Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PEMULIAAN TERNAK

“KEGIATAN PEMULIAAN DOMBA PEDAGING”

Disusun Oleh :
Kelas : F
Kelompok : 5

ALFI HANAFI A. 200110170097


ELVARINA FADHILLAH S. P. 200110170120
M. IBNU AFRIAN 200110170194
FITRIA 200110170288

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pertama

yang berjudul “Kegiatan Pemuliaan Domba Pedaging”.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada Tim Dosen matakuliah Pemuliaan Ternak yang telah membimbing

penulis.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

adanya saran serta kritik sebagai bahan pembelajaran dan perbaikan untuk penulis

dimasa yang akan datang.

Sumedang, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Bab Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................


1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................
I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang mempunyai

peran ganda bagi masyarakat Indonesia, baik dari segi teknis dan ekonomi maupun

sosial, budaya, serta spiritual keagamaan. Dalam pasokan daging nasional, domba,

dan kambing merupakan pemasok keempat terbesar setelah unggas, sapi, dan babi

(Inounu, 2011). Domba lokal dapat dibedakan berdasarkan tipe ekor, yaitu domba

ekor tipis yang banyak berkembang di Jawa Barat dan domba ekor gemuk yang

berkembang di Jawa Timur (Devendra dan McLeroy, 1982).

Populasi ternak domba di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 10.791.000

ekor, dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2014 mencapai 19.216.000

ekor. Di Jawa Timur pada tahun 2011 jumlah domba mencapai 942.915 ekor, pada

tahun 2012 mencapai 1.088.602 ekor, pada tahun 2013 mencapai 1.185.472 ekor

dan pada tahun 2014 mencapai 1.221.755 ekor.

Untuk memenuhi kebutuhan daging domba, diperlukan ternak dengan

kualitas yang baik. Perbaikan mutu genetik adalah salah satu cara untuk

meningkatkan produktivitas dan pemuliaan ternak tersebut. Namun pemuliaan

domba hingga saat ini belum mencapai kemajuan genetik maksimum dikarenakan

manajemen seleksi yang kurang baik.

Upaya peningkatan produktivitas dan pemuliaan ternak dapat dilakukan

dengan seleksi. Seleksi merupakan tindakan memilih ternak jantan dan betina yang

akan dikembangkan dalam wilayah pembiakan berdasarkan mutu genetiknya. Mutu

genetik tersebut dapat diduga melalui parameter genetik. Parameter genetik penting
untuk mengembangkan indeks seleksi akurat dan optimal dalam merancang

program pemuliaan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang maksimum dan

memanfaatkan keuntungan dari sifat pertumbuhan. Salah satu parameter genetik

adalah korelasi genetik antar sifat yang diunggulkan. Oleh karena itu, makalah ini

akan membahas mengenai kegiatan pemuliaan domba pedaging.

1.2 Identifikasi Masalah

(1) Bagaimana gambaran atau deskripsi dari domba pedaging?

(2) Bagaimana heritabilitas, ripitabilitas dan nilai pemuliaan domba pedaging?

(3) Bagaimana kegiatan seleksi domba pedaging?

1.3 Maksud dan Tujuan

(1) Mengetahui deskripsi dari domba pedaging.

(2) Mengetahui heritabilitas, ripitabilitas dan nilai pemuliaan domba pedaging.

(3) Mengetahui kegiatan seleksi domba pedaging.

DAFTAR PUSTAKA

Devendra, C. and G.B. McLeroy. 1982. Goat and Sheep Production in the Tropic.

Longman, New York.

Inounu, I. 2011. Pembentukan domba komposit melalui teknologi persilangan

dalam upaya meningkatkan mutu genetik domba lokal. Jurnal Pegembangan

Inovasi Pertanian. 4:218-230.

Anda mungkin juga menyukai