OLEH :
M.TOHA MAHMUDDIN
E10022183
P4.2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa. Atas segala
limpah rahmat, kemudahan dan karuniannya sehingga saya dapat membuat
laporan mingguan ini tanpa ada halangan, dalam proses pembuatan laporan
ini. Kami melakukan percobaan yang tak lupa mendapatkan bimbingan, arahan
dan pengetahuan hingga saya mampu menyelesaikan laporan ini. Maka dari itu
sangat dengan senang hati saya ucapkan terima kasih kepada asisten dosen yang
telah memberikan kami materi dan bimbingan selama praktikum.
Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kebaikan kita bersama, mudah- mudahan laporan ini dapat
bermanfaat bagi diri saya khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.
m.toha mahmuddin
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. konsumsi ransum....................................................................................... 12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Namun, penggunaan Obat sintetik memiliki kelemahan, contohnya, yaitu
adanya residu antibiotic dalam Produk hasil unggas. Penggunaan obat yang
bersifat alamiah merupakan salah Satu alternatifnya, yaitu penggunaan
tanaman temulawak. Potensi obat-obatan Alamiah ini mampu meberikan
peranannya dalam upaya pemeliharaan, Peningkatan dan pemulihan
kesehatan serta pengobatan penyakit.Indonesia yang dikenal sebagai negara
dengan megabiodiversitas, memiliki
Keanekaragaman hayati flora dan fauna yang sangat melimpah. Dari 28.000
jenis Tumbuhan yang ditemukan di Indonesia, kurang lebih 7.000 jenis
diantaranya Adalah tumbuhan obat.
Tumbuhan obat adalah Kelompok tumbuhan yang umumnya digunakan
sebagai obat dan sumber bahan Baku obat. Tumbuhan obat yang digunakan
biasanya dalam bentuk simplisia yang Berupa akar, daun, buah, dan biji.
Jahe adalah termasuk salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak
manfaat bagi tubuh dan kesehatan manusia, bagi sebagian masyarakat
Indonesia jahe pada umumnya diolah sebagai minuman atau dijadikan
sebagai tambahan penyedap masakan.Namun lain halnya bagi para peternak
ayam, khususnya peternak ayam pedaging, Bangkok atau ayam aduan, yang
justru dimanfaat sebagai jamu dan obat untuk ayam.
Manfaat jahe untuk ayam Beberapa manfaat jahe untuk ternak ayam
pedaging yang sering dirasakan oleh para peternak, adalah seperti berikut:
Melancarkan system pencernaan Khasiat jahe yang mungkin belum banyak
diketahui oleh para peternak pemula adalah sebagai obat alami yang dapat
membantu melancarkan system pencernaan, yaitu untuk membersihkan usus
besar dan mengeluarkan gas beracun dalam tubuh ayam. Mengobati
pembengkakan atau peradangan Jahe juga mengandung senyawa atau zat anti
peradangan yang dipercaya sangat ampuh dapat mengurangi gejala
pembengkakan serta meredakan rasa nyeri pada sendi dan otot, sehingga
sangat cocok untuk
2
1.2 Tujuan
Tujuan di lakukan nya praktikum ini adalah untuk belajar memelihara ayam
broiler dari DOC, hingga bobot 1 kg. Dan untuk belajar cara membuat ransum
pada ternak
1.3 Manfaat
Manfaat yang di dapat adalah kita bisa memahami dan mengerti tentang cara
memelihara ayam, dari ayam tersebut umur 1 hari/DOC hingga bobot 1 kg,
dan memberikan perlakuan pada ayam.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bobot awal Dapat menjadi faktor yang mempengaruhi bobot akhir. bobot
telur mempengaruhi bobot awal, dan Bobot awal akan mempengaruhi bobot
badan. (Abdul dkk. 2021)
Ayam Broiler merupakan salah satu bahan pangan sumber protein hewani
yang dapat diperoleh Dengan harga yang terjangkau dan jumlahnya cukup
banyak, kandungan protein pada ayam broiler Sebesar 22% (Berliana et al.,
2020).
stres panas memicu Sekresi hormon stres kortikosteron yang berkaitan Dengan
tingkat pemecahan protein tubuh yang tinggi. Akibatnya, kerja sistem
pencernaan, pemanfaatan,Dan kecernaan nutrisi pakan akan menurun. (Liu et al.
2020),
Menyebutkan Unggas mampu bertahan pada temperatur siang hari Yang lebih
tinggi jika perbedaan suhu antara periode Siang dan malam setidaknya 10°C
sehingga Memungkinkan pembuangan panas tubuh yang Terkumpul pada siang
hari. (Marchini et al. 2018)
Kunsumsi ransum dapat dipengaruhi oleh Tinggi atau rendahnya suhu udara
pada Suatu lingkungan. Semakin tinggi suhu Udara lingkungan maka jumlah
4
pakan Yang dikonsumsi akan berkurang. Semakin rendah suhu udara lingkungan
maka Jumlah pakan yang dikonsumsi akan Bertambah. (Leniar Dkk., 2020)
Pakan ayam broiler harus mengandung Energi yang cukup untuk membantu
reaksi-reaksi Metabolik, menyokong pertumbuhan dan Mempertahankan suhu
tubuh. Kebutuhan protein Untuk ayam yang sedang tumbuh relatif lebih
Tinggi karena untuk memenuhi tiga macam mudah berkembang biak, dan
memiliki protein Tinggi yaitu 61,42%. ( Ilham dkk. 2023)
Pakan dalam Bentuk mash ataupun crumble keduanya akan dikonsumsi secara
terus menerus untuk memenuhi Kebutuhan hidup ayam, minimal akan digunakan
hanya untuk kelangsungan hidup ayam. Pakan mash lebih disukai oleh ternak
ayam karena bentuk pellet Tanpa perekat dan pellet yang menggunakan perekat
memiliki bentuk fisik yang lebih keras dan Ukuran yang beragam. Hal ini juga
mempengaruhi bobot badan yang dihasilkan karena energi yang Dikeluarkan
untuk mengkonsumsi pakan pellet lebih besar dibandingkan dengan energi yang
Digunakan untuk produksi. (Marzuki dkk 2018)
Pertumbuhan ayam broiler yang cepat, dan Waktu pemeliharaan yang singkat
tersebut manjadikan Bisnis ayam broiler berpeluang besar untuk terus
Berkembang. Keberhasilan bisnis ayam broiler dapat Dilihat dari performa
produksi yang diperoleh selama Pemeliharaan. Performa tersebut dipengaruhi
5
oleh Faktor genetik, pakan, dan lingkungan. Salah satu Faktor lingkungan yang
sering menjadi fokus perhatian Dalam pemeliharaan ayam broiler adalah suhu
Kandang. (Fajar hidayat dkk 2023)
6
protein pakan pada batas minimal mengakibatkan dukungan terhadap pbbh tidak
tercapai (Anggitasari 2016)
Komponen karkas yang paling mahal Adalah daging. Bagian daging terbesar
Terdapat pada bagian dada, sehingga Besarnya dada dijadikan ukuran untuk
Memperbandingkan kualitas daging pada Ternak (Londok dkk, 2018)
Sayap adalah bagian karkas yang Terdiri atas pertulangan dan terdapat banyak
Bulu, hal tersebut yang menyebabkan Persentase sayap lebih rendah
Dibandingkan dengan bagian lainnya. (Yolanda s. dkk 2019)
Bobot bagian paha utuh diambil dari paha atas dan paha bawah, dalam
potongan paha terdapat Tulang femur dan tibia (Mahardhika, dkk, 2019).
Ransum yang diberikan pada ternak Dapat mempengaruhi kerja organ dalam
dan Saluran pencernaan ayam (Regar dkk., 2018)
Bobot relatif berhubungan erat dengan bobot badan, semakin besar bobot
relatif organ pencernaan maka semakin banyak nutrien yang dapat dicerna dan
diserap sehingga bobot badan meningka (Badrussalam dkk 2020)
7
BAB III
3.2. Materi
Materi yang digunakan adalah ayam broiler umur 1 hari DOC (day old
chicken), bahan-bahan ransum yang digunakan.konsentrat,jagung,dedak dan
bahan aditif jahe merah.Peralatan yang digunakan wadah air,wadah pakan,
kandang ukuran 70x60x50, serbuk gergaji,vaksin ND,vita chick. Perlakuan yang
diberikan,yaitu jahe merah parameter yang diamati yaituBobot badan awal dan
Koefisien keragaman Konsumsi Ransum Pertambahan Bobot Badan Konversi
ransum Bobot potong Karkas mutlak dan relati dan cara mengolah data yaitu
setiap pakan yang di berikan di timbang dengan ketentuan 500 g,kemudian sisa
pakan di timbang lalu di timbang lagi dengan ketentuan 500g.
3.3 Metoda
Cara kerja pada praktikum ini yaitu pemberian perlakuan terhadap ayam,
yaitu dengan pemberian pakan aditif alami atau pakan herbal seperti kunyit,
temulawak, jahe putih dan jahe merah Dan pencampuran ransum untuk
mencampur kan pakan aditif dan konsentrat
Metoda yang digunakan pada praktikum nutrisi ternak unggas diantaranya yaitu:
8
dimasukkan kedalam botol. Gulungan kertas yang pertama keluar akan
ditempatkan pada kandang 1, gulungan kertas kedua ditempatkan pada kandang
2, dan seterusnya sampai kandang 20
Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan aditif alami (herbal) yaitu
kunyit, temulawak, jahe putih, jahe merah.
P0 :Pakan atau ransum basal
P1 :Pakan atau ransum basal +1 % kunyit
P2 :Pakan atau ransum basal +1% temulawak
P3 :Pakan atau ransum basal +1% jahe putih
P4 :Pakan atau ransum basal +1% jahe merah
Pembuatan ransum perlakuan yaitu herbal dibersihkan dari tanah, dicuci
bersih, diiris tipis-tipis, dikering anginkan selama 24 jam, di campur dengan
konsentrat, jagung dan dedak sesuai persentase penggunaan lalu diaduk rata dan
digiling halus
Ayam dipelihara selama 5 minggu, ransum yang digunakan ditimbang
sebelum digunakan, kemudian diberikan ad libitum sesuai perlakuan. Sisa ransum
dikumpulkan setiap akhir minggu dan kemudian ditimbang. Air minum juga di
berikan ad libitum setiap pagi dan sore hari bersamaan dengan pemberian
ransum.
9
3.3.3 Pemeliharaan
10
BAB IV
bobot badan merupakan selisih dari bobot akhir (panen) dengan bobot Badan
awal pada saat tertentu. Kurva pertumbuhan ternak sangat tergantung dari pakan
yang Diberikan, jika pakan mengandung nutrisi yang tinggi maka ternak dapat
mencapai bobot Badan tertentu pada umur yang lebih muda.
11
Koefisien keragaman ayam adalah ukuran statistik yang digunakan untuk
mengevaluasi tingkat variasi atau perbedaan dalam suatu sifat atau parameter
tertentu di antara individu atau sampel ayam dalam suatu populasi. Ini
memberikan gambaran tentang sejauh mana ayam dalam populasi tersebut
berbeda satu sama lain dalam hal sifat yang diukur, seperti berat badan, tinggi,
produksi telur, atau parameter lainnya.
Semakin tinggi nilai koefisien keragaman, semakin besar variasi dalam sifat
yang diukur di antara ayam dalam populasi tersebut. Sebaliknya, nilai koefisien
keragaman yang rendah menunjukkan bahwa ayam dalam populasi cenderung
memiliki nilai yang lebih seragam atau kurang variasi dalam sifat yang diukur.
Koefisien keragaman ini berguna dalam pemilihan dan penilaian performa ayam
untuk tujuan pemuliaan atau manajemen peternakan.
12
Konsumsi ransum ayam dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis ayam
(misalnya, ayam pedaging atau ayam petelur), kondisi lingkungan, jenis pakan,
dan tujuan produksi. Misalnya, dalam konteks peternakan ayam pedaging,
konsumsi ransum yang baik adalah yang mendukung pertumbuhan optimal, berat
badan yang sesuai, dan kesehatan ayam.
13
Pertambahan bobot badan yang optimal biasanya menjadi fokus utama dalam
manajemen peternakan. Untuk mencapai pertambahan bobot badan yang baik,
beberapa faktor seperti kualitas pakan, manajemen lingkungan, kebersihan, dan
kesehatan ayam harus diperhatikan dengan baik.
Kandungan protein dan berat karkas yang dihasilkan menjadi daya tarik
pemilihan ayam broiler, selain itu performa yang dihasilkan juga menjadi
pertimbangan dalam pemilihan ayam broiler. Performa dari ayam broiler salah
satunya ditentukan oleh laju pertumbuhan bobot badan yang dihasilkan, laju
pertumbuhan bobot badan pada ternak ayam akan meningkat pada periode
tertentu mencapai titik puncak, kemudian laju pertumbuhan bobot badan itu akan
turun (Wardhani, dkk., 2018).
14
Semakin rendah nilai FCR, semakin efisien penggunaan pakan, yang
menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah dan keuntungan yang lebih tinggi
dalam usaha peternakan.
Bobot potong adalah berat badan ayam broiler atau hewan ternak lainnya
ketika mereka siap untuk dipotong atau diolah menjadi produk daging. Dalam
konteks ayam broiler, bobot potong mengacu pada berat badan ayam saat mereka
telah mencapai ukuran atau usia yang sesuai untuk dipotong menjadi produk
daging, seperti paha, dada, sayap, dan bagian lainnya.
Bobot potong ayam broiler menjadi parameter penting dalam industri daging,
karena hal ini mempengaruhi jumlah dan kualitas produk daging yang dihasilkan.
Pemilihan waktu yang tepat untuk pemotongan ayam broiler penting untuk
mencapai berat potong yang sesuai dengan permintaan pasar dan standar kualitas.
Peternak dan produsen daging berusaha untuk mencapai berat potong yang
optimal untuk memaksimalkan hasil produksi dan keuntungan.
Selain itu, bobot potong juga berhubungan dengan pertambahan bobot badan
ayam broiler selama periode pemeliharaan. Pertambahan bobot badan yang baik
biasanya menghasilkan bobot potong yang lebih besar. Oleh karena itu,
manajemen pemeliharaan yang baik, seperti pemberian pakan yang tepat,
pengendalian penyakit, dan pengaturan lingkungan yang baik, dapat berkontribusi
pada mencapai berat potong yang optimal.
15
4.6 karkas mutlak dan relatif
Karkas mutlak mengacu pada berat daging dan bagian daging lainnya dari
hewan ternak setelah pemotongan, tanpa memperhitungkan bagian-bagian non-
daging seperti kulit, tulang, lemak, dan organ dalam.Ini adalah ukuran berat
murni dari daging yang dapat dihasilkan dari hewan ternak setelah
pemotongan.Karkas mutlak penting dalam industri daging karena itu yang akan
dijual kepada konsumen atau diolah menjadi produk daging.
Karkas relatif adalah perbandingan antara berat karkas mutlak dan berat hidup
hewan ternak sebelum pemotongan, dinyatakan dalam persentase.Ini digunakan
untuk mengukur sejauh mana hewan ternak menghasilkan berat karkas yang
diinginkan dalam hubungannya dengan berat hidupnya.
Karkas mutlak dan karkas relatif adalah parameter penting dalam industri
peternakan dan daging, karena mereka berhubungan dengan produktivitas dan
hasil produksi daging, dan mereka digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dan
kualitas pemotongan hewan ternak.
Bobot organ pencernaan merujuk pada berat organ-organ yang terlibat dalam
sistem pencernaan hewan, seperti lambung, usus, hati, pankreas, dan lainnya.
Pada hewan ternak, termasuk ayam, pengukuran bobot organ pencernaan penting
dalam berbagai konteks, termasuk penelitian ilmiah, manajemen peternakan, dan
evaluasi kesehatan hewan.
16
penelitian. Hal ini dilakukan untuk menganalisis dan memahami lebih baik sistem
pencernaan hewan dan memastikan kesejahteraan hewan.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
18
5.2 SARAN
Semoga praktikum ini bisa bermanfaat bagi saya khususnya. Bisa mengetahui
tentang sistem pencernaan dan respirasi pada kambing, dan mengetahui fungsi
dan bentuk bagian organ dalam kambing. Dan semua ini bermanfaat bagi kita
semua, Semoga praktikum selanjutnya bisa lebih semangat lagi untuk memahami
materi yang telah di berikan demi kebaikan kita semua.
19
DAFTAR PUSTAKA
Abdu, M., Gushairiyanto, dan Depison. (2021). Hubungan Bobot Telur dengan
Bobot DOC dan Bobot DOC dengan Bobot Badan Ayam Sentul
Generasi Pertama (G1). Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 9(3), 279–
290.
Fadilah R. 2018. Super Lengkap Beternak Ayam Broiler. Jakarta (ID): PT Agro
Media Pustaka.
Ilham1, Bela Putra , dan Aswana. 2023. Pengaruh penggantian sebagian ransum
komersial dengan tepung maggot (hermetia illucens) terhadap
pertumbuhan broiler. Vol. 5 No. 1 , 2599-3119.
Irine I, P .Wahida 2023 pengaruh bentuk pakan terhadap laju pertumbuhan bobot
badan ayam broiler. Vol 13 (1) 7 – 15
Khothijah, S., Erwan, E., dan Irawati, E. (2021). Performa ayam broiler yang
diberi ekstrak daun jambu Mete (Anacardium occidentale Linn) dalam
air minum. Jurnal Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, 19(1), 19–23
20
Liu L, Ren M, Ren K, Jin Y, Yan M. 2020. Heat stress Impacts on broiler
performance: a systematic Review and meta-analysis. Poultry Science.
99(11): 6205‒6211.
Marchini CFP, Fernandes EA, Nascimento MRBM, Araujo EG. 2018. The
Effect of Cyclic Heat Stress Applied to Different Broiler Chicken
Brooding Stages on Animal Performance and Carcass Yield. Brazillian
Journal of Poultry Science. 20(4): 765‒772.
Mahardhika, M., Muryani, R., & Sunarti, D. (2019). Persentase karkas dan
potongan bagian karkas Ayam kampung persilangan akibat penggunaan
tepung Azolla Microphylla difermentasi pada Pakan. Agromedia, 37(2),
99-105.
Marzuki, A., dan Rozi, B. (2018). Pemberian Pakan Bentuk Cramble dan Mash
Terhadap Produksi Ayam Petelor. Jurnal Ilmiah INOVASI, 18(1), 29–
34
21
Regar, N, M., Kowel S. H. Y, B. Betty dan E. A. S. Moningkey. 2018. Pemberian
Kombinasi kunyit, bawang putih Dengan mineral zink terhadap bobot
Organ dalam ayam pedaging yang Diinfeksi E.coli. Prosiding Seminar
Nasional Unggas Lokal: Pengembangan Unggas Lokal di Indonesia.
2:168-172
Umiarti AT. 2020. Manajemen Pemeliharaan Broiler. Bali (ID): Penerbit Pustaka
Lasaran.
Wiesje M. Horhoruw, Rajab 2019. Bobot potong, karkas, giblet dan lemak
abdominal ayam broiler yang di beri gula merah dan kunyit dalam air
minum sebagai feed additive. Vol. 7, No. 2 53-58.
22
LAMPIRAN
23