Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTROPOMETRI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI


SLB PERGURUAN MARCUS JALAN KAPTEN MUSLIM NO.226 MEDAN
Oleh:
DANI WAHYU SETARA TAMBUNAN
111001050

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Saat ini Indonesia menghadapi 2 masalah gizi
sekaligus atau lebih dikenal dengan masalah gizi
ganda, yaitu:
1. Masalah gizi kurang dapat meningkatkan risiko
terhadap timbulnya penyakit infeksi.
2. Masalah gizi lebih dapat meningkatkan risiko
terhadap timbulnya penyakit degeneratif.
. Hasil

Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas)


2010 menyebutkan prafelensi status gizi pada anak
Indonesia berumur 6-12 tahun tercatat kriteria
sangat kurus 5%, kurus 7%, normal 77,5%.
Sedangkan pada umur 13-15 tahun tercatat kriteria
sangat kurus 2,7%, kurus 7,4%, normal 87,4%, dan
gemuk 2,5%.

Beberapa

penelitian yang pernah


dilakukan salah satunya Aisyah Dewi
2011 menyatakan bahwa, indeks
antropometri pada anak usia 6-12 tahun
di lima pondok pesantren di Kabupaten
Jember, Dari 433 anak yang berumur 612 tahun diketahui bahwa 91% anak
mempunyai gizi baik, 7,4% mempunyai
gizi kurang dan 1,6% mempunyai gizi
buruk.

WHO

telah memperkirakan jumlah anak


berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7-10%
dari total jumlah anak. Menurut data Sussenas
tahun 2003, di Indonesia terdapat 679.048 anak
usia sekolah berkebutuhan khusus atau 21,42 %
dari seluruh jumlah anak berkebutuhan khusus.
Masalah kecacatan pada anak merupakan
masalah yang cukup kompleks baik secara
kuantitas maupun kualitas, mengingat berbagai
jenis kecacatan mempunyai permasalahan
tersendiri. Oleh karena itu pelayanan kesehatan
terhadap anak penyandang cacat yang ada di
Sekolah Luar Biasa (SLB) harus dilaksanakan
sama dan setara seperti yang diberikan pada
anak-anak lainnya.

Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan Antropometri dengan status gizi pada anak di
SLB perguruan Marcus Jln.Kapten Muslim No.226 Medan.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
untuk mengetahui hubungan antropometri dengan status gizi anak
disekolah luar biasa Perguruan Marcus No.226 Medan.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian adalah :
1. Utuk mengetahui antropometri pada anak SLB
2. Untuk mengetahui status gizi pada anak SLB
Manfaat Penelitian
3. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada orang tua
agar lebih memperhatikan kesehatan anaknya.
4. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan referensi bagi
individu dan institusi lain dan melakukan penelitian selanjutnya
guna mengembangkan ilmu pengetahuan.
5. Penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan peneliti
dibidang penelitian serta mengasah kemampuan analisis peneliti.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Status gizi
Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh individu atau masyarakat yang
dapat mencerminkan hasil dari makanan yang dikonsumsi, kemudian
dicerna, diserap, didistribusi, dimetabolisme dan selanjutnya
disimpan dalam tubuh ataupun dikeluarkan.
Fungsi Zat Gizi
1. Memberi energi
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
3. Mengatur proses tubuh
Pengelompokan Zat Gizi
4. Karbohidrat
5. Lemak
6. Protein
7. Energi
8. Vitamin

Peranan Gizi Dalam Kesehatan


Mengkonsumsi gizi sangat mempengaruhi status gizi
kesehatan seseorang yang merupakan modal utama
bagi kesehatan individu.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1. Faktor langsung:
.Asupan berbagai makanan
.Penyakit
2. Faktor tidak langsung
.Ekonomi keluarga
.Produksi pangan
.Budaya
.Kebersihan lingkungan
.Fasilitas pelayanan kesehatan

Penilaian Status Gizi


Penilaian status gizi dipakai sebagai landasan untuk
pengembangan program masyarakat dan nasional
dalam membantu mengatasi masalah kurang gizi.
Penelaian status gizi dapat dilakukan melalui 2
cara, yaitu: pengukuran secara langsung dan
pengukuran secara tidak langsung
Antropometri
Antropometri artinya ukuran tubuh atau
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

Jenis parameter
Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia.
Parameter yang digunakan pada penelitian ini adalah
Umur, BB, TB.
Indeks antropometri
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilai
status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter
disebut indeks antropometri. Indeks antropometri yang
umum digunakan adalah berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB).
Klasifikasi status gizi berdasarkan CDC 2000
CDC 2000 merupakan kepanjangan dari Centera for
Disease Control and Prevention. CDC 2000 telah banyak
digunakan secara luas di klinik maupun rumah sakit.

Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka
penelitian menyusun kerangka teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini seperti Gambar 2.1 berikut ini :

Status Gizi

Faktor
langsung

Faktor tidak
langsung

Penilaian status gizi


dengan antropometri
Status gizi
baik

Status gizi
Sedang

Status gizi
kurang

Umur
Tinggi Badan
Berat Badan

Status gizi
Buruk

BAB III
METODE PENELITIAN

Kerangka konsep penelitian


Kerangka konse
Antropometri:
Umur
Berat Badan
Tinggi
Badan

Status gizi anak


SLB perguruan
marcus

Hipotesis Kerja jika :


Ada hubungan antropometri dengan status
gizi anak Tehnik penilaian status gizi anak
dengan menggunakan antropometri.

Defenisi Operasional
a. Status gizi anak : suatu keadaan gizi anak atau keadaan
tubuh anak yang dinilai berdasarkan pengukuran
antropometri dengan indeks BB/TB dan TB/U.
b. Antropometri gizi adalah ukuran tubuh manusia yang
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh, komposisi tubuh, tingkat umur dan tingkat
gizi.
Jenis penelitian
. Jenis penelitian ini bersifat penelitian analitik dengan
pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian dilakukan
hanya satu kali, pada satu saat.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu
. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli-September
2014
Lokasi
. Penelitian ini dilakukan di SLB Perguruan Marcus Jln.Kapten
Muslim No.226 Medan.


PopulasiPenelitian
Populasidalampenelitianiniadalahsiswa-siswi SLB
Perguruan Marcus Jln.Kapten Muslim No.226 Medan
Sample
Pengambilan sample
dalampenelitianiniadalahdenganmengunakanmetod
epropartional stratified random sampling.

n=
keterangan:
n = jumlah sample yang digunakan
N = jumlahpopulasi/Jumlahsiswa-siswi SLB =120 siswa
d = derajatkesalahan = 0,1
n =
n =
n = 54,54

Kriteria Inklusi dan Eklusi


1.

Kriteria Inklusi :
a.
b.
c.

2.

usia 6 13 tahun
masih berstatus siswa-siswi SLB Perguruan Marcus
bersedia menjadi responden

Kriteria Eklusi

Tidak hadir pada saat penelitian dilaksanakan, pada waktu yang sudah
ditetapkan.

Tehnik Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data
sekunder, yaitu sebagai berikut:
3. Data primer diperoleh dari hasil penelitian secara langsung
terhadap siswa-siswi SLB Perguruan Marcus Jln. Kapten
Muslim No.226 Medan.
4. Data sekunder diperoleh dari bagian tata usaha SLB
Perguruan Marcus Jln.Kapten muslim. Data yang dibutuhkan
adalah jumlah siswa-siswi keseluruhan SLB dan jumlah siswasiswi masing-masing kelas Perguruan Marcus Jln.Kapten
muslim.

Alat Penelitian :
Alat yang dipergunakan adalah:
Alat tulis dan buku tulis
Timbangan injak bermerek Health Scale
Mikrotoise
Kertas Grafik CDC 2000
Prosedur penelitian
1. Mengukur tinggi badan
2. Menukur berat badan
Pengolah Data
Data diolah secara manual dan selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel dengan tahapan sebagai berikut:
.Editting yaitu diperiksa kembali kebenarannya
.Tabulasi yaitu data yang terkumpul dibuat dalam bentuk
tabel dan grafik.
.Analisis data yaitu analisis univariat.

Univariat
.Dilakukan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan setiap variabel dari hasil
penelitian. Analisis ini bermanfaat untuk
melihat apakah data ini layak dianalisis, dan
gambaran data yang dikumpulkan apakah
data optimal untuk analisis lebih lanjut.
2. Bivariat
.Untuk mencari hubungan diantara 2 variabel
dgn cara uji chi-squre. menggunakan
Statistical Product And Service Solution
(SPSS).
1.

Daftar Pustaka
1.

2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

Saputri, A. Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Status Gizi Berdasarkan CDC
2000 Pada Anak Usia 6-13 Tahun SD Negri 060900 Medan Johor Tahun 2010. FK
UISU Medan, Medan, 2010.
Saryono W, Slamet S, Sukardji K, et al. Pengkajian Status Gizi Studi Epidemioligi
dan Penelitian di Rumah Sakit. Edisi Kedua.Jakarta: FKUI,2010; 87.
DEPKES RI. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah Luar Biasa Bagi
Petugas Kesehatan. [cited 2014 juny 16]. Avalible from:
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp content/uploads/downloads/2011/01/PEDOMA
N-YANKES-ANAK-DI-SLB-BAGI-PETUGAS-KESEHATAN.pdf
Fauzia, AD. Hubungan Status Gizi Berdasarkan Indeks Antropometri Dengan
Terjadinya Oral Candidiasis pada Anak Usia 6-12 Tahun Di Lima Pondok Pesantren
Di Kabupaten Jember. Jember, 2012. [cited 2014 augst 21]. Avalible from:
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/4331/Skripsi.pdf?sequenc
e=1
Merryana A, Bambang W. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Penada
Media Group, 2013; 239 242
Sulistyoningsih, H. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011; 5
I Dewa NS, Bachyar B, Ibnu F. Penilaian Status Gizi. Jakarta EGC, 2002; 17-56
Laboratorium Keterampilan Klinik. Tumbuh Kembang dan Geriatric. FK UISU:
medan, 2010
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta EGC, 1995; 37-41
Notoadmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rinaka Cipta,2010;
174 -185

Anda mungkin juga menyukai