Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN JENAZAH

ARDIANTI EKA AREZA

CINDY FIBIOLA

FELLIA DELLINA PRAPITALOKA

LISA ERNAWATY SIRINGO RINGO

NAHDATUL ILMI

NATASYA DWI PUTRI

NURHANIFAH NAINGGOLAN

SINDI AGUSTIWANTI

SY. MAYA ETIKA SARI


PENGERTIAN
Kematian adalah suatu
keadaan alamiah yang
setiap individu pasti akan Perawatan jenazah adalah suatu tindakan medis melakukan
mengalaminya.
pemberian bahan kimia tertentu pada jenazah untuk menghambat
Kematian merupakan
kondisi terhentinya
pembusukan serta menjaga penampilan luar jenazah supaya tetap
pernapasan, nadi, dan mirip dengan kondisi sewaktu hidup. Perawatan jenazah dapat
tekanan darah, serta dilakukan langsung pada kematian wajar, akan tetapi kematian pada
kehilangan respon tidak wajar pengawetan jenazah baru boleh dilakukan setelah
terhadap stimulus pemeriksaan jenasah atau otopsi dilakukan.
eksternal, ditandai
dengan terhentinya Perawatan jenazah penderita penyakit menular
aktivitas listrik otak, atau dilaksanakan dengan selalu menerapkan
dapat juga dikatakan kewaspadaan unifersal tanpa mengakibatkan
terhentinya fungsi
tradisi budaya dan agama yang dianut
jantung dan paru secara
menetap atau terhentinya
keluarganya. Setiap petugas kesehatan terutama
kerja otak secara perawat harus dapat menasihati keluarga dan
menetap. mengambil tindakan yangs sesuai agar
kematian disebabkan penanganan jenazah tidak menambah resiko
oleh empat faktor : penularan penyakit seperti halnya hepatits/B,
1.Berhentinya AIDS, Kolera dan sebagainya. Tradisi yang
pernafasan. berkaitan dengan perlakuan terhadap jenasah
2. Matinya jaringan otak. tersebut dapat diizinkan dengan memperhatikan
3. Tidak berdenyutnya hal yang telah disebut diatas, seperti misalnya
jantung. mencium jenasah sebagai bagian dari upacara
4. Adanya pembusukan penguburan. Perlu diingat bahwa virus HIV
pada jaringan tertentu hanya dapat hidup dan berkembang dalam
oleh bakteri-bakteri. manusia hidup, maka beberapa waktu setelah
penderita infeksi HIV meninggal, virus pun akan
mati.
TUJUAN PERAWATAN
JENAZAH
1. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada
jenazah.

2.
Memberikan zat-zat tertentu untuk membunuh kuman
seperti pemberian injeksi formalin murni, agar tidak
meninggalkan luka dan membuat tubuh menjadi kaku.

3.
Agar jenazah menjadi bersih.
 
CARA PERAWATAN JENAZAH
7. Tutup kelopak mata, telinga, hidung, mulut,
1. Tempatkan dan atur jenazah pada
dan dubur. Jika tidak ada tutup, bisa
posisi anatomis. menggunakan kapas basah.

2. Lepas dan singkirkan pakaian yang 8. Katupkan rahang atau mulut, kemudian ikat
dikenakan jenazah. dan letakkan gulungan handuk di bawah dagu.

3. Lepaskan semua alat kesehatan yang 9. Letakkan alis di bawah ghnea Tutup sampai
masih terpasang pada pasien. sebatas bahu kepala ditutup dengan kain tipis.

10. . Catat semua barang-barang milik


4. Bersihkan tubuh dan kotoran dan noda.
pasien dan berikan pada keluarga

5. Tempatkan kedua tangan jenazah diatas


11. Beri kartu atau tanda pengenal.
abdomen dan ikat pergelangan tangannya.

6. Tempatkan sayu bantal di bawah 12. . Bungkus jenazah dengan kain panjang.
kepala.
KESIMPULAN

Kematian merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan


tekanan darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal,
ditandai dengan terhentinya aktivitas listrik otak, atau dapat juga
dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau
terhentinya kerja otak secara menetap.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanannya, bidan harus
mengetahui konsep kematian berdasarkan agama pasien. Bidan
memiliki peranan dalam perawatan jenazah. Perawatan yang
dilakukan terhadap jenazah berbeda sesuai dengan agama pasien.
Perawatan jenazah pada pasien beragama Kristen antara lain
memandikan jenazah dan memformalin jenazah. Perawatan
jenazah pasien beragama Islam antara lain, membujurkan jenazah.
memandikan jenazah, mengkafani jenazah, dan menyolatkan
jenazah. Sedangkan perawatan jenazah pasien beragama Hindu
antara lain memandikan jenazah dan membungkus jenazah dengan
kain putih.
Dalam melakukan perawatan jenazah, perawat harus mengetahui
penyebab kematian pasien, apakah karena penyakit menular atau
tidak. Jika, pasien tersebut meninggal karena penyakit menular,
maka perawat harus menggunakan alat pelindung diri saat
melakukan perawatan jenazah
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai