Anda di halaman 1dari 30

JURNAL HASIL PERKULIAHAN

SOSIOLOGI ANTROPOLOGI GIZI

NAMA : DINDA KARUNIA LESTARI

NPM : P21331119022

DOSEN PENGAMPU :

ADILITA PRAMANTI

ANGGA PRASETYO ADI

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 2

JAKARTA 2020
PERTEMUAN I

SOSIOLOGI ANTROPOLOGI GIZI


Perbedaan Antropologi & Sosiologi
Antropologi adalah konsumsi masyarakat dengan melihat budaya yang terkandung di
dalamnya. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia di bidang sosial,
fisik, dan budaya. Contoh : Orang Jawa suka makan makanan yang manis dan orang Padang
suka makan makanan yang pedas.
Sosiologi adalah konsumsi masyarakat yang dipengaruhi oleh interaksi dan
modernisasi antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, maupun individu
dengan kelompok. Sosiologi adalah ilmu yang memelajari kehidupan sosial di masyarakat.
Contoh : Minuman boba di Jakarta.
Kenapa Harus Mempelajari Sosiologi & Antropologi Gizi?
Karena masih rendahnya nilai gizi masyarakat di daerah-daerah karena tingginya
tingkat kemiskinan. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor
ekonomi, sosial budaya, kebiasaan dan kesukaan. Kondisi kesehatan termasuk juga
pendidikan atau pengetahuan.
1. Kaitan antara antropologi dengan gizi masyarakat
Jawab : Kebudayaan bahwa dengan makan nasuh saja sudah memenuhi kebutuhan
2. Apa saja hal yang mempengaruhi gizi masyarakat
Jawab : Faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan dan pengetahuan
3. Pentingnya antropologi dalam mempelajari gizi masyarakat
Jawab : contohnya : orang Surabaya kalau makan harus dengan petis, sedangkan
orang Jawa kalau makan harus dengan kecap
4. Kebudayaan konsumsi yang mempengaruhi gizi masyarakat
Jawab : Perbedaan orang di kota dan desa dipengaruhi kerja, ekonomi, dan
transportasi
 Orang kota di Jerman kalau makan tidak bisa menunggu lama sehingga kalau makan
roti & kopi sambil jalan.
 Orang Perancis sering sarapan di Coffee Shop
 Orang desa tidak perlu cepat-cepat/ketepatan jadi jarang ada yang fast food
 Orang kota, modernisasi membutuhkan kecepatan dan ketetapan
Tokoh Sosiologi dan Antropologi
 Sosiologi :
1. August Comte
2. Emile Durkhem
3. Karl Max
4. Max Webber
 Antropologi :
1. Claude Levi-Strauss
2. Ralph Linton
3. Ruth Benedict
4. Koentjaraningrat
Antropologi & Gizi:
 Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang budaya nasional suatu etnis tertentu.
 Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air.
 Antropologi & sosiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari pola makan yang
dipengaruhi kebudayaan dan lingkungan, interaksi di dalam masyarakat. Pola makan
masyarakat mempengaruhi nilai gizi suatu masyarakat.

Sosiologi dan Antropologi Gizi Masyarakat


Antropologi Gizi Masyarakat merupakan suatu kajian yang multidisiplin di dalam
scientific. Antropologi Gizi Masyarakat merupakan suatu ilmu yang mengabungkan antara
Antropologi dan Gizi. Sehingga menjadikan ilmu tersebut sebagai sistem yang efektif dalam
menyelesaikan masalah gizi yang terjadi pada masyarakat saat ini.
Fungsinya adalah mempelajari sedalam-dalamnya kebudayaan, etnik dan apa saja
pengaruhnya, sehingga bila di bawa kedalam masalah gizi masyarakat sangat luas
pengaruhnya dan kita bisa mengetahui apa pengaruh dari budaya dan struktur masyarakat
terhadap gizi masyarakat itu sendiri.
Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Status Gizi Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan 
Sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli kesehatan masyarakat HL. Blum, yaitu :
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter (keturunan ). Tiga faktor yang
pertama, yaitu lingkungan yang mempengaruhi pola hidup sehat bagaimana antara
masyarakat kota dan desa bisa hidup bersih, perilaku menjadi dasar penentu bagaimana
masyarakat bisa terjauh dari penyakit  agar mampu melakukan hidup sehat dan bersih dan
pelayanan kesehatan adalah yang dominan.yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yang
bisa memberikan informasi tentang kesehatan.
PERTEMUAN II

KEBUDAYAAN DAN SISTEM KEBUDAYAAN INDONESIA

Pengertian kebudayaan
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan dan
diwariskan dalam bentuk simbolik sehingga dengan cara ini manusia mampu berkomunikasi
melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan serta sikapnya terhadap kehidupan.
Tujuannya adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan kita ketika berinteraksi.
Kebudayaan perulangan-perulangan yang muncul di dalam kehidupan manusia melalui
struktur-struktur dalam masyarakat
Pengertian Kebudayaan menurut para ahli
 Kontjaraningrat
Kebudayaan merupakan keseluruhan dan hasil yang harus didapatkan dalam belajar,
rasa dan akal budi manusia, semua itu tersusun dalam kebiasaan masyarakat
 Selo Soemarjan
Kebudayaan merupakan hasil karya cipta dan rasa masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem kekerabatan
4. Sistem peralatan hidup
5. Sistem ekonomi
6. Sistem religi
7. Sistem kesenian
Sistem Bahasa
Bahasa atau sistem perlembagaan manusia secara lisan maupun tertulis untuk
berkomunikasi, ciri-ciri terpenting dari bahasa oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta
variasi dari bahasa itu.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide
manusia.
Sistem Kekerabatan
Unsur budaya yang membentuk manusia menjadi masyarakat melalui berbagai
kelompok sosial, kelompok masyarakat kehidupan di atur olwh adat istiadat dan aturan-
aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan.
Sistem Peralatan
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan
selalu membuat peralatan atau benda tersebut.
Sistem Ekonomi
Cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sitem perekonomian mereka
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara
lain :
 Berburu dan meramu
 Bertenak
 Bercocok tanam di ladang
 Menangkap ikan
 Bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi
Sistem Religi
Pengertian sistem kepercayaan lebih luas dari agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
YME. Sistem kepercayaan berkaitan dengan kekuatan di luar diri manusia. Kepercayaan
terhadap dewa-dewa, animism, dinamisme, dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
bukti unsur religi dalam kebudayaan. Dalam setiap kebudayaan akan ditemukan unsur ini
walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Sistem Kesenian
Kesenian berkaitan erat dengan rasa keindahan (estetika) yang dimiliki oleh setiap
manusia dan masyarakat. Rasa keindahan inilah yang melahirkan berbagai bentuk seni yang
berbeda-beda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain.
Sistem Budaya Indonesia
Sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku masyarakat Indonesia.
Fungsi :
• Dalam keluarga
• Dalam masyarakat
• Dalam berbangsa dan bernegara
Sistem Sosial Budaya Indonesia diperlukan untuk memahami kondisi sosial Indonesia.
Mengapa demikian?
Karena sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat heterogen secara vertikal
maupun horizontal.
Indonesia merupakan negara yang memiliki susunan masyarakat dengan ciri plularitas yang
tinggi.
Akibat Heterogenitas Masyarakat Indonesia yaitu masyarakat menjadi rawan konflik. Terkait
dengan Indonesia sebagai suatu state yang terintegrasi, memunculkan 2 pertanyaan ini :
Faktor-faktor latent apakah yang sesungguhnya telah menyebabkan terjadinya konflik
• Faktor-faktor apakah yang mengintegrasikan masyarakat Indonesia yang memiliki
kondisi potensial konflik?
Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut adalah harus mengetahui dan memahami sistem
sosial Indonesia.

Sistem yaitu konsep yang menjelaskan, diantaranya mengenai :


a. Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan antar bagian-bagian, komponen-
komponen, dan proses-proses yang melingkupi aturan-aturan tata hubungan yang dapat
dikenali.
b. Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan antar kompleksitas dengan lingkungan
sekitarnya.
Pluralitas masyarakat Indonesia disebabkan oleh :
1. Keadaan geografis
2. Letak indonesia antara Samudra indonesia dan Samudra pasifik (pusat lalu lintas
perdagangan dan persebaran agama) Iklim yang berbeda (berakibat plural secara regional)
3. Curah hujan dan kesuburan tanah yang berbeda (pluralitas, lingkungan ekologis)
a. Wetrice cultivation (pertaniah sawah di Jawa dan Bali)
b. Shifting cultivation (pertanian lading di luar Jawa.
Untuk memahami Sistem Sosial dan Budaya Indonesia diperlukan penguasaan teori, karena
Fungsi teori adalah memberi makna terhadap realitas sosial.
PERTEMUAN III

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN KONFLIK

Teori Struktural Fungsional


Teori Struktural Fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut pandang yang
menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian saling berkaitan.
Konflik adalah kritik kepada struktural fungsional.
Menurut Durkhem mengemukakan bahwa fakta sosial adalah perilaku manusia
berdasarkan paksaan. Sistem atau sebuah tatanan dimasyarakat yang saling berhubungan dan
bekerja untuk menciptakan dan mendukung tatanan,keseimbangan dinamis,dan stabilitas
sosial.
Salah satu teori menurut Tallcott Parson, menyatakan bahwa sistem atau tatanan
dalam masyarakat sebagai sebuah keseluruhan sistem yang saling berhubungan dan bekerja
untuk menciptakan dan mendukung tatanan, keseimbangan dinamis, dan stabilitas social.
1. Adaptasi : mampu adaptasi secara internal dan eksternal
2. Goal achievement : memiliki tujuan
3. Integrasi : mampu berintegrasi dengan diri sendiri dan orang lain
4. Latensi : pemeliharaan
Fungsi tindakan Parson :
a. Adaptasi : mampu menanggulangi situasi eksternal yang gawat
b. Goal achievement : harus mendefinisikan dan mencapai tujuan yang sama
c. Integrasi : mampu mengatur hubungan antarbagian yang menjadi komponennya
d. Latensi : harus melengkapi, memelihara, dan memperbaiki motivasi individual
maupun pola kultural.
Fungsionalist Robert K Merton :
Masyarakat merupakan sebuah sistem sosial yang terdiri atas bagian atau elemen
saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Tetapi perubahan yang terjadi
pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain.
Kenyataan yang diabaikan dalam pendekatan structural fungsional :
a. Setiap struktur sosial mengandung konflik dan kontradiksi yang bersifat internal dan
menjadi penyebab prubahan.
b. Reaksi suatu sistem sosial terhadap perubahan yang datang dari luar (extra systemic
change) tidak selalu bersifat Adjustive/tampak
c. Suatu sistem social dalam waktu yang panjang dapat mengalami konflik sosial yang
bersifat visious circle
d. Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara gradual melalui penyesuaian, tetapi
juga dapat terjadi secara revolusioner.
Teori Konflik :
1. Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat
2. Konflik adalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat
3. Setiap unsur didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya
disintegrasi dan perubahan-perubahan sosial
4. Setiap masyarakat terintegrasi diatas penguasaan atau dominasi oleh sejumlah orang atas
sejumlah orang-orang yang lain
Teori Konflik Dahredorf :
Karena adanya assosiasi terkoordinasi secara imperative (Impetaratively Coordinated
Associations / SCA) yang mewakili organisasi-organisasi yang berperan penting di dalam
masyarakat.
Realitas Sosial :
Sistem social selalu berada dalam konflik yang terus menerus (Continual State Of
Conflict). Konflik tercipta karena kepentingan yang saling bertentangan dalam struktur
social. Kepentingan yang saling bertentangan merupakan refleksi dari perbedaan dalam
distribusi kekuasaan antar kelompok yang mendominasi dan terdominasi. Kepentingan
cenderung mempolarisasi kedalam dua kelompok kepentingan.
Konflik bersifat dialektika (suatu konflik menciptakan suatu kepentingan yang baru,
yang dibawah kondisi tertentu akan menurunkan konflik yang berikutnya), perubahan social
adalah ciri atau karakter yang selalu berada dimana pun (ubiquitous feature) dalam setiap
sistem social dan akibat dari konflik.
a. Kelompok semu
b. Kelompok kepentingan
c. Kelompok konflik

Tokoh-Tokoh :
1. Auguste Comte
2. Herbert Spencer
3. Emile Durkheim
4. Branislaw Malinowski
5. Redcilffe Brown
6. Talcot Parson

PERTEMUAN IV

BENTUK PENGENDALIAN KONFLIK DAN POLA PANGAN HARAPAN SEBAGAI


PENGGANTI

Bentuk Pengendalian Konflik


1. Konsiliasi (conciliation)
Terwujud melalui Lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola
diskusi dan pengambilan keputusan diantara pihak-pihak yang berkonflik (dilakukan
dengan damai)

Lembaga-lembaga berfungsi efektif jika :


 Bersifat otonom dengan wewenang untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan
pihak lain
 Kedudukan Lembaga tersebut dalam masyarakat bersifat Monopolistis (hanya
lembaga tersebut yang berfungsi demikian)
 Peran lembaga harus mampu mengikat kelompok kepentingan yang berlawanan
termasuk keputusan-keputusan yang dihasilkan.
Prasyarat Kelompok Kepentingan untuk Konsiliasi :
 Masing-masing kelompok sadar sedang berkonflik
 Kelompok yang berkonflik terorganisir secara jelas
 Setiap kelompok yang berkonflik harus patuh pada “Rule of the Games”

2. Mediasi (mediatation)
Pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga untuk memberi “nasehat-
nasehat” penyelesaian konflik. Tujuannya agar mengurangi irasional kelompok yang
berkonflik.

3. Perwasitan (arbitration)
Dilakukan atau terjadi jika pihak yang bersengketa bersepakat untuk menerima
hairnya pihak ketiga yang akan memberikan “keputusan-keputusa” tertentu untuk
mengurangi konflik
Jika pengendalian konflik efektif maka : “Konflik akan menjadi kekuatan pendorong
terjadinya perubahan-perubahan social yang terus berlanjut.”

Pola Pangan Harapan Sebagai Pengganti Ketergantungan Pada Beras


Pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan hidup
umat manusia. Kebutuhan manusia akan pangan ialah hal yang sangat mendasar, sebab
konsumsi pangan adalah salah satu syarat utama penunjang kehidupan. Kini pangan
ditetapkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang penyelenggaraannya wajib dijamin
oleh negara. Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang
Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996.
Dalam Undang-Undang Pangan ini ditekankan pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat
perorangan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan
kearifan lokal secara bermanfaat.
Penganekaragaman pangan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan
ketahanan pangan menuju kemandirian dan kedaulatan pangan. Dari segi fisiologis juga
dikatakan, bahwa untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif manusia memerlukan lebih
dari 40 jenis zat gizi yang terdapat pada berbagai jenis makanan, sebab tidak ada satupun
jenis pangan yang lengkap zat gizinya selain air susu ibu (ASI).
Konsep Pola Pangan Harapan (PPH) Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan
beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik
secara absolut maupun relatif terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun
konsumsi pangan, yang mampu mencukupi kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek-
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, cita rasa.
PPH mencerminkan susunan konsumsi pangan anjuran untuk hidup sehat, aktif dan
produktif. Dengan pendekatan PPH dapat dinilai mutu pangan berdasarkan skor pangan dari
9 bahan pangan. Ketersediaan pangan sepanjang waktu, dalam jumlah yang cukup dan hanya
terjangkau sangat menentukan tingkat konsumsi pangan di tingkat rumah tangga. Selanjutnya
pola konsumsi pangan rumah tangga akan berpengaruh pada komposisi konsumsi pangan
(Depkes RI , 2010).
Pola pangan masyarakat yang mengacu pada Pola Pangan Harapan dijadikan sebagai
tolok ukur keberhasilan pelaksanaan program diversifikasi pangan. Program diversifikasi
bukan bertujuan untuk mengganti bahan pangan pokok beras dengan sumber karbohidrat lain,
tetapi untuk mendorong peningkatan sumber zat gizi yang cukup kualitas dan kuantitas, baik
komponen gizi makro maupun gizi mikro (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI, 2010)
Untuk implentasinya, telah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun
2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber
Daya Lokal. Menjadi acuan bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam melakukan
perencanaan, penyelenggaraan, evaluasi, dan pengendalian kegiatan percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Di tingkat provinsi,
kebijakan tersebut telah ditindaklanjuti melalui surat edaran atau Peraturan Gubernur
(Pergub), dan di tingkat kabupaten/kota ditindaklanjuti dengan surat edaran atau Peraturan
Bupati/Walikota (Perbup/Perwalikota).
Mengenal Kebijakan Pangan Strategis
 Potensi sumber daya pangan : Pemanfaatan lahan rumah dan budidaya tanaman
pangan
 Potensi pangan lokal :
- Mengurangi ketergantungan beras
- Meningkatkan potensi ekonomi lokal
- Mengenal beragam jenis makanan khas Indonesia
- Pariwisata
Memenuhi Gizi Masyarakat
 Kuantitas pangan
 Kualitas pangan
 Mencegah stunting
 Penyuluhan kepada masyarakat
Diversifikasi pangan
Diversifikasi pangan adalah suatu proses pemanfaatan dan pengembangan suatu
bahan pangan sehingga penyediaannya semakin beragam. Latar belakang pengupayaan
diversifikasi pangan adalah melihat potensi negara kita yang sangat besar dalam sumber daya
hayati. Indonesia memiliki berbagai macam sumber bahan pangan hayati terutama yang
berbasis karbohidrat. Setiap daerah di Indonesia memiliki karateristik bahan pangan lokal
yang sangat berbeda dengan daerah lainnya. Divertifikasi pangan juga merupakan solusi
untuk mengatasi ketergantungan masyarakat di Indonesia terhadap satu jenis bahan pangan
yakni beras.
Tujuan diversifikasi pangan rumah tangga yaitu untuk penganekaragaman dan
pemenuhan gizi pada rumah tangga dari pangan pokok dan semua pangan lain.
Keuntungan kebijakan diversifikasi pangan pada rumah tangga :
 Dalam lingkup nasional pengurangan konsumsi beras memberikan dampak positif
 Konsumsi pangan akan merubah alokasi sumberdaya ke arah efisien
 Nutrisi untuk mewujudkan PPH
Peran akademisi dalam kebijakan pangan
 Melakukan penyuluhan
 Mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi
 Transformasi budaya dan nilai
Model perilaku konsumsi pangan dan anak
Yaitu analysis of children’s of food consumption behavior model atau model lund and Burk
(Sianjur, 1982)
Sianjur 1982 : 3 Tipe kebutuhan berkaitan dengan dorongan dasar (Motivasi)
 Kebutuhan biogenik
 Kebutuhan psikogenik
 Kebutuhan sosiogenik

Sedangkan menurut Wenkam Model 1969, Yang mempengaruhi struktur ekonomi (Habit
konsumen) diantaranya :

Fisik :
 Produksi pangan
 Ketersediaan pangan
 Sumber daya makanan
 Jumlah pangan
Sosial Budaya :
 Etika
 Adat
 Kebudayaan
 Norma
Kedua hal tersebut mempengaruhi struktur ekonomi (Habitat Konsumen)
Teori Terbentuknya Pola Makan
 Children’s Food Consumption Behavior Model : Lund & Burk (1969)
 Teori Kode dimensi ganda (Multi-dimensional code theory)
 Model Wenkam (1969)
 Hartog (1995)
Lewin’s Motivational (Chanel Theory = Teori Alur Teori Saluran)
1. Semua pangan yang dikonsumsi bergerak selangkah demi selangkah melalu alur,
yang sifat dan jumlahnya bervariasi antar budaya.
2. Terdapat pangan kekuatan yang menggerakkan pangan dalam alur, dan ada juga
kekuatan yang dapat mendorong dan menghadang adalah rasa nolai sosial, manfaat
bagi kesehatan.
PERTEMUAN V
ANALISIS JURNAL D4-A

KELOMPOK 1 ( PENGETAHUAN LOKAL IBU TENTANG PENTINGNYA GIZI


DAN SARAPAN PAGI BAGI ANAK )

Pengetahuan seorang ibu dibutuhkan dalam perawatan anaknya, dalam hal pemberian
dan penyediaan makanannya, sehingga seorang anak tidak menderita kekurangan gizi.
Kekurangan gizi juga dapat disebabkan karena pemilihan bahan makanan yang tidak benar.
Pemilihan makanan ini dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang bahan makanan.
Ketidaktahuan dapat menyebabkan kesalahan pemilihan dan pengolahan makanan, meskipun
bahan makanan tersedia. Pengetahuan gizi ibu bertujuan untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya makanan yang tersedia. Dari hasil tersebut dapat diasumsikan bahwa tingkat
kecuckupan energi dan zat gizi pada anak relatif tinggi bila pendidikan ibu tinggi. Tingkat
pengetahuan gizi yang tinggi dapat membentuk sikap yang positif terhadap pola sarapan pagi.
Pada akhirnya pengetahuan akan mendorong seseorang untuk menyediakan makanan sehari-
hari dalam jumlah dan kualitas gizi sesuai dengan kebutuhan. Sarapan pagi anak dipengaruhi
oleh pengasuhnya dalam hal ini adalah ibu. Sarapan pagi bukan hanya penting untuk
menunjang kebutuhan fisik, tapi juga mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak. Daya
pikir dan daya mengingatnya menjadi lebih rendah.

KELOMPOK 5 ( POLA MAKAN MIE INSTAN )


Pola makan mi instan, pada mahasiswa kos, meningkat sejalan aspek positif mi instan,
yaitu mudah, cepat, murah, praktis, sehingga tidak mengganggu aktivitasnya. Beberapa
mahasiswa mengemukakan kebiasaan itu sudah terjadi ketika masih ikut orang tua, dan
ketika kos kebiasaan itu masih dilakukan. Hal ini berkaitan selera atau pilihan pribadinya.
Kebiasaan makan terbukti merupakan yang paling menentang perubahan di antara semua
kebiasaan. Kesukaan pribadi merupakan kenyataan lain yang juga membatasi keragaman
makanan yang dikonsumsi. Data hasil wawancara pada maha-siswa antropologi, didapat
variasi pola makan mi instan berdasarkan waktu dan kua-litas. Ada 6 variasi pola makan mi
in-stan menurut waktu, yaitu: (1) pagi, (2) siang, (3) malam, (4) pagi dan siang, (5) pagi dan
malam, dan (6) pagi, siang dan malam.
Di samping itu juga terdapat 3 variasi poa makan mi instan menurut kualitas
makanan, yaitu: (A) mi instan saja, (B) mi in-stan, nasi, dan/atau lauk, dan (C) mi instan dan
lauk. Lauk di sini bisa berupa sayur, daging, dan/atau telur.

Dalam konteks sosial-budaya, makanan adalah produk budaya yang dapat


didistribusikan pada berbagai masyarakat. Makanan sebagai sistem budaya merupakan
kegiatan ekspresif, yang berkaitan dengan aspek sosial, peranan simbolik, ekonomi, agama,
kepercayaan, serta sanksi.

KELOMPOK 7 (HUBUNGAN SARAPAN DAN SOSIAL BUDAYA DENGAN


STATUS GIZI ANAK SD )
Sarapan pagi sebaiknya menyumbangkan energi 25 persen dari kebutuhan gizi harian
sebagai pemenuhan gizi seimbang serta dapat mempengaruhi daya pikir dan aktivitas anak
dalam masa petumbuhan. Sarapan pagi anak sekolah sangatlah penting karena dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan stamina. Sarapan pagi juga untuk mencegah
hipoglikemia, menstabilkan kadar glukosa darah dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa
sepanjang malam.
Hubungan sosial budaya gizi dalam pilihan makanan tergantung pada norma budaya
setempat. Menghidangkan makanan tergantung pada pola makan keluarga yang berasal dari
kelompok etnis dan keagamaan yang sama dan menempati posisi sosial ekonomi yang sama.
Kebiasaan makan juga berhubungan dengan jaringan sosial anggota kelompok. Kebiasaan
menghidangkan makan dipengaruhi oleh pendidikan formal orang yang menyiapkan
makanan.
PERTEMUAN VI

ANALISIS JURNAL D4-B


KELOMPOK 3 (KAJIAN MAKANAN DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI)
Didalam jurnal ini membahas tentang kebiasaan makan sebagai suatu bentuk tingkah
laku berpola yang sangat terkait dengan kebudayaan, yang mencakup juga kepercayan dan
pantangan makanan yang berkembang dalam sekelompok masyarakat. Dengan adanya
kebudayaan yang berkembang dalam suatu kelompok masyarakat, hal itulah yang
membedakan dengan kelompok masyarakat lainnya. Adanya makanan sangat berkaitan erat
dengan sebuah kebudayaan yang ada pada suatu kelompok mayarakat, karena hal itulah yang
akan meninmbulkan banyak kepercayaan yang dianut sehingga menimbulkan banyak
pantangan pada suatu makanan yang juga akan berdampak pada gizi mereka.

KELOMPOK 6 (DIMENSI ETIS TERHADAP BUDAYA MAKAN DAN


DAMPAKNYA PADA MASYARAKAT)
Memakan makanan yang diizinkan berani patuh dan taat pada norma budaya yang
ada, tetapi sekaligus membawa “ keselamatan “ bagi dirinya agar tidak melakukan
pelanggaran. Makanan dikategorikan menjadi makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan. Makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan belum tentu memiliki nilai gizi yang
memadai. Oleh karena itu, kategori makanan menjadi pemicu akan munculnya berbagai hal
seperti perilaku makan, perubahan gaya hidup, persepsi masyarakat, nilai keagamaan dan
ekspesi simbolik.

KELOMPOK 7 (HUBUNGAN SARAPAN DAN SOSIAL BUDAYA DENGAN


STATUS GIZI ANAK SD PULAU SEMAU KABUPATEN KUPANG)
Pola makan seseorang berkaitan dengan kebiasaan makannya. Sekitar 80 % tidak
memiliki pantangan makanan, dan 20 % sisanya memliki pantangan. Penyebab adanya
pantangan makanan dikarenakan kesehatan seseorang seperti: gatal gatal, sakit perut, sakit
kepala, muntah dan batuk. Adanya faktor sosial budaya dengan status gizi ditandai dengan
pandangan terhadap suatu makanan yang sudah berinteraksi selama bertahun-tahun dan
turun-menurun. Hasil analisis bivariat sebanyak 35% siswa SD yang tidak memiliki
pantanggan tetapi memliki status gizi kurus, karena pantangan makanan bukan merupakan
faktor penyebab status gizi kurus. Rendahnya tingkat konsumsi makanan anak SD pulau
Semau adalah penyebab status gizi kurus. Indonesia memiliki beraneka ragam suku dan
budaya, sehingga indonesia mempunyai ragam makanan yang sangat beragam, dimulai dari
cara mengolah, menyajikannya, dan mempunyai ciri khas masing-masing di tiap daerah.
PERTEMUAN VII

TEKNOLOGI PANGAN DAN MASYARAKAT KONSUMSI

Awal Mula Teknologi Pangan


Sejarah teknologi pangan dimulai ketika Nicolas Appert mengalengkan bahan pangan,
sebuah proses yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun ketika itu, Nicolas
Appert mengaplikasikannya tidak berdasarkan ilmu pengetahuan terkait pangan.
Teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan dimulai oleh Louis Pasteur ketika
mencoba untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur setelah
melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.
Pasteur juga menemukan proses yang disebut pasteurisasi, yaitu
pemanasan susu dan produk susu untuk membunuh mikroba yang ada di dalamnya dengan
perubahan sifat dari susu yang minimal.
Manfaat Teknologi Pangan
• Ketersediaan pangan
• Alam menghasilkan bahan pangan
• Kebutuhan manusia akan pangan adalah rutin.
• Teknik pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan pangan secara
merata ke seluruh penjuru dunia
Bagaimana Olahan Hasil Teknologi Pangan Bisa Dinikmati?
Prasarana Ekonomi Dan Komunikasi
Transportasi sangat penting peranannya bagi daerah baik itu perdesaan atau daerah
urban di negara-negara yang sedang berkembang, karena menyediakan akses bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial
ekonomi.
Infrastruktur fisik terutama jaringan jalan sebagai pembentuk struktur ruang nasional
memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun
sosial budaya kehidupan masyarakat. Dalam konteks ekonomi, jalan sebagai modal sosial
masyarakat merupakan tempat bertumpu perkembangan ekonomi, sehingga pertumbuhan
ekonomi yang tinggi sulit dicapai tanpa ketersediaan jalan yang memadai.
Pengolahan Hasil Pertanian
• Memperpanjang waktu dan jumlah persediaan
• Memudahkan penyimpanan dan distribusi
• Meningkatkan nilai tambah ekonomis dan nilai tambah sosial
• Meningkatkan nilai gizi
Penyimpanan Pasca Panen
• Mencegah susut bobot
• Memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan
• Meningkatkan nilai ekonomii
Masyarakat Konsumsi
Masyarakat yang mengkonsumsi bukan hanya barang , namun juga jasa dan jasa
yang saling berhubungan dengan manusia. Masyarakat Konsumsi adalah masyarakat yang
mengkonsumsi bukan hanya barang , namun, juga jasa dan jasa yang saling berhubungan
dengan manusia. Pola konsumsi masyarakat individu yang mengkonsumsi jasa bukan untuk
kebutuhan, melainkan eksistensi. Didalam eksistensi tersebut terdapat statifikasi social.
Masyarakat yang mengubah nilai guna paten menjadi nilai eksistensi. Seperti
contohnya, seseorang hanya minum di kedai kopi yang mahal bukan untuk memenuhi
kebutuhannya akan haus, tetapi hanya ingin memenuhi kebutuhan eksistensi yang bisa
menaikkan status social orang tersebut. Dengan meminum kopi yang mahal, ia berharap
pandangan dirinya di mata orang lain itu meningkat.

Ciri-Ciri Masyarakat Konsumsi


• Tidak pernah mengkonsumsi objek itu sendiri dalam nilai gunanya
• Objek selalau dimanipulasi sebagai tanda yang memebedakan status antara dengan
individu
Terbentuknya Gaya Hidup Pada Masyarakat Konsumsi
• Pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan serta kompleks-kompleks rekreasi dan gaya
hidup rekreatif, mulai dari kafe-kafe ‘bergaya’ tertentu hingga bangunan-bangunan
Disneyworld.
• Peningkatan berbagai bentuk kegiatan
• Belanja, mulai dari pemesanan lewat pos, mal-mal hingga penjualan di atas mobil dan
toko barang-barang bekas.
• Peningkatan penekanan pada gaya, desain, dan penampilan barang-barang.
Teknologi dan Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan didefinisikan sebagai perilaku seseorang atau sekelompok orang
untuk memnuhi kebutuhan makan yang melibatkan sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan
(Irwan, 2004). Pada usia remaja, kebiasaan makan dipengaruhi oleh lingkungan, teman
sebaya, kehidupan sosial, dan kegiatan yang dilakukannya di luar rumah (soekantri 2006)
Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan makan
yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan makanan, bukan merupakan bawaan dari
lahir namun merupakan hasil pembelajaran.
Faktor dalam Kebiasaan Makan
 Tingkat ekonomi
 Pengaruh teman sebaya
 Suasana dalam keluarga
 Kemajuan insdustri makanan atau teknologi
Pengaruh teknologi dalam kebisaan makan
Masyarakat Digital :
 Setiap aktivitas manusia akan digerakkan melalui serangkaian teknologi digital.
 Relasi yang terbangun di antara individu adalah relasi pertukaran digital.
Masyarakat Satu Dimensi :
 Suatu masyarakt yang seluruh aspek kehidupanya diarahkan kepada satu tujuan,
meskipun banyak memperoleh kemudahan tetapi teralienasi.
 Manusia telah direpresi oleh masyrakat keseluruhan dan kekuasaan teknologi telah
membuat masayrakat kehilangan kesadaran kritisnya.
Perilaku Makan
Perilaku makan adalah tingkah laku yang dapat diamati yang dilakukan oleh Individu
dalam rangka memenuhi kebutuhan makan.
Perkembangan teknologi diantaranya teknologi pengolahan dan teknologi informasi,
telah mengakibatkan perubahan pola makan, terutama di negara maju dan masyarakat kota
besar di negara berkembang. Mereka mulai menyadari pentingnya makanan sehat, aman,
bergizi dan halal.
Trend perubahan pola makan ini berpengaruh pula pada teknologi pengolahan
makanan di negara berkembang. Produsen termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) akhirnya
berlomba-lomba untuk memenuhi harapan konsumen.
Pengaruh teknologi terhadap perilaku makan
 Perdangan makanan global (global trade)
 Akses listrik dan alat elektronik
 Teknologi pengolahan pangan
 Modernisasi dan globalisasi
PERTEMUAN IX

INOVASI SOSIAL

Inovasi adalah sebuah ide atau gagasan baru yang harus di rasakan oleh semua
masyarakat Inovasi dikatakan sebuah ide atau metode atau produk yang kemudian dirasakan oleh
masyarakat yang baru konsep perubahan social itu terjadi di tengah-tengah kehidupan kita sehari-hari.
yang dominan itu adanya proses pembaharuan. Inovasi berkembang di era pembangunan, dengan
merubah hal – hal lama pada perilaku masyarakat dari yang tidak bisa atau tidak mengetahui
cara menggunakkan hp atau media sosial menjadi bisa menggunakan hp atau media sosial
yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup, yang dilihat dari beberapa aspek ekonomi,
budaya, ideology. Inovasi merupakan suatu proses dari tidak pembaharuan menjadi
pembaharuan. Inovasi berhubungan dengan adanya pembaharuan kebudayaan, teknologi, dan
ekonomi yang dinamis. Contoh : harga masker yang menjadi mahal karena kepanikan kita.
Discovery adalah penemuan terhadap sesuatu yang sebenarnya telah ada sebelumnya.
Contoh : penemuan benua amerika yang sudah diketahui oleh orang sekitar, tetapi orang
daerah lain tidak tahu. Invensi merupakan penemuan/temuan yang benar – benar baru
ditemukan. Contoh : pembelajaran online di jurusan gizi. Inovasi bisa dapat terbentuk dari
discovery dan invensi. Inovasi membutuhkan masyarakat yang siap menggunakan. Inovasi
dalam sosiologi dapat dilihat dari sosial, fakta sosial.
Inovasi dihubungkan antara 3 hal: adanya pembaharuan kebudayaan, teknologi,
perokonomian yang menjadi dinamis dan berubah bentuk yang mampu merubah masyarakatnya.
Mutu hidup ada banyak aspek yaitu ekonomi, social, budaya, ideologi. Pesan pembangunan tersebut
harus mendorong yang mengakibatkan memiliki sifat pembaharuan disebut sebagai innovativness.
Dilain definisi, inovasi adalah sebuah sikap, yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai
tujuan. Ada upaya pencapaian tujuan, dilakukan dengan cara yang disepakati bersama khusunya cara-
cara yang merusak tatanan social tidak dianggap sebagai inovasi. Jadi sesuatu yg berdampak buruk
namanya bukan inovasi.
Rasionalitas merupakan bagian dari ilmu sosiologi terapa, bagaimana si modal inovasi yang
bisa diterapkan di perkembangan masyarakat. The sociology of innovation: sebuah fenomena. Yang
menonjol dengan kegiatan inovasi adalah, ekonomi. Telah mengeksplorasi yang namanya ekonomi,
perkembangan di sosiologi.

Dalam inovasi terdapat langkah – langkah yang bertujuan untuk menuju inovasi tanpa
adanya langkah atau cara yang jauh dari norma sekitar. Menurut Benjamin Inovasi sosial
tentang bagaimana inovasi muncul karena adanya solidaritas dan kepercayaan, adanya pasar,
pencipta, dan pengguna. Contoh: aplikasi gotomeeting yang marak digunakan, karena pasar
yang membutuhkan hal ini untuk tetap belajar. Deforestasi yang dilakukan untuk kepentingan
secara umum.
Perubahan Sosial
Konsep perubahan sosial terjadi ditengah kehidupan kita sehari-hari dan itu
mempengaruhi kehidupan kita. Salah satunya yaitu proses pembaharuan. Inovasi juga bisa
diartikan sebagai suatu proses dari hal yang dikatakan tidak pembaharuan menjadi
pembaharuan. Pembaharuan tersebut dari penggunaan modal, energi, dan sumber-sumber
alam lainnya. Inovasi juga tidak lepas dari fakta sosial yang penting dan tidak boleh kita
abaikan, dan makhluk social itu bersifat dinamis. Seperti contohnya, fakta bahwa adanya
virus Corona ini merupakan fakta yang menyakitkan, tapi kita tidak boleh mengabaikan fakta
tersebut, justru fakta tersebut bisa membuat kita menjadi lebih pintar dan lebih baik.
Ada 3 hal yang dikaikan dengan inovasi yaitu :
a. Pembaharuan kebudayaan 
b. Teknologic
c. Perekonomian yang menjadi dinamis dan berubah bentuk 
Teori fakta sosial pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19 oleh sosiolog Perancis yang
bernama Emile Durkheim. Durkheim menyatakan bahwa sosiologi harus menjadi 'ilmu dari
fakta sosial' yaitu membicarakan sesuatu yang umum yang mencakup keseluruhan
masyarakat dan berdiri sendiri serta terpisah dari manivestasi individu.
Fakta sosial ini diartikan sebagai gejala sosial yang abstrak, misalnya hukum, struktur
sosial, adat kebiasan, nilai, norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang
memiliki kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud dalam kehidupan
masyarakat di luar kemampuan individu sehingga individu menjadi tidak tampak.
Dalam buku “Rules of Sociological Method”, Durkheim menulis: "Fakta sosial adalah
setiap cara bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan
eksternal bagi seorang individu." Dan dapat diartikan bahwa fakta sosial
adalah cara bertindak, berfikir, dan merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa
serta terbentuk karena adanya pola di dalam masyarakat. Artinya, sejak manusia dilahirkan
secara tidak langsung ia  diharuskan untuk bertindak sesuai dengan lingkungan sosial dimana
ia dididik dan sangat sukar baginya untuk melepaskan diri dari aturan tersebut. 
Fakta sosial penting dipahami dan tidak diabaikan. Contoh : fakta baru yang terlihat
setelah pembelajaran online seperti tidak perlu mengeluarkan dana untuk pergi kuliah.
Struktur sosial mempengaruhi perilaku yang dapat membantu kita untuk menjelaskan proses
inovasi.
Buku “Masyarakat Risiko Menuju Modernitas Baru” – Ulirch Beck
Didalam buku itu beliau menjelaskan bagaimana proses perubahan klasik menuju
modern itu banyak hal-hal yang berisiko terhadap dia. Contohnya : pada jaman dahulu
banyak masyarakat yang makan makanan hewan liar, dan ketika jaman sekarang adanya
dampak yang ditimbulkan ketika manusia memakan makanan hewan liar yaitu adanya virus
COVID-19.
Pola inovaasi sangat dipengaruhi dan didorong dari modernisasi, kapital dan pengetahuan.

1. Modernisasi, bagaimana kita bergantung ketika kita mengikuti masyarakat barat


padahal kita mempunyayi budaya sendiri.
2. Kapital, Membuat kebutuhan ekologi berubah menjadi kebutuhan untuk masyarakat.
3. Pengetahuan, para ilmuan berlomba-lomba/berbondong-bondong untuk menemukan
vaksin untuk Covid -19.
Ketigsa elemen saling berkaitan.
Inovasi tercipta kalau dalam ilmu sosiologi itu “Crisis teori of though” artinya
manusia berpikir kalau terjepit/kepepet. Contohnya : bagaimana kita harus belajar online
seperti sekarang sedangkan dosen lain belum mengerti cara penggunaan belajar online.
Sehingga, banyak dosen belajat menggunakan aplikasi gotomeeting untuk kelancaran dalam
mengajar mahasiswa.

Pemetaan dari inovasi dalam perspektif sosiologi


Pendekatan sosiologi menjelaskan tentang struktur sosial yang mempengaruhi proses
dan produk dari sebuah aktivitas inovatif. Wawasan sosiologis kita saling mengingatkan
bahwa struktur sosial itu mempengaruhi perilaku yang dapat membantu kita untuk
mengetahui apa itu inovasi.
Studi inovasi merupakan sebuah rutinitas sosial yang terjadi terus menerus. yang juga
struktur sosial yang menyediakan cara untuk menghubungkan antara sistem sosiologis pada
inovasi proses organisasi yang berkaitan dengan teknologi. Inovasi di tingkat organisiasi
kemudian membentuk inovasi di tingkat rutinitas-rutinitas sosiologis dan progress-progress
organisasi dan sebagainya. Jadi organisasi seperti di Poltekkes Jakarta 2 tidak terlepas
keputusan-keputusan yang memiliki dari otoritas. Contohnya : ada dekan, wakil dekan, rektor
dan sebagainya. Itu merupakan pemeta dari inovasi dalam sebuah perspektif sosiologi.
Tipe-Tipe Inovasi
Tipe-tipe inovasi di dapatkan dari studi. Jadi harus ada penelitian yang sebagaian besar
inovasi itu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan kebutuhan ekonomi. Bahwa inovasi
tersebut mendorong aktivitas-aktivitas ekonomi yang mana konsep inovasi ini merupakan
inovasi rekombinasi. Rekombinasi ini sudah digunakan secara luas dalam bentuk usaha-usaha
masyarakat serta memberikan penjelasan kepada kita bahwa inovasi itu sebagian besar
pendekatannya itu ekonomi dan juga manajemen untuk menceritakan sebuah fenomena
sosial.
1. Stump Peter
Inovasi terjadi karena adanya perubahan kebutuhan. Seperti contohnya pada sosiologi
gizi, kita menceritakan tantang proses dan tingkatan-tingkatan pada tahapan inovasi. Inovasi
itu mendorong aktivitas-aktivitas ekonomi. Dan inovasi pendekatan rekombinasi sifat terbuka
itu termasuk dalam aktivitas ekonomi.
2. Givilan
Penemuan-penemuan yang ada didalam masyarakat yang memiliki penemuan yang
aktif. Contoh : penemuan penyebab utama dari virus Corona, yang kemudian data tersebut
dipakai untuk diolah sehingga tercipta social distancing.
3. Utterback
Menjelaskan bahwa pola aktivitas membuat perusahaan di masyarkat dipengaruhi oleh
teknologi. Terutama yg berkaitan dengan manufaktur dan industri. Hal tsb membuka pintu ke
focus yang lebih besar dari inovasi produk ke inovasi pemikiran. Teknologi berkaitan dengan
bagaimana cara membuat produk tersebut. Inovasi selalu mengunci kata teknologi.

4. Raw
Dalam bukunya dijelaskan tentang bagaimana sebuah Lembaga atau orang baru, seperti
contohnya BPOM, dan rantai toko itu kemudian menjadi sebuah media yang mencontohkan
inovasi yang beragam dalam ruang lingkupnya. Padahal, BPOM dan rantai toko itu
merupakan dua institusi yang berbeda, tetapi mereka berdua menjadi bersama dan satu untuk
menciptakan inovasi-inovasi pada level tertentu.
Tahapan-Tahapan dalam Proses Inovasi Robert 1988
Mendefinisikan bahwa yang namanya penemuan itu merupakan eksploitasi. Bahwa
penemuan itu mengeksploitasi ketidakpahaman manusia. Inovasi itu sama dengan invensi +
eksploitasi. Eksplorasi peran yang kemudian dimainkan oleh struktur jaringan tertentu yang
merekombinasi antara unsur inovasi dan eksploitasi tersebut. Contohnya : saat kita
melakukan kuliah via online, itu kita sedang tereksploitasi, dan mengeksploitasi saat kita
melakukan rutinitas-rutinitas aktivitas sosial di masyarakat.
Kesimpulan
Sosiologis memandang inovasi memang tidak merata dan cukup variatif dan
cenderung lebih bebas dalam menjelaskan tahapan dan level dalam proses inovasi, seperti
membicarakan kekurangan, atau yang lain. Secara umum, sosiologi berfokus kepada peran
dalam masyarakat, ada proses, serta ada inovasi yang selalu digunakan. Jika suatu hal hanya
digunakan hanya di beberapa orang tertentu maka itu bukan inovasi. Tidak ada teknologi
yang dihasilkan tanpa adanya pemikiran dari sosiologi.
PERTEMUAN X

REKAYASA SOSIAL DAN DINAMIKA GIZI

Social adalah spesies tertentu baik hewan maupun manusia hidup bersama dalam
koloni atau kelompok yg terorganisir. Seperti semut atau banteng mempunyai koloni, jadi
terorganisir satu sama lain, berkaitan, dan peduli dengan hubungan timbal balik dan
kesejahteraan individu. Yang dimana kita mempelajari individu antar individu atau inidividu
antar keompok yang nantinya akan menyebabkan kesejahteraan social. Misalnya melakukan
kerja bakti di lingkungan sekitar, jika lingkungan bersih akan membuat semua warga menjadi
sehat dan nyaman.
Engineering/Rekayasa adalah suatu upaya merekayasa suatu objek social dengan
segala perencaanan yang matang untuk mencapai kesejahteraan sosial.
Tujuannya untuk memprediksi jangka panjang. Prediksi tersebut bisa menjadi
scenario planning. Misalnya, pertama kali virus Corona muncul di Wuhan, Indonesia sudaj
mulai merencanakan dan memprediksi apakah virus tersebut akan masuk ke Indonesia dan
membuat planning apa yang akan dilakukan jika virus tersebut muncul di Indonesia. Ketika
virus Corona masuk ke Indonesia, dalam jangka waktu dua bulan Indonesia sudah
mempunyai plan/rencana dan sudah melakukan rekayasa. Contohnya seperti membuat
disinfektan, social distancing, dll agar saat virus itu masuk ke Indonesia, kita sudah tidak
takut.
Menurut para ahli :
1. Less dan Presley
Tokoh sosiolog mengartikan social engineering adalah upaya yang mengandung unsur
perencanaan, yang diimplementasikan hingga diaktualisasikan di dalam kehidupan nyata.5
Menurut tinjauan sejarah, munculnya istilah social engineering adalah ketika rezim orde baru,
digunakan sebagai proses internalisasi nilai – nilai P4 dan berada pada posisi puncak
tiraninya sekitar tahun 1986. Tujuan dari rekayasa social sendiri berujung dan bermuara pada
transformasi social atau realita social, yang didukung oleh nilai humanisasi yang tinggi.
Rekayasa sosial merupakan perencanaan sosial yang muaranya pada transformasi
sosial, didukung dengan internalisasi nilainilai humanisasi yang tinggi. Rekayasa sosial
merupakan hasil akhir dari kegiatan sosial yang dilakukan dimasa ini. Seringkali kita
memaknai rekayasa adalah suatu upaya negatif, hal ini dikarenakan kita terjebak dalam satu
situasi kekuasaan atau kegiatan-kegiatan praktis rekayasa dilakukan oleh elite-elite politik
yang mempunyai tujuan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
2. Jalaludin Rahmat
Akan tetapi Jalaludin Rahmat membawa nuansa baru tentang pemaknaan istilah
tersebut menuju ke dalam perubahan positif (transformasi) yang pada akhirnya mengatasi
berbagai masalah sosial yang muncul. Dan ada satu hal yang menarik bahwa suatu perubahan
tidak akan muncul ketika kita masih terjebak dalam kesalahan berfikir. Artinya bahwa
sumber daya manusia merupakan salah satu kekuatan inti untuk perubahan, karena perubahan
sosial terjadi secara alamiah atau bisa jadi ke arah yang tidak diinginkan, Transformasi sosial
lebih menekankan pada perubahan menuju kualitas hidup yang lebih baik atau perubahan
menuju masyarakat adil, demokratis, dan egaliter.
Rekayasa sosial (social engineering) adalah suatu upaya dalamrangka transformasi
sosial secara terencana “ social planning ”, istilah ini mempunyai makna yang luas dan
pragmatis. Obyeknya adalah masyarakat menuju suatu tatanan dan sistem yang lebih baik
sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh sang perekayasa atau the social engineer. Maka
upaya rekayasa ini muncul berawal dari problem sosial, yaitu ketidak seimbangan antara das
sollen dengan das sein,atau apa di kita cita-citakan di masyarakat tidak sesuai dengan apa
yang terjadi.
Rekayasa sosial adalah upaya untuk mempengaruhi sikap popular baik kelompok
swasta atau pemerintah. Masyarakat terdorong untuk mengikuti arahan dari kelompok swasta
atau pemerintah, bukan karena kemauan mereka.
Prinsipnya membangun interaksi antar ilmu dalam proses peningkatan kesejahteraan
public. Rekayasa social membangun aspek-aspek pada ilmu social, politik, ekonomi, dll.
Rekayasa social bukan murni dalam ilmu sosiologi, tetapi merupakan interdisiplin dari ilmu
pengetahuan, karena porses social membutuhkan interaksi antar individu maupun kelompok
untuk mengubah suatu perilaku. Maka dari itu sosiologi menggunakan rekayasa social untuk
mengubah perilaku masyarakat.
Rekayasa social membangun interelasi antara ilmu kemasyarakatan, ilmu ekonomi,
ilmu politik, dll. Secara akademik, rekayasa social merupakan dalam tingkatan mezzo dalam
ilmu sosiologi dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan public.
Rekayasa social memerlukan interaksi yang dapat mengubah konstruksi masyarakat
dalam suatu hal terhadap hal yang baru. Dan sosiologi menggunakan rekayasa social sebagai
alat untuk mengubah perilaku masyarakat secara umum dan dibutuhkan oleh engineer.
Rekayasa sosial merupakan rekayasa kebijakan sosial masyarakat/kebijakan public.
Contoh yang sering dilakukan oleh pemerintah yaitu rekayasa kebijakan contohnya di Jawa
Timur ada kambing yang mau melahirkan itu merupakan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan mengurangi kemiskinan atau masyarakat yang hampir miskin). Contoh lain kebijakan
pemberian pelayanan rekayasa social pelayanan public yaitu dirubahnya jam KRL dari jam
06.00-06.20, yang mengenai infrastruktur sehingga jalanan ditutup dan dihimbau untuk ke
jalan lain karena ada perubahan jalan.
Contoh lainnya yaitu ketika naik haji atau pesawat orang Madura melihat pesawat
tidak akan dipakai lagi, maka orang Madura akan menjualnya. Orang lain yang melihat
seperti itu akan merekaysa tentang itu menjadi “bahwa orang Madura tidak seperti itu”.
Contoh lagi kota banyuwangi yang dibilang menjadi “kota wisata” Pandangan-pandangan
yang melekat pada diri kita tersebut yang harus diubah, bahwa mereka sebenarnya tidak
seperti itu.
Tahapan Rekayasa Sosial
 Perencanaan Partisipatif
Pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam merencakan rekayasa sosial di
daerahnya. Dulu yang mengatur pemerintahan pusat, tapi sekarang pemerintahan daerah.
Contohnya, dulu saat zaman Presiden Soeharto, pembangunan itu harus dikontrol dan
diambil alih oleh pemerintah pusat, tapi dengan adanya system disentralisasi, pemerintah
daerah yang lebih berwenang atas daerahnya dan pemerintah itu menjadikan rekayasa
social untuk mensejahterakan masyarakatnya. Jadi kewenangan besar untuk
melaksanakan kebijakan dan program pembangunan itu sesuai dengan aspirasi
masyarakat. Juga adanya proses partisipatif antara pemerintah daerah dengan masyarakat
yaitu aspiratif untuk menyampaikan pendapat.
Contohnya, di suatu daerah ingin menghidupkan adanya poskamling, dan sasaran
untuk menghidupkan poskamling itu anak muda. Agar anak muda tersebut ingin
menghidupkan dan nyaman dengan poskamling, maka diberi wifi di poskamling, tetapi
diadakan iuran untuk membayar wifi tersebut atau jika ada yang ingin memberi
sumbangan juga dipersilahkan.

 Mendorong perencana agar terfokus pada masyarakat (Plan for People)


Mendorong kelompok perencana untuk lebih terfokus kepada masyarakat. Atau
mendorong engineer lebih terfokus terhadap individu pada masyarakat. mendorong
engineer terfokus pada individu di dalam masyarakat. Cotnoh penuntasan gizi buruk di
wilayah Indonesia timur (individu) dan penuntasan kemiskinan di daerah tertentu
(masyarakat). Medianya untuk melakukan rekayasa bisa cetak atau media.

 Media Perantara
Bisa menggunakan media cetak/media elektronik sebagai alat untuk engineer.

 Perencanaan harus bekerja sama dengan masyarakat sebagai basis untuk perencanaan
Contoh : SDGs dan MDGs yang ada unsur penyetaraan gender.

Isu Feminis/ Gender


SDGs/MDGs masuk kedalam ranah gender, melahirkan ketimpangan kalau tidak
sesuai atau tidak seimbang, ada steorotype bahwa laki-laki itu harus bekerja di pabrik, dan
perempuan itu harus bekerja di domestic. Jika dilakukan rekayasa social, maka dibalik
stereotype tersebut, menjadi wanita juga berhak bekerja diluar, dan laki-laki juga boleh
bekerja dibagian domestic.
Pengaruh kesetaraan gender, adanya strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan
kesejahteraan gender, contohnya didalam proses perumusan kebijakan biasanya aspek gender
tidak muncul/dilupakan karena yg membuat belum mengerti relasi gender dengan rekayasa
sosial sangat penting dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan pembangunan dalam aspek
gender.
Pertanyaan Fadhia : awal mula adanya rekayasa social karena adanya perubahan
social terlebih dahulu baru bisa disebut rekayasa social? Iya, bisa dikatakatan rekayasa social
suatu penanggulangan untuk menangani masalah didalam masyarakat.
Kenapa di rekayasa social ada kesetaraan gender? Karena stereotype perempuan harus
melakukan pekerjaan dirumah, dll. Dengan adanya rekayasa social ini, diharapkan bisa
mengubah stereotype tadi bahwa sebenarnya perempuan juga boleh kerja di luar, dll.
Pertanyaan Fadhia : Apakah teori konflik merubah struktur dan tatanan yang dianggap
mendominasi berubah menjadi tatanan baru, dapat digunakan dalam menganalisis rekayasa
social? Iya, bisa. Teori konflik sendiri merubah tatanan yang sudah ada karena itu
mendominasi dan yang jahat terhadap pihak-pihak yang tidak diuntungkan. Berarti ada
engineer yang membuat atau merekayasa bahwa ketika kita mengadakan konflik, pasti aka
nada perubahan dan ending nya sudah diperkirakan. Jadi dari awal sudah direkayasakan
terhadap masyarakat atau kelompok.
Contohnya yaitu, misalnya ketua kelas A, tidak disukai oleh anggota-anggota kelasnya.
Jadi, anggota-anggota itu berbincang dan akhirnya setuju untuk mengadakan perubahan
kepemimpinan/perubahan ketua kelas. Dan akhirnya, ketua kelas A digulingkan dari
kekuasaannya.
Interaksi Tingkah Laku Sosial dan Lingkungan
Engineer dan sosiolog punya pandangan berbeda, dan engineer mempelajari perubahan
yang ada dimasyarakat. Sosiolog hanya memandang dari sudut interaksi tanpa melihat cara
yang dapat dilakukan untuk melakukan perubahan dan sosiolog itu menganalisi, sedangkan
engineer merencanakan bagaimana ia merubah perilaku masyarakat.
Contohnya, pada daerah yang banyak sampah sosiolog yang hanya memandang
pengelolaan sampah itu kurang, kalo engineer juga merencakan bagaimana cara merubah
perilaku masyarakat.
Ekologi manusia merupakan interaksi manusia dengan alam, semakin besar jumlah
penduduk mempengaruhi kondisi lingkungan. Dampak positif yang bisa didapat dari virus
Corona, bagaimana kita bisa memanfaatkan makanan sehingga meminamilisir produksi
makanan yg berlebihan, contoh seperti kita dihari biasa, bisa makan 3-5 kali sehari, tetapi
dengan adanya virus Corona, makan semakin sedikit.
Kerja rekayasa sosial dalam fenomena sosial
 Hubungan interaksi social
Hubungan manusia yang makin mengurangi ruang di public, seperti adanya sosial
media sebagai ruang chat. Engineer membuat pola interaksi manusia menjadi berubah.
 Manusia membangun telepati dengan implant gadget
Adanya perencanaan implant gadget pada manusia. Kalau di hewan dipasang guna
menjaga kepunahan dengan memperhatikan aktivitasnya.
Protocol kiyoto, ktt bumi, perjanjian paris. Kerja engineering pada social thinking, public
spare di dalam masyarakat itu semakin hari semakin tidak ada. Ada perencanaan bahwa
suatu saat nanti tubuh kita akan dipasang implant gadget untuk mengetahui aktivitas yang
dilakukan. Donlad trump saat menang pemilihan presiden, ada 300 meme tentang Hilton
yang menghacurkan Hilton. Contoh lain, yaitu perang dagang antara cina dan amerika
dimana cina menghabisi produksi ulang gadget yang berasal dari cina untuk
menghancurkan produksi ekonomi di cina karena di cina menggunakan home made
dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi pembangunan sebuah pabrik. Contoh
lain lagi saat pilpres, di social media diarahkan untuk kelompok x atau y jika tidak masuk
ke salah satu kelompok tersebut maka dianggap golput.

Protokol Kyoto, KTT Bumi, dan Perjanjian Paris Indonesia


 Protokol Kyoto adalah sebuah amendemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB
tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional
tentang pemanasan global. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen
untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya,
atau bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah
emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global.
 KTT Bumi atau yang juga dikenal dengan nama Konferensi PBB tentang Lingkungan
dan Pembangunan (UNCED), KTT Rio dan Konferensi Rio, merupakan salah satu
konferensi utama Perserikatan Bangsa Bangsa yang diadakan di Rio de
Janeiro, Brasil dari tanggal 3 Juni sampai 14 Juni 1992.
 Persetujuan Paris atau Paris Agreement adalah dalam Konvensi Kerangka Kerja
Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCCC) mengenai mitigasi emisi gas rumah
kaca, adaptasi, dan keuangan. Diharapkan persetujuan ini efektif tahun 2020. Persetujuan
ini dinegosiasikan oleh 195 (seratus sembilan puluh lima) perwakilan negara-negara pada
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-21 di Paris, Prancis. Setelah proses negosiasi,
persetujuan ini ditandatangani tepat pada peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2016 di
New York, Amerika Serikat. Hingga Maret 2017, 194 negara telah menandatangani
perjanjian ini dan 141 diantaranya telah meratifikasi perjanjian tersebut. Indonesia
merupakan salah satu negara yang menandatangani perjanjian ini pada 22 April 2016.

Gerakan Sosial
Gerakan sosial atau social movements merupakan interdisiplin ilmu social, ilmu politik
dan lainnya dalam upaya untuk menentang atau mendorong perubahan kebijakan
public, perubahan politik dan social secara luas, baik di tingkat local, nasional, maupunglobal
. Misalnya di Indonesia, tumbangnya rezim otoritarian Orde Baru Suharto
mei1998 kiranya tidak biasa dilepaskna dari peran Gerakan social, khususnya Gerakanmahasi
swa yag pada gilirannya menghantarkan bangsa ini ke dalam kondisi yang lebihdemokratis.
Adapun yang terjadi di Paris, Prancis, saat bulan April masyarakat
Parismelakukan demonstrasi di Kota Paris dekat Menara Eiffel ditujukan kepada pihak  peme
rintahan Paris untuk menuntut gaji. Jadi, Gerakan social merupakan Gerakan dari bentuk reka
yasa social, karena Gerakan social akan menimbulkan perubahan budaya, perubahan masyara
kat baik masyarakat Prancis yang terkekang oleh rajanya sehinggakaum miskin itu naik ke
pemerintahan.
Gerakan sosial merupakan gerakan acak perorangan yang secara emosional bereaksi
terhadap situasi diluar kendali mereka. Seperti contohnya, adanya turmoil, keributan,
kericuhan dan kekacauan. Kericuhan tidak mempunyai tujuan, sedangkan gerakan sosial
mempunyai tujuan.
Rekayasa dalam bidang gizi salah satunya kebijakan pemerintah. Misalnya penurunan
angka kematian yang tinggi dan penerimaan anak sd yang meningkat, dengan kebutuhan anak
SD yang memerlukan status gizi anak yang penting dalam rekayasa pembangunan dalam
bidang gizi. Fokus rekayasa gizi yang telah dilakukan adalah pada stunting yang disebabkan
oleh malnutrisi dan terkena infeksi yang jika dipandang dalam sisi sosiologis anak menjadi
minder, berkurangnya kemampuan mencari pekerjaan dll.
Kedua, fokus pemerintah selanjutnya adalah tubuh kurus yang disebabkan oleh
penurunan berat badan yang secara tepat maka di bilik-bilik gym atau tempat olahraga
diadakan bilik konsultasi gizi agar setiap manusia memenuhi gizi yang cukup.
Ketiga, obesitas pada orang dewasa yang ada di US, yang dipandang dalam ilmu
sosiologis dapat menimbulkan efek minder sehingga timbul adanya bullying akan bentuk
fisik. Pemberian vibes positif yang mendukung rekayasa gizi seperti ajakan atau dukungan
untuk memerangi permasalahan gizi, mempraktekan aktivitas yang dapat mendukung
pemenuhan gizi sebagai rekayasa gizi.
Obesitas di amerika disangka sangka terjadi karena kentang yang mereka makan,
padahal setelah diteliti kembali obsitas berasal dari gula yang mereka minum. Ketika kita
sudah mengonsumsi gula itu bakalan merasa addict/kecanduan dengan gula tersebut. Karena
hal itu mereka sampe sekarang masih banyak yang obesitas.
Munculnya obesitas itu juga disebabkan karena biasanya kebiasaan makan pagi mereka
disuguhkan pancake yang ditambahkan dengan maple sirup. Karena hal itu, membuat orang-
orang Amerika mempunyai kebiasaan mengonsumsi makanan dengan maple sirup. Padahal
maple sirup itu memiliki kandungan yang sangat berbahaya untuk tubuh. Contoh lain orang
jawa sebagian besar kena magh (asam lambung) karena memiliki pola sarapan yang salah
yaitu minum kopi pagi-pagi lalu setelah itu makan makanan manis.

Teori Mcdonaldisasi (George Ritzer)


McDonald merupakan makanan cepat saji yang berdiri pertama di US. Sebuah
fenomena yang mempengaruhi kontruksi masyarakat sebagai faktor ketergantungan yg
memengaruhi sendi-sendi sosial masyarakat. Mengambil konsep makanan cepat saji untuk
menjelaskan realitas didalam masyrakat bahwa adanya perubahan social dalam masyarakat.
Ritzer mencoba menganalisis dengan mengaitkan realitas yang ada didalam
masyarakat. Dan menemukan 4 komponen dalam teori Mcdonalisasi
 Efisiensi
Pada dasarnya manusia selalu menginginkan proses instan dan selalu berupaya
menghindari hal-hal yang rumit, (seperti didalam psikoanalisis segment fraud : manusia
mencari enaknya sendiri), Contohnya yaitu, saat kita tidak mau memasak tetapi lebih
memilih untuk memesan makanan lewat go-food/grab-food.
Bentuk efisiensi diambil dari proses produksi McDonald. McDonald yang
mempunyai sistem yang sama, maka pekerja harus mengikuti sistem tersebut agar
pekerjaannya menjadi efisien.
 Kalkulasi
McDonald berfokus pada kuantitas atau porsi dari layanan yang ditawarkan.
Masyarakat melakukan perhitungan kuantitas dan kualitas untuk memilih makanannya,
sehingga dapat menghemat waktu dan biaya
Kalkulasi seseorang yang sedang bekerja dikantor akan cenderung memilih makanan
yang sudah tersedia karena menghemat waktu dan biaya, mereka menghitung kalkulatif
biaya, waktu, dll.
Aspek kuantitatif dari produksi yang dijual (ukuran, biaya) akan menjadi setara
dengan kualitas. Seperti contohnya, makanan yang kita makan ditempatnya/direstoran
akan sama dengan makanan yang kita bungkus dan makan dirumah, baik dari segi harga,
rasa, dll.
 Prediktabilitas
Restoran cepat saji akan menjamin bahwa hasil produksi di setiap kedai
menghasilkan rasa yang sama, rasa scramble eggs di NY akan sama dengan scramble
eggs di Jakarta Hal ini sama dengan teori one dimension man oleh Herbert Marcuse. Jadi
seperti saat manusia suka sama McDonald maka akan berdampak rasa beda ketika makan
bukan McDonald yang buat.
 Control
Diberikan kepada orang-orang yang masuk ke dunia McDonald. Contoh sistem dari
makanan cepat saji untuk buru-buru makan dan pergi dan digantikan oleh pengunjung
lain. Jadi ada kontrol bukan atas dasar kemauan kita tapi atas dasar kemauan
management. Ada cara yang dilakukan untuk mendukung control tersebut.
Contoh ketikia kita di warteg bisa menambah makanan sesuka kita, tapi di restoran
cepat saji tidak bisa. Data kita gampamg dikontrol oleh pemerintah. Semua kegiatan kita
atau perilaku kita bukan atas dasar kemauan kita tetapi atas dasar control yang dibuat oleh
pemerintah atau swasta.
Ketika di restoran cepat saji menunya terbatas dibandingkan warteg. Dan itu terjadi
pada realitas social masyarakat. Kita tidak bisa membeli makanan lain seperti diwarteg
bukan atas kemauan kita, tetapi atas sistem dari resto cepat saji itu sendiri.
Konsep resto cepat saji digunakan oleh pemerintah maupu swasta yang sudah kita
rasakan sekarang. Manusia sekarang menjadi mudah untuk diprediksi (prediktabilitas).
Menyisipkan konsep transformasi kultural terhadap negara yang menjadi tempat operasinya,
yang tentunya gaya hidup American style.

Dinamika Gizi
1. Demografi
Dipengaruhi oleh urbanisasi masyarakat dari daerah pedesaan ke kota, menjadi
faktor masyarakat mengalami gizi buruk. Karena dengan menambahnya populasi orang
yang tinggal di perkotaan, memperkecil lapangan pekerjaan. Dan jika seseorang tidak
mempunyai pekerjaan yang layak, maka akan menjadi miskin dan jika miskin maka akan
tidak memerlukan kebutuhan gizinya dan terjadi gizi buruk. Atau disebabkan oleh gaji
yang dihasilkan tidak mencukupi gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Juga
adanya kesenjangan kelas, contohnya orang yang kaya dapat memenuhi semua
kebutuhannya karena memiliki penghasilan yang cukup. Mereka juga bisa membeli
makanan sehat dan bergizi. Sedangkan orang yang miskin atau kekurangan penghasilan
akan mengalami gizi buruk karena tidak terpenuhi kebutuhan gizinya.

2. Pengetahuan
Pengetahuan masyarakat mengenai gizi dan sekaitannya masih tergolong kurang.
Karena masih tingginya angka orang yang terkena gizi buruk. Hal ini juga berkaitan
dengan tingkat kemiskinan seseorang. Jika seseorang itu miskin, maka ia akan sulit untuk
mencapai pengetahuan di jenjang yanag tinggi.

3. Berubahnya makanan pokok pada masyarakat daerah karena adanya pembangunan


pemerataan gizi
Misalnya, di daerah garut yang banyak penanaman buah tapip masyarakatnya masih
banyak yang jarang konsumsi buah.

4. Lifestyle makanan pada remaja


Lifestyle atau pola hidup dan pola makanan pada remaja juga berpengaruh dengan
dinamika gizi. Karena, anak remaja sekarang banyak yang lebih memilih untuk konsumsi
makanan cepat saji atau junk food dibandingkan makanan yang sehat dan bergizi. Hal ini
juga dipengaruhi oleh faktor modernisasi.

Anda mungkin juga menyukai