Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah. Diawali dengan terjadinya
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, membentuk zigot, dilanjutkan
dengan implantasi. Durasi yang dibutuhkan oleh seorang ibu untuk perkembangan
janin sampai janin tersebut siap untuk dilahirkan atau aterm rata-rata 280 hari atau 40
minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Setelah itu ibu akan mengalami
persalinan dimana terjadi kontraksi uterus secara teratur sampai keluarnya seluruh
plasenta.1
Di Indonesia angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih menjadi
masalah utama. Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia sampai saat ini masih cukup
tinggi, menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan sasaran kematian maternal 2010
adalah 125/100.000 kelahiran hidup. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian maternal, serata neonatal dengan Making Pregency Safer
(MPS) yang mengemukakan visi bahwa kehamilan dan persalinan di indonesia
berlangsung aman, serta yang dilahirkan hidup dan sehat.
Wanita hamil memerlukan kondisi yang optimal tidak hanya menjelang
persalinan tetapi juga sejak awal kehamilan bahkan sebelum hamil. Perawatan fisik
dan mental ibu selama kehamilan sampai dengan menjelang persalinan disebut
dengan asuhan prenatal. Pada akhir abad ke 20, asuhan prenatal telah menjadi salah
satu layanan yang paling sering digunakan di Amerika Serikat. Pada tahun 1998,
terdapat lebih dari 41 juta kunjungan prenatal. Banyak wanita melakukan kunjungan
sebanyak 17 kali atau lebih. United States Public Health Service (1992)
mencanangkan pada tahun 2000 paling tidak 90% wanita Amerika memulai asuhan
prenatal pada trimester pertama.

Persalinan meminta faal yang optimal dari alat kandungan wanita, maka sudah
jelas bahwa diperlukan persiapan fisik dan mental sebelum persalinan. Oleh sebab itu
wanita yang hamil bukan saja memerlukan kesehatan yang optimal menjelang
persalinan, tetapi sejak hamil ibu harus sehat karena sangat mempengaruhi anak yang
dikandungnya dan ibu harus memeriksakan diri semenjak ia pertama hamil.
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam
keadaan ibu dan janin. Dokter harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi
sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini.2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pemeriksaan Antenatal
Pemeriksaan antenatal atau antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
menghadapi persalinan, nifas hingga keadaan postpartum mereka sehat dan normal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Antenatal care adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik
untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan.3
2.2 Tujuan Antenatal Care
Asuhan kehamilan penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari
kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seterusnya. Adapun tujuan
antenatal adalah :3
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilanya
4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas
kehamilan dan merawat bayi
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya

2.3 Jadwal kunjungan yang ideal :4


Trimester

Jumlah kunjungan
minimal

Waktu kunjungan yang


dianjurkan

I
II
III

1 kali
1 kali
2 kali

Sebelum minggu ke 14
Sebelum minggu ke 28
Antara minggu ke 28 36
Setelah 36 minggu

Kunjungan pertama : trimester 1


Pemastian kehamilan
Tentukan hamil beresiko atau tidak
Pemastian usia kehamilan
Periksan tekanan darah
Pemeriksaan vagina
Periksa Hb
Pemberian imunisasi tetanus toxoid
Pemberian tablet Fe
Kunjungan kedua : trimester 2
Pemeriksaan tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri dan denjut jantung janin
Test urine untuk protein
Periksa ada udem atau tidak
Ulangi periksa Hb jika kadar Hb saat kunjungan pertama <70gr/dl atau jika

ditemukan tanda anemia


Kunjungan ketiga : trimester 3
Kegiatan kunjungan kedua + ukur kadar Hb
Imunisasi tetanus toxoid yang kedua
Rencana persalinan
Kunjungan keempat: trimester 3
Persentasi letak janin
Menilai ukuran panggul

2.4 Standar Pelayanan Antenatal Care


1. Timbang berat badan.
2. Ukur lingkar lengan atas (LiLA).
3. Ukur tekanan darah.
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Hitung denyut jantung janin.
6. Tentukan presentasi janin.
7. Beri imunisasi tetanus toksoid (TT).
8. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
4

9. Periksa laboratorium.
10. Temu wicara (konseling).
Pelayanan yang dilakukan rutin juga merupakan upaya untuk
melakukan deteksi dini kehamilan berisiko sehingga dapat dengan segera
dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi dan merencanakan serta
memperbaiki kehamilan tersebut. Kelengkapan antenatal terdiri dari jumlah
kunjungan antenatal dan kualitas pelayanan antenatal.3
a) Anamnesis
Sebelum memberikan pelayanan, klien harus diminta persetujuannya
atau informed consent. Hal ini merupakan langkah penting untuk mencegah
terjadinya konflik dalam masalah etik. Informed consent adalah persetujuan
sepenuhnya yang diberikan oleh pasien atau walinya kepada petugas
kesehatan untuk melakukan tindakan sesuai kebutuhan.
Pertanyaan yang diajukan pada saat kunjungan antara lain:
1. Identifikasi diri ibu hamil
Nama
Usia
Alamat
Pekerjaan ibu atau suami
Lamanya menikah
Kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan
2. Keluhan yang dirasakan selama kehamilan ini
Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan ibu
Lamanya mengalami gangguan tersebut
3. Riwayat menstruasi
Menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri atau

tidak
HPHT (hari pertama haid terakhir) penentuan taksiran persalinan
dengan rumus Naegele : (tanggal+7) (bulan-3) (tahun+1)
Catatan : taksiran persalinan jatuh pada usia kehamilan tepat 40
minggu dan taksiran persalinan ini untuk siklus 28 hari.4

Umur kehamilan dan hari taksiran persalinan berdasarkan keterangan


ibu tanyakan, hari pertama haid terakhir, keteraturan dan lama siklus haidnya,
5

apakah haid terakhirnya normal, terakhir kali ibu merasakan gerakan janin,
bila ibu tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka tanyakan kapan ibu
mulai merasakan kehamilannya. Namun, bila ibu tidak dapat menjawab
pertanyaan tersebut, amakn dipakai cara memperkirakan umur kehamilan
berdasarkan timbulnya tanda kehamilan sebagai berikut:

Payudara mulai membesar (4 8 minggu)


Merasakan gerakan janin pertama kali (primipara / pertama kali
hamil: 18 20 minggu, multipara/sudah lebih dari satu kali hamil:

16 18 minggu)
Mulai terdengar denyut jantung janin (20minggu)
Dari mulai timbulnya tanda kehamilan tersebut dapat diperkirakan

secara kasar umur kehamilan dan hari taksiran persalinan.


4. Riwayat kehamilan dan persalinan
Asuhan antenatal, persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya
Cara persalinan
Jumlah dan jenis kelamin anak hidup
Berat badan lahir
Cara pemberian asupan bagi bayi yang dilahirkan
Informasi dan saat persalinan atau keguguran terakhir
Riwayat kehamilan sekarang
5. Riwayat kehamilan saat ini
Identifikasi kehamilan
Identifikasi penyulit (preeklampsia atau hipertensi dalam
kehamilan)
Penyakit lain yang diderita
Gerakan bayi dalam kandungan
6. Riwayat penyakit dalam keluarga
Diabetes mellitus, hipertensi atau hamil kembar
Kelainan bawaan
7. Riwayat penyakit ibu
Penyakit yang pernah diderita
DM, HDK, infeksi saluran kemih
Penyakit jantung
Infeksi virus berbahaya

Alergi obat atau makanan tertentu


Pernah mendapat transdusi darah dan indikasi tindakan tersebut
Inkompatibilitas Rhesus
Paparan sinar-X atau rontgen
8. Riwayat penyakit yang memerlukan tindakan pembedahan
Dilatasi dan kuretase
Reparasi vagina
Seksio sesarea
Serviks inkompeten
Operasi non-ginekologi
9. Riwayat mengikuti program keluarga berencana
10. Riwayat imunisasi
11. Riwayat menyusui
12. Obat yang diminum ibu selama hamil
Ibu hamil perlu minum satu tablet zat besi folat per hari selama paling
sedikit 90 hari, dan bila ibu tinggal di daerah endemis malaria 300 mg
klorokuin (2 tablet @150mg) per minggu sejak kehamilan 3 bulan sampai 6
minggu setelah persalinan.
13. Suntikan tetanus toxoid (TT)
Ibu hamil yang belum pernah mendapat TT pada kehamilan
sebelumnya atau pada waktu akan menjadi pengantin, maka perlu mendapat
dua kali suntikan TT dengan jarak minimal satu bulan. TT yang pertama
diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama. Bila sudah pernah, maka
cukup diberikan sekali selama kehamilan.

Tabel 1. Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi atau
tidak tahu status imunisasinya5
Pemberian
TT 1
TT 2
TT 3

Selang waktu minimal


Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan)
4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)
6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika selang waktu minimal
terpenuhi)
7

TT 4
1 tahun setelah TT 3
TT 5
1 tahun setelah TT 4
Dosis booster dapat diberikan pada ibu yang sudah pernah diimunisasi.
Pemberian dosis booster 0,5ml IM dan disesuaikan dengan jumlah vaksinasi yang
telah diterima sebelumnya. Sesuai dengan tabel berikut ini:5
Tabel 2. Pemberian TT untuk ibu yang sudah pernah imunisasi
Pernah
1 kali
2 kali

Pemberian dan selang waktu minimal


TT 2, 4 minggu setelah TT 1 (pada kehamilan)
TT 3, 6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika selang waktu

3 kali
4 kali
5 kali

minimal terpenuhi)
TT 4, 1 tahun setelah TT 3
TT 5, 1 tahun setelah TT 4
Tidak perlu lagi

b)

Pemeriksaan Fisik6
1. Tanda vital (tekanan darah, respirasi, nadi dan temperatur)
2. Pemeriksaan fisik lengkap dari kepala sampai ujung kaki untuk
menemukan apakah ada kelainan, termasuk status gizi, tinggi dan berat
badan

Muka : adakah chloasma gravidarum, apakah tampak oedema


Mata : diperhatikan keadaan conjungtiva dan sklera
Mulut : gusi dan gigi
Leher : JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Mammae : bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar,

areola hiperpigmentasi, kolostrum


Ekstremitas : nilai udem, refleks fisiologi, dan refleks patologi
c) Status Obstetri :
1. Abdomen
Inspeksi : nilai perut membuncit atau tidak, striae, hiperpigmentasi

linea mediana
Palpasi : jika kehamilan kurang dari 32 minggu maka yang dinilai
ballotement, nyeri tekan, nyeri lepas, defans musculer. Jika
kehamilan di atas 32 minggu maka dinilai dengan pemeriksaan
Leopold.

Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua


tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan
bagian apa dari janin yang terdapat dalam fundus

Gambar 1. Leopold I
Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan
dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar
kemudian carilah bagian bagian kecil yang terletak bertentangan

Gambar 2. Leopold II
Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan
tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat
di bagian bawah dan apakah sudah atau belum masuk pintu atas panggul

Gambar 3. Leopold III


Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap ke kaki pasien, dengan kedua
tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa jauh bagian
terbawah tersebut masuk pintu atas panggul

Gambar 4 Leopold IV
Tinggi fundus uteri : pengukuran dilakukan saat uterus tidak sedang
berkontraksi. Ibu posisi setengah duduk, tempelkan ujung pita meteran mulai
dari tepi atas simfisis pubis, kemudian rentangkan pita meteran mengikuti
aksis atau linea mediana dinding depan abdomen hingga ke puncak fundus.
10

Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus
uteri

Gambar 5. Tinggi fundus uteri

Auskultasi : bising usus (+) normal, Denyut jantung janin (DJJ).


o DJJ normal antara 120 160x/menit
o Pada kehamilan 12 minggu, bunyi jantung janin dapat
didengar dengan Doppler.
o Pada Semua kehamilan bunyi jantung janin dapat didengar
pertama kali antara minggu ke-16 dan 19 apabila dilakukan
dengan cermat menggunakan sebuah stetoskop janin
DeLee.
o Bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada minggu ke20 pada 80 persen wanita. Pada minggu ke-21, bunyi
jantung janin sudah terdengar pada 95 persen, dan pada
minggu ke-22 pada semua wanita hamil.

2. Genitalia
Inspeksi : PPV (+/-), tanda chadwik
VT : pembukaan, porsio, ketuban, bagian terbawah Pemeriksaan
VT, penilian ukuran panggul dilakukan pada usia kehamilan aterm

atau >37 minggu.


Ukuran Panggul Dalam ( UPD) : promontorium, linea innominata,

sacrum, spina ischiadika, os koksigis, arkus pubis


Ukuran panggul luar (UPL)

11

a) Distansia kristarum ( 28 30cm) = jarak yang terpanjang


antara dua tempat yang simetris pada krista iliaka sinistra dan
dextra
b) Distansia spinarum ( 24 26cm) = jarak antara kedua spina
iliaka anterior superior sinistra dan dextra
c) Distansia intertrokanterika = jarak antara kedua trochanter
mayor
d) Konjugata boudeloque ( 18cm) = jarak antara bagian atas
simfisis ke prosesus spinosus lumbal 5
o Distansia tuberum ( 10,5cm) = jarak antara tuber ischii
kanan dan kiri. Diukur dengan menggunakan jangka
aseander. Angka yang ditunjuk jangka harus ditambah
1,5cm karena adanya jaringan subkutis antara tulang dan
ujung jangka. Bila jarak ini kurang dari normal, maka
arkus pubis lebih kecil dari 90

Gambar 6. a. Distansia kristarum b. Distansia spinarum c. Distansia intertrokanterika


d. Konjugata boudeloque
d) Pemeriksaan Penunjang
a) Skrining

12

Skrining adalah suatu metode yang dilakukan untuk mendeteksi


secara dini kemungkinan timbulnya suatu penyakit pada pasien sebelum
ditemukannya keluhan.

Hitung Darah Lengkap


Pemeriksaan hematologik dapat untuk semua tujuan praktis, terbatas pada

penentuan konsentrasi hemoglobin atau hematokrit. Hitung sel darah putih dan
diferensial dapat mengenali kasus jarang leukemia yang terjadi selama kehamilan
jika terdapat kecurigaan
Kadar hemoglobin normal seseuai dengan trimester kehamilan menurut WHO :
o Normal: 11 g/dl atau lebih,
o Anemia ringan : 8 - < 11 g/dl dan
o Anemia berat : < 8 g/dl
Urinalisis
Ditampung urin midstream dan dilakukan pemeriksaan berikut :
o Analisis adanya glukosa, keton, protein
o Pemeriksaan mikroskopik atas sedimen Biakan kuantitatif atau penyaringan
biokimia untuk adanya basiluria
Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi
Setiap wanita hamil harus menjalani pemeriksaan golongan darah, faktor
rhesus dan penyaringan antibodi yang dilakukan pada kunjungan prenatal yang
pertama. Kalau ditemukan pada suatu penyaringan positif, antibodi yang ada
dapat dikenali dan pasien ditangani dengan tepat.

Penyaringan Glukosa
Penyaringan glukosa untuk diabetes gestasional terbaik dilakukan antara

24 dan 28 minggu kehamilan, bila kebutuhan insulin maksimal. Setiap pasien


dengan satu faktor resiko atau lebih seperti usia 25 tahun atau lebih, obesitas,
riwayat keluarga DM, bayi sebelumnya yang lahir berbobot > 4000 gram, riwayat
IUFD, riwayat aborsi berulang serta polihidramnion harus menjalani penyaringan
pada kunjungan pertama kalau kunjungannya sebelum 24 minggu.

13

Uji alfa-fetoprotein serum


Tiap wanita hamil harus diberitahu mengenai ketersediaan uji alfa-

fetoprotein serum ibu. Pemeriksaan ini, yang dapat meramalkan cacat tabung
saraf terbuka, terbaik dilakukan dilakukan antara 16 dan 20 minggu.

Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg)


Sebagaimana diketahui bahwa HIV sangat mematikan bagi ibu dan janin,

bahkan bisa membahayakan pemeriksa. Ibu yang mempunyai antigen (HbsAg +),
bayi mempunyai 70-90 persen resiko terkena hepatitis B dan 85-90 persen risiko
untuk menjadi pembawa HBV yang kronis.

Ultrasonografi (USG)
Metode ini telah mengubah perawatan antenatal yang semula hanya

bersifat menerka-nerka usia gestasi menjadi pengetahuan yang akurat tentang usia
kehamilan sejak usia 7 hari, serta mampu mencatat perkembangan janin,
khususnya bila dicurigai terdapat retardasi pertumbuhan janin. Selain itu,
ultrasonografi juga merupakan alat penting dalam mendiagnosis abnormalitas
janin

Pap Smears
Metode ini sebaiknya dianjurkan pada ibu hamil pada saat trimester

pertama mengingat ibu hamil telah masuk ke dalam kriteria skrining yaitu
merupakan seorang wanita yang seksual aktif. Selain itu, pemeriksaan ini juga
bisa untuk skrining penyakit infeksi genital pada ibu
3

Edukasi Kesehatan Bagi Ibu Hamil


1) Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar
kehamilan karena dipergunakan

14

Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan


Untuk tumbuhnya janin
Agar luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
Perhatian terutama ditunjukkan terhadap kualitas dari pada kuantitas.

Penambahan berat dalam kehamilan selama seluruh masa kehamilan dihitung


berdasarkan BMI dari ibu. Penambahan berat badan ibu yang kurang dapat
dipakai sebagai tanda gangguan anak dalam rahim. Sedangkan pertambahan
berat badan yang berlebihan dapat disebabkan oleh kehamilan kembar atau
retensi air yang berlebihan.
Tabel 3. Kisaran Pertambahan Berat Total yang Dianjurkan untuk Wanita
Hamil dengan Janin Tunggal
BMI Prahamil

Pertambahan total yang dianjurkan

Rendah (BMI < 19,8)

12,5 18 kg

Normal (BMI 19,8 26)

11,5 16 kg

Tinggi (BMI >26 29)

7 11,5 kg

Obesitas (BMI > 29)

< 7 kg

a. Kalori
Peningkatan asupan kalori pada kehamilan dianjurkan sebesar 100-300
kcal selama kehamilan. Kalori diperlukan untuk energi, dan apabila asupan kalori
tidak adekuat maka protein akan dimetabolisme untuk menghasilkan kalori dan
tidak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
b. Protein
Protein banyak dibutuhkan karena metabolisme bertambah, untuk
pertumbuhan janin, rahim, kelenjar buah dada dan untuk penambahan volume
darah. Kekurangan protein mungkin menimbulkan anemia, toxaemia, gravidarum,

15

oedema dan praematuritas. Sebagian besar protein dianjurkan berasal dari sumber
hewani, misalnya daging, susu, telur, keju, produk ayam, dan ikan, karena
makanan-makanan ini mengandung kombinasi asam amino yang optimal.
c. Zat besi
Fe yang terdapat dalam makanan tidak mencukupi kebutuhan wanita
hamil akan Fe, jadi dalam kehamilan perlu diberi tambahan Fe paling kurang 30
mg Fe elemental dalam bentuk garam besi sederhana misalnya fero glukonat,
sulfat atau fumarat yang diminum setiap hari sepanjang separu terakhir kehamilan
untuk menghasilkan besi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan selama
hamil dan untuk melindungi simpanan besi yang sudah ada. Kekurangan zat besi
pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi
d. Vitamin
Vitamin diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal. Vitamin A
diperlukan untuk menambah daya tahan terhadap infeksi. Viamin B complex
terdiri dari Vit. B1 (thiamin), riboflavin, dan Vit. B6 atau pyridoxin. Ada
kemungkinan kekurangan Vit. B complex dapat menyebabkan perdarahan pada
bayi, menambah kemungkinan perdarahan postpartum dan atrofi dari ovaria.
Vitamin C penting sekali untuk pertumbuhan janin. Vitamin D bersifat anti
rachitis dan penting di daerah yang kurang sinar matahari. Vitamin E penting
untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
e. Asam folat
Selain zat besi, sel sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.
2) Perawatan payudara
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat
segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan. Pengurutan payudara untuk

16

mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus laktiferus, sebaiknya


dilakukan secara hati hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji
kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhkan lembut setiap hari pada
areola dan putting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan
menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang,
sensitif dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya gunakan penopang payudara
yang sesuai2
3) Perawatan gigi
Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan,
yaitu pada trimester pertama dan ketiga. Penjadwalan untuk trimester pertama
terkait dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan)
sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu dijaga. Sementara itu, pada
trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan
janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada
gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu
hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis.2
4) Kebersihan tubuh dan pakaian
Tidak ada larangan untuk mandi selama hamil atau masa nifas. Selama
trimester terakhir, uterus yang berat biasanya mengganggu keseimbangan wanita
hamil dan meningkatkan kemungkinan wanita hamil terpeleset dan jatuh di
bathtub kamar mandi. Karena itu, menjelang akhir kehamilan wanita dianjurkan
menggunakan shower. Secara umum direkomendasikan bahwa busana yang
digunakan selama hamil yang nyaman dan tidak ketat.2

17

BAB III
KESIMPULAN

Pemeriksaan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan


obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.


Tujuan pemeriksaan antenatal adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik
dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dna nifas

dengan demikian didapatkan ibu dan anak yang sehat.


Jadwal kunjungan yang ideal pada trimester 1 jumlah kunjungan minimal 1
kali sebelum usia kandungan 14 minggu, pada trimester 2 jumlah kunjungan
minimal 1 kali sebelum usia kandungan 28 minggu, pada trimester 3 jumlah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

kunjungan 2 kali pada usia kandungan 28 36 minggu dan setelah 36 minggu.


Standar Pelayanan Antenatal Care (10 T)
Timbang berat badan
Ukur lingkar lengan atas (LiLA)
Ukur tekanan darah
Ukur tinggi fundus uteri
Hitung denyut jantung janin
Tentukan presentasi janin
Beri imunisasi tetanus toksoid (TT)
Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan

18

9. Periksa laboratorium
10. Temu wicara (konseling)

BAB IV
LAPORAN KASUS OBSTETRI
STATUS ORANG SAKIT
1. Identitas Pasien
Nama

: Ny. T

Umur

: 39 Tahun

Agama

: Islam

Suku

: jawa

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl. Tegal Sari No. 58 laut dendang

Tanggal masuk

: 10 September 2016 pukul 15.30 WIB

2. Identitas Suami
Nama

: Tn. N

Umur

: 42 Tahun

Agama

: Islam

Suku

: jawa

Pekerjaan

: Wiraswasta

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl. Tegal sari No.58 Laut Dendang

1. Anamnesa

19

Ny. T, 39 tahun, G3P2A0, Jawa, Islam, SMA, IRT, i/d Tn. N, 42 tahun, Jawa,
Islam, SMA, Wiraswasta.
Keluhan Utama : Mulas-mulas ingin melahirkan
Telaah

: Hal ini dialami OS sejak tanggal 10/09/2016 14.30WIB Keluar lendir

darah (+), keluar air-air dari kemalauan(-). BAK(+) & BAB (+) Normal.
RPT
Anemia

: (-)

Tuberculosis

: (-)

Hipertensi

: (-)

Penyakit jantung

: (-)

Penyakit Ginjal

: (-)

Penyakit lain

: (-)

Reumatik

: (-)

Veneral diseases

: (-)

Diabetes

: (-)

Operasi

: (-)

RPO : RPK : Riwayat Obstetri


Riwayat kehamilan

: G3P2A0

HPHT

: 03/12/2015

TTP

: 10/09/2016

ANC

: 4x Bidan

KB

:-

Usia kehamilan

: 39mgg 4hari

Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas


1 , Aterm, 3400 gr, Klinik, PSP, Bidan, 12 tahun, Sehat.
2 , Aterm, 3200 gr, Klinik, PSP, Bidan, 1 tahun 3 Bulan, Sehat.
3 Kehamilan ini.
Riwayat Menstruasi
Menarche

: 14 tahun

Siklus haid

: 28 hari (teratur)

20

Lama haid

: 5-7 hari (2-3xsehari ganti pembalut)

Dismenorrhea

: disangkal

Flour albus

:-

Riwayat Pernikahan
Pernikahan ke

:1

Usia saat menikah

: 26 tahun

Usia suami

: 29 tahun

Lama menikah

: 13 tahun

Perdarahan Antepartum :
Kapan mulai : (-)

Perdarahan ke : (-)

Banyaknya : (-)

Darah Beku

: (-)

Rasa Nyeri : (-)

Trauma

: (-)

Tanda- tanda keracunan hamil :


Edema

: (-)

Vertigo

: (-)

Pening

: (-)

Gangguan visus

: (-)

Mual

: (-)

Kejang kejang

: (-)

Muntah`

: (-)

Coma

: (-)

Nyeri ulu hati

: (-)

Icterus

: (-)

Perdarahan Postpartum :
Anak ke

: (-)

Retensio plasenta

: (-)

Kala

: (-)

Placenta rest

: (-)

Banyaknya

: (-)

Infus/transfusi

: (-)

Atonia uteri

: (-)

3. Pemeriksaan Fisik

21

A Status Present
Keadaan umum

: Tampak sakit

Anemis

:-

Sensorium

: Compos Mentis

Ikterik

:-

TD

: 120/70 mmHg

Dyspnoe

:-

HR

: 60 x/i

Sianosis

:-

RR

: 22 x/i

Oedem

:-

: 36,5 0c

Cor

: DBN

TB

: 155 cm

Pulmo

: DBN

BB

: 50 kg

THT

: DBN

B. Status Generalista
Kepala
: Normochepal
Mata
: Konjungtiva Anemis (-/-), Skelra Ikterik (-/-)
Leher
: KGB tidak teraba, TVJ tidak Meningkat
Thorak
: Cor: Bunyi jantung Normal, Reguler, bunyi tambahan (-)
Pulmo
: Suara Pernapasan Vesikuler, Suara tambahan (-)
Abdomen
: distensi (-), BU (+) Normal, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat (-), Edema (-/-)
C. Status Obstetri
- TFU

: 3 jari BPX ( 3 jari dibawah processus xyphoideus , 31cm).

- Leopold I : teraba bagian lunak bundar dengan ballottement menempati


fundus uteri
- Leopold II : teraba dataran yang keras, sedikit cembung, kaku dan sukar
digerakkan (punggung) di sebelah kanan.
- Leopold III : teraba bagian keras dan bulat tidak dapat digerakan dipintu
atas panggul.
- Leopold IV : Didapati hasil divergen dengan nilai 4/5.
D. Status Lokalis
Abdomen

: membesar asimetris

TFU

: 3 jari dibawah processus xyphoideus


-

Pemeriksaan Leopold I : teraba bagian lunak bundar dengan


ballottement menempati fundus uteri

22

Teregang

: kanan

- Pemeriksaan Leopold II : teraba dataran yang keras, sedikit cembung, kaku,


dan sukar digerakakkan (punggung) disebalah kanan.
Terbawah

: kepala

- Pemeriksaan Leopold III : teraba bagian keras dan bulat tidak dapat
digerakkan di pintu atas panggul.
Gerak

: (+)

HIS

: 2x20``/10`

DJJ

: 140 x/i

Turunnya

: 4/5.
- Pemeriksaan Leopold IV : didapati hasil divergen
dengan 4/5.

SBR

: DBN

Ring V. Bandl

: (-)

Formula Johnson

: (31-13)x155 gram = 3100 gr

E. Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)


Tanggal

: 10/09/2016

Jam

: 16.15WIB

Dokter/Bidan

: PPDS

Pembukaan

: 1cm

Cervix

: sakral

Efficement

: 20 %

Selaput Ketuban

: (+)

Bagian Terbawah

: Kepala

Turunnya

: Hodge I

Posisinya

: Kepala

Promontorium

: Tidak teraba

Lin.inominata

: Teraba 2/3 anterior


23

Sacrum

: Cekung

S.Ischiadica

: Tidak Menonjol

Arcus Pubis

: Tumpul

Cocccigeus

: Mobile

Vagina

: Dalam Batas Normal

Vulva

: Dalam Batas Normal

SarungTangan

: Lendir darah (+), air ketuban (-)

Meconium

: (-)

Tanggal : 10/09/2016
Jam

: 20.00 wib

Dokter/Bidan

: PPDS

Pembukaan

: 4cm

Cervix

: Anterior

Efficement

: 60%

Selaput Ketuban

: (+)

Bagian Terbawah

: Kepala

Turunnya

: Hodge II

Posisinya

: Kepala

Promontorium

: Tidak teraba

Lin.inominata

: Teraba 2/3 anterior

Sacrum

: Cekung

S.Ischiadica

: Tidak Menonjol

Arcus Pubis

: Tumpul

Cocccigeus

: Mobile

Vagina

: Dalam Batas Normal

Vulva

: Dalam Batas Normal

SarungTangan

: Lendir darah (+), air ketuban (-)

Meconium

: (-)
24

Diagnosis sementara :
Multigravida + KDR (38 39) Minggu + PK + JT + AH + Inpartu

4. Pemeriksaan Penunjang
USG TAS (Tanggal 10-09-2016)
Kandung kemih terisi baik
JT, PK, AH
Fetal Movement (FM)

: (+)

Fetal Heart Rate (FHR) : (+)


Biparietal Diameter (BPD) : 85.5 mm
Abdominal Circumference (AC) : 335.9 mm
Femur Lenght : 72,3 mm
Placenta Corpus Anterior
Cairan Ketuban: Cukup
Kesimpulan

: KDR ( 38-39) minggu + Letak PK + JT + AH

X Ray Pelvimetri
Conj. Vera

: Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Conj. Transversa : Tidak Dilakukan Pemeriksaan


Conj . Oblique

: Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Ro Foto / Sinar tembus


Thorax

: Tidak Dilakukan Pemeriksaan

Abdomen : Tidak Dilakukan Pemeriksaan

25

Hasil laboratorium tanggal 10-09-2016 pukul 18:34 WIB


Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin
Hitung eritrosit
Hitung leukosit
Hematokrit
Hitung trombosit

Nilai
11.0
4.1
8,700
35.7
217,000

Nilai Rujukan satuan


12 16 g/dl
3,9 - 5,6 10*6 /l
4,000 - 11,000 /l
36-47%
150,000-450,000 /l

Index eritrosit
MCV
MCH
MCHC

87.3
26.8
30.8

80 96 fL
27 31 pg
30 34 %

Hitung jenis leukosit


Eosinofil
Basofil
N.Stab
N. Seg
Limfosit
Monosit

1
0
0
87
26
6

13
01
2 6
5375
2045
48

%
%
%
%
%
%

Diagnosis
Multigravida + KDR (38 39) Minggu + PK + JT + AH + Inpartu
Lapor Supervisor dr. Anwar, Sp.OG.
Advis : Awasi kemajuan persalinan
Rencana:
-

Cek darah rutin


Awasi vital sign, his, DJJ

26

LAPORAN PERSALINAN PSP tanggal 10/09/2016 pukul 20.00 WIB


-

Ibu merasakan his semakin lama semakin kuat dan teratur. Tanda-tanda partus
spontan pervaginam dan mempersiapkan partograf.

27

Deli yanti
10 september

22.30 WIB

J
2

J
2

39
10.00 WIB
11.00

Bayi lahir hidup


Pukul 22.55 wib
(10/09/2016)
BB : 3100 gr

20.0 21.0 22.0 23.0

RL

RL

RL

RL

28

Laporan : Pada saat pukul 22.30 dilakukan ARM(Artificial Ruptur of Membran) atau
amniotomi. Dengan cara :
1. Persiapkan alat
2. Cuci tangan dan gunakan handscoon steril.Lakukan VT sampai sedalam
kanalis servikalis, sentuh ketuban yang menonjol, pastikan kepala telah
enganged dan tidak teraba
adanya tali pusat/bagian kecil lainnya.
3. Pegang 1/2 klem kocher /kelly memakai tangan kiri dan memasukan kedalam
vagina dengan perlindungan 2 jari

tangan hingga menyetuh selaput

ketuban.
4. Saat kekuatan his sedang berkurang, dengan bantuan jari-jari tangan kanan,
goreskan klem 1/2 ,kocher untuk menyobek selaput ketuban hingga pecah.
5. Tarik keluar klem 1/2 kocher/kelly dengan tangan kiri dan rendam dalam
larutan klorin 0,5 %.
6. Tetap pertahankan jari-jari tangan kanan didalam vagina untuk merasakan
turunnya kepala janin.
7. Lepas handscoon
8. Periksa kembali DJJ.

29

30

LAPORAN PERSALINAN PSP


- Operator
- Tanggal
- Jam

: dr. Anwar, Sp.OG.


:10/09/2016
: 20.00 WIB

Langkah-langkah persalinan:
1
2

Ibu dibaringkan di meja ginekologi dengan posisi litotomi.


Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah, lakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan

selaput ketuban telah pecah.


Pembukaan sudah lengkap dan his yang adekuat tampak kepala bayi

maju mundur pada introitus vagina dan kemudian menetap.


Pada saat pukul 22.30 dilakukan ARM (Artificial Ruptur of

5
6

Membran)atau amniotomi.
Pada his adekuat berikutnya ibu dipimpin untuk mengedan.
Setelah kepala keluar terjadi putaran paksi luar secara spontan
berturut-turut lahir UUK, UUB, dahi, muka, dan seluruh kepala.
Dengan pegangan biparietal kepala ditarik ke bawah untuk melahirkan
bahu anterior, kemudian kepala ditarik ke atas untuk melahirkan bahu

posterior, badan, bokong, tungkai bawah bayi.


Mulut, hidung, badan janin dibersihkan, dan lendir diisap dengan
menggunakan penghisap lendir. Tali pusat diklem pada 2 tempat, 5 dan
10 cm dari umbilicus digunting/dipotong diantaranya. Ujung tali pusat

8
9

diikat kuat dengan pita/kasa sehingga tidak ada perdarahan.


Setelah bayi lahir diberikan injeksi oxytocin 10 IU IM.
Tepat pukul 22.55 WIB (Lahir bayi , BB : 3100gr, PB : 50cm, Apgar

10

score 8/9, Anus (+) ).


Pemantauan kandung kemih penuh atau tidak, jika penuh kandung
kemih harus dikosongkan sebab dapat menghalangi kontraksi rahim

11

dan menyulitkan kelahiran plasenta.


Dengan Penegangan Tali Pusat Terkendali (PTT) plasenta dilahirkan

12

kesan lengkap. Setelah itu injeksi metergin 1 ampul IM.


Evaluasi robekan jalan lahir (laserasi, robekan jalan lahir grade II,)
dilakukan repair, perdarahan kesan terkontrol. Keadaan umum ibu post

31

13

psp (partus spontan pervaginam) baik.


Setelah plasenta lahir, melakukan masase. mencuci tangan dengan

14
15

sabun dan air mengalir.


Melengkapi partograf.
Lakukan pemantauan ulang perdarahan post partum dan kondisi ibu

Laporan bayi : - Lahir bayi hidup


- Jenis kelamin : Perempuan
- Berat badan : 3100 gram
- Panjang badan : 50 cm
- Apgar score : 9/10
- Anus : +
Terapi : -

IVFD RL + Oxytocin 10 IU

20 gtt/i

Cefadroxil tab 500 mg

3x1

Asam mefenamat tab 500 mg

3x1

Pospargin ( Metilergometrin) tab 0.125 mg

2x1

Grahabion (B1,B6,B12) tab

1x1

Rencana : Pantau perdarahan 2 jam post partum


FOLLOW UP
- Pemantaun Vital sign, TFU, P/V, Pematauan perdarahan laserasi, tetapi tidak
dilakukan episiotomy.

Follow Up Tgl 10-09-2016 pukul 23.00 WIB


1 jam pertama setiap 15 menit
S : (-)
O : Sensorium
TD

: Compos Mentis
: 120/70 mmHg

32

HR

: 88 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 36,8 C

SL :

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (+), 50cc

BAK : (-)
BAB : (-),
ASI

: (+)

A : Post PSP a/i PBK


P : Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i
Pukul 23.15 WIB
S : (-)
O : Sensorium

SL :

: Compos Mentis

TD

: 120/70 mmHg

HR

: 88 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 36,8 C

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (+), 10 cc

BAK : (-)
BAB : (-)
ASI

: (+)

A : Post PSP a/i PBK


P : Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i
Pukul 23.30 WIB
33

S : (-)
O : Sensorium : Compos Mentis

SL :

TD

: 110/70 mmHg

HR

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 36,0 C

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (+), 10 cc

BAK : (-)
BAB : (-),
ASI

: (-)

A :

Post PSP a/i PBK

P :

Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i

Pukul 23.45 WIB


S : (-)
O : Sensorium

SL :

: Compos Mentis

TD

: 130/80 mmHg

HR

: 80 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 36 C

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (+), 10 cc

BAK : (-)
BAB : (-)
ASI

: (-)

A : Post PSP a/i PBK


34

P : Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i


Pukul 00.15 WIB
1 jam kedua setiap 30 menit
S : (-)
O : Sensorium

SL :

: Compos Mentis

TD

: 120/80 mmHg

HR

: 72 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 37 C

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (-)

BAK : (-)
BAB : (-)
ASI

: (-)

A : Post PSP a/i PBK


P : Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i
Pukul 00.45 WIB
S : (-)
O : Sensorium

SL :

: Compos Mentis

TD

: 120/80 mmHg

HR

: 74 x/menit

RR

: 20 x/menit

: 37C

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (-),
35

BAK : (+), 150cc


BAB : (-)
ASI

: (-)

A : Post PSP a/i PBK


P : Melanjutkan IVFD RL 20 gtt/i
Follow Up Tgl 11-09-2016 pukul 06.00 WIB
S : (-)
O : Sensorium

SL :

: Compos Mentis

Anemis

:-

TD

: 120/80 mmHg

Ikterik

:-

HR

: 76 x/menit

Dyspnoe

:-

RR

: 20 x/menit

Sianosis

:-

: 36,8 C

Oedem

:-

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (-), lochia rubra (+)

BAK : (+) N
BAB : (-), flatus (+)
ASI

:-

A : Post PSP a/i PBK + NH1


P : Cefadroxil tab 500 mg

2x1

Asam mefenamat tab 500 mg

3x1

Pospargin ( Metilergometrin) tab 0.125 mg

2x1

Grahabion (B1,B6,B12) tab

1x1

Follow Up Tgl 12-09-2016 pukul 06.00 WIB


S : (-)
O : Sensorium : Compos Mentis

Anemis

:-

TD

: 120/90 mmHg

Ikterik

:-

HR

: 76 x/menit

Dyspnoe

:36

S L:

RR

: 20 x/menit

Sianosis

:-

: 36,5 C

Oedem

:-

Abd

: Soepel, peristaltik (+) N

TFU

: 2 jari bpst, kontraksi kuat

P/V

: (-), lochia rubra (+)

BAK : (+) N
BAB : (-), flatus (+)
ASI

:-

A : Post PSP a/i PBK + NH2


P : Cefadroxil tab 500 mg

2x1

Asam mefenamat tab 500 mg

3x1

Pospargin ( Metilergometrin) tab 0.125 mg

2x1

Grahabion (B1,B6,B12) tab

1x1

Follow Up Tgl 13-09-2016 pukul 06.00 WIB


S : (-)
O : Sensorium

SL

: Compos Mentis

Anemis

:-

TD

: 100/70 mmHg

Ikterik

:-

HR

: 64 x/menit

Dyspnoe

:-

RR

: 21 x/menit

Sianosis

:-

: 36,8 C

Oedem

:-

: Abd : Soepel, peristaltik (+) N


TFU : 2 jari bpst, kontraksi kuat
P/V : (-), lochia rubra (+)
BAK : (+) N
BAB : (-), flatus (+)
ASI : -

A : Post PSP a/i PBK + NH3


P : Cefadroxil tab 500 mg

2x1

37

Asam mefenamat tab 500 mg

3x1

Pospargin ( Metilergometrin) tab 0.125 mg

2x1

Grahabion (B1,B6,B12) tab

1x1

DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham GF, et al. 2005. Williams Obstetrics 23nd Ed. New York :
McGraw-Hill Professional
2. Mochtar R. Sinopsis Obstrtri. Jilid 2. Edisi 3. Jakarta : EGC. 2013.

38

3. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. Jakarta : PT Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2014.
4. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Tahun
2014. Penerbit : PT. Bina pustaka sarwono prawirohardjo
5. Sarminah. 2012. Faktor faktor yang berhubungan dengan kunjungan
antenatal care. Tersedia di www.ui.ac.id/journal. diakses tanggal 19 Agustus
2016.
6. Panduan praktis klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Tahun 2014.
7. Ihsani, Aulia. 2012. Pemeriksaan antenatal. Tersedia di www.scribd.com.
Diakses tanggal 19 Agustus 2016.

39

Anda mungkin juga menyukai