3 Pengolahan Susu
2.3.1 Yoghurt
Yoghurt adalah salah satu produk fermentasi berbahan dasar susu. Pada
awalnya yoghurt dibuat dari susu binatang ternak seperti susu sapi atau susu
kambing dengan bentuk seperti bubur atau es krim. Proses pembuatannya adalah,
asam laktat pada suhu 37-450C. Yoghurt sangat bermanfaat bagi tubuh, baik untuk
usus sehingga dinding usus menjadi asam dan kondisi ini menyebabkan mikroba-
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang tinggi dari pada susu segar sebagai
bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena meningkatnya total padatan
sehingga kandungan zat–zat gizi lainnya meningkat, selain itu yoghurt sesuai bagi
penderita Lactose Intolerance atau yang tidak toleran terhadap laktosa (Wahyudi,
2006).
kultur aktif bakteri tersebut (Widowati dan Misgiyarta, 2009). Menurut Winarno
dkk., (2003) dasar fermentasi susu atau pembuatan yoghurt adalah proses
fermentasi komponen gula-gula yang ada di dalam susu, terutama laktosa menjadi
asam laktat dan asam-asam lainnya. Asam laktat yang dihasilkan selama proses
pengrusak susu, sehingga umur simpan susu dapat menjadi lebih lama.
2.3.2 Keju
Keju adalah produk pangan olahan yang dibuat dari dadih susu. Dadih
berasal dari penggumpalan bagian kasein dari susu dan sususkim. Penggumpalan
ini terjadi dengan adanya enzim atau dengan peningkatan keasaman susu. Keju
adalah salah satu bahan pangan berasal dari susu sebagai upaya memperpanjang
masa simpan susu tersebut (Murti dan Hidayat, 2009). Penggumpalan curd dapat
dihasilkan oleh bakteri (Sari dkk.,2014). Keju memiliki hampir semua zat gizi pada
susu, seperti protein 12-16%, lemak 0-12%, kalsium 0,8%, vitamin A 0-1%
Terdapat berbagai jenis keju berdasarkan asal pembuatan keju, jenis susu
lunak, keju setengahlunak, keju keras dan keju sangat keras. Keju dianggap lunak
dengan kadar air lebih besar dari 40%, keju setengah lunak yaitu dengan kadar air
36-40%, keju keras yaitu dengan kadar air 25-36% dan keju sangat keras dengan
kadar air kurang dari 25% (Buckle dkk., 2007). Keju dapat dimatangkan dengan
bakteri, jamur, kombinasi bakteri dan jamur, atau dapat juga dibiarkan tanpa
dimatangkan. Jenis keju dengan cara pengolahan paling sederhana yaitu keju segar
(fresh cheese).
2.3.3 Mentega
Menurut SNI (1995), mentega adalah produk berbentuk padat lunak yang
dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan
garam (NaCl) atau bahan makanan yang diizinkan. Mentega adalah produk olahan
susu yang bersifat plastis, diperoleh memlalui proses pengocokan sejumlah krim.
Mentega yang baik mengandung lemak 81%, kadar air 18% dan kadar protein
maksimal 1% (Wahyuni, dkk, 1988). Mentega dianggap sebagai lemak yang paling
baik diantara lainnya karena rasanya yang menyakinkan serta aroma yang begitu
tajam, karena lemak mentega berasal dari lemak susu hewan. Lemak mentega
sebagian besar terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat serta sejumlah kecil asam
butirat dan asam lemak jenis lainnya. Bahan lain yang terdapat dalam jumlah kecil
adalah vitamin A, E, dan D serta flavor adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat.
Mentega terbuat dari lemak hewani, mengandung 82% lemak susu dan 16%
air. Ada 2 jenis mentega, yaitu yang mengandung garam (asin) dan yang tidak
2.3.4 Kefir
Kefir adalah susu fermentasi yang memiliki rasa, warna dan konsistensi
yang menyerupai yoghurt dan memiliki aroma khas yeasty (seperti tape). Kefir
butir atau biji kefir (kefirgrain/ kefirgranule), yaitu butiran-butiran putih atau krem
dari kumpulan bakteri, antara lain Streptococcussp., Lactobacilli dan beberapa jenis
ragi khamir nonpatogen. Bakteri berperan menghasilkan asam laktat dan komponen
flavor, sedangkan ragi menghasilkan gas asam arang atau karbon dioksida dan
sedikit alkohol. Itulah sebabnya rasa kefir asam dan juga ada sedikit rasa alkohol
dan soda, dan kombinasi karbon dioksida dan alkohol menghasilkan buih yang
asam, alkoholik, dan karbonat yang dihasilkan dari proses fermentasi bakteri
selama 18-24 jam pada suhu 22°C maka akan dihasilkan produk minuman kefir
dengan pH < 4,65, kandungan asam laktat 0,6-0,8% dan kadar alkohol bervariasi
antara 0,5-1%.
alkohol oleh bakteri asam laktat dan khamir yang hidup bersimbiosis dan tumbuh
dalam granula kefir. Granula kefir berbentuk seperti kembang kol berwarna putih
homofermentatif menghasilkan asam laktat hampir 90% dan sedikit asam asetat,
laktat, CO2, dan etanol, dan menghasilkan komponen flavor susu fermentasi
Buckle, A.K. 2007. Ilmu Pangan. Terjemahan Hari Purnomo. UI-Press. Jakarta.
(1) : 10-15.
Sudono. A, Fina Rosdiana dan Budi Setiawa. 2003. Beternak Sapi Perah Secara
Surono, I.S. 2004. Probiotik Susu Fermentasi dan Kesehatan. Yayasan Pengusaha
Bogor.