Disusun oleh :
Kelompok 2
Kelas A
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,
atas rahmat hidayah dan izinnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Budidaya Ayam Broiler” dimana dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tugas ini merupakan tugas dari mata kuliah “Manajemen Ternak Unggas”
penyusunan makalah ini kami mengalami kendala atau hambatan namun semua
dapat di atasi dengan baik karena bantuan dari semua pihak yang membantu kami
dalam penyusunan laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ir. Dani
Garnida, M.Si. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Ternak Unggas dan seluruh
Kami yakin laporan ini, masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Bab Halaman
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA 3
III PEMBAHASAN 6
3.1 Persiapan Kandang pada Ayam Broiler............................ 6
3.2 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler………………. 9
3.3 Vaksinasi Pada Ayam Broiler .......................................... 13
3.4 Pencatatan Pada Ayam Broiler ......................................... 17
3.5 Pemanenan…………………………………………….... 19
3.6 Debonning……………………………………………… 22
IV PENUTUP ............................................................................. 24
4.1 Kesimpulan....................................................................... 24
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iii
I
PENDAHULUAN
naiknya pendapatan perkapita penduduk, maka kebutuhan akan protein hewani bagi
protein asal hewani bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan daging ayam setiap
tahunnya mengalami peningkatan, karena harganya yang terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat. Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju
pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu.
Keunggulan broiler didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang
haruslah diketahui oleh orang yang ingin beternak atau budidaya ayam broiler.
1
(4) Bagaimana pencatatan pada ayam broiler.
1.3 Tujuan
2
II
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam ras pedaging disebut juga Broiler, yang merupakan jenis ras unggulan
tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. ayam pedaging adalah jenis
ternak bersayap dari kelas aves yang telah didomestikasikan dan cara hidupnya
diatur oleh manusia dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk
Menurut Rasyaf (2006), ayam pedaging adalah ayam jantan dan ayam betina
muda yang berumur dibawah 6 minggu ketika dijual dengan bobot badan tertentu,
mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan timbunan
daging yang banyak. Banyak strain ayam pedaging yang dipelihara di Indonesia.
melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Contoh strain ayam
pertambahan bobot badan yang cepat, konversi ransum yang baik dan dapat
dipotong pada usia yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih
cepat dan efisien serta menghasilkan daging yang berkualitas baik (Murtidjo, 1992).
3
kerangka tubuh besar, pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat,
protein hewani. Menurut Amrullah (2004), ayam pedaging merupakan ayam yang
pertumbuhan yang sangat cepat dalam satuan waktu yang singkat untuk mencapai
berat badan tertentu. Bagi konsumen, daging ayam pedaging telah menjadi
makanan bergizi tinggi dan berperan penting sebagai sumber protein hewani bagi
(Balitbang, 2006).
dilihat bahwa ayam pedaging sudah tumbuh jauh lebih cepat dari nenek
4
mendapatkan ayam berukuran besar, maka pada tahun 1999 hanya diperlukan
waktu 8 minggu untuk mencapai bobot yang sama. Dalam kurun waktu 6-7 minggu
ayam ini akan tumbuh 40-50 kali dari bobot awalnya, akhir-akhir ini pemeliharaan
dalam waktu 35 hari dapat mencapai bobot panen 1980 gram/ekor (CISF, 2008).
menjadi lebih cepat. Biaya yang dikeluarkan selama 5 minggu produksi akan cepat
sekali. Salah satu strain ayam pedaging adalah strain Abror Acress CP-707. Dengan
5
III
PEMBAHASAN
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha ayam boiler.
Persiapan kandang yang dilakukan secara matang menjadi salah satu kunci sukses
bersih yang ada di dalam lingkungan kandang maupun di dalam kandang. Sebelum
DOC datang akan dilakukan adalah persiapan kandang dan pembersihan kandang.
Berikut ini beberapa langkah yang harus dikerjakan sebelum anak ayam Day Old
bersih dengan desinfektan. Peralatan yang sudah bersih dan steril disimpan
2. Membersikan semua kotoran dan barang yang tidak terpakai yang ada
dibersikan dan diangkat keluar lokasi. Lantai kandang harus di sapu sampai
bersih, layar penutup kandang atau tirai dibuka, dan rumput disekitaran
3. Mencuci kandang denga sprayer tekanan tinggi mulai dari kandang bagian
atas dinding, tirai dan lantai kandang. Proses pencucian bias menggunakan
6
4. Melakukan sterilisasi menggunakan desifektan. Desifektan yang dipakai
sebaiknya lebih dari satu jenis dan berspektrum luas. Proses sterilisasi
6. Membersihakan kandang selama 3-4 hari hingga bagian dalam kandang dan
sekitar kandang.
DOC datang.
DOC memerlukan kandang yang bersih dan hangat. Karena DOC ditetaskan
dengan mesin tetas dan tidak ada induk ayam yang menghangatkan tubuhnya,
penambah pemanas buatan yang bisa berupa bohlam listrik, pemanas gasolek
(gas)/pemanas semawar/minyak tanah dan kompor batu bara. Selain itu perlu dibuat
guard chick atau brooder guard yang berupa seng supaya anak ayam mengumpul
Fadilah (2005) bahwa lingkaran pelindung bisa terbuat dari seng, layar, karung,
triplek atau boks bekas DOC. Pemanas dinyalakan 2 - 3 jam sebelum kedatangan
dimasukkan ke dalam guard chick (Rahayu et al., 2011). Guard chick dan pemanas
7
Sementara itu penyemprotan ulang dengan desinfektan dilakukan 1 - 2 hari
sebelum DOC datang ke seluruh ruangan dan peralatan (Rasyaf, 2008). Tata
Pelaksanaan program penerangan tambahan, tidak boleh gegabah. Sebab bila ayam
broiler terlalu banyak mensisntesis vitamin D3, berpengaruh buruk juga, yakni
program penerangan untuk minggu pertama yaitu secara total selama 24 jam,
Penggunaan fumigan harus sesuai dengan etika dan aturan pakainya dan harus
diperhatikan dengan benar karena setiap merek dagang memiliki aturan pakai yang
berbeda-beda (Rasyaf, 2012). Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah
siap. Persiapan kandang DOC untuk ayam broiler tidak berbeda dengan DOC untuk
pertumbuhan bulu yang sempurna. Penempatan tempat makan dan minum juga
sama (Suprijatna dan Kartasudjana, 2006). Waktu istirahat kandang dalam keadaan
bersih minimal 2 minggu agar siklus penyakit diharapkan dapat putus. Adapun
merapikan tempat pakan dan tempat minum; mematikan aliran listrik; mematikan
saluran air minum; merapikan peralatan kandang lainnya seperti sekat dan brooder
mencuci tirai dan alas litter; menaburkan litter dan memasang peralatan; memasang
8
3.2 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler
menyatakan bahwa kegiatan pertama yang harus dilakukan ketika DOC datang
kualitas maupun kuantitasnya. DOC yang berkualitas baik antara lain mempunyai
ciri kakinya besar dan basah seperti berminyak, bulu cerah dan penuh, DOC terlihat
dipelihara harus yang terbaik, karena performa yang jelek bukan saja dipengaruhi
oleh faktor pemeliharaan tetapi juga oleh kualitas DOC pada saat diterima. DOC
ditempatkan pada lingkaran pemanas, setiap lingkaran pemanas berisi 800 ekor
untuk kandang utara sebanyak 10 lingkaran pemanas dan 850 ekor untuk kandang
fisiologis 20 DOC.
yang hilang selama perjalanan menuju tempat peternakan setelah larutan gula habis,
barulah diberi multivitamin untuk siang harinya dan antibiotik untuk malamnya
atau sebaliknya secara ad libitum dengan tujuan ayam tidak mengalami dehidrasi
menyatakan bahwa air harus selalu tersedia dan sangat baik disediakan dari
krankran otomatis .
Konsumsi air pada ayam biasanya dua kali lebih banyak dibanding dengan
konsumsi makanannya. Ayam akan mampu hidup lebih lama tanpa makanan
dibanding tanpa air (Rizal, 2006). Pakan diberikan jenis Melindo 8201-SE dengan
9
butiran yang lebih halus mulai dari umur 1 – 10 hari diberikan secara ad libitum.
Menurut Harto (1987), pemberian ransum pada ternak yang masih berumur sehari
atau DOC diletakkan dikertas atau tempat pakan dari nampan yang kecil. Setelah
ayam berumur diatas 1 minggu, tempat pakan harus diganti dengan tempat pakan
Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kurang lebih 6 sampai 7
minggu. Ayam ini tidak dimaksudkan untuk produksi telur, tetapi diharapkan
dagingnya. Sampai umur 5 minggu beratnya kira-kira sama dengan ayam petelur
dewasa yaitu kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan ayam daging hampir sama
secara tuntas terhadap kandang dan peralatan yang akan dipakai didalamnya, baik
pada kandang lama yang sudah dipakai, sisa-sisa dari ternak yang lama, baik
kotoran, bahan-bahan yang tercecer harus dibersihkan secara tuntas sehingga tidak
ada yang tertinggal, sebab setiap butir sisa dari kawanan ayam yang lama akan ada
Pembersih dilakukan dengan air dan bahan pencuci (sabun atau detergen).
Teknis pemeliharaan ayam broiler yang baik yaitu minggu pertama (hari
ke-1 sampai ke-7). DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air
minum hangat yang ditambah gula untuk mengganti energi yang hilang selama
transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gram atau 1,3 kg
10
kecil (crumbles). Mulai hari ke -2 hingga ayam dipanen sudah diberi air
minum.Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4. Minggu Kedua (hari
suhunya.
Minggu Ketiga (hari ke-15 sampai ke-21). Pemanas sudah dapat dimatikan
terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gram per ekor atau
4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang
minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum
untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga
diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari,
ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg.
Kebutuhan pakan adalah 65 gram per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.
Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai
Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini, yang perlu
dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram per ekor atau
8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling
11
penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai
adalah 24,7 kg untuk 100 ekor ayam. Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-
42). Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka
kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini
dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Untuk pemberian pakan ayam broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur
kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66
jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar
1.520 gram.
golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor,
minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-
50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161
gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah
3.829 gram.
dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu: Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan
air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari)
1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-
12
3 (15- hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak
122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi
tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang
yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari)
10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
Untuk anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditabur atau sediakan pada
wadah yang mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalah ransum ayam
Ayam umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakan campuran yaitu pakan
ayam ras starter dicampur dengan katul dan dedak halus, dengan
Ayam umur 2-4 bulan dan seterusnya, diberikan pakan campuran, dedak
halus, jagung giling, dan pakan komersil dengan perbandingan 3:1:1 dan
13
vaksin ND agar ayam broiler tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan
es/kulkas) bersuhu 2-8˚C (bukan freezer), terhindar dari panas dan sinar matahari
langsung. Apabila hendak mengangkut vaksin ke tempat yang jauh, vaksin harus
ditempatkan dalam wadah yang memiliki daya isolasi cukup baik terhadap suhu
luar (misal: termos atau sterofoam box), dengan diberi es batu di dalamnya.
1. Jenis,
2. dosis,
Pastikan ayam yang akan divaksin dalam kondisi sehat (ayam sakit tidak
boleh divaksin). Jangan melakukan kegiatan vaksinasi saat suhu udara sangat panas
(maksimal 29˚C). Gunakan wadah yang berbahan dasar plastik, hindari wadah yang
terbuat dari logam. Air yang digunakan harus baru dan segar, pH 6.5–7.5, bebas
klorin dan desinfektan. Cuci tempat vaksin dan alat vaksinasi dengan air biasa,
tanpa klorin atau desinfektan. Vaksinator harus terlatih, tata cara dan prosedur
vaksinasi harus diikuti dengan benar.Segera berikan suplemen ayam broiler atau
14
Secara umum ada 3 metode vaksinasi ayam broiler:
vaksinasi. Ayam dipuasakan 1-2 jam sebelum vaksinasi. Jika suhu lebih dari 30˚C
sebaiknya 1 jam saja. Disiapkan air, susu skim, dan vaksin dalam jumlah yang tepat.
Jumlah air yang dibutuhkan adalah sejumlah air yang habis diminum ayam selama
1-2 jam. Karena setiap 1.000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air untuk setiap umur,
Setelah jumlah air ditentukan, susu skim dengan dosis 2 gram per liter air
berinteraksi dengan bahan-bahan dalam air untuk menjaga kualitas vaksin. Untuk
daerah dengan kualitas air kurang bagus, disarankan untuk meningkatkan dosis susu
Vaksin dicampurkan ke dalam air yang telah disiapkan, aduk hingga rata
dan segera tuang ke tempat minum yang telah disediakan. Agar pembagian vaksin
merata, harus dihitung jumlah larutan vaksin yang harus dituang di setiap tempat
Botol dan tutup botol bekas vaksin harus dibakar atau direndam dalam desinfektan.
15
2. Vaksinasi tetes
tepat dan vaksin harus terserap sempurna ke dalam kelopak mata. Jangan terburu-
buru melepaskan ayam jika tetesan belum terserap sempurna. Harus dihindari
penjaringan ayam yang terlalu banyak (maksimal 200 ekor sekali jaring), agar ayam
dibagi kedalam beberapa alat penetes sesuai jumlah vaksinator (setelah dilarutkan,
vaksin harus habis dalam waktu 30 menit).
3. Vaksinasi suntik
Sebelum dilakukan vaksinasi harus dicek dulu fungsi injektor dengan cara
dilakukan uji coba dengan air. Jika injektor rusak atau tidak lancar, jangan
digunakan. Jika kotor, dicuci dengan air panas. Vaksin yang keluar dari refrigerator
Dapat juga dilakukan thawing dengan cara vaksin dari refrigerator direndam dalam
merupakan ternak dengan umur pendek. cukup 28-35 hari bisa dipanen. Padaumur
ini ada beberapa penyakit yang bisa menyerang ayam broiler. antara lain Newcastle
16
Gambar 2. Jadwal vaksinasi pada ayam broiler
3) Sebagai evaluasi dan tindak lanjut kegiatan budidaya pada periode tertentu.
17
Dalam pencatatan / rekording ayam pedaging biasanya berisi :
2) Nomor kandang
3) Strain ayam
4) Tanggal tetas
5) Tanggal penerimaan
6) Jumlah ayam
8) Pemberian pakan
18
Gambar 3. Contoh tabel pencatatan pada peternakan ayam broiler.
3.5 Pemanenan
Proses pemanenan ayam potong dapat dilakukan kapan saja tanpa harus
pada pagi hari, sore hari, atau malam hari agar ayam tidak terlalu stres. Khususnya
penangkapan ayam pada malam hari menggunakan nyala lampu yang redup atau
Beberapa hal yang dilakukan sebelum memanen ayam broiler adalah sebagai
berikut:
a. Membuat jadwal kandang yang akan dipanen sesuai dengan ukuran berat
ayam dan letak kandang.
19
b. Menyiapkan peralatan panen seperti timbangan, alat tulis, surat jalan, nota
ditimbang, sehingga saat dipanen akan sesuai dengan ukuran yang telah
dilaporkan.
d. Tidak memberi pakan secara penuh pada ayam yang akan dipanen. 12 jam
atau minimal 8 jam sebelum dijual hidup (juga bila dijual dalam bentuk
sudah dipotong) ayam sudah tidak diberi ransum lagi, tapi hanya diberi air
terlalu banyak
e. Kondisi ayam yang dipanen harus bebas dari antibiotik minimum 5-14 hari
sebelum panen, dengan tujuan untuk menghindari efek residual atau masih
A. Proses Pemanenan
tempat pakan dan minum sehingga tidak banyak pakan dan air minum yang
(penangkapan) ayam.
2) Proses penyekatan ayam dilakukan secara bertahap agar ayam yang dipanen
tidak lumpuh karena lemas. Hal ini sangat perlu dilakukan karena dapat
20
3) Proses menangkap ayam tidak dilakukan secara kasar karena bisa
5) Ayam dihabiskan dalam satu sekatan. Pada proses ini tidak dianjurkan
6) Setelah ditangkap, kedua kaki ayam diikat dengan tali agar bisa ditimbang
hidupnya
Penimbangan pada waktu matahari terik yakni sekitar jam 12-2 siang akan
lemas bahkan mati, karena itulah proses penimbangan dilakukan pada saat
secara cermat dan tidak kasar, hal ini untuk mengurangi resiko banyaknya
ayam yang diafkir akibat sayap atau kaki yang patah sehingga peternak tidak
rugi.
9) Box berisi ayam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bak truk atau
lubang ventilasi yang cukup bagi ayam. Setelah selesai ditata, boks-boks
21
berisi ayam tersebut kemudian kan dibawa ke pengepul atau langsung
10) Mencatat semua hal dari awal, seperti jumlah ayam yang ditangkap dan
yang ditimbang. Selain itu,hal yang harus dicatat adalah hasil penimbangan
11) Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengecek ulang hasil data
dengan 8-15 ekor ayam. Maka dari itu, konsentrasi yang tinggi saat
12) Produk sampingan dari proses produksi ayam broiler yaitu kotoran ayam
yang dapat digunakan sebagai pupuk kandang. Hal yang perlu diperhatikan
sebelum diberi pupuk. Hal ini dilakukan agar kotoran ayam tidak hilang
mencatatnya serta menghitung total ayam dan total berat ayam yang dijual. Terakhir
4.5 Debonning
dengan cara memisahkan tulang dari daging. Deboning dapat dibagi menjadi dua,
yaitu deboning dengan tangan (hand deboned meat/HMD) dan deboning dengan
22
menggunakan mesin (mechanically deboned meat/MDM). Mechanically Deboned
Meat ini, hasilnya dipengaruhi oleh tipe peralatan deboned prosedur pengolahan
yang digunakan, besar dari ayam. Metode deboning dengan menggunakan tangan
(hand deboned meat) keuntungannya yaitu lebih mudah dalam memotong bagian-
bagian karkas ayam. Metode ini umumnya menggunakan pisau stainles steel
tulang pada daging sering disebut juga dengan hand deboned meat yaitu penarikan
tulang dengan cara ditarik menggunakan tangan, dan memiliki keuntungan mudah
untuk dilakukan.
Deboning atau pelepasan tulang pada karkas ayam dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Bagian tubuh dibagi menjadi 4 yaitu kulit di potong pada sela – sela paha
kiri dan kanan, juga potong kulit secara vertikal pada bagian dada dan perut.
2) Paha di tarik hingga putus secara perlahan. Daging pangkal sayap diiris
searah dengan dengan letak ulang sayap. Ibu jari dimasukkan pada bagian
yang diiris kemudian ditarik higga sayap dan daging dada lepas.
3) Untuk bagian daging sasami, digoreskan dengan ujung pisau pada tulang
23
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
yaitu pada minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, minggu ke-4, minggu
pada ayam broiler secara umum dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu
disarankan ayam ditangkap pada pagi hari, sore hari, atau malam hari agar
ayam tidak terlalu stres. Penangkapan ayam pada malam hari menggunakan
24
6) Proses deboning dapat dibagi menjadi dua, yaitu deboning dengan tangan
ayam.
25
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, R. 2005. Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara Modern . Penebar
Swadaya. Jakarta
Amrullah, I. K. 2003. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi. Bogor.
Fadilah, R. 2005. Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler di Daerah Tropis. Cetakan
ke-2. Agromedia Media Pustaka. Jakarta.
Fadilah. 2013. Super Lengkap Beternak Ayam. Agromedia Media Pustaka, Jakarta.
Muladno, Sjaf S, Arifin AY, Iswandari. 2008. Struktur Usaha Broiler di Indonesia.
Bogor: Permata Wacana Lestari.
26
Rizal, Yose.2006. Ilmu Nutrien Unggas .Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Suprijatna, E., Atmomarsono dan Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Wiryawan, Wawan. 2009. Unggas. Dalam Majalah Infofet. Edisi November 2009.
27