Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DAN

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

OLEH:

NAMA : SY. MAYA ETIKA SARI

KELAS : 1.B

NIM : PO7224221 2090

DOSEN PEMBIMBING : FIDYAH AMININ. SST.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

              Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga Makalah berjudul ”FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL” ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Kami berharap makalah ini dapat membantu pembaca dalam memperluas pengetahuan
serta memahami ”FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DAN KEBUTUHAN
DASAR IBU HAMIL”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa karya ini memiliki celah dan
tidak sempurna. Oleh karena itu kritik, saran, dan angin perbaikan sangat diharapkan tanpa
adanya saran yang membangun. Saya harap artikel singkat ini akan jelas bagi siapa pun yang
membaca ini. Bisa bermanfaat bagi kita atau orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon
maaf atas segala kesalahan dalam bahasa yang menyinggung, dan mohon kritik dan saran yang
membangun agar artikel ini dapat diperbaiki kedepannya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4

1.1 LatarBelakang..............................................................................................4

1.2 RumusanMasalah.........................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5

2.1 Faktor-Faktor Fisik yg Mepengaruhi Kehamilan……………….…………5

2.1.1 Status Kesehatan………………………………………………....5

2.1.2 Status Gizi ………………………………………….....................6

2.1.3 Gaya Hidup………………………………………………………7

2.2 Faktor-faktor Psikologis yang Memengaruhi Kehamilan …………………8

2.2.1 Stresor Internal dan Eksternal……………………………………8

2.2.2 Suport Keluarga………………………………………………….8

2.3 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil……………………………………………….9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................16

3.1Kesimpulan...................................................................................................16

3.2Saran.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin
dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang
dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa
mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan
begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam
masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan
sosial. Kebutuhan dasar yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah. Kebutuhan dasar ibu hamil
sangat mempengaruhi kesehatan ibu maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan dan juga
secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.

1.2 Rumusan Masalah

Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yangg mempengaruhi kehamilan dan kebutuhan dasar
ibu hamil

1.3 Tujuan
 Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan
 Mengetahui apa saja kebutuhan dasar bagi ibu hamil

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Fisik yg Mepengaruhi Kehaamilan

Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,dimana perubahan


ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga
dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungandengan fisik ibu sebelum dan selama hamil. Ibu
hamil mengalami perubahan fisik selama kehamilan. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam kandungan dan juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
fisik ibu sebelum dan selama kehamilan.

2.1.1. Status Kesehatan

Status kesehatan ibu hamil mempengaruhi jalannya kehamilan. Kesehatan ibu selama kehamilan
mempengaruhi jalannya kehamilan dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan zigot,
embrio dan janin, termasuk posisi normal janin.

a. Faktor Usia
Usia Memiliki banyak sisi positif maupun negative untuk kehamilan.Sisi negative seperti
Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin,juga memiliki sisi positif seperti kepuasan
peran sebagai seorang ibu.

b. Latar Belakang Medis


Penyakit ibu dapat mempengaruhi kehamilan. Berikut ini adalah contoh penyakit yang
mempengaruhi dan dapat menyebabkan kehamilan:

1. Hipertensi
2. Penyakit jantung
3. Diabetes
4. Anemia
5. Penyakit menular seksual

c. Versus Kehamilan Ganda (Kehamilan Ganda)


Dalam kasus kehamilan ganda atau kehamilan ganda, kondisi ibu seringkali lemah. Hal
ini disebabkan adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik untuk menyediakan
nutrisi,oksigen dan lain-lain. Biasanya, kehamilan ganda menunjukkan beberapa komplikasi
selama persalinan, sehingga persalinan sesar (operasi caesar) lebih menjadi pertimbangan.

5
Dengan demikian, dari segi biaya, proses persalinan pada kehamilan ganda akan lebih tinggi
dibandingkan dengan kehamilan tunggal, mengingat kemungkinan persalinan sesar. Selain itu,
risiko kematian dan kecacatan juga harus diperhitungkan. Saat bayi lahir, ada kemungkinan
stres dalam merawat bayi karena fokus ganda pada satu bayi, namun adanya keunikan akan
membawa kebahagiaan bagi keluarga saja.

d. Kehamilan HIV
Jika Anda hamil dari ibu yang terinfeksi HIV, janin sangat rentan terhadap infeksi
selama kehamilan karena virus HIV lebih mungkin menginfeksi tubuh bayi melalui plasenta.

2.1.2. Status nutrisi

Status gizi ibu hamil adalah masa dimana ia membutuhkan zat gizi yang jauh lebih
banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan nutrisi
dan hanya ibu yang dapat menyediakannya. Oleh karena itu, pola makan ibu hamil harus cukup
bergizi agar janin yang terkandung di dalamnya dapat menelan makanan bergizi yang cukup.
Selain itu, status gizi ibu hamil selama kehamilan juga sangat berpengaruh. Tentu saja,
kekurangan gizi memiliki konsekuensi yang sangat buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat
menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada
janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.

Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap
ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat
proses persalinan. Ibu hamil banyak makan makanan yang kaya serat, dan protein (protein
hewani seperti daging dan ikan, protein nabati seperti tahu, dan tempe tidak selalu sangat cocok
untuk dikonsumsi) banyak mengkonsumsi air putih.Minum, kurangi garam, atau makanan asin.
Kebutuhan nutrisi ibu hamil secara umum adalah:

a. Asam Folat
Menurut konsep pembuktian, penggunaan asam folat sebelum dan sebelum dan sesudah
kehamilan mengurangi risiko kerusakan otak, gangguan saraf, spina bifida, dan anensefali baik
pada ibu hamil normal maupun berisiko tinggi. Asam folat juga membantu mendukung
produksi sel darah merah, sintesis DNA janin, dan pertumbuhan plasenta. Suplementasi asam
folat dimulai setidaknya 2 bulan sebelum pembuahan dan berlangsung hingga 3 bulan pertama
kehamilan. Dosis asam folat profilaksis adalah 500 mikrogram atau 0,50,8 mg untuk kelompok
dengan faktor risiko 4 mg/hari.

b. Energi
Diet untuk ibu hamil tidak hanya bertujuan untuk kandungan protein yang tinggi, tetapi
juga untuk komposisi nutrisi yang seimbang antara energi dan protein. Hal ini juga efektif dalam

6
mengurangi kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan ibu hamil adalah 285 kalori
karena proses pertumbuhan dan perkembangan janin, serta perubahan tubuh ibu. Ibu hamil
banyak makan makanan yang kaya serat, dan protein (protein hewani seperti daging dan ikan,
protein nabati seperti tahu, dan tempe tidak selalu sangat cocok untuk dikonsumsi) banyak
mengkonsumsi air putih.Minum, kurangi garam, atau makanan asin.

Gizi ibu hamil yang tidak mencukupi

Jika seorang ibu mengetahui bahwa dia kekurangan gizi selama kehamilan, itu akan
menyebabkan masalah bagi ibu hamil dan janinnya.

1. Terhadap ibu
Malnutrisi pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko dan komplikasi, antara lain
perdarahan dan anemia.

2. Penentangan terhadap persalinan


Dampak malnutrisi pada proses kelahiran dapat diekspresikan dalam persalinan yang sulit
dan lama, dan ada kecenderungan peningkatan angka persalinan prematur (prematur), perdarahan
postpartum, dan persalinan melalui pembedahan.

3. Tentang janin
Malnutrisi pada ibu hamil mempengaruhi perkembangan janin dan dapat menyebabkan
keguguran, keguguran, lahir mati dan kematian neonatus.

2.1.3. Gaya hidup

Selain kebiasaan makan yang dikaitkan dengan gaya hidup masyarakat saat ini, ternyata
ada sejumlah gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan ibu hamil, seperti kebiasaan tidur
larut, begadang, dan sebagainya. perjalanan sehari-hari, sepeda motor dan lain-lain. Cara hidup
ini akan mempengaruhi kesehatan anak di dalamnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus
dipenuhi.

1. penyalahgunaan zat
Beberapa obat dapat mencegah kehamilan atau membahayakan bayi dalam kandungan.
Jika Anda rutin minum obat, seperti epilepsi atau diabetes, konsultasikan dengan dokter Anda
saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide relatif aman selama awal kehamilan,
tetapi sedikit yang diketahui tentang efek jangka panjangnya pada bayi yang belum lahir. Hindari
obat-obatan yang dianggap berbahaya.

2. Merokok

7
Wanita hamil yang merokok sangat berbahaya bagi diri mereka sendiri dan bayi yang
dikandungnya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihirup dari tembakau dapat
melewati plasenta ke dalam tubuh bayi. Ibu hamil yang banyak merokok perlu menghindari
risiko keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, bahkan lahir mati.

3. Kehamilan tidak sah/tidak diinginkan


Jika kehamilan tidak berjalan sesuai rencana, otomatis sang ibu membenci kehamilannya
hingga tidak ingin melakukan hal-hal positif untuk meningkatkan kesehatan janin yang
dikandungnya. Dalam hal ini, kami memperhatikan kasus keguguran, kelahiran prematur dan
lahir mati. Dalam kasus kehamilan di luar nikah, pasangan tersebut hampir pasti belum siap
secara ekonomi. Selain itu, ketidaksiapan ibu dalam merawat bayi juga harus diwaspadai agar
tidak terjadi postpartum pallor.

2.2 Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kehamilan

2.2.1 Stresor Internal dan Eksternal

a.Stressor internal

Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu
sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh
menjadi seseorang dengan kepribadian yangtidak baik, bergantung pada kondisi stress yang
dialami olehibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atauorang yang terlalu
rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan
psikologis pasien sangat perlu dilakukan.Faktor internal stress bersumber dari diri sendiri.
Stressorindividual dapt timbul dari tuntutan pekerjaan atau beban yangterlalu berat, kondisi
keuangan, ketidakpuasan dengan fisik tubuh, penyakit yang dialami, masa pubertas, karakteristik
atau sifat yang dimiliki

2.2.2 Support Keluarga

Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik
maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana
sumber stressterbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.Dalam
menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga
dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

8
2.3 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Nutrisi

Nutrisi yang baik selama kehamilan sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan janinnya
selama periode ini. Pada dasarnya, yang Anda butuhkan adalah diet sehat. Ibu hamil harus lebih
berhati-hati dalam memilih makanan. Karena kebutuhan mereka akan nutrisi seperti kalsium, zat
besi, dan asam folat meningkat, ibu hamil juga perlu mengontrol kenaikan berat badan mereka.
Tinggi badan yang ideal adalah sekitar 1215 kg. Lebih dari yang Anda takutkan, tekanan darah
Anda mungkin terpengaruh. Karena kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat, ibu hamil
dianjurkan untuk makan makanan sedang yang mengandung protein hewani dan nabati dalam
jumlah yang cukup. Pertambahan berat badan selama hamil berkisar antara 6,5 hingga 16 kg.
Jika Anda sedang berusaha mempertahankan atau menurunkan berat badan, ada baiknya Anda
mengonsumsi semua makanan, terutama yang mengandung protein dan zat besi. Jika berat badan
Anda di luar batas normal, disarankan untuk mengurangi jumlah makanan yang mengandung
karbohidrat dan menghindari mengurangi lemak, terutama sayuran dan buah-buahan.

Berikut ini daftar asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil.

a. Kalori

Kalori Selama kehamilan, Anda membutuhkan 300-400 kkal kalori per hari. Kalori ini
berasal dari berbagai sumber makanan berdasarkan menu “4 sehat 5 sempurna”. Sebaiknya 55%
diperoleh dari umbi-umbian dan sumber karbohidrat seperti nasi, 35% dari lemak nabati dan
hewani, dan 10% dari sayuran dan buah-buahan.

b. Asam Folat

Janin benar-benar membutuhkan asam folat dalam jumlah yang cukup untuk membantu
membentuk saraf. Pada semester pertama, 4.444 bayi membutuhkan 400 mikrogram per hari.
Jika asam folat kurang, janin tidak berkembang sepenuhnya dan bayi dapat lahir dengan
kelainan seperti tengkorak yang kurang, bibir sumbing, dan amputasi tulang belakang. Asam
folat diperoleh dari buah-buahan, sayuran hijau dan beras merah.

c. Protein

Asupan protein diperlukan untuk membangun blok, pembentukan darah, dan sel. Ibu
hamil membutuhkan 60 gram protein per hari. Ini 10 gram lebih banyak dari biasanya. Makanan
berprotein berasal dari kacang-kacangan, tahu, tempe, putih telur dan daging.

d. Kalsium

Zat ini digunakan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Dengan memenuhi kebutuhan
kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari osteoporosis. Hal ini
karena jika kebutuhan kalsium ibu tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium janin akan

9
dipenuhi dari tulang ibu. Makanan kaya kalsium adalah susu dan produk olahan lainnya seperti
vitamin A, D, B2, B3 dan C. Vitamin A sangat bermanfaat untuk mata, pertumbuhan tulang dan
kulit. Vitamin D dapat menyerap kalsium dan bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi
janin.

Contoh: Besi. Berfungsi dalam pembentukan darah, terutama dalam pembentukan hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga mengurangi risiko anemia pada ibu hamil. Zat besi dibutuhkan
selama kehamilan dan terjadi pada usia 20 minggu. Makanan tinggi zat besi adalah hati, ikan,
dan daging.

2. Oksigen

Ibu hamil membutuhkan udara bersih dan bersih. Kebutuhan oksigen ibu pada
pertengahan kehamilan I, II, III. Oksigen (O2) adalah kunci semua kehidupan. Kita dapat hidup
selama beberapa hari tanpa makanan dan air, tetapi kita tidak dapat hidup selama 4 menit tanpa
oksigen. Bahkan sel-sel otak kita mati dalam waktu 15 detik tanpa oksigen. Setiap sel dalam
tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk membelah, tumbuh, dan tetap hidup. Sebagai
aturan, manusia memiliki kebutuhan oksigen yang sama, termasuk wanita hamil. Betapa
pentingnya oksigen bagi kehidupan menjadi perhatian khusus bagi wanita hamil. Hal ini karena
perlu untuk mengamati lebih dekat dengan segala sesuatu yang mengkonsumsi kondisi ibu hamil
agar tidak berdampak buruk atau membahayakan kondisi janin. Pada wanita hamil, kebutuhan
oksigen meningkat dari 500 ml menjadi 700 ml, yang meningkat relatif sama pada trimester 1, 2
dan 3. Hal ini wajar karena konsumsi oksigen seorang ibu hamil meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan dirinya dan janin yang terkandung di dalamnya. Oksigen yang
disebutkan dalam diskusi ini adalah oksigen yang sehat dan merupakan bagian dari standar
oksigen yang baik.

Kriteria oksigen yang baik yang dibutuhkan ibu hamil adalah:

a. Bersih dan Segar Standar oksigen ini bisa didapatkan di tempat yang bersih dan asri. Oleh
karena itu, ibu hamil disarankan untuk berolahraga di pagi hari (morning walk). Ini akan
membantu memastikan bahwa asupan oksigen Anda masih bersih dan segar. Oksigen kotor yang
diperoleh sebelumnya diganti dengan oksigen segar yang bersih.

b. Dengan merebaknya mobil bersih dan kotor, oksigen yang kita hirup menjadi semakin rentan
terhadap zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, mulai dari udara yang mengandung timbal hingga
udara yang mengandung residu. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia
dalam berbagai cara, termasuk merangsang produksi dan menyebabkan berbagai penyakit.
Kelompok yang terkena, terutama bayi, orang tua dan kelompok berpenghasilan rendah, hidup
terutama di perumahan dan kota-kota besar dengan kondisi lingkungan yang buruk. Untuk itu,
ibu hamil disarankan untuk menghindari area yang terkontaminasi untuk menghindari menghirup
oksigen yang terkontaminasi, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan janin dalam
kandungan.

10
c. Alasan mengapa wanita hamil yang tidak berbau tidak menghirup udara yang berbau adalah
karena mereka menjadi sensitif terhadap indera penciumannya dan tidak dapat mentolerir bau
yang menyengat. Wanita hamil tidak bisa mentolerir bau oksigen dan muntah. Jika terus
berlanjut, hal itu dapat mempengaruhi kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya. Untuk
alasan ini, ibu hamil harus menghindari area ramai dengan kualitas oksigen yang buruk, seperti
terminal dan ruangan di mana sering merokok.

3. Kebersihan pribadi

Kebersihan pribadi mengurangi infeksi. Jika Anda basah dengan susu pertama, Anda perlu
membersihkan puting Anda. Perawatan gigi sangat penting karena gigi yang bersih memastikan
pencernaan yang baik. Kebersihan pribadi yang perlu diperhatikan a. Perawatan rambutb.
Perawatan gigi c. Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi d. Perawatan
payudara e. Perawatan vulva dan vagina

Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene

a. Body image Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap
kebersihannya.

b. Praktik sosial pada anakanak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.

c. Status Sosial Ekonomi Personal Hygiene ibu hamil membutuhkan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo dan perlengkapan mandi, dan diperlukan uang untuk
menyediakannya.

d. Pengetahuan tentang personal hygiene ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatannya sendiri.

Contoh: Kebiasaan Anda memiliki kebiasaan menggunakan produk perawatan diri tertentu
seperti sabun dan sampo.

f. Kondisi fisik Kondisi fisik ibu hamil membatasi kemampuannya untuk mengurus diri sendiri
dan membutuhkan bantuan untuk melakukannya.

Dampak umum pada masalah kebersihan pribadi :

a. Dampak Fisik Banyak masalah kesehatan yang diderita masyarakat karena kebersihan pribadi
yang tidak tepat. Penyakit fisik yang umum terjadi pada ibu hamil adalah penyakit tropis yang
terabaikan, penyakit mukosa mulut, air liur berlebihan yang menyebabkan kerusakan gigi,
penyakit fisik pada kuku, dan rambut berkeringat yang menyebabkan gatal dan bau. Untuk
rambut.

11
b. Dampak Psikologis dan Sosial Masalah sosial yang berkaitan dengan personal hygiene
meliputi kebutuhan akan rasa nyaman, kebutuhan untuk dicintai dan dicintai, kebutuhan akan
harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial meningkat.

4. Seksualitas Definisi umum seksualitas mengacu pada alat kelamin atau masalah yang
berhubungan dengan hubungan intim antara seorang pria dan seorang wanita.

Hubungan seksual atau hubungan seksual pada dasarnya adalah tindakan kawin manusia.
Namun dalam arti yang lebih luas, ini lebih dari sekedar pertemuan antara alat kelamin laki-laki
dan perempuan, karena juga mengacu pada tindakan lain yang terkait atau menggantikan
tindakan kawin. Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan akan seks. Seks
dibandingkan dengan kegiatan olahraga yang membutuhkan energi dan otak yang sehat dan
stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi selama aktivitas seksual adalah selama kehamilan.
Libido selama kehamilan sebagian besar tetap tidak berubah, dan bahkan mungkin
meningkat dalam jumlah kecil sehubungan dengan peningkatan hormon estrogen. Seorang
wanita sehat dengan kehamilan normal dapat terus berhubungan seks sampai bulan ke-9
kehamilan tanpa takut membahayakan dirinya atau janinnya. Ini karena janin dilindungi oleh
rahim dan cairan ketuban di endometrium, dan otot-otot yang kuat di sekitar rahim melindungi
bayi dari syok. Adanya lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan mencegah infeksi
melindungi bayi dari invasi penis.

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seksual selama kehamilan

a. Kelelahan

b. Morning sickness (mual dan muntah)

c. Perut membesar

d. Ketegangan alat kelamin

e. Payudara kencang

f. berdarah

2) Faktor emosional yang mempengaruhi hasrat seksual:

a. Takut keguguran

b. Takut orgasme

c. takut infeksi

12
5. Pakaian Cocok untuk ibu hamil

Pakaian harus nyaman, menyerap keringat, mudah dicuci, bebas dari ikat pinggang dan
dasi yang menekan perut dan pergelangan tangan, serta tidak terlalu ketat di sekitar leher. Hal
ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh beberapa wanita karena dapat menghalangi aliran
darah. Saat wanita hamil bertambah tinggi, pakaian mereka harus ringan dan menarik. Sepatu
harus terasa pas, nyaman dan aman. Sepatu hak tinggi dan jari kaki runcing tidak cocok untuk
kaki, terutama selama kehamilan, ketika stabilitas terganggu dan cedera kaki sering terjadi.

6. Senam hamil

Senam hamil merupakan kebutuhan untuk aktivitas fisik. Aktivitas ini disertai dengan
peningkatan metabolisme, yang pada dasarnya adalah peningkatan metabolisme. Sama seperti
senam hamil yang meningkatkan kebutuhan oksigen, suplai oksigen juga perlu ditingkatkan.
Penatalaksanaan aspek fisik persalinan dan pemeliharaan kehamilan untuk tujuan melindungi
ibu dan anak adalah dengan membimbing ibu hamil melalui penyuluhan, diskusi dan senam
untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan fisiologis. Senam adalah terapi
fisioterapi yang mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil untuk persalinan yang aman, spontan
dan lancar pada waktu yang diharapkan. oleh fisioterapis di departemen bersalin seorang wanita
hamil. Senam dilakukan oleh ibu hamil setiap semester. Senam saat hamil penting bagi ibu
yang bersiap untuk melahirkan, terutama bagi ibu dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

7.Mobilisasi/Body Mekanik

Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan
kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik)
diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari
yang aman dan nyaman selama kehamilan.

Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :

 Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi
dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah
dinding.
 Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu
kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.

Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih
disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.

 Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.

13
 Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan
kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga
keseimbangan.
 Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan
kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah
pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari
yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.

8.Istirahat/tidur

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil
juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun
kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus
dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam +
sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.

9. Eliminasi

Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakaneliminasi.
Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume cairan
tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan cepat.
Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di
ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih iniseringkali mereda
setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkin hal ini tidak akan
kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulankesembilan. Karena
pengaturan alatalat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, maka derajat seringnya
pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda.

10. Ibu yang bepergian tidak boleh mengemudi jarak jauh sendirian

karena posisi mengemudi sangat tidak nyaman dan perjalanan jauh bisa sangat
melelahkan. Pastikan kursi dan sabuk pengaman Anda disetel dengan benar dan kenakan pakaian
yang nyaman dan longgar. Juga, pastikan ibumu bisa makan dan minum dengan baik saat
bepergian dengan mobil untuk menjaga tingkat energi. Pada semester pertama (0-14 minggu),
mual dan malaise pada tahap ini begitu menonjol sehingga banyak ibu hamil yang menghindari
bepergian.

Namun, jika Anda tidak keberatan dengan situasi ini, Anda dapat melakukan perjalanan
dengan aman dan nyaman. Semester pertama adalah periode yang sangat sensitif karena rentan
terhadap keguguran dan kehamilan ektopik. Kehamilan akhir (14-28 minggu) tampaknya
merupakan waktu yang ideal, tetapi kehati-hatian harus dilakukan, karena mual dan malaise telah

14
mereda dan risiko kelahiran prematur masih tinggi. Risiko perjalanan terbesar pada akhir
kehamilan (minggu ke-29 hingga ke-40 kehamilan) adalah kelahiran prematur. Jika Anda masih
ingin bepergian, Anda perlu berbicara dengan dokter kandungan Anda.

15
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Dari makalah tersebut kesimpulan yang dapat kita dapatkan yaitu pembaca dapat
mengetahui factor yg mempengaruhi kehamilan yaitu factor fisik dan psikologis,terjadinya
perubahan fisik karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga
dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungandengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.

Kebutuhan ibu yang tidak hamil dan kebutuhan ibu yang sedang hamil sangatlah berbeda,
oleh sebab itu sebagai ibu yang sedang hamil hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya
kebutuhan dasar ibu hamil yang harus dipenuhi. Tetapi hal ini tidak saja dibebankan kepada ibu
hamil tetapi suami, keluarga, bahkan lingkungan sekitar seharusnya mendukung untuk sebisa
mungkin memenuhi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil guna membantu kelancaran kehamilan
ibu.

3.2 Saran

Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan mampu
memahami dan mempraktikan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam makalah ini
yakni faktor- faktor yang mempengaruhi kehamila dan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dalam
lingkup masyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/asus/Downloads/askeb%20(1).

http://eprints.umpo.ac.id/4206/3/BAB%20II%20ACC.

https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jpm/article/view/459

http://repository.iik-strada.ac.id/23/1/Buku%20Askeb%20Kehamilan.

17

Anda mungkin juga menyukai