SGD 4
GRUP A
NYERI PERUT
Kelompok 1
SKENARIO
Telah datang seorang perempuan umur 35 tahun ke RS
FK UISU dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan sejak
7 hari yang lalu, terutama setelah makan makanan
berlemak. Mual (+) dialami sejak sakit ini. Muntah (+)
sejak 7 hari yang lalu, frekuensi 2-3x per hari, volume 1
aqua gelas, berisi makanan yang dimakan.
Status Present :
Tek. Darah : 120/80 mmHg ; Nadi : 84x/menit ; RR :
24x/menit ; Temp : 38,5C.
Pem.Fisik : Kepala : dbn ; Thorax : dbn ; Abdomen : nyeri
tekan perut kanan (+) ; Extremitas : dbn.
TERMINOLOGI
Extremitas : anggota gerak tubuh
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Sebutkan regio-regio abdomen !
2. Dibagian mana saja nyeri perut dapat
dijumpai dan penyakit penyertanya ?
3. Apakah ada hubungannya usia dan jenis
kelamin dengan keluhan os ?
4. Apa hubungan makanan berlemak
dengan keluhan os ?
5. Apa yang menyebabkan nyeri perut
pada os ?
6. DD dan Ds ?
7. Apa pemeriksaan penunjang ?
KLARIFIKASI MASALAH
1. Sebutkan regio-regio abdomen !
Jawab :
Hipokondrium
Kanan
Hipokondrium
Kiri
Periumbilikalis
Lumbal
Inguinal dan
suprapubik
6. DD dan Ds ?
Jawab :
Kolesistitis
Appendicitis
PID
Kolelitiasis
Intoleransi lemak
MAPPING CONCEPT
OS (35Thn,
PR)
Appendici
tis
Kolelitiasi
s
Penatalaksan
aan
Intolerans
i lemak
PID
LEARNING OBJECTIVE
Mahasiswa/i mampu memahami dan
menjelaskan :
- Nyeri perut sebelah kanan
- Penyakit yang terdapat diregio
sebalah kanan
- Penatalaksanaan
DEFINISI
Nyeri perut sebelah kanan merupakan sensasi
sakit, nyeri, perih, yang dirasakan pada daerah
sisi sebelah kanan pusat, di bawah tulang rusuk
dan di atas selangkangan. Nyeri perut sebelah
kanan dapat memiliki karakteristik yang
berbeda-beda seperti nyeri yang terus menerus,
nyeri hilang timbul dan sejenisnya.
Karakteristik nyeri perut sebelah kanan yang
muncul dapat membantu seorang dokter dalam
mendiagnosis kemungkinan penyakit yang
sedang dialami.
Abdomen akut
Ialah kondisi dimana gejala utama nyeri di perut,
terjadi secara tiba dan untuk penanggulangannya
tindakan bedah diperlukan.
Dibedakan dua :
1.Nyeri visceral : terjadi bila terdapat rangsangan pada
organ atau struktur dalam rongga perut misalnya
pada cedera atau radang.
2.Nyeri somatic :terjadi karena rangsangan pada
bagian yang dipersarafi oleh saraf tepi, misalnya
regangan pada peritoneum parietalis dan luka pada
dinding perut.
Kanker usus. Ini adalah tipe kanker yang jarang, yang sebagian
besar terjadi pada orang tua. Gejalanya perubahan kebiasaan buang
air besar, kehilangan berat badan, dan kehilangan nafsu makan.
Kehamilan ektopik.Sebuah konsepsi yang abnormal dapat terjadi
di mana embrio tertanam di tuba bukannya di rahim. Kondisi ini
ditandai dengan sakit parah diikuti dengan pendarahan pada vagina.
Hernia. Hernia di sisi kanan dapat memicu nyeri perut kanan bawah
jika tonjolan terjadi pada dinding lambung sisi kanan. Gejalanya
pembengkakan perut, obstruksi usus, perut kembung dan muntah.
Endometriosis.Nyeri perut juga bisa disebabkan oleh adanya
jaringan rahim di luar rahim. Pertumbuhan jaringan tersebut dapat di
kiri atau di kanan tuba, bagian pertama dari usus besar atau di
ovarium. Bagi mereka yang menderita kondisi ini, menstruasi dapat
memicu sakit parah di daerah perut bagian bawah. Sebuah
pembengkakan ringan juga dapat muncul.
Batu Ginjal.Kondisi ini dapat menyebabkan sakit luar biasa pada
perut sebelah kanan bawah ketika batu berada di ginjal atau saluran
kencing. Rasa sakit dapat menyebar ke daerah pinggang, terutama
ketika mau buang air kecil.
Kolesistitis
Kolangitis
Hepatitis
Pancretitis
Abses sub
frenikus
Pneumonia
Emboli paru
Nyeri miokard
Batu ginjal
Pielonefritis
Abses
perinefrik
Ca colon
Penyakit di
daerah colon
Appendicitis
(kanan)
Divertikulosis
Salpingitis
Sistitis
Kista ovarium
KET
Pancreatitis
Ulkus duodenum
Ulkus gaster
Kolesistitis
Ca pancreas
Hepatitis
Obstruksi intestinal
Appendicitis gejala
awal
Abses subfrenikus
Pneumonia
Emboli paru
Infark miokard
Nyeri limpa
karena
limpoma
Abses
subfrenikus
Ulkus gaster
Pneumonia
Emboli paru,
Nyeri
miokard
Pancreatitis
Ca pancreas
Obstruksi
intestinal
Aneurisma
aorta
Gejala awal
appendicitis
KOLESISTITIS
KOLESISTITIS
(Radang
kandung
empedu )
Akut
Kronik
KOLESISTITIS AKUT
ETIOLOGI
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Foto polos abdomen (hanya
15% batu kemungkinan
terlihat).(radio lusen)
DIAGNOSIS BANDING
Appendicitis
Sumbatan usus
Perforasi ulkus
peptikum
Pankreatitis akut
Infark miokard
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Pembedahan
Kolisistektomi
KOLESISTITIS KRONIK
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS
Dispepsia
Rasa penuh di
epigastrium
Nausea
Kolik berulang
Nyeri lokal di kandung
empedu
Murphy test (+)
Pancreaticography
(ERCP):
untuk melihat
ada tidaknya batu di
kandung empedu dan
duktus choledocus
DIAGNOSA BANDING
Intoleransi lemak
Ulkus peptikum
Kolonspastik
Karsinoma kolon
kanan
Pankreatitis kronik
PENGOBATAN
Dianjurkan untuk
kolesistektomi
APPENDICITIS
DEFENISI
Peradangan pada Appedix Vermiformis yang
mengenai semua lapisan dinding organ tersebut.
Klasifikasi
Appendicitis
Appendicitis Akut
Fokalis/
Segmenta
lis
Purulenta
Difusi
Appendicitis
Kronik
Fokalis/
Parsial
Obliterati
va
ETIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
Nyeri viseral di daerah
epigastrium
dan
umbilikus
Mual dan muntah
Nafsu makan menurun
Dalam beberapa jam,
nyeri pindah ke
kanan bawah perut
Titik McBurney
Konstipasi
Demam ringan
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Palpasi
:
Nyeri perut
Normal/sedikit
Muntah
kembung.
Obstipasi
Nyeri
tekan
(+)
Demam ringan
McBurney
Pemeriksaan Fisik:
Nyeri lepas (+)
Inspeksi:
Penderita
Defens
muskuler
berjalan membungkuk
(+)
sambil
memegangi
Rovsing sign (+)
perut
yang
sakit,
Psoas sign (+)
penonjolan
perut
Obturator sign (+)
kanan bawah (abses
Auskultasi: dbn.
+)
Perkusi: Nyeri ketok.
DIAGNOSIS BANDING
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
Darah lengkap
Urinalisa
Pemeriksaan ke dokter
kebidanan
dan
kandungan
(pasien
wanita)
Radiologi
Appendicogram
USG
CT scan
Gastroenteritis
PID
KET
Kista
ovarium
terpelintir
Endometriosis
PROGNOSIS
Kebanyakan
pasien
setelah
appendektomi sembuh spontan
tanpa penyulit.
Ancaman jiwa Peritonitis
PENGOBATAN
KOMPLIKASI
Appendektomi
(pengobatan tunggal
terbaik)
Perbaikan
keadaan
umum:
Infus
Antibiotik
NGT
Perforasi
Infeksi
luka,
perlengketan, obstruksi
usus,
abses
abdomen/pelvis.
Komplikasi
akibat
tindakan
operatif:
sumbatan usus akut,
ileus paralitik, fistula
tinja eksternal/internal,
perdarahan
mesenterium apendiks.
PID
(PELVIC INFLAMMATORY DISEASE)
DEFENISI
Infeksi
polimikrobial
pada
wanita
yang
mengenai traktus genitalia bagian atas, yang
disebabkan oleh penyebaran organisme ke atas
(asenden) dari vagina/serviks ke endometrium
(endometritis), tuba falopii (salpingitis), dan
struktur di sekitarnya.
ETIOLOGI
Neisseria
gonorrhea
Chlamydia
trachomatis
Gardnerella
vaginalis
Streptococcus
agalactiae
Peptostreptococcus
Bakteroides
Mycoplasma
genital
Ureaplasma genital
Haemophilus
influenza
Haemophilus
parainfluenza
Mycobacterium
tuberculosis
Schistosoma
PATOFISIOLOGI
Interlumen : masuknya kuman patogen melalui
serviks ke dalam cavum uteri menyebar ke tuba
uterina pus dari ostium masuk ke ruang
peritonium (N. gonorrheae, C. trachomatis,
Streptococcus agalatiae, Sitomegalovirus dan Virus
Herpes Simplex)
Limfatik : infeksi purpuralis (termasuk setelah
abortus) dan infeksi yang berhubungan dengan IUD
menyebar melalui sitem limfatik seperti infeksi
myoplasma non purpuralis.
Hematogen : penyebaran hematogen penyakit
panggul terbatas pada penyakit tertentu misalnya
TBC.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala
biasanya
muncul
setelah
siklus
menstruasi
Nyeri pada perut bagian bawah yang semakin
memburuk disertai mual muntah
Infeksi akan menyumbat tuba falopii
Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan
terisi cairan terjadi nyeri menahun,perdarahan
yang tidak teratur, dan kemandulan.
Di dalam tuba, ovarium maupun panggul dapat
terbentuk abses (penimbunan nanah).
DIAGNOSIS
Anamnesis
Suhu >38C, nadi
cepat.
Pemeriksaan darah
lengkap (leukosit,LED
meningkat)
Laparoskopi
USG panggul
DIAGNOSIS BANDING
Kehamilan ektopik
Apendisitis
Coleasistitis
Endometriosis
TERAPI
Terapi Parenteral
Terapi yang direkomendasikan
menurut guideline std 2010
adalah:
Terapi Oral
Ceftriaxone 250mg IM dosis
tunggal
plus
doxycyclin
100mg oral 2 kali sehari
selama 14 hari dengan atau
tanpa metronidazole 500mg
oral 2kali sehari selama 14
hari.
Terapi Pembedahan
Pasien
yang
tidak
mengalami perbaikan klinis
setelah 72 jam terapi harus
dievaluasi
ulang
bila
mungkin
dengan
laparoskopi dan intervensi
pembedahan.
KOMPLIKASI
Infertilitas
Syok septik
Kehamilan ektopik
Nyeri kronis abdomen
bagian bawah
PROGNOSIS
REFERENSI
Prodady FX. Kolesistitis. In: Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid 3. Ed.5. Jakarta; Interna
Publishing, 2010.
Linseth GN. Apendisitis. In: Price, Sylvia A dan
Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit Volume 2. Edisi 6. Jakarta;
EGC, 2006.
Sjamsuhidajat R, Dahlan M, Jusi D. Gawat
Abdomen. In: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3.
Jakarta; EGC, 2011.