Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

“PENILAIAN STATUS GIZI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
1. RINNI RIANI VELLIA
2. RISDEANI RAMADHINA
3. ROSIMELIA DWI MAHARANI
4. SARVIONI
5. SERI MULYANI DEWI SSAHFITRI
6. SINDI AGUSTIWANTI
7. SITI ARIFAAH UMAIRA
8. SITI FAZIRA
9. SRI OKTAVIANTI
10. SY. MAYA ETIKA SARI
11. WINDA AGUSTIN PUSPITASARI
12. ZANIA YUNAZ
KELAS : 1B KEBIDANAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia,serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah defenisi dan pengertian bidan ini dengan memanfaatkan pengetahuan
dan kemampuan yang saya miliki. Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita .

Saya mengucapkan terima kasih kepada kakak dan abang yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam
pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya
berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan akhirnya membawa
hikmah untuk semuanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Tanjungpinang,17 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Status Gizi .......................................................................... 2
2.2 Penilaian Status Gizi............................................................................. 2
2.3 Faktor Yang Mempeengaruhi Status Gizi............................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang dikonsumsi
secaranormal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan,metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara
konsumsidan penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau
keadaan fisiologiakibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh

1.2 Rumusan Masalah


a) Pengertian status gizi
b) Penilaian status gizi
c) Faktor yang mempengaruhi status gizi

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penilaian stastus gizi dalam
menjalankan praktik kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Status Gizi


1. Menurut Almatsier, 2005
Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi dalam tubuh.

2. Menurut Supariasa et al., 2016


Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variable tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel
tertentu

3. Oxford, Food & Nutrition Dictionary, 2009


Adalah Suatu kondisi tubuh yg berkaitan dan dipengaruhi oleh zat gizi.
Kadar zat gizi di dalam tubuh dan kemampuan zat gizi pada kadar
tersebut untuk memelihara integritas metabolik secara normal.

4. Jelliffe & Jelliffe, 1989


Adalah Keadaan tubuh sebagai hasil dari suatu proses makan, mencerna,
absorpsi, transportasi, penyimpanan dan efek metabolik pada tingkat sel.
2.2 Penilaian Status Gizi
1. Penilaian secara langung
1) Penilaian Status Gizi Secara Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan specimen
yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah,
urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan
akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala
klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

2) Penilaian Status Gizi Secara Klinis


Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas
perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidak
cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau pada organorganyang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid. Metode ini digunakan untuk survey
klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang
untuk mendeteksi secara cepat tandatanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu pula
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorangdengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit

3) Penilaian Status Gizi Secara Biofisik


Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status
gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)dan
melihat perubahan strukturdari jaringan. Metode ini digunakan
dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic
of night blindness). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

4) Penilaian Status Gizi Secara Antropometri


Antropometri berasal dari kata anthopros (tubuh) dan metros
(ukuran). Secara umum antropometri diartikan sebagai ukuran tubuh
manusia. Dalam bidang gizi, antropometri berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Dalam bidang ilmu gizi,
antropometri digunakan untuk menilai status gizi. Ukuran yang
sering digunakan adalah berat badan, tinggi badan, lingkar lengan
atas, tinggi duduk, lingkar perut, 7 lingkar pinggul, dan lapisan
lemak bawah kulit. Parameter indeks antropometri yang umum
digunakan untuk menilai status gizi anak adalah indikator berat
badan menurut umur (BB/U). Tinggi badan menurut umur (TB/U),
Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) (Kemenkes, 2010).
Indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) ialah menentukan atau
melihat status gizi seseorang dengan cara mengukur berat badan dan
tinggi badan seseorang. Ukuran fisik seseorang sangat erat
hubungannya dengan status gizi. Atas dasar itu,ukuran-ukuran yang
baik dan dapat diandalkan bagi penentuan status gizi dengan
melakukan pengukuran antropometri (Kemenkes, 2010).
Pengukuran IMT dapat dilakukan pada anak-anak, remaja maupun
orang dewasa. Pada remaja pengukuran IMT sangat terkait dengan
umurnya, karena dengan perubahan umur terjadi perubahan
komposisi tubuh dan densitas tubuh, pada remaja digunakan
indikator IMT/U. Rumus Perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
(Supariasa et al., 2016).

Berat badan dalam satuan kg, sedangkan tingi badan dalam satuan
meter. Remaja usia 5-19 tahun nilai IMT-nya harus dibandingkan
dengan referensi WHO/NCHS 2007 (WHO, 2007). Pada saat ini
yang paling sering dilakukan untuk menyatakan indeks tersebut
dengan nilai Z-score. Z-score dihitungan dengan rumus sebagai
berikut : (Supariasa et al., 2016).

Nilai individu subyek (NIS) merupakan hasil dari IMT kemudian


nilai median baku rujukan (NMBR) dan Nilai Simpang Baku
Rujukan (NSBR) dapat dlihat pada buku standar antropometri tahun
2010. Indeks IMT/U anak umur 5-18 tahun: Obesitas : > 2SD
Gemuk : > 1SD sampai dengan 2 SD Normal : -2SD sampai dengan
1 SD Kurus : -3SD sampai dengan < -2SD Sangat kurus : < -3SD
(Kemenkes, 2010)

2. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung


1) Penilaian Konsumsi
a) Konsumsi tingkat nasional
Neraca Bahan Makanan (NBM) – Gambaran komprehensif pola
suplai makanan dari suatu negara pada periode tertentu yg
dihitung dari produksi pangan rutin, perubahan stok, impor &
ekspor dan distribusi pangan utk berbagai keperluan di dalam
negara (FAO, 2001)
b) Konsumsi Tingkat Rumah Tangga
 Food account method
- Pencatatan harian semua makanan yg masuk ke rumah
(dibeli, hadiah/oleh2, dihasilkan oleh rumah tangga)
selama periode tertentu (7 hari).
- Kuantitas, merk dan harga juga dicatat.
 Household food record method
- Pencatatan makanan yg dikonsumsi oleh rumah tangga
dalam 1 minggu.
- Berat/volume makanan, deskripsi makanan (merk, cara
masak) jg dicatat.
 Household 24-h recall method
- Orang yg bertanggung jawab dlm persiapan makanan di
rumah tangga diwawancarai ttg makanan yg dikonsumsi
dalam 24 jam ke belakang
c) Konsumsi Tingkat Individu
A. Kuantitatif
- Recall 24 jam
• menanyakan pada responden apa yang dimakan selama
24 jam yang lalu – Recall 24 jam berulang
• Untuk melihat variasi hari-ke hari
• Menanyakan apa yang dimakan selama 24 jam yang lalu
selama beberapa hari
- Estimated Food Record (mencatat)
• Responden diminta utk mencatat apa yg dimakannya
dalam periode waktu tertentu
• Dapat dikonversi ke dalam konsumsi zat gizi
- Weighed Food Record
• Paling akurat
• Menimbang seluruh makanan yg dimakan dalam satu
periode tertentu
• Kualitatif – FFQ (food frequency quesioner), frekuensi
makanan tertentu yang dimakan selama 1 minggu atau 1
bulan atau bisa juga beberapa tahun yang lalu

B. FAKTOR EKOLOGI
 Kasus salah gizi pd manusia selalu menjadi bagian dari
masalah ekologi.
 Irisan/interaksi antara berbagai faktor:
– Sosial ekonomi : Ekonomi dan pendidikan
– Pangan : Ketersediaan, akses, persiapan, konsumsi,
penggunaan, kecukupan
– Kesehatan : Kontribusi infeksi, sanitasi lingkungan,
pelayanan kes – Demografi
– Politik : Faktor budaya
– Geografi dan iklim

C. STATISTIK
 Telaah data statistik yang kemudian diolah sehingga
diperoleh trend masalah gizi.
 Bisa dari data primer maupun sekunder.
 4 kategori data statistik yg dapat digunakan utk penilaian
status gizi tidak langsung:
- Angka kematian menurut umur
- Angka kematian menurut sebab spesifik
- Statistik pelayanan kesehatan
- Angka infeksi terkait gizi
 Angka Kematian Menurut Umur
– Beberapa jenis malnutrition/salah gizi berkaitan erat dg
insidens kematian pada kelompok umur tertentu.
Sehingga angka kematian pd kelompok umur tertentu dapat
dianggap sebagai indikator insiden kasus salah gizi.
 Angka kematian menurut sebab spesifik
– Informasi insiden kesakitan dan kematian akibat salah
gizi dapat menggambarkan status gizi.
Contoh: TBC akibat gizi buruk
 Statistik Pelayanan Kesehatan
– Kesediaan sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, posyandu) dpt menjadi indikator kasar
kerentanan penduduk di suatu wilayah utk mengalami
kurang gizi.
 Angka Kesakitan/Infeksi terkait Gizi
– Diare dg kwasiorkor
– TBC dg kwashiorkor

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi


Status gizi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu konsumsi makanan dan
tingkat kesehatan, terutama adanya penyakit infeksi, kedua faktor ini adalah
penyebab 12 langsung, sedangkan penyebab tidak langsung kandungan zat gizi
dalam bahan makanan,kebiasaan makan, ada tidaknya program pemberian
makanan tambahan, pemeliharaan kesehatan,serta lingkungan fisik dan sosial.
Status gizi yang dipengaruhi oleh faktor konsumsi, terutama konsumsi protein
dan berbagai jenis zat gizi lainnya, sementara faktor perilaku tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap status gizi (Agus, 2017).
Faktor yang berhubungan dengan status gizi, pertama penyebab
langsung adalah asupan gizi dan penyakit infeksi, kedua, penyebab tidak
langsung yaitu keterdediaan pangan tingkat rumah tangga, perilaku / asuhan ibu
dan anak, pelayanan kesehatan dan lingkungan, ketiga masalah utama yaitu
kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan kerja.
Keempat, masalah dasar, yaitu krisis politik dan ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi status gizi ditinjau dari sosial budaya dan
ekonomi adalah ketersediaan pangan, tingkat pendapatan, pendidikan dan
penggunaan pangan. Ketersediaan pangan meliputi pemilihan tanaman yang
ditanam. Pola penanaman, pola penguasaan lahan, mutu luas lahan, cara
pertanian, cara penyimpanan, faktor lingkungan, rangsangan bereproduksi dan
peranan sosial. Penggunaan pangan meliputi status sosial, kepercayaan
keagamaan, kepercayaan kebudayaan, keadaan kesehatan, pola makan,
kehilangan tersebab oleh proses memasak, distribusi makanan dalam keluarga,
besar keluarga, dan pangan yang tercecer (Supariasa et al., 2012).
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang dikonsumsi
secaranormal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,
penyimpanan,metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ, serta menghasilkan energi.Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari
keseimbangan antara konsumsidan penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi
tersebut atau keadaan fisiologiakibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh
Status gizi seseorang tergantung dari asupan gizi dan kebutuhannya, jika
antara asupan gizi dengan kebutuhan tubuhnya seimbang, maka akan
menghasilkan status gizi baik. Kebutuhan asupan gizi setiap individu berbeda
antarindividu, hal ini tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas, berat
badan ,dan tinggi badan
DAFTAR PUSTAKA

Harjatmo ,Titus priyo dkk. 2017. Penilaian status gizi. Jakarta: Pusat
pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi (pertama ed.). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
https://www.academia.edu/42685288/PENILAIAN_STATUS_GIZI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai