Anda di halaman 1dari 3

4.2.

2 Sistem Reproduksi Betina

Alat reproduksi betina pada unggas betina meliputi ovarium dan oviduct.

Dimana pada ovarium tersusun dari yolk yang dapat mencapai hingga 2000-4000

ova, dengan berbagai ukuran. Sedangkan oviduct merupakan saluran reproduksi

pada unggas yang meliputi infundibulum, magnum, isthmus, uterus, dan vagina.

Pada unggas saluran reproduksi bagian kanan mengalami rudimenter, sehingga

hanya bagian kiri saja yang dapat berfungsi dengan baik.

Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan

rongga perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya

akan kuning telur atau yang disebut yolk. Yolk dibungkus oleh suatu lapisan

membran folikuler yang kaya akan kapiler darah, yang berguna untuk menyuplai

komponen penyusun yolk melalui aliran darah menuju discusgerminalis.

Ovum juga dibungkus oleh suatu membran viteline dan pada ovum masak

membran vitelina dibungkus oleh membran folikel. Bagian yolk mempunyai suatu

lapisan yang tidak mengandung pembuluh kapiler darah yang disebut stigma. Pada

bagian stigma inilah akan terjadi perobekan selaput folikel kuning telur, sehingga

telur akan jatuh dan masuk ke dalam ostium yang merupakan mulut dari

infundibulum.

Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya

mengalami rudimeter. Unggas yang sedang berproduksi memiliki oviduct yang

lebih panjang dibandingkan uanggas yang sedang tidak berproduksi. Oviduct terdiri

atas infundibulum, magnum, isthmus, ureter dan vagina.

Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang

sekitar 9 cm menurut North (1978) namun menurut hasil pengamatan praktikum

panjang infundibukum mencapai 13,5cm. Infundibulum berbentuk seperti corong


atau disebut fimbria, yang akan melebar ketika terjadi ovulasi, pelebaran

infundibulum saat ovulasi hingga dapat menutupi sebagian rongga didalam tubuh

unggas. Infundibulum berfungsi sebagai penangkap ova saat terjadi ovulasi.

Bagian kalasiferos pada leher infundibulum merupakan tempat

penyimpanan sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus

dan vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi.

Magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduct mempunyai panjang

sekitar 33 cm, hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan praktikum dimana

panjang magnum yaitu 33 cm. Pada magnum terjadi sekresi albumen yang

disekresikan oleh sel goblet yang terletak pada permukaan mukosa magnum. Selain

albumen yang di sekresikan, chalazae disekresikan pula di dalam magnum.

Chalazae terbentuk selama yolk berotasi didalam magnum. Chalazae berfungsi

untuk mempertahankan posisi yolk agar tetap ditengah.

Isthmus memiliki panjang sekitar 10 cm dan merupakan tempat

terbentuknya membran sel (selaput kerabang lunak) yang banyak tersusun dari

serabut protein, yang berfungsi melindungi telur dari masuknya mikroorganisme ke

dalam telur. Hasil pengamatan pada saat praktikum menunjukan panjang ishtmus

14,3 cm. Membrane sel yang terbentuk antara lain inner shell membrane dan outer

shell membrane. Bagian yang memisah/melebar diantara dua membrane sel disebut

rongga udara (air cell). Rongga udara bisa digunakan untuk mengetahui umur telur

dan besar telur.

Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di

dalam uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam

kalsium. Uterus (shell gland) mempunyai panjang sekitar 10 sampai 12 cm dan

merupakan tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar
18 sampai 20 jam. Hasil pengamatan praktikum panjang uterus yaitu 7 cm. Warna

kerabang telur yang terdiri atas pigmen warna coklat atau phorphirin akan terbentuk

di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur.

Vagina merupakan bagian akhir dari oviduk dengan panjang sekitar 12 cm,

namun pada hasil pengamatan praktikum panjang vagina hanya mencapau 6,5 cm.

Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi oleh mucus yang berguna

untuk menyumbat pori-pori kerabang sehingga invasi bakteri dapat dicegah. Telur

yang sudah jadi dan sempurna akan mengalami ovoposisi di dalam vagina.

Ovoposisi merupakan perputaran telur untuk mempoisikan ujung telur bagian

tumpul agar kelur terlebih dahulu. Setelah selesai maka telur akan dikeluarkan

melalui kloaka tepatnya yaitu pada proctodeum. Lama proses pembentukan telur

ayam yaitu sekitar 25-26 jam.

DAFTAR PUSTAKA HEHE

North, M.O. 1978. Commercial Chicken Production Manual 3rd ed. AVI Pub. Co.

Inc., Connecticut, Westport.

Anda mungkin juga menyukai