometry): sering dilakukan dengan
mengukur tubuh manusia: tinggi badan, lingkar dada, lingkar kepala, berat
badan, lingkar lengan atas, lingkar perut, dll. (Soegianto,dkk,2007,p. 6).
2) Tes Biokimia (Biochemical test): pemeriksaan secara biokimia terhadap
jaringan dan cairan tubuh seperti darah, urin, tinja dan jaringan seperti
hati. Beberapa tahap perkembangan kekurangan gizi dapat diidentifikasi dengan
cara biokimia dan lazim disebut cara laboratorium (Yuniastuti,2008,p.117).
3) Pemeriksaan Klinis (Clinical signs): pemeriksaan terhadap gejala
(symptoms) dan tanda (signs) pada tubuh akibat gangguan metabolisme
zat gizi. Riwayat medis dan pengujian fisik merupakan metode klinis yang
digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda (pengamatan yang dibuat oleh dokter)
dan gejala-gejala (manifestasi yang dilaporkan oleh pasien) yang berhubungan
dengan malnutrisi.

2.3 Fungsi Perhitungan Gizi Perorangan


 Untuk menilai kecukupan gizi pada seseorang
 Untuk merencanakan pemberian makanan
 Untuk merencanakan penyediaan pangan
 Untuk pedoman gizi makanan yang baik

2.4 Sumber Perhitungan Gizi Perorangan


Sumber perhitungan gizi perorangan dapat dilihat dari pemasukan nutrisi yang
masuk kedalam tubuh perhari yang bersumber dari karbohidrat, protein, mineral,
dan vitamin yang tentunya dibedakan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
aktivitas yang dilakukan. Terpenuhi atau tidaknya kecukupan gizi peorangan
dalam sehari ini dapat dilihat dari sumber pemasukan nutrisi yang berupa
karbohidrat, protein, mineral dan vitamin serta zat gizi lain apakah sudah
memenuhi kebutuhan tubuh perhari atau masih kekurangan gizi perhari atau justru

4
berlebih. Apabila sumber perhitungan gizi sudah sesuai dengan tabel dibawah ini
maka kebutuhan gizi perhari sudah terpenuhi.

2.5 Pencernaan, Penyerapan, Transportasi, Utilisasi Dan Eksresi


Karbohidrat, Protein, Mineral, Dan Vitamin

a. Pencernaan Karbohidrat
1) Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang
diperoleh setelah makanan dikunyah bercampuran dengan ludah yang

5
mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin).
Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah
menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH
ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
Amylase ludah yang ikut masuk ke dalam lambung dicernakan oleh enzim
klorida dan enzim pencernaan protein yang terdapat di lambung, sehingga
pencernaan karbohidrat didalam lambung terhenti.
2) Lambung
Proses yang sangat penting di lambung adalah bercampurnya makanan
dengan getah lambung yang bersifat asam. Di sini juga terjadi proses
pencampuran makanan oleh gerakan konstraksi lambung. Proses pencampuran
dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur
yang disebut chymus. Di dalam lambung tidak ada enzim yang memecahkan
karbohidrat kalau makanan terdiri atas karbohidrat saja maka akan tinggal di
dalam gaster sebentar atau kurang dari dua jam dan segera diteruskan kedalam
duodenum. Karena itu, hidangan karbohidrat akan lebih cepat menimbulkan rasa
lapar kembali.
3) Usus Halus
Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di dalam usus halus. Di dalam
doudenum chymus dicampur dengan sekresi pancreas yaitu enzim amilase dan
sekresi doudenum. Keduanya mengandung enzim yang dapat memecah
karbohidrat lebih lanjut. Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim
disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase,
sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam
mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Sucrase memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, maltase memecah
maltosa menjadi dua molekul glukosa, laktase memecah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa.
4) Usus Besar
Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus

6
besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi
oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang
difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan,
laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa,
verbaskosa, dan fruktan
4) Penyerapan Karbohidrat
Absorpsi zat gizi (nutrient) terjadi terutama di usus halus (90%), dan sisanya
(10%) di dalam lambung dan usus besar. Proses pencernaan pati (starch) secara
sempurna dimulai di lambung yang selanjutnya akan diserap melalui pompa
mekanisme yang membutuhkan energi dan perlu bantuan “Carrier” (Tranporting
Agents). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat, yaitu:
a) Hormon insulin akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan
sel. Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa dalam jaringan,
akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam
hati.
b) Tiamin (Vitamin B1), Piridoksin, Asam panthotenat, hormon tiroksin
berperan besar di dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat.
Karbohidrat diserap dalam usus halus dalam bentuk monosakarida, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Makanan yang telah dicerna di dalam lambung disebut
chyme. Chyme memasuki usus halus melalui sphincter pilorus.  Pencernaan
dilanjutkan di dalam usus halus oleh amilase pankreas. Sekret pankreas, seperti
saliva, mengandung α-amilase dalam jumlah besar yang hampir identik dengan
fungsinya dengan α-amilase saliva dan mampu memecahkan pati
menjadi maltosa dan isomaltosa. Oleh karena itu, segera setelah kimus
dikosongkan dari lambung masuk duodenum dan bercampur dengan getah
pankreas. Pati yang belum dipecahkan akan dicerna oleh amilase. Pada umumnya,
pati hampir seluruhnya diubah menjadi maltosa dan isomaltosa sebelum mereka
masuk ke jejunum.
Sel epitel yang membatasi usus halus mengandung empat enzim yaitu laktase,
sukrase, maltase, dan isomaltase, yang masing-masing mampu memecahkan
disakarida laktosa, sukrosa, maltosa, dan isomaltosa menjadi unsur-unsur
monosakaridanya. Enzim-enzim ini terletak pada brush border (sel yang

7
membatasi lumen usus halus). Disakarida dicerna menjadi monosakarida pada
waktu berhubungan dengan brush border tersebut. Monosakarida glukosa,
galaktosa dan fruktosa kemudian diabsorpsi melalui sel-sel epitel usus halus dan
diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan
secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP
dan ion natrium.
5) Transportasi Karbohidrat
Glukosa, fruktosa, dan galakktosa yang telah diserap kedalam dinding usus,
masuk kedalam cairan lympha, kemudian kedalam pembuluh darah kapiler dan
dialirkan melalui vena portae ke dalam hati. Di hati, fruktosa dan galaktosa akan
diubah menjadi glukosa karena tubuh hanya bisa memanfaatkan energi dari
karbohidrat dalam bentuk glukosa. Dari hati ini, glukosa akan dikirim ke seluruh
jaringan tubuh menurut kebutuhan. Sebagian glukosa disimpan di otot dan di hati
sebagai cadangan yang disebut glikogen. Kapasitas pembentukan glikogen ini
terbatas, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam
jaringan adiposa.
Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa.
Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa.
Maltosa dan isomaltosa masing-masing pecah menjadi dua molekul glukosa. Jadi,
hasil akhir pencernaan karbohidrat yang diabsorpsi ke dalam darah semua berupa
monosakarida. Kadar glukosa darah akan naik dalam jangka waktu ± 30 menit
setelah makan dan secara perlahan kembali ke kadar gula normal (70-100 mg/100
ml) dalam waktu 90-180 menit. Kadar gula darah maksimal dan kecepatan untuk
kembali pada kadar normal bergantung pada jenis makanan.
6) Ekresi Karbohidrat
Karbohidrat yang tidak dapt dicerna seperti selulosa, galaktosa dan pentosa
dialirkan terus ke colon atau usus besar. Didalam colon karbohidrat dipecah
sebagian oleh mikroba yang terdapat di dalam usus untuk difermentasikan.
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap,

8
seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Fermentasi yang meningkat
di dalam colon menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian keluar
sebagai flatus (kentut) dan Sisa karbohidrat yang masih ada dibuang sebagai
tinja.

b. Protein
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera
diabsorpsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi
dalam usus halus berupa empat sistem absorpsi aktif yang membutuhkan energi.
Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan
dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi
melalui sirkulasi darah di bawa ke sel-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang
belum dicerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal
ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan
gejala alergi (immunological sensitive protein). Sebagian besar asam amino telah
diabsorpsi pada saat asam amino sampai di ujung usus halus. Hanya 1% protein
yang dimakan ditemukan dalam feses. Protein endogen yang berasal sekresi
saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga dicerna dan diabsorpsi.
Absorpsi zat gizi (nutrient) terjadi terutama di usus halus (90%), dan sisanya
(10%) di dalam lambung dan usus besar. Proses pencernaan pati (starch) secara
sempurna dimulai di lambung yang selanjutnya akan diserap melalui pompa
mekanisme yang membutuhkan energi dan perlu bantuan “Carrier” (Tranporting
Agents).
Ekresi protein
Organ yang sangat penting bagi metabolisme dan sistem kekebalan tubuh
ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut, tepat di bawah diafragma
yaitu hati. Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah
amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan menumpuk
dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk
gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal. Di dalam tubuh, hati berfungsi
untuk mengolah amonia menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan
dibuang melalui sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain

9
yang dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya
akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.
Utilisasi protein
Protein merupakan komponen penting dari setiap sel dalam tubuh. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika ada begitu banyak manfaat protein bagi
tubuh:
 Diperlukan dalam pembentukan tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan
darah.
 Membangun, memperkuat, dan memperbaiki atau mengganti jaringan
tubuh. Contohnya, keratin yang memperkuat rambut, serta kolagen dan
elastin yang menunjang jaringan ikat dan kulit.
 Membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Karena itu, konsumsi
makanan berprotein tinggi bisa menjadi salah satu cara untuk
melangsingkan badan.
 Membuat hormon yang berfungsi membantu sel mengirim pesan dan
mengkoordinasikan fungsi sel dan organ di dalam tubuh.
 Membuat antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
 Penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, remaja, hingga
wanita hamil dan janin yang dikandungnya.
 Terlibat dalam kontraksi dan gerakan otot, contohnya protein aktin dan
myosin.
 Membuat enzim yang berfungsi memfasilitasi reaksi biokimiawi dan
metabolisme tubuh.
 Mengangkut sel atau zat, contohnya hemoglobin yang membawa oksigen
melalui darah ke seluruh tubuh.
c.Vitamin
1. Vitamin larut lemak
Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali
tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama
lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas.Vitamin larut
lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein,

10
disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak dikeluarkan melalui
urin.         
Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter
esensial retinil, bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung.
Dalam sel-sel mukosa usus halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim
pankreas esterase menjadi retinol yang lebih efesien diabsorsi daripada ester
retinil.Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel
mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.
Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk
ester dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus
halus untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam
aliran darah menuju hati.Hati merupakan tempat penyimpanan terbesar
vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk
retinol yang diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis
oleh hati.Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada
resepton permukaan membran yang spesifik oleh RBP.Retinol kemudian
diangkut melalui membran sel untuk kemudian diikatkan pada Celluler
Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel
mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam
retinoat.

Vitamin D
Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan
cairan empedu. Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma
binding protein (DBP) ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang,
dan jaringan lain. Absorsi vitamin D dan pada orang tua kurang efesien bila
kandungan kalsium makanan rendah.Kemungkinana hal ini disebabkan oleh
gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin E

11
Penyerapan aktif lemak meningkatkanabsorbsi vitamin E. Gangguan
penyerapan lemakdapat menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin Edi dalam
darah diangkut oleh lipoprotein, pertamatama lewat penyatuan ke dalam
kilomikron yangmendistribusikan vitamin ke jaringan yangmengandung
lipoprotein lipase serta ke hati dalamfragmen sisa kilomikron, dan kedua,
lewatpengeluaran dari dalam hati dalam lipoproteinberdensitas sangat rendah
( VLDL ). Vitamin Edisimpan dalam jaringan adiposeVitamin E (tokoferol)
bertindak sebagaiantioksidan dengan memutuskan berbagai reaksirantai radikal
bebas sebagai akibat kemampuannyauntuk memindahkan hydrogen fenolat
kepada radikalbebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yangtelah
mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksiyang terbentuk kemudian bereaksi
dengan radikalbebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian á –tokoferol tidak
mudah terikat dalam reaksi oksidasiyang reversible, cincin kromana dan rantai
sampingakan teroksidasi menjadi produk non radikal bebas.
2. Vitamin larut air
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B
kompleks. Vitamin B kompleks terdiri atas 10 faktor yang saling
berkaitanfungsinya dalam tubuh dan terdapat dalam van makanan yang hampir
sama.

Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta.Rata-rata
absorsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi
tinggi sampai 12 gram pada absorsi sebanyak 16% .Vitamin C kemudian dibawa
ke semua jaringan.Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari,
dan retina.
Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap
kedalam mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan
dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae kehati.

12
Thiamin dieskresikan didalam urine pada keadaan normal, eskresi ini parallel
terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak
lagi berlaku.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air,
sehingga mudah diserap dari rongga usus kedalam mukosa.Didalam sel epithel
mukosa usus, riboflavin bebas mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP
dan sebagai FMN dialirkan melalui vena portale kehati.
 Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, Dan Piridoksamin)
Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.
Fungsi vitamin B6 yaitu sebagai koenzim terutama dalam
transaminasi,dekarboksilasi,reaksi lain yang berkaitan dengan metabolosme
protein, PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam gama-amino butirat
(gamma-amino-butiric-acid/GABA).
Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara
syntetis total, tetapi selalu di ekstrasi dari media tempat tumbuh mikroba , sebagai
hasil fermentasi. Struktur vitamin B12 adalah yang sangat kompleks dari struktur
semua vitamin yang diketahui sampai sekarang. Absorpsi vitamin B12
mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik.Didalamsekresi gaster terdapat
enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI).Faktor Intrinsik mengikat
vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba yang
menghuni rongga usus.Pada manusia, Fi dihasilkan oleh sel-sel cardia  ventriculi.

Transportasi, Utilisasai Dan Ekresi Vitamin


Vitamin A
Vitamin A yang diperoleh dari diet dapat dalam bentuk all-trans-retinol, retinyl
esters atau b-carotene. Vitamin A dalam bentuk all-transretinol akan diesterifikasi
menjadi retinylesters dan disimpan dalam hati atau dapat berikatan dengan retinol
binding protein(RBP) sehingga dapat ditransport ke jaringan target. All-trans-
retinol kemudian dioksidasi didalam sel menjadi all-trans-retinal dengan bantuan
enzim alcohol dehydrogenase (ADH).Tahapan ini juga dapat diregulasi oleh

13
enzim retinol dehydrogenases (RDH), khususnyaRDH1, RDH10 dan DHRS9
yang merupakan bagian dari keluarga short chaindehydrogenase reductase (SDR).
Selanjutnya enzim sitosol retinal dehydrogenase(RALDH) (atau aldehyde
dehydrogenase(ALDH) mengkatalisis oksidasi ireversibel alltrans-retinal menjadi
asam retinoat atau alltrans-retinoic acid (ATRA).Retinal dehydrogenases
merupakan enzim yang diregulasi secara ketat dan hanya diekspresikan pada sel
tertentu saja. Enzim ini diekspresikan pada gut-associated dendriticcells (DCs)
dan intestinal epithelial cells(IECs) serta terdapat dalam 2 bentuk isoformyaitu
RALDH-1 mRNA yang diekspreskan pada sel dendritik di Payer’s Patchs dan
IEC,sedangkan RALDH-2 mRNA diekspresikan pada sel dendritik di mesenteric
lymph nodes(MLNs). Berdasarkan hasil penemuan ditemukan bahwa level
RALDH diatur oleh vitamin A.Vitamin A dapat diekskresikan melalui asam
empedu menjadi feses (70%), dan urine (30%).

Vitamin B
Vitamin yang larut di dalam air kelompokdari vitamin B kompleks merupakan
kofaktor dalamberbagai reaksi enzimatik yang terdapat di dalamtubuh kita.
Vitamin B yang penting bagi nutrisimanusia yaitu :
- Vitamin B1 (Tiamin)
Transportasi vitamin B1 terjadi melalui darah,baik pada eritrosit maupun plasma.
Tiamin tersusun dari pirimidin tersubsitusiyang dihubungkan oleh jembatan
metilen dengantiazol tersubsitusi.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Transportasi vitamin B2 yaitu mulai dari koenzim flavin menjadi FMN dan
FAD.Bentuk aktif riboflavin adalah Flavinmononukleatida ( FMN ) dan flavin
adeninedinukleotida ( FAD ).FMN dibentuk oleh reaksifosforilasi riboflavin yang
tergantung pada ATPsedangkan FAD disintesis oleh reaksi selanjutnya dengan
ATP dimana bagian AMP dalam ATP dialihkan kepada FMN.FMN dan FAD
berfungsi sebagai gugus prostetik enzim oksidoreduktase,di mana gugus
prostetiknya terikat erat tetapi nonkovalen dengan apoproteinnya.
Vitamin B3 (Niasin)

14
Transportasi untuk pembentukan ko-enzim nikotin amida adenine dinukleotida
(NAD) dan nikotin amida adenine dinukleotida fosfat. Niasin ditemukan secara
luas dalam sebagian besar makanan hewani dan nabati. Asam aminoessensial
triptofan dapat diubah menjadi niasin (NAD+) dimana setiap 60 mg triptofan
dapat dihasilkan 1 mg niasin. Terjadinya defisiensi niasin apabila kandungan
makanan kurang mengandung niasin dan triptofan. Tetapi makanan dengan
kandungan leusin yang tinggi dapat menimbulkan defisiensi niasin karena kadar
leusin yang tinggi
dalam diet dapat menghambat kuinolinat fosforibositransferase yaitu suatu enzim
kunci dalam proseskonversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal fosfatyang
merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 jugaterlibat sebagai kofaktor dalam
sintesis NAD+ daritriptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapatmendorong
timbulnya defisiensi niasin.
Vitamin B6
Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu piridoksin,
piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang bersesuaian.Bentuk aktif
dari vitamin B6 adalah piridoksal fosfat, di mana semua bentuk vitamin B6
diabsorbsi dari dalam intestinum , tetapi hidrolisis tertentu senyawa-senyawa ester
fosfat terjadi selama proses pencernaan. Piridksal fosfat merupakan bentuku tama
yang diangkut dalam plasma . Sebagian besar jaringan mengandung piridoksal
kinase yang dapat mengkatalisis reaksi fosforilasi oleh ATP terhadap bentuk
vitamin yang belum terfosforilasi menjadi masing- masing derivat ester fosfatnya.
Piridoksal fosfat merupakan koenzim pada beberapa enzimdalam metabolisme
asam aimno pada prosestransaminasi, dekarboksilasi atau aktivitas
aldolase.Piridoksal fosfat juga terlibat dalam prosesglikogenolisis yaitu pada
enzim yang memperantarai proses pemecahan glikogen.
VitaminB12
Koenzim vitamin B12 yang aktif adalah metilkobalamin dan
deoksiadenosilkobalamin. Metilkobalamin merupakan koenzim dalam konversi
Homosistein menjadi metionin dan juga konversi Metiltetrahidrofolat menjadi
tetrafidrofolat.Deoksiadenosilkobalamin adalah koenzim untukkonversi
metilmalonil Ko A menjadi suksinil Ko A. Absorbsi intestinal vitamin B12 terjadi

15
dengan perantaraan tempat-tempat reseptor dalam ileum yang memerlukan
pengikatan vitamin B12,suatu glikoprotein yang sangat spesifik yaitu
faktorintrinsik yang disekresi sel-sel parietal pada mukosalambung.. Setelah
diserap vitamin B12 terikat denganprotein plasma, transkobalamin II untuk
pengangkutan ke dalam jaringan.
Vitamin C
Vitamin C berperan sebagai kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan
amidasi dengan memindahkan electron ke enzim yang ion logamnya harus berada
dalam keadaan tereduksi; dan dalam keadaan tertentu bersifat sebagai antioksidan.
Vitamin C dibutuhkan untuk mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada
prokolagen menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin pada sintesis kolagen.
Perubahan asam folat menjadi asam folinat, metabolisme obat oleh mikrosom dan
hidroksilasi dopamine menjadi norepinefrin juga membutuhkan vitamin C. Asam
askorbat meningkatkkan aktivitas enzim amidase yang berperan dalam
pembentukan hormon oksitosin dan hormon diuretik. Vitamin C juga
meningkatkan absorpsi besi dengan mereduksi ion feri menjadi fero di
lambung.Peran vitamin C juga didapatkan dalam pembentukan steroidadrenal
(Kamiensky, Keogh 2006; Dewoto 2007). Diabsorps imelalui saluran cerna.pada
keadaan normal tampak kenaikan kadar vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi.
Kadar dalam lekosit dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma daneritrosit.
Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan
terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh
dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang
rangsang ginjal yaitu 1,4 mg% (Dewoto 2007).
Vitamin D
Vitamin D3 ataupun D2 dari makanan diekstraksi dari dalam darah ( dalam
keadaan terikatdengan globulin spesifik), setelah absorbsi dari misel dalam
intestinum. Vitamin tersebut mengalami hidroksilasi pada posisi –25 oleh enzim
vitamin D3–25 hidroksi kolekalsiferol,yaitu suatu enzim pada retikulum
endoplasmic yang dianggap membatasi kecepatan reaksi. 25- hidroksi D3
merupakan bentuku tama vitamin D dalam sirkulasi darah dan bentuk cadangan
yang utama dalam hati.Dalam tubulus ginjal, tulang dan plasenta,25–hidroksi3

16
selanjutnya mengalami hidroksilasi dalam posisi 1 oleh enzim 25–hidroksi D31-
hidroksilase, yakni suatu enzim mitokondria.Hasilnya adalah 1,25–dihidroksi
D3( kalsitriol ), yaitu metabolit vitamin D yang paling paten. Produksi hasil ini
diatur oleh konsentrasinya sendiri, hormoneparatiroid dan fosfat dalam serum.
Vitamin E
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk
misel. Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam
lemak rantai panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus
kedalam sistem limfe dilakukan oleh kilo micrón untuk dibawa ke hati. Dari
hati bentuk alfa-tokofeol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk
kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui
empedu.Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel-sel
perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol
menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling banyak
terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma. Jalur ekskresi utama
dari absorpsi vitamin E adalah empedu. Biasanya kurang dari 1% konsumsi akan
diekskresikan melalui urine (McDowel, 2000).

Vitamin K
Derivat vitamin K dalam bentuk alami hanya diserap bila ada garam-garam
empedu,seperti lipid lainnya, dan didistribusikan dalam aliran darah lewat system
limfatik dalam kilomikron. Menadion, yang larut dalam air , diserap bahkan
dalam keadaan tanpa adanya garam-garam empedu,dengan melintas langsung ke
dalam vena porta hati.Vitamin K ternyata terlibat dalam pemeliharaan kadar
normal factor pembekuan darahII, VII, IX dan X, yang semuanya disintesis di
dalam hati mula-mula sebagai precursor inaktif.Vitamin K bekerja sebagai
kofaktor enzim karboksilase yang membentu residu ã –karboksi glutamat dalam
protein precursor. Reaksikarboksilase yang tergantung vitamin K terjadi dalam
retikulum endoplasmic. Banyak jaringan dan memerlukan oksigen molekuler,
karbondioksida sertahidrokuinon ( tereduksi ) vitamin K dan di dalam siklus ini,
produk 2,3 epoksida dari reaksikarboksilase diubah oleh enzim 2,3
epoksidareduktase menjadi bentuk kuinon vitamin K dengan menggunakan zat

17
pereduksi ditiol yang masih belum teridentifikasi. Reduksi selanjutnya bentuk
kuinon menjadi hidrokuinon oleh NADH melengkapi siklusvitamin K untuk
menghasilkan kembali bentuk aktif vitamin tersebut. Jalur ekskresi vitamin K
yaitu melalui feses. Konsentrasi vitamin K yang tinggi dalam feses berasal dari
sintesis bakteri di usus.
d. Mineral
Proses Penyerapan Mineral dalam Tubuh Manusia

Mineral yang jelas diperlukan untuk kesehatan, tetapi sebagian juga


cukup beracun ketika hadir di lebih tinggi dari konsentrasi normal. Dengan
demikian, ada tantangan fisiologis mendukung efisien tapi terbatas penyerapan.
Dalam banyak kasus penyerapan usus adalah langkah kunci dalam regulasi
homeostasis mineral.
Tubuh sering mengontrol penyerapan mineral ke dalam dinding usus dan dari
sana ke dalam sirkulasi darah. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan
peningkatan penyerapan pada saat kekurangan atau kebutuhan yang lebih besar,
tetapi juga untuk membatasi penyerapan untuk mencegah overloading tubuh
dengan mineral yang dapat menjadi racun atau mungkin mengganggu
konsentrasi darah diatur dengan hati-hati. Kontrol ini diberikan oleh tubuh sering
menempatkan batasan mutlak pada penyerapan persentase yang mungkin bagi
mineral yang berbeda. Misalnya, anak-anak tumbuh dapat menyerap hingga
60% dari kalsium diet mereka, sedangkan orang dewasa rata- rata penyerapan
kalsium hanya sekitar 30%. Kemampuan untuk meningkatkan penyerapan
mineral tambahan dengan merancang "optimal" formulasi hanya dapat berhasil
dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kontrol tubuh ini.
Transportasi, utiliasi, ekresi dari mineral.
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang
relatif sukar larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral
seringmemerlukan protein pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis
protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral
dalam tubuh.Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi
kedalam getah pencernaan, empedu dan hilang dalam feses. Kelainan akibat

18
kekurangan mineral. Kekurangan intake semua mineral esensial dapat
menyebabkan sindroma klinik.Bila terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat
malabsorpsi, perdarahan, berlebihan (besi), penyakit ginjal(kalsium), atau
problem klinis lain. Kelaianan akibat kelebihan mineral. Kelebihan intake dari
hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.Sumber dan kebutuhan
mineral sehari-hari. Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam
sebagian besar makanan, terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging
dan ikan. Biasanya dalam makanan hanya dalam jumlah yang sedikit.

19
2.6 Akibat Kekurangan dan Kelebihan gizi
a. Kekurangan gizi
Kekurangan gizi dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi,
menyebabkann banyak penyakit kronis, dan menyebabkan orang tidak mungkin
melakukan kerja keras. Seseorang kekurangan zat gizi akan mudah terserang
penyakit,dan pertumbuhan akan terganggu (Supariasa dkk,2002). Bila ibu
mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin. Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Pengaruh gizi kurang
terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
Secara umum dampak gizi kurang antara lain, pertumbuhan anak menjadi
terganggu, produksi tenaga (energi) kurang sehingga mempengaruhi aktivitas,
pertahanan tubuh menurun dan terganggunya fungsi otak sehingga, dapat
menciptakan generasi dan SDM yang kurang berkualitas.
b. Kelebihan gizi
Kelebihan gizi dapat menyebabkan overweight dan obesitas. Perlu
dipahami bahwa overweight tidak sama dengan obesitas. Overweight adalah
kelebihan berat badan, sedangkan obesitas adalah penumpukan lemak berlebih di
dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan. Anda dapat mengetahui status
gizi Anda dengan melihat Indeks Massa Tubuh (IMT). Dampak Masalah yang
disebabkan oleh obesitas dan overweight adalah timbulnya penyakit degeneratif,
seperti jantung koroner, diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit hati.
Ada banyak faktor yang menyebabkan gizi lebih terjadi, antara lain
genetik, aktivitas fisik, kurangnya pemahaman tentang makanan bergizi seimbang,
sering mengonsumsi makanan yang serba instan dan fast food, serta dipengaruhi
oleh tingkat sosial ekonomi. Di zaman yang berkembang pesat seperti ini, tidak
hanya orang dewasa yang mengalami gizi lebih, melainkan juga anak-anak.

20
Pada keadaan gizi berlebih, jumlah lemak di dalam tubuh akan meningkat
sehingga menyebabkan perubahan metabolisme lemak dan gula dalam skala
besar. Baik anak-anak maupun orang dewasa, kelebihan gizi tidak selamanya
baik. Bertubuh subur tidak menandakan Anda hidup makmur. Justru tubuh Anda
yang seperti itu akan menjadi sarang penyakit.Lemak-lemak yang ada di dalam
tubuh akan membentuk plak di dalam pembuluh darah yang akan memengaruhi
aliran darah ke seluruh organ. Apabila plak itu terlepas dan menyumbat ke organ
jantung, serangan jantung pun akan terjadi. Begitu juga jika menyumbat ke otak,
maka stroke akan terjadi. Selain memicu penyakit-penyakit yang berbahaya,
kelebihan gizi juga membuat seseorang mengalami gangguan psikologis.
Bertubuh besar dan gemuk akan menjadi perbincangan banyak orang, membuat
seseorang merasa tidak percaya diri, menjadi antisosial dan bila dibiarkan bisa
berujung depresi.

21
BAB III
3.1 Kesimpulan
Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah unsur
yang terdapat dalam makanan dan dapat mempengaruhi kesehatan. Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy.
Status gizi dari kelompok populasi tertentu dapat dinilai dengan cara “cross-
sectional survey”. Survey ini dapat menyediakan data dasar gizi dan juga
menetapkan status gizi masyarakat. Dengan cross sectional survey dapat juga
untuk mengidentifikasi atau menjelaskan kelompok populasi yang berada dalam
risiko (at risk) terutama terhadap malnutrisi kronis dan akut serta menyediakan
informasi tentang kemungkinan adanya malnutrisi.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/301749209_KECUKUPAN_ENER
GI_PROTEIN_LEMAK_DAN_KARBOHIDRAT
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Documents/PMK_No__28_Th_2019_ttg_A
ngka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pd
f
http://blogshyfa.blogspot.com/2015/06/v-behaviorldefaultvmlo.html?=1

23

Anda mungkin juga menyukai