Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

NUTRISI IKAN PEMBENIHAN IKAN NILA


(Oreochromis Niloticus)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. M. Amri, M.P
Amelia Sriwahyuni Lubis, S.Pi., M.Si

OLEH
Kelompok 3:

1. M. Bayu 2110016111005
2. Inggi Wira Wihana 2110016111006
3. Umi Umami 2110016111007
4. Ivander Jethro 2110016111009
5. M. Habib 2110016111010
6. Resti Oktavio Landa 2110016111011
7. Ahbid Alhaqqi 2210016111021
8. Nabilla Tushaleha 2210016111024

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Ikan Nila” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Nutrisi
Ikan. Selain itu, Laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
nutrisi ikan pada pembudidayaan ikan dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. M. Amri,
M.P dan Ibuk Amelia Sri Wahyuni Lubis, S.Pi, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah
Nutrisi Ikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Penulis tekuni ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
Penulis sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga Penulis
dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari, tugas yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 12 Januari 2023

Kelompok 3

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….3
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................
1.2. Tujuan Praktikum.................................................................................................

Bab 2 Tinjauan Pustaka


2.1 Klasifikasi Ikan.......................................................................................................
2.2 Kebiasaan Makan Ikan..........................................................................................
2.3 Kebutuhan Nutrisi Ikan.........................................................................................

Bab 3 Metodelogi Praktikum


3.1 Waktu Dan Tempat................................................................................................
3.2 Alat Dan Bahan.......................................................................................................
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................................
a. Persiapan Wadah..............................................................................................
b. Penebaran Benih...............................................................................................
c. Pemberian Pakan..............................................................................................
d. Pengamatan.......................................................................................................
3.4 Analisa Data............................................................................................................

Bab 4 Hasil Dan Pembahasan


4.1 Hasil........................................................................................................................
4.2 Pembahasan...........................................................................................................
a. Respon Makan.................................................................................................
b. Pertumbuhan...................................................................................................
c. Nutrisi Pakan Sesuai Dengan Kebutuhan....................................................

Bab 5 Penutup
5.1 Kesimpulan............................................................................................................
5.2 Saran......................................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................................
Lampiran............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

3
1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan ikan merupakan faktor terpenting dalam pemeliharaan.


Ikan mampu mencapai tahap pertumbuhan optimum saat seluruh komponen
sesuai dengan kondisi habitat dimana ikan mampu untuk melakukan
pertumbuhan secara optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan ikan adalah pakan yang diberikan. Kebutuhan
ikan terhadap pakan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi
seutuhnya. Kebutuhan ini juga menjadi kebutuhan mendasar yang akan
mempengaruhi pertumbuhan ikan selama masa pemeliharaan.

Bagi semua maklukh hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting


sebagai sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan
perkembangbiakan. Selain itu, pakan juga dapat digunakan untuk tujuan
tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi lainnya
diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan dan metabolisme.
Menurut Sunarto dan Sabariah (2009) bahwa dalam usaha budidaya ikan,
pakan merupakan salah satu faktor penting. Oleh sebab itu pakan harus
berkualitas dengan kuantitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan untuk
pertumbuhannya, pemeliharaan tubuh dan reproduksi.

Pada dasarnya pertumbuhan ikan dari pemberian pakan dipengaruhi


oleh komposisi kandungan nutrisi yang ada dalam pakan. Dalam budidaya
ikan, pemberian makanan dalam jumlah yang cukup dan berkualitas serta tidak
berlebihan merupakan faktor yang sangat menentukan, keadaan ini berkaitan
langsung dengan jumlah atau dosis makanan yang diberikan pada ikan, agar
dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal dengan dosis pakan yang
optimal.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Haetami (2007) bahwa Kebutuhan


protein ikan dipengaruhi oleh tingkat pemberian pakan dan kandungan
energinya. Sedangkan jumlah pemberian pakan selain dipengaruhi oleh
kandungan energi, juga dipengaruhi kapasitas saluran pencernaan ikan.
Ransum yang mempunyai keseimbangan energi-protein yang tepat dengan
jumlah pemberian yang tepat akan menghasilkan pertumbuhan dan konversi

4
pakan yang terbaik. Kebutuhan ikan akan energi diharapkan sebagian besar
dipenuhi oleh nutrien non-protein seperti lemak dan karbohidrat.

Berdasarkan uraian tersebut, dilakukanlah praktikum pembuatan pakan


buatan, untuk menentukan komposisi nutrisi yang ada dalam pakan melalui uji
proksimat dan mengamati pertumbuhan ikan yang telah diberi pakan buatan
tersebut.

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum nutrisi ikan ini adalah untuk melakukan uji
komposisi kandungan nutrisi melalui uji proksimat dan mengamati
pertumbuhan ikan yang telah diberi pakan buatan tersebut. Adapun manfaat
yang akan dicapai yakni mahasiswa dapat mengetahui prosedur penentuan
komposisi nutrisi yang baik bagi pertumbuhan ikan yang dipelihara di kolam
pembenihan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis hewan vertebrata


yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisik. Ikan nila ini
termasuk dalam phylum chordata yang berarti hewan bertulang belakang.
Bagian ikan nila terdiri dari caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor),
yang mana antara trunchus dan caput tidak terdapat batas yang nyata. Tubuh
ikan nila selalu dalam kondisi berlendir, yang berfungsi untuk mempermudah
gerakan dalam air.

Adapun klasifikasi Oreochromis niloticus menurut Saanin (1984), sebagai


berikut: Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Osteichtyes

Sub class: Acanthoptherigii

Ordo: Percomorphii

Sub ordo : Percoidea

Famili: Cichlidan

Genus: Oreochromis

Spesies: Oreochromis niloticus

2.2 Kebiasaan Makan Ikan

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan tawar yang tergolong sebagai
ikan omnivora (Iriantoet al., 2006), ikan ini termasuk omnivora yang
cenderung herbivora sehingga lebih mudah beradaptasi dengan jenis pakan
yang dicampur dengan sumber bahan nabati. Ikan air tawar umumnya dapat
tumbuh baik dengan pemberian pakan yang mengandung kadar protein 25-35%
(Widyanti, 2009). Menurut Elyana (2011), ikan nila adalah hewan yang
memenuhi kebutuhannya dengan cara memakan hewan dan tumbuhan
(omnivor), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan

6
ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Selain itu,
ikan ini mudah berkembang biak, peka terhadap perubahan lingkungan, mampu
mencerna makanan secera efisiens, pertumbuhannya cepat, dan tahan terhadap
serangan penyakit.

2.3 Kebutuhan Nutrisi Ikan

Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan nila yaitu protein,


karbohidrat, dan lemak. Kandungan nutrisi yang tidak tepat dapat
mempengaruhi pertumbuhan seperti kurangnya protein yang menyebabkan ikan
hanya menggunakan sumber protein untuk kebutuhan dasar dan kekurangan
untuk pertumbuhan. Kandungan protein yang berlebih, menyebabkan protein
akan terbuang dan menyebabkan bertambahnya kandungan amoniak dalam
perairan.

Kebutuhan nutrisi ikan akan terpenuhi dengan adanya protein dalam


pakan. Protein merupakan komplek yang terdiri dari asam amino esensial yang
merupakan senyawa molekul mengandug gugus fungsional amino (-NH2)
maupun karboksil (-CO2H) dan non esensial (NRC, 1993). Kandungan
karbohidrat merupakan kelompok organik terbesar yang terdapat pada
tumbuhan, terdiri dari unsur Cn (H2O) dan karbohidrat salah satu komponen
yang berperan sebagai sumber energi bagi ikan serta bersifat sparing effect bagi
protein. Karbohidrat lebih mudah larut dalam air dan dapat digunakan sebagai
perekat untuk memperbaiki stabilitas pakan. Kekurangan karbohidrat dan
lemak dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat karena ikan menggunakan
protein sebagai sumber energi lemak dan karbohidrat yang seharusnya sebagai
sumber energi. Kebutuhan karbohidrat yang memiliki kecernaan tinggi dan
aktifitas enzim amylase pada ikan nila akan mempengaruhi daya cernar
karbohidrat yang meningkat (Pascual, 2009).

Kandungan lemak merupakan senyawa organik yang mengandung


unsur karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen sebagai unsur utama. Beberapa
diantaranya ada yang mengandung nitrogen dan fosfor.Lemak berguna sebagai
sumber energi dalam beraktifitas dan membantu penyerapan mineral tertentu.
Lemak juga berperan dalam menjaga keseimbangan dan daya apung pakan

7
dalam air. Kandungan lemak pakan yang dibutuhkan ikan nila 3-6% dengan
energi dapat dicerna 85-95% (Mahyuddin, 2008).

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum nutrisi ikan ini dilaksanakan dari 21 Desember 2022 sampai 12
Januari 2023, di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, Padang.

3.2 Alat dan Bahan

a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum nutrisi ikan ini
adalah:
 Tangguk + Seser
 Waring
 Paranet
 Ember + Baskom
 Timbangan
 Pompa 2 Inch
b. Bahan
Bahan yang umum digunakan pada saat praktikum nutrisi ikan
diantaranya:
 Pelet
 EM4
 Probiotik
 Ikan Nila

3.3 Prosedur Kerja

a. Persiapan wadah.
o Sebelum benih ikan lele ditebar maka wadah berupa kolam beton di
sikat terlebih dahulu supaya bersih dari lumut dan kerak yang
menempel di dinding kolam.

8
o kemudian air yang masih tersisa dari kolam tersebut di pompa habis
menggunakan pompa 2 inch.
o setelah air kolam nya benar benar dipastikan kosong maka di
biarkan atau dijemur kolam nya untuk beberapa hari sebelum benih
di tebar.
o satu hari sebelum benih di tebar maka tahapan selanjutnya yaitu
mengisi air kolam dengan ketinggian air 50 cm.

b. Penebaran Benih.
o sebelum benih ikan lele ditebar maka wadah berupa kolam beton di
sikat terlebih dahulu supaya bersih dari lumut dan kerak yang
menempel di dinding kolam.
o kemudian air yang masih tersisa dari kolam tersebut di pompa habis
menggunakan pompa 2 inch.
o setelah air kolam nya benar benar dipastikan kosong maka di
biarkan atau dijemur kolam nya untuk beberapa hari sebelum benih
di tebar.
o satu hari sebelum benih di tebar maka tahapan selanjutnya yaitu
mengisi air kolam dengan ketinggian air 50 cm.

c. Pemberian pakan

pakan yang paling cocok untuk pembesaran ikan nila adalah pakan
pabrikan berbentuk pelet. Kandungan protein pakan terbaik untuk pembesaran
ikan nila adalah 20-30%. Jumlah pakan yang perlu ditebar setiap harinya
adalah 3% dari bobot total ikan nila. Total pakan tersebut dibagi untuk ditebar
2-3 kali sehari, yaitu pada pagi hari (pukul 08.00), siang hari (pukul 12.00), dan
sore hari (pukul 16.00). Untuk menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan,
Pembudidaya perlu melakukan sampling bobot ikan setiap 2 minggu sekali.
Tujuannya adalah agar jumlah pakan bisa disesuaikan dengan ukuran ikan,
sehingga pertumbuhannya lebih optimal.

d. Pengamatan

9
Ikan nila yang ditebar di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta berasal dari BBI Bungus Teluk Kabung,
Padang dengan total penebaran 1000 ekor yang berukuran 5-6 cm, pada awal
pemeliharaan nila terlihat jelas bahwa tingkat homogen ikan sangat minim
dimana ada beberapa ekor ikan nila yang ukurannya berbeda dengan lele
lainnya. Selain itu, pada awal pemeliharaan ada banyak ikan nila yang mati
dikarenakan proses adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Namun setelah
lewat dari satu minggu pemeliharaan jumlah ikan nila yang mati cenderung
berkurang.

3.4 Analisa Data

 Kelangsungan hidup
 Tingkat Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup benih nila menunjukkan daya tahan dan daya


hidup selama penelitian berlangsung. Tingkat kelangsungan hidup benih nila
dihitung menurut Effendi (1979) dengan rumus sebagai berikut:
SR = Nt x 100%
No
Dimana:

SR = Tingkat kelangsungan hidup.

Nt = Jumlah individu pada akhir penelitian.

No = Jumlah individu pada awal penelitian.


SR = Jumlah ikan di akhir X 100 %
Jumlah ikan di awal

= 994 x 100%
1000
= 99,4 %

Keterangan:
 Jumlah ikan di awal adalah 1000 ekor
 Jumlah ikan di akhir adalah 994 ekor
 Pertumbuhan Mutlak
 Pertumbuhan Berat

10
Pertambahan berat yang menjadi fokus penelitian diukur adalah
pertumbuhan mutlak,dimana pertumbuhan mutlak adalah pertambahan berat
rata-rata ikan pada waktu tertentu. Untuk mengetahui pertambahan berat
mutlak benih ikan nila selama penelitian, maka dihitung dengan menggunakan
rumus menurut Weatherley dan Gill (1989) sebagai berikut:

GR = Wt – Wo

Dimana: GR = Pertambahan Berat

Wo = Berat total pada awal penelitian (g)

Wt = Berat total pada akhir penelitian (g)

BM = Berat akhir- Berat awal

= 2,474 - 1,361

= 1,113 gr

PM = Panjang akhir- Panjang awal

= 5,3 - 5

= 0,3 cm

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pertumbuhan Berat Ikan Nila


3
2.474
2.177
Berat (gram)

2
1.361

0
Hari ke-0 Hari ke-10 Hari ke-20
Hari

Grafik 1. Pertumbuhan berat ikan nila

Pada grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan berat ikan nila
mengalami peningkatan yang mana dimulai dari sampling pertama hingga
sampling terakhir pada usia 30 hari.

12
Pertumbuhan Panjang Ikan Nila
6
5
4

Panjang (cm)
3
2
1
0
Hari ke-0 Hari ke-10 Hari ke-20
Hari

Grafik 2. Pertumbuhan panjang ikan nila

Untuk laju pertumbuhan panjang ikan nila dapat dilihat pada grafik 2 diatas
yang mana juga terjadi peningkatan yang dibuktikan dari hasil sampling pertama
hingga sampling terakhir pada usia 30 hari.

4.2 Pembahasan

a. Respon Makan Ikan


Pada awal pemeliharaan nafsu makan ikan terlihat kurang
mungkin hal ini dikarenakan pengaruh proses adaptasi dari lingkungan
sebelumnya, kemudian setelah seminggu pemeliharaan ikan nila
memperlihatkan prospek yang baik dimana pada saat pemberian pakan
ada reaksi peningkatan konsumsi pakan.
b. Pertumbuhan ikan
Pertumbuhan ikan merupakan pertambahan panjang dan berat
ikan yang dapat dilihat dari perubahan ukuran panjang dan berat dalam
satuan waktu. Pertumbuhan ikan nila pada praktikum nutrisi ikan kali
ini memiliki rata-rata pertumbuhan yaitu, ini menunjukkan bahwa ikan
nila memiliki pertumbuhan yang cukup baik.
c. Nutrisi pakan sesuai kebutuhan
Feed Conversion Ratio (FCR) adalah angka efektivitas pakan
ketika berbudidaya. FCR digunakan sebagai patokan agar bisa
mengoptimalkan efektivitas pakan dan menghitung keuntungan

13
budidaya ikan setelah panen. Efisiensi pakan/FCR terbaik adalah yang
paling mendekati angka 1. Artinya, bobot pakan yang diberikan hampir
sama dengan bobot akhir ikan nila.
Kandungan nutrisi yang perlu ada di dalam pakan ikan nila
antara lain karbohidrat, vitamin, protein, lemak, dan mineral. Di bawah
ini kami rangkum beberapa nutrisi utama yang perlu ada di dalam pakan
ikan nila ataupun vitamin ikan nila yang Anda budidayakan. Komposisi
pakan ikan nila yang baik perlu mengandung zat gizi yang lengkap. Zat
gizi tersebut yakni protein, lemak, vitamin, karbohidrat, dan mineral,
seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya. Pemberian pakan
yang kurang maksimal akan membuat ikan tumbuh dengan lambat dan
bahkan mengancam keberlangsungan hidup ikan nila tersebut.
Persentase kebutuhan kandungan yang terdapat dalam pakan ikan nila
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah

Jenis Nutrisi Jumlah


Karbohidrat 10-20%
Vitamin 0,5-10%
Protein 25-60%
Lemak 6-8%
Mineral 0,25-0,5%
Tabel 1. Kandungan pakan ikan nila

14
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada pertumubhan ikan nila kandungan nutrisi yang diperlukan pada
pakan yaitu karbohidrat 10-20%, vitamin 0,5-10%, protein 25-60%,
lemak 6-8% dan mineral 0,25-0,5%. Setelah dilakukan pemeliharaan
selama 30 hari dan sampling 3 kali maka dapat dilihat bahwa laju
pertumbuhan berat dan panjang ikan nila mengalami peningkatan.

5.2 Saran
Dari hasil pembahasan yang telah disampaikan, ada beberapa saran
yang dapat diterapkan pada pemeliharaan ikan nila ini yaitu melengkapi
alat untuk control kualitas air dan penerapan biosecurity yang juga perlu
diperhatikan yang juga akan menunjang pertumbuhan dan kelangsungan
hidup ikan nila

15
LAMPIRAN

Dokumentasi Pratikum

16
DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Elyana, P. 2011. Pengaruh penambahan ampas kelapa hasil fermentasi Aspergillus


oryzae dalam pakan komersial terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis
niloticus Linn). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 77p

Haetami, Kiki. Ika Susangka. Yuli Andriani. 2007. Kebutuhan dan Pola makan Ikan
Jambal Siam dari Berbagai Tingkat Pemberian Energi Protein Pakan dan
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dengan Efisiensi. Laporan Penelitian.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Mahyuddin, 2008. Mengolah Limbah Singkong Menjadi Pakan Ternak bergizi.


Sumber:http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/1298616362/59930/Men
golah- limbah-singkong-menjadi-pakan-ternak-bergizi

Pascual, S. 2009. Nutrition and feeding of fish. Van nostrand Reinhold, p.11-91, New
York

Sunarto dan Sabariah 2009. Pemberian Pakan Buatan Dengan Dosis Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Konsumsi Pakan Benih Ikan Semah (Tor
douronensis) Dalam Upaya Domestikasi. Jurnal Akuakultur Indonesia.
VIII (1) : 67-76

Widyanti, Widya. 2009. Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus Yang
Diberi Berbagai Dosis Enzim Cairan Rumen Pada Pakan Berbasis Daun
Lamtorogung Leucaena leucocephala. Institut Teknologi Bandung.

17

Anda mungkin juga menyukai